Penata
rambut di Salon menjerit tak percaya melihat rambut Hye Jin yang benar-benar
kribo. Hye Jin hanya diam dengan wajah sedih karena rambutnya memang sudah tak
seperti titu lagi. Si bibi bertanya-tanya bagaimana Hye Jin menjalani hidupnya
selama ini.
“Anda
bisa menyingkirkan rambut keritingku ini, kan?” tanya Hye Jin dengan waja melas
“Sepertinya
sulit, tapi...selama ada aku, kau tak usah khawatir.” kata Si bibi yakin
Hye Jin
tersenyum lalu bertanya berapa biayanya, Bibi menghitung biaya Untuk meluruskan
rambut biasa 300.000 Won tapi untuk rambut Hye Jin kena 400.000 Won. Hye Jin
menjerit dan langsung turun dari tempat duduknya, tapi akhirnya ia duduk
kembali karena ingin memulai hidup yang baru.
Rambut
Hye Jin berubah jadi rapih, melihat baju di patung dan langsung mengantinya. Di
counter lain, sedang ada acar make over gratis, Hye Jin melihat dari belakang
kerumunan wanita. Saat si MC menanyakan siapa yang ingin berpatisipasi, Hye Jin
sudah duduk di depan dan siap untuk di make up.
Hye Jin
berjalan masuk ke dalam gedung dengan wajah sumringah, Kepala Boo dan timnya
yang baru masuk binggung karena melihat bau Hye Jin dari wanita yang terlihat
cantik dari belakang. Seul Bi mengejek atasanya sedang mabuk.
Di dalam
Kantor Most, Joo Young menyuruh siapa saja mengangkat telp. Hye Jin baru
berjalan masuk mengangkat dengan lantang menyebut namanya. Semua yang ada
didalam ruangan melonggo melihat Hye Jin dengan penampilan baru dan terlihat
sangat cantik.
Shin Hyun
tak percaya itu adalah Jakson yang dikenalnya, Ah Reum bisa yakin karena
melihat tas jelek yang biasa digunakan Hye Jin. Setelah menutup telp, Hye Jin
berdiri tegak mengatakan bahwa itu dirinya dan kembali lagi berkerja di Most
lalu meminta maaf karena sudah membuat semua karyawan khawatir.
Joon Woo
langsung memeluk Hye Jin karena sangat merindukanya, Han Sul buru-buru menarik
Joon Woo agar tak lama-lama memeluk Hye Jin, begitu juga Shin Hyuk tak suka
melihat mereka pelukan. Ah Reum memberikan selamat pada Hye Jin yang kembali
berkerja.
Yi Kyung
memuji Hye Jin tampak cantik, Eun Young pun sampai tak mengenalinya saat
pertama kali datang.Sung Joon melihat dari ruanganya terlihat tersenyum manis.
Joo Young menyuruh semuanya kembali berkerja setelah memuji Hye Jin dan
memperlihatkan senyumanya.
Shin Hyuk
mengeserkan kursinya, dengan mata melotot menanyakan kemana perginya rambut kribo
itu dan melihat Hye Jin juga sekarang mengunakan make up sampai bintik-bintik
merahnya tak terlihat.
“Bintik-bintik
di pipi adalah pesona utamamu Jackson. Ini Tak cocok, Jackson yang lama lebih
cantik!!” ungkap Shin Hyuk tak setuju.
“Kenapa?
Semua bilang lebih cantik begini” ucap Hye Jin lalu mengusir Shin Hyuk untuk
kerja.
Han Sul
mendekati Hye Jin memuji penampilan yang lebih baik dengan memanggilnya “unnie”.
Hye Jin binggung dengan panggilan itu, Han Sul berdalih kalau itu biasa karena
tak mungkin memanggilnya Oppa, lalu berjalan ke mejanya dengan bergumam bahwa
karena dirinya Hye Jin dipecat.
Hye Jin
berseri-seri melihat bawang bombay diatas meja yang sudah memiliki rambut yang
panjang karena ada yang menganti airnya selama ia tak masuk kantor.
Ia
melihat bawang bombay yang bergambar wajah senyum, saat memutarnya ada gambar
wajah sedih dan itu sama dengan gambar yang dikiriman oleh Sung Joon padanya. Lalu
menoleh melihat Sung Joon yang menatapnya dari ruangan.
Hye Jin
berdiri membungkuk badannya memberikan hormat pada Sung Joon dengan senyuman
dan memperlihatkan rambutnya. Sung Joon tersenyum membalas dengan anggukan
kepalanya, Shin Hyuk ikut tersenyum melihat Hye Jin kembali ke kantor dan bisa
dekat denganya. Joo Young pun memberikan tugas pertama untuk membawakan jadwal.
Hye Jin
menyapa Nyonya Kim yang akan masuk gedung karena sudah kembali ke kantor.
Nyonya Kim mengibaskan rambutnya dan mengangkatnya, bertanya siapa wanita yang
ada didepanya. Hye Jin memberitahu bahwa ia adalah si benang dari bagian manajemen,
Kim Hye Jin.
“Mama mia!
Si benang itu!!! Sepertinya kau sudah kembali.” ucap Nyonya Kim tak percaya
lalu mempersilahkan Hye Jin lewat.
“Ohh...Sebentar,
sayang... Kau sangat MOST sekali. Brava, brava.” puji Nyonya Kim memanggil
kembali Hye Jin sebelum pergi. Hye Jin tersenyum mendengarnya lalu mengucapkan
terimakasih.
Shin Hyuk
tiba-tiba berlari menghampirinya mengajak Hye Jin dengan menawari makan udon Atau
daging. Hye Jin binggung tapi Shin Hyuk menariknya untuk makan es bersama. Hye
Jin menjerit hari ini sangat sibuk.
Keduanya
duduk di taman gedung, Shin Hyuk mengetahui cerita Sung Joon yang mendatangi
Hye Jin, jadi mengartinya adiknya itu kembali ke kantor karena Sung Joon enggan
melepasnya. Hye Jin menyangkalnya, karena kembali dengan suatu tujuan. Shin Hyuk
tahu Tujuan Jackson adalah jadi pegawai tetap.
“Selain
itu, ada Tujuan tepat di depan mata. Aku ingin membelikan mesin cetak baru untuk
ayah, jadi Aku bertekad demi ayah dan diriku sendiri. takkan mengeluh lagi dan
akan bekerja keras.”cerita Hye Jin
“Kau
butuh orang hebat didekatmu. Contohnya, aku.” ucap Shin Hyuk kembali mengajaknya
bercanda
Ha Ri
baru masuk ke dalam ruangan pegawai hotel dengan wajah lesu, lalu ponselnya
berdering dan mengangkatnya. Sung Joon senang karena Hye Jin (Ha Ri) mengangkat
dan mengeluh sangat sulit menghubunginya.
“Tadinya
aku mau kehotelmu kalau saja tak kau angkat. Bagaimana pun, sediakan waktu
untukku, Kalau kau sibuk aku yang kesana.” ungkap Sung Joon
“Tidak!!!
Jangan kemari!!!! Jangan pernah hotel.!!!!” jerit Ha Ri panik, Sung Joon
terlihat binggung
Hari
berdalih karena sudah seharian di hotel jadi merasa bosan dan mengajaknya
bertemu diluar saja. Sung Joon setuju akan bertemu diluar, tapi wajahnya
terlihat sangat binggung dan curiga kenapa Ha Ri tak memperbolehkanya ke hotel.
Sementara Ha Ri merasakan perutnya kembali sakit.
Rapat tim
Most, Joo Young membahas Acara perayaan ulang tahun THE MOST ke-20 bahwa ada perwakilan
dari MOST tiap-tiap negara akan berpartisipasi.,,Begitu juga dengan artis dan
berbagai sosok terkenal dibidang fashion, beauty, dan budaya, jadi mengusulkan
untuk menambah dana.
Ah Reum
setuju dengan mengusulkan diadakan pesta kapal dan membuat semeriah serta
semewah mungkin. Poong Ho juga mengusulkan untuk mengundang penyanyi terkenal
seperti Super junior, para wanita langsung menjerit histeris. Shin Hyuk
menambahkan untuk menyewa resort di Jeju, semua langsung setuju.
Sung Joon
mengehela nafas, Joo Young binggung melihat Sung Joon lalu melihat Hye Jin juga
memperlihatkan wajahnya yang tak setuju dengan usul mereka. Hye Jin mengaku tak
begitu yakin dengan usul untuk perayaan ultah ke-20.
“Melakukan
semua itu tampak berlebihan. Menurutku itu tak sesuai dengan konsep yang kita
rencakanan.” ucap Hye Jin sedikit mengusulkan, Sung Joon mengakui juga
berpikiran yang sama.
“Konsep
untuk perayaan ini adalah bagaimana melihat dunia dari sudut pandang berbeda.Jadi
tidak sesuai dengan segala kemewahan tadi Bukannya kita butuh sesuatu yang
beda?.” jelas Sung Joon. Joo Young menanyakan seperti apa contohnya.
“Sesuatu
yang bukan bintang utama.” kata Hye Jin
Sung Joon
pun mengusulkan untuk menyorot sisi lain seorang bintang, Joon Woo terlihat tak
mengerti. Sung Joon menarik lengan bajunya, memberikan contohnya untuk menyiapkan
model berjalan di sebuah fashion show, dibutuhkan seorang seniman dan kru.Atau
tukang pijat pribadi untuk olahragawan terkenal, jadi mereka bisa menyoroti
orang-orang seperti itu.
“Bisa
dibilang kita juga termasuk. Untuk bisa menerbitkan majalah bagus, banyak orang
kurang tidur bahkan jarang mandi.” kata Joo Young menyimpulkan, Han Sul melihat
mereka semua itu berkerja seperti anjing.
“Bintang
bersinar paling terang di kegelapan. Jadi kita sorot kegelapannya bukan
bintangnya.” ungkap Poong Ho, semua langsung tersenyum bahagia.
“Orang-orang
yang tersembunyi dalam bayangan supaya orang lain bersinar. Judulnya adalah
"The Beauty of Shadows".” usul Shin Hyuk
Sung Joon
pikir konsep seperti ini lebih baik dan menanyakan pendapat lainnya, Semua
langsung setuju. Shin Hyuk pun membahas kalau itu semua adalah ide dari
Jackson, Hye Jin nampak binggung. Shin Hyuk mengangkat jempol dengan memujinya
orang hebat lalu menyuruh semuanya untuk memberikan tepuk tanganya. Semua tepuk
tangan kecuali Sung Joon yang memberikan senyuman lebarnya.
Hye Jin
menyerahkan laporan hasil rapat pada Sung Joon didalam ruanganya, Sung Joon
dengan ramah mengucapkan terimakasih lalu memanggil Hye Jin kembali sebelum
keluar ruangan.
“Apa yang
harus kulakukan? Haruskah aku beli tiket lotto? Disini tertulis, jika aku mengembalikannya,
aku akan beruntung.” ucap Sung Joon mengembalikan buku milik Hye Jin. Wajah Hye
Jin bahagia melihat buku yang dikembalikan oleh Sung Joon.
“Aku tahu
ini tidak sopan, tapi aku sudah membacanya, dan menambahkan beberapa ide saat
membacanya.Sama seperti saat survey lapangan, konsep ultah ke-20, dan buku juga
ini. Apa mungkin karena kau masih amatir Atau karena Kim Hye Jin punya mata yang
selalu melihat hal berbeda. Apa Pandanganmu itu... nyaman? Pokoknya pandanganmu
itu menyegarkan. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi.” komentar Sung Joon, Hye
Jin mengerti dan akan kembali keluar ruangan.
Sung Joon
memanggil kembali Hye Jin memberikan sebuah kotak berwarna biru, Hye Jin berani
mengambil dan membukanya, terlihat ID Cardnya yang sudah diberi tempat berwarna
coklat.
“Sudah
kubilang selalu pakai Idmu dan jangan dihilangkan. Itu hadiah selamat datang dariku
sebagai rekanmu.” jelas Sung Joon, Hye Jin mencoba tersenyum karena Sung Joon
mengangapnya sebagai rekan lalu memakainya lalu menanyakan pendapat Sung Joon
apakah bagus. Sung Joon mengangkat jempol dengan tangan kirinya.
“Aku
kujaga dengan baik.” janji Hye Jin lalu akan berjalan keluar ruangan, Sung Joon
kembali memanggilnya karena ada sesuatu yang penting tapi lupa dikatakanya.
“Aku
senang kau kembali.... Welcome.” ucap Sung Joon dengan senyuman lebarnya, Hye
Jin pun memberikan senyumanya.
Ha Ri
menatap Sung Joon yang sudah menunggunya dilantai atas sebuah cafe, tapi
akhirnya ia malah menelp Sung Joon dengan mata berkaca-kaca memberitahu ada
tugas mendadak dan harus ke luar negeri.
“Benarkah?
Sepertinya kau sibuk. Sayang sekali. Hubungi aku setelah jadwalmu longgar.”
ungkap Sung Joon, Ha Ri mengerti lalu menutup telp sambil mengatur nafasnya.
Sung Joon
menutup telp dengan tatapan kosong mengarah ke dalam cafe, seperti ada rasa
ragu. Ha Ri memilih untuk meninggalkan Cafe dan membiarkan Sung Joon sendiri.
Shin Hyuk
makan mie ramen didepan minimarket, tiba-tiba melihat Ha Ri yang pingsan didalam
minimarket. Akhirnya Ha Ri sudah terbaring diatas tempat tidur dan belum tak
sadarkan diri.
Dokter
memberitahu Pasien mengalamai kejang perut karena stres dan pasti kesakitan, lalu
bertanya apaka Shin Hyuk itu tak menyadarinya. Shin Hyuk menatap Ha Ri teringat
sebelumnya di hotel, terlihat merasakan sakit dibagian perut.
“Ada
tanda dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Dia pasti jarang makan dan tidur beberapa
hari terakhir dan itu pasti stres berat.” jelas dokter. Shin Hyuk menatap Ha Ri
yang masih terbaring tak sadarkan diri.
Ha Ri
membuka matanya, Shin Hyuk melihat Ha Ri yang sudah bangun langsung bertanya
apakah ingat apa terjadi. Ha Ri berusaha untuk duduk, Shin Hyuk menyuruh untuk
tiduran saja tapi Ha Ri tetap berusaha untuk duduk diatas tempat tidurnya.
“Kau tak
sanggup menahannya dan jatuh sakit. Sepertinya kau ini orang yang tak sanggup
menerima konsekuensi,Semakin lama kau menunggu, maka semakin kau tersakiti.”
jelas Shin Hyuk duduk di depannya.
“Aku cuma
ingin merasakannya. Sehari saja, Tapi aku jadi serakah. Berkali-kali. Tidak,
ratusan kali aku coba berhenti, tapi....” ucap Ha Ri sedih tak bisa
melanjutkanya.
“Kau itu
sahabatnya Hye Jin dan Kau tahu betul mereka itu cinta pertama.” kata Shin Hyuk
mengingatkan
“Begitu
juga denganku. Bagiku...dia itu cinta pertamaku. Ini pertama kalinya buatku mencintai
pria sampai seperti ini.” akui Ha Ri dengan mata menahan tangis. Shin Hyuk
hanya bisa diam.
Ha Ri terbangun
dari tempat tidurnya mendengar bunyi ribut-ribut diluar, ternyata Hye Jin sibuk
memasak didapur dengan kepiting yang direbus, melihat Ha Ri yang bangun, Hye
Jin langsung menghampiri menyuruhnya tidur karena belum boleh bangun.
“Kau tahu
betapa takutnya aku, saat kau mengigau tadi. ,Aku melihat obatmu, kelihatannya
itu obat sakit perut.” ucap Hye Jin lalu menjerit karena pancinya mulai
mendidih dan kembali ke dapur
“Apa kau
stres? Stres bisa bikin sakit perut, “ ucap Hye Jin sambil mengaduk-ngaduk
masakan didapur dengan mata menatap temanya, Ha Ri menatap Hye Jin yang memasak
untuknya.
Flash Back
Ha Ri
terbaring lemah ditempat tidurnya. Ibu tirinya datang mengatakan sudah
memberitahu pelayan kalau Ha Ri tak
masuk sekolah, karena ia harus pergi jadi memberikan uang 100rb won untuk
membeli obat tapi kalau memang masih sakit menyuruhnya pergi ke rumah sakit.
Hye Jin
datang dengan baju seragamnya menuangkan bubur yang dibawa lalu membantu
temanya untuk bangun agar makan lebih dulu. Ha Ri menatap Hye Jin yang datang
kerumahnya.
“Kau
bilang belum makan dari pagi. Saat kau
sakit dan tak nafsu makan, maka Makanlah bubur buatan ibumu. Rasanya takkan
sama. Tapi sudah kubuat semirip mungkin.” kata Hye Jin menyuapkan bubur untuk
Ha Ri
Ha Ri
menangis lalu memeluk temanya, mengucapkan terimakasih karena sudah menemaninya
dan berjanji akan menemaninya seumur hidupnya dan merawatanya dengan sangat
baik. Hye Jin tersenyum mendengarnya.
Ha Ri
menatap Hye Jin dengan mata berkaca-kaca, Hye Jin yang sibuk memasak bubur
dengan resep ibu Ha Ri meminta untuk memakanya agar bisa minum obat, lalu
memperbolehkan Ha Ri tidur dengan apabila nanti sakit lagi. Ha Ri tiba-tiba
memeluknyad ari belakang, Hye Jin binggung Ha Ri yang tiba-tiba memeluknya.
“Hye Jin
adalah obatku, Sakitku jadi hilang.” ucap Ha Ri dengan menahan tangisnya, Hye
Jin mengejek bahwa ia seperti obat berjalan.
“Hye Jin...Apa
aku sudah bilang? Kalau aku sangat menyayangimu.” kata Ha Ri, Hye Jin
membalikan badanya melihat temanya yang menangis.
“Ada apa?
Kau bertengkar dengan pacarmu Atau terjadi masalah di hotel?” tanya Hye Jin
khawatir. Ha Ri menghapus air matanya lalu kembali memeluk Hye Jin dengan mengaku
tak ada apa-apa dan merasa baik-baik saja, tapi air matanya kembali mengalir.
Hye Jin
datang menyapa seniornya yang sudah datang lebih dulu. Poong Ho melihat Pakaian
Hye Jin normal lagi hari ini dan memuji Seleranya sudah meningkat. Hye Jin
mengaku pakaian ini Cuma 20-30 Won dan
karena sudah lama berkerja di Most jadi
seleranya sedikit meningkat.
“Benar
sekali, fashion bukan masalah uang Tapi mempelajarinya.” jelas Joo Young
“Tapi....
Kenapa selama ini penampilanmu tidak seperti ini?” sindir Han Sul yang berdiri
didekat Joon Woo
“Aku
harus bayar pinjamam kuliah. Jadi Tolong terima usahaku untuk lebih terlihat
MOST.” ucap Hye Jin, Seniornya memberikan
tepuk tangan, Han Sul tertunduk malu karena selalu memandang rendah Hye Jin.
Sung Joon
pun menyudahi rapat dan mulai bersiap-siap. Joo Young menanyakan pidato
pembuka. Poong Ho tahu yang seharusnya memberikan adalah Pimred, Nyonya Kim
tapi mereka sadar bahwa Pimred mereka seperti itu dengan selalu berteriak “Bungiorno!”
“Banyak
klien dari luar negeri. Pidato harus bahasa inggris, kan?” ucap Han Sul
khawatir
“Aku akan
menyiapkannya.” ucap Sung Joon mengambil alih, semua mengucapkan terimakasih,
tiba-tiba Ah Reum masuk kedalam ruangan.
“Maaf aku
terlambat. Mobilku tiba-tiba mogok.”ucap Ah Reum
“Apa mogoknya
di tengah perempatan? Kalau seperti itu bisa terjadi kecelakaan.” ungkap Shin Hyuk
khawatir.Joon Woo bertanya apakah mobilnya sudah ditaruh dibengkel. Ah Reum mengeleng
karena masih bisa menyala lagi jadi langsung datang ke kantor.
“Diantara
A,B,C,D... Bukannya A yang terpenting? Itu hal dasar. Entah yang lain, tapi
tolong lebih jelas.” tegas Sung Joon, Poong Ho menyuruh Ah Reum untuk memanggil
mobil derek saja karena berbahaya.
Shin Hyuk
melihat ada sesuatu yang berubah, kartu ID Card Hye Jin mengunakan
tempatnya, lalu kembali mengkomplain kemana Jakson yang lama dan berubah. Hye
Jin menceritakan bahwa itu hadiah dari Sung Joon.
“Apa?
Kenapa dia berikan itu?” ungkap Shin Hyuk
“Hadiah
selamat datang kembali.Kami sudah jadi rekan kerja sekarang, jadi aku
menerimanya.” jelas Hye Jin, Shin Hyuk sempat tertawa mendengarnya.
“Ah.. Cuih...
Aku sampai merinding... Cuih... Tidak masuk akal. Cuih!!!” ejek Shin Hyuk kesal
keluar ruangan tapi kembali lagi, mengambil agendanya dan kembali mengumpat,
Hye Jin melihat Shin Hyuk merasa rekan kerjanya itu memang tidak normal.
Hye Jin
mendengarkan lagu dengan earphone didalam bus, tiba-tiba para penumpang
menjerit melihat keluar jendela. Hye Jin ikut melihat dan menjerit karena Shin Hyuk
sengaja mengendarai motornya tepat disamping bus dan sangat berbahaya. Shin
Hyuk seperti tak peduli dan tetap mengendarai motornya sambil berteriak “Jackson,
welcome!!!”
Shin Hyuk
sudah menunggu di dekat halte, Hye Jin langsung berlari ketika turun dari bus.
Shin Hyuk langsung memberikan sebuah tas sebagai hadiah selama datang. Hye Jin menolak
karena di kantor Shin Hyuk merasa merinding dan untuk apa menerimanya.
“Ini
hadiah selamat datang.Aku menyambut kedatanganmu kembali.Karena itu, terimalah.
Tas ini diskon 90%.” jelas Shin Hyuk lalu membandingkan hadiah pemberian Sung
Joon dibanding tas yang diberikanya.
“Lihat
betapa besar tas ini. Tas ini dariku dengan tempat ID Card itu,ratusan kali
lipat besarnya dibandingkan hadiah dari wapimred ini. Skalanya sangatlah...”
ungkap Shin Hyuk memandang remah.
Hye Jin
tetap menolak dan menyuruh Shin Hyuk mengembalikan saja, Shin Hyuk pikir dengan
nada ancaman, kalau memang tak mau lebih baik dibuang saja. Hye Jin tak peduli
menyuruh Shin Hyuk membuangnya saja. Shin Hyuk melihat ada anjing yang lewat
dan memilih untuk memberikan pada anjing.
“Anjing.....
Ambil tas ini. bisa bawa daging dan tulang dengan tas ini. Warnanya cocok
dengan bulumu! Fantastic!!!” ucap Shin Hyuk mengajak bicara anjing, si pemilik
melihat tingkah Shin Hyuk beprki pria itu tidak gila
“Maaf. Dia
lebih tidak waras dari penampakannya.” ungkap Hye Jin dengan wajah malu mendatangi
si pemilik.
Shin Hyuk
masih berteriak memanggil anjing itu agar membawanya, Hye Jin akhirnya
memutuskan untuk memakai tas pemberiannya. Shin Hyuk pun merasa puas dan
menyuruhnya untuk memakainya setiap hari lalu mengajak untuk makan udon. Hye
Jin menolak dengan sikap ketus. Shin Hyuk tetap merayunya agar makan
bersamanya, Hye Jin tetap menolaknya dan merasa heran dengan sikap Shin Hyuk
yang berlebihan.
Sung Joon
sudah siap dengan setelan jasnya dan berlatih untuk memberika pidato pembuka
dengan bahasa inggrisnya yang lancar. Di dalam ruangan, Han Sul sibuk dengan
menyusun makanan yang disediakan untuk tamu. Poong Ho dengan gaya rambut belah
pinggirnya mengatur foto-foto yang akan di pajang didepan pintu masuk.
Ah Reum
mencoba mengatur semua bunga yang ada disetiap pintu masuk, Joo Young meminta
Hye Jin mengambil brosur yang baru datang dan menaruh dipintu masuk agar bisa
diberikan pada setiap tamu yang datang. Han Sul memberitahu Sung Joon akan
datang 30 menit lagi.
Para artis
pun mulai berdatangan, seperti Uee, Lee Jong Suk, melewati karpet merah. Hye
Jin menyapa tamu-tamu yang datang ke acara dengan wajah sumringah bersama Eun
Young.
Shin Hyuk
datang ke meja tim Most dengan bangga memperlihatkan fotonya dengan Lagerfield,
Giselle Bunchen, John Cusack dan Liu Wen. Poong Ho ikut bahagia karena Shin
Hyuk bisa foto dengan orang-orang terkenal.
Joo Young
terlihat panik memberitahu Han Sul kalau
Sung Joon belum datang. Han Sul binggung
karena sebelumnya diberitahu sudah ada dijalan. Hye Jin mendengarnya, terlihat
khawatir. Joo Young meminta Han Sul untuk mencari tahu dan semakin panik karena
MC acara juga belum datang.
Joon Woo
berlari masuk meminta Hye Jin untuk menjemput MC yang baru datang. Hye Jin
menyapa MC dengan senyuman, MC memberitahu selama ini tak pernah terlambat tapi
karena huja deras jadi jalan macet. Hye Jin panik mendengar bahwa di luar
gedung ternyata sedang hujan sangat deras.
Han Sul
kembali datang memberitahu kalau Sung Joon tak mengangkat telpnya, Ah Reum
kesal karena acara 3 menit lagi akan dimulai, dan mereka harus ada pidato
pembukaan. Joo Young menyuruh Joon Woo agar memberitahu panitia supaya menunda
pidato pembukaan.
MC baru
menerima susunan lembaran acara, Joon Woo datang ke bagian belakang panggung
untuk menunda pidato pembukaan. Si Kru pun memberitahu MC supaya menunda
pidato, tapi karena telat memakai earphonenya, si MC malah mengatakan akan
memulai acara ulang tahun THE MOST Korea ke-20.
Semua tim
MOST panik karena mereka meminta menunda tapi malah MC memulai acaranya. MC
mulai memperkenalkan dirinya adalah Kim Jae Dong sebagai MC dari acara, semua
tamu memberikan tepuk tanganya.
Hye Jin
pergi ke luar melihat hujan yang sangat deras, teringat cerita Sung Joon saat
melakukan perjalanan bisnis. “Ibuku...Meninggal saat usiaku 12 tahun. Pada kecelakaan
mobil saat hujan. Sejak saat itu aku kesulitan naik mobik hujan-hujan.” Hye Jin menyakinkan kalau Sung Joon akan
baik-baik saja dan tak terjadi apapun, walaupun wajahnya sanga khawatir.
MC Kim
memulai dengan memutar video, dengan judul The
Beauty of Shadow (Keindahan Sebuah Bayangan). Joo Young dan Shin Hyuk tak
bisa berbuat apa-apa karena MC sudah memulai acara tapi Sung Joon belum juga
datang.
Video yang
mengambarka tim Most sedang menulis artikel, dan terlihat Shin Hyuk serta Poong
Ho tertidur di kursi kerjanya. Shin Hyuk menepuk pundak Joo Young agar tenang,
diakhir video bertuliskan “You Are Hero” Semua tamu memberika tepuk tangan. Han Sul
binggung karena pidato pembukaan sebentar lagi tapi Sung Joon belum juga
datang.
“Kim Shin
Hyuk, kau bisa inggris dan mukamu tebal, kan? Gantikan dia pidato pembukaan.”
perintah Joo Young
“Aku tak
ada persiapan, mana bisa?” kata Shin Hyuk menolak, Joo Young mendorong Shin
Hyuk untuk naik ke panggung memberikan pidato. Beberapa tamu terlihat binggung karena
panggung masih saja gelap.
bersambung ke part 2
waw. daebak :D
BalasHapussenang akhir sdh ada sinopsis...
BalasHapusCerita y smkn menaric Dan penasaran
BalasHapusMakin..makin. .makin penasaraaannnn. .
BalasHapus#LebayDikit hehe