PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 22 Oktober 2015

Sinopsis Mrs Cop Episode 14 Part 2

Do Young yang mengendarai mobil mengumpat kesal karena tiba-tiba mobil menyalip didepannya dan melambatkan laju mobilnya. Petugas Song meminta agar mengontrol emosi saat mengendarai mobil, lagi pula mobil yang mereka kendarai juga mobil Young Jin.
Tiba-tiba mobil didepan mereka mengerem mendadak, Do Young pun mengijak rem dengan cepat sambil mengumpat orang didepannya memang sudah gila. Petugas Song mengajak Do Young pergi saja, tapi Do Young malah lebih cepat mengemudikan mobilnya sambil berteriak menyuruh pria itu mengemudi dengan benar.
Pria itu malah bermain-main dengan Do Young dengan menghalanginya untuk menyalip. Sampai akhirnya mobil itu berhenti dan datang mobil lainya, akhirnya mereka dikepung empat pria bersenjata tajam. Do Young bisa melawan tapi petugas Song bisa dengan cepat jatuh karena terkena pukulan.
Do Young hampir saja terjatuh tapi bisa memelintir tangan pria yang mejambak rambutnya. Petugas Song sudah tergeletak dan terus ditendang. Do Young langsung mengambil sabuk dan menendang lalu mengikat tanganya. Petugas Song berusaha untuk duduk menelp kepolisian. 

Pagi hari
Tae Yoo menerima laporan bahwa orang yang mereka serang itu adalah wanita yang membunuh anaknya. Sek Yoon membenarkan jadi bukan Young Jin seperti target mereka, padahal orang mereka sudah menegaskan plat nomor mobil Young Jin.  Tae Yoo tak percaya hanya mereka berdua bisa menghajar semuanya
“Dasar orang-orang idiot, Mereka akan menutup mulut,kan?” tanya Tae Yoo
“Ya, anda tidak perlu khawatir.” ucap Sek Yoon.
“Kita menyerang kembali dengan cara yang ceroboh. Mereka mungkin akan marah dan kembali lagi, Tetap perhatikan bagaimana reaksi Choi Young Jin setelah ini” perintah Tae Yoo 

Di ruang interogasi
Young Jin menegaskan semuanya sudah tertangkap kamera black box jadi tidak ada yang akan percaya cerita mereka yang memulai dan pria itu yang menyerang dulu, lalu mengancam akan dikenakan denda dengan mencoba untuk membunuh polisi.
“Kami para korban di sini. Apa Kau tidak melihat bahwa aku dipukuli? Aku akan melakukan diagnosis medis dan mengajukan gugatan.
“Perhatikan baik-baik wajahku. Saat kau berpapasan denganku diluar. Kau mati. Mengerti?” ancam Jin Woo
“Jika aku melihat wanita itu diluar lagi, apa yg harus kulakukan ya? Katakan padanya untuk menemui dan bemain denganku sampai larut malam.” ejek si pria brengsek itu.
Jin Woo benar-benar marah Do Young diangga seperti wanita pangilan. Pria itu makin mengejek dengan sikap Jin Woo yang pacarnya. Jin Woo membenarkan bahwa wanita itu adalah istrinya. 

Do Young memakaikan plester dibagian lehernya yang sakit, Jae Duk yang melihatnya bersama Seo Won berkomentar tapi percaya dua wanita itu bisa menaklukan empat orang dengan tangan kosong, Seo Won juga tak mengira Do Young akan jauh lebih tangguh. Do Young mengeluh lehernya masih sakit karena pria brengsek itu.
Jin Woo datang membanting berkas dengan kesal, Jae Duk menanyakan apa hasil dari interogasi mereka. Jin Woo menceritakan bahwa pria itu sebagai korban yang dipukuli jadi  akan melakukan diagnosa medis dan mengajukan gugatan. Seo Won mengumpat mereka itu preman yang menakjubkan.
Young Jin kembali ke tempat duduknya, Young Jin mengeluh karena semua itu hanya omong kosong dari preman-preman itu. Young Jin tahu jadi memintanya agar  Pergi ke rumah sakit dan periksa lukanya dengan sinar. Do Young meminta izin untuk menginterogasi mereka. Young Jin tahu bahwa Mereka bukan tipe orang yang mudah buka mulut. 

Jae Duk melihat berkas di pelaku dan melihat fotonya sambil mengumpat pria itu yang pernah di lihatnya dan tak asing dimatanya. Lalu mengingat-ngingat dimana pernah bertemu pria berkumis itu. Saat itu bersama Seo Won pergi ke bagian serikat kerja yang suka melakukan demo.
Seo Won pun akhirnya bisa mengingat pria itu, Jae Duk mengingat pria itu ada di serikat kerja KL Kronstuksi, jadi yakin Tae Yoo itu sengaja meneror sebagai pembalasan dendam atas kematian anaknya Lalu Do Young yang terkena. Do Young mengartikan Ini adalah serangan pembalasan langsung terhadap polisi jadi mereka harus melaporkan hal ini kepada atasan dan menyelidikinya dengan benar.
Young Jin meminta agar tidak  terlalu ambisius dan tetap tenang. Jae Duk tak terima mereka hanya diam padahal kedua wanita itu hampir saja terluka jadi sekarang perlu pengamanan. Young Jin menyuruh Jae Duk  Berhenti membuat keributan dan tetap tenang, lebih baik mereka Berpura-pura tidak tahu apa-apa dan bergerak diam-diam.
“Jika kita ingin, kasus Presdir Kang akan diajukan dalam Kejahatan Kekerasan, kita perlu menemukan bukti kalau mereka menerima pembayaran uang. Jae Deok dan Se Won, mulai menggali informasi di sekitar lingkungan mereka dengan hati-hati. Han Jin Woo, aku akan mencari orang lain mendampingimu Jadi pergilah ke kantor serikat dulu.” perintah Young Jin dan menyuruh Do Young untuk beristirahat dirumah. Do Young menolak karena tak bisa tidur apabila pria yang menyerangnya tak menangkapnya. 

Jin Woo dan Do Young mengamati Mabbaki yang ada diclub, lalu parkiran melihat kantor serikat yang ada di basemant. Do Young terus memegang lehernya, Jin Woo menyuruh untuk menurukan tanganya memasang kembali plester yang lepas.
“Apa kau tidak takut? Aku melihat video blackbox dan kejadian itu cukup jadi tontonan mengerikan” komentar Jin Woo
“Sunbaenim, Apa kau takut pada gangster?” ejek Do Young
“Aku takut padamu.” ucap Jin Woo
Do Young binggung, Jin Woo tak percaya Do Young itu tak takut melawan empat preman dengan tangan kosong. Do Young mengodanya kalau sekarang Jin Woo mengkhawatirkanya. Jin Woo membenakan Karena Do Young pasangannya dalam berkerja. Do Young tersenyum mendengarnya. 

Di restoran rahasia
Kepala Yum menyalahkan Tae Yoo karena kesalahanya itu maka anaknya meninggal, karena anak buahnya tidak melakukan apa-apa tanpa izinnya Tae Yoo membalas Kepala Yum harus melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengatur anak buahnya. Kepala Yum menegaskan semua ini terjadi karena Tae Yoo yang tidak bisa mengatur dan mendidik anaknya.
“.Ini bukan sesuatu yang harus kupasrahkan, Ambil tanggung jawab dan temukan cara agar Choi Young Jin dipecat.” perintah Tae Yoo
“Aku sudah katakan dari awal aku tidak bisa mengendalikan Choi Young Jin. Dan Kau seharusnya menghindarinya.” balas Kepala Yum

“Choi Young Jin sepertinya tahu kalau aku yang membunuh ayahnya. Tapi ada satu hal yang tidak dia ketahui,  Detektif yang bertanggung jawab berada di sisiku sekarang Jika Choi Young Jin mencari tahu, apa yang akan terjadi padamu? Gunakan kepalamu ... Kau temukan cara agar Choi Young Jin dipecat dari posisinya!!!” teriak Tae Yoo penuh dendam.
Kepala Yum mengumpat Tae Yoo memang benar seorang gangster.  Tae Yoo pun mengejek Kepala Yum adlah seorang polisi korupsi tapi berani mengejeknya. Preman Gangster. Kepala Yum menegaskan dirinya itu tak ingin menjadi serakah, apabila seperti ini Tae Yoo seperti mengajak perang dengan polisi. Tae Yoo tak ingin menjadi pengecut jadi tetap menyuruh Kepala Yum seperti yang diperintahkan dan menemukan caranya. 


Jin Woo memberi laporan bahwa pria yang menyuruh preman itu adalah Kwon Sung Chul, Presdir Uni KL Kontruksi, berusia 38 tahun, Seorang bos geng Incheon Barat. Jae Duk menjelaskan KL geng terdiri dari anggota geng Incheon Barat jadi merekaa akan melihat pada orang-orang yang menyerang Do Young tapi tidak ada jejak penyuapan uang
Seo Won yakin mungkin dibayar secara tunai, karena empat orang itu satu sekolah bersama. Jae Duk melihat gambaran yang cukup jelas, tapi mereka semua menjaga mulut jadi mereka tak punya bukti. Young Jin mengerti dengan begitu mereka harus buat para preman bicara. Do Young penasaran menanyakan caranya. 

Tersangka, Kim Sung Min, pria berkumis gelisah mondar-mandir dalam selnya. Sementara Chun Dae Il duduk diam sambil meremas-remas tanganya. Semua anggota melihatnya dari layar CCTV. Jae Duk mulai menginterogasi Chun Dae Il lalu Seo Won menginterogasi Kim Sung Min. Young Jin dan yang lainya memperhatikan dengan teliti di ruang kontrol. 

Seo Won merasa Kim Sung Min akan lebih mudah. Jin Woo juga berpikiran sama menurutnya Sung Min mudah ditaklukan. Do Young melihat Dae Il yang tak pernah bicara. Jae Duk juga bisa melihat dari caranya bersikap. Young Jin melihat foto keduanya, menurutnya Dae Il lah yang paling mudah. Semuanya langsung mengerutkan dahi dengan wajah binggung
“Orang dengan keyakinan yang rendah dan di ambang stres yang rendah... mereka cenderung menggosok tangan bersama-sama seperti ini dan melakukannya dengan ringan. Ketika tingkat stres mereka naik atau tingkat kepercayaan diri mereka turun, mereka berhenti menggosok ringan tangan. Mereka akan tiba-tiba saling mengunci jari-jari dan mulai menggosokkan kedua tangan dan Chun Dae Il terlihat seperti itu.” jelas Young Jin yang memperagakan saat Dae il mengosok lalu menguncinya dengan memasukan ke sela-sela jarinya.
“Jadi, kita akan membuat rencana agar Chun Dae Il bicara Dan kita berpura-pura membiarkan Kim Sung Min pergi, baiklah... siapa yang ingin melakukan akting?” ucap Jae Duk, Jin Woo pun mengambil alih tugas. 

Jin Woo masuk ke ruang interogasi langsung mencengkram Dae il menanyakan keberadan teman-temannya  yang melarikan diri dari rumah sakit. Dae il mengaku tak tahu, Jin Woo menarik dan mendorongnya dengan mengancam kalau sampai Dae Il tak tahu maka akan mati. Seo Won masuk memperingatan Jin Woo untuk mematikan rekaman dulu sebelum melakukan ancaman.
Akhirnya Jin Woo menyuruh Seo Won untuk mematikan kamera dan membawa tongkat karena ingin memukulnya sampai pingsan. Young Jin masuk kedalam ruangan menyuruh Jin Woo keluar sekarang dan meminta Dae il untuk kembali duduk.
“Kau mendengar kalau temanmu melarikan diri, kan? Di mana mereka?” tanya Young Jin
“Aku benar-benar tidak tahu.” jawab Dae il
“Tapi Mengapa korbannya lari? Kau bilang, kau tertabrak dan kau adalah korban. Kau bilang akan menuntut kami, Kenapa mereka mencoba lari? Pernahkah Kau melihat korban yang dipukuli melarikan diri sebelumnya?” ucap Young Jin, Dae Il mengenggam tanganya sendiri sambil mengosonkan tanganya. 

Jae Duk pun berkomentar bahwa Sung Min beruntung karena kesaksianya bisa membuatnya pergi. Sung Min langsung memberikan cap jempol pada surat yang diberikan Jae Duk, lalu borgolnya dibuka.  Dae Il sengaja dibawa bersama Seo Won melihat Sung Min yang dibebaskan, tapi bisa menahan amarahnya karena berpikir temannya itu membuka mulut.
“Persahabatan benar-benar indah. Kau hanya tutup mulut dan melanjutkan hidup menyedihkan seperti ini. Sementar Dia sudah bicara dan bebas dn sudah menulis sebuah pernyataan lalu bebas. Diam tidak akan membuatmu jadi pahlawan. Kau hanya akan menjadi pionir kejahatan.” komentar Young Jin pada Dae Il yang kembali mendekam di penjara.
Dae Il hanya diam menatap Young Jin, akhirnya Young Jin mengajak semuanya pergi karena Dae Il akan menyerah akhirnya setelah sepuluh tahun atau lebih dipenjara. Dae Il tiba-tiba berdiri memanggil Dong Il. 

Kepala Yum merenung sambil mengingat ucapan Young Jin “Choi Young Jin sepertinya tahu kalau aku yang membunuh ayahnya.  Tapi ada satu hal yang tidak di ketahuinya, Detektif yang bertanggung jawab berada di sisiku sekarang. Jika Choi Young Jin mencari tahu, apa yang akan terjadi padamu?”
Akhirnya ia menemui Sek Yoon dalam sebuah bar, memberitahu bahwa akan menyusun rencana, tapi sebelum itu ada sesuatu yang harus urus oleh Sek Yoon untukya. 

Sek Yoon pergi menemui Mabbaki dan langsung menamparnya, Mabbaki binggung menerima tamparan dan menanyakan ada apa dengan ekspresi wajahnya. Sek Yoon kembali menamparnya beberapa kali. Anak Buah Mabbaki akan membantu tapi Mabbaki menyuruh mereka untuk keluar ruangan saja.
“Mengapa Kau pergi ke kantor polisi Central Seoul? Kenapa Kau lakukan ini Mabbaki? Dasar Kau Mabbaki yang bodoh!!! Jadi jangan mencoba untuk bicara kecerdasan di depanku. Apa Kau tahu jangan menyebut nama Presdir Kang di kantor polisi?” ucap Sek Yoon
“Aku tidak melakukannya.” kata Mabbaki berpura-pura tak melakukan itu.
“Aku bilang gunakan kepalamu!! Presdir Kang belum tahu apa yang dikatakan olehmu, maka aku datang memberitahumu bagaimana Kau bisa menyelamatkan hidupmu. Jadi jangan coba-coba berpikir dan lakukan apa yang kukatakan. Jika tidak, Kau benar-benar akan mati.” ancam Sek Yoon, Mabbaki mengerti. 

Pengacara Kim memberitahu Tae Yoo bahwa masalah pada situs Future City bahwaPekerja konstruksi mengambil alih situs dan mengganggu pembangunan.  Tae Yoo menyuruh untuk serikta kerja mengatasinya dan tempatkan pada seluruh gedung, kalau jadwal konstruksi tertunda maka mereka akan kehilangan uang jadi meminta Pengacaranya untuk mengawasinya.
Sek Yoon datang dengan terburu-buru, Tae Yoo langsung menanyakan hasilnya. Sek Yoon sudah mendengar dari Kepala Yum. Setelah semuanya berakhir maka akan diurus. Tae Yoo memuji Kepala Yum yang sangat cerdas dan  taat.
“Seperti yang kita janjikan, alihkan distrik barat ke geng Ilsan Dan pastikan mengelolanya dengan baik sehingga orang lain tidak mengeluh.” perintah Tae Yoo pada Sek Yoon. 

Sebuah surat penyataan kesaksian dengan tulisan tangan, Kepala Yum yang menerimanya langsung menyuruh polisi lain agar menyelidiki secara menyeluruh. Mabbaki yang ada di clubnya mengamuk dengan melempar botol wine ke arah dinding, lalu polisi membawanya.
Young Jin memberitahu bahwa mereka sudah mendapatkan penyataaan jadi  sekarang akan mendapatkan KL Labor Union Presdir Kwon Sung Chul, jadi bersiap-siap untuk pindah ada semua anak buahnya.
Sebuah surat perintah penangkapan diperlihatkan, Pria itu memperkenalkan diri, Letnan Seo Jung Hyuk dari Internal Affairs dan akan menangkap Young Jin  dalam kasus penyuapan. Young Jin dan anak buahnya binggung karena tiba-tiba ada surat penangkapan.
bersambung ke episode 15 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar