No Ra
kaget melihat Hyun Suk di depan matanya tertidur pulas, tiba-tiba tangan Hyun
Suk tanpa sadar memeluknya, matanya langsung terpejam takut Hyun Suk membuka
matanya. Dalam hitungan detik No Ra menarik badannya, matanya masih melotot
kaget karena tangan Hyun Suk yang menyentuhnya. Akhirnya ia terbangun dan
melihat Hyun Suk yang masih tertidur lelap.
No Ra pun
akhirnya sudah menganti pakaiannya ke luar dari tempat sauna, tanganya menepuk
dadanya yang berdegup kencang, terlihat
binggung kenapa bisa seperti itu, lalu berlari meninggalkan tempat sauna.
Hyuk Suk
terbangun dari tidurnya, melihat sudah tidak ada No Ra maupun Seung Hyun, lalu
mencari-cari ke sekeliling, melihat Seung Hyun malah tidur menjauh dari
tempatnya tidur. Matanya mencari-cari kemana perginya No Ra.
No Ra
kembali ke rumah sambil memikirkan kejadian saat di Sauna, ponselnya bergetar,
ternyata Hyun Suk menelpnya. Sambil menarik nafas lebih dulu, No Ra pergi
mengangkat telpnya di ruang makan.
Hyun Suk
langsung menanyakan keberadaan No Ra sekarang, No Ra memberitahu sudah ada dirumah. Hyun Suk pun menghela
nafas lega, tapi memarahinya karena tak bilang. No Ra langsung meminta maaf
karena sebelumnya Hyun Suk itu tertidur pulas.
“Kau
pergi sendirian saat itu masih gelap dan harus lebih berhati-hati... Lagian
juga, Kau pergi karena tak bisa tidur kan” pikir Hyun Suk
“Huh?
disana tempatnya sangat panas.” ungkap No Ra berbohong, Hyun Suk heran
menurutnya tidak ada hawa panas ditempat suana.
“Bisakah
kau mengurus Seung Hyun?” ucap No Ra mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Jangan
khawatir... Dia hanya butuh banyak istirahat aja. Dan juga kau harus menceritakannya
kepada suamimu, kenapa kau tak pulang semalam. ” perintah Hyun Suk , No Ra
mengatakan bisa mengurusnya lalu menutup telpnya.
No Ra binggung
sendiri karena merasa tidak merasa nyaman saat menerima telp dari Hyun
Suk, sementara Hyun Suk yakin kalau No
Ra itu pergi karena merasa tak nyaman dan memang dari dulu selalu pergi seperti
peluru. Akhirnya No Ra memilih untuk membereskan gelas-gelas diatas meja supaya
mengurangi rasa paniknya.
Woo Chul
baru keluar dari ruang kerja bertanya siapa yang menelp istrinya dipagi hari.
No Ra dengan nada dingin memberitahu kalau itu temanya lalu menaruh gelas di
tempat cucian piring dan langsung masuk ke dalam kamarnya, Woo Chul yang
awalanya ingin berbicara seperti terdiam karena seperti diacuhkan begitu saja,
lalu dalam pikirannya bahwa yang menelp itu Cha Hyun Suk.
Sementara
Hyun Suk sedang menemani Seung Hyun, dengan memanggil orang untuk membenarkan
tralis besinya yang dirusak orang. Seung Hyun mengucapkan terimakasih pada Hyun
Suk dan berjanji akan mengantinya setelah mendapatkan gaji dari pekerjaan paruh
waktunya.
“Alih-alih
membayar untuk biaya perbaikan, lebih baik mengerjakan tugas dari aku saja, Nanti
kau harus mengerjakan tugas dariku.” tegas Hyun Suk
“Oh,
seperti yang kemarin?” tanya Seung Hyun, Hyun Suk membenarkan.
“Ngomong-omong...Profesor,
kau suka No Ra, kan?” tebak Seung Hyun, Hyun Seung langsung menyangkalnya.
Seung Hyun
teringat saat ada disauna melihat keduanya yang tidur berhadapan, lalu
berkomentar bahwa keduanya terlihat sangat serasi. Hyun Suk menegaskan kalau
mereka itu hanya teman sambil menjitak kepala mahasiswanya. Seung Hyun
mengusap-ngusap kepalanya sendiri.
Soon Nam
kaget mengetahui No Ra yang ingin keluar dari club dance, No Ra merasa
kesulitan ada didalam klub karea harus berkerja paruh watu bahkan banyak
melewatkan beberapa mata kuliah. Soon Nam pikir No Ra sudah sangat sulit masuk
ke dalam club jadi harus tetap melanjutkanya walaupun hanya sebagai hobby.
“Aku
ingin, tapi kupikir itu juga hanya mimpi. Kenyataanya tak seperti yang di
harapkan. Pasti ada waktu yang tepat untuk melakukannya.Untuk menari, mungkin
dari sekarang Aku cukup menontonnya saja.” jelas No Ra, Seung Hyun menghela
nafas.
“Tapi jika
klub membutuhkan bantuan, kapanpun bisa kirim SOS padaku. Kecuali, saat aku
harus bekerja, aku akan membantu sebisanya.” janji No Ra
“Aku
pasti akan mengirimkan SOS. Ketika kita membutuhkan bantuan maka kami akan
menghubungimu” tegas Soon Nam kesal, No Ra menyetujuinya karena seorang Junior
tetap menjadi junior dengan senyuman sumringahnya.
No Ra
berjalan melihat Hyun Suk yang mengendarai sepedanya, wajahnya terlihat sangat
gugup. Tangan mencoba melambai tapi malah makin gugup berusaha untuk kabur,
dengan sedikit berdeham mencoba kembali melambai, wajahnya makin panik karena
Hyun Suk semakin mendekat.
Akhirnya
bersembunyi dibalik pohon melihat Hyun Suk yang mengendarai sepeda berlalu
disampingnya. Setelah melihat Hyun Suk sudah cukup jauh, No Ra mengatur
nafasnya sambil memegang dadanya, bertanya-tanya sendiri kenapa ia harus
seperti itu saat bertemu dengan Hyun Suk, tak seperti biasanya.
Teringat
saat ada di Sauna, menatap wajah Hyun Suk yang tertidur lelap didepanya. Dan berusaha melupakan kejadian selama, sambil
menyakinkan bahwa itu karena Hyun Suk yang sangat dekat denganya membuatnya terkejut
dan merasa tak nyaman seperti sekarang.
Hyun
Suk baru saja memarkir sepedanya, Yi Jin
baru keluar dari gedung melihat Hyun Suk mengingat pertanyaan pada Woo Chul
kalau Hyun Suk mengetahui bahwa No Ra itu istrinya dan No Ra tak tahu bahwa Yi
Jin adalah pacarnya yang sekarang.
“Ketika
cemas, dengan menyapa pertama kali adalah yang terbaik.” ucap Yi Jin meyakinkan
dirinya.
“Helo,
Profesor Cha. Komite kami telah memutuskan untuk menerima ... keputusan Profesor
Kim Woo Chul untuk tidak berkonsultasi untuk proyek "You dan Now".”
kata Yi Jin dengan senyumanya, Hyun Suk denga dingin mengatakan itu sudah pasti
lalu pergi begitu saja.
“Kenapa
dia sangat dingin? Dan Cara dia memandangku seperti orang yang tak pernah
tertarik denganku. Mengapa seperti tak suka?” komentar Yi Jin binggung melihat
sikap Hyun Suk yang acuh.
Yi Jin
masuk ke dalam ruanganya sambil menuliskan nama Hyun Suk, No Ra, Woo Chul dan
juga dirinya, mengingat sebelumnya Hyun Suk sempat bilang di dalam mobil “Jika rencanaku terbongkar, maka itu tak
akan menyenangkan lagi. Cari jawabannya. Karena kau cerdas.”
Ia mulai
memberikan garis hubungan kalau Woo Chu dan No Ra menikah secara resmi dan
menegaskan bahwa sekarang ia akan mencari tahu rencanan itu karena ia adalah
wanita yang cerdas.
“Ha No Ra
dan Cha Hyun Suk adalah teman SMU. Dulu Cha Hyun Suk menyukai Ha No Ra. Dan
suami Ha No Ra adalah Kim Woo Chul.” ucap Yi Jin mengambar hati pada garis Hyun
Suk dan No Ra.
“Cha Hyun
Suk sangat tak menyukai suami Ha No Ra. Mengapa? Apa Karena dia masih menyukai
Ha No Ra?” pikir Yi Jin sambil membuat garis silang
Tapi
menurutnya bukan itu, dan mencari alasan Hyun Suk yang seperti menunjukkan
ketertarikannya padanya. Yi Jin menatap nama Woo Chul, teringat denga pulpennya
yang bertuliskan “I LOVE W” dengan wajah panik karena baru menyadari bahwa
mengetahui hubungan rahasianya dengan Woo Chu yang ditutupinya.
Yi Jin
sudah ada di ruangan Hyun Suk, dengan tujuanya datang untuk memastikannya. Hyun
Suk binggung apa yang harus dipastikan. Yi Jin bertanya to the point apakah
Hyun Suk menyukainya. Hyun Suk mengatakan sangat. Yi Jin kembali memastikan
apakah Hyun Suk tertarik padanya sebagai seorang wanita.
“Aku
tidak pernah mengatakan jika aku tertarik padamu sebagai seorang wanita. Dan
juga tidak pernah mengatakan bahwa aku memberi tumpangan karena ingin bersamamu
atau menyukaimu. Aku hanya berkata mari kita naik naik sepeda dan tidak pernah
mengatakan mari kita naik sepeda bersama-sama. Apakah sekarang rencanaku jelas
untukmu?” kata Hyun Suk
“Jika kau
bisa menjawab 1 hal lagi. Mengapa kau berpura-pura tak berteman dengan Ha No Ra
padahal yang sebenarnya kalian berteman?” tanya Yi Jin, Hyun Suk terlihat
binggung menjawabnya
“Seperti
yang diharapkan, hipotesisku benar. Apakah Profesor Kim Woo Chul menegurmu?”
tanya Yi Jin
“Jika
...Profesor Kim tidak mengatakan apa-apa, maka aku pun juga demikian.” tegas
Hyun Suk
“Tapi ada
1 hal yang keliru padamu, Profesor Kim Woo Chul dan aku, kita tidak
berselingkuh tak seperti yang kau pikirkan. Dia dan istrinya, mereka bukan lagi
pasangan yang terikat dalam pernikahan. Dalam arti praktisnya, mereka sudah
bercerai.” jelas Yi Jin
Hyun Suk
kaget mengetahui kebenaran bahwa No Ra dan suaminya sudah bercerai. Yi Jin
pikir No Ra pasti tak akan menceritakan padanya jadi bertindak seperti itu.
Hyun Suk meminta penjelasannya lebih
detail lagi, Yi Jin menceritakan bahwa beberapa tahun yang lalu mereka sepakat
untuk bercerai dengan membuat perjanjian di notaris lalu menyuruh Hyun Suk
bertanya langsung apabila tak percaya.
“Satu hal
yang pasti. Aku bertemu denganProfesor Kim Woo Chul pada dasarnya mereka sudah
bercerai. Dan alasannya mengapa kesepakatan itu belum terpenuhi karena Ha No Ra
masih sulit menerimanya. Lalu Di balik itu semua, dia harus kuliah secara
sembunyi-sembunyi. Apakah ada orang waras mau pergi ke kampus jika mantan
istrinya kuliah di sana? dan Kim Woo Chul tidak tahu jika Ha No Ra kuliah. Jadi
jangan sampai menimbulkan kesalahpahaman” tegas Yi Jin memperingatinya.
No Ra
memberikan daftar peserta audisi tahap akhir untuk masing-masing karakter. Sang
Ye meminta No Ra menghubunginya agar mereka bisa berpartisipasi dalam audisi,
No Ra mengerti dengan tugasnya. Sang Ye pikir lebih baik mereka makan lebih
dulu sebelum mengerjakan tugas. No Ra pun setuju.
Sang Ye
lalu bertanya apa yang diinginkan No Ra, dan No Ra menyuruh Sang Ye yang
memilihnya karena akan ikut saja. Sang Ye mengeluh No Ra yang selalu mengatakan
seperti itu.
“Apakah
kau menyukai Toppoki (kue beras pedas)?”tanya Sang Ye
“Tentu
saja. Aku dulu tinggal di toko kue beras pedas.” cerita No Ra penuh semangat
“Sunbaenim
sangat suka dengan Toppoki (kue beras pedas)juga. Apakah kalian berdua sering
ke tempat kue beras pedas di SMU?” tanya Sang Ye
“Tapi...
Apakah kau tahu mengenai tempat kue beras pedas itu juga?” ucap No Ra
penasaran,
Sang Ye
binggung karena Woo Chul belum memberitahunya, lalu menceritakan tempat itu
dikelola oleh Yang Dong Chul teman SMU Woo Chul di Haekwang. No Ra kaget
mengetahui bahwa toko toppoki itu dikelola oleh Dong Chul teman SMAnya.
No Ra
melihat alamat di kertasnya dan benar-benar kaget melihat nama di papan bertuliskan
“Kue Beras Pedas Nenek Bunga.” lalu bertanya-tanya siapa yang mewarisi
resepnya. Dong Chul melihat No Ra langsung berteriak memanggilnya. No Ra pun
berjalan mendekatinya.
Dong Chul
senang akhirnya No Ra datang ke toko itu, No Ra malah binggung dengan komentar
temanya seperti suda menunggunya untuk datang. Dong Chul pikir No Ra datang
karena Hyun Suk sudah menceritakanya. No Ra mengelengkan kepalanya, Yoon Young
tiba-tiba datang ikut terkejut melhat nama Toko dan Dong Chul teman SMAnya ada
disana. Dong Chul yang terlihat binggung mengajak teman-temanya untuk masuk ke
dalam .
Ketiga
duduk di dalam restoran, Dong Chul mulai bercerita setelah proses pemakaman,
Yoon Young itu pingsan jadi ia yang membersihkan toko nenek. Yoon Young ingat
kalau ia juga mengirimkan uang tabungan nenek pada No Ra saat masih diJerman.
“tapi itu
tidak penting. Bagaimana kau menjalankan bisnis ini dengan resep yang sama?”
tanya No Ra penasaran
“Ini
karena Hyun Suk, Ketika aku pergi untuk mengurusi semuanya, Hyun Suk datang ke
toko.”cerita Dong Chul, No Ra kaget mengetahui bahwa Hyun Suk yang memiliki
resep neneknya.
Flash
Back
Di dalam
kedai nenek, masih ada sisa bahan dan peralatan makan setelah Nenek No Ra
meninggal. Hyun Suk meminta Dong Chul untuk memeriksa semua barang dan catatan
yang ditinggalkan Yoon Young agar dibawa dari rumah Nenek. Dong Chul mengatakan
sudah semua sambil memeriksa kotak diatas meja.
“Aku kira
kita tidak akan bisa makan Kue Beras Pedas Nenek Bunga. Padahal Tuan Bae dari
kantor perumahan mengatakan ini adalah lokasi yang strategis dan ingin
menjalankannya.” cerita Dong Chul sedih
“Baiklah,
tapi apapun yang ia lakukan pasti akan terasa beda.” komentar Hyun Suk seperti
tak bisa berbuat apa-apa lagi, sambil menatap sisa toppoki diwajan. Tiba-tiba
Dong Chul berteriak keluar dari kamar sambil membawa panci.
“Ini
bumbunya, Ada alasan untuk itu rasanya yang unik.” teriak Dong Chul membawa
panci yang bergambar diatasnya.
“Ada Lobak
kering. Jika kau menumis ini dan menjadikan kaldu,\Nitu akan terasa gurih dan
lezat.” jelas Hyun Suk mengartikan gambaran nenek.
Dong Chul
saat itu tak tahu ternyata Hyun Suk sudah
mengambil alih kepemilikan toko dan membiarkan Tuan Bae menjalankannya. No Ra
kaget mengetahui Hyun Suk yang sudah mengambil kepemilikan toko neneknya. Yoon
Young penasaran alasan Hyun Suk melakukan itu semuanya.
“Jika
tidak melakukan itu, maka dia bilang ...akan merindukan makanan itu selamanya.”
jelas Dong Chul
“Tapi
kenapa sekarang kau yang menjalankannya?”tanya Yoon Young
“Aku tidak
pernah berhasil dengan aktingku dan terjebak dalam skema piramida lalu berakhir
dengan utang yang besar. Ketika akan mendirikan toko alat tulis, aku datang ke
daerah ini. Dan melihat warung ini, Kue Beras Pedas Nenek Bunga. Sebuah
bangunan tua dan akan kena gusur jadi resep rahasia itu diwariskan padanya dan Setelah
itu, berteman dengan Hyun Suk.” cerita Dong Chul
“Jadi
Selama ini,salah orang orang yang menjaga toko ini adalah Hyun Suk?” kata No Ra
tak percaya ternyata Hyun Suk yang memiliki resep toppoki buatan neneknya.
Hyun Suk
duduk ditaman sambil melamun mengingat kembali ucapan Yi Jin “Profesor Kim Woo Chul dan istrinya, mereka
bukan lagi pasangan yang menikah. Dalam arti praktis, mereka sudah bercerai.”
Lalu
percakapannya dengan Yoon Young kalau ia meras heran No Ra tak berbicara pada
suaminya kalau sedang sakit parah bahkan diam-diam pergi ke kampus, lalu di
usianya 38 tahun mencari pekerjaan paruh waktu, lalu bertanya-tanya kenapa No
Ra hidup dengan orang seperti Woo Chul. Yoon Young mengataan bahwa Woo Chu itu
adalah dunia No Ra
“Ini akan
membuat ayah Min Soo tidak nyaman.Kami sepakat untuk berpura-pura tidak saling
mengenal satu sama lain saat berada di kampus.” cerita No Ra saat itu ketika
mencoba bersembunyi dari suaminya.
Hyun Suk
kembali mengingat ucapan Yi Jin tentang No Ra yang tak diketahuinya. “Beberapa tahun yang lalu, mereka sepakat
untuk bercerai. Bahkan kesepakatan mereka disahkan oleh Notaris”
“Ha No
Ra.... Dasar Kau bodoh. Bodoh. Kenapa kau menjalani hidupmu seperti itu?” umpat
Hyun Suk kesal dengan No Ra yang tetap tingga dengan Woo Chul yang brengsek.
Dong Chu
membawakan sepiring toppoki, Yoon Young masih kesal dengan Hyun Suk yang tak
mengataka apapun padanya begitu juga Dong Chu yang hanya diam saja bahkan
ketika mereka sama-sama pergi ke sekolah mereka dulu. Dong Chul mengulangi
bahwa itu karena Hyun Suk yang melarang untuk memberitahu.
“Tak
apa-apa, Setidaknya sekarang aku tahu. Terima kasih... untukmu dan Hyun Suk.”
ungkap No Ra
“Hyun Suk
pasti sangat dekat dengan nenekmu.”komentar Yoon Young
“Aku rasa
begitu, bahkan aku tidak bisa melakukan apa yang dia lakukan.” ungkap No Ra
lalu memakan toppoki dengan resep neneknya sambil menangis. Yoon Young dan Dong
Chul jadi sama-sama ikut sedih melihat No Ra.
Di dalam
kantor
Sang Ye
terlihat ragu saat akan menelp No Ra, Hyun Suk baru datang menanyakan keberadan
No Ra. Sang Ye lalu bertanya apakah seharusnya ia tak memberitahu tentang
keberadaan restoran Toppoki yang dijaga oleh Dong Chul. Hyun Suk terlihta tak
mengerti dengan yang diucapkan asistenya.
“Kami
berbicara mengenai tempat makan. Dan dia bertanya tentang toko kue beras pedas,
jadi aku bilang di mana tempatnya. Sekarang Dia pergi ke sana dan belum
kembali.” cerita Sang Ye
“Oh..benarkah?
Sekarang Kau sudah melakukan dengan benar.
Dia membutuhkan kenangan yang baik. Terkadang, kenangan bisa memberikan
kekuatan. komentar Hyun Suk, kali ini Sang Ye malah binggung
“Aku
ingin No Ra mengingat betapa dia pernah dicintai.” jelas Hyun Suk.
Dong Chul
menelp Hyun Suk memberitahu bahwa No Ra sednag menangsi setelah mendengar
cerita mengenai toko dari resep neneknya. Hyun Suk menyuruh Dong Chul
membiarkan saja dan menutup tokonya, supaya No Ra bisa menangis dalam dalam,
mengenai biaya penjualan akan membayar semuanya.
“Jadi Kau
ingin aku menutup tokonya dan membiarkan dia menangis? Dan Kau akan menutupi
biaya penjualan? Hei! Apakah kau suaminya Ha No Ra atau ayahnya?” teriak Dong
Chul
“Aku
Oppa-nya, dasar kau bajingan. Sudahah.. Jangan berbicara dengannya, Biarkan dia
menangis saja.” tegas Hyun Suk
Sang Ye
heran mendengar seolah-oleh Hyun Suk adalah kakak dari No Ra. Hyun Suk
menjelaskan bahwa sengaja melakukan itu karena patah hati. Sang Ye bertanya
apakah Woo Chul tetap tak ingin putus dengan Yi Jin, Hyun Suk mengatakan bahwa
itu tak penting.
“Antara
hubungan No Ra dengan Kim Woo Chul,Aku tidak bisa memperbaikinya dan memulainya
hubungan mereka seperti semula.” jelas Hyun Suk, Sang Ye makin binggung dengan
ucapan Hyun Suk
“Di dunia
ini, ada sesuatu hal yang bisa membuat kita tidak hidup tanpanya.,,Aku tidak
mengerti mengenai hal itu Apa kau tahu soal dunia ini? Kita tidak bisa hidup
tanpa adanya dunia.” jelas Hyun Suk heran, Sang Ye bisa mengartikan bahwa Woo
Chu itu adalah dunianya Ha No Ra.
“Jika aku
tahu dari sebelumnya dan Kalau aku tahu akan seperti ini, maka aku tidak akan
mengejeknya, bertanya padanya dan juga marah padanya. Aku tidak melakukan
apapun untuknya. Hanya Cukup, bersikap baik padanya, Layaknya seorang kakak
terhadap adiknya. Begitupun juga sebagai teman, Aku tahu Dia tak punya tempat
untuk bersandar, jadi Aku ingin menjadi tempat sandarannya.” jelas Hyun Suk.
Di depan
kantor, No Ra berpikir apa yang akan dikatakannya pada Hyun Suk, lalu berlatih
dengan mengucapkan terimakasih untuk tak menutup toko milik neneknya, lalu
masuk ke dalam meminta maaf pada Woo Chu dan Sang Ye karena datang terlambat.
“Ha No
Ra, meskipun kau membolos, aku sudah menyelesaikan semua pekerjaanmu.” sindir
Hyun Suk
“Aku
minta maaf, Seharunya berada disini dan tak memikirkan diri sendiri. Tapi Hyun
Suk....” kata No Ra ingin mengutarakan ucapan terimkasih tapi Hyun Suk
memotongnya dan berbicara dengan Sang Ye.
Ia
membahas tentang pemilihan beberapa aktor untuk peran Dae Chul dan Su Jin, Sang
Ye sudah memilihnya, Hyun Suk pun berpikir kalau sekarang tinggal mengadakan
pertemuan. No Ra yang melihat keduanya sedang serius memilih untu membuatkan
teh saja, Hyun Suk melarang menyuruh No Ra menyiapkan mobil dan Sang Ye
mengemasi barang. No Ra binggung mau kemana mereka sekarang.
Hyun Suk
memberitahu mereka akan mengadakan rapat diluar dan akan segera bersiap-siap
lalu masuk ke dalam kamarnya. No Ra bertanya pada Sang Ye apakah mereka memang
benar akan mengadakan rapat diluar. Sang Ye menceritakan kadang-kadang apabila
sedang suntuk suka mengadakan pertemuan di alam terbuka dan selalu
mendatanginya.
No Ra tak
percaya mereka akan mengadakan rapat di tempat perkemahan, Sang Ye memberitahu
kalau terlalu ribet apabila pergi ke tempat yang jauh. No Ra mengejek Senior
dari Sang Ye itu memang aneh. Sang Ye
juga mengakui benar - benar tidak mengerti wataknya.
Hyun Suk
mendatangi keduanya, lalu menyuruh No Ra membaca naskah dan Sang Ye akan ada
dibagian audisi, dan keduanya duduk dibagian kursi yang sudah disediakan oleh
Hyun Suk. No Ra binggung bertanya siapa yang akan memasak, Hyun Suk menegaskan
bahwa itu sudah pasti dirinya.
“Karena
kau ke toko nenekmu,kau pasti belum membaca semua isinya dan Kau harus
membacanya untuk rapat kita selanjutnya. Kalau sudah, kau bisa melaporkannya.”
ucap Hyun Suk mendudukan No Ra dibangku dengan senyum manisnya. No Ra terlihat
gugup melihat wajah Hyun Suk yang benar-benar sangat dekat.
No Ra
terlihat binggung denga sikap Hyun Suk, Sang Ye memberitahu bahwa ketika Hyun
Suk ingin melakukan pertemua diluar ruangan, maka yang terbaik adalah mengikuti
semua perintahnya. No Ra pun mengangguk mengerti.
Hyun Suk
sibuk memasak, No Ra yang sedang membaca naskah melihat Hyun Suk yang terlihat
sangat pandai memasak, lalu mencicipi makanan dan tersenyum ketika rasanya
sudah enak. No Ra ikut tersenyum melihat lesung pipit yang dimiliki Hyun Suk,
setelah itu kembali sibuk membaca naskah.
Beberapa
saat kemudian, Hyun Suk berteriak memanggil semuanya untuk makan. No Ra tak
percaya melihat Hyun Suk yang bisa memasak semua masakan diatas meja. Hyun Suk
dengan bangga, sudah pasti bisa masak karena
Bertahun - tahun hidup sendirian jadi bukan sesuatu yang sulit untuknya.
No Ra
penasaran dengan rasa masaah bukan Hyun Suk, dimulai dengan cicipin supnya lalu
berkomentar masih enakan sup buatanya. Hyun Suk tak percaya karena tahu kemampuan
masaknya. Sang Ye melirik, Hyun Suk akhirnya menyetujui ucapan No Ra dan
mengaku jarang memasak.
“Ngomong
– ngomong kenapa hari ini kau terlihat berbeda?” tanya No Ra
“Ini
karena, kita harus rapat untuk acara besok. Sekarang Makanlah yang banyak, dan
cari ide setelah itu.” perintah Hyun Suk dengan nada mengoda.
“Aku
tidak terlalu yakin mengenai idenya,tapi aku akan makan yang banyak. Huff....
Aku lupa, kapan terakhir kali orang lain membuatkan makanan untukku.” ungkap No
Ra bahagia
Hyun Suk
pun memberikan juga daging panggang untuk temanya. No Ra lalu bertanya alasan Hyun Suk mengubah
judul Proyeknya, Hyun Suk sedikit gugup dan mengalihkan kalau mereka tak boleh
bicara pekerjaan saat makan. Sang Ye lalu mengajak mereka untuk taruhan cuci
piring.
Ketiganya
sudah duduk didalam tenda sambil bermain go stop, No Ra bahagia karena berhasil
mendapatkan kartu yang sama dan menang. Hyun Suk mengeluh kesal dan merasa
temanya itu sedang beruntung. Sang Ye berpikir Hyun Suk memang benar-benar sial
dihari ini.
No Ra
ingin mengocok kartu karena menang dalam permaian, Hyun Suk mengatakan kalau
ditempatnya yang kalah akan mengocok, tiba-tiba ia berteriak menunjuk sesuatu,
semua mengarahkan padannya keluar dari tenda. Diam-diam Hyun Suk memisahkan
tiga kartu penting lalu dengan sengaja memberikan pada No Ra.
Saat No
Ra kembali mengarahkan pandangan, Hyun Suk mengatakan bahwa hanya serangga yang
lewat. No Ra membuka kartunya terlihat bahagia sambil menempelkan di dahinya
karena mendapatkan kartu yang bagus. Hyun Suk akhirnya dengan caranya memang
sengaja membuat dirinya kalah didepan No Ra.
Hyun Suk
mencuci piring, No Ra mendekatinya dan menawarkan diri untuk mencucinya. Hyun Suk
mengatakan bahwa ini dilakuka karena ia sudah kalah. No Ra sadar Hyun Suk yang
sudah memasa tapi mencuci piringjuga, menurutnya tak pantas sebagai anak
buahnya.
Akhirnya
Hyun Suk mengalah menyuruh No Ra yang membilas piring yang sudah diberi sabun.
No Ra mengucapkan terimakasih, Hyun Suk bertanya apakah itu untuk restoran
neneknya, No Ra melihat Hyun Suk itu sangat dekat dengan nenknya dan tak
mengetahui hal itu.
“Dulu,
aku sering diberi makan gratis oleh nenekmu.” akui Hyun Suk
“Aku
tidak tahu bagaimana aku harus membalas kebaikanmu.” Kata No Ra binggung
“ kau
hanya harus bilang “Terima kasih, Oppa" katakan itu!!!” perintah Hyun Suk
No Ra
heran kenapa harus memanggil Hyun Suk ‘Oppa’ Hyun Suk mengatakan bahwa ia lebih
tinggi, No Ra tak puas dengan alasan itu. Hyun Suk menegaskan dirinya itu lebih
besar dan juga dengan bangga kalau hatinya itu lebih baik darinya. No Ra makin
heran kenapa Hyun Suk tiba-tiba ingin
mejadi oppa-nya.
Hyun Suk
beralasan itu karena No Ra yang tak punya kakak ataupun adik, jadi ingin
dianggap sebagai oppanya. No Ra pun akhirnya ingin membuat Hyun Suk puas dengan
memanggilnya Oppa, Hyun Suk tersenyum bahagia karena tidak merasa buruk
mendengarnya.
Yi Jin
menelp Woo Chul menanyakan keberadanya, Woo Chul mengatakasn sedang ada
pertemuan dengan K Society, Yi Jin lalu bertanya tentang masalah mereka dan
menanyakan alasan Woo Chul yang tak menghubunginya lagi. Woo Chul mengatakan sedang
mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah ini. Yi Jin tapi ingin tahu kapan dan
bagaimana.
“Yang
lebih penting lagi, untuk mengatasi masalah dan sebagai pertimbangan keluargaku
dan Universitas Woocheon. Kau tahu tentang ini, kan?” ucap Yi Jin yang sedikit
mendesak
“Yi Jin,
apa kau selalu seperti ini? Sebelumnya, kau tak pernah tanya?” keluh Woo Chul
“Kau
tidak punya sopan santun, tidak mengabariku, dan meninggalkanku.” balas Yi Jin
kesal. Woo Chul melihat ada tamu yang sudah datang akhirnya memberitahu Yi Jin
akan segera masuk ruangan dan berjanji menelpnya, Yi Jin ingin berbicara tapi
sambungan telp sudah ditutup.
Di dalam
ruangan restoran, Woo Chul bersulang bersama pria berjas lainya. Lalu pria
didepannya bertanya kenapa Yi Jin tak datang, Woo Chul beralasan Yi Jin sedang
sibuk. Pria disampingnya menyapa Woo Chul yang sudah lama tak bertemu, pria
didepan menceritakan Woo Chul yang sedang merevisi naskah Acta Psychologica dan
sengaja mengajaknya ke tempat ini untuk berkumpul.
“Apakah Acta
Psychologica, jurnal internasional yang terkenal itu?” tanya si pria
berkacamata. Pria lain juga tahu bahwa sangat sulit mendapatkan jurnal itu.
“Tapi itu
menjadi tantangan yang besar di tahun ini.” kata Woo Chul
“Apakah
Profesor Lindemann yang merekomendasikanmu?” tanya Pria didepanya/
“Tidak
mungkin. Jika dia datang ke konferensi di Seoul bulan ini, aku akan memberikan
updatenya.” cerita Woo Chul
“Kim Woo
Chul ini salah satu yang terbaik, Saat berada di Jerman, dia lebih rajin daripada
orang Jerman itu sendiri. Tapi Dia rajin untuk melakukan suatu kesalahan. Kalau
kau bukan ke Universitas Woocheon, Kau bisa saja ke Universitas Jahcheon.” ujar
temannya
Woo Chul binggung dengan membandingkan
Woocheon dengan Jahcheon, Temannya menunjuk Dokter Ja yan duduk dipanggil
ujung, mertuanya adalah Profesor psikologi di Universitas Jahcheon dan akan
segera pensiun lalu pindah ke selandia baru. Woo Chul memikirkan tentang tujuan
kampus yang lebih baik dibanding Jahcheon.
bersambung ke part 2
Suka liat ekspresi No Ra yang gugup gara" Hyun Suk. . ^_^
BalasHapus