Letnan
Seo Jung Hyuk, pengawas bagian dalam memperlihatkan Surat perintah penangkapan
Young Jin karena diduga menerima suap. Jae Duk yang melonggo, langsung membela
kalau itu pasti salah, Do Young memberitahu mereka harus menangkap tersangka,
jadi jangan halanginya.
“Kami
harus membawa kapten Choi Young Jin, jadi menyingkirlah” ucap Jung Hyuk
“Ini
adalah tim kejahatan kekerasan dan kami akan melakukan penangkapan” balas Jin
Woo
“Apa kau
pikir tim kejahatan kekerasan Kebal dari hukum?” ejek Jun Hyuk,
“Sudah
Cukup, Aku tahu kalian melakukan tugas kalian Tapi, aku benar-benar sibuk
sekarang. Saat aku punya waktu, aku akan menemui kalian di atas” tegas Young
Jin . Jung Hyuk tetap tak mengizinkannya, malah menyuruh anak buahnya untuk
membaca Young Jin segera. Jae Duk dkk berusaha menghalanginya agar Young Jin
tak dibawa.
Di
ruangan penyelidikan.
“Ini
bahkan bukan daerah kekuasaanmu dan bukan kasusmu. Kenapa kau menerobos masuk
ke klub malam Ilsan dan menangkap pemiliknya?” tanya Jung Hyuk menegaskan, Young
Jin merasa sudah menjelaskan sebelumnya.
“Ini
pernyataan yang dibuat oleh Ma Tae Soo, atau biasa dipanggil Mabbaki. Dia
bilangditangkap tanpa surat perintah dan menyuapmu supaya bisa bebas” ucap Jung
Hyuk memperlihatkan surat yang di tulis Mabbaki
Young Jin
berteriak menanyakan keberadaan Mabbaki dan membawanya ke kantor agar bisa
menyelesaikan semuanya. Jung Hyuk juga tak kalah kesal karena Young Jin tak
mendengar. Tiba-tiba Kepala Yum datang dengan membanting pintu memarahi Jung
Hyuk yang melakukan penangkapan pada Young Jin.
Jung Hyuk
menceritakan baru mendapat informasi bahwa Choi Young Jin mengambil uang dari
penjahat. Kepala Yum bertanya apakah Young Jin menerimanya. Young Jin
menegaskan tak mengambil apapun, Kepala Yum membela Young Jin dan menyuruhnya
kembali bekerja sekarang. Jung Hyuk binggung karen awalnya yang menyuruh
menyelidiki adalah kepala Yum sendiri.
Di
ruangan Kepala Yum
“Choi
Young Jin.... Masalah ini muncul karena kau menggali informasi tentang
perusahaan Presdir Kang Dan juga, pastikan perasaan pribadimu tidak terlibat di
dalamnya, Hakmu untuk menyelidiki kasus
ini akan hilang Kalau kau terus melibatkan perasaan pribadimu dalam pemeriksaan” ucap Ketua Yum memperingatinya tapi untuk
menghalang-halanginya, Young Jin ingin menyela tapi Kepala Yum kembali
berbicara.
“Kita ini
polisi yang taat pada hukum, Kalau muncul berita bahwa kita mengadakan
penyelidikan karena masalah pribadi, bukan hanya kita. Tapi seluruh kepolisian
akan kehilangan martabatnya. Kau tahu bahwa polisi tidak seharusnya terlibat
dalam kasus yang terdapat konflik pribadi di dalamnya. Jangan terus-terusan
menyelidiki Presdir Kang dan memunculkan kesalahpahaman” tegas Kepala Yum
Young Jin
merasa tidak menyelidiki kasus kematian ayahku 20 tahun yang lalu, memang benar
secara pribadi melawanya, tapi menurutnya Presdir Kang itu memang sudah
terlihat kotor. Kepala Yum tak mau tahu, memberikan peringatan
terakhirnya, untuk tidak dekati Presdir
Kang dan nanti tak akan bisa membantunya seperti sekarang.
Seo Won
mengulangi sikap Kepala Yum yang membela Young Jin di penyelidik lainya, saat
itu semuanya terlihat tak berdaya, dengan bangga memuji kepala Yum yang bisa
membuatnya seperti itu. Jae Duk pikir semua orang tahu Kepala Yum itu pemarah
dan tak ada yang berani melawanya.
“Tapi,
siapa yang membuat tuduhan menggelikan seperti itu? Maksudku, kebenaran akan
segera terungkap dengan penyelidikan. Kenapa mereka repot-repot membawa kapten
seperti itu?” pikir Young Jin heran
“Meskipun
dengan informasi palsu, polisi seharusnya menyelidikinya dulu”komentar Jin Woo
Young Jin
kembali ke timnya, Jae Duk mengodanya bahwa Ketua Yum itu sudah membelanya.
Young Jin mengeluh rumor itu cepat sekali beredar, lalu mengajak mereka kembali
berkerja.
Dalam
ruang serikat pekerja KL
Do Young
lebih dulu masuk mencari Kwon Sung Chul. Salah satu anak buah memberitahu ketua
mereka sedang tak ada ditempat. Jin Woo tak peduli Sung Chul itu ketua atau
bukan, tapi yang jelas ia adalah seorang gangster. Si anak buah marah, Jae Duk
memberikan peringatan dengan menoyor kepala, sambil bertanya dimana Sung Chul
berada. Pria itu ingin melawan tapi Do Young lebih dulu menendang tulang
keringanya.
“Kalian
semua kenal Kim Sung Min, kan? Dia menerima pukulan dariku dan telah sadar. Apa
ada dari kalian yang ingin sadar juga? Silahkan maju ke depan” tegas Do Young
“Apa
kalian mengancam serikat pekerja sekarang?” teriak si anak buah yang memegang
kakinya.
“Bukankah
kalian yang sebenarnya mengancam pegawai yang sesungguhnya? Dimana Kwon Sung
Chul? Bicaralah sekarang.” tegas Young Jin maju ke depan wajahnya.
“Aku
tidak tahu, sialan” ucap si anak buah dengan mengumpat.
Young Jin
menendangnya karena berbicara kasar padanya, Si anak buah ingin memukul tapi
kaki Jin Woo lebih dulu menendang dadanya sampai terjatuh. Tapi ia kembali
bangun dan Jin Woo langsung memelintir tanganya dan menekan kepalanya di atas
meja, anak buah lainya sudah siap dengan
senjatanya, sebuah pisau dan Do Young dkk juga siap dengan pistolnya.
“Kalau
kalian tetap seperti ini, kami benar-benar akan menembak, Jaga sikap kalian”
kata Seo Won memperingatinya dan Do Young juga memperingati semua untuk tidak
bergerak.
“Cobalah
berbicara dengan sopan sekarang, Dimana Kwon Sung Chul sekarang?” tanya Young
Jin, Pria itu tetap dengan kasar menjawab tak tahu
“Bukan
aku tidak tahu, katakan "aku tidak tahu ahjumma" Coba lagi!!!” ucap
Young Jin sambil memukul kepalanya.
“Kapten
ingin kau berbicara dengan sopan, Aku tanya sekali lagi. Dimana Kwon Sung Chul?”
ucap Jin Woo semakin memelintir tanganya. Akhirnya Anak buah mengucapkan “Aku
tidak tahu ahjumma” Young Jin pun bertanya siapa yang tahu keberadan Sung Chul
sekarang.
Di
restoran
Tae Yoo
sangat lega karena Kepala Yum ada di pihaknya, karena apabila menjadi dirinya
akan menjebaknya langsung dengan menyuapnya, jadi bisa langsung di pecat. Tapi
Kepala Yum berpura-pura membela dengan membeberkan ke media. Kepala Yum tahu
Young Jin tidak menerima suap, jadi kalau mereka tidak berhati-hati bisa
mendapat masalah.
“Tapi
hanya karena pendapat publik. Bahwa polisi melindungi anggotanya sendiri, yang
sebenarnya tidak diperbolehkan. Akankah Choi Young Jin berhenti dengan
keinginannya sendiri?” tanya Tae Yoo ragu.
“Kau tahu
apa yang paling ditakuti oleh polisi? Itu adalah pendapat publik Kalau media
membuat keributan, maka tidak ada pilihan selain berbuat sesuatu Dan aku
bersiap menerima hukuman kedisiplinan atas kejadian ini Jadi harus ada bayaran
yang cukup atas rasa malu yang kuterima” tegas Kepala Yum
Tae Yoo
pikir sudah pasti seorang polisi seperti Kepala Yum harus menerima penghargaan
dengan mengorbankan dirinya sendiri demi masyarakat. Kepala Yum menyakinkan
apakah Tae Yoo membiarkan apabila Young Jin diberhentikan jadi posisi kapten.
Tae Yoo pikir saat itu Young Jin bukan jadi bagian keluarganya, jadi Kepala Yum
tidak seharusnya khawatir padanya
Kepala
Yum pikir mereka sudah melakukan perjanjian sebelumnya, tapi Tae Yoo merasa
hanya membuat perjanjian kalau Choi Young Jin tidak dipecat maka akan
memberitahu perbuatan Kepala Yum yang sebenarnya, apabila berhasil maka akan
membayarnya dengan uang. Kepala Yum terlihat benar-benar menahan amarahnya.
Para
pekerja kontruksi berdemo meminta gaji mereka agar dibayar, salah satunya
adalah ayah dari Jae Young.
“Semua
gangster dari serikat pekerja palsu, pergilah!!!! Cukup sudah memeras gaji
pekerja!!!” teriak Ayah Jae Young
Semua
pekerja melakukan demo diatas gedung setengah jadi, Ayah Jae Young meminta agar
pihak KL Konstruksi berlututlah dan minta maaf. Sek Yoon yang meihatnya dengan
Sung Chul, menyuruh pegawai lain agar
menyingkirkan mereka semua sebelum bertambah ribut
“Mereka
mengunci diri mereka sendiri di dalam dengan pintu besi. Saat kami berusaha
merubuhkan pintu, mereka melempar bom molotov” jelas si pegawai.
“Gunakan
mobil pemadam atau apalah itu !!!!” teriak Sek Yoon
Sung
Chul mengaku sudah berusaha tapi
ternyata tak berhasil karena semua pekerja itu bersiap dengan peralatan berat.
Sek Yoon berteriak memberitahu biaya yang dikeluarkan karena penundaan pembangunan
meski hanya satu hari saja. Pegawai menyarankan agar Sek Yoon membayar gaji
yang mereka minta dan membuat semuanya turun. Sek Yoon Pikir apabila
mengabulkanya akan dianggap seperti majikan, jadi memerintahkan untuk mencari
cara untuk menghancurkan semua perkerja agar tidak berbuat seperti itu lagi.
Petinggi
polisi marah meminta penjelasan tentang berita yang berada di Koran dengan
judul [Polisi membiarkan dugaan suap] .
Kepala Yum meminta maaf menjelaskan Kapten Choi secara tidak adil telah dituduh
melakukan hal yang tidak pernah dilakukannya, jadi ia mengeluarkannya dari
interogasiJoon Ho membela Young Jin kalau sudah pasti tak menerima suap. Kepala
Yum menyuruh Joon Ho lebih baik diam saja.
“Kenapa
kau , sebagai ketua memberikan perintah seperti itu? Kalau ada kesalahpahaman,
itu seharusnya diselesaikan secara resmi sesuai dengan aturan. Apakah tim
kekerasan kejahatan selalu bekerja dengan sikap seperti ini?” ucap Petinggi
polisi, Kepala Yum hanya bisa mengucapkan kata maaf.
“Lebih
daripada pelayanan publik yang lain, polisi harus mengikuti hukum dan aturan
dan Aturan itu mungkin prosedur sepele bagi yang lain. Kalau hal seperti ini
terjadi saat kita berusaha menegakkan prosedur dan aturan. Bagaimana rakyat
akan percaya pada polisi?” tegas Petinggi polisi
Young Jin berusaha menjelaskan, tapi Kepala Yum malah
menyuruhnya untuk diam. Petinggi polisi mengaku bisa memaafkan kesalahan saat
menjalankan tugas tapi tidak akan pernah menoleransi saat seorang polisi
melanggar aturan
Di dalam
ruang kepala Yum.
Young Jin
bertanya apa yang akan dilakukan Kepala Yum sekarang. Kepala Yum merasa harus
bertanggung jawab, Young Jin pikir Kepala Yum akan mengundurkan diri, Kepala
Yum juga tak tahu. Young Jin sadar semua kejadian ini karena dirinya. jadi seharusnya
bukan Kepala Yum yang bertanggung jawab
“Kalau
aku tidak melakukan apapun, kau akan bertanggung jawab, kau wanita yang
frustasi. Aku harus menerima pukulan itu supaya kau tetap bisa bekerja.” tegas
Kepala Yum membela
“Kau
pikir aku akan merasa tenang kalau kau pergi dan aku tetap bertahan? Aku juga
tidak bisa tinggal diam” balas Young Jin
“Aigoo,
baiklah kalau begitu Kita berdua bisa berhenti” ucap Kepala Yum,
Young Jin
merasa maksudnya tak seperti itu, Kepala Yum pikir Salah seorang dari mereka
harus bertanggung jawab dan meninggalkan kepolisian, dan bertanya apakah Young
Jin akan berhenti. Young Jin pikir lebih baik ia yang pergi karena semua itu
awalnya dari kasus dirinya. Kepala Yum berpura-pura prihatin dan menyuruh Young
Jin keluar saja sekarang.
Do Young
benar-benar kesal dengan kejadian ini, karena Young Jin tak melakukan kesalahan
apapun. Seo Won mengusulkan mereka membuat petisi. Do Young langsung setuju.
Jae Duk melihat semua anggotanya itu terlihat seperti orang yang frustasi.
“Apa kau
tidak mengerti apa masalahnya? Masalah ini muncul karena polisi membelanya. Kalau
kita memasukkan petisi sekarang, maka sama saja mendorong kapten ke jurang
sekarang” jelas Jae Duk
“Aku rasa
itu akan terjadi kalau reporter mengetahuinya” ungkap Seo Won
“Lalu,
apakah kita hanya akan melihat saja?” kata Do Young binggung
“Aku
tidak tahu!!! Akan lebih baik kalau ketua yang menerima pukulannya, karena Kapten
tidak akan diam saja.” ucap Jae Duk .
Do Young
bertanya pada Jin Woo, apakah tak cara lain lagi. Jin Woo mengejek Do Young itu
ketua kelas di Universitas kepolisian, tapi malah bertanya padanya. Do Young
pikir sekarang harus mencari Mabbaki dan mencari tahu kebenarannya dulu.
Do Young
dan Jin Woo mencari di Club dan Jae Duk dan Seo Won tak menemukan didalam
hotel. Akhirya Do Young dan Jin Woo menemukan Mabbaki sedang bermain golf, dua
pengawalnya diberi pukulan oleh Jin Woo. Mabbaki berusaha kabur hanya dengan
satu lemparan bola golf membuat Mabbaki jatuh lemas.
Tangan
Mabbaki diborgol di tiang, Do Young berteriak memarahi Mabbaki yang lari saat
melihat mereka. Jin Woo memeriksa ponsel Mabbaki, ada nama Sek Yoon dalam
daftar kontak.
“Kau
mengenal sekretaris Yoon atau tidak?” tanya Jin Woo, Mabbaki mengaku tak
mengenalnya, Jin Woo langsung menekan lehernya.
“Kalau
begitu, nomor siapa ini? Aku tanya nomor siapa ini !!!!” teriak Jin Woo,
Mabbaki berteriak kesakitan.
Di rumah
Ha Eun
dan Nam Jin memasang puzzle yang dikirimkan untuk Young Jin, tapi salah satu
bagian puzzlenya hilang. Ha Eun mencari-cari bagian puzzle yang hilang
diseluruh ruangan, karena pasti tak akan bisa tidur apabila tak menemukanya.
Young Jin
baru pulang kerja melihat kardus paket yang ditujukan padanya, Nam Jin
menceritkan karena kakaknya pulang larut akhirnya memilih untuk membukanya dan
ternyata isinya adalah puzzle. Young Jin binggung karena merasa tak memesan
mainan seperti itu. Tapi Nam Jin melihat nama yang dituju itu Young Jin. Ha Eun
berteriak meminta semua untuk mencari bagian puzzle yang hilang dengan wajah
uring-uringan.
Sung Hyuk
mabuk ingin menceritakan sesuatu pada Joon Ho, tapi Joon Ho melihat juniornya
itu mabuk menyuruhnya pulang saja. Sung Hyuk merasa tak mabuk dan masih sadar,
mengaku benar-benar tak mengerti dengan Kepala Yum. Joon Ho menyuruhnya agar
bisa mengucapkanya dengan jelas.
“Maksudku,
dia menyuruhku untuk menyelidikinya karena ada informasi yang masuk Lalu kenapa
dia mempermalukan aku di depan Kapten Choi dan menyuruhnya keluar? Memangnya
aku apa, sebagai ketua anjing?” keluh Sung Hyuk, Joon Ho meminta Sung Hyuk mengatakan
sesuatu yang masuk akal.
“Dan setelah itu, kenapa
dia mengungkapkannya kepada reporter? Aku benar-benar tidak mengerti dirinya”
ungkap Sung Hyuk, Joon Ho benar-benar tak mengerti dan sangat menyesal karena
harus pergi bersama Sung Hyuk, lalu madam Park menelpnya.
Madam
Park sambil menuangkan wine mengaku hanya karena salah satu pengerajinya
sekarat menjadikan dirinya menjadi masalah sekarang. Joon Ho pikir masih ada
seseorang yang hidup, jadi tak mungkin ada masalah. Madam Park menjelaskan
apabila si pengerjin meninggal maka harga seninya bisa melonjak tinggi tapi
sayangnya si pengerajin belum mati.
“Dasar
bajingan dingin. Hidup seseorang sedang dipertaruhkan dan kau hanya berpikir
tentang uang mereka” komentar Joon Ho
“Yang
kulakukan hanyalah saling mengenalkan orang. Penjualnya membuat keributan
dengan mengatakan dia akan membunuhku atas kerugiannya. Ada gangster yang
bernama Mabbaki.” cerita Madam Park sedih
“Ma Tae
Soo? Dia akan terjatuh hanya dengan satu kata dariku Tapi, aku perlu sesuatu
darimu sebagai balasannya. Kau akan setuju kan, Madam Park?” kata Joon Ho,
Madam Park pun menanyakan apa yang dinginkan Joon Ho dengan nada mengoda.
Joon Ho
meminta Madam Park memberitahu tentang Tae Yoo padanya. Madam Park mengeluh
karena nyawanya akan jadi taruhan apabila memberitahunya dan bukan pertukaran
yang bagus. Joon Ho pun akan memberitahu Mabbaki bahwa Madam Park berbohong.
Madam Park kesal selalu saja kalah darinya. Joon Ho pun sengaja mengoda Madam
Park akan datang untuk kunjungan pribadi.
“Tapi,
aku kira Ketua Yum dan Presdir Kang kenalan lama, Kenapa kau tidak bertanya
pada ketua Yeom? Malah repot-repot
bertanya padaku” ucap Madam Park
“Aku
tidak dalam situasi yang baik dengan Ketua Yum, Dia selalu saja memarahi aku”
jelas Joon Ho, Madam Park juga mengakui tak menyukai Kepala Yum.
Joon Ho
kembali ke kantor mengingat ucapan Sung Hyuk yang mengaku bahwa perintah itu
dari Kepala Yum tapi malah ia sendiri yang mengagalkanya. Lalu ucapan Madam
Park “Presdir Kang memiliki beberapa
orang yang mendukungnya. Dengan kepolisian, dia bergandengan tangan dengan
Ketua Yum.Bahkan anggota konggres Kim adalah temannya. Ada gosip yang
mengatakan kalau Jaksa Ko juga orangnya.”
Joon Ho
meminta tanda tangan dari Kepala Yum, dan langsung bertanya apakah ia mengenal
Tae Yoo, karena yang ia dengar jaksa melakukan pemeriksaan pajak dan menutup
kasus penyelundupan emas. Kepala Yum sudah mendengarnya, lalu berpura-pura
bertanya memangnya kenapa Joon Ho menanyakan lagi.
“Kenapa
kita tidak menyelidikinya lagi?” saran Joon Ho
“Apa kau
sudah gila dan Kau ingin melawan jaksa?” teriak Kepala Yum ingin mengagalkan
usahanya, Joon Ho pikir sekali saja untuk bisa melawan jaksa.
“Semua
orang meminta Choi Young Jin untuk diturunkan dari posisinya. Itu saja sudah menyakitkan.
Kenapa kau bertingkah seperti ini?” komentar Kepala Yum.
“Choi
Young Jin tidak akan pergi. Kita tidak bisa membiarkan seseorang yang bagus
pergi hanya karena hal seperti ini. Aku tahu kau tidak dalam posisi yang bagus,
jadi tenanglah jadi Aku akan memastikan kau dan kapten Choi selamat” tegas Joon
Ho, Kepala Yum menanyakan bagaimana caranya.
Joon Ho
menarik Young Jin di tempat menyimpan barang bukti, meminta agar Young Jin
mendengarnya. Young Jin pasrah akan kehilangan posisi kaptennya, jadi tak ingin
bermain-main. Joon Ho memegang lengan Young Jin dan menatapnya dalam-dalam
karena tak main-main. Young Jin mendorong Joon Ho untuk tak melakukan itu
padanya.
“Jangan
berpikir dan marah, Kau pikir, kau bisa tenang atau tidak?” ucap Joon Ho semakin
mendekat
“Kalau
kau melakukan sesuatu yang aneh, kau benar-benar akan mati” kata Young Jin
merapatkan jaketnya dengan ketakutan .Joon Ho kesal dengan pikirn Young Jin
yang tidak tahu petunjuk, Young Jin bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi.
Joon Ho
menemui petinggi polisi diam-diam disebuah ruangan, ia melaporkan sengaja
memberitahu atasanya lebih dulu dengan taruhan karirnya sebagai polisi, dan
yakin ada kebocoran didalam instasi kepolisian.
“Aku akan
bertanggung jawab penuh dan mengungkapkan siapa orangnya Tolong percayalah
padaku” pinta Joon Ho
“Untuk
sekarang, aku akan tetap mempertahankan Kapten Choi Young Jin di posisinya. Simpan
ini untuk dirimu sendiri dan pastikan ini tidak keluar.” tegas Petinggi polisi,
Joon Ho mengerti.
Do Young
tak bisa makan karena masih kesal dengan terungkapnya Mabbaki malah membuat
Young Jin dikeluarkan menjadi kapten. Jae Duk dkk merasa lebih baik makan dulu
agar mereka bisa tidur, pup dan berkerja seperti biasanya.
Joon Ho
tiba-tiba masuk ke dalam ruangan, mengejek mereka untuk memanggilnya kalau
mereka makan bersama, yang akhirnya mengambi Jajamyung Do Young yang belum di
sentuh meminta Se Won memesan kan satu mangkuk lagi untuknya.
“Hei, Jo
Jae Duk... Kalian semua harus tutup mulut dan dengarkan aku baik-baik Kumpulkan
lagi semua berkas-berkas tentang Presdir Kang. Aku sudah bicara pada kapten
Choi tentang ini, Mulailah lagi penyelidikan pada Presdir Kang.” perintah Joon
Ho
“Apa kau
akan mengambil alih dan kapten kami akan pergi?” pikir Do Young
“Kenapa
dia harus pergi? Kita makan secara diam-diam diruang pertemuan. Kau pikir ini
tentang apa? Kata kuncinya adalah "rahasia." Jadi jangan biarkan tim
lain tahu apa yang sedang kalian selidiki. dan saat kalian berada di lokasi,
tetaplah diam sehingga yang lain tidak tahu apa yang sedang kalian lakukan”
tegas Joon Ho lalu kembali mengajak semuanya kembali makan.
Di ruang konferensi
pers
Petinggi
polisi memberikan keterangan pada pers, dengan Joon Ho dan Kepala Yum mendengar
dibelakang.
“Sebagai
organisasi yang seharusnya mengikuti proses dan aturan lebih baik daripada yang
lain. Kami gagal melakukannya dalam kejadian ini dan meminta maaf dengan tulus.
Sebagai perwakilan dari kantor polisi pusat, Seoul. Aku berjanji bahwa ini tidak
akan terjadi lagi” jelas Petinggi polisi
“Ketua
yang terlibat dalam kejadian ini akan mendapatkan hukuman sebulan tanpa gaji. Ketua
tim 1 kekerasan kejahatan akan dihukum 3 bulan tanpa gaji Aku sekali lagi
dengan tulus meminta maaf Kami, polisi, akan bekerja keras untuk menegakkan
hukum” ucap Petingi polisi lalu turun dari podium untuk membungkuk.
Joon Ho
melirik Kepala Yum yang terlihat kecewa memilih keluar lebih dulu dari
konferensi Pers.
bersambung ke part 2
gregettt
BalasHapus