No Ra
pulang kerumah, menaruh walkman dan kotak pemberian Hyun Suk di dalam laci,
melihat jam tanganya sudah pukul setengah 8 dan teringat pesan Min Soo yang
mengajak mereka bicara, lalu melihat ke arah kamar Min Soo yang belum pulang.
Min Soo ternyata berdiri didepan rumah Hye Mi sambil meninggalkan pesan kalau
ia ada didepan rumahnya dan meminta menghubunginya.
Hyun Suk
menatap laptopnya lalu bertanya pada Sang Ye apakah ia punya nomor kontak
Culture Production, Sang Ye mengatakan punya dan Hyun Suk meminta untuk
memberikanya. Sang Ye berjalan untuk mengambilnya, saat itu terdengar Hyun Suk
yang menelp Manager Jung, bertanya apakah mereka memiliki batas usia untuk
bagian pengantaran.
Min Soo
menunggu sambil berjongkok didepan rumah Hye Mi, lalu mengirimkan pesan pada No
Ra “Maaf bu, aku akan terlambat.” Setelah
itu mondar mandir dengan gelisah menunggu Hye Mi didepan rumah. Hye Mi baru
pulang kaget melihat Min Soo yang menunggu di depan rumannya, lalu bertanya
berapa lama sudah menunggu disana.
“Kau ke pantai
hanya dengan para cewek. Apa terjadi sesuatu?” tanya Min Soo penasaran. Hye Mi
bertanya sesuatu apa maksudnya, lalu mengaku tak terjadi apa-apa.
“Kau
tidak mengabariku selama 2 hari.” kata Min Soo mengomel. Hye Mi memberitahu
kalau ia sengaja meninggalkan Hpnya dirumah. Min Soo binggung mendengarnya.
“Aku
penasaran, apakah kau akan mengkhawatirkanku.” ucap Hye Mi santai, Min Soo
marah karena Hye Mi berpikir tak mengkhawatirkanya.
“Kenapa
mengkhawatirkanku? Kau kan sedang ada di gua.” kata Hye Mi
“Kau tahu
apa yang aku lakukan dan terjadi padaku? Tapi aku masih kemari. ,,Aku mengunggu
di depan rumahmuselama berjam-jam.” teriak Min Soo kesal
Hye Mi bertanya
apakah Min Soo akan memberitahukannya, menurutnya jika Min Soo masih enggan
lebih baik kembali saja ke guanya. Min Soo menatap Hye Mi dengan binggung lalu
memutuskan untuk memberitahunya. Hye Mi berbinar-binar tak percaya.
Pukul
setengah dua dini hari, No Ra menunggu didepan pintu dengan gelisah, Woo Chul
yakin dengan meremehkan No Ra, bahwa Min Soo memberontak dan tidak mau pulang,
sebagai isyaratnya. No Ra masih menunggu Min Soo penuh pengharapan. Pintu
terbuka, Min Soo pulang kerumah memberikan senyuman pada ibunya, Woo Chul kaget
melihat Min Soo yang pulang kerumah walaupun telat.
Min Soo
duduk diruang tengah memperlihatkan surat perjanjian perceraian orang tuanya.
Woo Chul kaget, bertanya dimana anaknya mendapatkan itu. Min Soo terdiam. Woo
Chul bisa mengartikan sendiri kalau anaknya itu masuk ke ruang kerjaku.
“Tepatilah
janji, seperti menepati perjanjian ini. Ayah adalah orang yang sangat menjaga
janji.Aku sudah dewasa dan sadar aku adalah beban, yang selalu membebani hidup
kalian. Selain itu aku juga sadar masalah kalian jauh lebih penting dan Aku
tidak bisa kuliah, tanpa bantuan dari
kalian. Tapi, setelah aku lulus dan bekerja, aku akan membayarnya.” tegas Min
Soo lalu masuk ke dalam kamarnya.
Woo Chul
terdiam mendengar ucapan anaknya yang benar-benar menyetujui perceraian mereka.
No Ra terdiam melirik suaminya, Woo Chul pun memutuskan setelah semester ini mereka
akan menyelasaikanya.
No Ra
masuk ke dalam ruangan, merasa silau dengan lampu blitz, ternyata ada wartawan
dan juga fotographer yang datang ke kantor. Wartawan mewancarai Hyun Suk,
apakah hidupnya itu sama dengan Proyek
"You and Now". Hyun Suk mengaku hidup seperti itu.
““Carpe
Diem", menangkan harimu. Itulah mottoku, Lakukan yang terbaik saat Jujurlah
pada perasaanmu.” jelas Hyun Suk,
“Ini
adalah pertanyaan dari semua fans wanitamu. Kapan terakhir kali kau berpacaran?
Atau, sekarang sedang melakukannya?” tanya wartawan penasaran.
“Ah...Paling
tidak kalian tidak tanya kapan aku akan menikah....Terakhir pacaran?.. Kalian
tahu aku pasti menjawab "no comment", kan?” ucap Hyun Suk santai, No Ra
yang menunggu mengeluh dalam hati jawaban seperti itu.
“Kejujuranmu
dan kecuekanmu adalah pesona tersendiri.” ungkap wartawan
“Aku
tidak pernah terbuka tentang kehidupan pribadiku.” kata Hyun Suk lalu melihat
ke arah No Ra yang baru datang dengan melambaikan tanganya.
No Ra
tersenyum, Hyun Suk memberitahu bahwa No Ra adalah perkerja paruh waktu dan
meminta wartawan melanjutkanya. Sang Ye menghampiri No Ra meminta mengatur
berkas audisi kedua yang di sofa. Fotographer meminta untuk mengambil foto
mengunakan jas.
Hyun Suk
mengunakan jasnya, lalu Sang Ye membantu merapihkan bagian kerahnya, No Ra
melihat seperti merasakan sesuatu dalam hatinya, Hyun Suk dengan senyuman manis
menguncapkan terimakasih pada Sang Ye yang membantunya.
Wartawan lalu
meminta izin untuk pindah ke lantai dua, mengambil gambar kamarnya. Hyun Suk
heran karena mereka mengambil gambar kamar pria yang hidup sendiri, wartawan
mengatakan bahwa semua untuk para Fans wanitanya dan sangat ingin tahu, Hyun
Suk tersenyum. Sang Ye pun mengantar wartawan naik ke lantai dua.
Setelah
selesai, Hyun Suk dan Sang Ye mengantar wartawan sampai itu. No Ra merapihkan
gelas diatas meja, Hyuk Suk bertanya apakah Sang Ye tak ingin pergi sekarang.
Sang Ye mengatakan sudah siap berangkat sekarang dengan membawa berkas
ditanganya.
“Sampaikan
permintaan maafku, Aku akan kesana minggu depan dan Nikmati pestanya.”pesan
Hyun Suk, Sang Ye mengerti walaupun sebelumnya sedikit tak rela meninggalkan
Hyun Suk dan No Ra hanya berdua dikantor.
Hyun Suk
melepaskan otot-otot tangannya sambil mengatakan badanya sangat letih sekarang,
No Ra bertanya Sang Ye akan pergi kemana, Hyun Suk menceritakan teman Sang Ye
akan debut menjadi produser. No Ra ingat Impian Sang Ye ingin menjadi produser.
“Aku juga
harus segera mendebutkan Sang Ye segera.” ucap Hyun Suk
“Berkas
audisi keduanya sudah kuatur. Lalu apa lagi yang harus aku kerjakan?” tanya No
Ra
“Ada
beberapa kartu nama di meja.Bisakah kah kau merapikannya?” pinta Hyun Suk, No
Ra mengerti lalu menawarkan teh pada temanya, Hyun Suk menolak menyuruh No Ra
berkerja saja dan menaiki tangga ke dalam kamarnya.
Di sebuah
ruangan.
Woo Chul
sedang bersama Prof Park dari kampus Jahcheon, setelah bermain golf. Lalu berbasa-basi
bertanya apakah petinggi itu New Zealand karena golf. Prof Park membenarkan,
karena disana ada sekitar 400 tempat kursus golf. Woo Chul mengerti lalu
bertanya apakah petinggi itu sudah melihat profilnya.
“Kau
adalah murid Prof.Lindemann, kan. Woocheon sudah tepat untukmu. Kenapa pindah
ke Jahcheon?” tanya petinggi kampus
“Aku
ingin tantangan baru dan sangat mengagumi anda Prof. Park, jadi ingin
mendapatkan ilmu anda. Buku anda "Social Animals and Humans" membuatku
terkesan.” ucap Woo Chul yang bisa mengambil hati Prof Park, terlihat Prof Park
terkesima karena Woo Chul bisa tahu karna bukunya sudah lama sekali, Woo Chul
merasa waktu tidak akan berpengaruh.
Hyun Suk
memberikan buku karena No Ra harus ikut ujian TOEIC apabila ingin lulus kuliah.
No Ra mengingat itu, Hyun Suk memberitahu jurusan yang dipilihnya juga harus
lebih spesifik apakah ia sudah memutusakan. No Ra mengelengkan kepala, dengan
wajah binggung.
“kalau
tidak tertarik sastra, coba pikirkan yang lainnya. Misalnya rekreasi. Dan Kau
suka kopi? Kau bisa jadi barista.” saran Hyun Suk, No Ra binggung sikap Hyun
Suk yang tiba-tiba seperti ini.
Sebelumnya
Yoon Young memberitahu tentang No Ra yang akan bercerai dengan Woo Chul. “Dia akan tinggal dengan anaknya, sebelum
dia pergi. jadi ingin bekerja dan membayar kuliahnya sendiri.”
Hyun Suk
menatap dalam No Ra lebih dalam, No Ra makin bingung melihat tatapan Hyun Suk
yang tak biasa. Hyun Suk beralasan akan memberikan nasehatnya sebagai
seniornya, karena sudah pernah kuliah. Serta sudah terjun dalam masyarakat,dan
ultahnya juga duluan, ditambah lagi No Ra adalah Muridnya.
“Kau
sibuk bekerja, kenapa memikirkanku?” tanya No Ra binggung, Hyun Suk tak ingin
membahasnya lagi menyuruh No Ra mengambilnya saja. No Ra mengucapkan
terimakasih lalu bertanya apa yang harus dikerjakan lagi. Hyun Suk mengatakan
sudah tak ada lagi.
“Kerjaannya
tidak banyak, kenapa menyuruhku kemari?” keluh No Ra
“Sang Ye
tidak ada, jadi harus ada yang disini.” jelas Hyun Suk mencari alasan No Ra pun
memilih untuk pami pulang saja kalau memang tak ada yang dikerjakan,
“Hari ini
kau aneh sekali, Ha No Ra. Kau sedang marah padaku?” komentar Hyun Suk
“Marah?
Kenapa aku harus marah? Aku asisten dan kerjaanku sudah selesai,jadi aku harus
pergi.” ucap No Ra gugup.
Hyun Suk
mengajak No Ra pergi bersama karena membutuhkan baju baru untuk acara
senioranya dan tak pandai memilih pakaian. No Ra mengaku tak pandai memilih dan
menyuruh Hyun Suk pergi dengan Sang Ye saja. Hyun Suk selama ini memang seperti
itu tapi karena tak ada jadi mengajak No Ra.
Di dalam
toko
Hyun Suk
melihat No Ra hanya diam dipojokan sementara ia memilih jas yang cocok
untuknya, lalu menegur No Ra yang hanya diam saja bukan membantunya. No Ra
mengaku tak tahu seleranya jadi tak tahu apa-apa. Hyun Suk tak peduli lalu
bertanya warna jas yang mana paling bagus. No Ra pun melihat di gantungan dan
memilihkan satu untuk Hyun Suk.
Akhirnya
Hyun Suk mencoba jas pilihan No Ra dikamar ganti, No Ra tersenyum melihat Hyun
Suk yang berbeda dengan setelah jas. Hyun Suk mengoda No Ra kalau sekarang ia
terlihat tampan yang membuat temanya itu terpesona. No Ra langsung menyangkal.
Hyun Suk yakin dalam hati No Ra berteriak “"Wow, dia keren"
“Aku
hanya melihat, setelan itu cocok tidak denganmu. Jangan menghayal.” ejek No Ra
“Aku
menghayal? Coba lihat, Aku ganteng, setelan ini juga cocok. Terlihat sempurna,
ya kan?” ucap Hyun Suk percaya diri melihat dicermin. No Ra menahan tawanya.
“Iya,
hari ini kelihatan keren.” akui No Ra malu-malu
“Ha No
Ra, teman dari produser hebat Cha Hyun Suk, bisa kau pilihkan yang lain?” ucap
Hyun Suk mengoda.
No Ra
memilihkan setelan jas yang lain, Salah satu pegawai yang melihat berpikir No
Ra itu pacarnya. Hyun Suk menegaskan bahwa No Ra itu adalah adiknya, pegawai
itu pun setuju karena keduanya mirip. No Ra terdiam mendengar dianggap adik
oleh Hyun Suk.
Hyun Suk
keluar dari toko dengan kantung belanjaan, berpikir akan sesuatu. No Ra
langsung menolak, Hyun Suk menegaskan bukan untuk membelikan pakaian tapi
mentraktirnya makan nasi karena No Ra itu bukan pacarnya. No Ra binggung kalau
memang bukan kenapa harus mentratir makan nasi, Hyun Suk menjelaskan kalau
pacar akan mentraktir pasta atau steak dan menyuruh untuk mencari karena harus
mengirimkan pesan.
No Ra
mencari restoran disekeliling tak sengaja melihat lowongan part time [Pre-Performance Helper Needed, Berpengalaman
mengurus anak. Jurusan tari.] Hyun Suk tiba-tib sudah dibelakng berkomentar
pekerjan itu berhubungn an dengan anak-anak dan berpengalaman mengurus anak.
“Aku tahu
yang mereka lakukan karena Aku pernah mengajak Min Soo ke acara seperti ini.”
ucap No Ra
“Ini kan
cocok denganmu. Kau berpengalaman mengurus anak dan bisa menari, dan waktunya
di akhir pekan. Kerjaannya untuk 6 bulan. Biasanya bayarannya lumayan.” jelas
Hyun Suk
No Ra
kurang yakin karena bukan dari jurusan tari. Hyun Suk meyakinkan No Rahanya
perlu sedikit menari di depan anak-anak. No Ra mengerti dan akan memikirkanya
lalu berjalan mencari restoran. Hyun Suk mengeluh dengan sikap No Ra, padahal
sudah pas dengan kualifikasinya.
Di dalam
mobil
Hyun Suk
bertanya apakah No Ra sudah memikirkan tentang kerja part time tadi. No Ra
pikir sepertinya bisa tahi setelah berhenti kerja dikantornya. Hyun Suk
menjelaska kerjaan dikantornya tak akan habis, tapi No Ra pikir setelah audisi
maka pekerjaanya juga selesai.
“Aku yang
menentukan pekerjaanmu. Aku ini Ownernya. Ada banyak kerja sambilan di dunia
theater. Kalau terus menjadi asistenku, kau akan dapat banyak pengalaman.” ucap
Hyun Suk bangga dan tak ingin jauh-jauh dari No Ra.
“Kau
sangat berlebihan.Meskipun kau tahu kondisiku. Janganlah berlebihan, Aku bukan
anak kecil jadi Akan kuurus masalahku sendiri. Apa aku terlihat seperti anak
kecil? Kenapa mengomeliku terus?” keluh No Ra kesal
“Aku
mencemaskanmu, Seharusnya aku tidak bilang kalau aku Oppamu. Aku capek
mengomelimu dan berhenti saja jadi
Oppamu.” ungkap Hyun Suk, No Ra terlihat binggung.
Ketika
pulang kerumah, No Ra sudah disambut oleh Woo Chul didepan pintu memberitahu bahw
ia akan pindah ke Jacheon. No Ra benar-benar kaget.Woo Chul menegaskan bahwa
ini demi istri dan anaknya jadi memutuskan yang terbaik
“Aku
sudah tidak punya perasaan apa-apa di Woocheon jadi Aku butuh bantuanmu.” jelas
Woo Chul dengan wajah serius.
Hyun Suk
dan Sang ye dengan memilih tentang proyek “You and Now”, lalu keduanya
terkesima melihat No Ra yang datang dengan pakaian rapih dan berdandan. Hyun
Suk bertanya apakah No Ra itu datang untuk berkerja atau yang lainnya, karen
terlihat berdandan rapi.
No Ra
memberitahu ada janji nanti malam, Hyun Suk agak binggung janji apa. No Ra
dengan ketus, berpikir Hyun Suk meremehkan tak pernah janji dengan seseorang.
Sementara
Woo Chul pergi ke toko perhiasan melihat jejeran kalung yang ada didepanya lalu
bertanya pada pegawai yang mana yang paling mahal, lalu wajahnya tersenyum
sumringah.
No Ra
mengetik sambil mendengarkan lagu mengunakan earphone, Hyun Suk dan Sang Ye
binggung melihat No Ra yang tampak beda hari ini. No Ra lalu menerima telp Woo
Chul akan kaget mengetahui Woo Chul sudah ada dibawah dan akan segera turun.
Hyun Suk menatap No Ra penuh curiga sebenarna siapa yang mengajaknya janjian
dan No Ra sampai mengunakan pakaian rapi.
No Ra
melihat Woo Chul sudah menunggunya bahkan membuka pintu mobil seperti yang dulu
Hyun Suk lakukan. No Ra menatap ke lantai atas dan Hyun Suk melihatnya dari
jendela, Woo Chul tersenyum karena berhasil membuat No Ra kembali padanya, di
depn mata Hyun Suk
Sang Ye
yang melihatnya bertanya apakah No Ra akan kembali dengan Prof. Kim Woo Chul. Hyun
Suk yakin tak mungkin. Sang Ye melihat No Ra yang dandan dan dijemput pasti
akan pergi ke sebuah pesta. Hyun Suk yakin pasti ada alasan No Ra melakukan itu
dengan Hyun Suk.
Disebuah
restoran, teman Woo Chul sudah menunggu lalu berkomentar Woo Chul yang
menyembunyikan istrinya dan tak menyangka sudah memiliki anak di umur 20 tahun
dan mengagumi wajahnya masih muda padahal seumuran. Woo Chul seperti tak ingin
membahas lebih jauh dan mengajak semua duduk.
Sepasang pria
dan wanita asing datang, Woo Chul memberitahu No Ra sebelumnya pada No Ra bahwa
Prof. Lindemann kuliah bersama Prof. Park di Jahcheon. Ia pun menyapa Prof Lindemann dan istrinya sambil
berbasi-basi rindu Schweinshaxe buatannya dengan bahasa jerman, lalu memperkenalkan
No Ra, sebagai istrinya. Prof . Lindemann berbicara bahasa jerman yang No Ra
tak mengerti.
“Beliau
heran, kenapa anda tidak ikut ke jerman selama 4 tahun?” ucap teman Woo Chul
mengartikan ucapan Prof. Lindemann. No Ra terlihat binggung, Woo Chul langsung
berbisik akan menjelaskan setelah makan malam ini.
Hyun Suk
terlihat gelisah dengan semua yang dilihatnya, seperti ada rasa takut No Ra
akan kembali lagi pada Woo Chul, padahal sudah memberikan semua kenangan yang
paling berharg pada No Ra.
Di
restoran, Prof.Lindemann berbicara dengan bahasa jerman dan teman Woo Chul yang
baik hari mengartikan kalau Prof memuji Woo Chul sebagai suami yang hebat dan
memiliiki hutang budi yang tak terlupakan.
“Tahun
2000, ada pertemuan milenium di Washington. Saat itu, Profesor kecelakaan dan
kakinya patah padahal Profesor sudah melarang tapi Woo Chul bersikeras menemaninya
ke Amerika. Dan akhirnya persentasinya sukses.” cerita teman Woo Chul, No Ra
mengingat kejadian tahun 2000.
“Sebelum
pulang, kami kebanyakan minum wiski. Sampai hampir ketinggalan pesawat.”cerita
Woo Chul dengan bangga. No Ra mengingat saat itu Yoon Young memberitahu dengan
panik kalau neneknya meninggal.
Flash Back
Nenek No
Ra merasakan mual dan dadanya terasa sesak lalu berusaha pergi ke kamarnya dan
memeluk bantal, lalu menekan telpnya memberitahu dibantal adalah uang kuliah
untuk No Ra, dan meminta maaf karena saat cucunya kembali dan meminta pesan itu
disampaikan pada No Ra, setelah itu nenek No Ra menghembuskan nafas
terakhirnya.
No Ra
kaget mengetahui kabar dari Yoon Young bahwa neneknya itu meninggal, Min Soo
yang masih balita terlihat menangis dengan berbaring, No Ra tak percaya sambil
menjerit histeris ditelp. Woo Chul keluar dari kamar bertanya apa yang terjadi,
No Ra menangis memberitahu Neneknya meninggal, Woo Chul menatap tiket ke
Amerika yang ada ditanganya.
Woo Chul
baru saja menutup telp, No Ra keluar kamar membawa tas dan meminta tolong
supaya suaminya itu mengendong Min Soo. Woo Chul memberitahu bahwa tiket
pesawatnya habis dan Tidak ada penerbangan langsung, harus transit di mosko dan
lamanya 28 jam jadi menurutnya pemakamannya sudah selesai. No Ra tak peduli
menurutanya mereka harus tetap pergi.
“Aku
harus ke Washington, karena punya persentasi penting di pertemuan milenium.”
jelas Woo Chul, No Ra benar-benar kaget mendengarnya.
“Kau
tidak penah bilang ada persentasi.” ucap No Ra heran
“Kapan
aku pernah mengatakan hal kecil kepadamu?” ucap Woo Chul mencari alasan
No Ra
memutuskan untuk tetap pergi walaupun sendiri dan meminta Suaminya membelikan
tiket. Woo Chul pikir tak mungkin melihat Min Soo yang sedang demam dan akan
tambah parah. No Ra memohon agar Woo Chul pergi bersamanya, menurutnya pertemuan
itu bisa ada lagi. tapi ia tak bisa bertemu dengan neneknya.
“No Ra,
jangan begini, Minta tolong saja Yoon Young, untuk mengurus pemakaman nenek.
Kita pergi lain kali. Aku sudah terlambat.” ucap Woo Chul seperti tak peduli, No
Ra mengartikan bahwa ia tetap tak bisa pergi
“Karirku
tergantung pada pertemuan di Washington ini. Dengan ini, aku bisa dapat
pekerjaan di korea Dan hidup kita akan berubah.” jelas Woo Chul
No Ra
tetap ingin pergi sendiri, terdengar Min Soo yang menjerit sambil menangis, No
Ra pun mengendong anaknya. Woo Chul langsung pamit pergi karena sudah terlambat
dan akan bicara nanti. No Ra memanggil Woo Chul yang ditinggalkan begitu saja
tanpa bisa pulang ke Korea, menghadiri pemakanan neneknya.
No Ra
menahan air matanya karena mengingat tahun 2000 seharusnya pergi menghadiri
neneknya, tapi Woo Chul malah memaksa ikut pergi ke Washington bahkan masih
bisa bersenang-senang minum wine. Matanya menatap Woo Chul yang terlihat
bahagia berbicara dengan Prof Lindemann. Akhirnya No Ra memilih pergi tanpa
pamit.
Woo Chul
beralasan istrinya itu pergi karena ingin ke toilet lalu mengejarnya, memarahi
No Ra yang pergi begitu saja padahal ada orang penting. No Ra langsung menampar
Woo Chul dua kali, Woo Chul makin marah sambil mengumpat istrinya itu sudah
gila.
“Dasar
Brengsek... bulan April, tahun 2000. Saat nenekku meninggal. Yang terjadi
adalah... Apa benar saat itu tidak ada tiket?” ucap No Ra, Woo Chul berdalih
bahwa tak sejahat itu.
“Kau...
Menurutmu, Karir lebih penting daripada pengganti ayah dan ibuku. Kau pikir dirimu
lebih penting daripada nenekku, kan?” ucap No Ra meluapkan rasa sedihnya, Woo
Chul hanya bisa diam. Akhirnya No Ra meninggalkan restoran, Woo Chul menatap
kotak kalungnya yang belum sempat diberikan pada No Ra.
No Ra
pergi ke toko tempat Dong Chul menjual toppoki dari resep neneknya, lalu
mengetuk-ngetuk pintu sambil memanggil neneknya dan berusaha masuk tapi
pintunya terkunci. Ia pun hanya bisa menangis histeris sambil memanggil
Neneknya meminta maaf.
Setelah
puas menangis, No Ra berdiri menatap ke dalam seperti melihat Neneknya yang
main suit didalam tokonya, lalu neneknya memberikan hukuman karena menang dari cucunya.
No Ra terlihat sangat bahagia dengan neneknya dalam toko toppoki yang kecil.
Di sebuah
jalan, No Ra berjalan lebih dulu menyusuri
trotoar dengan pakaian sebar hitam dan Woo Chul berjalan dibelakanganya, lalu
terhenti melihat No Ra yang berjalan didepanya dan mengatakan permintaan
maafnya. No Ra terlihat hanya diam dan berjalan meninggalkan Woo Chul, seakan
tak peduli.
bersambung ke episode 14
Ya Allah wo chul jahat banget za, waktu Min so dlm kandungan dan udah lahir slm 4 tahun di sia-siakan, tapi setelah besar di jauhkan dengan ibunya, tapi aku suka ketegasan Min so ketika dia dewasa, dia tau harus bertindak yang baik untuk orang tuanya,
BalasHapusMakasih mbak Dyah dah buatin sinopsis nya, tetap semangat ✊ za mbak
Selama 20th pernikahan, Kesalahan woo chul pada No Ra di masa lalu banyak banget ya. .
BalasHapusMiris bgt trnyata kehidupan pernikahan No Ra.
BalasHapusSdhlah,tinggalin aja suami kyk Woo Chul itu.
😊 nunggu episod slanjutnya..