Young
Jin memegang pistol
pelurunya, menyuruh agar Berlutut dan letakkan tanganmu di belakang kepala. Tae
Yoo langsung memberikan tanganya agar di borgol, Young Jin berteriak menyuruh
Tae Yoo berlutut, Tae Yoo menegaskan tidak akan pernah berlutut seumur hidup,
jadi lebih baik tembak saja. Young Jin lebih mendekatkan lagi pistolnya dan
siap melepaskan peluru ke arah kepala Tae Yoo
Tae Yoo
tertawa dan bersiap untuk menerima tembakan, Young Jin siap menembak dengan
mata berkaca-kaca untuk membalaskan dendam. Lalu ia melangkah keluar dari restoran, berjalan lunglai dengan tatapan
kosong. Di dalam ruangan, Tae Yoo masih berdiri dan Sek Yoon tergeletak karena
pistol listrik.
Di
kantor,
Tae Yoo
menyakinkan apakah nanti polisi tidak akan muncul dalam otopsi, Sek Yoon
membenarkan karena sebelum pemakanan Dong Il tidak akan ada otopsi dan juga
kasusnya ditutup karena pelaku sudah meninggal, jadi atasanya itu tak perlu mengkhawatirnya.
“Apa yang
terjadi dengan Shanghai?” tanya Tae Yoo pada Pengacara Park
“Kami
membuat perjanjian senilai 20 milyar won, jadi Tidak akan ada masalah” jelas
Pengacara Park
“Jaksa Ko
telah mengambil alih kasus kita, Karena orang-orang menyaksikan sekarang, dia
akan menyelidiki pajak kita. Siapkan dokumennya” perintah Tae Yoo
“Aku
sudah memerintahkan pada departemen yang bersangkutan. Mereka sedang
mengerjakan semuanya” ucap Pengacara Park
Sek Yoon
juga memberitahu sudah menemukan seseorang
untuk menggantikan tempat Presdir Kim dan akan bertemu dengan orang tersebut
segera. Tae Yoon pun menyerahkan semua urusan pada Sekertarisnya.
Di rumah
sakit
Jae Won
tertawa cekikikan diruang rawat rumah sakit sambil nonton video dalam tabnya,
lalu terlihat bahagai karena melihat ayahnya yang datang berkunjung. Tae Yoo
juga ikut senang melihat anaknya dan melihat tempat itu baru dibangun untuk
para napi, lalu bertanya apakah anaknya baik-baik saja.
“Yah, aku
rasa bisa menanganinya” ucap Jae Won menghela nafas.
“Jangan
terlalu frustasi, tahanlah dan tunggulah sebentar. “ pesan Tae Yoo
“Kau akan
pergi ke rumah sakit sekarang mulai sekarang untuk perawatan” jelas pengacara
Kim
“Pengacara
Kim mencari semua cara yang bisa dilakukan. Jangan kehilangan fokus dan tinggalah di sini
dengan tenang” perintah Tae Yoon, Jae Won mengerti dengan wajah tanpa ada rasa
bersalah sedikit pun.
Pengacara
Kim memberitahu anak Tae Yoo bisa meminta apapun yang dibutuhkan pada perawat.
Jae Won berbisik ingin meminta alkohol. Pengacara Kim melirik Tae Yoo yang akan
keluar ruangan dan akan mencoba memeriksanya.
Di
ruangan Kepala Yum,
Kepala
Yum menanyakan alasan keduanya yang mencurigai Kepala Kang terus menerus. Joon
Ho berpikir Tae Yoo itu berbau busuk. Kepala Yum menegaskan mereka itu polisi
bukan seorang hakim yang harus menyelidiki seorang pengusaha.
“Apakah
Presdir Kang ada hubungannya dengan kasus kejahatan ini?” tanya Kepala Yum Sinis
“Kami
sedang mencari tahu, apakah dia terlibat atau tidak.” jelas Jong Ho
“Daerah
itu dilindungi dengan kasus yang tidak bisa kita pecahkan. Kau tahu apa yang
akan dipikirkan orang-orang di luar? Mereka akan berpikir kau menyelidiki
sebuah perusahaan supaya bisa mendapatkan uang suap” teriak Kepala Yum menuduh.
Young Jin menyela kalau Kepala Yum itu tidak benar.
“Apa
bagusnya kalau hanya aku saja yang mengetahuinya? Kalau kau berkeliaran
diantara orang-orang kaya, orang-orang akan mulai memanggilmu kotoran. Jadi
hentikan itu dan segera tangani kasus kejahatan kekerasan, lalu Laporkan
kembali padaku besok.” perintah Kepala Yum yang sengaja menghindari Tae Yoo
diselidiki anak buahnya, lalu menyuruh semuanya keluar dari ruanganya.
Young Jin
tetap ada diruangan, Kepala Yum bertanya untuk apa bawahanya itu masih ada
didalam ruangan. Young Jin memberitahu bahwa Presdir Kang Tae Yoo yang membunuh
ayahnya dan Itulah yang ingin dikatakan
Park Dong Il padanya. Kepala Yum benar-benar kaget mendengar Young Jin sudah
mengetahuinya.
“Park
Dong Il tidak membunuh ayahku, tapi dia mengakui kesalahan Presdir Kang. Dia
setuju melakukannya karena sesuatu hal dan bersedia untuk dihukum Tapi, Presdir
Kang mengkhianatinya Atau tepatnya, dia tidak menepati janjinya. Itulah
sebabnya kenapa Park Dong Il berusaha balas dendam. Supaya dia bisa balas
dendam dengan tangannya sendiri, dia menipuku selama ini, jadi Itu sebabnya dia
meminta maaf dan dia bilang akan memohon ampunan suatu hari nanti jadi dia
ingin akulah orang yang akan menangkapnya” cerita Young Jin
“Meski
begitu... Masa berlaku dari kasus itu telah lewat. Tidak ada yang bisa
dilakukan sekarang Itu sebabnya dia tidak mengatakan apapun meskipun dia adalah
korban Tapi... bagaimana kau tahu? ” ucap Kepala Yum mencari tahu.
“Aku
bertemu dengan Presdir Kang.” akui Young Jin
Kepala
Yum makin kaget Young Jin bertemu dan berpikir Tae Yoo sudah mengaku sendiri.
Young Jin mengatakan Tae Yoo ta mengakuinya, tapi sudah tahu bahwa Tae Yoo
adalah pelaku sebenarnya. Kepala Yum berkomentar mungkin semuanya itu benar
tapi semuanya sudah berakhir sekarang, lalu berpesan agar Young Jin adalah
polisi jadi tidak boleh bertindak gegabah. Young Jin mengerti dan sadar dengan
posisinya.
Jin Woo
menyembunyikan simpul talinya dalam saku celananya, lalu mencari-cari berkas
diatas meja. Do Young heran melihatnya, lalu menepuk lenganya berpikir rekan
kerjanya melakukan kejahatan karena menghindari tatapan matanya.
“Kau
ingin mendengar sesuatu yang lucu?” ucap Jin Woo, Do Young langsung meminta
traktir makan siang apabali tak lucu.
“Hei, itu
terlalu subjektif. Kau bisa saja mengatakan itu tidak lucu, padahal sebenarnya
lucu” komentar Jin Woo, Do Young pikir lebih baik tak perlu melakukanya.
Jin Woo
terdiam melihat sikap Do Young lalu mengajak mereka bermain teka teki supaya
adil. Kalau Do Young benar, maka ia yang akan traktir, tapi kalau salah maka Do
Young yang harus mentratirnya. Do Young setuju lalu bertanya apa teka tekinya.
“Ada dua
penjahat, tapi kau hanya punya satu borgol. Apa yang akan kau lakukan?” ucap
Jin Woo
“Hei... Apa
kau bercanda? Borgol saja satu tangan mereka masing-masing, jadi hanya itu teka
tekimu?” kata Do Young mengejek.
“Bagaimana
kalau ada tiga?” tanya Jin Woo kembali bertanya
“Kau
borgol dua orang, lalu dengan sabukmu, kau ikat yang ketiga” jawab Do Young
Jin Woo
tak ingin kalah bertanya kembali apabila ada empat orang, Do Young menunjuk
sepatunya yang bertali, dengan melepaskan talinya, maka bisa mengikat dua orang
lagi, jadi dengan begitu bisa mengikat lima orang penjahat sekaligus. Jin Woo
binggung karena Do Young yang mengetahuinya. Do Young pun bahagia karena bisa
menang dan akan memilih makanan yang mahal.
Jae Duk
dan Seo Won mengucapkan terimakasih pada Jin Woo yang mentraktirnya, Jin Woo
hanya bisa tersenyum dengan mimik sedih karena Do Young membawa dua rekan kerja
lainya. Keduanya juga mengucapkan terima kasih karena Do Young yang memenangkan
taruhan jadi mereka mendapatkan makan gratis.
“Makanlah
sebanyak yang kalian mau Dan kalau mau lagi, kau boleh memesannya lagi.” pesan
Do Young, Jin Woo masih saja diam menatap Do Young
“Tapi
teka teki apa yang kau menangkan?” tanya Jae Duk, Do Young memberitahu tentang menangkap
4 penjahat
“Maksudmu,
yang ditangkap dengan tali sepatu?” ucap Jae Duk, Do Young pun kaget ternyata
Jae Duk mengetahuinya.
“Mereka
melakukan itu untuk memelonco orang baru. Kau seharusnya berpura-pura tidak
tahu meskipun kau tahu. Apa Kau menjawabnya dengan benar?” bisik Seo Won melirik
Jin Woo yang sibuk makan dengan wajah kesal.
Do Young
terdiam, Jae Duk mengejek Do Young tidak punya kepedulian sosial. Do Young tak
enak hati tapi menyalahkan Jin Woo tak memberitahunya. Jin Woo pikir Do Young
tak akan tahu jawabanya, Jae Duk mengejek Jin Woo yang mencoba memelonconya,
tapi malah ia sendiri yang kena.
Do Young
memberikan secangkir kopi untuk membaik-baikan seniornya, lalu meminta apa yang
akan diberikan sebelumnya. Jin Woo memberikan simpul yang sudah dibuatanya. Do
Young melihat simpul yang jadi cantik tapi tak pernah mempercayainya.
Jin Woo
menceritakan mempelajarinya saat naik gunung dan ikatan itu sangat kuat. Do
Young pun meminta agar mengajarkanya. Jin Woo mengeluarkan satu tali lainya,
lalu membuat simpul dan mengikat pada tangan Do Young untuk membuktikan ikatan
seperti itu tak akan lepas.
Do Young
mencoba melepaskan dan ternyata memang benar tak bisa dibuka. Jin Woo pikir
sekarang Do Young harus berusaha agar melepaskanya sebagai tugas perploncoaan
seorang junior baru lalu keluar ruangan. Di depan meja kerjanya, Do Young
berusaha membukanya, melihat Jong Ho yang lewat meminta tolong agar dibukakan,
tapi Jong Ho memilih untuk meninggalkanya.
Young Jin
datang dengan segelas kopinya, Do Young meminta tolong supaya dibantu. Young
Jin tersenyum menyuruh Do Young pergi ke seniornya yang mengikat sebagai tanda
akan diterima sebagai rekan kerja.
Do Young
menemui Jin Woo di cafe meminta supaya mereka berhenti bermain dan
melepaskanya, karena sangat memalukan. Jin Woo mengejek Do Young yang tak bisa
membuka ikatan dari talinya. Do Young mengeluh karena tak bisa membukanya.
Jin Woo
membuka ikatan sambil meminta maaf, Do Young pikir ini aturannya, jadi untuk
apa seniornya itu meminta maaf. Jin Woo mengakui sebelumnya tak menyukainya,
dan seharusnya melakukan plonco sebelumnya dan menerimamu sebagai partnernya
tapi malah baru sekarang.
“Apa yang
membuatmu sangat tidak menyukaiku? Apa karena aku wanita Atau karena pangkatku
lebih tinggi daripada dirimu, jadi kau merasa tidak nyaman?” tanya Do Young
“Sejujurnya,
kedua-duanya. Mulai sekarang, aku akan memperlakukanmu sesuai dengan pangkatmu Karena
kau adalah rekan kerjaku, aku akan melindungimu seperti diriku sendiri Dan
karena kau adalah rekanku. Aku akan terbuka dan jujur denganmu tentang
semuanya.” ucap Jin Woo berjanji. Do Young tak percaya tapi Jin Woo menyakinkan
bahwa yang dikatanya itu memang benar.
Jae Won
sudah duduk didalam ambulance, sambil mengoda-goda petugasnya dengan menyentuh
bagian perutnya yang sixpack. Setelah itu ia sudah terbaring di dalam ruang
rawat VVIP. Tae Yoo pun datang menemui anaknya bersama Pengacara Kim.
“Ayah,
suasana rumah sakit ini tidak terlalu buruk” komentar Jae Won bahagia.
“Ini
adalah ruangan presdir.” ucap Pengacara Kim, Jae Won binggung berpikir ayahnya
sedang sakit juga.
“Tidak,
terjadi sesuatu, jadi ayah datang untuk beristirahat. Mengenai hasil
pemeriksaannya akan ditunda selama mungkin jadi Kau bisa tinggal di sini
beberapa hari. Meski hasil pemeriksaannya baik-baik saja, kau harus bersikeras
kalau kepalamu sakit” perintah Tae Yoo,
Jae Won
mengaku memang benar-benar sakit, Tae Yoo panik dibagian mana anaknya merasakan
sakit. Jae Won mengeluh selalu berada di ruangan jadi.dadanya terasa sesak dan benar-benar
terasa sakit. Tae Yoo menyuruh anaknya memanggil dokter apabila memang
merasakan sakit. Jae Won mengaku frustasi karena terkurung di tempat itu, Tae
Yoo menyuruh anaknya menunggu sebentar lagi, Jae Won hanya menghela nafas kesal.
Di malam
hari
Perawat
mengecek infus dikamar Jae Won, seorang polisi yang menjaga terlihat tertidur.
Jae Won ternyata sengaja menyembunyikan sebuah jarum dan membuka borgol yang
dipasang ditangan dan kasur.
Setelah
bisa lolos dari kamar, seorang temanya sudah menjemput dipakiran dan langsung
keluar dari rumah sakit. Jae Won langsung menganti pakaian rumah sakit dengan
yang dibawakan temanya, terlihat sangat gembira karena bisa kabur bahkan
berteriak-teriak di bagian atas mobil yang terbuka. Di sebuah club, Jae Won
langsung memesan bir dan juga ditemani oleh wanita-wanita seksi disampingnya.
Dua
polisi yang menunggu bandar narkoba di club melihat Jae Won yang berjalan ke
parkiran dengan mabuk dengan seorang wanita. Polisi lain yakin seharusnya Jae
Won itu ada penjara bukan diclub. Salah satu polisi menyuruh temanya untuk
menyegap Jae Won, tapi Jae Won yang mabuk malah melajukan mobilnya bahkan
menabrak polisi lainya yang menghadang mobilnya.
Pagi
harinya, Kepala Yum menerima berita dari anak buahnya yang ada didalam mobil,
begitu juga Tae Yoo yang dibisikan oleh Sek Yoon. Tae Yoo langsung melotot
tajam mengetahui berita yang disampaikan Sek Yoon.
Polisi
tersebut sudah terbaring di rumah sakit dengan penyanggah leher bersama istri
dan anaknya. Di kantor Jong Ho memimpin rapat darurat dengan petinggi polisi
lainya.
“Kemarin,
Kang Jae Won melarikan diri dari pengawasan Lalu dia menabrak petugas Lee Jin
Soo dari divisi narkotika dengan mobilnya sebelum melarikan diri Kami segera
melakukan pencarian dan menemukan mobil tersangka Akan tetapi, Kang Jae Won
sudah pergi dan menghilang Sekarang Kami akan segera mengeluarkan pemberitahuan
ke seluruh negara ini dan harus segera mengumumkan ini kepada umum melalui
media” jelas Jong Ho
“Kita
tidak bisa melakukan pemberitahuan umum, Tidak apa-apa untuk meminta bantuan
dari seluruh kepolisian di negara ini Tapi itu harus dilakukan secara diam-diam”
ucap Kepala Yum menghindari sorotan media.
Jong Ho
tak terima karena Jae Won seorang pria yang tidak bertanggung jawab layaknya
seorang perwira dan Jin Soo sekarang lumpuh dan harus berada di kursi roda
selamanya. Young Jin menjelaskan pelaku melarikan diri bahkan bersembunyi jadi
menurutnya Prioritas utama adalah
menangkapnya segera, apabilagi ayahnya itu Presdir dari perusahaan KL Kontruksi,
kalau dibantu oleh ayahnya akan sulit untuk menangkapnya
Kepala
Yum tetap mencoba mengagalkanya dengan alasan bisa memperburuk pemberitaan
tentang polisi yang kehilangan tahanan. Petinggi polisi menyudahi perdebatan
supaya Keluarkan pengumuman ke publik dan juga libatkan media, selain itu tak
perlu memberitahu kejaksaan karena ia yang akan bertanggung jawab dengan kasus
ini.
Sek Yoon
pergi ke ruang CCTV menyuruh Musnahkan semua rekaman video kemarin Dan jaga mulut
semua bawah dari kepala CCTV. Akhirnya ia datang ke sebuah hotel dan Jae Won
sudah tertidur dengan wanita yang dibawanya, lalu membuka selimutnya, sang wanita
langsung ketakutan menutupi tubuhnya yang setengah telanjang dan ia memberikan
uang memerintahkan untuk menutup mulutnya.
Jae Won
terbangun sambil menyapa ayahnya dengan senyuman, Tae Yoo langsung menamparnya karena
anaknya tak bisa menunggu malah melakukan sesuatu yang fatal. Jae Won terlihat
binggung karena tak ingat apapun, Sek Yoon memberitahu Jae Won yang menabrak
polisi sampai lumpuh dan berhasil kabur dengan meninggalkan mobilnya begitu
saja.
Tae Yoo
langsung menyuruh Sek Yoon mencari cara agar anaknya bisa keluar dari korea.
Jae Won memohon karena sebelumnya hanya ingin bermain-main saja, Tae Yoo
kembali menonjoknya memarahi anaknya yang selalu membuat ulah di Korea, karena
kalau tidak anaknya bisa membusuk dipenjara. Sek Yoon menyuruh Jae Won memakai
bajunya dan segera pergi dari hotel segera.
bersambung ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar