Semua karyawan
hanya bisa melonggo melihat Shin Hyuk yang memeluk Sung Joon layaknya pasangan
seorang pria dan wanita, tapi kaki Shin Hyuk dengan gesit bisa mengeser
kepingan puzzle dibawah kakinya. Sung Joon langsung mendoron Shin Hyuk untuk
melepaskanya karena semua karyawan melihat mereka.
Shin Hyuk
malah merasakan sangat mantap, Sung Joon pikir hubungan mereka tidak sedekat
itu. Sung Joon menjelaskan sedang menulis artikel tentang “bromance” (asmara 2 orang laaki-laki) dan tidak mengerti perasaan
yang terlibat.
“Tapi
sepertinya tidak berhasil !!! Menulis tentang “bromance” saat aku sangat
mencintai wanita. Mungkin, aku bisa mengerti perasaannya jika aku memelukmu
sekali lagi?” ucap Shin Hyuk mengodanya, Sung Joon langsung menolak dengan
tegas. Shin Hyuk tertawa kalau ia tadi
hanya bercana.
“Aku rasa
hubungan kita tidak sedekat itu untuk bercanda seperti itu.” tegas Sung Joon
kesal meninggalkanya.
Shin Hyuk
terlihat berpura-pura sedih, setelah itu memberikan kode pada Hye Jin untuk
melihat kebawah. Hye Jin terkejut kepingan itu ada dibawah sepatu Shin Hyuk dan
Shin Hyuk pun mengeser kakinya supaya puzzle itu tetap ada dibawahnya.
Di kedai
pinggir jalan.
Shin Hyuk
mengeluarkan kepingan puzzle dari saku jaketnya dan memberikan benda yang
dicari oleh Hye Jin. Melihat kepingan puzzle Hye Jin tersenyum bahagia lalu
ingin bertanya, Shin Hyuk sudah tahu pertanyaan bagaimana ia mengetahuinya,
lalu memberitahu mendengar saat Hye Jin berbicara dengan petugas cleaning
service. Hye Jin mengerti lalu menaruh disaku jaketnya.
“Jadi
jika dia melihatnya, semua akan terungkap? Bahwa Jackson adalah teman sekelas
dan cinta pertamanya, Kim Hye Jin?” ucap Shin Hyuk sambil menuangkan soju. Hye
Jin bingung, Shin Hyuk kembali mengetahui pertanyaan Hye Jin bagaimana
mengetahuinya.
Flash Back
Hye Jin
yang mabuk berteriak memberitahu pada Sung Joon bahwa ia adalah Kim Hye Jin.
Shin Hyuk mengambil ponselnya, mengeluh karena Hye Jin terus saja menyebut
namanya sendiri, lalu memberitahu bahwa telpnya sudah ditutup. Tapi Hye Jin
kembali mengambilnya.
“ Tidak.
Aku tinggal di sebelah rumahmu.Teman sekelasmu saat SD! Orang yang pertama kali
kau cium. Cinta pertamamu! Itu aku. Aku. Kim Hye Jin.” teriak Hye Jin lalu
pingsan disamping rekan kerjanya, Shin Hyuk pun hanya bisa menghela nafas.
Shin Hyuk
menceritakan Hye Jin terus berkata seperti itu bahkan setelah teleponnya
terputus. Hye Jin terlihat gugup meminum sojunya lalu merasakan sangat lega, ia
merasa senang karena semua ini terjadi karena selama ini tak bisa memberitahu
siapan dan berpikir akan mati karena beban menjaga sebuah rahasia. Shin Hyuk
juga memujinya.
“Tapi
kenapa kau berpura-pura menjadi orang lain? Apa Karena kau karyawan dan dia
atasanmu?” tanya Shin Hyuk heran
“Tidak. Kebenarannya
adalah karena aku sekarang tampak menyedihkan. Jadi itulah sebabnya aku
bersembunyi. Bekerja keras untuk melakukannya. Kim Hye Jin yang diingat oleh Sung
Joon adalah seorang anak yang menakjubkan. Dia sangat populer dan baik dalam
pelajaran, Hye Jin adalah seseorang yang sangat diinginkan setiap orang untuk
menjadi pasangan dan tipe yang akan selalu dipuji kemanapun dia pergi. Kau
mungkin tidak akan percaya tapi saat aku masih muda, aku benar-benar sangat
cantik.” cerita Hye Jin sedih
“Kau
tetap cantik sekarang.” ungkap Shin Hyuk jujur, Hye Jin terlihat kaget
“Aku
mengatakan kau cantik. Bahkan sampai sekarang.” kata Shin Hyuk mengulanginya,
Hye Jin tertawa menurutnya seniornya itu tahu bagaimana cara menghibur
seseorang.
Shin Hyuk
menegaskan bahwa itu kebenaran yang diucapkan, Hye Jin mengucapkan terimakasih,
lalu teringat memiliki sesuatu yang harus dimaafkan, yaitu saat terakhir kali.
Shin Hyuk malah bertanya kesalah yang mana karena Hye Jin tidak berbuat salah
satu atau dua kali.
“Itu..
tentang adikmu. Kau selalu hidup penuh semangat dan tampak seperti tidak ada
yang perlu kau khawatirkan. Aku bahkan tidak pernah membayangkan kau memiliki
luka seperti itu. Maafkan aku.”ucap Hye Jin menyesal. Shin Hyuk pikir itu semua
karena Hye Jin tak tahu dengan memberikan senyuman seperti sudah memaafkanya.
‘Ketua
tim. Mulai sekarang, kau bisa menganggapku sebagai adikmu. Ya! Aku akan
menghormatimu sebagai kakak mulai sekarang. Kenapa tidak, aku akan menjadi adik
perempuanmu.” kata Hye Jin
“Eyy,
tidak sama sekali. Lalu, apa kau mau membuatkanku ssam (selada bungkus), adik
kecil?” ucap Shin Hyuk memberikan senyuman dengan mata berbinar-binar. Hye Jin
pun dengan senang hati membuatkan sesuai perintah Shin Hyuk layaknya seorang
adik.
Sung Joon
mengendarai mobilnya berhenti karena lampu merah, matanya melirik kearah kiri
terlihat Hye Jin yang menyeuapi Ssam dan terlihat sangat dekat. Tiba-tiba Shin
Hyuk terlihat keselek karena selada buatan Hye Jin terlalu besar tapi ternyata
hanya bercadan dan Hye Jin memukul Shin Hyuk layaknya seorang kakak. Klakson
mobil menyadarkan Sung Joon agar mengemudikan mobilnya kembali.
Di kedai
kaki lima.
“Tapi
tahukah kau, bagaimana jika bos mengenali pertama kali?” tanya Shin Hyuk
“Itu
tidak mungkin. Itu tidak akan pernah terjadi. Karena Sung Joon mengenal orang
lain yang menjadi cinta pertamanya, Kim Hye Jin.” ucap Hye Jin
“Apa? Apa
yang kau bicarakan? Lalu dia berpikir Jackson adalah orang lain? Siapa?” tanya
Shin Hyuk penasaran.
“Hanya
seseorang.. Belahan jiwaku.” ucap Hye Jin dengan senyuman.
Shin Hyuk
mengerutkan dahinya, berpikir Hye Jin punya kloningan atau seperti Wizard
Muttul. Hye Jin tersenyuk kembali membenarkan hal itu.
Ha Ri
berlari di trademeal tapi matanya terus mengarah ke pintu masuk, bertanya-tanya
apakah Sung Joon tak datang. Lalu ia mengangkat barbel berpikir Sung Joon
sedang sibuk. Seseorang menaiki treadmeal, wajah Ha Ri berseri tapi ketika
mendekat ternyata bukan Sung Joon.
Shin Hyuk
membeli ramen memberitahu uangnya hanya 400 Won jadi meminta diskon. Ha Ri
berdiri dibelakang membeli minuman, membayar semuanya dengan kartu dalam
ponsel, Shin Hyuk melonggo, Ha Ri mengatakan bahwa mereka impas. Shin Hyuk
meminta juga dibelikan kimchi untuk makan ramenya.
Ha Ri
yang melihat Shin Hyuk makan seperti orang kelaperan heran, karena pihak hotel
memberikan makan malam tapi malah membeli ramen. Shin Hyuk memberitahu setelah
mereka minum, makan mie ramen itu yang paling cocok karena rasanya sangat
lezat, lalu kembali makan mie ramen dengan lahap.
“Apa dia
benar-benar berasal dari keluarga kaya? Dia sangat sederhana tapi modis” gumam
Ha Ri terlihat menelan air liurnya melihat cara makan Shin Hyuk yang sangat
nikmat.
Beberapa
saat kemudian, Shin Hyuk melonggo dengan senyuman melihat Ha Ri akhirnya
membeli ramen dan makan dengan lahap. Saat itu ponsel Ha Ri berdering dan
langsung menyebut “Hei istriku” Shin Hyuk kaget medengar Ha Ri memanggil
orang yang menelp itu adalah istri Ha Ri.
Hye Jin
yang ada didalam bus menanyakan keberadaanya. Ha Ri dengan gaya manja
memberitahu sedang ada didekat hotel dan akan segera kesana. Hye Jin
memberitahu sudah ada didalam bus perjalanan pulang, Ha Ri pun menyuruh Hye Jin
pergi ke hotelnya agar bisa pulang bersama.
“Ahh, ternyata
seleramu seperti itu! Banyak golongan yang berbeda dari orang-orang yang ada di
dunia ini. Aku sepenuhnya menghormati keragaman itu.” komentar Shin Hyuk
setelah Ha Ri menutup telpnya. Ha Ri terlihat binggung tapi akhirnya mengerti
maksud ucapan Shin Hyuk
“Tidak,
itu tidak seperti itu! Dia hanyalah temanku yang tinggal bersama denganku, Teman
terdekat dalam hidupku yang bahkan lebih dekat dari saudara.” jelas Ha Ri. Shin
Hyuk tertawa mendengarnya
“Ah, itu
melegakan. Dengan penampilanmu, kau seharusnya berada di luar sana untuk
membuat hati pria berdebar.” ucap Shin Hyuk tersenyum lalu menunjuk cup ramen
yang dimakan Ha Ri.
Ha Ri
melihat kaget melihat cup ramennya sudah kosong dan tak percaya dirinya memakan
suamianya. Shin Hyuk tersenyum menganguk, Ha Ri melihat tangana seperti masih
tak percaya bisa menghabiskan satu cup ramen sendirian. Shin Hyuk mengangkat
jempolnya, Ha Ri kembali mengeluh karena Shin Hyuk tak memberhentikanya.
Ha Ri
memukul perutnya dengan kesal karen harus ikut-ikutan makan, Shin Hyuk yang
berjalan disampingnya merasa perlu khawatir karena hanya makan satu cup saja,
setelah itu mengucapkan terimakasih dengan begitu sekarang ia berhutang budi
padanya lalu pamit pergi
Tiba-tiba
Shin Hyuk memanggilnya kembali dan melemparkan permen karet sebagai makanan
penutup. Hye Jin tersenyum menerimanya dan Shin Hyuk berjalan sambil
melambaikan tanganya.
Hye Jin
datang mengagetkanya sambil bertanya orang yang datang bersamanya. Ha Ri
menceritakan pelanggan kamar suite saat ia melakukan kesalahan besar. Hye Jin
penasaran dimana orannya, Ha Ri pikir kalau temanya datang 10 detik yang lalu
maka akan melihatnya lalu mencium bau dari tubuh Hye Jin dan menduga temanya
baru saja minum. Hye Jin menutup mulutnya karena tercium.
Ha Ri pun
memberikan permen karetnya, lalu bertanya dengan siapa temanya minum. Hye Jin
menceritakan dengan reporter yang aneh. Ha Ri mengenalnya orang yang sering
diceritakan suka menjahili temanya, tapi heran kenapa mereka bisa dekat. Hye
Jin juga tak tahu karena mereka dekat dengan tiba-tiba lalu menjerit dingin dan
megajak Ha Ri untuk cepat pulang karena udara semakin dingin.
Ha Ri
pergi kebagian laundry mengambil barang yang dititipkanya, Pelayan memberikan
jaket dan juga sebuah kertas yang tersimpan dijaket itu. Ha Ri merasa lebih
baik dibuang karena hanya struk belanja saja. Bibi itu memberitahu ada sesuatu
di atasnya, jadi memintanya untuk melihat sendiri.
Akhirnya
Ha Ri melihat ada gambar dirinya dengan bertuliskan disana “>Memalukan,
memalukan!” teringat saat Sung Joon datang ia dengan kekuatanya memukul si pria
hidung belang sambil berteriak kata-kata yang sama.
Se Yong
menjemput Ha Ri didepan hotel dan memuji sepatu putih yang dipakainya itu
terlihat sangat cantik dipakainya. Di dalam mobil, Se Yong menanyakan tujuan
mereka ingin pergi makan atau diskotik lebih dulu. Ha Ri yang melamun mengatakan
dirinya sedang tidak mood.
Ha Ri
lalu mengajak ke sungai Han, memberitahu dengan penuh semangat tentang permaian
speedminton, mengajaknya untuk melakukanya karena sangat menyenangkan. Se Yong pikir itu Ha Ri
ingin mengeluarkan keringat dan menurutnya ada cara yang lain untuk
mengeluarkan keringat dengan nada mengoda.
“Kenapa
kau selalu mengarah ke sana?” keluh Ha Ri kesal, Se Yong malah heran melihat Ha
Ri yang bersikap tak seperti biasanya.
“Hanya
mendengarkan musik yang kita sukai, makan makanan lezat, bertanya tentang apa
yang kau pikirkan, bagaimana kabar keluargamu saat membicarakan tentang hal-hal
seperti itu, tidak bisakah kau melakukannya?” ucap Ha Ri, Se Yong makin heran
perubahan sikap Ha Ri yang tiba-tiba. Ha Ri malah terlihat kesal menyalakan
radio didalam mobil.
Penyiar
memutarkan lagu sambil memberitahu bahwa Heath Ledger menyanyikan ini dalam
sebuah film.”Can't take my eyes off of you”
dari film 10 Things I Hate About You, mata Ha Ri melihat Sung Joon yang
menyebarang jalan lalu buru-buru turun dari mobil.
Ha Ri
ingin mengejar tapi sepatunya yang kekecilan memperlambar larinya, teringat
dengan ucapan Hye Jin tetang cinta
sejati, “Kau merindukan mereka” Ha Ri mengingat ketika bermain speedminton
dengan Sung Joon di pinggir sungai Han
“Dan kau senang saat kau
bersama mereka.” Ha Ri melihat rekan kerjanya
yang mengunakan mouse untuk orang kidal
dan bertanya dimana membelinya
“Kau ingin melakukan segala
sesuatu, dan hal-hal yang tidak biasanya kau lakukan.Dan kau bahkan melihat
mereka dari kejauhan, bukankah seperti itu?” Ha Ri mengejar Sung Joon
tapi lampu merah menyala dan Sung Joon sudah berjalan menjauh.
Air mata
Ha Ri tergenang melihat Sung Joon pergi dan menatap kakinya yang luka, padahal
sebelumnya pesan dar pelayan itu “Meski
kau menyukainya, pasti akan sakit saat kau pakai. Apa tidak apa-apa?” Ha Ri
mengatakan ingin memberitahu pada Sung Joon Judul filmnya yaitu "Sepuluh alasan kenapa aku tidak bisa
mencintaimu"
Di tempat
pembuangan sampah kering, petugas kaget melihat ada orang yang membuang sepatu
sangat bagus, ada sepatu milih Ha Ri yang dibuang begitu saja. Shin Hyuk akan
pergi dengan motornya, Ha Ri menyapanya dan dibalas dengan sapaan dan senyuman
manis Shin Hyuk seperti tanpa beban.
“Kau
masih berutang satu kali, kan? Aku akan memberimu satu kesempatan agar kita
seri.” ucap Ha Ri
“Kenapa?
Apa ada sesuatu yang ingin kau minta padaku?” tanya Shin Hyuk
“Jadi aku
tidak akan serakah pada sepatu yang salah lagi, bisakah kau menolongku?” kata
Ha Ri
Saatnya
makan siang, Joo Young yang tak bisa ikut makan siang meminta Hye Jin untuk
membelikan sandwich ketika kembali setelah makan siang. Hye Jin yang tak pernah
menolak pun akan membelikanya. Hye Jin sempat menanyakan supaya Sung Joon makan
bersama, Poong Ho mengajak mereka makan dengan tenang ketika mereka makan, Shin
Hyuk juga mengajak Hye Jin agar ikut bersama.
Han Sul
terus mencoba mengambil hati Joon Wo karena diduga keponakan dari Nyonya Kim.
Hye Jin memasukan sayuran sambil melamun memikirkan apa yang akan dimakan Sung Joon
untuk makan siang.
“Dia
tidak punya teman di Korea sehingga dia mungkin tidak memiliki siapa pun untuk
makan bersama.” gumam Hye Jin khawatir.
Joon Wo
membicarakan tentang Sung Joon yang sudah memiliki pacar, Han Sul tak percaya
dengan sifatnya seperti itu ada wanita yang mau. Hye Jin terdiam, lalu Shin
Hyuk melihat perubahan wajah Hye Jin terlihat sedih, Joon Woo menambahkan sudah
melihatnya kemarin mereka berkencan dan jalan bersama.
Shin Hyuk
menyangkal tidak semua orang yang jalan bersama itu berkencan, lalu ia mencoba
manyunkan bibirnya mengoda Han Sul untuk menciumnya, Han Sul menjerit geli
karena Shin Hyuk melakukannya. Shin Hyuk mengatakan bahwa hanya bercanda, Hye
Jin hanya diam sambil sibuk masukan daging ke dalam air shabu-shabu.
Sung Joon
duduk sendirian dalam perpustkaan dengan segelas kopi, lalu dengan senyuman
manisnya mengangat telp dari Hye Jin. Ha Ri bertanya apakah Sung Joon punya
waktu nanti malam, lalu mengubahnya kalimatanya walaupun Sung Joon tak punya
waktu tetap harus datang.
Hye Jin
selesai makan siang bersama berlari ke restoran sandwich pesanan Joo Young, awalnya
ia ingin membeli satu saja tapi mengubahnya dengan senyum bahagia memesan dua
sandwich.
Han Sul
menelp didepan ruangan memberitahu temanya tak bisa datang reunian untuk
lulusan asisten karena Ada banyak yang
harus lakukan, lalu bertanya apakah Kim Joong Gi datang, pikiran langsung
berubah akan datang dengan menceritakan memiliki pegawai magang baru di tim
kami.
“Aku ada
sesuatu yang harus dikerjakan di akhir pekan ini tapi dengan menelepon, aku menyuruhnya melakukannya untukku.” ucap
Han Sul tersenyum licik lalu masuk kedalam ruangan.
Tak jauh
dari sana terlihat Sung Joon yang mendengar rencana Han Sul pada Hye Jin. Sung
Joon berusaha tak perduli saat masuk ke dalam ruangan, melihat Hye Jin yang
baru keluar dari ruangannya. Lalu ketika masuk melihat ada sandwich dan
minuman.
Matanya
melihat kearah Hye Jin terlihat binggung dengan sikap bawahanya yang perhatian.
Han Sul terlihat mulai melimpahkan tugasnya untuk memilah kosmetik berdasarkan
gayanya dan harus menyelesaikannya hari ini.
Sung Joon
sambil membawa majalan menatap Hye Jin yang mendapatkan tugas dari Han Sul, Hye
Jin juga sempat melihat Sung Joon yang menatapnya tapi Sung Joon berpura-pura
kembali membaca majalah. Hye Jin kembali melirik dan mata mereka saling
menatap, Sung Joon langsung dengan cepat menutup jendelanya.
Shin Hyuk
duduk sendirian diruang rapat, tatapan kosong memikirkan ucapan Ha Ri
sebelumnya.
“Aku
minta tolong padamu karena aku pikir tidak punya niat melakukannya sendirian. Malam
ini di depan seorang pria, tolong berpura-puralah kau adalah pria yang aku nikahi. Jangan tanya apa
pun. “ pinta Ha Ri supaya Shin Hyuk bisa membalas budi padanya.
Ketika
malam hari tiba, Hye Jin masih memilah-milah walaupun jari telunjuknya terluka.
Han Sul berbisik meminta Hye Jin menyelesaikan hari ini juga lalu pergi
meninggalkan kantor. Joo Young yang terburu-buru pergi menumpahkan gelas
kopinya, Hye Jin pun dengan sangat baik hati membiarkan Joo Young pergi agar ia
saja yang membersihkanya.
Sung Joon
yang pulang melihat Hye Jin yang membersihkan lantai mengeluh perih karena
lukanya, Hye Jin tersadar melihat Sung Joon datang langsung berdiri, mata Sung
Joon melihat plester Hye Jin yang terbuka.
“Pegawai
magang, kau menjalankan pusat pelayanan pembantu? Kenapa kau mengerjakan tugas
orang lain” tegur Sung Joon lalu mencoba tak membahasnya lagi.
“Apa kau
mau menyentuh benda-benda kantor dengan tangan itu?” kata Sung Joon,
Hye Ji
pikir tangannya itu kotor dengan menutupi jarinya yang luka, Sung Joon menyuruh
nya mencuci tangan lalu mengunakan plester dan melakukan yang ingin
dilakukanya. Hye Jin mengerti dan mencoba mencari plester diatas meja karyawan.
Sung Joon menarik Hye Jin kebagian pantry mengeluarkan kotak P3K.
“Kau di
sini sudah cukup lama. Bagaimana kau tidak tahu dimana letak benda-benda? Apa
yang sudah kau tahu? Plesternya di sini.... ada Di sini.” ucap Sung Joon
mengomel memberikan plester ke tangan Hye Jin.
Hye
Jin mengucapkan terimakasih dan berusaha
membuka sambil berjalan, Sung Joon menarik jaketnya, membuka plester dengan
benar dari tengah dan memegang kedua sisinya. Hye Jin melirik binggung, Sung
Joon kembali mengejek Hye Jin yang tak bisa melakukan sesuatu yang mudah. Hye
Jin hanya terdiam.
Sung Joon
bertanya apakah Hye Jin tak ingin memakainya, Hye Jin mengambilnya lalu mencoba
melepaskan plester lamanya dengan gigi, lalu menempelkan plester tapi ditarik
dengan mulutnya dan yang terjadi dua ujung plesternya menyatu. Sung Joon pun membantu
memasang sambil mengoceh karena Hye Jin tak bisa melakukan dengan benar.
“Urus dirimu sendiri dan, setelah itu baru kau lakukan tugas orang lain” tegas Sung Joon lalu
keluar dari ruangan.
“Kenapa
dia tiba-tiba seperti itu? Ahh.... Kenapa aku bahkan memberinya roti?” keluh
Hye Jin kesal sambil menendang diudara.
Hye Jin
keluar dari kantor mengeluh karena setiap pulang selalu saja hujan, dengan
jaket yang dipakainya, berteriak sambil berlari menyusuri hujan. Sung Joon ada
didalam mobil harus terhenti karena banyak polisi yang ada di pinggir jalan
mengatur lalu lintas.
Mata Sung
Joon melihat mobil yang berbalik dan pengemudinya bersimba darah, bayangan
kembali saat kecelakan ibunya dengan posisi yang sama dan ia hanya bisa
menangis menatap ibunya dengan tubuh basah kuyup karena hujan deras.
Sung Joon
mulai gelisah, mencoba melonggarkan dasinya, nafasnya terengah-engah melihat
korban kecelakaan. Bunyi klakson mobil dari belakang terdengar, polisi juga
memberikan tanda agar mobilnya jalan. Sung Joon mencoba mengemudikan mobilnya
tapi yang terjadi malah berpindah jalur dan melintang dijalan.
Ia
merasakan gejala kepanikan yang parah, berusaha keluar dari mobil dan berdiri
dijalur yang berlawanan. Mobil yang ingin jalan menyalakan klakson agar tak
menghalanginya.
Hye Jin
yang menaiki bus mengeluh karena rambutnya jadi makin membesar karena terkena
hujan, lalu penumpang berteriak melihat pria yang berjalan seperti orang
kebingunan lalu terjadi di arah berlawan dijalan raya. Hye Jin mengenali Sung
Joon dan memanggilnya dari jendela bus.
Di sebuah
restoran, Ha Ri sudah menunggu dengan wajah gugup. Didepanya sudah duduk, Shin
Hyuk yang melihat jamnya karena menunggu pria yang akan dibawa oleh Ha Ri dan
mencoba menghilangkan rasa bosan dengan menjilat busa dari sedotannya.
Sung Joon
berjalan seperti orang kebingungan memangil ibunya, Hye Jin datang meminta agar
mobil menghentikan lajunya, lalu mengajak Sung Joon pergi karena bahaya ditempat
itu. Sung Joon masih saja duduk sambil memanggil ibunya, ketika mobil ambulance
pergi Hye Jin melihat mobil yang terbalik.
Teringat
saat hujan deras, Sung Joon juga terlihat ngalami ketakutan sambil memanggil
ibunya. Hye Jin membuka jaketnya meminta supaya Sung Joon tak melihat ke arah
tempat kecelakaan. Sung Joon masih tetap mengarahkan pandanganya pada mobil
yang terbalik.
“Tidak
akan terjadi apa-apa. Ini akan baik-baik saja..... Tidak akan terjadi apa-apa....
Semua akan baik-baik saja” ucap Hye Jin mencoba menenangkan Sung Joon dan
akhirnya Sung Joon menatap Hye Jin.
Di
restoran, Shin Hyuk terlihat bosan meniup sedotannya dengan membuat gelembung
pada minumanya. Ha Ri juga menatap ponselnya terlihat makin gelisah karena Sung
Joon belum juga datang.
Hye Jin
terus berusaha menenangkan Sung Joon dengan mengatakan semuanya akan baik-baik
saja beberapa kali. Sung Joon menatap Hye Jin teringat ucapannya saat masih SD “Mulai sekarang, aku akan berada di
sampingmu. Aku akan menjadi payungmu.”
Sung Joon
perlahan memegang pipi Hye Jin dan Hye Jin panik tiba-tiba Sung Joon memegang
pipinya. Sung Joon memanggi namanya Hye Jin, saat itu juga Hye Jin melotot
kaget.
Flash Back
Sung Joon
memberikan tanda pada agendanya di tanggal 13, menjadi hari kidal international
dan hari pertamanya memiliki teman dengan mengambarkan payung sebagai simbol.
Hye Jin
menatap Sung Joon tak percaya karena bisa mengenali dirinya yang dulu cantik
dan pintar, sekarang berubah jadi jelek dan tak bisa melakukan sesuatu dengan
benar. Truk besar berjalan dibelakang mereka dengan menyalakan klakson dan
mengedipkan lampu agar mereka menyingkir, tapi keduanya tetap berada ditengah
jalan.
Seruuuh..... lanjutkan.... semangat
BalasHapusMenegangkan. .akankah sung joon mengenali hye jin? Mungkin belum kali ya coz ini kan masih episode 5, haha mungkin ngenalin nya kalau udah episode 8. . Hehe
BalasHapusseruuu...walau udah nonton tpi k puas klau belum bca sinopsis buatan mbva dyah hehehe
BalasHapusSerruuuuuuuu
BalasHapus