Hye Jin
lebih dulu masuk ke dalam ruangan, lalu Sung Joon masuk menyapa semua anggota
timnya dan melalui meja Hye Jin. Terlihat senyuman sumringah Hye Jin yang
semalam bersama dengan Sung Joon didalam mobil.
Siang
harinya, Hye Jin mendatangi bagian timnya yang dulu. Kwang Hee yang melihat Hye
Jin berkomentar sangat mempesona. Seul Bi terlihat bangga melihat nama Hye Jin
ada di bagian majalah. Kepala Boo bertanya alasan Hye Jin datang ke tempatnya.
“Aku mau
cari persediaan barng sekalian mengunjungi keluarga pegawai layanan
administrasi.” ucap Hye Jin
“Bagus
sekali, mengunjungi!! Kau akan kembali setelah 3 minggu ini kan?” ucap Kepala
Boo, Hye Jin binggung karena harus kembali ke tim 3 minggu dari sekarang.
“Waktumu
3 minggu lagi. Coba Lihat!! Aku cek tanggal kau akan kembali sekalian mencoret
waktu yang tersisa. Sudah lama sekali menunggumu hingga leherku sepanjang leher
jerapah.” jelas Kepala Boo, Hye Jin berusaha untuk tertawa seperti tak rela
tiga minggu lagi akan meninggalkan Most.
Joon Woo
menjerit karena ternyata Ten memang benar adalah orang Korea. Semua masih tak
percaya, Eun Young melihat dari ponselnya kalau menjadi pencarian pertama
tentang Ten.
“Seseorang
membaca buku ini dan bertanya di sosmed TEN, "Apa Anda orang Korea?" Dan
jawabannya "ya"! Lebih bagusnya lagi, dikonfirmasi secara pribadi
oleh TEN.” jelas Joon Woo bangga, semua masih tak percaya.
Tiba-tiba
datang seorang pria asing dengan wajah dingin, Poong Ho langsung mengajak High
five. Shin Hyuk langsung menepuk tangan Poong Ho dengan bahasa inggris fasih
menanyakan apa yang bisa dibantunya. Pria asing itu ingin bertemu dengan Sung
Joon, semua terlihat tegang menunjuk ruangan Sung Joon.
Sung Joon
mengantar pria asing sampai ke depan mobilnya, dengan wajah tegang mengingat
pembicaraan dengan pria itu “Jika di usia
20 thn Most Korea hilang selamanya, kau akan diingat karena gagal, bukan hanya
kau tapi semua tim mu.Lalu, tak ada yang tahu apa yang akan terjadi.”
Poong Ho
langsung bertanya apa yang terjadi ketika Sung Joon kembali keruangan, karena
baru kali ini seseorang dari kantor pusat berkunjung. Sung Joon berbohong
mengakui itu atasnya dulu dan hanya berkunjung jadi meminta agar semuanya tak
perlu khawatir.
“Maaf,
WaPemRed... Pihak Kim Shin Hye menanyakan konfirmasi wawancara bergambarnya.
Apa yang harus kukatakan? Karena kita tak tahu ada apa, tidakkah sebaiknya kita
menyerah saja dengan Leonard Kim dan...” saran Joo Young yang langsung di
potong oleh Sung Joon dengan teriakan, tapi berusaha untuk tenang kembali
“Tanpa
wawancara itu, kita tak bisa mengejar New Look. Ayo coba sebanyak mungkin, dan
aku sendiri yang akan menghubungi Leonard Kim.” ucap Sung Joon dingin lalu
masuk kembali ke dalam ruangan.
Sung Joon
menarik nafas panjang lalu membaca pesan yang masuk “Dia datang untuk menghentikan kita, kan? Bagaimana ini?” tulis Hye
Jin dengan nada khawatir. Sung Joon membalas “semua akan baik-baik saja, kita berusaha saja” lalu menatap Hye
Jin dengan memberikan sedikit senyuman
Akhirnya
Shin Hyuk masuk ke dalam ruangan memberikan USB yang berisi film pendek karya
Leonard Kim saat masih sekolah, jadi berpikir akan melakukan rapat denganya,
karena tak ada ada biodatanya membuat mereka jadi lebih memahami
ketertarikannya jadi membuatnya lebih mudah mendekatinya. Sung Joon mengucapkan
terimakasih.
“Tapi,
apa yang akan kau lakukan jika tak bisa menghubungi Leonard Kim?” tanya Shin
Hyuk
“Ini
kesempatan terakhir kita. Aku akan lakukan apapun agar kita meraih persentase
tertinggi. Maksudku Bukan Permainannya
tapi bertaruh.” tegas Sung Joon
“Oke...
apapun itu, bertaruh atau permainan, mari kita melakukukan apa yang kita bisa”
ucap Shin Hyuk lalu memberikan kepalan tanganya, Sung Joon hanya melihatnya.
Shin Hyuk menarik tangan Sung Joon untuk bisa high five dengan kepalan tanganya
seperti yang lainnya. Sung Joon kembali mengucapkan terimakasih atas USB itu.
Joon Woo
memberikan artikel yang sudah dibuatnya, lalu membicarakan berita yang didapat
dari kantor pusat bahwa jika merea tak keluar dari posisi 2 di edisi minggu
depan maka Most akan dihentikan.
Shin Hyuk
dan Hye Jin hanya bisa diam karena sudah mengetahuinya, Ah Reum yang
mendengarnya benar-benar kaget, Joon Woo menceritakan berita yang didengar
tentang nasib wartawan asing apabila Most dihentikan. Han Sul bisa mengerti
sebelumnya ada pria asing yang datang ke kantor mereka. Ah Reum panik
mengetahui Most akan dihentikan, Poong Ho yakin itu hanya omong kosong.
Joo Young
akhirnya masuk ruangan Sung Joon, menanyakan kebenaran tentang Most yang akan
dihentikan apabila tak berada di peringkat pertama. Sung Joon terdiam lalu
melihat semua tim dari luar ruangan menatapnya, akhirnya membenarkanya. Joo
Young marah karena tak memberitahu mereka semua. Sung Joon yakin itu tindakan
yang benar.
“Kau di
sini sudah 3 bulan, kan? Aku kerja di sini hampir 13 tahun. Tapi ternyata
tempat di mana aku merelakan masa muda untuk kerja mungkin akan dihentikan. Sekarang
baru kutahu... apa yang harus kulakukan? Jika kau pikirkan rekan-rekan kita
setidaknya, kau takkan melakukannya begini.” tegas Joo Young tak terima.
“Bukannya
aku tak mau memikirkan pendapat anggota tim, tapi saat ini, aku...” ucap Sung
Joon mencoba menjelaskan tapi Joo Young menyela.
“Tidak, menurutku
itu benar kau tidak memikirkan pendapatkan kami. Kami bahkan tak berkesempatan
merespon situasi ini dengan bekerja seakan hidup kami bergantung pada ini! Aku
yakin ini bukanlah masalah keputusan terbaik atau bukan, tapi dogmatis.” tegas
Joo Young lalu keluar ruangan.
Hye Jin
mengikuti Joo Young yang baru keluar ruangan Sung Joon. Joo Young membawa
tasnya menyuruh tim Mode untuk keluar sekarang, Joon Woo dan Yi Kyung keluar.
Hye Jin tak bisa menahanya dan membiarkan mereka pergi.
“Bagaimana
bisa dia hanya berdiri dan melihat kita dibunuh begini? Jika dia beritahu sejak
awal, kita juga mungkin bisa coba lakukan sesuatu.” komentar Poong Ho
“Itu
sebabnya dia mendorong kita begitu keras.” ucap Ah Reum sinis
“Tapi
tetap saja, kita meraih penjualan yang lebih banyak sejak WaPemRed hadir. Kita
hanya perlu menjadikan isu minggu depan nomor satu. Kenapa tak kita coba
lakukan yang terbaik, oke?” kata Shin Hyuk menenangkan semua
“Karena
dia biasanya bekerja dengan baik, mungkin dia baik-baik saja sendirian. Bukankah
masing-masing kita hanya perlu mengumpulkan artikel kita? Ayo pergi, semuanya.”
ucap Ah Reum sinis.
Hye Jin
binggung melihat tim Ah Reum pergi, Sung Joon keluar ruangan melihat hampir
bangku kosong. Poong Ho akhirnya mengajak Eun Young untuk pergi sekarang. Sung
Joon dan Hye Jin hanya bisa menatap sedih karena dugaan Sung Joon benar, semua
tim kabur karena tahu Most akan dihentikan.
Sung Joon
menatap papan namanya dengan sedih, Hye Jin masuk ke dalam ruangan menanyakan
keadaan Sung Joon, meyakinkan semua tim bersikap seperti itu karena sangat
kaget mendengar secara tiba-tiba, lalu berusaha menenangkanya, Sung Joon
memotongnya lebih dulu.
“Hei, Hye
Jin.... Maafkan aku, tapi... hari ini, bisakan kau biarkan aku sendiri?” ucap
Sung Joon gugup dengan wajah sedih.
Hye Ji
mengerti akan pulang lebih dulu meninggalkan Sung Joon sendirian di kantor.
Sung Joon mencoba tersenyum dan meminta maaf,Hye Jin keluar ruangan bersandar
di pintu merasa sedih dengan keadaan Sung Joon yang ingin menanggung rasa
sedihnya sendiri.
Sung Joon
bertemu dengan seorang wanita asing, dengan bahasa inggris memperlihatkan
konsep Konsep majalahnya, mengenai arahan dan rincian akan didiskusikan dengan
Leonard Kim dengan begitu proposal yang dibuatnya menunjukkan betapa besar
usaha mereka menyiapkan proyek ini.
Di
kantor, Shin Hyuk berbicara di telp akan mencocokan isi wawancara dengan
kesukaannya. Hye Jin juga mengatakan akan mengadakan pemotretan dengan
menyesuaikan jadwalnya, lalu wajahnya sedih meminta agar bisa menghubunginya.
Sung Joon keluar dari ruanganya, Shin Hyuk melirik kearah Hye Jin yang
mengelengkan kepala, akhirnya akan menghubunginya. Sung Joon menatap sedih
semua timnya yang pergi hanya ada Hye Jin dan Shin Hyuk.
Di
ruangan Nyonya Kim.
“Saat kau
dulu minta wewenang penuh, apa maksudmu begitu? Bagaimana bisa kau sangat tak
mirip Most? Stupido.... Saat kau
mencoba melindungi sesuatu, itu tak benar. Di proses itu, mungkin akan ada
kesalah pahaman. Aku paham bagaimana perasaanmu tapi... Sendainya kau mempercayai
timmu bagaikan un pocco, un pocco,
sedikit lebih percaya, andai kau bergantung sedikit pada mereka, Kurasa mungkin
semua ini takkan terjadi.” komentar Nyonya Kim, Sung Joon terdiam mendengarkan
nasehatnya.
Sung Joon
diam didepan layar Most melihat semua ruangan timnya sudah gelap, mengingat
ucapan Joo Young “Benar
kau tidak memikirkan pendapat kami. Aku yakin ini bukan masalah keputusan
terbaik atau bukan, tapi dogmatis.”
Lalu
ucapan Ah Reum “Karena
dia biasa kerja dengan baik, dia mungkin baik-baik saja sendirian. Setelah
itu komentar Poong Ho “Ini
tak seharusnya dilakukan.” Yang terakhir adalah ucapan Nyonya Kim “Kau dulu minta
wewenang penuh,di saat inilah yang maksud itu?”
Hye Jin
mengambil kunci mobil Sung Joon yang akan pulang, Sung Joon tersenyum melihat
Hye Jin ternyata belum pulang, tapi menunggu di parkiran. Hye Ji pikir Sung
Joon lebih baik istirahat karen lelah jadi lebih baik ia yang membawa mobil.
Sung Jon menarik Hye Jin mengatakan baik-baik saja, lalu bersandar di mobilnya
sambil menghela nafas panjang.
“Di saat
begini, aku khawatir kau pingsan lagi, jadi aku tak bisa pergi. Mulai sekarang,
takkan kutinggalkan kau sendirian. Selama ini, pasti sulit tak punya tempat
bergantung. Kerja yang kau pikir tak bisa dikerjakan tapi ternyata kau bisa dan
itu pasti sangat berat dan menakutkan.” jelas Hye Jin, Sung Joon menatapnya
dengan berkaca-kaca
“Mulai
sekarang, jika kau berjuang, berjuanglah di hadapanku. Saat kau kesulitan,
lakukan di hadapanku. Jangan tanggung semua ini sendirian. Kita Lakukan
bersama, yah Sung Joon ?” pinta Hye Jin, Sung Joon menahan tangisnya lalu
memeluk Hye Jin dengan erat, menangis dipundak pacarnya. Hye Jin menepuk pundak
Sung Joon kalau semua akan baik-baik saja.
Hye Jin
dan Shin Hyuk saling menyapa dengan wajah lemas dan menghela nafas
bersama-sama. Ketika masuk ke dalam ruangan, keduanya terdiam. Joo Young dkk
sudah sibuk di meja kerjanya masing-masing, Wajah Hye Jin dan Shin Hyuk
langsung sumringah melihatnya.
Dari
belakang, Hye Jin langsung memeluk Joo Young yang akhirnya kembali ke kantor
karena sangat merindukanya. Joo Young mengeluh karena tak suka ada pelukan
seperti itu. Hye Ji melepaskannya bertanya alasan Joo Youg kembali. Joo Young
menegaskan kembali karena tak ingin merasa bersalah.
“Bahkan
jika kita dihentikan, kurasa aku akan merasa lebih bersalah jika secara pribadi
melihatnya” jelas Joo Young, Ah Reum setuju dengan itu.
“WaPemRed
tak bisa kerja tanpa kita, jadi mau bagaimana? Kita harus datang.” tegas Poong
Ho lalu tos dengan kepalan tangan bersama Shin Hyuk dan Hye Jin.
Sung Joon
datang menyapa semuanya, Hye Jin terlihat bahagia menghampirinya. Sung Joon
memberitahu mereka akan rapat 20 menit lagi. Hye Jin binggung melihat ekpresi
Sung Joon yang datar padahal semua tim sudah kembali, tapi kembali tersenyum
sumringah karena semua tim akhirnya bisa kembali.
Sung Joon
masuk ruang rapat sambil menelp, semua orang terlihat bertanya-tanya, siapa
yang menelp. Setelah menutup telpnya Sung Joon memberitahu tentang pihak
Leonard Kim yang membicarakan wawancara. Semua menunggu hasilnya dengan wajah
tegang.
“
Hasilnya.... Mereka bilang setuju.” ucap Sung Joon dengan senyuman.
Semua tim
menjerit bahagia, Hye Jin sampai berdiri memberika tepuk tangan. Shin Hyuk pun
tak kalah bahagianya karena bisa membuat Leonard Kim menerima tawaran
wawancara. Joo Young sudah memiliki konsep foto saat mengambil cuti beberapa
hari. Poong Ho juga sudah mempersiapka ratusan pertanyaan saat wawancara. Ah
Reum berkomentar tak perlu berbohong dengan membuat ratusan pertanyaan. Hye Jin
tak bisa menahan tawa bahagianya.
“Ada hal-hal seperti Hukum
keberuntungan yang menggambarkan jumlah keberuntungan, di mana kau akan mendapatkan
keberuntungan baik sesuai jumlah ketidak beruntunganmu yang saat ini kau
hadapi. Inilah yang dikatakan Hukum Keberuntungan agar kita tak mudah putus asa
dan tetap bertahan, karena,jika kau mengalami keburukan, kebaikan pasti akan
segera datang.”
Wajah
Shin Hyuk yang tadinya tersenyum bahagia berubah jadi diam, seperti sedih
memikirkan sesuatu. Saat Hye Jin menatapnya berusaah untuk tetap tersenyum
walaupun dalam hatinya terlihat sedih.
Shin Hyuk
dengan senyumannya memberikan makan pada adiknya, Han Sul dan Joon Woo juga
saling memberikan makan, begitu juga Poong Ho dan Joo Young. Tiba-tiba Joon Woo memberitahu kalau Pemberitahuan
tentang Leonard Kim sudah di-post di homepage mereka. Ah Reum sangat penasaran
melihat gambar tentang gambarnya, Yi Kyung melihat ada banyak klik yang sudah
melihatnya. Sun Mi yakin semua orang penasaran karena Leonard Kim itu tak
biasanya diwawancara.
“Selisih
antara kita dan New Look berkurang, dan kita bahkan mendapatkan Leonard Kim. Apa
ini artinya kita pasti akan jadi nomor 1?” ungkap Han Sul yakin.
“Sejujurnya,
saat pertama membahas tentang Leonard Kim, Kupikir tak masuk akal. Tapi
bagaimanapun juga, WaPemRed mendapatkannya.” komentar Joo Young bangga, Hye Jin
tersenyum karena pacarnya itu dibanggakan orang lain.
“Tapi apa
kalian semua merencanakan ini bersama? Bagaimana bisa kalian memutuskan kembali
di saat yang sama?”tanya Shin Hyuk
“Ahh...
mesti kubilang ini... Kalian semua punya alasan tapi aku termasuk kasus khusus.
WaPem Ji sangat ingin mempertahankanku hingga dia sendiri yang mencariku, lalu
dia menangis hari itu lingkunganku jadi lautan air mata hingga orang-orang
harus menggunakan perahu! Perahu!” cerita Poong Ho berlebihan.
Joo Young
menegaskan bahwa perahu itu juga mengampiri lingkunganya, Ah Reum juga
menegaskan juga didatanginya. Shin Hyuk mengangkat jempolnya. Hye Jin tak
percaya Sung Joon mendatangi semuanya satu persatu, Poong Ho sedih karena bukan
ia satu-satunya yang didatangi Sung Joon. Joo Young mengajak semua untuk
bersemangat sampai di peringkat pertama, Shin Hyuk mengangkat tinggi-tinggi
gelas birnya agar bersulang bersama-sama.
Sung Joon
datang ke ruanganya melihat ada kotak makan dan juga termos, disampingnya ada
note dengan bentuk hati. “Ketahuan! Kau kerja saat akhir pekan juga, kan? Ini agar
kau tak kelaparan saat kerja. Sudah kurapikan fashion dari model Leonard Kim
dan apa yang kurasakan setelah menyaksikan film terkininya. Mungkin ini sedikit
bisa membantu.”
Lalu ia membuka
kotak maka berisi kimbap dan satunya yang diberi huruf dengan potongan Nori,
senyuman Sung Joon lebar melihat kotak makan yang dibuat oleh Hye Jin sebagai
kekuatan, lalu menyadari kotak itu masih terasa hangat.
Sung Joo
keluar dari lift melihat Hye Jin baru saja keluar dari kantor, dengan mengentuk
kaca jendela berteriak memanggil Hye Jin. Hye Jin yang akan meninggalkan kantor
melihat Sung Joon yang memanggilny dari kaca jendela menghampirinya.
Ia
bertanya untuk apa Sung Joon keluar dan menyuruhnya kembali berkerja. Sung Joon
berteriak menyuruh Hye Jin menunggunya sebentar. Hye Jin terlihat tak mendengar
ucapan Sung Joon, berpikir kalau sangat menikmati makanan itu. Sung Joon
mengelengkan kepalanya meminta Hye Ji menunggunya disana. Hye Jin tersenyum
karena Sung Joon menunggunya disana.
Sung Joon
keluar berlari menghampirnya. Hye Ji binggung melihat Sung Joon yang membawa
kotak makannya keluar. Sung Joon mengatakan sekarang tak makan banyak seperti
dulu jadi mengajaknya makan bersama.
Hye Jin
sengaja mempersiapkan yang banyak agar bisa dimakan sampai malam hari, jadi tak
ingin menganggu. Sung Joon tetap ingin mereka makan bersama, lalu menariknya
untuk pergi. Hye Jin menahanya bertanya mau kemana mereka pergi. Sung Joon
dengan bangga mengatakan mereka akan piknik.
Di
pinggir danau, Sung Joon membuka semua kotak makan yang dibawakan Hye Jin
untuknya, lalu menghidur udara dalam-dalam karena sangat segar. Hye Jin merasa
sia-sia mempersiapkan semuanya jadi mengacaukan kerjanya. Sung Joon mengataka
mereka akan di tempat itu selama 2 jam saja, lalu mengajaknya untuk mulai
makan.
Ia mulai
memakan kimbap dan langsung membanting sumpitnya, Hye Jin binggung berpikir
rasanya tak enak. Sung Joon mengeluh lalu bertanya siapa yang menyuruh Hye Jin
membuat makanan seenak itu. Hye Jin terlihat tak mengerti.
“Dari
maniak-teman sekelas, dan sekarang kau bahkan maniak-memasak? ini Sangat enak” ejek Sung Joon,
Hye Jin
tersenyum lalu meminta Sung Joo mencoba labu goreng dan juga sup yang dibuatya
dalam termos. Sung Joon bertanya sup apa yang dibuatnya. Hye Jin memberitahi
itu sup rumput laut. Sung Joon tersenyum karena merasa seperti sedang ulang
tahun, lalu memujinya sangat enak. Keduanya makan bersama dengan wajah bahagia
di pinggir danau.
Sung Joon
membawa masuk kotak makan ke dalam bagasi mobil, terdengar suara teriakan Hye
Jin yang sangat bahagia ada di pinggir danau. Seorang pengunjung menjatuhkan
slay-nya, Sung Joon dengan baik hati mengambilnya, saat menoleh ke belakang,
Hye Jin sudah tak ada di tempatnya berdiri.
Dengan
wajah panik, Sung Joon mencarinya dan mencoba menelp tapi teringat ponselnya
tertinggal. Ia mencari ke sisi lain dengan wajah kebinggungan, tiba-tiba Hye Jin
mengangetkan dari belakang dan tertawa melihat ekspresi Sung Joon yang
dianggapnya bercanda.
Sung Joon
malah terdiam sambil menghela nafas panjang, Hye Jin binggung melihat Sung Joon
yang terlihat panik. Sung Joon berpikir Hye Jin menghilang, Hye Jin pikir untuk
apa menghilang, lalu mengajak Sung Joon kesuatu tempat yang cantik lalu
mengandeng Sung Joon untuk pergi kesana.
Tepat di
pinggir danau dengan pohon yang berguguran, Hye Jin mengambil gambar melihat
kilauan air danau yang sangat cantik. Sung Joon menatap Hye Jin terlihat datar,
Hye Jin merasa hatinya tenang karena melihat danau ini. Keduanya saling menatap,
Hye Jin memberanikan diri memegang tangan Sung Joon lebih dulu.
“Sung
Joon, kau hampir sampai, jadi jangan lari terlalu cepat. Seperti danau ini,
sebaiknya kita dengan tenang..... “ ucap Hye Jin lalu bersin sangat keras.
“Wow,
udara di danaunya tidak main-main. Kenapa dingin sekali?” keluh Hye Jin dengan
waja malu, Sung Joon tersenyum melihatnya.
Sung Joon
dengan jaketnya memakaikan pada Hye Jin dan juga memeluknya, lalu bertanya
apakah lebih baik sekarang. Hye Jin tersenyum bahagia merasa lebih hangat.
“Hye Jin....
Mulai sekarang, aku akan memberitahumu sesuatu. Kau boleh bilang aku ini tak
sabaran dan aku ini gila.” ungkap Sung Joon.
“Ada apa?
Kau membuatku takut. Apa yang mau kau katakan?” kata Hye Jin ketakutan
“Setelah
berhasil dengan ultah 20th dan menyelamatkan The Most, aku akan melamarmu.Aku
akan melakukan apapun agar berhasil dan pasti akan melakukannya.” janji Sung
Joon.
Di
kantor, Ponsel Sung Joon yang tertinggal berdering terlihat di layar Leonard
Kim yang menelpnya.
“Ada hal-hal seperti Hukum Keberuntungan yang
menggambarkan jumlah keberuntungan, di mana kau akan terima keberuntungan di
masa depan setara dengan ketidakberuntungan yang kau hadapi saat ini.”
Sung Joon
menatap Hye Jin yang kedinginan, lalu menatap penutup kepalanya. Hye Jin
berharap agar Sung Joon bisa berhasil, seperti dengan perkataanya untuk menghidupkan
kembali majalah MOST, bahwa ia juga mengharapkah hasil yang sama. Sung Joon
menarik Hye Jin dan kembali menciumnya.
bersambung ke episode 14
Makasi chingu.... akhirnya update juga
BalasHapusTampan,,,,,urri sung joon ,,,,^^
BalasHapusSeneng banget lihat adegan romantis sung joon ϑαη hye jin..tp ∂ï akhir rada sedikit kuatir jangan2 masalah Ǚϑ@ђ menunggu mereka berdua..lanjut terus Ɣªª mba..
BalasHapusromantisnyaaaaa. .
BalasHapusoh ya. .apakah sung joon itu beneran keponakannya presdir “mamamia” itu ya???
kayaknya episode 14 bakalan banyak sedihnya dech. .biasanya kan gitu habis seneng-seneng trus nangis-nangis. .hehe
Gga kerasa nee udh tinggal 3 ep lagi...
BalasHapusSemangat chingu...
Sepertinya bukan sung joon deh keponakan nyonya Kim.. aq kok curiga klo shin hyuk.. jangan2 penulis TEN itu nyonya Kim.. 😀😀😀
BalasHapusSepertinya bukan sung joon deh keponakan nyonya Kim.. aq kok curiga klo shin hyuk.. jangan2 penulis TEN itu nyonya Kim.. 😀😀😀
BalasHapusKeponakan dr Nyonya Kim itu dr awal yg paling mencurigakan itu Shin Hyuk mmg,bisa dilihat Shin Hyuk itu bisa tinggal di hotel selama setahun penuh ditambah dia juga pakai sport car sjak kecelakaan di kota Yadong waktu itu.
BalasHapusMkasih mbak buat sinopnya!
Aku rasa keponakan nya itu Pong Ho.. haha
BalasHapussetuju karena kocak y sma kayak tante mamamia
Hapushehehehe
thx mba dee postingan y
sory y slma ini jd silent reader....
Kok sinopsis ep 14 lom ada y
BalasHapusKok sinopsis ep 14 lom ada y
BalasHapus