PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 25 Oktober 2015

Sinopsis Mrs Cop Episode 15 Part 1

Letnan Seo Jung Hyuk, pengawas bagian dalam memperlihatkan Surat perintah penangkapan Young Jin karena diduga menerima suap. Jae Duk yang melonggo, langsung membela kalau itu pasti salah, Do Young memberitahu mereka harus menangkap tersangka, jadi jangan halanginya.
“Kami harus membawa kapten Choi Young Jin, jadi menyingkirlah” ucap Jung Hyuk
“Ini adalah tim kejahatan kekerasan dan kami akan melakukan penangkapan” balas Jin Woo
“Apa kau pikir tim kejahatan kekerasan Kebal dari hukum?” ejek Jun Hyuk,
“Sudah Cukup, Aku tahu kalian melakukan tugas kalian Tapi, aku benar-benar sibuk sekarang. Saat aku punya waktu, aku akan menemui kalian di atas” tegas Young Jin . Jung Hyuk tetap tak mengizinkannya, malah menyuruh anak buahnya untuk membaca Young Jin segera. Jae Duk dkk berusaha menghalanginya agar Young Jin tak dibawa. 

Di ruangan penyelidikan.
“Ini bahkan bukan daerah kekuasaanmu dan bukan kasusmu. Kenapa kau menerobos masuk ke klub malam Ilsan dan menangkap pemiliknya?” tanya Jung Hyuk menegaskan, Young Jin merasa sudah menjelaskan sebelumnya.
“Ini pernyataan yang dibuat oleh Ma Tae Soo, atau biasa dipanggil Mabbaki. Dia bilangditangkap tanpa surat perintah dan menyuapmu supaya bisa bebas” ucap Jung Hyuk memperlihatkan surat yang di tulis Mabbaki
Young Jin berteriak menanyakan keberadaan Mabbaki dan membawanya ke kantor agar bisa menyelesaikan semuanya. Jung Hyuk juga tak kalah kesal karena Young Jin tak mendengar. Tiba-tiba Kepala Yum datang dengan membanting pintu memarahi Jung Hyuk yang melakukan penangkapan pada Young Jin.
Jung Hyuk menceritakan baru mendapat informasi bahwa Choi Young Jin mengambil uang dari penjahat. Kepala Yum bertanya apakah Young Jin menerimanya. Young Jin menegaskan tak mengambil apapun, Kepala Yum membela Young Jin dan menyuruhnya kembali bekerja sekarang. Jung Hyuk binggung karen awalnya yang menyuruh menyelidiki adalah kepala Yum sendiri. 

Di ruangan Kepala Yum
“Choi Young Jin.... Masalah ini muncul karena kau menggali informasi tentang perusahaan Presdir Kang Dan juga, pastikan perasaan pribadimu tidak terlibat di dalamnya,  Hakmu untuk menyelidiki kasus ini akan hilang Kalau kau terus melibatkan perasaan pribadimu dalam pemeriksaan”  ucap Ketua Yum memperingatinya tapi untuk menghalang-halanginya, Young Jin ingin menyela tapi Kepala Yum kembali berbicara.
“Kita ini polisi yang taat pada hukum, Kalau muncul berita bahwa kita mengadakan penyelidikan karena masalah pribadi, bukan hanya kita. Tapi seluruh kepolisian akan kehilangan martabatnya. Kau tahu bahwa polisi tidak seharusnya terlibat dalam kasus yang terdapat konflik pribadi di dalamnya. Jangan terus-terusan menyelidiki Presdir Kang dan memunculkan kesalahpahaman” tegas Kepala Yum
Young Jin merasa tidak menyelidiki kasus kematian ayahku 20 tahun yang lalu, memang benar secara pribadi melawanya, tapi menurutnya Presdir Kang itu memang sudah terlihat kotor. Kepala Yum tak mau tahu, memberikan peringatan terakhirnya,  untuk tidak dekati Presdir Kang dan nanti tak akan bisa membantunya seperti sekarang. 

Seo Won mengulangi sikap Kepala Yum yang membela Young Jin di penyelidik lainya, saat itu semuanya terlihat tak berdaya, dengan bangga memuji kepala Yum yang bisa membuatnya seperti itu. Jae Duk pikir semua orang tahu Kepala Yum itu pemarah dan tak ada yang berani melawanya.
“Tapi, siapa yang membuat tuduhan menggelikan seperti itu? Maksudku, kebenaran akan segera terungkap dengan penyelidikan. Kenapa mereka repot-repot membawa kapten seperti itu?” pikir Young Jin heran
“Meskipun dengan informasi palsu, polisi seharusnya menyelidikinya dulu”komentar Jin Woo
Young Jin kembali ke timnya, Jae Duk mengodanya bahwa Ketua Yum itu sudah membelanya. Young Jin mengeluh rumor itu cepat sekali beredar, lalu mengajak mereka kembali berkerja. 

Dalam ruang serikat pekerja KL
Do Young lebih dulu masuk mencari Kwon Sung Chul. Salah satu anak buah memberitahu ketua mereka sedang tak ada ditempat. Jin Woo tak peduli Sung Chul itu ketua atau bukan, tapi yang jelas ia adalah seorang gangster. Si anak buah marah, Jae Duk memberikan peringatan dengan menoyor kepala, sambil bertanya dimana Sung Chul berada. Pria itu ingin melawan tapi Do Young lebih dulu menendang tulang keringanya.
“Kalian semua kenal Kim Sung Min, kan? Dia menerima pukulan dariku dan telah sadar. Apa ada dari kalian yang ingin sadar juga? Silahkan maju ke depan” tegas Do Young
“Apa kalian mengancam serikat pekerja sekarang?” teriak si anak buah yang memegang kakinya.
“Bukankah kalian yang sebenarnya mengancam pegawai yang sesungguhnya? Dimana Kwon Sung Chul? Bicaralah sekarang.” tegas Young Jin maju ke depan wajahnya.
“Aku tidak tahu, sialan” ucap si anak buah dengan mengumpat.

Young Jin menendangnya karena berbicara kasar padanya, Si anak buah ingin memukul tapi kaki Jin Woo lebih dulu menendang dadanya sampai terjatuh. Tapi ia kembali bangun dan Jin Woo langsung memelintir tanganya dan menekan kepalanya di atas meja, anak  buah lainya sudah siap dengan senjatanya, sebuah pisau dan Do Young dkk juga siap dengan pistolnya.
“Kalau kalian tetap seperti ini, kami benar-benar akan menembak, Jaga sikap kalian” kata Seo Won memperingatinya dan Do Young juga memperingati semua untuk tidak bergerak.
“Cobalah berbicara dengan sopan sekarang, Dimana Kwon Sung Chul sekarang?” tanya Young Jin, Pria itu tetap dengan kasar menjawab tak tahu
“Bukan aku tidak tahu, katakan "aku tidak tahu ahjumma" Coba lagi!!!” ucap Young Jin sambil memukul kepalanya.
“Kapten ingin kau berbicara dengan sopan, Aku tanya sekali lagi. Dimana Kwon Sung Chul?” ucap Jin Woo semakin memelintir tanganya. Akhirnya Anak buah mengucapkan “Aku tidak tahu ahjumma” Young Jin pun bertanya siapa yang tahu keberadan Sung Chul sekarang. 
Di restoran
Tae Yoo sangat lega karena Kepala Yum ada di pihaknya, karena apabila menjadi dirinya akan menjebaknya langsung dengan menyuapnya, jadi bisa langsung di pecat. Tapi Kepala Yum berpura-pura membela dengan membeberkan ke media. Kepala Yum tahu Young Jin tidak menerima suap, jadi kalau mereka tidak berhati-hati bisa mendapat masalah.
“Tapi hanya karena pendapat publik. Bahwa polisi melindungi anggotanya sendiri, yang sebenarnya tidak diperbolehkan. Akankah Choi Young Jin berhenti dengan keinginannya sendiri?” tanya Tae Yoo ragu.
“Kau tahu apa yang paling ditakuti oleh polisi? Itu adalah pendapat publik Kalau media membuat keributan, maka tidak ada pilihan selain berbuat sesuatu Dan aku bersiap menerima hukuman kedisiplinan atas kejadian ini Jadi harus ada bayaran yang cukup atas rasa malu yang kuterima” tegas Kepala Yum
Tae Yoo pikir sudah pasti seorang polisi seperti Kepala Yum harus menerima penghargaan dengan mengorbankan dirinya sendiri demi masyarakat. Kepala Yum menyakinkan apakah Tae Yoo membiarkan apabila Young Jin diberhentikan jadi posisi kapten. Tae Yoo pikir saat itu Young Jin bukan jadi bagian keluarganya, jadi Kepala Yum tidak seharusnya khawatir padanya
Kepala Yum pikir mereka sudah melakukan perjanjian sebelumnya, tapi Tae Yoo merasa hanya membuat perjanjian kalau Choi Young Jin tidak dipecat maka akan memberitahu perbuatan Kepala Yum yang sebenarnya, apabila berhasil maka akan membayarnya dengan uang. Kepala Yum terlihat benar-benar menahan amarahnya. 

Para pekerja kontruksi berdemo meminta gaji mereka agar dibayar, salah satunya adalah ayah dari Jae Young. 
“Semua gangster dari serikat pekerja palsu, pergilah!!!! Cukup sudah memeras gaji pekerja!!!” teriak Ayah Jae Young
Semua pekerja melakukan demo diatas gedung setengah jadi, Ayah Jae Young meminta agar pihak KL Konstruksi berlututlah dan minta maaf. Sek Yoon yang meihatnya dengan Sung Chul,  menyuruh pegawai lain agar menyingkirkan mereka semua sebelum bertambah ribut
“Mereka mengunci diri mereka sendiri di dalam dengan pintu besi. Saat kami berusaha merubuhkan pintu, mereka melempar bom molotov” jelas si pegawai.
“Gunakan mobil pemadam atau apalah itu !!!!” teriak Sek Yoon
Sung Chul  mengaku sudah berusaha tapi ternyata tak berhasil karena semua pekerja itu bersiap dengan peralatan berat. Sek Yoon berteriak memberitahu biaya yang dikeluarkan karena penundaan pembangunan meski hanya satu hari saja. Pegawai menyarankan agar Sek Yoon membayar gaji yang mereka minta dan membuat semuanya turun. Sek Yoon Pikir apabila mengabulkanya akan dianggap seperti majikan, jadi memerintahkan untuk mencari cara untuk menghancurkan semua perkerja agar tidak berbuat seperti itu lagi. 

Petinggi polisi marah meminta penjelasan tentang berita yang berada di Koran dengan judul  [Polisi membiarkan dugaan suap] . Kepala Yum meminta maaf menjelaskan Kapten Choi secara tidak adil telah dituduh melakukan hal yang tidak pernah dilakukannya, jadi ia mengeluarkannya dari interogasiJoon Ho membela Young Jin kalau sudah pasti tak menerima suap. Kepala Yum menyuruh Joon Ho lebih baik diam saja.
“Kenapa kau , sebagai ketua memberikan perintah seperti itu? Kalau ada kesalahpahaman, itu seharusnya diselesaikan secara resmi sesuai dengan aturan. Apakah tim kekerasan kejahatan selalu bekerja dengan sikap seperti ini?” ucap Petinggi polisi, Kepala Yum hanya bisa mengucapkan kata maaf.
“Lebih daripada pelayanan publik yang lain, polisi harus mengikuti hukum dan aturan dan Aturan itu mungkin prosedur sepele bagi yang lain. Kalau hal seperti ini terjadi saat kita berusaha menegakkan prosedur dan aturan. Bagaimana rakyat akan percaya pada polisi?” tegas Petinggi polisi
Young Jin  berusaha menjelaskan, tapi Kepala Yum malah menyuruhnya untuk diam. Petinggi polisi mengaku bisa memaafkan kesalahan saat menjalankan tugas tapi tidak akan pernah menoleransi saat seorang polisi melanggar aturan

Di dalam ruang kepala Yum.
Young Jin bertanya apa yang akan dilakukan Kepala Yum sekarang. Kepala Yum merasa harus bertanggung jawab, Young Jin pikir Kepala Yum akan mengundurkan diri, Kepala Yum juga tak tahu. Young Jin sadar semua kejadian ini karena dirinya. jadi seharusnya bukan Kepala Yum yang bertanggung jawab
“Kalau aku tidak melakukan apapun, kau akan bertanggung jawab, kau wanita yang frustasi. Aku harus menerima pukulan itu supaya kau tetap bisa bekerja.” tegas Kepala Yum membela
“Kau pikir aku akan merasa tenang kalau kau pergi dan aku tetap bertahan? Aku juga tidak bisa tinggal diam” balas Young Jin
“Aigoo, baiklah kalau begitu Kita berdua bisa berhenti” ucap Kepala Yum,
Young Jin merasa maksudnya tak seperti itu, Kepala Yum pikir Salah seorang dari mereka harus bertanggung jawab dan meninggalkan kepolisian, dan bertanya apakah Young Jin akan berhenti. Young Jin pikir lebih baik ia yang pergi karena semua itu awalnya dari kasus dirinya. Kepala Yum berpura-pura prihatin dan menyuruh Young Jin keluar saja sekarang. 

Do Young benar-benar kesal dengan kejadian ini, karena Young Jin tak melakukan kesalahan apapun. Seo Won mengusulkan mereka membuat petisi. Do Young langsung setuju. Jae Duk melihat semua anggotanya itu terlihat seperti orang yang frustasi.
“Apa kau tidak mengerti apa masalahnya? Masalah ini muncul karena polisi membelanya. Kalau kita memasukkan petisi sekarang, maka sama saja mendorong kapten ke jurang sekarang” jelas Jae Duk
“Aku rasa itu akan terjadi kalau reporter mengetahuinya” ungkap Seo Won
“Lalu, apakah kita hanya akan melihat saja?” kata Do Young binggung
“Aku tidak tahu!!! Akan lebih baik kalau ketua yang menerima pukulannya, karena Kapten tidak akan diam saja.” ucap Jae Duk .
Do Young bertanya pada Jin Woo, apakah tak cara lain lagi. Jin Woo mengejek Do Young itu ketua kelas di Universitas kepolisian, tapi malah bertanya padanya. Do Young pikir sekarang harus mencari Mabbaki dan mencari tahu kebenarannya dulu.

Do Young dan Jin Woo mencari di Club dan Jae Duk dan Seo Won tak menemukan didalam hotel. Akhirya Do Young dan Jin Woo menemukan Mabbaki sedang bermain golf, dua pengawalnya diberi pukulan oleh Jin Woo. Mabbaki berusaha kabur hanya dengan satu lemparan bola golf membuat Mabbaki jatuh lemas.
Tangan Mabbaki diborgol di tiang, Do Young berteriak memarahi Mabbaki yang lari saat melihat mereka. Jin Woo memeriksa ponsel Mabbaki, ada nama Sek Yoon dalam daftar kontak.
“Kau mengenal sekretaris Yoon atau tidak?” tanya Jin Woo, Mabbaki mengaku tak mengenalnya, Jin Woo langsung menekan lehernya.
“Kalau begitu, nomor siapa ini? Aku tanya nomor siapa ini !!!!” teriak Jin Woo, Mabbaki berteriak kesakitan. 

Di rumah
Ha Eun dan Nam Jin memasang puzzle yang dikirimkan untuk Young Jin, tapi salah satu bagian puzzlenya hilang. Ha Eun mencari-cari bagian puzzle yang hilang diseluruh ruangan, karena pasti tak akan bisa tidur apabila tak menemukanya.
Young Jin baru pulang kerja melihat kardus paket yang ditujukan padanya, Nam Jin menceritkan karena kakaknya pulang larut akhirnya memilih untuk membukanya dan ternyata isinya adalah puzzle. Young Jin binggung karena merasa tak memesan mainan seperti itu. Tapi Nam Jin melihat nama yang dituju itu Young Jin. Ha Eun berteriak meminta semua untuk mencari bagian puzzle yang hilang dengan wajah uring-uringan. 

Sung Hyuk mabuk ingin menceritakan sesuatu pada Joon Ho, tapi Joon Ho melihat juniornya itu mabuk menyuruhnya pulang saja. Sung Hyuk merasa tak mabuk dan masih sadar, mengaku benar-benar tak mengerti dengan Kepala Yum. Joon Ho menyuruhnya agar bisa mengucapkanya dengan jelas.
“Maksudku, dia menyuruhku untuk menyelidikinya karena ada informasi yang masuk Lalu kenapa dia mempermalukan aku di depan Kapten Choi dan menyuruhnya keluar? Memangnya aku apa, sebagai ketua anjing?” keluh Sung Hyuk, Joon Ho meminta Sung Hyuk mengatakan sesuatu yang masuk akal.
“Dan setelah itu, kenapa dia mengungkapkannya kepada reporter? Aku benar-benar tidak mengerti dirinya” ungkap Sung Hyuk, Joon Ho benar-benar tak mengerti dan sangat menyesal karena harus pergi bersama Sung Hyuk, lalu madam Park menelpnya. 

Madam Park sambil menuangkan wine mengaku hanya karena salah satu pengerajinya sekarat menjadikan dirinya menjadi masalah sekarang. Joon Ho pikir masih ada seseorang yang hidup, jadi tak mungkin ada masalah. Madam Park menjelaskan apabila si pengerjin meninggal maka harga seninya bisa melonjak tinggi tapi sayangnya si pengerajin belum mati.
“Dasar bajingan dingin. Hidup seseorang sedang dipertaruhkan dan kau hanya berpikir tentang uang mereka” komentar Joon Ho
“Yang kulakukan hanyalah saling mengenalkan orang. Penjualnya membuat keributan dengan mengatakan dia akan membunuhku atas kerugiannya. Ada gangster yang bernama Mabbaki.” cerita Madam Park sedih
“Ma Tae Soo? Dia akan terjatuh hanya dengan satu kata dariku Tapi, aku perlu sesuatu darimu sebagai balasannya. Kau akan setuju kan, Madam Park?” kata Joon Ho, Madam Park pun menanyakan apa yang dinginkan Joon Ho dengan nada mengoda.

Joon Ho meminta Madam Park memberitahu tentang Tae Yoo padanya. Madam Park mengeluh karena nyawanya akan jadi taruhan apabila memberitahunya dan bukan pertukaran yang bagus. Joon Ho pun akan memberitahu Mabbaki bahwa Madam Park berbohong. Madam Park kesal selalu saja kalah darinya. Joon Ho pun sengaja mengoda Madam Park akan datang untuk kunjungan pribadi.
“Tapi, aku kira Ketua Yum dan Presdir Kang kenalan lama, Kenapa kau tidak bertanya pada ketua Yeom? Malah  repot-repot bertanya padaku” ucap Madam Park
“Aku tidak dalam situasi yang baik dengan Ketua Yum, Dia selalu saja memarahi aku” jelas Joon Ho, Madam Park juga mengakui tak menyukai Kepala Yum.
Joon Ho kembali ke kantor mengingat ucapan Sung Hyuk yang mengaku bahwa perintah itu dari Kepala Yum tapi malah ia sendiri yang mengagalkanya. Lalu ucapan Madam Park “Presdir Kang memiliki beberapa orang yang mendukungnya. Dengan kepolisian, dia bergandengan tangan dengan Ketua Yum.Bahkan anggota konggres Kim adalah temannya. Ada gosip yang mengatakan kalau Jaksa Ko juga orangnya.”

Joon Ho meminta tanda tangan dari Kepala Yum, dan langsung bertanya apakah ia mengenal Tae Yoo, karena yang ia dengar jaksa melakukan pemeriksaan pajak dan menutup kasus penyelundupan emas. Kepala Yum sudah mendengarnya, lalu berpura-pura bertanya memangnya kenapa Joon Ho menanyakan lagi. 
“Kenapa kita tidak menyelidikinya lagi?” saran Joon Ho
“Apa kau sudah gila dan Kau ingin melawan jaksa?” teriak Kepala Yum ingin mengagalkan usahanya, Joon Ho pikir sekali saja untuk bisa melawan jaksa.
“Semua orang meminta Choi Young Jin untuk diturunkan dari posisinya. Itu saja sudah menyakitkan. Kenapa kau bertingkah seperti ini?” komentar Kepala Yum.
“Choi Young Jin tidak akan pergi. Kita tidak bisa membiarkan seseorang yang bagus pergi hanya karena hal seperti ini. Aku tahu kau tidak dalam posisi yang bagus, jadi tenanglah jadi Aku akan memastikan kau dan kapten Choi selamat” tegas Joon Ho, Kepala Yum menanyakan bagaimana caranya.

Joon Ho menarik Young Jin di tempat menyimpan barang bukti, meminta agar Young Jin mendengarnya. Young Jin pasrah akan kehilangan posisi kaptennya, jadi tak ingin bermain-main. Joon Ho memegang lengan Young Jin dan menatapnya dalam-dalam karena tak main-main. Young Jin mendorong Joon Ho untuk tak melakukan itu padanya.
“Jangan berpikir dan marah, Kau pikir, kau bisa tenang atau tidak?” ucap Joon Ho semakin mendekat
“Kalau kau melakukan sesuatu yang aneh, kau benar-benar akan mati” kata Young Jin merapatkan jaketnya dengan ketakutan .Joon Ho kesal dengan pikirn Young Jin yang tidak tahu petunjuk, Young Jin bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi. 


Joon Ho menemui petinggi polisi diam-diam disebuah ruangan, ia melaporkan sengaja memberitahu atasanya lebih dulu dengan taruhan karirnya sebagai polisi, dan yakin ada kebocoran didalam instasi kepolisian.
“Aku akan bertanggung jawab penuh dan mengungkapkan siapa orangnya Tolong percayalah padaku” pinta Joon Ho
“Untuk sekarang, aku akan tetap mempertahankan Kapten Choi Young Jin di posisinya. Simpan ini untuk dirimu sendiri dan pastikan ini tidak keluar.” tegas Petinggi polisi, Joon Ho mengerti.

Do Young tak bisa makan karena masih kesal dengan terungkapnya Mabbaki malah membuat Young Jin dikeluarkan menjadi kapten. Jae Duk dkk merasa lebih baik makan dulu agar mereka bisa tidur, pup dan berkerja seperti biasanya.
Joon Ho tiba-tiba masuk ke dalam ruangan, mengejek mereka untuk memanggilnya kalau mereka makan bersama, yang akhirnya mengambi Jajamyung Do Young yang belum di sentuh meminta Se Won memesan kan satu mangkuk lagi untuknya.
“Hei, Jo Jae Duk... Kalian semua harus tutup mulut dan dengarkan aku baik-baik Kumpulkan lagi semua berkas-berkas tentang Presdir Kang. Aku sudah bicara pada kapten Choi tentang ini, Mulailah lagi penyelidikan pada Presdir Kang.” perintah Joon Ho
“Apa kau akan mengambil alih dan kapten kami akan pergi?” pikir Do Young
“Kenapa dia harus pergi? Kita makan secara diam-diam diruang pertemuan. Kau pikir ini tentang apa? Kata kuncinya adalah "rahasia." Jadi jangan biarkan tim lain tahu apa yang sedang kalian selidiki. dan saat kalian berada di lokasi, tetaplah diam sehingga yang lain tidak tahu apa yang sedang kalian lakukan” tegas Joon Ho lalu kembali mengajak semuanya kembali makan. 

Di ruang konferensi pers
Petinggi polisi memberikan keterangan pada pers, dengan Joon Ho dan Kepala Yum mendengar dibelakang.
“Sebagai organisasi yang seharusnya mengikuti proses dan aturan lebih baik daripada yang lain. Kami gagal melakukannya dalam kejadian ini dan meminta maaf dengan tulus. Sebagai perwakilan dari kantor polisi pusat, Seoul. Aku berjanji bahwa ini tidak akan terjadi lagi” jelas Petinggi polisi
“Ketua yang terlibat dalam kejadian ini akan mendapatkan hukuman sebulan tanpa gaji. Ketua tim 1 kekerasan kejahatan akan dihukum 3 bulan tanpa gaji Aku sekali lagi dengan tulus meminta maaf Kami, polisi, akan bekerja keras untuk menegakkan hukum” ucap Petingi polisi lalu turun dari podium untuk membungkuk.
Joon Ho melirik Kepala Yum yang terlihat kecewa memilih keluar lebih dulu dari konferensi Pers.
bersambung ke part 2  


1 komentar: