Young Jin
berusaha untuk melepaskan tali yang mencekik lehernya, tangannya juga berusaha
menarik penutup kepala si pria. Jeratan tali semakin membuat nafasnya sesak dan
terbatuk-batuk. Dengan tembakan listik, melumpukan kaki sipelaku lalu membantingnya.
Keduanya saling menyerang, si pria dengan sekop dan Young Jin dengan batu.
Nam Jin
berjalan keluar rumah karena Young Jin tak kembali ke rumah, melihat ada tas
belanjaan yang jatuh dan berisi bir kesukaan dirinya. Young Jin akhirnya bisa
melumpuhkan si pelaku karena memukul kepalanya lalu memborgolnya, Nam Jin
langsung menjerit histeris melihat kakaknya ada di rumah yang baru dibangun
sedang memborgol seseorang.
Young Jin
mengatakan ia baik-baik saja, Nam Jin binggung siapa yang diborgol kakaknya,
Young Jin mengelengkan kepala karena juga tak tahu dan yakin adiknya itu pasti
kaget. Nam Ji berteriak sudah pasti lalu memeriksa keadaan kakaknya yang
terlihat mencoba bernafas dengan baik. Young Jin meminta Nam Ji membawa Ha Eu
menginap di rumah temanya Ah Ra dan jangan memberitahu apapu pada anaknya.
Young Jin
membawa si pelaku dengan memborgol tanganya di tengah hutan, berteriak
menanyakan siapa yang menyuruhnya. Si pelaku berbicara bahasa mandarin,
mengetahui polisi korea yang tak boleh membunuh, dengan nada mengejek menyuruh
Young Jin untuk membunuhnya.
Sebuah
mobil hitam datang, Mabbaki turun dari mobil dengan dua anak buahnya. Young Jin
memberitahu pelaku yang berbicara bahasa Cina jadi menyuruh Mabbaki mencari
tahu siapa yang menyewa untuk membunuhnya, lalu lebih baik menguburnya kalau
memang tidak bicara karena akan pusing jika membawa ke kantor polisi dengan
pria yang mengunakan bahasa china.
Sek Yoon
membisikan berita pada Tae Yoo dalam ruangan kerjanya. Young Jin sambil menelp,
menunggu di dalam mobilnya dan Mabbaki membuat lubang besar agar bisa mengubur
si pelaku.
Tim 1 pun
kebinggungan tentang keadaan Young Ji sekarang. Setelah lubang besar dibuat,
Mabbaki langsung mendorong si pelaku yang hanya mengunakan celana pendek masuk
ke dalam lalu menyuruh anak buahnya agar mulai menguburnya. Si pelaku terlihat
panik, Mabbaki mulai berdoa agar arwah si pelaku tenang setelah dikubur-kubur
nanti.
Si pelaku
pun mulai mengunakan bahasa korea memohon agar bisa menyelamatkanya. Mabbaki
terus saja berdoa, Si pelaku berteriak berjanji akan memberitahukan semuanya.
Young Jin
turun dari mobilnya, Mabbaki memberitahu si pelaku sudah bisa berbicara dengan
bahasa korea yang benar. Young Ji meyakinkan apakah nanti si pelaku akan
berubah. Mabbaki dengan memukulnya meminta si pelaku agar berbicara dengan
bahasa korea. Si pelaku dengan tangan diatas kepala dan bertelanjang dada
berbicara bahasa korea, berjanji akan memberitahu semuanya.
Joon Ho
masuk ke dalam ruang rapat sangat panik karena mengetahui keadaan Young Jin dan
ingin memberikan pelajaran. Seo Won berusaha menahannya, Young Jin memintanya
untuk tenang walaupun bagian bahu da lehernya terasa sakit. Do Young geram
harus membiarka semuanya, menurutnya mereka harus melakuan penyelidikan resmi.
“Siapkan
mobil patroli untuk berjaga-jaga pada jam Kapten Choi 24 jam sehari. Jae Duk
dan Se Won, kalian berdua harus tetap disampingnya sekarang. Cepat panggil
polisi dan beritahu mereka untuk mengirim mobil patroli.” perintah Joon Ho
panik, Young Jin meminta untuk tak melakukanya karena Ha Eun sudah ada di rumah
Ah Ra.
“Dengarkan
aku baik-baik. Ini adalah pembunuhan kontrak profesional. Para pembunuh kontrak
yang terhubung pada geng. Kita tidak tahu apa yang mereka lihat atau bagaimana
untuk berhubungan dengan mereka. Satu-satunya koneksi yang kita tahu tentang
seseorang yang disebut Dokter Hwang di Ansan. Jadi kita harus fokus menemukan
Dokter Hwang.” tegas Young Jin sudah menerima informasi dari si pelaku.
Young Jin
sengaja datang ke kantor Tae Yoo agar bisa memberitahu secara pribadi dengan
keadanya sekarang, karena pasti kecewa melihat dirinya yang masih hidup. Tae
Yoo mengejek Young Jin yang kurang tidur sampai berbicara tak masuk akal
padanya.
“Ketika
Aku masih remaja menemui seorang peramal
yang sangat terampil dengan ayahku, yang kau bunuh. Dia mengatakan kepadaku
bahwa aku memiliki nasib baik yang sangat kuat. Jika aku mati, itu akan terjadi
karena kekuatanku sendiri dan tidak akan ditakdirkan untuk mati di tangan siapa
pun.” tegas Young Jin menantang.
“Apa kau
tahu ? Seekor binatang yag takut selalu menyalak keras dengan sendirinya.” ejek
Tae Yoo
Young Jin
memperlihatkan sebuah USB, menurutnya kalau Tae Yoo tahu isinya pasti akan
merasa gelisah, memberitahu kalau Seo Seung Woo si pembunuh berantai memberikan
imbalan untuk membunuh seseorang, jadi sekarang Tae Yoo bisa menunggu saja
apakah akan menepati janjinya pada Seung Woo atau tidak.
Tae Yoo
gelisah di dalam kantornya, Pengacara Kim datang di perintahkan untuk mengatur
jadwal pertemuan dengan Kongres Kim karena ada hal yang mendesak sehingga harus
bertemu dengannya. Pengacara Kim menanyakan mengenai apa. Tae Yoo berteriak
kalau keadaan sangat mendesak atur pertemuannya.
Jae Duk
dan Se Won mendapatkan pernyataan dari si pelaku penyerangan pada Young Jin. Do
Young dan Jin Woo mencari tahu tentang Dokter Hwang dari para gangster yang
tersebar di sebuah tempat. Joon Ho juga mencari tahu lewat telp, sementara Tae
Yoo bersama Pengacara Kim bertemu dengan Kongres Kim untuk melakukan lobby.
Young Jin
melonggo melihat dokumen yang dibawa Joon Ho padanya. Joon Ho menceritakan Seorang
mantan teman sekelasnya bekerja di Badan Intelijen Nasional. Do Young langsung
memberikan jempolnya karena atasannya itu memang luar biasa.
“Aku akan
pergi bertemu Dokter Hwang. Jae Deok dan Jin Woo, Kalian berdua bisa datang
denganku” ucap Joon Ho
“Baiklah...
Do Young dan Se Won, pahami lagi lebih pernyataan itu lagi. Awasi dengan
hati-hati dan pastikan mereka tidak dapat mengubah pernyataannya.” perintah
Young Jin, semua mengerti dan langsung bergerak. Young Jin melihat dengan jelas
foto Dokter Hwang yang dicarinya.
Seorang
anak laki-laki menadahkan tangan seperti saat Sek Yoon memberikan amplop, Joon
Ho juga memberikan amplop pada anak itu. Lalu perlahan-lahan, Jin Woo dan Jae
Duk sengaja mengikutinya dari belakang.
Baru
sampai di pertengahan jalan, ketiganya dihadang oleh sekelompok orang. Joon Ho
mengeluh karena tak membawa pistol, menurutnya aturan penggunaan senjata bagi
polisi harus diubah.
Preman
itu bertanya apakah tiga pria itu adalah polisi, Joon Ho membenarkan lalu
meminta mereka tetap tenang karena beberapa dari pria mulai mengeluarkan
pisaunya. Si preman pun mengancam Joon Ho kalau tak akan menyerah jadi
menyuruhnya untuk pergi sekarang.
Joon Ho
merasa sebagai polisi yang menyedihkan kalau meninggalkan tempat itu dan
langsung mulai berkelahi dengan preman yang menghadang jalan. Hanya hitungan
beberapa menit, mereka bisa melumpuhkan semua preman hanya dengan tangan
kosong.
Di tempat
laundry
Joon Ho
yang kelelahan memberikan borgolnya sambil minum. Jae Duk memperlihatkan
pernyataan semua kejahatan yang dilakukan Dr Hwang serta dendanya. Dr Hwang
hanya melihat sekilas lalu mengajak mereka untuk melakukan di jalur hukum saja.
“Lewat
jalur hukum terlalu melelahkan bagi kami. Kami hanya akan memanipulasi beberapa
bukti dan memberikannya kepada para pejabat, Karena kita orang yang sibuk! Jadi,
kau dapat kembali ke Cina dan lakukan pengadilan di sana. Wow, kau akan
mendapatkan hukuman mati kelihatannya, bahkan tidak hanya sekali. Kau perlu
dihukum berkali-kali.” ucap Joon Ho melihat berkas yang dibawanya.
“Oke...
katakan padaku apa yang kau inginkan.” kata Dr Hwang mulai ketakutan
“Itulah
maksudku. Kami melakukan ini karena kami ingin sesuatu dan bukan untuk mencuri
uangmu. Kami hanya perlu kau memberikan informasi yang harus kami tahu Lalu aku
akan membiarkanmu hidup nyaman di penjara Korea.” jelas Joon Ho
Joon Ho
kembali ke tempat Young Jin memberitahu semua preman itu tak tahu siapa yang
menyuruhnya karena setelah uang dikirim, langsung segera diberikan pada
pembunuh bayaran. dan memberiakan akun bank menyimpan uangnya.
Do Young
sudah melihat akun bank tersebut seperti sebuah akun tiruan, Young Jin pikir
seseorang dengan sengaja menyimpan uangnya dibeberapa akun, jadi meminta agar
anggotanya segera mencari tahu orang yang menyetorkan uang ke rekening itu.
Jin Woo
dan Do Young mencari tahu dari CCTV Bank yang memberikan setoran uang pada akun
milik Dr Hwang. Young Jin memeriksa akun rahasia milik Kepala Yum, Joon Ho yang
melihatnya tak percaya bahwa ketuanya bisa melakukan seperti itu padanya, lalu
menanyakan rencana Young Jin dengan hal ini.
“Aku akan
melaporkannya pada Inspektur dan mengatakan tentang yang terjadi padamu Fakta
bahwa ada begitu banyak terdaftar berarti Presdir Kang memiliki banyak
perlindungan. Pertama, kita perlu menyelidiki orang di sekitar nya Kemudian
dapatkan mereka semua dalam satu tujuan.” jelas Young Jin.
Do Young
masuk ke dalam ruangan dengan nafas terengah-engah memberitahu sudah menemukan
orang yang membuat deposit ke rekening akun tiruan. Youn Jin dan timnya melihat
rekaman CCTV ada Sek Yoon dengan membawa koper masuk ke dalam bank.
Se Won
pikir mereka harus segera menangkap Sek Yoon karena sudah menemukan bukti. Jong
Ho pikir Sekretaris Yoon bisa mengatakan
bahwa ia sendiri yang menyewa pembunuh tapi sulit untuk mendapatkan Presdir
Kang. Do Young sangat yakin Presdir Kang yang memerintahkannya, tapi mengapa
harus Sek Yoon yang bertanggung jawab. Jong Ho menegaskan oleh sebab itu pembunuhan
sulit dibuktikan.
“Mengapa
kita tidak membawa dan mengintetogasinya?” saran Se Won
“Kita
kurang bukti untuk menuduh Presdir Kang untuk kasus pembunuhan. Jadi Kita harus
mendapatkannya dalam satu tangkapa.. sehingga ia tidak pernah bisa keluar dari
itu.” tegas Young Jin.
Young Jin
dan Jong Ho menemui Kepala Yum yang tinggal jauh dari Korea karena kena skors.
Jong Ho terlihat benar-benar tak bisa berkata apa-apa tentang kelakuan Kepala
Yum padanya. Kepala Yum meminta maaf.
“Aku
tidak datang ke sini untuk mendengar itu. Kenapa kau menipu bahkan bohong
padaku? Apa Kau melakukannya hanya untuk uang? Aku dengar bahwa kau yang
memerintahkan polisi yang menjaga Park Dong Il menyingkir dan kau yang mengirim
sms mereka saat kami membuntuti Presdir Kang. Selain itu Aku sudah mengkonfirmasi bahwa kau
menyingkirkan mobil patroli pada saat kejadian ledakan api. Aku tidak peduli
padamu kau adalah temanku, yang aku rasakan sekarang hanya ingin menembakmu.” ungkap Jong Ho
benar-benar kecewa
“Aku
lebih suka jika kau menembakku.” komentar Kepala Yum tanpa mau menatap Jong Ho
“Presdir
Kang menyewa pembunuh bayaran dan mencoba membunuh Choi Young Jin. Dia hampir
mati!!!! Yum Sang Min yang aku tahu, kau sosok yang mengurus juniornya lebih
baik dari orang lain. Jika sesuatu seperti itu terjadi, dia akan gila dan
kehilangan, Selain itu akan sudah mengalahkan Presdir Kang sampai mati!”teriak
Jong Ho
Kepala
Yum benar-benar kaget mengetahui Tae Yoo berani melakukan itu padanya. Young
Jin memberitahu Kepala Yum yang membiarkan pergi ke Amerika, tapi menurutnya
sekarang Kepala yum.tidak bisa pergi diam-diam seorang sendiri.
“Aku akan
memintamu satu hal. Orang yang membunuh ayahku, apa kau sudah tahu Presdir Kang
pelakunya sejak awal?” tanya Young Jin dengan berkaca-kaca, Kepala Yum tak
berani menatapnya.
Young Jin
ingin mengeluarkan pistolnya, akhirnya mengeluarkan borgol dan siap memborgol
kedua tangan atasanya. Ketua Yum menatap Young Jin mengucapkan permintaa
maafnya dan meminta waktu supaya bisa berganti baju lebih dulu.
Kepala
Yum mengunakan pakaian polisi dengan pangkatnya sebagai kepala, lalu menatap
kearah jendela dengan wajah tersenyum. Setelah itu mengeluarkan pistol dan menaruh
dikepalanya, terdengar suara tembakan.
Young Jin
dan Jong Ho benar-benar kaget, lalu berlari masuk ke dalam penginapan da
menemukan Kepala Yum sudah tergeletak dengan kepala yang bersimba darah. Jong
Ho menjerit histeris berusaha membangunkan Kepala Yum, Young Jin hanya diam
diam dengan wajah sangat shock karena Kepala Yum memilih untuk mengakhir
hidupnya dengan cara bunuh diri.
Sebuah
catatan terakhir yang ditulis Kepala Yum dengan terselip foto anak dan
istrinya, serta rekaman suara saat bertemu dengan Tae Yoo di pinggir sungai
Han. Young Jin mendengarnya, sendirian percakapan tersebut
“Aku membaca di surat kabar bahwa Lee Jung Ho geng Distrik Barat
sudah meninggal. Apa kau juga yg melakukannya?” tanya Kepala Yum.
“Apa kau itu Park Dong Il atau Lee
Jung Ho, Aku katakan orang mati tidak bisa lagi berbicara.” komentar Tae
Yoo, Kepala Yum merasa nanti Tae Yoo juga akan membunuhnya.
Petinggi
polisi sangat kesal karena Kepala Yum memilih untuk bunuh diri. Young Jn
memberikan rekaman bukti kejahatan yang sudah dilakukan Presdir Kang dan
catatan yang ditinggalkan Kepala Yum.
“Aku tidak bisa menebus kesalahanku
melalui kematian, tapi Aku tidak punya jalan lain selain ini. Meskipun dengan
gaji kecil, polisi di luar sana masih menjaga integritas mereka dan giat
bekerja. Aku ingin menundukkan kepalaku dan meminta maaf.”
Setelah membaca
catatan itu, Petinggi polisi memerintahkan untuk segera mendapatkan Presdir Kang dan ia akan mengurus
semua orang yang mendukung Presdir Kang.Jika mereka tidak bisa menghukum
Presdir Kang, maka mereka tidak bisa
menyebut diri kita polisi bangsa ini.
bersambung ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar