“Ciao!
Tuan dan nyonya. Buona sera!!! Hallo Everyone!!” sapa Nyonya Kim berjalan ke
tengah panggung lalu menaruh kebelakang dengan kain yang layaknya seperti
pengantin. Semua tim malah makin panik melihat Nyonya Kim yang berdiri diatas
panggung. Nyonya Kim memperkenalkan namanya “Lala Kim” dengan bahasa inggris
sebagai Pimpinan redaksi dari MOST KOREA.
“Kalian
semua mungkin mengharapkan pembukaan yang menakjubkan, luar biasa, dan mewah,
kan? Lihat apa ini? Bencana besar! Mama mia que ta borla!!! Mataku sampai sakit
melihat semau ini. Semuanya membosankan. Jelek! Tidak bagus! Tidak indah! Tidak
MOST sama sekali. Ini sampah dan Timku memang gila.” ucap Nyonya Kim lalu
tersadar sudah berbicara bahasa inggris yang kacau dan meminta penerjemah, Tim
Most benar-benar malu.
Sung Joon
masih tertelungkup di dalam mobil ditengan hujan deras, Hye Jin menunggu Sung
Joon didepan pintu masuk dengan wajah kebinggungan, Joo Young mengirimkan pesan
pada Hye Jin yang tak ada didalam karena pidato akan segera selesai dan ia
harus mengurus tamu.
“Anggota
tim editing semuanya buruk. Terutama saat deadline. Rambut mereka jadi
berantakan, belum lagi lingkar hitam dimata. Wow! Mereka semua seperti zombie.
Melihat penampilan mereka, aku berfikir...Mahluk paling menjijikkan di dunia kumpul
semua disini.” ungkap Nyonya Kim, semua tamu pun tertawa.
“Tapi
anehnya... Di mataku, mereka terlihat cantik. Mereka yang tersembunyi dan
bertindak sebagai tempat gelap bagi bintang seperti yang ada di video. Setiap
kali deadline, Tim editor yang bekerja keras, mempertaruhkan nyawa.” ucap
Nyonya Kim
Joo Young
bisa tersenyu mendengarnya, semua tamu memberikan applouse, bahkan Nyonya Kim
membuat tanda hati didepan panggung Shin Hyuk mengangguk-angguk, Eun Young dkk
seperti terharu mendengarnya.
Hye Jin
yang melihat dari belakang pun ikut tersenyum, saat itu juga Sung Joon datang
melihat Nyonya Kim sudah memberikan pidato pembuka dengan mengucapkan
terimkasih untuk Editor, asisten dan
pegawai MOST diseluruh dunia, karena Berkat mereka semua, MOST bisa secemerlang
sekarang ini.
Dan Hye
Jin bernafas lega melihat Sung Joon yang datang tanpa kekurangan apapun, lalu
Sung Joon memilih untuk keluar ruangan. Semua tim Most berteriak gembira dengan
pidato pembuka nyonya Kim yang mengesankan.
Nyonya
Kim kaget melihat Sung Joon yang sudah berdiri saat ia keluar ruangan, dengan
menghela nafas menyindir Sung Joon sebagai Wapemred yang tak bertangung jawab.
Sung Joon tertunduk dengan wajah memucat meminta maaf.
“Aku
biasanya tidak seperti ini.... Jadi Ada apa?” tanya Nyonya Kim terlihat peduli,
Sung Joon hanya mengucapkan maaf dengan tertunduk
“Jadi kau
tak mau buat alasan?” ucap Nyonya Kim, Sung Joon kembali mengucapkan maaf,
Nyonya Kim memutuskan untuk pergi dan akan berbicara saja nanti sambil
merapihkan dasi yang sudah digunakan Sung Joon. Hye Jin menatap sedih Sung Joon
yang menyembunyikan alasan datang terlambat.
Sung Joo
duduk didepan ruangan perayaan Most dengan wajah sedih, Hye Jin tanpa banyak
bicara duduk disampingnya dengan saling memunggungi. Sung Joon terdiam seperti
patung dengan wajah pucat, Hye Jin menatap dengan mata berkaca-kaca.
Ah Reum
mengejek ucapan Sung Joon yang harus mengutamakan pilihan A tapi malah kejadian
seperti kemarin. Sun Mi juga setuju karena marah pada Ah Reum tentang hal
seperti ini. Hye Jin baru saja datang setelah menganti air bawang bombaynya
mendnegar semua.
Shin Hyuk
mencoba mengalihkan pembicara dengan mengajak main “sadali” untuk beli kopi,
tapi semua tak peduli. Poong Ho binggung dengan Sung Joon yang hampir membuat
acara berantakan tapi tak mengatakan apapun, lalu berpikir Wapemred itu sedang
berontak.
Han Suk
mengumpat Sung Joon itu kelewatan, dan menganti panggilanya jadi Joon tidak
tahu malu. Shin Hyuk meminta mereka tak seperti itu dan mengajak untuk bermain
games.
Joo Young menyuruh semuanya kembali bekerja saja. Ah Reum tak tahan
untuk menyindir Sung Joon dengan mengatakan “Kerjamu bagus sekali.” semua
tertawa mendengarnya. Hye Jin
yang sedari tadi duduk langsung mendorong kursinya dan berbenturan dengan kursi
Shin Hyuk.
“Kalian tidak
tahu apa-apa tentang dia, jangan membicarakannya seperti itu.” ucap Hye Jin
membela.Sun Min tak mengerti dengan ucapan Hye Jin bahwa mereka tak tahu
apa-apa tentang Sung Joon.
“Kalau
begitu, Hye Jin tahu sesuatu yang kami tidak tahu?” ucap Ah Reum
Hye Jin
ingin menjelaskan tentang alasan Sung Joon yang tak datang, Sung Joon keluar
ruangan memanggil Hye Jin untuk mengajaknya bicara.
Sung Joon
menanyakan alasan Hye Jin membantah semua ejekan dari anggota tim lainya. Hye
Jin thu bahwa itu salah jadi sangat marah ketik mendengarnya, lalu mengerang
karena kesal dan bertanya apakah Sung Joon tak mendengar apa yang dikatakan
oleh anggota timnya.
“Joon tak
tahu malu! kerja bagus! Mereka tidak tahu yang terjadi. Ah, menjengkelkan.”ungkap
Hye Jin benar-benar marah, tapi Sung Joon malah tersenyum.
“Kenapa
tersenyum saat orang lain membicarakanmu?” keluh Hye Jin binggung
“Sudahlah,
tidak buruk juga. Yah mungkin mereka berlebihan, tapi aku berterima kasih ada
yang membelaku.” goda Sung Joon, Hye Ji kesal karena bukan saatnya mereka
bercanda.
“Itu
semua salahku. Mereka berhak bicara begitu. Perusahaan bukan tempat orang lain mengetahui
masalah pribadiku. Kejadian itu terjadi karena masalah pribadiku, apapun
alasannya itu 100% salahku.” jelas Sung Joon
Hye Jin
masih tak terim dengan semua ejekan tim, Sung Joon mengucapkan terimakasih lalu
melihat tempat ID Card yang diberikanya, menurutnya tak salah memberikan hadiah
itu, lalu mengajakny masuk dan tak usah membahasnya lagi.
Joo Young
memanggil Hye Jin untuk menawarkan pekerjaan menulis artikel, Hye Jin terlihat
kaget. Joon Young menjelaskan konsepnya sama seperti dengan ide yang
dibuatnya,. Shin Hyuk diam-diam mendengarkan pembicaran mereka.
“Cobalah
membuat artikel, Entah itu Feature, Fashion, atau Beauty. Terserah mau yang
mana.” ucap Joo Young.
“Oh, mana
mungkin. Aku tidak berani, dan itu juga bukan posisiku.” ungkap Hye Jin menolak
“Tidak
akan kami gunakan kalau dibawah standar. Coba saja membuat artikel pendek 2
halaman.” jelas Joo Young,
Sung Joon
melihat Joo Young yang meminta Hye Jin menuliskan sebuah artikel. Hye Jin tetap
menolak dan akan mendukung mereka saja. Joo Young bisa mengerti apabila Hye Jin
tak yakin jadi lebih baik memulai kerja kembali. Hye Jin mengucapkan
terimakasih atas perhatian seniornya.
Shin Hyuk
langsung mengeser kursinya saat Hye Jin baru sampai, lalu berkomentar kenapa
Hye Jin tak mencoba saja dulu karen itu kesempatan bagus untuknya. Hye Jin
merasa tak bisa dan tak mungkin.
“Cha
Sunbae! Katanya jackson mau!” teriak Shin Hyuk sambil mengangkat tangan Hye
Jin, tapi Hye Jin menyangkal dan mengeluh sikap Shin Hyuk yang semaunya.
Shin Hyuk
tetap memaksa Hye Jin untuk mencoba dan berteriak pada Joo Young kalau memang
Hye Jin mau mencobanya dengan mengangkat tangan Hye Jin kembali.
“Kim Shin
Hyuk, kapan kau akan dewasa?” keluh Joo Young melihat sikap Shin Hyuk yang suka
bercanda.
“Besok....
Tapi katanya dia mau.” ucap Shin Hyuk dengan senyuman lebar dan tetap
mengangkat tangan Hye Jin. Tapi Hye Jin
tetap menolak untuk menuliskan artikel.
Shin Hyuk
baru keluar minimarket sambil memakan kimbap, melihat Ha Ri yang akan masuk
lalu menyapa dengan menanyakan keadaan. Ha Ri mengatakan sudah lebih baikan. Shin
Hyuk mengucapkan syukur dan pamit pergi. Ha Ri akan masuk kembali memanggil
Shin Hyuk untuk meminta tolong.
“Ah,
lambat sekali. Tidak bisa lebih cepat lagi?” teriak Ha Ri yang sudah dudu
dibelakang Shin Hyuk menaiki motor bersama.
“Nanti
kau takut kalau cepat-cepat.” ucap Shin Hyuk, Ha Ri tak takut karena ini bukan
makanan.
“Jangan
salahkan aku kalau kau menangis.” kata Shin Hyuk langsung menancap gas lebih
cepat lagi. Ha Ri malah menjerit bahagia karena menurutnya itu sangat seru.
Shin Hyuk juga tersenyum bisa mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi.
Hye Jin
berjalan pulang ke halte melihat ada poster dengan gambar yang disukai Sung
Joon. Tanpa sadar Sung Joon juga melihat gambar yang sama disampingnya, saat
akan Sung Joon akan berjalan, keduanya baru menyadari kalau sama-sama melihat
gambar yang sama.
Keduanya
mengubar senyum, Hye Jin melihat Sung Joon yang minum kopi dimalam hari. Sung Joon
beralasan itu karena masih ad kerjaan, lalu bertanya apakah Hye Jin akan
pulang. Hye Jin menganguk, Sung Joon bertanya kembali apakah Hye Jin menyukainya.
Hye Jin terlihat binggung, Sung Joon memberitahu tentang Renior, ke lukisan
yang halte.
“Ah,
tidak. Aku tidak tahu mereka. Hanya saja, bahagia rasanya melihat gambar ini.”
ucap Hye jin
“Aku
menyukainya. Kau melihat lukisan ini saat memecahkan barang dirumahku dulu,
kan?” kata Sung Joon, Hye Jin mengingat dengan lukisan itu
“Renoir
hanya melukis momen-momen bahagia. Karena katanya telalu banyak kesedihan di
dunia ini. Dia ingin menyimpan momen bahagia melalui lukisan. Mungkin karena
itulah kau bahagia saat melihat lukisannya.” jelas Sung Joon.
Hye Jin
yang mendengar penjelasan Sung Joon membayangkan Sung Joon yang dulu bertubuh
tambun dengan kacamatanya, lalu tertawa melihatnya. Sung Joon heran melihat Hye
Jin yang tiba-tiba tertawa. Hye Jin menyembunyikan alasan, lalu mempersilahkan
Sung Joon kembali ke kantor karena akan menunggu bus di halte.
Sung Joon
pun pamit pergi berjalan menuju kantor. Hye Jin menunggu bus di halte, tiba-tiba
Sung Joon duduk disampingnya dan beralasan akan duduk disana sampai bisnya datang,
selain itu juga karena udaranya segar jadi tak ingin buru-buru masuk ke dalam
gedung. Hye Jin hanya diam saja melihat sikap Sung Joon.
“Dewa
kesempatan, pernah dengar? (Caerus)” tanya Sung Joon memulai pembicaraan, Hye
Jin mengaku kurang paham.
“Gambarnya
seperti ini.” kata Sung Joon memperlihatkan gambar dari ponselnya. Hye Jin
langsung tertuju pada alat kelaminya, lalu berdalih kalau gambar itu terlalu
terbuka.
“Tidak,
bukan bagian itunya. Coba Lihat
wajahnya. Rambutnya cuma di depan, kan?” jelas Sung Joon menutup bagian
kelaminnya. Hye Jin melihat bagian rambut belakangnya botak.
“Itu
menggambarkan, saat kesempatan datang, sangat mudah meraihnya. Tapi kalau
melepasnya, tidak mungkin lagi bisa diraih. Jadi Itulah kenapa kesempatan yang
sudah pergi, tidak bisa lagi diraih.” jelas Sung Joon
Hye Jin
menatap Sung Joon seperti mengetahui kesempatan untuk menuliskan artikel tapi
ditolak. Sung Joon beralasan bahwa tadi hanya celotehan yang tiba-tiba datang
di kepalanya, lalu pamit pergi karen melihat bus Hye Jin sudah datang. Hye Jin
menaiki bus tapi berpikir darimana Sung Joon bisa tahu nomor bus yang biasa
dinaiki saat pulang.
Ha Ri
merasa bahagia karena baru pertama kalinya naik motor, lalu berpikir akan membeli motor saja. Shin
Hyuk berpikir Ha Ri hanya mengoceh saja dan mengajaknya untuk minum dulu di
minimarket. Ha Ri menolak karena harus kembali.
“Aku
harus kembali Ke tempatku. Berkatmu rasanya sudah plong, terimakasih” ucap Ha
Ri dengan mengangkat tanganya, Shin Hyuk pun memberikan high fivenya lalu akan berjalan
pergi, Shin Hyuk memanggilnya kembali.
“Jangan
membicarakanku didepan Jackson, aku tidak enak. Aku tidak ingin dia tahu, kalau
aku hidup di hotel...” pinta Shin Hyuk, Ha Ri setuju dengan mengangkat
tanganya, Shin Hyuk juga melakukan yang sama.
“Karena hotelier harus menyimpan informasi
tamunya.” jelas Ha Ri menutup mulutnya, setelah itu pamit pergi sambil kembali
mengucapkan terimakasih dengan lambaian tanganya. Shin Hyuk juga melambaikan
tangan pada Ha Ri.
Ha Ri
duduk di depan meja riasnya sudah siap dengan pulpen dan kertas surat, lalu
memulai menuliskan surat untuk Sung Joon.
“Bagaimana bilangnya, ya? Aku tidak
sanggup mengatakannya langsung, jadi aku menulisnya.”
Hye Jin
berbaring dengan mata melotot sambil mengingat ucapan Sung Joon “Itu
menggambarkan, saat kesempatan datang, sangat mudah meraihnya. Tapi kalau
melepasnya, tidak mungkin lagi bisa diraih.”
Ia
akhirnya duduk didepan meja belajarnya membuka kotak dan melihat tulisanya lalu
sertifikat yang diraihnya, ada “Sertifikat penghargaan. Kompetisi menulis, Kim
Hye Jin, Sertifikat penghargaan, kompetisi menulis cerita anak-anak.” dan
sertifikat lainya lalu wajahnya tersenyum
Pagi
harinya
Hye Jin
pun berbicar dengan Joo Young akan mencobanya, tentang menyarakan membuat
artikel mengenai dongeng anak-anak. Lalu bertanya apakah ia masih bisa
mencobanya. Sung Joon melihat Hye Jin yang menemui Joo Young untuk mengambil
kesempatan.
Joo Young
memberikan sebuah berkas untuk membaca sepintas agar membantu mengembangkan
tulisanya, berkas itu sengaja di siapkan karena memiliki feeling Hye Jin mau
melakukanya. Hye Jin terlihat terlalu dengan perhatian Seniornya.
“Kata-kata
murahan dan semrawut, aku tidak mau membacanya. Kalau tidak bagus, aku langsung
membuangnya. Bersiaplah.” tegas Joo Young, Hye Jin mengerti dengan mengucapkan
terimakasih. Joo Young lalu meminta Hye Jin memulai memanggilnya “Cha Sunbae”
Hye Jin
tersenyum melihat berkas yang disiapkan khusus oleh Joo Young lalu melihat Sung
Joon yang duduk diruangan menatap kearahnya. Ia pun memberikan gambaran dengan
memang rambut depanya seperti dewa kesempatan yang diperlihatkan Sung Joon.
Sung Joon
pun berpura-pura dengan menarik rambut bagian depanya, agar Hye Jin mengambil
kesempata yang datang padanya. Hye Jin tersenyum karena Sung Joon memberikan
perhatian dan dua-duanya sama-sama tersenyum.
Hye Jin
membawa banyak buku cerita, Shin Hyuk membantu dengan membawa sebagian
berkomentar pilihan Hye Jin yang bagus karena mendengar akan mencoba menuliskan
artikel. Hye Jin pikir ini adalah kesempatan yang bagus.
“Kalau
ada masalah, bilang saja pada Shin Hyuk kapanpun. Meski aku kelihatan kikuk, aku
itu seorang profesional. Banyak kompetitor yang ingin merekturku, sampai
membuat keributan.” ucap Shin Hyuk bangga lalu terjatuh dengan tengkurap dan
meraih buku-buku yang terlempar. Hye Jin mengeluh Shin Hyuk memang sering
membuat keributan.
“Aku
sengaja kok. Kalau terlalu sempurna, terlihat brengsek.” kata Shin Hyuk
beralasan sambil mengedipkan matanya.
“Tapi
banyak orang yang brengsek dan juga kikuk.” balas Hye Jin menyindir.
“Jackson,
kau berubah! Kau jadi banyak omong! Benar-benar berubah.” keluh Shin Hyuk
sedih, Hye Jin menyuruh seniornya berhenti merengek dan cepat pergi karena ia
banyak kerjaan. Shin Hyuk berteriak memanggilnya dan mengembalikan buku yang
dibawanya pada Hye Jin.
Hye Jin
mulai berkerja dengan mengambil gambar-gambar dongeng dengan memberikan note.
Shin Hyuk mengeser kursi mengajaknya untuk makan toppoki bersama. Hye Jin
menolak karena sibuk, Shin Hyuk merayu karena hanya 10 menit saja. Hye Jin
menyuruh Shin Hyuk pergi dan jangan menganggunya.
Shin Hyuk
kembali berusaha dengan mengajak makan usus dan paru babi, Hye Jin memilih
pergi menghampiri Joo Young dengan membawa berkas. Shin Hyuk mengeluh melihat
Hye Jin benar-benar berubah dan tidak lucu seperti yang dikenalnya dulu tapi
menurutnya “Jacksonku” memang keren
sekali.
Hye Jin
memulai membuat artikel dengan gambar dengan referensi gambar yang dibuat dari
buku, Sampai akhirnya ia tertidur diatas mejanya dan tersadr melihat ada minum
didepanya, tapi tak melihat ada orang selain dirinya didalam ruangan. Hye Jin
tak peduli memilih untuk meminumnya, Sung Joon yang ada didepan kantor melihat
Hye Jin yang meminum pemberian darinya, tersenyum sumringah.
Joo Young
menghampiri Hye Jin menanyakan hasilnya, Hye Jin menceritakan mau pergi
mengumpulkan bahan dengan menemui penulis terkenal yang menjadi ikon cerita
anak dan mewawancarainya hari ini. Joo Young tak percaya lalu bertanya dimana
akan memwawancarainya
Hye Jin memberitahu
akan pergi kerumahnya, di Paju, Yadong-dong. Joon Young berpikir kalau ucapan
yang berbau porno. Hye Jin tersenyum karena namanya memang lucu lalu keduanya
tertawa bersama, bahkan Joo Young terlihat memerah mendengarnya.
Sung Joon
baru turn dari mobil tak sengaja bertemu dengan Hye Jin yang keluar pakiran.
Hye Jin berpikir Sung Joon baru saja kembali dari meeting. Sung Joon tersenyum
membenarkan lalu bertanya alasan Hye Jin ke parkiran dan menduga baru saja
membeli mobil.
“Ada
wawancara, agar lebih cepat Reporter Cha menyuruhku memakai mobilnya.” jelas
Hye Jin memperlihatkan kunci mobil ditanganya. Sung Joon mengerti bahwa Hye Jin
akan pergi ke tempat yang jaduh
“Iya.
Paju, Yadong-dong.” ucap Hye Jin, Sung Joon mengartikan bahwa ini adalah tugas
pertamanya, lalu memberikan semangat dengan berjabat tangan. Hye Jin meraihnya
sambil berjanji akan berusaha lalu pamit pergi sambil menekan kunci alarm untuk
mencari mobil Joo Young.
Sung Joon
pun tersenyum sambil memberikan semangat kembali, lalu mengangkat telpnya dari
Ha Ri yang sudah lama dan berpikir selalu sibuk. Ha Ri menelp Sung Joon
mengajaknya untuk bertemu dan langsung
bertemu di tempat yang ditentukan. Ha Ri menatap suratnya yang sudah dibuat dan
akan diberikan pada Sung Joon.
Hye Jin
mengendarai mobilnya, sambil berlatih berbicara mengenai ide tentang dongeng
anak-anak cukup inovatif, tapi menurutnya sangat kaku. Di kantor, Ah Reum
kebinggungan mencari-cari kunci mobilnya tak ada di tempat kumpulan semua kunci mobil.
Shin Hyuk
yang baru datang mengejek Ah Reum pasti sudah menjatuhkanya, Ah Reum pikir tak
mungin karena selalu mengunakan mobil perusahaan jadi meninggalkan mobilnya di
kantor selama 3 hari. Han Sul menyuruh Ah Reum mencari dengan benar karena
kunci mobil itu tak punya kaki.
Joo Young
yang mendengar kegaduhan menanyakan apa yang terjadi lalu kaget melihat kunci
mobilnya ada disana karena seharusnya dipakai oleh Hye Jin. Shin Hyuk binggung
mengetahui Hye Jin yang mengunakan mobil seniornya. Joo Young menceritakan Hye
Jin pergi ke Paju, Yadong-dong. Jadi meminjamkan mobilnya
Ah Reum
menduga Hye Jin mengunakan mobilnya padahal seharusnya tak boleh mengunakan
mobil itu. Poong Ho tahu mesin mobil Ah
Reum sebelumnya rusak lalu bertanya apakah sudah diperbaiki. Ah Reum
menceritakan baru hari ini memanggil mobil derek.
Han Sul
akan mencoba menelp Hye Jin tapi Shin Hyuk lebih dulu yang menelp Hye Jin
dengan wajah khawatir. Tapi Hye Jin yang menaruh ponselnya didalam tas tak
mendengarnya, karena ia sendiri sibuk berlatih bicara sebelum melakukan
wawancara, tanpa sadar mobil bagian belakanganya sudah mengeluarkan asap hitam.
Lalu ia binggung karena pandangan tak jelas berpikir terkena rabun ayam dan
kembali berlatih untuk melakukan wawancara dengan senyuman.
Shin Hyuk
dengan wajah tegang memberitahu Hye Jin tak mengangkat telpnya. Joon Woo
berpikir terjadi sesuatu. Poong Ho tahu untuk menuju ke Paju pasti melewati
tol, jadi kecepatan minimal 90km/jam, lalu berpikir bagaimana jika tiba-tiba
mesinnya mati lalu kopling dan remnya tidak berfungsi. Ah Reum menjerit
ketakutan. Joon Woo pikir itu tak mungkin.
Poong Ho
merasa seperti itu mungkin saja terjadi, Joo Young langsung memukul kepalanya
dengan pengaruk punggung. Poong Ho mengatakan itu karen mengkhawtirkan Hye Jin.
Shin Hyuk langsung belari keluar ruangan.
Sung Joon
sedang duduk di cafe teringat sesuatu yang harus diperiksa lalu menelp Joo
Young untuk menanyakan laporan tim, tapi terdengar jeritan Ah Reum yang panik
karena Hye Jin tak mengangkat telpny. Sung Joon mendengar terlihat ikut panik
bertanya apa yang terjadi dengan Hye Jin.
Joo Young
terlihat binggung, menceritakan Hye Jin yang tidak sengaja memakai mobilnya Ah
Reum, padahal mobilnya rusak dan akan masuk bengkel lalu sekarang Hye Jin tak
bisa dihubungi. Sung Joon tak percaya lalu matanya melihat berita di tabnya [Berita Terkini - Terjadi kecelakaan di Paju,
Yadong-dong. Wanita berusia 20an terluka.]
Ia teringat
sebelumnya Hye Jin mengatakan kalau akan pergi ke Yadong-dong dan langsung
berlari ke luar cafe. Ha Ri yang baru datang binggung melihat Sung Joon malah
berlari keluar terburu-buru tanpa menghiraukan panggilanya, ditanganya sudah
siap surat yang akan diberikan pada Sung Joon.
Shin Hyuk
sudah mengemudikan motornya dengan melalui jalan yang kosong, sementara Sung
Joon juga juga mengendarai mobil dengan
menyalip ke kanan dan ke kiri dengan kecepatan penuh.
Hujan
turun dengan deras, Sung Joon tetap mengemudikan mobilnya, Shin Hyuk pun terus
mengemudikan mobilnya tanpa peduli dengan turun hujan yang membasahinya.
Sung Joon
teringat saat perjalanan bisnis, Hye Jin bercerita saat pergi sendirian ingin menuliskan surat pada
seseorang dan akan menuliskan surat itu pada Sung Joon, jadi apabila Sung Joon
tak punya punya seseorang yang bisa dihubungi, jadi bisa menghubunginya saja.
Hye Jin
yang terkena flu merasa tak enak hati membersihkan wajah Sung Joon yang terkena
bersin. Lalu Sung Joon dengan senyuman manisnya akan memakan pemberian dari Hye
Jin dan Hye Jin yang masih dengan rambut mengembang juga tersenyum bahagia.Ketika
menyebrang jalan, Sung Joon menarik Hye Jin karena punya kebisaan yang sama
dengan Hye Jin yang dikenalnya saat masih kecil. Senyum Sung Joon sangat lebar
melihat Hye Jin yang berlari-lari dipantai.
Sung Joon
membantu Hye Jin mengunakan plester karena terkena pecahan kaca, menahan kepala
Hye Jin yang tertidur sebelum membentur meja, melihat langit yang cerah bersama
setelah membersihkan kotoran sapi.
Hye Jin
yang menolongnya ketika terkena trauma hujan dan kecelakaan ibunya, lalu ucapan
Shin Hyuk agar melakukan dengan benar dan bertanya apakah Sung Joon memang tak
punya perasaan lain pada Hye Jin. Sung Joon langsung menginjak gasnya lebih
dalam lagi, menembus hujan begitu juga Shin Hyuk.
Sung Joon
lebih dulu di tempat kejadian, terlihat mobil dengan asap mengepul dengan
polisi yang sudah ada disana. Ia langsung turun dari mobil bertanya dimana
pengemudinya dan keadaaanya dengan panik, polisi bertanya siapa pria yang datang
itu.
“Tidak
penting siapa aku! Pengemudinya! Bagaimana keadaan pengemudinya!!” teriak Sung
Joon histeris.
Terdengar
suara Hye Jin yang memanggil Sung Joon, terlihat Hye Jin dengan hidung yang ada
noda hitam memegang payung. Sung Joon langsung menghampiri dan memeluknya,
payung yang dipegang Hye Jin pun terjatuh. Hye Jin kaget karena Sung Joon
tiba-tiba memeluknya, terlihat dari belakang seperti bayangan Shin Hyuk yang
baru datang melihat Hye Jin yang dipeluk oleh Sung Joon lebih dulu.
bersambung ke episode 10
PS : Minggu ini hanya tayang 1 episode karena ada acara di korea jadi episode 9 yang tayang hari rabu jadi tayang hari kamis.
Makasih banyak ya..sinopsis nya..ditunggu kelanjutannya..tetap S̤̥̈̊є̲̣̥є̲̣̣̣̥MªªªηGªªttt...
BalasHapusaduhhh...penasara..penasara..penasaran...
BalasHapusaku di buat y...
semangat yc mba...buat sinopsis y..
di tunggu kelanjutan y...♡♡
Mmm. .sayang banget minggu ini cuman 1 episode. .
BalasHapusRabu. .cepatlah datang. . Hehe
sung joon mencintai hye jin karena dia hye jin, bukan karena dia cinta pertamanya. .
Ikut senyum-senyum waktu sung joon peluk hye jin. . ^_^
bener banget sis.
HapusGw bakal kecewa berat kalo sung joon suka setelah dia tau hye jin first love nya. tapi kerennya dia sadar akan perasaanya sebelum ha ri bilang.
keren2 ceritanya.
Penasaran banget, kelanjutannya gimana.... Makasih ya mba,,,, semangat!!! di tunggu lo
BalasHapusMakaai mb.... pantesan cari di youtube tidak ada episode 10 nya.....
BalasHapusThanks sinop nya.. Udah nonton filmnya tapi tetep baca sinop krn pengen tau pendapat yang lain juga.
BalasHapusEnding episode ini cliff hanger maksimal, mana di preview ep 10 ada adegan shin hyuk berdarah tangannya. T~T
blom lagi si hye jin udah blg kalo dia suka sung joon.
kasian shin hyuk :(
Poor shin hyuk . ...
BalasHapusPoor Ha Ri ...
Moga shin hyuk - Ha ri bisa mengobati patah hati bersama
Shin hyuk ma q ja.....^_^
BalasHapusJudul lagu yang video sebelum lala kim masuk itu apa ya
BalasHapus