Jae Duk
sudah mendengar dari bagian otoritas api yang menemukan sumber api ada
kemungkinan bahwa ini sengaja dibakar. Jong Ho masih ragu dengan keterangan
Ayah Jae Young, tapi Do Young yakin yang dikatakanya itu bukan kebohongan, karena
Jika KL mencoba untuk membayarnya untuk tetap tenang, maka itu pasti keteranganya
itu kebenaran
“Satu hal
yang kita yakin adalah bahwa ada seseorang yang memulai api dan itu Presdir
Kang yang memerintahkan itu. Ayo kita fokus pada penangkapan si pelaku pembakar
untuk saat ini dan melihat kembali ke tempat kejadian setelah itu meminta
keterangan korban apabila ada yang melihat lagi pria yang menyulut api.” tegas
Young Jin.
Young
Jin, Jae Duk dan Seo Won kembali mendatangi TKP dengan lebih jeli lagi.
Akhirnya Young Jin melihat sesuatu yang janggal dibagian samping ada sesuatu,
Jae Duk melihat dengan jelas ada pengait yang biasa digunakan orang untuk
panjat tebing, dibagian bawah pun melihat ada puntung rokok yang langsung
dimasukan ke dalam plastik untuk melihat DNAnya.
Young Jin
melihat berkas foto-foto kebakaran untuk melihat dengan jelas. Sementara Sek
Yoon menerima berita dari bisikan seseorang dan matanya langsung melotot
setelah mendengarnya.
Do Young
dan Jin Woo menunggu di depan gedung NFS, seorang pria yang bernama Jo Young
Woo. Do Young langsung bertanya apa yang sudah di temukan Young Woo dan ingin
diberitahukan pada mereka. Young Woo ingin memberitahu hasil otopsinya, tapi
melihat Do Young seperti ragu meminta memberikan ID Cardnya.
Jin Woo
memberikan ID Card dengan wajah cemburu melihat Young Woo yang menatap Do
Young. Young Woo memuji Do Young yang terlihat tinggi dan juga cantik. Jin Woo
menegurnya dengan alasan mereka sangat sibuk, Young Woo membalas dirinya juga
sibuk. Do Young meminta supaya memberitahu keanehan apa saat otopsi.
“Jika Kau
melihat di sini, itu menunjukkan penyebab kematian, kan? Dikatakan di sini
bahwa itu bekas tercekik. Apa Kau pernah ke lokasi kebakaran?” ucap si dokter,
Jin Woo mengaku mereka pernah datang
“Maka Kau
harusnya sudah bisa melihat itu. jenis apa detektif begitu saja tak tau?” ejek si Young Woo. Do Young pun meminta
supaya menjelaskanya.
“Saat
kejadian ada ledakan dan pasti tempat itu penuh suhu panas, Ketika paru-paru
rusak dari panas maka orang meninggal
dengan paru-paru yang berisi cairan. Dalam kasus seperti ini, penyebab
kematian tidak dari luka bakar atau ledakan. Ini biasanya dari paru-paru yang
tenggelam, Seperti orang tenggelam di air. Tapi ini aneh tulang leher korban
rusak dan Penyebab kematian adalah cekikan.” jelas Young Woo.
Do Young
mengerti jadi korban sudah meninggal sebelum kebakaran itu terjadi. Young Woo
langsung memuji Do Young yang cantik dan bisa langsung mengerti lalu meminta
mereka untuk bertukar kartu nama karena akan sering bertemu. Jin Woo terlihat
kesal karena Young Woo berani mengajak Do Young minum kopi bersama, dengan
cepat mengambil hasil otopsi untuk dibawa ke kantor.
Young Woo
memperlihatkan puntung rokok dalam plastik,
Do Young menanyakan apakah itu sudah ada hasilnya dan meminta
dokumennya. Young Woo mencari kesempatan supaya Do Young ikut ke ruangan untuk
mengambil hasilnya. Jin Woo langsung menahan Do Young untuk tak masuk karena ia
sendiri yang akan mengambilnya.
Do Young
membawa hasil tes DNA dari puntung rokok dan sudah mencari tahu dari sampel DNA
dari geng Distrik Barat, ternyata Identitas ini cocok dengan seseorang bernama
Lee Jung Ho.
“Jika Kau
melihat dokumen berikutnya, ada korban yang meninggal akibat patah leher
sebelum ledakan, yang berarti seseorang membunuhnya. jelas Jin Woo
“Kami
mengkonfirmasi dengan korban lain di rumah sakit, orang yang meninggal karena
sesak napas adalah penjaga malam pada saat kejadian” ungkap Do Young
“Setelah
memanjat dinding, pelaku membunuh penjaga dengan mencekik lehernya kemudian
membakarnya lalu kabur. Aku bisa membayangkannya sekarang.” ucap Jae Duk
Seo Woo
rasa mereka sudah memiliki tersangka jadi harus segera menangkapnya. Young Jin
memerintahkan untuk segera mendapatkan surat penangkapan mulai mencari ke rumah
atau kemana saja. Young Jin kembali menemui Sung Chul untuk mengetahui tentang
Lee Jung Hoo, tapi Sung Chul tetap diam, tak mau menyebut nama Presdir Kang
sedikit pun.
Do Young
dan Jin Woo mencari di rumah yang sudah kosong. Jae Duk dan Seo Won mencari
warnet dengan banyak orang yang bermain games. Sementar Sek Yoon dan pengawal
lain pergi ke pinggir sungai, didalam bagasi ada mayat Jung Ho yang sudah tak
berdaya, mereka langsung membuangnya ke tengah sungai.
Pagi
harinya, semua tim terlihat sangat frustasi karena tak bisa menemukan Jung Ho
dimanapun. Do Young menduga Jung Ho pergi ke luar negeri. Jin Woo pikir tak
mungkin karena sudah memeriksa tak ada catatan penumpang yang meninggalkan
korea. Telp di meja Do Young berbunyi, saat menerima telp wajah Do young
langsung berubah.
Do Young
memberitahu Young Jin bahwa tubuh Jung Ho ditemukan, semua tim terlihat lemas
karena tak bisa mengali infomasi karena pelaku sudah meninggal. Akhirnya semua
pergi ke TKP untuk memastikan bahwa yang meninggal adalah Jung Ho.
Young Jin
melihat Jung Ho yang sudah meninggal dengan wajah membiru, bertanya pada
petugas kapan ditemukanya. Petugas memberitahu saat pagi hari dan tak ada luka
dibagian luar jadi kemungkinan penyebabnya itu tenggelam dan akhirnya meninggal.
Seung Woo
sudah tahu Young Jin akan datang kembali tapi menurutnya selalu datang terlambat.
Young Jin mengerti dengan kondisinya jadi meminta Seung Woo untuk memberitahu
apa yang diketahuinya. Seung Woo menanyakan kembali apakah Young Jin benar-benar
akan membunuh Tae Yoo.
Young Jin
menyanggupinya, Seung Woo sempat mengejek Young Jin itu tahu cara untuk
membunuh lalu meminta agr membuat perjanjian lebih dulu, dengan meminta agar memberikan kertas dan juga pulpen,untuk
menuliskan “Aku, Choi Young Jin, pasti akan membunuh Presdir Kang.” dengan
tanda tangan lalu diberikan padanya.
Akhirnya
Young Jin menuliskanya sesuai dengan yang diucapakan meminta untuk cepat
memberitahu apa yang akan diberikanya. Seung Woo meminta buku dan pulpennya
dengan tangan terborgol menuliskan sesuatu.
Di Kantor
Young Jin
langsung mengetik ID dan Password yang berikan Seung Woo padanya, terlihat
laporan keuangan rahasia dengan aliran dana yang tertuju pada Jaksa Ko Byung
Woo dan juga Ketua Yum Sang Min, matanya benar-benar terbelalak kaget.
Pagi
harinya, Jong Ho mengaku sudah menggunakan bantuan Inspektur untuk mendapatkan
catatan telepon Kepala Yum diam-diam, menurutnya ini lebih serius dari yang
dipikirkan.
“Setiap
kali ada insiden yang melibatkan KL, panggilan yang dilakukan. Kau ingat ketika pengejaran Presdir Kang, Aku
bertanya-tanya bagaimana mereka tahu kami mengikutinya. Tepat pada saat itu,
Kepala Yum mengirim sms Sekretaris Yoon.” cerita Jong Ho tak percaya
“Masalahnya
adalah uang. Tidak peduli seberapa dalam kita menggali, tidak ada transaksi
bank selain gajinya, jadi Tidak ada bukti konkret.” ucap Jong Ho frustasi
Young Jin
bertanya bagaimana jika memang Jong Ho memiliki buktinya. Jong Ho juga tak tahu
seperti tak mungkin memborgol tangan Ketua Yum. Young Jin pikir lebih baik ia
menemui Ketua Yum lebih dulu, daripada mereka memborgol lebih baik membuatnya
menyerahkan diri.
Young Jin
menemui Ketua Yum yang memancing, memberitahu Ketua Yum akan mengirimkan Kepala
Yum ke Amerika agar menemui anak dan istrinya. Ketua Yum heran berpikir Young
Jin ingin memecatnya. Young Jin mengakui sudah menemukan file berkas dana
tertentu milik Presdir Kang. Kepala Yum benar-benar kaget, Young Jin
mengetahuinya.
“Dalam
file itu, Jaksa Ko, anggota Kongres Kim, dan politisi yang lainya. Kau tahu
pembunuh berantai Seo Seung Woo, kan? Dia adalah orang yang bepengaruh di keamanan
KL dan menghack untuk mendapatkan kelemahan Presdir Kang, Tidak ada yang tahu
bahwa aku memiliki file itu. Aku ingin memberikanmu kesempatan untuk pensiun
dengan martabat.” jelas Young Jin
“Apakah
Kau ingin mendengar alasanku? Jika Kau tidak ingin mendengarnya, lebih baik
pergi saja.” kata Kepala Yum.
“Kepala...Aku
melakukan ini karena menghormatimu, Ketika aku masih pemula, kau jauh lebih
tangguh dan berani daripada siapa pun yang aku tahu. Kau menyelamatkanku dari
pemecatan Dan seorang senior yang
mengalahkan semua penjahat yang buruk di luar sana. Mengapa Kau melakukannya?”
tanya Young Jin ingin tahu
“Aku
terlalu malu untuk membicarakannya. Berikan aku waktu.” ucap Kepala Yum
Young Jin
mengerti tapi ia juga tak bisa memberikanya banyak waktu. Kepala Yum pun
mengucapkan terimakasih karena Young Jin memberikan waktu untuk bisa lolos.
Young Jin pun pergi meninggalkan Kepala Yum.
Kepala
Yum melihat foto anaknya yang ada di Amerika lalu menelpnya, berpesan supaya
anaknya selalu mendengar apa yang dikatakan ibunya dan memberitahu kalau ia
baik-baik saja, terlihat wajah kepala Yum yang sedih.
Kepala
Yum sengaja merekam dengan ponselnya, Tae Yoo tersenyum karena Kepala Yum
mengajaknya bertemu pagi-pagi sekali. Kepala Yum menegaskan adalah pertemuan terakhir karena ingin
meninggalkan pekerjaanya walaupun ia tak bisa. Tae Yoo binggung apa sebenarnya
yang terjadi dengan Kepala Yum.
“Choi
Young Jin memiliki file rahasia dana tertentu dari perusahaanmu. Ledakan di
banguan Future City itu semua yang Kau lakukan, bukan? Karena aku membatalkan
mobil patroli, jadi aku terlibat didalamnya juga dan sekali file dana tertentu
itu tersebar di media, Kau akan selesai” tegas Kepala Yum.
“Lihatlah,
Kepala Yum... Jika Choi Young Jin memiliki sesuatu seperti itu, pasti mereka
sudah gusar tapi mengapa dia tidak melakukan apa-apa?” komentar Tae Yoo tak
percaya
“Pikirkan
apa pun yang Kau inginkan. Aku membaca di koran bahwa Lee Jung Ho dari geng
Distrik Barat ditemukan tewas. Kau yg melakukan itu juga, kan?” kata Kepala
Yum.
Tae Yoo
pikir Park Dong Il atau Lee Jung Ho, keduanya itu adalah orang mati yang tidak
dapat berbicara lagi. Kepala Yum merasa nanti Tae Yoo juga akan membunuhnya
tapi ia akan segera berangkat ke Amerika Serikat, jadi jangan mencarinya lagi
nanti dan mencari jalanya sendiri.
Sek Yoon
masuk ke dalam ruangan Tae Yoo dengan terburu-buru memberitahu bahwa tidak ada
informasi dari polisi seperti file dana tertentu dan sudah memastikan dari tim
keamanan komputer, tak ada diserang dan dihack. Tae Yoo terlihat masih gelisah,
meminta supaya memanggil Dokter Hwang
“Presdir....
Kita perlu melihat lebih dalam informasi Kepala Yum sedikit lebih teliti.”
pikir Sek Yoon
“Tidak,
kita bisa kehilangan waktu kalau melakukan itu. Choi Young Jin sedang
mati-matian untuk menangkapku dan bukan wanita yang harus kita anggap rendah.
Sekarang Kepala Yum tak bisa lagi menjadi mata-mata kita lagi, jadi tak bisa
membiarkan itu” kata Tae Yoo benar-benar gelisah.
Sek Yoon
rasa mereka harus melihat lebih dalam, Tae Yoo yakin kepala Yum pasti tidak memiliki
alasan melakukan itu semuanya, lagi pula hanya Young Jin yang tahu di kantor
polisi, dengan lirikan seorang iblis mengatakan bahwa “Orang mati tidak dapat berbicara.”
Seorang
anak tiba-tiba datang mendadahkan tanganya, Sek Yoon dengan wajah dingin
memberikan sebuah amplop. Anak itu langsung berlari cukup jauh setelah itu
masuk ke dalam sebuah tempat laundry pakaian.
Pria yang
sedang menyentrika menerima amlop, dengan kacamata bacanya melihat foto Young
Jin yang ada didalam amplop, lalu menelp seseorang agar memastikan bahwa uang
itu segara disetorkan dan Yong Kil juga melakukan pekerjaanya.
Young Jin
binggung melihat Ha Eun tak ada dirumah, lalu berlari keluar rumah sambil
menelp mencarinya. Ha Eun tiba-tiba pulang dengan Nam Ji, amarahnya langsung
meluap melihat Nam Jin yang pulang larut malam dengan anak-anak.
Ha Eun
membela Nam Jin karena ia yang meminta agar menemaninya menonton film sampai
malam. Nam Jin menjelaskan bahwa telpnya di-silent jadi tak mendengarnya, lalu
mengeluh kalau ia tak melakukan dosa yang besar sampai harus dimarahi seperti
itu. Young Jin terlihat sedikit tak enak hati karena sudah marah, beralasan
sangat mengkhawatirkan keduanya.
Nam Jin
mengeluh kalau ia lebih khawatir dengan orang-orang yang ada disekitar
kakaknya. Young Jin heran adiknya membicarakan masa lalu. Nam Jin tak ingin
membicarakan lagi mengajak Ha Eun masuk saja. Young Jin pun memilih untuk
membeli sesuatu sebelum masuk ke dalam rumah.
Young Jin
membeli bir dengan beberapa cemilan, ketika dikasir baru sadar kalau tak
membawa dompet. Pejaga kasir melihat wajah Young Jin langsung mengenalinya
karena Ha Eun selalu menceritakan foto ibunya sebagai polisi dan mengizinkan
untuk membayarnya nanti. Young Jin berjanji akan membayar ketika pergi ke
kantor nanti.
Setelah
itu ia pulang ke rumah dengan membawa barang belanjanya, tiba-tiba dibelakang
seutas tali langsung mencekik lehernya. Tas belanjanya jatuh, Young Jin ditarik
ke gudang, tanganya mencoba melepaskan tapi jeratan tali sangat mencekik
lehernya.
bersambung episode 17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar