No Ra
membaca kartu yang diberikan Hyun Suk, lalu terdengar suara Hyuk Suk yang
mengakui bahwa menyukainya. No Ra kaget melihat Hyuk Suk sudah berdiri
didekatnya. Hyuk Suk yakin No Ra itu pasti kaget, begitu juga dirinya kaget,
lalu bertanya-tanya kenapa temanya itu duduk ditaman, menurutnya No Ra sudah
penasaran jadi tak tahan membukanya dirumah. No Ra binggung menanyakan apa
sebenarnya yang diberikan Hyuk Suk padanya.
“Itu
surat pernyataan untuk cinta pertamaku.” akui Hyun Suk, No Ra binggung dengan
kata “Cinta pertama” untuk Hyun Suk
“Kau
pasti kaget dan tak pernah menduganya, kan? Kau pasti tersentuh saat ini dan merasa
gugup kan saat ini? Aku pikir kau akan gugup semalaman jadi aku mencarimu.”
ungkap Hyun Suk mengodanya, No Ra berteriak tak setuju. Hyun Suk duduk
disamping No Ra.
“Ha No
Ra, kau cinta pertamaku. Kau sangat bersinar, dan ceria. dulu kau sangat
cantik, Ha No Ra.” puji Hyun Suk, No Ra binggung dengan sikap Hyun Suk
tiba-tiba mengutarakan pujian padanya.
“Dulu kau
yang bilang...Aku akan jadi produser, Seorang Produser yang hebat dan keren.”
ungkap Hyun Suk bangga
No Ra
merasa karena Hyun Suk mengatakan memiliki bakat, Hyun Suk mengelengkan kepala,
karena hanya No Ra yang bisa melihat hal aneh yang dilakukanya sebagai
bakatnya, dan No Ra itu satu-satunya percaya padanya. Jadi karena No Ra membuatnya seperti sekarang ini. No Ra
benar-benar tak mengerti dan merasa tak melakukanya. Hyun Suk kecewa No R itu
tak ingat
“Sepertinya
aku cuma bilang kalau aku suka arahanmu.” pikir No Ra
“Ah, aku
sampai tak bisa berkata-kata. Kau yang mengubah hidupku, tapi kau lupa?” keluh
Hyuk Suk
“Katakan
padaku, kapan aku mengatakannya.” pinta No Ra penasaran
Hyuk Suk
menolak lalu berdiri, No Ra memanggil temanya, Hyuk Suk memerintahkan No Ra
untuk terus berkerja padanya dan nanti akan menceritakanya. No Ra dengan cepat
menanyakan alasan Hyuk Suk memberikan kotak itu padanya. Hyun Suk sempat menghela
nafas kembali membalikan badanya.
“Ini
adalah alasan kenapa kau begitu penting bagiku. Mungkin kau tidak ingat tapi
kaulah satu-satunya pendukungku. Alasanku untuk terus melangkah. Berkat dirimu,
mimpiku bisa terwujud. Karena itulah aku mengkhawatirkanmu. Bukan karena
kasihan. Jadi..Jangan lupakan siapa dirimu.” pesan Hyun Suk lalu pamit pergi.
No Ra
melihat Punggung Hyun Suk yang semakin menjauh, teringat saat No Ra tak
mengenal Hyuk Suk yang dikenalanya. Lalu Hyun Suk membalas apakah ini No Ra
yang dikenalnya saat masih SMA.
Ketika
ada di bar, No Ra memang USB kebinggungan kenapa harus dirinya yang melaporkan
tindakan susila itu. Hyun Suk melihat No Ra yang mabuk mengatakan bahwa itu
harus dilakukan karena ia adalah Ha No Ra.
“Meski sekarang
dia ibu rumah tangga, Dia tetaplah No Ra, Ha No Ra.” ucap Hyun Suk saat bertemu
dengan suaminya.
Waktu No
Ra diajakan makan tusuk bambu, merasakan akhir-akhir ini Hyun Suk sering
memujinya. Hyun Suk melihat No Ra memag seperti dulu jadi di berbicara padanya.
No Ra berkaca-kaca mengingat semua ucapan Hyun Suk padanya agar kembali menjadi
No Ra yang sebenarnya. Sementara Hyun Suk yang berjalan pulang, berharap agar
No Ra tak goyah lagi.
No Ra
baru pulang disambut dengan wajah Woo Chul yang serius dan melipat tanganya
didada. Woo Chul memperlihatkan Surat perjanjian perceraian sudah dirobek, dan mengatakan
bahwa Perceraian mereka batal,
“Aku
yakin kau terkejut, ada dua alasan kenapa perceraiannya kubatalkan. Aku ingin
kau dengar baik-baik.” jelas Woo Chul
“Hei... Kim
Woo Chul, apa kau sudah gila? Sudah kubilang jangan anggap aku bodoh. Tutup
mulutmu!!! Aku sudah tak tahan lagi. Kau pikir perjanjian kita tak ada artinya?
Akan kuambil sekarang juga, tunggu disini.” teriak No Ra tak terima
Hyun Suk
melirik amplop coklat di selipan raknya, sebelumnya mencari surat perjanjian No
Ra yang ditaruh dalam kamar dan sengaja menyembunyikanya agar No Ra tak bisa
berbuat apa-apa.
No Ra
mempersilahkannya, Woo Chul binggung karena khayalanya ternyata tak terjadi. No
Ra meminta Woo Chul memberitahu dua alasan perceraian yang dibatalkan, dan akan
mendengarnya.
“Alasan
pertama, Aku tak bisa bercerai dalam kesalahpahaman bahwa aku mengidap ganggunan
kepribadian narsistik. Memang kau tahu penyakit apa itu? Nascisstic personality disorder Sifat mengagumi diri secera berlebihan
dan keinginan untuk diakui. Ketidakmampuan membaca perasaan orang lain. Itulah
gangguan kepribadian narsistik.” jelas Woo Chul
“Dalam
berhubungan, penderita tak peduli orang lain. Selalu memikirkan diri sendiri,
Punya kepercayaan diri tinggi pada kemampuan dan bakatnya. Menganggap dirinya
hebat, kaya, berkuasa, dan berstatus tinggi. Dia mencari cinta yang ideal dan
indah.” balas No Ra menatap Woo Chul
Woo Chul
membenarkan penjelasan istrinya, tapi menurutnya ia tak seperti itu. No Ra
menegaskan suaminya itu tak tahu perasaan pasangan dan tak mau mencari tahu,
seperti sekarang ini menginginkan bercerai lalu membatalkanya, menurutnya Woo
Chul tak pernah memikirkan perasaannya.
“Alasan
kedua... adalah sikapmu saat ini. Alasanku bercerai adalah karena kita tak bisa
berkomunikasi. Dari situlah mulanya, Tak
dapat berkomunikasi adalah alasan Dan perceraian adalah hasil Tapi sekarang kau
bisa kuajak berkomunikasi. Kau ada peningkatan.” ungkap Woo Chul sengaja langsung
membahas alasan keduanya,tanpa mau membahas alasan pertamanya. No Ra tak
percaya dengan suaminya yang kembali mencari-cari alasan.
“Lihat
dirimu baik-baik...Sebulan yang lalu, kau masuk Woocheon demi bisa bicara
denganku, Kau masih punya perasaan padaku Karena itu aku memberimu kesempatan.”
kata Woo Chul yakin
No Ra
menatap suaminya yang duduk, menurutnya sampai sekarang Suaminya itu tetap
dilakukan demi dirinya. Woo Chul merasa memang dari dulu seperti ini jadi
meminta No Ra untuk memikirkan waktu pertama mereka bertemu.
Flash
Back
Woo Chul
terkesima dengan No Ra yang menari diatas panggung dengan penuh semangat
walaupun kakinya luka dan sempat terjatuh diatas panggung. No Ra duduk
sendirian di pinggir pantai, Woo Chul datang menaruh salep diatas kursi
memberitahu kalau nanti lukanya tambah parahdan bisa kena tetanus.
No Ra
binggung bertanya siapa pria yang mendatanginya, teringat sebelumnya Woo Chul
yang menonton saat pentas diatas panggung, lalu memberitahu kalau lukanya bukan
terkena tususkan paku. Woo Chul menjelaskan tetanus itu bukan hanya dari luka
tusukan paku saja
“Bakteri
masuk melalui luka terbuka dan memproduksi racun. Membuat otot kaku dan
akhirnya kejang.Dalam beberapa kasus, sampai ada yang mati. Pokoknya, jika luka
kau biarkan, akan bertambah parah.” jelas Woo Chul terlihat sangat pintar, No
Ra kaget mengertahui efeknya bisa sampai mati lalu mengerti.
“Luka
fisik maupun luka hati sama saja, Kau harus mengobatinya.” ucap Woo Chul duduk
disamping No Ra.
Lalu No Ra
pun mengucapkan terimakasih dan akan memakaikan salep, Woo Chul menyuruh No Ra
membersihkan dulu lukanya, dengan perhatian berlutut didepan No Ra untuk
melepaskan sepatunya, terlihat luka dibagian depan dan juga dibagian lututnya. Sambil
membersihkan luka, Woo Chul menceritakan Choi Jun Shin itu teman SMAnya, No Ra
pun mengucapkan selama kenal dengan teman pria yang baru dikenalnya.
“Ada film
judulnya "Bungee Jumping" Belum di release sih, tapi Jung Shik
menunjukkannya padaku karena dia kru. Suasananya mirip tempat ini. ,,Banyak
pohon cemara dan mataharinya sedang terbenam. Lalu kedua pemainnya menari di
bawah pohon cemara Mahasiswa pengecut jatuh cinta pada temannya. Jadi dia
mengikuti si wanita. Lalu ditempat seperti ini, si wanita mengajarinya menari.”.cerita
Woo Chul,
“Kenapa
si wanita mengajarinya menari?” tanya No Ra agak binggung keduanya menari
“Entahlah.
Mungkin itulah cara mereka berkomunikasi. Kadangkala tubuh lebih bisa mengungkapkan
kata-kata.,,Persis seperti saat kau menari.” ungkap Woo Chul No Ra bertanya apa
yang ditarikanya.
No Ra
berdiri didepan Woo Chul tanpa alas kaki menyuruh untuk membuat tubuhnya tegap
dan melemaskan pundaknya. Woo Chul yang terlihat kaku mencoba mengikuti
perintah No Ra.
Setelah
itu No Ra meminta untuk membusukngkan dada dan kepala agak kebelakang, Woo Chul
mengikutinya dan akhirnya mereka berdansa ditepi pantai dengan sinar matahari
terbit.
No Ra
memberitahu apa yang dia suka dari Woo Chul, yaitu punggungnya, karena seperti
melihat punggung ayahnya yang sudah meninggal dan suaminya mengkhawatirkan
dengan memberikan oba. Saat itu ia merasa Woo Chul sebagai pelindungnya. Woo Chul
dengan bangga bahwa memang dirinya seperti itu. No Ra mengakui hal itu sampai
suatu saat terjadi.
Flash Back
No Ra
yang hamil besar membantu membereskan barang-barang saat pindah rumah. Woo Chul
menyuruh No Ra untuk cepat membantunya karena esok akan segera kuliah. No Ra
meminta Woo Chul untu mencarikan kawasan orang Korea.
“Bamberg
hanya kota kecil, Sepertinya tidak ada.” ungkap Woo Chul yang sibuk menata buku
dirak
“Apa tak Satu
orang pun? Tolong carikan.” pinta No Ra memohon, Woo Chul tersenyum akan
mencarikanya.
Saat itu
No Ra ingat Woo Chul tak mencarikanya, bahkan
mengatakan tak kenal satupun orang Korea,Woo Chul tak ingat bahwa ia
pernah mengatakan itu sebelumnya pada No
Ra.
Flash Back
No Ra
menelp Neneknya yang ada di Korea, memberitahu keadaannya baik-baik saja dengan
menceritakan bahwa Woo Chul merawatnya dengan baik. Neneknya tahu No Ra bulan
depan akan melahirkan dan tubuhnya pasti sangat berat, jadi memintanya untuk
berhati-hati.
“Bagaimana
kabar nenek? Nenek tidak sakit, kan?” tanya No Ra khawatir
“Jangan
khawatirkan nenek. ,,Warungnya baik-baik saja, nenek juga masih sehat.” ucap
Nenek terlihat menahan sedihnya lalu berpura-pura karena tagihan mahal langsung
menutup telpnya. No Ra meminta satu menit saja tapi Neneknya sudah menutup
telpnya.
“Nenek...
Perutku sakit sekali. Padahal masih sebulan lagi. Dari pagi perutku sakit
sekali.” ucap No Ra sambil menangis menahan rasa sakit,
Sebelumnya
Woo Chul berpesan untuk tak menelpnya ke kampus karena pasti mereka disana tak
akan mengerti, apabila memang darurat, maka meminta No Ra berbicara "Tolong beritahu Kim Woo Chul,
darurat" dengan bahasa jerman.
Woo Chul
tertunduk mengingat semuanya, No Ra ingat karena tak bisa berbahasa inggris
jadi tak bisa kerumah sakit dan merasakan kesakitan berjam-jam. Woo Chul
beralasan itu karena pihak kampus yang telat menghubunginya.
“Kau malu
karena aku terlalu muda. Kau merahasiakan keberadaanku dari orang Korea disana.
Aku cuma ketemu dua orang Dan keduanya turis. Aku harus selalu bertanya pada dirimu
dan tak bisa melakukan apapun tanpa bantuanmu. Kemudian kau mulai jengkel, lalu
Kau jadi suka menegur dan menceramahiku. Aku jadi tertekan.Selama 4 tahun aku
cuma bersama Min Soo sebelum pulang ke Korea.” cerita No Ra, Woo Chul berusaha
menjelaskan situasinya saat itu.
“Alasanku
ingin bercerai...adalah karena aku kehilangan diriku yang dulu dan jadi orang
yang tak tahu apa-apa. Kau membuatku jadi seperti ini. Ikut ke Jerman adalah
kesalahanku.Waktu itu, aku pikir aku takkan bisa besarkan Min Soo sendiri.”
ucap No Ra menyesal.
Didepan
kamar terlihat Min Soo yan mendengar pembicaraan orang tuanya dengan wajah
sedih. Woo Chul berdiri mengatakan bahwa mereka harus memikirkan Min Soo dan
ingin tetap dengan dengan Min Soo dan juga istrinya, lalu mengakui kesalahanya.
“Min
Soo... Aku akan dengar pendapatnya tentang ini semua.” ucap No Ra lalu keluar
dari ruangan, saat itu terlihat sinar lampu kamar anaknya terlihat, Min Soo
masih dengan wajah sedih menutup pintu kamarnya.
Hyun Suk
menunggu di dekat parkiran dengan gelisah, lalu wajahnya bahagia melihat No Ra
karena tetap kuliah, lalu berpura-pura tak sengaja berpapasan dengan No Ra.
Tapi jeritan Yoon Young memanggil No Ra membuat Hyun Suk buru-buru membalikan
arah sepedanya.
“Hei,
hei! Aku ada berita besar... Cha Hyun Suk menyukaimu.” ucap Yoon Young bahagia,
No Ra malah kaget mendengar ucapan temanya yang blak-blakan.
“Saat kau
menginap di sauna, dia menelpon untuk mencarimu.. Wow, suaranya tidak wajar, Penuh
kekhawatiran. Ada lagi yang lain, Saat dia tahu kau tidak sakitdan datang
padaku,Suasana hatinya sangat aneh. Dia kecewa atas pernikahanmu dengan Kim Woo
Chul bahkan marah.” cerita Yoon Young mengebu-gebu
“Dia
bilang aku cinta pertamanya.” ungkap No Ra, Yoon Young kaget mendengarnya.
Keduanya
duduk dibawah pohon dekat kampus, No Ra sadar Hyuk Suk kecewa padanya karena
meninggalkan neneknya begitu saja dan tak hadir saat pemakaman. Yoon Young
bertanya-tanya alasan Hyuk Suk merahasiakanya, biasanya bisa cepat tahu tapi
kali ini benar-benar tak menyadarinya, bahkan Hyun Suk itu tak pernah menunjukkan
tanda-tanda.
No Ra
mengenal Hyuk Suk yang pemalu, Yoon Young mengartikan setelah 20 tahu, Hyuk Suk
itu menyatakan perasaanya. No Ra berteriak menyangkal, menurutnya itu tak masuk
kaan dan merasa malu mendengarnya. Dalam pikirannya, Hyun Suk sudah gila
apabila melakukan itu, karena ia wanita 38 dan sudah punya anak.
“Cinta
itu gila.” komentar Yoon Young berbinar-binar.
“Tidak,
kau salah. Dia sudah tak punya perasaan padaku, karena itu dia berikan
kotaknya.” pikir No Ra
“Kenapa
tak bilang padanya kau sudah cerai?” ucap Yoon Young
Dia tidak
tanya kenapa aku harus bilang?” balas No Ra
Ponsel No
Ra bergetar, Min Soo mengirimkan pesan padanya “Ibu, ayo bicara malam ini dirumah.” Yoon Young pikir itu dari Hyun
Suk, No Ra memberitahu kalu itu dari Min Soo.
Min Soo
duduk didalam ruang kelas sendirian, membaca pesan ibunya yang setuju akan
bertemu nanti malam. Lalu melihat kembali pesan yang dikirimkan pada Hye Mi
tapi belum juga membalasnya, bahkan membaca pesannya.
No Ra
mencari-cari lowongan lagi, Soon Nam menyapa dengan panggilan “mantan pacar.”
No Ra tersenyum melihat Soon Nam yang datang. Soon Nam melihat No Ra yang
sedang mencari kerja lagi. No Ra langsung menutup layar dan mengajak Soon Nam
untuk segera masuk ke dalam kelas.
Yoon
Young berteriak masuk kedalam ruangan Hyun Suk, Sementar Hyun Suk dibuat kaget
karena Yoon Young datang ke ruanganya lalu menyuruhnya untuk duduk, dan
langsung bertanya alasan temanya itu menemui No Ra. Yoon Young kaget ternyata
Hyun Suk tahu.
“Apa Terjadi
sesuatu lagi padanya?” tanya Hyun Suk khawatir
“Sepertinya
kau tertarik sekali padanya. Jadi, kau menyimpan cintamu selama 20 tahun ini..
Ah.. Seperti fantasi No Ra mungkin terenyuh,tapi tidak denganku Kau suka pada
Ha No Ra, kan? Iya kan? Karena itu kau ingin dia didekatmu, kan?” goda Yoon
Young, Hyun Suk kaget karena Yoon Young mengetahui itu.
“Ah... Lupakan
itu. Sekarang apa rencana No Ra mulai saat ini?” tanya Hyun Suk blak-blakan
ingin tahu
“Apa.. Mulai
saat ini? Jadi Kau sudah tahu perceraian No Ra?” ucap Yoon Young melonggo
kaget.
Yi Jin
berdiri didepan pintu masuk gedung, langkahnya terasa ragu teringat ucapan No
Ra sebelumnya “Silahkan ambil Kim Woo Chul.”
dan sudah mengetahui hubungan rahasianya dengan Woo Chul. Akhirnya memilih
untuk pergi begitu saja,Hyun Suk yang baru keluar melihat Yi Jin yang pergi
tanpa masuk ke dalam kelas.
Di dalam
kelas, No Ra sudah duduk dengan Dan, pasangan barunya, sementara Soon Nam duduk
sendirian. Dan binggung sudah lewat lima menit tapi dosennya belum datang.
Salah seorang senior masuk ke dalam kelas memberitahu Prof. Kim Yi Jin tak bisa
hadir jadi kelas dibatalkan dan akan bertemu minggu depan.
Soon Nam
langsung menghampiri No Ra, bertanya apa yang akan dilakukan, karena ini
pertama kalinya merasakan pembatalan kelas. No Ra juga belum tahu apa yang akan
dilakukan.
Min Soo
kaget mengetahui tentang “Liburan singkat" dari teman Hye Mi, kalau
temanya itu mengikuti itu. Lalu penasaran dengan siapa dan kemana. Teman Hye Mi
memberitahu ada 3 wanita ke pulau dilaut selatan. Min Soo binggung kenapa Hye
Mi itu tak memberitahu perjalananya, bahkan pesannya tak dibaca. Teman Hye Mi
pikir mana mungkin Hye Mi bisa membacanya lalu pamit pergi. Min Soo benar-benar
binggung apa sebenarnya yang terjadi sekarang.
Woo Chul
ingin mengirimkan pesan “Ayo ketemu setelah kelasmu selesai.” Yi Jin tiba-tiba
datang mengomel, Woo Chul memperlihatkan ponselnya kalau ia baru saja akan
mengajak ketemuan. Yi Jin penasaran cara Woo Chul menjalankan hidupnya sampai
istrinya sendiri menyuruh mengambilnya.
“Apa Kau
yakin dia masih punya perasaan padamu?” ucap Yi Jin tak percaya, Woo Chul kaget
lalu menyadari sekarang itu jamnya mengajar.
“Mana
bisa aku mengajar? Orang yang menyuruhku "mengambilmu"\Nduduk di
kelas itu. Dia sudah cerita kalau kami bertemu, kan?” keluh Yi Jin
“Aku juga
penasaran... Bagaimana kau bisa bertemu No Ra?” tanya Wo Chul penasaran
“Apa itu
penting saat ini? Dia sudah tahu siapa aku. Seakan masih kurang, dia menyuruhku
"mengambilmu" Itu artinya dia membuangmu Dan aku memungut bekas orang
lain. Kegalauanku sudah seperti tsunami.” cerita Yi Jin benar-benar tak percaya
“Jadi Dia
menyuruhmu "mengambilku"?, Tak mungkin, Dia takkan bicara seperti
itu.” ucap Woo Chul tak percaya
Yi Jin
kesal karena dianggap salah mendengar padahal sudah ditelinga terdengar jelas
No Ra mengatakan "Silahkan ambil Kim Woo Chul" dan memberitahu bahawa
mereka akan bercerai, sepertinya itu sengaja. Woo Chul menyangkal tentang
perceraian karena menurutnya No Ra salah paham. Yi Jin kaget mendengarnya,karena
Woo Chul menyangkalnya menganggap itu salah paham. Woo Chul gugup mengajak Yi
Jin untuk duduk bersama.
Keduanya
sudah duduk, Woo Chul mengakui bahwa Rencana mereka gagal dan harus terima. Yi
Jin mengartia bahwa mereka harus putus. Woo Chul pikir untuk saat ini mereka
membutuhkan waktu. Yi Jin menyesel sudah membuat Woo Chul sebagai Dosen di Wocheon.
“Apa
maksudmu kau yang membuatku jadi dosen di sini? Ah, kalau maksudmu proyek
dengan Prof. Cha. itu tak ada hubungannya dengan penerimaanku. Hal itu cuma
mempertegas jabatanku. Saat ada lowongan dosen psikologi, aku mendaftar lalu
diterima. Jadi maksudmu sertifikasiku kurang?” ucap Woo Chul binggung
“Sertifikasi,
penelitian, jurnal ilmiah, dan lainnya,Tidaklah dibawah standar. Tapi
Masalahnya banyak orang yang punya standart sepertimu.” kata Yi Jin meremehkan.
Woo Chul
tak percaya kalau Yi Jin-lah yang membuatnya diterima di kampus. Yi Jin heran
karena Woo Chul tak berpikiran seperti itu. Woo Chul kesal karena Yi Jin
melakukan itu padanya, menurutnya hal ini tak bisa diterimanya. Yi Jin
mengerutkan dahinya melihat reaksi Woo Chul.
Soon Nam,
No Ra, Seung Hyun minum bir bersama di taman kampus, No Ra merasa senang karena
kelas dibatalkan, Seung Hyun juga sudah lama ingin minum ditaman karena hal
seperti ini sesuatu yang romantis. Soon
Nam berpendapat lain kalau hal seperti ini sangat mahal. Keduanya terlihat
binggung.
“Kalau
kau bagi SPP dengan kelas, makaKelas yang dibatalkan hari ini harganya 50.000
Won. Kita buang 50.000 Won dan melakukan hal ini.” jelas Soon Nam mengangkat
kaleng birnya.
“Ahh.... Tidak
mungkin, ini Lebih besar dari kerja sampinganku sehari. Lalu Unni mau apa
setelah lulus?” tanya Seung Hyun, No Ra juga masih belum tahu dan akan
memikirkannya nanti.
Ponsel No
Ra bergetar, melihat nama Hyun Suk, No Ra memilih untuk mengambaikanya. Seung
Hyun melihat itu Prof Cha yang menelp tapi No Ra tak mengangkatnya. No Ra
terlihat binggung, lalu Seung Hyun mengodanya kalau terjadi sesuatu antara mereka berdua. No Ra
langsung menyangkal dan mengangkat telp dari Hyun Suk
“Hei, Cha
Hyun Suk. Kenapa menelpon jam segini? Aku ada kelas jam segini.”ucap No Ra
berbohong, Soon Nam dan Seung Hyun saling melirik
“Aku tahu
sudah dibatalkan, Kau dimana?” tanya Hyun Suk, No Ra mengaku sedang minum
diluar.
“Ternyata
kau Sudah jadi mahasiswa betulan rupanya. Bahkan Tahu acara minum ditaman
segala” ejek Hyun Suk berdiri dengan membawa sepedanya.
Seung
Hyun dan Soon Nam kaget melihat Hyun Suk
berdiri dekat mereka. Hyun Suk menyuruh keduanya untuk melanjutkan saja
tapi No Ra diminta untuk menghampirinya. No Ra terlihat malu didepan
teman-temanya, Hyun Suk menarik tangan No Ra mengatakan bahwa profesor ini
sibuk, Soon Nam dan Seung Hyun memilih untuk cepat-cepat pergi. Hyun Suk pun
mengucapkan terima kasih.
No Ra
mengatakan ia mengerti dan meminta Hyun Suk melepaskan tanganya, Hyun Suk
bertanya apa yang dimengertinya, No Ra berjanji akan tetap bekerja di
kantornya, karena itu alasanya datang. Hyun Suk tersenyum lalu memuji temanya
itu sangat perhatian sekali.
“Ada
kalanya, aku penting bagi orang lain. Jadi aku coba menerimanya.. Aku banyak
berhutang padamu.Tentu aku harus membantumu kalau kau kesulitan.” ungkap No Ra
“Bukan
hanya butuh sekedar bantuan. kau berhenti, aku dalam masalah besar.” kata Hyun
Suk tersenyum bahagia.
“Tapi,
tidak hari ini, Aku ada janji dengan anakku.” kata No Ra
“Ah...
kau sudah punya anak ya.” komentar Hyun Suk seperti agar kecewa. No Ra membanggakan anaknya yang sangat taman, Hyun
Suk pun meminta No Ra untuk datang dihari minggu.
Hyun Suk
menuntun sepedanya, berjalan ke halte bersama No Ra. Tapi No Ra pikir Hyun Suk
tak perlu mengantarnya, karena ada akan rapat dan menyuruhnya pergi. Hyuk Suk
menegaskan bahwa punya alasan atas semua tindakannya. No Ra kesal Hyun Suk itu
selalu pamer. Hyun Suk bertanya apakah No Ra sudah mendengar kasetnya.
“Apa
semua lagu kesukaanku ada didalamnya?” tanya No Ra
“Tentu
saja. Buat apa kumasukkan lagu yang tak kau suka? Kau belum mendengarnya, kan?”
kata Hyun Suk
No Ra
mengeleng karena tak punya pemutarnya, Hyun Suk bertanya apakah kasetnya dibawa
lalu duduk di halte mengeluarkan walkman dan memutarnya. No Ra tak percaya Hyun
Suk masih menyimpan walkman saat masih SMA. Hyun Suk pikir untuk apa
membuangnya lalu memasangkan earphone ditelinga No Ra dan memutarnya.
Keduanya
saling berpandangn ketika lagu diputar, Hyun Suk tersenyu melihat No Ra yang
menikmati lagu pemberianya dan ingin mendengarnya bersama. No Ra sempat
memandang Hyun Suk lalu bertanya sejak kapan Hyun Suk mulai menyukainya, Hyun
Suk menatap No Ra merasa temannya itu tak mengingatnya, jadi apabila memiliki
waktu senggang, meminta untuk mencoba mengingat kembali. Keduanya terhanyut
dengan lagu-lagu kesukaan No Ra jaman dulu.
bersambung ke part 2
Kim woo chul bener" plin plan banget jadi cwox. . Hufftt. .
BalasHapusAku sukaa kedekatan hyun suk dan No ra. . ^_^
Choi won young sukses jadi suami super menyebalkan....klo aku jd nora tak tinggal tuh sih woo chul hahaha #baper
BalasHapusplease hyun suk - no ra jadiaan yaaaaa. hyunra shipper