PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 18 Oktober 2015

Sinopsis Second Time Twenty Years Old Episode 15 Part 1

Hyun Suk menegaskan jika ia menyukainya juga, apakah No Ra masih berpikir bahwa cinta itu omong kosong, lalu mengungkapkan bahw ia menyukainya. No Ra langsung menutup mulutnya karena terdengar cekukan yang sangat keras. Hyun Suk menatap No Ra yang terus cekukan.
“Hei!!! Jangan seperti itu.” teriak No Ra yang terus cekukan, Hyun Suk panik melihat No Ra yng terus cekukan.
“Air... kau mau minum air.... Tunggu sebentar.” kata Hyun Suk panik lalu melihat Dong Chul yang ternyata mengintip didekat taman.
Dong Chul panik karena Hyun Suk memanggilnya, tapi meminta tolong untuk mengambilkan air. Setelah memberikan air pada No Ra, ia langsung menelp Yoon Young dengan wajah bahagia, memberitahu apa yang sudah dilihat dan didengarnya. 

No Ra minum air untuk menghilangkan cekukan, Hyun Suk masih panik memberikan sapu tanganya, No Ra mengelap mulutnya sambil mengingat ucapan Hyun Suk “Jika aku juga menyukaimu, Apakah kau masih berpikir bahwa cinta itu omong kosong? Jika kau sepertiku, kau harus menyukaiku juga. Mengapa kau menghindariku?”  Hyun Suk bernafas lega karena cekukan No Ra seudh berhenti
Kenapa kau berbicara omong kosong sehingga membuatku cegukan? Apakah kau tahu bahwa aku sudah bercerai? Apakah kau mendengar dari Yoon Young?” teriak No Ra kesal,
“Apakah itu penting bagiku?” komentar Hyun Suk,
“Kau tahu semuanya, dan hanya memperhatikannya? Kau pasti tahu bagaimana caranya untuk mempermalukan seseorang.” keluh No Ra.
“Aku tahu, kau akan membutuhkan waktu untuk hal ini, jadi aku hanya bisa menunggu. Kemana kau ingin menghindar?”balas Hyun Suk

No Ra membahas ucapan Hyun Suk kalau mereka itu memiliki perasaan yang sama menurutna itu lucu. Hyun Suk ingin berbicara, tapi No Ra langsung menyangkal tak memiliki perasaan yang sama. Hyun Suk meminta supaya No Ra Jangan menghindar karena hal klise seperti perceraian dan anaknya karena itu bukan Ha No Ra yang dikenalnya.
“Klise atau tidak, fakta bahwa kau pikir aku akan mundur itu yang klise.” tegas No Ra lalu memalingkan wajahnya ketika Hyun Suk memandang tajam kearahnya.
“Aku sudah bilang kalau aku tidak suka padamu, kan? Apa kau pikir semua orang menyukaimu? Ini kelewatan, aku tidak mau disini.” ucap No Ra sudah tak tahan menerima pandangan dari Hyun Suk dan memilih untuk pergi. 

No Ra langsung ngedumel sendiri bahwa tadi hanya Omong kosong, tidak masuk akal dan Cha Hyun Suk sudah gila, lalu Yoon Young menelp mengoda bahwa No Ra dan Hyun Suk baru saja membuat adegan dari film romantis. No Ra binggung temanya itu sudah tahu secepat itu. Yoon Young memberitahu sedang di jalan dan bertanya dimana temanya sekarang.
Keduanya bertemu di sebuah cafe, Yoo Young mengungkapan lebih mengagumi No Radaripada Cha Hyun Suk, lalu bertanya sejaka kapan temanya itu memiliki perasaan dengan Hyun Suk. No Ra langsung menyangkalnya, Yoon Young tak percaya karena sudah mendengar semuanya dari Dong Chul.
“Dia menceritakan soal  percakapan romantis kalian. "Jika kau menyukaiku, kau pasti menyukaiku. Kenapa kau menghindariku?" goda Yoon Young yang mengulang kata-kata Hyun Suk, No Ra berusaha mengelak karena malu.
“Apa Kau mau bohong padaku? Aku senang mendengarnya. Ha No Ra, kau sudah jadi manusia sekarang.  Sekarang kau tahu bagaimana menyukai seseorang untuk pertama kalinya.” komentar Yoon Young bahagia

“Itu hal bagus. Bisa merasakan perasaan seperti, bersemangat, deg-degan, dan selalu memikirkan orang itu. Aku sadar begini rasanya menyukai seseorang.” ucap No Ra mengakuiny.
“Betul sekali! Jadi nikmati saja. Cha Hyun Suk benar-benar tepat. Kenapa kau menyangkal dan kabur?” ujar Yoong Young
No Ra belum yakin bisa melakukanya dengan Hyun Suk, Yoon Young melihat tak ada masalah seorang wanita dan laki-laki lajang saling menyukai. No Ra merasa posisinya sekarang bukan untuk merasakan hal seperti itu dan bermain-main karena banyak yang harus dipikirkan, seperti mencari tempat tinggal dan berkerja part time, bahkan Hyun Suk yang memberikan pekerjaan di theater, terlihat Hyun Suk yang selalu melindunginya. Yoon Young pikir sikap Hyun Suk seperti itu seperti kecaman untuk diri sendiri. No Ra merasa bukan tapi hanya ingin menerima kenyataan.
Malam Harinya
Hyun Suk berbaring dengan tangan yang menopang kepalanya, lalu berusaha  untuk tidur tapi hatinya gelisah. Begitu juga No Ra yang memiringkan badanya seperti keduanya sama-sama saling menatap dengan berbeda tempat, ada ketidaknyamanan dalam hati masing-masing. 


No Ra baru saja mengantar anaknya sampai ke pintu sebelum pergi ke kampus, lalu ponselnya berbunyi, pesan dari Hyun Suk terbaca “Aku di depan. Bawa tasmu dan keluarlah.” No Ra heran dengan Hyun Suk yang bersikap berlebihan dengannya.
Hyun Suk langsung menyapa No Ra dengan panggilan “Teman” saat keluar dari apartement lalu melihat mata No Ra yang merah berpikir sama seperti dirinya yang tak bisa tidur, mengodanya apa yang dipikirkan semalam. No Ra menyangkal kalau tidurnya nyenyak sekali.
“Aku tidak bisa tidur semalam karena pikiranku kacau dan hanya tidak bisa menerima apa yang kau katakan.” cerita Hyun Suk to the point, No Ra bertnya apa yang yang tak bisa diterima temanya.
“Bahwa kau tidak menyukaiku. Kenapa itu seperti bohong ya?” komentar Hyun Suk.
“Aku tidak bohong!!! Kenapa kau tidak percaya orang lain? Aku sudah bilang, kan?” tegas No Ra
Hyun Suk menyakinkan bahwa ia hanya dianggap teman, No Ra mengakui Hyun Suk itu adalah teman yang sangat baik, ada teman lama yang sangat beruntung dimilikinya. Hyun Suk meminta bukti bahwa No Ra hanya mengangapnya teman. No R binggung bukti apa yang dinginkan Hyun Suk
“Aku tidak bisa melupakanmu selama 20 tahun. Kau harus buktikan kalau kau hanya menganggapku sebagai teman, baru aku akan melepaskanmu. Bukankah itu yang harus kau lakukan? Sebagai teman? Pikirkan apa yang aku lakukan untukmu dan nenekmu. Bagaimana caranya aku membantumu? Aku akan melakukan semua hal yang ingin aku lakukan denganmu. Sementara itu,  kau harus buktikan kalau kau tidak menyukaiku. Kau tidak mau? Kalau begitu akui saja sekarang.”ucap Hyun Suk, No Ra terdiam sejenak
“Tidak, aku mau! Apa yang harus kulakukan?” tegas No Ra tak mau menyerah. 


Hyun Suk berdiri di depan penjual roti sandwich, lalu berjalan di taman dengan membawa minuman pula. Hyun Suk melihat No Ra yang berjalan dibelakangnya menyuruh untuk berjalan disampingnya sambil mengejek teman macam apa seperti itu dengan berjalan berjauhan.
No Ra berdalih Jalannya sempit jadi memilih untuk berjalan dibelakang, tiba-tiba seseorang yang mengendarai sepeda lewat, Hyun Suk menarik No Ra agar tak terserempet, No Ra kaget karena bersadar diatas dada Hyun Suk, begitu jga Hyun Suk gugup berdekatan dengan No Ra. Tapi No Ra buru-buru berdiri dan mengumpat si pengendara sepeda, karena mengunakan jalur pejalan kaki. 

Keduanya duduk ditaman, Hyun Suk memberikan sandwich pada No Ra untuk makan bersama. No Ra melihat tumpukan sandwich yang lebar lalu memilih untuk mengigit sedikit saja, Hyun Suk mengejek apakah sandwich itu sudah dimakan, lalu memperagakan cara makan dengan membuka mulut lebar-lebar dan mengigitnya.
No Ra akhirnya untuk membuktikan membuka mulutnya lebar-lebar dan memakanya, Hyun Suk tersenyu melihat sikap No Ra yang malu-malu dan tak seperti biasanya. Bibir No Ra pun berlepotan dengan sous, ia langsung cepat-cepat membersihkanya agar tak terlihat oleh Hyun Suk.
Sesampai dikampus, No Ra mengucapkan terimakasih atas sarapanya dan ingin melepaskan sabuk pengamanya, Hyun Suk meminta untuk menunggu sebentar dan mendekatinya, No Ra mengangkat tanganya karena panik. Hyun Suk mengejek No Ra yang bereaksi berlebihan karena hanya ingin melepaskan sabuk pengamannya.
No Ra pikir bisa melakukanya sendiri, Hyun Suk mengejek apakah ia melakukan itu karena No Ra tak bisa membuka sabuk pengaman. No Ra akhirnya menyuruh Hyun Suk cepat melepaskanya, lalu buru-buru keluar dari mobil. Hyun Suk tersenyum melihat No Ra yang salting. 
No Ra dan Seung Hyun menemui pegawai untuk meminjam biaya sekolah selama 4 tahun. Pegawai itu membenarkan, No Ra bisa mendaftar untuk melakukan pinjaman sebagai mahasiswa namun harus mengambil 12 kredit setiap semester dan mempertahankan rata-rata C. No Ra sempat terdiam mendengar rata-ratanya adalah C.
Di kelas Bahasa inggris, dosen berharap Bahasa Inggris bisa menjadi  mata kuliah favorit seperti Satoori dan menjelaskan bahwa di Korea TOEIC sangat penting. Lalu ada tes listening dengan pilihan jawaban, No Ra mengikutinya tapi tatapan malah kosong dan melihat sekeliling mahasiswa yang sangat serius mengerjakan tes listening. 

Ketika keluar kelas, No Ra dikagetkan dengan Hyun Suk yang sudah menunggunya, Hyun Suk mengeluh sudah lama menunggu tapi ternyata keluar yang paling akhir, lalu mengejek dengan mengerjakan ujian lama-lama tak akan bisa memperbaiki kesempatanya. No Ra terlihat benar-benar kesal, bertanya apa yang perlu dibuktikanya.
“Kau pikir semua orang menyukaimu? Lihat dirimu... kau pasti berpikir aku memikirkanmu sepanjang hari.” ejek Hyun Suk
“Lalu kau untuk apa disini?” kata  No Ra
“Aku kesini karena pekerjaan dan akan ke suatu tempat hari ini, jadi butuh asisten.” tegas Hyun Suk 

Hyun Suk dan No Ra, seorang paman masuk ke dalam sebuah ruangan pertunjukan, paman itu berpikir Hyun Suk akan mengunakan ruangan theater yang lebih besar lagi, Hyun Suk menjelasakan bahwa ini untuk pertunjukkan dengan penonton yang terbatas, lalu bertanya pendapat No Ra tentang suasana ruangan theater.
“Penontonnya kebanyakan orang yang mengirim cerita mereka jadi menurutku bagus. Menurutku aktingnya akan tersampaikan dengan baik.” ucap No Ra melihat jarak penonton ke panggung.
Hyun Suk langsung mengatakan Binggo, paman pemilik theater bertanya siapa wanita yang dibawanya.
“Dia wanita yang kusukai Tapi dia bilang tidak terlalu menyukaiku.” kuiHyun Suk blak-blakan, No Ra benar-benar kaget memilih untuk keluar ruangan karena malu. 

No Ra baru turun dari mobil, lalu teringat kalau sempat datang ke tempat itu dengan Danny, lalu bertanya bagaimana Hyun Suk bisa tahu itu. Hyun Suk dengan santai menjawab itu telepati sambil mengeluarkan tasnya. No Ra yakin sebelumnya sudah menceritakan semuanya pada Hyun Suk dan temanya itu meniru Danny untuk pergi ke tempat itu.
“Tempat, tanggal semuanya sama, Tapi aku membawa sesuatu yang berbeda.” tegas Hyun Suk memberikan kode, No Ra bertanya apa yang berbeda. 

Hyun Suk mengeluarkan komik dari tasnya dan mengajak No Ra untuk berbaring sambil membaca komik, dengan pilihan komik Romantis, aksi, komedi. No Ra binggung karena mereka harus berbaring dan baca komik ditempat itu. Hyun Suk mengingatkan sebelumnya No Ra menganggapnya sebagai teman, sambil mengejek bahwa No Ra tak bisa. No Ra mengatakan ia bisa melakuanya.
Keduanya tertelungkup bersama sambil membaca komik, Hyun Suk berganti posisi berbaring membaca komik melihat No Ra yang tertawa membaca komik komedi, lalu mendekat untuk membaca bersama-sama. No Ra gugup menyuruh untuk bergeser, Hyun Suk sengaja mendekatkan wajahanya agar No Ra makin gugup.
No Ra akhirnya menyuruh Hyun Suk  membaca komik itu sendiri dan ia membaca komik lanjutanya. Hyun Suk menyuru No Ra membalik halaman dan tak perlu menghiraukanya, No Ra terlihat makin tak konsen karena Hyun Suk semakin mendekatinya.
Hyun Suk berpura-pura mengeluh lengannya sakit, jadi meminta No Ra menjadi bantalnya dan langsung berbaring di atas punggung No Ra, terlihat No Ra melonggo karena Hyun Suk berbaring diatas tubuhnya. Hyun Suk melirik lalu tersenyum karena No Ra makin gelisah. 

No Ra binggung karena mereka menuruni tangga masuk ke stasiun kereta bawah tanah dan meninggalkan mobil. Hyun Suk menceritakan merek yang belum pernah melakukan seperti ni sebelumnya jadi harus melakukanya sebelum terlambat.
Hyun Suk dan No Ra duduk bersebelahan didalam kereta, Hyun Suk melihat ke arah luar jendela, lalu berdiri dari tempat duduknya. No Ra memberitahu merek bukan turun distasiun itu. Hyun Suk menyuruh  No Ra duduk saja disana, karena ia iangin melakukan sesukanya.
Ia langsung duduk didepan No Ra dan menatapnya dengan tangan terlipat didada. No Ra terlihat gelisah ditatap oleh Hyun Suk, tapi karena ingin membuktikan hanya menganggap Hyun Suk teman, matanya menatap balik walaupun masih terlihat rasa gugupnya. Hyun Suk tersenyum melihat No Ra lalu sengaja memalingkan wajahnya, No Ra terlihat malu karena harus menatap Hyun Suk. 

Hyun Suk mengantar No Ra pulang, melihat temanya itu pasti lelah karena merasa cemas dan tegang. No Ra merasa hanya karena mereka pergi seharian saja, Min Soo datang memanggil ibunya. Hyun Suk ingat pasangan yang berantem dan dinasehati. Min Soo juga kaget melihat Hyun Suk bersama ibunya.
No Ra tak kalah kaget karena Hyun Suk  mengenal Hye Mi dan anaknya, Hyun Suk tersenyum mengetahui Min Soo adalah anak No Ra, lalu memperkenalkan dirinya. No Ra memperkenalakan Hyun Suk sebagai teman SMAnya.
Min Soo pun mengenalkan namanya dengan ramah. No Ra memberitahu kalau ia berkerja di kantornya. Hyun Suk  bertanya pada Min Soo apakah ia sudah baikan dengan pacarnya dan melihat Min Soo yang membawa pulang bir. Min Soo mengatakan ingin minum dengan ibunya. No Ra kaget mendengarnya, Hyun Suk lalu pamit pulang dengan keduanya. 

No Ra dan Min Soo minum bir bersama di meja makan. No Ra mengungkapkan pertama kalinya minum bir dengan anaknya, lalu bertanya ada masalah apa yang membuat anaknya jadi ingin minum bir.
“Belakangan pikiranku kacau. Aku tidak ingat kenapa aku memutuskan untuk bekerja di perusahaan besar. Apa yang ingin aku lakukan, dan bagaimana aku ingin menjalani hidup? Aku tidak pernah memikirkannya.” cerita Min Soo
“itu karena kau sibuk belajar” pikir No Ra
“Seperti perintah ayah. Setelah lulus dan dapat pekerjaan, aku akan kesulitan menata hidup.” jelas Min Soo
“Kau bisa mulai memikirkannya dari sekarang. Jangan terlalu terburu-buru.” pesan No Ra, Min Soo mengangguk-angguk mengerti. 

No Ra kembali menerima pesan dari Hyun Suk yang sudah menunggunya di luar, didepan apartement ia menegaskan tidak mau mengungkapkan perasaannya lagi dan tidak mengerti kenapa harus melakukannya. Hyun Suk mengartikan No Ra sudah mengakui menyukainya. No Ra langsung menyangkal beberapa kali.
“Maksudku aku tidak mau menghabiskan waktu denganmu untuk membuktikan hal yang tidak aku rasakan.” tegas No Ra, Hyun Suk menanyakan alasanya.
“Karena aku tidak...” ucap No Ra dan langsung di sela oleh Hyun Suk bahwa No Ra itu menyukainya
“Ketika kau makan roti bakar,  kau takut saus tomatnya mengenai wajahmu. Saat kau menghindari sepeda dan ketika aku membukakan sabuk pengamanmu, kau gugup. Saat aku ada didekatmu kau kesulitan bernapas, dan tidak bisa menatap mataku. Apa begitu tingkah laku seorang teman?” ejek Hyun Suk
“Walaupun kita teman, kau tetap laki-laki dan rasanya canggung.” balas No Ra
Hyun Suk mengingatkan saat No Ra memperlakukanya saat SMA, saat latihan No Ra memeluknya, bahkan meminting lehernya lalu mengodanya, pada saat itu No Ra memang memperlakukannya sebagai teman. Tapi sekarang No Ra terlihat menjaga kelakukan saat makan didepannya dan takut disentuh, lalu tidak bisa berbaring dengan nyaman.
“Semua karena kau bilang kau menyukaiku. Jadi tidak nyaman.”ucap No Ra
“Benar! Aku sangat menyukaimu.” tegas Hyun Su mengulangi penyataanya, No Ra mengeluh meminta Hyun Suk tak bicara seperti itu lagi.
“Ini kan sudah 20 tahun. Butuh 20 tahun bagiku untuk mendapatkan kesempatan mengatakan bahwa aku menyukaimu. Kenapa kau menyuruhku untuk tidak mengatakannya?” komentar Hyun Suk
“Karena sudah lewat 20 tahun. Kau... matamu terjebak di masa lalu, 20 tahun yang lalu. Itulah kenapa kau masih melihatku sebagai gadis yang cantik dan berharga. Aku sangat berterima kasih Tapi, kau harus berhenti.” pinta No Ra

Hyun Suk heran karena ia tak mengajaknya No Ra untuk menikah atau yang lainya, menurutnya mereka bisa makan, minum kopi bersama lalu bertengkar, marahan dan kemudian baikan, karen ia hanya ingin menghabiskan waktu bersama dengannya. No Ra pikir merek bisa melakukanya sebagai teman.
“Aku tidakbisa menjadi temanmu lagi.Kita wanita dan pria yang saling menyukai. Kenapa harus jadi teman?” komentar Hyun Suk
“Berhenti bilang kalau kita saling menyukai. Aku sudah bilang aku tidak menyukaimu. Aku tidak mau mengulanginya lagi. Jika aku bisa melakukan semuanya sendiri, aku tidak ingin orang lain membantuku. Terutama aku tidak suka jika orang menyentuh pinggangku! Yang paling penting... Kau bukan tipe ku. Jadi... berhentilah sekarang.” tegas No Ra berusaha terus menyangkal.
“Ha No Ra, kau pintar sekali berbohong.” komentar Hyun Suk sinis
No Ra menegaskan tidak berbohong, jadi meminta Hyun Suk untuk tak lagi membuat semuanya menjadi tidak nyaman. Hyun Suk mengerti kalau No Ra ingin meninggalkan sendiri, No Ra membenarkan. Hyun Suk pun menegaskan akan pergi sekarang. No Ra menyuruh Hyun Suk segera pergi. Hyun Suk menyakinkan kalau ia akan pergi sekarang, No Ra tak peduli menyuruh Hyun Suk cepat pergi sekarang. Hyun Suk pergi dengan wajah cemberut. 


Min Soo menunggu didepan kampus, lalu wajahnya tersenyum saat melihat Hye Mi yang baru datang, lalu mengajak untuk membolos dan pergi kesuatu tempat. Hye Mi kaget mendengarnya.
“Kau mau liburan denganku kan?” ucap Min Soo tanpa rasa ragu
“Kim Min Soo, kenapa kau tiba-tiba begini? Ketika aku ingin sekali pergi, kau bilang tidak mau.” komentar Hye Mi heran
“Tiba-tiba aku mau pergi... denganmu. Tapi Kalau tidak mau, aku akan pergi sendiri.” kata Min Soo 

Min Soo dan Hye Mi menaiki boat menyebrangi pulau, lalu menaiki sepeda tandem, wajah keduanya terlihat sangat bahagia. Berlomba-lomba melempar batu ke danau, siapa yang bisa membuat lemparan lebih jauh, Hye Mi bahagia karena menang dan meminta Min Soo mentraktirnya makan.
Hye Mi menyendok nasi lalu Min Soo menaruh daging, ia meminta pacarnya itu juga makan bukan terus memberikan. Min Soo tersenyum sambil bersihkan mulut Hye Mi yang belepotan. 

Min Soo memberikan jaketnya agar Hye Mi tak kedinginan, Hye Mi mengungkapkan hari ini adalah  kencan terbaik mereka, Min Soo tahu kalau kencan seperti ini yang diinginkan pacarnya. Hye Mi bahagia karena kencan mereka ini Min Soo hanya fokus pada seorang Hye Mi 100 %
“Tapi, aku juga sedih. Bukankah artinya mungkin kau tidak bisa melakukannya lagi denganku nanti. Itukah alasannya kita melakukan semuanya dalam satu hari?” ucap Hye Mi sedih
“Ya, aku tidak bisa melakukannya lagi,  Aku banyak memikirkan apa yang kau bilang. Sekarang, aku butuh waktu. Kau sangat yakin dengan hidup yang kau inginkan. Tapi aku tidak sepertimu, Aku baru menyadarinya sekarang. Jadi... Aku butuh waktu untuk diriku sendiri.”jelas Min Soo,
“Bukan karena aku tidak menyukaimu. Aku harus mengenal diriku sendiri, dan apa yang aku inginkan dihidupku. Aku butuh waktu untuk menemukan jati diriku. Jika kita terus pacaran, kita akan terus bertengkar. Aku masih ingin hidup dengan usia 20 tahunku, hidup dengan mudah. Maaf aku tidak bisa bersamamu.” ungkap Min Soo jujur dengan mata berkaca-kaca memegang tangan pacarnya. , Hye Mi berkaca-kaca mendengarnya.

“Maaf aku tidak bisa membuatmu lebih mengerti. Kau tahu tidak? Suatu saat kau akan menyesal. Kau akan menangis setiap malam karena Nona Oh Hye Mi ini.” ungkap Hye Mi sedih
“Ya, mungkin.. Sepertinya aku akan menyesal.” akui Min Soo, Hye Mi juga merasakan hal yang sama
“Ayo kita melakukan apapun yang kita mau, jadi penyesalan kita akan berkurang. Ada hal lain yang ingin kau lakukan?” kata Min Soo bersemangat.
Hye Mi mengajak foto bersama dengan Min Soo lalu Min Soo mengambil foto Hye Mi yang membentuk love diatas kepalanya. Keduanya meminta foto dengan pengunjung lain, agar gambar love dibawah mereka terlihat, Min Soo pun memberikan kecupan di pipi Hye Mi. 

Hyun Suk akan masuk ke dalam mobil, matanya melihat Yi Jin yang jalan dengan wajah tertunduk sedih, tak jauh didepanya ada Woo Chul yang berjalan berlawanan arah. Keduanya saling melihat tapi tanpa menyapa satu sama lain seperti orang lain. Hyun Suk heran melihat keduanya tampak acuh padahal status Woo Chul sudah bercerai.
Ia teringat ucapan Woo Chu sebelum itu “Aku hanya bercerai jadi kita bisa mulai semuanya dari awal lagi. Mari kita mulai cinta segitiga yang tepat sekarang.” berpikir sekarang mereka sudah putus dan melihat sikap Yi Jin pasti merasakan trauma. 

No Ra baru masuk terkaget-kaget melihat Sang Ye mengunakan dress dan rambutnya ditata rapi, memujinya terlihat cantik, karena tak pernah melihatnya se-feminim itu. Sang Ye pun memberikan secangkir kopi untuk No Ra yang baru dibuatanya. No Ra pun bertanya ada apa dengang Sang Ye yang berpakaian berbeda berpikir kalau hari ini hari istimewanya.
“Iya, memang istimewa,  Aku ingat apa yang aku katakan padamu ketika mabuk pada hari itu.” ucap Sang Ye, No Ra tak percaya ternyata Sang Ye mengingatnya. Sang Ye pikir No Ra terkejut dengan itu.
“Tidak... Emm.... Yah, aku pikir begitu. Tapi kau sangat mabuk waktu itu.” kata No Ra mengakuinya.
“Aku mengerti kenapa orang bilang kita akan menemukan jawaban ketika mabuk. Karena perasaanku sudah ketahuan, aku akan menyatakannya pada senior. Aku sudah berpakaian seperti ini, apa menurutmu dia akan melihatku sebagai seorang wanita?” tanya Sang Ye yang bertampil rapih untuk Hyun Suk,
“Tentu saja. Kau terlihat sangat cantik.” ungkap No Ra yang terlihat gugup mengetahui ingin menyatakan perasaanya. Sang Ye meminta supaya saat Hyun Suk datang memberikan dukunganya. 

Hyun Suk baru datang tak percaya melihat Sang Ye yang tak dikenalinya, Sang Ye malu-malu karena merasa aneh. Hyun Suk menjadi ingat masa lalu kalau Sang Ye berpakaian seperti itu ketika kuliah tapi, sepertinya ia yang membuatnya berantakan ketika menjadi Asisten Produser.Sang Ye pun membanggakan Hyun Suk didepan No Ra karen punya ingatan yang baik, No Ra binggung karena Hyun Suk memuji Sang Ye didepanya.
“Sang Ye, aku akan berada di ruangan kerjanya. Dapatkah kau memberitahu Ha No Ra untuk membawa versi terbaru dari daftar aktor?” ucap Hyun Suk yang tak peduli dengan No Ra
“Apa? Kenapa kau tidak bilang sendiri padanya?” kata Sang Ye binggung karena No Ra didepannya.
“Dan juga, bilang pada Ha No Ra kalau aku mau secangkir kopi.” tegas Hyun Suk, No Ra melirik sinis pada Hyun Suk yang menganggap dirinya tak ada disana. Sang Ye melihat No Ra yang terlihat kesal karena Hyun Suk tak menganggapnya. 

Flash Back
Sang Ye menceritakan pada Hyun Suk semalam menginap dirumah No Ra, Hyun Suk kaget mendengarnya, Sang Ye memberitahu No Ra juga membuatkan  sup pollack rebus di pagi hari. Hyun Suk benar-benar tak percaya Sang Ye bisa berbuat itu di rumah No Ra.
“Makan rebusan itu membuatku sadar kembali. Maaf kau harus tahu perasaanku, senior.” ucap Sang Ye mengakui perasanya pada Hyun Suk
“Baiklah... Aku tidak akan merasa kasihan padamu. Tapi... Aku tidak merasa baik tentang hal itu.” komentar Hyun Suk
“Jadi... tolong jodohkan aku dengan seseorang.” pinta Sang Ye,
Mengingat kejadian sebelumnya, Sang Ye melihat No Ra yang membuat kopi dipantry, dengan senyuman. 

Di ruangan, Hyun Suk mengingat kejadian sebelumnya, lalu bertanya-tanya apakah Woo Chul bisa bertahan di Woocheon University. Di tangan Yi Jin sudah ada foto saat Woo Chul yang memberikan kotak kue berisi uang sebagai sogokan, teringat kembali sikap Woo Chul yang acuh padanya.
Hyun Suk masih saja melamun di ruanganya, sampai No Ra datang menaruh kopi dan berkasnya diacuhkan begitu saja. No Ra bener-benar kesal keluar dari ruangan, Hyun Suk tersadar lalu binggung karena benar-benar tak menyadari No Ra sudah membawakan kopi dan juga berkas yang diminta.

bersambung ke part 2  

1 komentar:

  1. Hahaha. .No Ra dikerjain Sang Ye. . Cemburu berat ni kayak nya. .

    BalasHapus