Do Young
yang mengendarai mobil mengumpat kesal karena tiba-tiba mobil menyalip
didepannya dan melambatkan laju mobilnya. Petugas Song meminta agar mengontrol
emosi saat mengendarai mobil, lagi pula mobil yang mereka kendarai juga mobil
Young Jin.
Tiba-tiba
mobil didepan mereka mengerem mendadak, Do Young pun mengijak rem dengan cepat
sambil mengumpat orang didepannya memang sudah gila. Petugas Song mengajak Do
Young pergi saja, tapi Do Young malah lebih cepat mengemudikan mobilnya sambil
berteriak menyuruh pria itu mengemudi dengan benar.
Pria itu
malah bermain-main dengan Do Young dengan menghalanginya untuk menyalip. Sampai
akhirnya mobil itu berhenti dan datang mobil lainya, akhirnya mereka dikepung
empat pria bersenjata tajam. Do Young bisa melawan tapi petugas Song bisa
dengan cepat jatuh karena terkena pukulan.
Do Young
hampir saja terjatuh tapi bisa memelintir tangan pria yang mejambak rambutnya.
Petugas Song sudah tergeletak dan terus ditendang. Do Young langsung mengambil
sabuk dan menendang lalu mengikat tanganya. Petugas Song berusaha untuk duduk
menelp kepolisian.
Pagi hari
Tae Yoo
menerima laporan bahwa orang yang mereka serang itu adalah wanita yang membunuh
anaknya. Sek Yoon membenarkan jadi bukan Young Jin seperti target mereka,
padahal orang mereka sudah menegaskan plat nomor mobil Young Jin. Tae Yoo tak percaya hanya mereka berdua bisa menghajar
semuanya
“Dasar
orang-orang idiot, Mereka akan menutup mulut,kan?” tanya Tae Yoo
“Ya, anda
tidak perlu khawatir.” ucap Sek Yoon.
“Kita
menyerang kembali dengan cara yang ceroboh. Mereka mungkin akan marah dan
kembali lagi, Tetap perhatikan bagaimana reaksi Choi Young Jin setelah ini”
perintah Tae Yoo
Di ruang
interogasi
Young Jin
menegaskan semuanya sudah tertangkap kamera black box jadi tidak ada yang akan
percaya cerita mereka yang memulai dan pria itu yang menyerang dulu, lalu
mengancam akan dikenakan denda dengan mencoba untuk membunuh polisi.
“Kami
para korban di sini. Apa Kau tidak melihat bahwa aku dipukuli? Aku akan
melakukan diagnosis medis dan mengajukan gugatan.
“Perhatikan
baik-baik wajahku. Saat kau berpapasan denganku diluar. Kau mati. Mengerti?”
ancam Jin Woo
“Jika aku
melihat wanita itu diluar lagi, apa yg harus kulakukan ya? Katakan padanya
untuk menemui dan bemain denganku sampai larut malam.” ejek si pria brengsek
itu.
Jin Woo
benar-benar marah Do Young diangga seperti wanita pangilan. Pria itu makin
mengejek dengan sikap Jin Woo yang pacarnya. Jin Woo membenarkan bahwa wanita
itu adalah istrinya.
Do Young
memakaikan plester dibagian lehernya yang sakit, Jae Duk yang melihatnya
bersama Seo Won berkomentar tapi percaya dua wanita itu bisa menaklukan empat
orang dengan tangan kosong, Seo Won juga tak mengira Do Young akan jauh lebih
tangguh. Do Young mengeluh lehernya masih sakit karena pria brengsek itu.
Jin Woo
datang membanting berkas dengan kesal, Jae Duk menanyakan apa hasil dari
interogasi mereka. Jin Woo menceritakan bahwa pria itu sebagai korban yang
dipukuli jadi akan melakukan diagnosa
medis dan mengajukan gugatan. Seo Won mengumpat mereka itu preman yang
menakjubkan.
Young Jin
kembali ke tempat duduknya, Young Jin mengeluh karena semua itu hanya omong
kosong dari preman-preman itu. Young Jin tahu jadi memintanya agar Pergi ke rumah sakit dan periksa lukanya
dengan sinar. Do Young meminta izin untuk menginterogasi mereka. Young Jin tahu
bahwa Mereka bukan tipe orang yang mudah buka mulut.
Jae Duk
melihat berkas di pelaku dan melihat fotonya sambil mengumpat pria itu yang
pernah di lihatnya dan tak asing dimatanya. Lalu mengingat-ngingat dimana
pernah bertemu pria berkumis itu. Saat itu bersama Seo Won pergi ke bagian
serikat kerja yang suka melakukan demo.
Seo Won
pun akhirnya bisa mengingat pria itu, Jae Duk mengingat pria itu ada di serikat
kerja KL Kronstuksi, jadi yakin Tae Yoo itu sengaja meneror sebagai pembalasan
dendam atas kematian anaknya Lalu Do Young yang terkena. Do Young mengartikan Ini
adalah serangan pembalasan langsung terhadap polisi jadi mereka harus
melaporkan hal ini kepada atasan dan menyelidikinya dengan benar.
Young Jin
meminta agar tidak terlalu ambisius dan
tetap tenang. Jae Duk tak terima mereka hanya diam padahal kedua wanita itu
hampir saja terluka jadi sekarang perlu pengamanan. Young Jin menyuruh Jae
Duk Berhenti membuat keributan dan tetap
tenang, lebih baik mereka Berpura-pura tidak tahu apa-apa dan bergerak
diam-diam.
“Jika
kita ingin, kasus Presdir Kang akan diajukan dalam Kejahatan Kekerasan, kita
perlu menemukan bukti kalau mereka menerima pembayaran uang. Jae Deok dan Se
Won, mulai menggali informasi di sekitar lingkungan mereka dengan hati-hati. Han
Jin Woo, aku akan mencari orang lain mendampingimu Jadi pergilah ke kantor
serikat dulu.” perintah Young Jin dan menyuruh Do Young untuk beristirahat
dirumah. Do Young menolak karena tak bisa tidur apabila pria yang menyerangnya
tak menangkapnya.
Jin Woo
dan Do Young mengamati Mabbaki yang ada diclub, lalu parkiran melihat kantor
serikat yang ada di basemant. Do Young terus memegang lehernya, Jin Woo
menyuruh untuk menurukan tanganya memasang kembali plester yang lepas.
“Apa kau
tidak takut? Aku melihat video blackbox dan kejadian itu cukup jadi tontonan
mengerikan” komentar Jin Woo
“Sunbaenim,
Apa kau takut pada gangster?” ejek Do Young
“Aku
takut padamu.” ucap Jin Woo
Do Young
binggung, Jin Woo tak percaya Do Young itu tak takut melawan empat preman
dengan tangan kosong. Do Young mengodanya kalau sekarang Jin Woo
mengkhawatirkanya. Jin Woo membenakan Karena Do Young pasangannya dalam
berkerja. Do Young tersenyum mendengarnya.
Di
restoran rahasia
Kepala
Yum menyalahkan Tae Yoo karena kesalahanya itu maka anaknya meninggal, karena
anak buahnya tidak melakukan apa-apa tanpa izinnya Tae Yoo membalas Kepala Yum harus
melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengatur anak buahnya. Kepala Yum
menegaskan semua ini terjadi karena Tae Yoo yang tidak bisa mengatur dan
mendidik anaknya.
“.Ini
bukan sesuatu yang harus kupasrahkan, Ambil tanggung jawab dan temukan cara
agar Choi Young Jin dipecat.” perintah Tae Yoo
“Aku
sudah katakan dari awal aku tidak bisa mengendalikan Choi Young Jin. Dan Kau
seharusnya menghindarinya.” balas Kepala Yum
“Choi
Young Jin sepertinya tahu kalau aku yang membunuh ayahnya. Tapi ada satu hal
yang tidak dia ketahui, Detektif yang
bertanggung jawab berada di sisiku sekarang Jika Choi Young Jin mencari tahu,
apa yang akan terjadi padamu? Gunakan kepalamu ... Kau temukan cara agar Choi
Young Jin dipecat dari posisinya!!!” teriak Tae Yoo penuh dendam.
Kepala
Yum mengumpat Tae Yoo memang benar seorang gangster. Tae Yoo pun mengejek Kepala Yum adlah seorang
polisi korupsi tapi berani mengejeknya. Preman Gangster. Kepala Yum menegaskan
dirinya itu tak ingin menjadi serakah, apabila seperti ini Tae Yoo seperti
mengajak perang dengan polisi. Tae Yoo tak ingin menjadi pengecut jadi tetap
menyuruh Kepala Yum seperti yang diperintahkan dan menemukan caranya.
Jin Woo
memberi laporan bahwa pria yang menyuruh preman itu adalah Kwon Sung Chul, Presdir
Uni KL Kontruksi, berusia 38 tahun, Seorang bos geng Incheon Barat. Jae Duk
menjelaskan KL geng terdiri dari anggota geng Incheon Barat jadi merekaa akan
melihat pada orang-orang yang menyerang Do Young tapi tidak ada jejak penyuapan
uang
Seo Won
yakin mungkin dibayar secara tunai, karena empat orang itu satu sekolah
bersama. Jae Duk melihat gambaran yang cukup jelas, tapi mereka semua menjaga
mulut jadi mereka tak punya bukti. Young Jin mengerti dengan begitu mereka harus
buat para preman bicara. Do Young penasaran menanyakan caranya.
Tersangka,
Kim Sung Min, pria berkumis gelisah mondar-mandir dalam selnya. Sementara Chun
Dae Il duduk diam sambil meremas-remas tanganya. Semua anggota melihatnya dari
layar CCTV. Jae Duk mulai menginterogasi Chun Dae Il lalu Seo Won
menginterogasi Kim Sung Min. Young Jin dan yang lainya memperhatikan dengan
teliti di ruang kontrol.
Seo Won
merasa Kim Sung Min akan lebih mudah. Jin Woo juga berpikiran sama menurutnya
Sung Min mudah ditaklukan. Do Young melihat Dae Il yang tak pernah bicara. Jae
Duk juga bisa melihat dari caranya bersikap. Young Jin melihat foto keduanya,
menurutnya Dae Il lah yang paling mudah. Semuanya langsung mengerutkan dahi
dengan wajah binggung
“Orang
dengan keyakinan yang rendah dan di ambang stres yang rendah... mereka
cenderung menggosok tangan bersama-sama seperti ini dan melakukannya dengan
ringan. Ketika tingkat stres mereka naik atau tingkat kepercayaan diri mereka
turun, mereka berhenti menggosok ringan tangan. Mereka akan tiba-tiba saling
mengunci jari-jari dan mulai menggosokkan kedua tangan dan Chun Dae Il terlihat
seperti itu.” jelas Young Jin yang memperagakan saat Dae il mengosok lalu
menguncinya dengan memasukan ke sela-sela jarinya.
“Jadi, kita
akan membuat rencana agar Chun Dae Il bicara Dan kita berpura-pura membiarkan
Kim Sung Min pergi, baiklah... siapa yang ingin melakukan akting?” ucap Jae
Duk, Jin Woo pun mengambil alih tugas.
Jin Woo
masuk ke ruang interogasi langsung mencengkram Dae il menanyakan keberadan teman-temannya yang melarikan diri dari rumah sakit. Dae il
mengaku tak tahu, Jin Woo menarik dan mendorongnya dengan mengancam kalau
sampai Dae Il tak tahu maka akan mati. Seo Won masuk memperingatan Jin Woo
untuk mematikan rekaman dulu sebelum melakukan ancaman.
Akhirnya
Jin Woo menyuruh Seo Won untuk mematikan kamera dan membawa tongkat karena
ingin memukulnya sampai pingsan. Young Jin masuk kedalam ruangan menyuruh Jin
Woo keluar sekarang dan meminta Dae il untuk kembali duduk.
“Kau
mendengar kalau temanmu melarikan diri, kan? Di mana mereka?” tanya Young Jin
“Aku
benar-benar tidak tahu.” jawab Dae il
“Tapi Mengapa
korbannya lari? Kau bilang, kau tertabrak dan kau adalah korban. Kau bilang akan
menuntut kami, Kenapa mereka mencoba lari? Pernahkah Kau melihat korban yang
dipukuli melarikan diri sebelumnya?” ucap Young Jin, Dae Il mengenggam tanganya
sendiri sambil mengosonkan tanganya.
Jae Duk
pun berkomentar bahwa Sung Min beruntung karena kesaksianya bisa membuatnya
pergi. Sung Min langsung memberikan cap jempol pada surat yang diberikan Jae
Duk, lalu borgolnya dibuka. Dae Il
sengaja dibawa bersama Seo Won melihat Sung Min yang dibebaskan, tapi bisa
menahan amarahnya karena berpikir temannya itu membuka mulut.
“Persahabatan
benar-benar indah. Kau hanya tutup mulut dan melanjutkan hidup menyedihkan
seperti ini. Sementar Dia sudah bicara dan bebas dn sudah menulis sebuah
pernyataan lalu bebas. Diam tidak akan membuatmu jadi pahlawan. Kau hanya akan
menjadi pionir kejahatan.” komentar Young Jin pada Dae Il yang kembali mendekam
di penjara.
Dae Il
hanya diam menatap Young Jin, akhirnya Young Jin mengajak semuanya pergi karena
Dae Il akan menyerah akhirnya setelah sepuluh tahun atau lebih dipenjara. Dae
Il tiba-tiba berdiri memanggil Dong Il.
Kepala
Yum merenung sambil mengingat ucapan Young Jin “Choi Young Jin sepertinya tahu kalau aku yang membunuh ayahnya. Tapi ada satu hal yang tidak di ketahuinya, Detektif
yang bertanggung jawab berada di sisiku sekarang. Jika Choi Young Jin mencari
tahu, apa yang akan terjadi padamu?”
Akhirnya
ia menemui Sek Yoon dalam sebuah bar, memberitahu bahwa akan menyusun rencana,
tapi sebelum itu ada sesuatu yang harus urus oleh Sek Yoon untukya.
Sek Yoon
pergi menemui Mabbaki dan langsung menamparnya, Mabbaki binggung menerima
tamparan dan menanyakan ada apa dengan ekspresi wajahnya. Sek Yoon kembali
menamparnya beberapa kali. Anak Buah Mabbaki akan membantu tapi Mabbaki
menyuruh mereka untuk keluar ruangan saja.
“Mengapa
Kau pergi ke kantor polisi Central Seoul? Kenapa Kau lakukan ini Mabbaki? Dasar
Kau Mabbaki yang bodoh!!! Jadi jangan mencoba untuk bicara kecerdasan di
depanku. Apa Kau tahu jangan menyebut nama Presdir Kang di kantor polisi?” ucap
Sek Yoon
“Aku
tidak melakukannya.” kata Mabbaki berpura-pura tak melakukan itu.
“Aku
bilang gunakan kepalamu!! Presdir Kang belum tahu apa yang dikatakan olehmu,
maka aku datang memberitahumu bagaimana Kau bisa menyelamatkan hidupmu. Jadi
jangan coba-coba berpikir dan lakukan apa yang kukatakan. Jika tidak, Kau benar-benar
akan mati.” ancam Sek Yoon, Mabbaki mengerti.
Pengacara
Kim memberitahu Tae Yoo bahwa masalah pada situs Future City bahwaPekerja
konstruksi mengambil alih situs dan mengganggu pembangunan. Tae Yoo menyuruh untuk serikta kerja
mengatasinya dan tempatkan pada seluruh gedung, kalau jadwal konstruksi
tertunda maka mereka akan kehilangan uang jadi meminta Pengacaranya untuk
mengawasinya.
Sek Yoon
datang dengan terburu-buru, Tae Yoo langsung menanyakan hasilnya. Sek Yoon
sudah mendengar dari Kepala Yum. Setelah semuanya berakhir maka akan diurus.
Tae Yoo memuji Kepala Yum yang sangat cerdas dan taat.
“Seperti
yang kita janjikan, alihkan distrik barat ke geng Ilsan Dan pastikan
mengelolanya dengan baik sehingga orang lain tidak mengeluh.” perintah Tae Yoo
pada Sek Yoon.
Sebuah
surat penyataan kesaksian dengan tulisan tangan, Kepala Yum yang menerimanya
langsung menyuruh polisi lain agar menyelidiki secara menyeluruh. Mabbaki yang
ada di clubnya mengamuk dengan melempar botol wine ke arah dinding, lalu polisi
membawanya.
Young Jin
memberitahu bahwa mereka sudah mendapatkan penyataaan jadi sekarang akan mendapatkan KL Labor Union
Presdir Kwon Sung Chul, jadi bersiap-siap untuk pindah ada semua anak buahnya.
Sebuah surat
perintah penangkapan diperlihatkan, Pria itu memperkenalkan diri, Letnan Seo
Jung Hyuk dari Internal Affairs dan akan menangkap Young Jin dalam kasus penyuapan. Young Jin dan anak
buahnya binggung karena tiba-tiba ada surat penangkapan.
bersambung ke episode 15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar