Model
mulai memakai gaun rancangan James taylor, tiba-tiba melihat ada robek dibagian
bawah. Eun Yong dan Sun Mi kaget melihat ada robek, Joo Young melepas sepatunya
dan ikut melihat lalu berteriak apa yang terjadi, keduanya mengaku bukan mereka
yang melakukan itu. Hye Jin pun ikut panik karena sebelumnya gaun itu adalah
tugasnya untuk menjaganya.
“Sepertinya
tak bisa pemotretan.” ucap model dengan nada angkuh
“Siapa!!!
Siapa penanggung jawab baju itu?!!” teriak Sung Joon benar-benar marah, Hye Jin
langsung berlari ke depan Sung Joon sebagai penanggung jawabnya.
“Kau
lagi? Kenapa selalu dirimu? Kau ini apa dan siapa? Kenapa selalu membuatku
marah!?” teriak Sung Joon penuh amarah
Maaf.
Saya kurang hati-hati” ucap Hye Jin mengaku salah.
Sung Joon
langsung mengusir Hye Jin untuk pergi dan berhenti untuk ada didekatnya dan
membuatnya gila. Hye Jin menatap Sung Joon dengan mata berkaca-kaca. Sung Joon
memperingatkan Hye Jin untuk muncul didepanya lagi dan dipecat. Hye Jin menatap
Sung Joon tak percaya bahwa dipecat oleh orang yang paling disayangi.
Ha Ri
pergi meninggalkan hotel menaiki mobilnya, terlihat tergesa-gesa. Seorang
wanita masuk ke dalam studio sambil menangis, mengaku bahwa gaun itu rusak karena
dirinya. Sung Joon melirik melihat wanita yang menangis didepanya. Wanita itu
mengaku melihat gaun yang cantik jadi ingin memakaianya.
“Dia
bicara apa? Dan Kau siapa?” tanya Joo Young binggung
“Dia
model pemula dari agensi. Sepertinya dia kemari untuk menyapa.” ucap Sun Mi
“Aku cuma
ingin mencobanya sekali.... Maaf....” kata model itu menangis
“Wanita
ini. Apa maumu!!! Kau tahu kekacauan akibat ulahmu?” teriak Joo Young kesal
Sung Joon
menghela nafas tanpa ingin membahasnya lagi mencoba mengerti lalu menyuruhnya
pergi. Joo Young bertanya bagaimana dengan Hye Jin. Sung Joon menyuruh semua
pegawainya pulang saja.
Joon Woo
menghela nafas panjang karena kekacauan ini benar-benar tak disangka-sangka.
Shin Hyuk baru saja kembali kedalam studio, melihat semua terlihat tak ada
kesibukan, lalu bertanya pada Joon Woo apakah mereka sudah selesai.
“Pemotretan
ditunda... Gaunnya rusak jadi pemotretan ditunda.” jelas Joon Woo sedih
“Apa
maksudmu? Gaunnya kenapa? Jackson dimana?” tanya Shin Hyuk panik
Sementara
didalam mobil, Ha Ri mencoba menelp Sung Joon dan berharap untuk mengangkatnya
karena harus mengatakan semuanya lebih dulu. Sung Joon hanya duduk diam didepan
lampu dalam ruang studio sendirian, seperti merenung memikirkan semua kekacauan
hari ini.
Ha Ri
mengangat telpnya langsung berteriak “Kenapa tak kau angkat!” Hye Jin menyahut
apakah temanya itu sebelumnya menelpnya. Ha Ri menyadari bahwa bukan Sung Joon
yang menelp tapi Hye Jin.
“Ha Ri...
Aku... Dipecat oleh Seong Joon. Aku tak boleh muncul didepannya, Dia menyuruhku
pergi.” ucap Hye Jin menahan tangisnya.
“Apa
maksudmu? Dimana kau?” tanya Ha Ri kaget dan panik
Hye Jin
duduk di pinggir danau sendirian, Ha Ri datang memanggil temanya. Hye Jin
tersenyum melihat Ha Ri yang cantik lalu mengajaknya untuk duduk bersamanya.
“Aku
sempat berkhayal. Kami lebih dekat selama perjalanan bisnis dan aku masih
merasa dia Sung Joon yang dulu. Aku mengira kami akan bisa kembali seperti
dulu. Jadi... aku ingin memberitahu semuanya... tapi akhirnya... aku dipecat.”
cerita Hye Jin sedih.
Hye Jin
berpikir Sung Joon hanya menganggap dirinya sebagai orang yang dipecat hari ini
dan sangat bodoh karena sudah kegirangan.
Ha Ri menatap temanya dengan wajah sedih lalu memeluk temanya dan menangis
sambil meminta maaf. Hye Jin binggung kenapa temanya itu malah meminta maaf.
Ha Ri
tetap ingin meminta maaf pada temanya, Hye Jin menatap temannya lalu mengejeknya
Ha Ri yang cengeng dan terlihat tersenyum karena tak ingin temannya sedih.
“Kau sudah
menangis saat aku diterima kerja, sekarang jangan lagi. Rumit sekali saat
bersama dengannya. Jadi sekarang akan lebih baik. Jadi hentikanlah! Wajah
cantikmu akan hilang.” ungkap Hye Jin lalu melihat ponsel Ha Ri bergetar,
menyuruh untuk mengangkatnya. Ha Ri melihat nama Sung Joon memutuskan untuk
tidak mengangkatnya.
Sung Joon
sedih karena Hye Jin ( Ha Ri ) tak mengangkat telpnya, lalu matanya menatap
bawang bombay pemberian tumbuh dengan baik diatas meja Hye Jin. Lalu melihat ID
Card yang ada diatas meja Hye Jin ditinggal disana, teringat saat pergi dengan
Hye Jin melakukan perjalanan bisnis.
“Jadi
setiap aku melihatnya, aku akan selalu bersyukur,gembira, dan semangat.
Begitulah.” ucap Hye Jin bangga menatap ID Cardnya.
Sung Joon
menatap ID Card Hye Jin seperti merasa bersalah karena keputusanya terlalu
terburu-buru membuat Hye Jin dipecat. Sementar Hye Jin dan Ha Ri masih duduk
dipinggir danau, Ha Ri menatap Hye Jin sambil bergumam “Hye Jin. Aku harus bagaimana? Kita harus bagaimana?” lalu kembali
memeluk Hye Jin sambil menangis
Pagi hari
Poong Ho
berteriak memanggil Hye Jin untuk menerjemahkan, lalu tersadar Hye Jin tak ada
dan kembali lagi ke mejanya, sambil mengeluh karena Hye Jin itu paling hebat
dalam hal ini. Ah Reum mengumpat Joon Gila yang keterlaluan dan terlihat sangat
sensitif dengan sikapnya kemarin dan sangat kasihan.
Han Sul
terlihat acuh merasa tak bersalah dengan kejadian kemarin, Sun Mi juga kebinggungan dengan cara Hye Jin
melakukan semua ini, Eun Yong juga mengeluh karena pekerjaan mereka jadi
menumpuk. Sung Joon baru menuruni tangga medengar keluahan anak buahnya yang
kewalahan karena tak ada Hye Jin.
Shin Hyuk
melihat semua kekacauan dan ruangan tanpa Hye Jin dengan wajah cemberut. Joon
Woo juga merasa kerinduan dengan Hye Jin dan bertanya-tanya sedang apa kakak
perempuanya itu
Hye Jin
sibuk mencari pekerjaan di internet, lalu menelp salah satu perusahan yang
mencari karyawan tapi umurnya hanya lewat satu tahun dari batas usia yang
dituliskan, sepertinya perusahan tetap tak bisa menerima karyawan dengan umur
yang lebih walaupun hanya satu tahun.
Di kantor
Kwang Hee
memberitahu Manager Boo kalau Kim Hye Jin dipecat dari tim editing dan
seharusnya ia kembali ke tempat itu. Manager Boo mengatakan sudah mendengarnya,
tapi menurutnya walaupun pindah pihak Mosst itu yang memegang kuasa, walaupun
mereka ingin tapi itu tak mungkin.
“Heii....Seul
Ri, excelnya sudah selesai?” tanya Manager Boo
“Sebentar
lagi, setelah memoles kuku.” kata Seul Ri santai, Manager Boo hanya bisa
menghela nafas dengan anak magangnya.
Sung Joon
melihat berkas dengan menghela nafas dan memindahkan jarum pasirnya, seperti
uring-uringa karena apabila mereka menggunakan konsep baru berarti harus ada
pengembangan.
“kalian
pikir edisi khusus bisa diterbitkan kalau terus seperti ini? Jadi Cuma ini yang
kalian bisa? Apa Tidak ada lagi? Kalau tidak ada, aku akan....” ucap Sung Joon
dipotong oleh Shin Hyuk
“Bagaimana
kalau konsep film?” usul Shin Hyuk tanpa menatap Sung Joon.
“Kau
ingin menggunakan konsep yang telah kita gunakan ratusan kali? Pada edisi
khusus?” kata Sung Joon meremehkan
“Bukan
yang biasa kita lakukan tapi melakukan hal baru dengan itu. Dan yang kita bahas
Bukan karakter utamanya, tapi pada karakter pendukungnya. Kau tahu 'Wicked' kan? kita membuat penyihirnya
menjadi karakter utamanya. Dengan Seperti itu, kita dapat melakukan sesuatu, kalau
kita fokus pada karakter pendukungnya. Maksudku adalah berpikir diluar
kebiasaan. Untuk menjadi model utama di pemotretannya.” jelas Shin Hyuk lalu
mengajak Toong dengan Joo Young, sebagai tanda setuju.
Ah Reum
juga melihat itu Inovatif sekali, karena waktu menonton cinderela sangat kesal
dengan tokoh Cinderella yang terlalu baik pada saudara tirinya, dengan begitu
sudut pandang lain memang diperlukan. Sung Joon memikirkan usul dari anak
buahnya.
Poong Ho
melihat juga Cerita putri tidur, yang menurutnya aneh karena Seseorang yang
tidak pernah bertemu, tapi Tahu-tahu menciumnya saat tidur, padahal seharusnya
wanita itu menampar pria itu bukan menerimanya. Sung Joon mulai melipat jaket
jinsnya sampai lengan.
“Bagaimana
kalau kita menafsirkan tokoh utamanya? Contohnya keseksian putri salju. Yang
dapat menaklukkan ketujuh kurcaci.” usul Joon Woo
“Kalau
putri salju pakai “bustier” kulit dan hot pants?” kata Joo Young, Poong Ho
yakin itu Pasti cocok dengannya. Ah Reum
juga melihat konsep itu sanga menarik. Joo Young pun menanyakan pendapat Sung
Joon.
“Jangan
hanya terbatas pada dongeng. Ayo kita buat lebih luas. Dengan Merubah sudut
pandang, membuat dunia terlihat berbeda. Kalau sorot lampunya dipindah. Karakter
pendukung bisa menjadi karakter utama, Begitulah konsepnya. Jadi itu temanya,
diskusikan dengan tim masing-masing.” jelas Sung Joon lalu menyudahi rapat dan
keluar ruangan.
Shin Hyuk
masuk ke dalam ruangan memberikan sebuah buku bersampul Pink, Sung Joon
bertanya apa yang dibawanya. Shin Hyuk menyuruh untuk melihatnya. Sung Joon melihat lembar pertama hanya
bertuliskan “Yang mengembalikan, kudoakan
akan selalu beruntung.”
Sung Joon
merasa sudah melihatnya, lalu apa yang akan dilakukanya. Shin Hyuk menyindir
Sung Joon tidak sabaran sekali, meminta untuk lembaran lainya. Sung Joon dengan
wajah kesal membuka lembaran lain tertulis “Apa kau saja karakter utamanya!!!
Aku juga karakter utama!” dan melihat gambar berikutnya dengan gambar dari
dongeng.
“Sebenarnya
ide tadi bukan punyaku, tapi Punya Kim Hye Jin. Kalau konsepnya tetap akan
dipakai. Seharusnya kau membawa Kim Hye Jin kembali.” jelas Shin Hyuk
“Dia
sendiri yang bilang tidak akan kembali, kan?”kata Sung Joon dingin
“Karena
saat itu Cha Sunbae yang meminta. Tapi Kalau yang memintanya kembali adalah
dirimu.Situasinya mungkin akan berbeda.” jelas Shin Hyuk
“Jadi?
Aku harus minta maaf, dan memintanya kembali? Perusahaan mana yang akan meminta
maaf, dan meminta pegawai magang untuk kembali? Lupakan saja. Ayo ganti
konsepnya.” kata Sung Joon mengembalikan buku milik Hye Jin.
Shin Hyuk
merasa keliru, selama ini berpikir Sung Joon itu orang yang tegas, tapi
melihatnya sekarang tidak berpikir secara rasional, dan itu sikapnya kepada Hye
Jin seperti itu, lalu menduga memiliki perasaan lain pada Hye Jin. Sung Joon menatap
Shin Hyuk dengan dingin.
“Aku
tanya satu hal, Kalau itu adalah orang lain. Apa kau juga akan marah. Dan
langsung memecatnya?” tanya Shin Hyuk
“Aku
tidak mau menjawab, pergilah.” kata Sung Joon dingin
“Tolong
jawablah... Benarkah kau tidak punya Perasaan lain pada Kim Hye Jin? Kalau
hatimu O tapi, kau mengatakan X, atau hatimu X tapi, kau mengatakan O. Itu
adalah keraguan dan sekarang Kau sedang ragu.” jelas Shin Hyuk
“Apa yang
barusan kau katakan? Lalu bagaimana denganmu? Kau yang selalu terlibat dalam
kehidupannya.” ucap Sung Joon berdiri dari bangkunya, dengan penuh amarah.
Shin Hyuk
menjawab dengan tegas bahwa ia menyukai Kim Hye Jin, dan menurutnya itu sudah
cukup sebagai pengakuan atas perasannya. Sung Joon terdiam, Shin Hyuk tetap
menaruh buku diatas meja Sung Joon supaya bisa melihatnya lalu meninggalkan
ruangan.
Shin Hyuk
menunggu didepan gang rumah, lalu berteriak memanggil Jackson ketika Hye Jin
baru keluar rumah. Hye Jin binggung melihat teman kantornya itu ada didepanya.
Shin Hyuk berpura-pura baru ingat rumah Hye Jin didekat situ dan sedang meliput
Jalan yang indah di Seoul. Hye Jin pun menyuruh untuk melanjutkanya.
“Kenapa
kau tidak kembali? Wapimred cuma salah paham. Semua orang menunggumu.” pinta
Shin Hyuk menghalangi jalan Hye Jin.
“Tidak
akan. Setelah pergi rasanya lebih lega. Aku pergi dulu dan mau cari pekerjaan.”
ucap Hye Jin
Shin Hyuk
pikir itu kebeulan karena sedang butuh asisten dan menyuruh menjadi asistenya
untuk satu hari, dengan langsung menerima karena berpengalaman kerja di
perusahaan majalah. Hye Jin tak ingin bercanda memilih untuk pergi. Shin Hyuk
memutar kembali rekaman perjanjian Hye Jin jadi akan mengunakan permintaan
keduanya yaitu menjadi asistenya.
Hye Jin
menolak karena tidak mau terlibat lagi
dengan MOST. Shin Hyuk memberitahu upahnya lebih tinggi, Hye Jin langsung
melotot bertanya berapa upahanya kali ini.
Shin Hyuk
berjalan-jalan ke obyek wisata sambil mengambil gambar kesana kemari, lalu
berteriak memanggil asisten karena fotografernya haus. Hye Jin pun memberikan
minuman dengan sedotan agar Shin Hyuk tak kehausan. Keduanya lalu berjalan ke
jalan setapak menurun dengan tangga.
“Jackson...Kau
tahu? Kalau menuruni tangga ini dengan satu kaki tanpa tersandung, Keinginanmu
akan terwujud.” cerita Shin Hyuk. Hye Jin tak percaya karena Shin Hyuk pasti
bohong.
“Apa
untungnya aku membohongi jackson? Banyak videonya di internet. Apa Kau tak
pernah melihatnya?” ungkap Shin Hyuk meyakinkan.
Hye Jin
terlihat masih tak percaya, Shin Hyuk pikir lebih baik mereka pergi saja karena
yang rugi juga adiknya. Hye Jin tak ingin menghilangkan kesempatan lalu
melompat dengan satu kaki menuruni tangga sambil berteriak agar mendapatkan pekerjaan. Beberapa
orang yang melihat menahan tawa, Shin Hyuk pun tertawa cekikikan diatas. Hye
Jin menjerit karena membohonginya kembali.
Shin Hyuk
mengajak Hye Jin naik motor bersama, Hye Jin pikir mereka itu sedang meliput
jalanan yang indah. Shin Hyuk memberitahu “Gyeongido” dekat dari sini, jadi
kalau tidak kesana maka akan menyesal.
Hye Jin
menghirup udara yang sangat segar dengan taman bunga sekelilingnya, Shin Hyuk
lalu mengajak selfie dengan kameranya, dengan menyuruh agar terlihat keren tapi
yang terjadi wajahnya dibuat jelek dalam tiap foto. Hye Jin melihat hasil foto
dengan senyuman bahagia, Shin Hyuk membawa minum melihat Hye Jin yang tersenyum
bahagia.
Keduanya
berjalan bersama dijembatan,Hye Jin ingat dengan pertanyaan Shin Hyuk saat itu Apa
ia 100% yakin hanya ingin Sung Joon jadi temannya, namun setela dipikirkan bahwa
ia menganggap Sung Joon seorang pria.
“Bagaikan
sebuah cermin...Kau tidak bisa melihat kedalamnya.Tapi dari dalam kau bisa melihat
semuanya, Hubungan kami, sama seperti cermin itu. Aku bisa melihatnya dengan
jelasm,Tapi dia tidak bisa. Suatu ketika aku berpikir untuk terus sembunyi. Tapi
disaat yang lain, aku harap Sung Joon dapat menemukanku.Karena itulah... aku
semakin menderita.” cerita Hye Jin
Shin Hyuk
menatapnya, Hye Jin mengucapkan terimakasih pada kakaknya, karen Kehidupan
editorial yang asing ternyata menyenangkan juga. Ia tahu Shin Hyuk sengaja
datang untuk menghiburnya jadi kembali mengucapkan terimakasih. Shin Hyuk pikir
kalau Hye Jin ingin mengucapkan terimakasih, dengan menjadi pacarnya.
“Kau...
Bercanda itu lagi! Tidak mau!!! Aku tidak menyukaimu!” teriak Hye Jin lalu
menerima telpnya dan berjanji akan segara bertemu.
Sung Joon
melihat buku milik Hye Jin yang berjudul “Apa kau saja karakter utamanya? Aku juga
karakter utama!” terlihat gambar putri duyung dengan bertulisan seperti
percakapan diatasnya “Aku menyelamatkan
putri, karena dia pingsan. Aku tidak berbohong...”
Lalu
gambar seorang penyihir bertuliskan “Kau
bilang aku penyihir? Aku hanya memilih untuk menjaga hutanku.” Sung Joon
tersenyum membaca semua tulisan yang ada dibuku. Teringat kembali ucapan Shin
Hyuk “Kupikir
kau orang yang tegas.Tapi kenapa kau tidak berpikir secara rasional. Pada Kim
Hye Jin seperti ini? Sepertinya kau punya perasaan kepadanya.”
Sung Joon
terdiam menatap bawang bombaynya yang semakin lebat akarnya, diatas meja Hye
Jin.
Manager
Boo menemui Hye Jin menyuruhnya untuk bersiap berkerja. Hye Jin kaget, Manager
Boo menceritakan perusahaan temannya itu memang kecil tapi sukses dan
membutuhkan pegawai baru.
“Karena
aku tahu Hye Jin adalah pekerja keras.Jadi aku merekomendasikanmu.” jelas
Manager Boo, Hye Jin tak percaya dengan semua ucapan merasa seperti sering
dibohongi
“ Aku
beneran, Tidak ada orang yang seperti aku, Hye Jin.” kata Manager Boo bangga,
Hye Jin langsung mengucapkan terimakasih. Manager Boo meminta permen kapas
sebagai ucapan terimakasihnya. Hye Jin pun membelikan 10 buah langsung.
Hye Jin
menuruni bus berjalan kerumahnya, didepan bus sudah ada mobil Sung Joon yang
menunggunya dan buru-buru turun melihat Hye Jin yang berjalan pulang. Ia
sengaja mengikutinya dari belakang, tiba-tiba Hye Jin berhenti seperti
merasakan ada seseorang yang mengikutinya.
Sung Joon
langsung bersembunyi dibalik toko, Hye Jin ternyata berbalik berbicara dengan
anjing, dan memperbaiki rantai anjing yang sedari tadi mengonggong karena
rantainya terlilit. Setelah Hye Jin kembali berjalan, Sung Joon pun terus
mengikutinya dari belakang.
Hye Jin
pergi main ayunan lebih dulu sebelum pulang, Sung Joon melihat dari belakang,
ketika ingin berbicara ponsel Hye Jin berdering. Sung Joon bur-buru bersembunyi
dibalik perosotan. Manager menelp Hye Jin memberitahu bahwa temanya itu besok pagi
akan menghubungi Hye Jin, Sung Joon mengintip mendengarnya pembicaran Hye Jin
ditelp.
Setelah
puas bermain ayunan, Hye Jin melangah pergi. Sung Joon panik bersembunyi
didalam lorong perosotan, lalu bertanya-tanya pada dirinya kenapa harus
bersembunyi seperti sekarang. Karena kesemutan, ia kesandung sendiri akhirnya
merosot langsung, bukunya meluncur lebih dulu baru ia seperti terjun bebas. Hye
Jin kaget melihat Sung Joon keluar dari perosotan, Sung Joon berpura-pura
sedang melihat bulan yang indah lalu menyapa Hye Jin yang bertemu lagi.
Keduanya
duduk dibawah pohon, Sung Joon menceritakan idenya aakan mereka terapkan pada
tema edisi khuss jadi menginginkan agar Hye Jin kembali. Hye Jin langsung
menolak karena tak ingin kembali kesana, tapi idenya boleh dipakai.
“Saat
itu... Aku terlalu sensitif dan sadar itu berlebihan. Maafkan aku, Kembalilah
dan kita kerjakan edisi khusus itu bersama.” pinta Sung Joon memohon
“Tidak...
Meski demi kepentinganmu, aku tidak akan kembali. Jujur saja, bekerja denganmu.
Sangat tidak nyaman. Dan juga, aku akan bekerja di perusahaan lain. Yang
direkomendasikan oleh Manajer.” jelas Hye Jin.
Sung Joon
tak percaya Hye Jin tetap menolaknya, Hye Jin berdiri menurutnya Sung Joon
sudah bersusah payah untuk datang secara pribadi jadi mengucapkan terimakasih
dan pamit pergi. Sung Joon menatap sedih kepergian Hye Jin, karena kesalahanya
yang terbawa perasaan membuat Hye Jin keluar dari perusahaan.
Sung Joon
masuk ke dalam kantor, melihat bangku Hye Jin masih kosong dan bawang bombaynya
sudah tumbuh tunas dibagian atasnya, lalu masuk ke dalam ruanganya.
Hye Jin
yang ada dirumah menunggu telp dari teman Manager dengan gelisah. Akhirnya ia
menelp Manager langsung karena belum juga mendapatkan kabar apapun.Manager Boo
agar susah memberitahunya lalu mengaku bahwa termanya iu tidak mau.Hye Jin tak
terima karena sebelumnya sudah yakin pasti
“Di dunia
ini, banyak hal yang tak terduga. Jadi Hye Jin, maaf ya! Aku mau makan siang.”
ucap Manager Boo langsung menutup telpnya.
Hye Jin
melonggo mengetahui nasibnya, teringat semalam berbicara dengan Sung Joon yang
memintanya untuk kembali tapi dengan penuh keyakinan menolaknya. Tanganya ingin
menekan nomor Sung Joon, tapi menurutnya ia punya harga diri, akhirnya memilih
untuk makan dulu lalu mencari kerja lagi. Ia berjalan ke tempat beras lalu
menjerit karena berasnya habis sambil memanggil ayah dan ibunya.
Beberapa
saat kemudian, ia sudah datang ke rumah ayahnya melihat ada semangkuk mie
jajangmyung yang ditinggalkan begitu saja, berpikir sang ayah sedang mengirim
hasil cetakan. Hye Jin pun bersembunyi karena ingin membuat kejutan.
Ayahny
datang dan kembali makan jajamyung, Hye Jin ingin memberikan kejutan tapi
teriakan seorang pria membuatnya kembali bersembunyi. Pria itu memarahi ayahnya
karena seharusnya pesananya itu selesai hari ini. Tuan Kim meminta maaf karena
mesinnya baru menyala tadi pagi dan berjanji akan mengerjakan dan besok pasti
selesai
“Buanglah
sampah itu!!! Minta saja yang baru dari putrimu yang bekerja pada perusahaan
besar itu.” teriak si pria dengan kesal, Tuan Kim kembali meminta maaf dan
berjanji akan pergi esok. Hye Jin terdiam mendengar ayahnya ternyata sedang
kesusahan.
Tuan Kim
mengangkat telp di tempat percetakanya, ternyata Hye Jin menelp dari seberang
jalan menatap ayahnya. Tuan Kim dengan perhatian menanyakan apakah anaknya
sudah makan. Hye Jin berbohong kalau sudah makan, lalu menyuruh ayahna tak
makan jajangmyun terus tapi makan nasi juga.
“Semuanya...
baik-baik saja, kan?” tanya Hye Jin berkaca-kaca
“Tentu
baik-baik saja., Jangan khawatirkan kami. Fokuslah bekerja, Oh iya. Bulan
depan, kau masih bekerja kan?” ucap ayah Hye Jin seperti penuh pengharapan.
“Tentu
saja!!! Perusahaannya tidak bisa bekerja tanpaku.Percayalah padaku yah.” kata
Hye Jin supaya membuat ayahnya tak khawatir
“Wow,
mendengarnya saja sudah membuatku bersemangat! Terima kasih, putriku!” ucap
ayahnya, Hye Jin menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca
Hye Jin
duduk di atas ayunan menatap nomor Sung Joon, tapi sepertinya masih ragu.
Akhirnya dengan penuh keyakinan akan melakukannya demi kepentingan keluarga dan
juga dirinya. Teringat kembali ucapan semalam, “Meski demi kepentinganmu, aku tidak akan kembali.”
“Ahhh... Kenapa
aku bilang begitu? Tidak. Aku harus melakukannya.” ucap Hye Jin meyakinkan diri
akan menelp Sung Joon.
Tapi
pikiran kembali teringat dengan ucapanya, “Bekerja denganmu”Sangat tidak
nyaman.” lalu merasa kalau ia tak bisa melakukan karena sudah mengucapkan hal
itu. Tiba-tiba bunyi ponselnya mengangetkanya, Manager Boo menceritakan sudah menemui
temanya dan berbicara dan ia akan menerimanya, jadi akan menghubungi sekarang
juga jadi Hye Jin harus langsung mengangkat. Hye Jin sumringah mengucapkan
terimakasih.
Setelah
menutup telp, pesan Sung Joon masuk “Dia
menangis, karena pemiliknya pergi.Kau akan meninggalkannya seperti ini?” Hye
Jin terdiam melihat foto bawang bombaynya yang berubah menjadi mimik sedih
bukan gambar mimik senyum yang dibuatnya.
Sung Joon
masuk ke dalam kantor melihat bangku Hye Jin yang masih kosong dan bawang
bombaynya masih sendirian disana. Seorang wanita masuk ruangan, terdengar
deringan telp tapi tak ada yang mengangkat. Joo Young sedang sibuk mengambil
gambar baju menyuruh siapa saja untuk mengangkat telpnya.
“Iya, tim
editing MOST Korea dengan Kim Hye Jin.” ucap Si wanita dengan rambut yang
ditata dengan lurus sebahu.
Semua
melonggo mendengar nama Hye Jin disebut,tapi semuanya makin terkejut melihat
penampilan Hye Jin yang berubah. Hye Jin mengubah bentuk rambut dan wajahnya
lalu tersenyum mengangkat telp.
bersambung ke episode 9
terima kasih mba dee.....
BalasHapussuka.....banget sama episode ini.....
Makasih mb dee sinopnya...
BalasHapussuka de baca disini lebih komplit, bahasanya gampang gak ribret dan cepet update juga...
maaf yaaa kalo jarang ngasih komen di setiap postingannya tapi aku selalu nunggu lho update-an dr mb dee...
keep fighting...!!!
Ga sabar nunggu kelanjutannya
BalasHapusMakasii sinopsisnya mbaa dee 😍
Wow! Hye jin jd cantikkk!!! Makin ga sabar nunggu episod slanjutnya.
BalasHapusMakasi ya mba..smangat!!!
Gimana ya reaksinya sung joon waktu liat hye jin berubah jadi cantik. .
BalasHapusWaktu hye jin masih jelek aja sung joon udah jatuh hati apa lagi waktu hye jin berubah jadi cantik. . Hehe
omong" siapa ya yang ngerubah hye jin?? Bukan shin hyuk soalnya shin hyuk jg kaget waktu liat hye jin berubah. . Apa mungkin Ha Ri??
penasaraannnnn. .
Figthing mbk dee. .
cantikkk
BalasHapuslebih suka hye jin yang lama kesan inner beautynya jadi kelihatan, dan sung joon jatuh cinta sama hye jin yang lama kesannya lebih dalam karena dulu kan sung joonnya juga jelek yah.... :)
BalasHapuscantiiik..makasi mba dee tas kerja kerasnya,sinopsisnya selalu update di tiap minggu
BalasHapusfaighting mba dee ku sayang
Makasih banyak tas update'a,,,,keren,,,,,ditunggu selanjut'a,,
BalasHapussaya suka skali sinopsis...
BalasHapusd'tunggu episot selanjut yc..
semangat yc mba..
Hye jin make over akhir'a......
BalasHapuskeren bgt sinopsisnya :)
BalasHapuskeren bgt sinopsisnya :)
BalasHapusbaca ini yang ketiga kali, gak sabar nunggu episode 9. :)
BalasHapus