PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 23 Juli 2018

Sinopsis Are You Human Too Episode 23

PS : All images credit and content copyright : KBS

Shin membuka matanya saat Ye Na menangis sambil mengengam tanganya, lalu perlahan membangukanya. Ye Na terkejut, tapi Shin menyuruh agar tak bersuara dan menyapa lebih dulu.
“Begitulah rahasiaku dan Oppa bermula... Dasar orang-orang bodoh... Oppa mendengarkan semuanya, tapi mereka pun tak tahu. Mereka mungkin tidak sadar kalau dia sudah siuman secepat ini. Oppa yang tak percaya siapapun..., tapi dia menungguku.”
Jadi selama dirumah kalau hanya Ye Na yang tahu bahwa Shin sudah sadar, David pamit pergi lebih dulu. Shin membuka mata memberitahu kalau sekarang waktunya pada Ye Na dengan meminta agar menyalakan ponselnya.

“Jika aku menurutimu, Oppa jadi milikku, 'kan?” ucap Ye Na menyakinan diri menyalakan ponselnya. 

Sek Park akhirnya melihat Ponsel Ye Na yang aktif dan Lokasi sudah ditemukan. Tuan Seo terlihat bahagia dan bergegas pergi. Ye Na bersam dengan Shin merasa tak bersalah pada Ayah.Saat Tuan Seo datang, Ye Na mengatakan
“Apa yang Ayah inginkan tidak ada di sana. Tapi ada di perusahaan.” Kata Ye Na
“Keinginan Ayah? Apa maksudnya?” tanya Tuan Seo binggung.
“Robot yang mirip Oppa.” Kata Ye Na sambil bergumam kalau Sedikitpun, tak merasa bersalah. Tuan Seo membawa robot Shin versi kecil, lalu pergi meninggalkan rumah. 

David menemui Shin mengatakan ada yang harus diketahui. Shin ingin tahu apa itu.  David tak bisa bicara mengajak mereka ketemu di rumah. Shin pun tak banyak bicara, lalu menerima telp dari Ye Na. Ye Na mengaku kalau dalam keadaan gawat.
“Ayahku menemukan lokasiku dan dia mau kesini sekarang. Aku harus memindahkan Shin Oppa, kau jangan bilang-bilang soal ini. Jadi datanglah sekarang.” Ucap Ye Na, Shin pun mengikuti perintah Ye Na.
“Sekarang, hanya Oppa yang kumiliki.” Gumam Ye Na akhirnya mengantar Shin pergi ke kantor. 

Shin memperlihatkan darah pada tanganya,  So Bong kaget begitu juga yang lainya, bahkan Tuan Seo tak percaya melihatnya. Shin menyindir merkea yang baru kali ini melihat orang berdarah, lalu mengejek So Bong yang berani mengatakan kalau menyukainya.
“Kill switch... Tidak...” kata So Bong panik dan langsung berlari keluar dari ruangan.
“Presentasi hari ini sepertinya harus ditunda. Seperti yang kalian lihat, tanganku begini. Dan kondisiku tidak baik.” Kata Shin lalu berjalan pergi, tapi tubuhnya jatuh lemas lalu pingsan. Semua langsung panik melihat Shin.

So Bong panik karena Shin robot tak mengangkat telpnya. Shin melihat So Bong yang menelpnya. So Bong menanyakan keberadaan Shin dan juga keadaanya. Shi mengatakan ada di rumah ibunya, tapi Nam Shin tidak ada di rumah dengan melihat tempat tidur yang kosong.
“Keluar dari sana sekarang juga! Jangan hubungi siapa pun kecuali aku. Ayo kita bertemu di tempat kita naik sepeda waktu itu. Aku ingin bertemu kau. Cepat” kata So Bong panik. Shin mengatakan akan datang sekarang.


David menemui Tuan Nam memberitahu Dr. Oh bersikeras ingin mengaktifkan kill switch-nya. Tuan Nam dengan sinis kalau itu jadi masalah sekarang dengan mengome apa saja yang dilakukan tanpa melaporkan padanya.
“Dimana dia (robot) dan kenapa orang yang tadinya koma tiba-tiba muncul?”kata Tuan Nam marah
“kau bilang "Yang tadinya koma tiba-tiba muncul"?  Apa maksudnya...” kata David binggung
“Kau bahkan tidak tahu ada kejadian apa tadi? Yang muncul di presentasi tadi si Shin yang asli!” kata Tuan Nam. David kebingungan lalu mencoba menelp Shin tapi tak diangkat, lalu yakin kalau pasti Kang So Bong, bergegas pergi.

So Bong panik mencari Shin ditempat terakhir mereka bertemu, Shin akhirnya datang. So Bong langsung mengungkapkan kalau akan terjadi sesuatu pada Shin yang menghilang. Shin mengaku sengaja Aku menunggu So Bong
“Aku tidak melacak GPS atau meneleponmu. Aku menunggumu sampai kau datang.” Kata Shin. So Bong langsung memeluk Shin dengan erat.
 “Kemanapun itu, janganlah pergi. Pokoknya jangan kemana-mana.” Kata So Bong 


Nyonya Oh memarahin Ye Na yang tak memberitahu bahkan menurutnyta tak masuk akal hanya Ye Na yang tahu kalau Shin sudah sadar. Ye Na meminta maaf dengan menjelaskan tadinya mau memberitahukan disaat yang tepat waktunya.
“Kau bilang Tepat waktu? Apa kau itu ingin Shin mati? Bisa-bisanya kau membawanya keluar  setelah dia baru sadarkan diri? Kalau ada apa-apa, kau mau tanggung jawab bagaimana? Kalau dia tidak pernah bangun lagi, bagaimana?” ucap Nyonya Oh
“Hanya karena dia membuka matanya bukan berarti dia sudah sembuh. Banyak kasus dimana pasien yang baru sadar, kemudian koma lagi. Kau seharusnya lebih berhati-hati seperti perkataan Dr. Oh barusan.” Jelas Dokter Cha
“Itu karena aku ingin dia  kembali bekerja lagi. Aku memang sudah
berpikiran sempit.” Ucap Ye Na sambil menangis.
“Aku ingin mengusirmu sekarang tapi tak kulakukan karena hubunganmu sekarang dengan ayahmu. Jika hal seperti ini terjadi lagi, terpaksa dia harus dirawat di RS-ku.” Tegas Nyonya Oh marah
Tuan Ji menyudahi perdebatan karena sekarang mereka bisa sedikit lega mengetahui Shin sudah siuman.



So Bong menarik tangan Shin berjalan pergi. Shin ingin tahu kemana mereka akan pergi. So Bong mengaku juga tak tahu tapi hanya ingin tempat yang jauh. Shin ingin tahu keadaan  manusia Nam Shin dan Apa dia mirip sekali seperti orang yang ditirunya.
So Bong mengingat dengan jelas sikap sombong si manusia Shin “Kau bilang, Kau menyukaiku? Kau pikir kau siapa?” lalu menegaskan kalau Shin itu beda sekali dengan Robot Shin.
“Tak bisakah kita ke rumah Ibu saja? Aku penasaran sama manusia  Nam Shin.” Ucap Shin
“Tak boleh!” teriak So Bong marah, Shin kaget melihat sikap So Bong
“Maaf. Aku terbawa emosi... Kita jangan ke sana sekarang. Tidak ada gunanya kau  bersama orang itu.” Kata So Bong 
Tuan Ji menelp dan akhirnya So Bong mengangkatnya. Tuan Ji mengatakan kalau Ye Na merasa bersalah karena gegabah, tapi itu demi Shin,  jadi mohon So Bong bisa mengerti. Ia meminta agar bersama Shin pergi ke RS, dan pura-puralah sedang sakit. So Bong langsung menolaknya
 “Kang So Bong ? Apa dia bersamamu?” tanya Tuan Ji
“Siapa yang tahu kalian akan berbuat apa padanya?” So Bong Khawatir.
“Aku tahu apa yang kau khawatirkan tapi ini lagi genting-gentingnya dan mari kita bicarakan ini dengan Dr. Oh.” Kata Tuan Ji menyakinkan. Nyonya Oh tak bisa menahan amarah mengambil ponsel dari Tuan Ji.
“Kang So Bong.. Kasih teleponnya ke dia sekarang. Kalau tidak...” ucap Nyonya Oh mengancam dan langsung diambil oleh David.
“Akan kupastikan  takkan ada yang terjadi padanya jadi percayalah padaku, dan pergilah ke RS sekarang. Ada yang harus kubicarakan sama kau, jadi nanti aku kesana.” Kata David. So Bong setuju dan mengucapkan terimakasih. 



David memberitahu kalau Mereka akan pergi ke rumah sakit. Nyonya Oh ingin tahu Ada yang mau dibicarakan dengan Kang So Bong. David mengatakan akan bicara dengan So Bong  dan menentang Nyonya Oh  mulai sekarang. Nyonya Oh terlihat kaget. 

“Kill switch-nya kau sembunyikan dimana?  Serahkan padaku sekarang. Apa kau pikir sanggup mengaktifkannya? Tolong serahkan itu padaku.  Apapun itu, aku akan cari cara “ ucap David melihat isi brangkas yang kosong
“Lagipula aku sudah memutuskan jadi ibu yang tak baik. Aku tahu betapa pentingnya anak itu bagimu tapi apa boleh buat.” Kata Nyonya Oh
“Bukan dia yang kumaksud... Tapi kau!? Apa Kau tidak peduli jika dia  menghilang? Kau menghabiskan lebih banyak waktu dengan siapa? Putramu atau dia? Walaupun dia robot, selama ini yang dia pedulikan hanyalah kau. Apa menyingkirkan dia, semuanya akan berakhir?” ucap david marah
“Selama ini, tiap kali kau memandangnya, kau menganggap dia anakmu. Apa bisa kau nanti tidak memikirkan dia saat memandang anak kandungmu? Kau tak boleh melakukannya. Kenapa kau belum sadar juga tentang itu?” ucap David mencoba menyadarkan Nyonya Oh. 


Shin berada dirumah sakit menatap sesuatu, So Bong heran karena Shin tak bergerak, seperti lagi menonton sesuatu. Shin mengulang yang dikatakan Shin saat berpikir dirinya menghilang dan terjadi sesuatu. So Bong bertanya apa yang sedang dilihatnya.
“Ini rekamanmu tadi  dalam diriku.” Kata Shin, So Bong menyuruh Shin segera mematikanya.
“Kenapa kau menangis? Manusia juga menangis saat mereka senang. Apa itu sebabnya kau menangis? Apa kau sangat senang karena temanmu yang kau kira menghilang, muncul?”ucap Shin.
“Kau sekarang bukan temanku lagi.” Kata So Bong, Shin terlihat binggung kenapa seperti itu.
“Apa sekarang kau tidak  menyukaiku lagi?” tanya Shin
“Bukan karena aku tak  menyukaimu... Tapi karena aku lebih menyukaimu...Aku menyukaimu... Bukan sebagai teman, tapi  sebagai manusia pria.” Ungkap So Bong
“Tapi 'kan aku bukan manusia pria.” Kata Shin
“Aku lebih menyukaimu daripada  manusia pria mana pun. Kalau kau tak percaya...” kata Shin memberikan tanganya. Shin hanya menatap So Bong
“Waktu kau bilang menyukaiku, apa maksudnya itu reaksi kimia yang namanya cinta? Jadi bahan kimia mana yangdikeluarkan? Apa Dopamine, yang membuatmu merasa tertarik, Phenethylamine, yang melumpuhkan pikiran rasional? Atau oksitosin? Endorphin?” tanya Shin
“Itu 'kan analisismu. Aku juga tak tahu apa itu cinta. Aku hanya merasakannya. Aku ingin melihatmu dan bersamamu. Apa Kau merasakannya?” kata So Bong
Shin hanya terdiam, So Bong tahu kalau  Emosi itu sulit, karena tidak bisa melihat atau menyentuhnya. Shin memeluk So Bong dan So Bong binggung kenapa Shin memeluknya. Shin megatakan ingin tahu apa yang dirasakan So Bong.
“Bagaimana? Apa Kau bisa merasakannya?” tanya So Bong, Shin mengaku belum dan meminta maaf.
“Tak apa... Aku juga menyukaimu bukan karena aku mengharapkan sesuatu.” Kata So Bong lalu memberikan kalung untuk Shin.
“Ini 'kan pemberian ibumu.” Ucap Shin binggung melihat kalung pada lehernya.

“Ibuku bilang liontin ini cinta ibuku untukku dan dia berpesan, kelak aku harus  memberikannya ke orang yang kusayangi. Dia berpesan aku harus  bisa memberi banyak tanpa mengharapkan imbalan, jika ingin menjadi orang dewasa.” Kata So Bong dan yakin kalau kalungnya itu bagus.
David datang menyapa Shin dengan mengejeknya kalau  cocok juga pakai baju pasien dan mengoda So Bong kalau mengajaknya kencan. So Bong pun mengikuti David keluar dari kamar.


David memberitahu Shin kalau Nyonya Oh tidak bisa mengaktifkan kill switchnya sementara ini karena si Shin masih belum sehat. So Bong merasa tak bisa terima dengan kalinmat "Sementara ini" menurutnya Dr Oh pasti tidak merasa kasihan  pada robot Shin sama sekali.
“Dia juga pasti berusaha  membebaskan dirinya dari perasaan itu. Bagaimana kalau dia nanti, kabur ke tempat yang jauh sekali?” kata So Bong
“Tak ada gunanya juga. Karena kill switchnya bisa diaktifkan dari jarak jauh.” Ucap David
“Bagaimana kalau kita rusak saja alat itu?” saran So Bong, David mengaku sama saja karena Kalau itu rusak, benda itu aktif sendiri.
“Apa sungguh tak ada cara lain?” tanya So Bong khawatir.
“Kita bisa mematikan baterai Shin agar kill switch tidak berfungsi.” Jelas David.
“Tapi jika kita mematikannya, dia  nanti mirip mayat hidup... Kurasa aku punya cara lain. Jika aku ingin menyelamatkan suatu kehidupan maka aku harus mengorbankan  suatu kehidupan juga.” Kata So Bong sangat yakin.


Shin akhirnya membuka mata melihat Ye Na ada disampingnya, Ye Na memberitahu kalau Shin tadi pingsan. Nyonya Oh langsung ingin melihat anaknya memastikan kalau bisa melihatnya, Shin tapi memalingkan wajahnya. Tuan Ji akhirnya mengajak Ye Na agar membiarkan keduanya bicara.
Shin seperti mengingat saat dibawa paksa oleh anak buah Tuan Seo, lalu memalingkan wajahnya tak mau menatap Nyonya Oh dengan alasan sangat lelah. Nyonya Oh pikir dirinya yang membuat Shintidak nyaman. Shin pikir itu benar.
“Karena Ibu selama ini mengawasiku, tapi aku tak tahu. Aku mau bertanya karena penasaran. Apa Ibu benar-benar menganggap  dia sebagai anak mu?” kata Shin sinis
“Ibu membuat dia sambil memikirkanmu dan Ibu membawanya ke sini  untuk membantumu.” Jelas Nyonya Oh,
“Sudahlah.. Suruh Young Hoon Hyung kesini.” Kata Shin tak ingin dekat dengan ibunya.
“Mari kita perlahan saling dekat satu sama lain.” Kata Nyonya Oh berharap 


Shin menyapa Tuan Ji sebagai kakaknya, Tuan Ji terlihat kesal menanyakan keadaanya, mengeluh karena tak memberitahu kalau sudah bangun. Shin mengaku tak tahu kenapa tak memberitahu Tuan Ji lebih dulu.
“Jawaban apa itu? Apa kau tahu apa yang telah kami  lakukan demi kau?” keluh Tuan Ji
“Aku harus mencari tahu keseruan apa  yang terjadi saat aku tak sadarkan diri. Besok, bawakan "hal itu"  ke hadapanku. Aku harus melihat seperti apa  kloninganku itu.” Ucap Shin
“Kalau kau sudah pulih total, kami akan memulangkan dia ke asalnya. Dan Buat apa juga kau mau melihat dia?” kata Tuan Ji heran
“Kenapa aku tidak boleh melihatnya?” tanya Shin, Tuan Ji merasa kalau nanti Shin merasa aneh.
“Bukannya kau yang nanti merasa aneh?” sindir Shi, Tuan Ji pun hanya terdiam. 


Nyonya Oh berada dalam lab teringat kembali yang dikatakan David “Aku bertanya karena penasaran. Apa Ibu benar-benar menganggap dia sebagai anak Ibu? Apa Kau tidak peduli jika dia menghilang? Selama ini, tiap kali kau memandangnya, kau menganggap dia anakmu. Apa bisa kau nanti tidak memikirkan dia saat memandang anak kandungmu?” 

Esok hari, Tuan Ji masuk ke dalam  ruangan PK Medical Center dan terlihat kaget. Nyonya Oh menerima telp kalau tak ada siapapun disana dan ingin tahu keberadaan mereka.  Ia lalu berpikir kalau keduanya pergi ke stasiun TV  atau apapun itu.
“Kang So Bong itu cukup ceroboh buat melakukan hal itu.” Kata Nyonya Oh panik dan saat itu So  Bong datang menemui Nyonya Oh. Nyonya Oh langsung menanyakan keberadaan Shin dimana sekarang.

Flash Back
So Bong menatap Shin memastikan kalau mempercayainya, Shin menganguk. So Bong meminta agar Shin jangan tanya apapun. dan turuti saja dirinya, lalu melepaskan battery ditangan Shin. Saat itu juga Shin terdiam, So Bong meminta Maaf karena melakukan ini pada Shin.

So Bong membawa semua jam tangan battery pada Shin yang ada dalam tasnya. Nyonya Oh tak percaya kalau So Bong juga melepaskan jam tangan yang sedang dipakai Shin juga. So Bong mengaku sudah melepasnya, menurutnya tak ada masalah.
“Aku menonaktifkan dia dan menyembunyikan dia di tempat dimana orang tak bisa menemukannya.” Kata Shin
“Coba Dengar. Apa kau sadar betapa ini bisa membuatnya merasa terhina?” komentar Nyonya Oh
“Bukannya mengaktifkan kill switch juga akan membuatnya merasa terhina?”balas So Bong, Nyonya Oh tak percaya dengan ucapan So Bong
“Aku malah mempermudah semua ini bagi Anda. Jadi kenapa Anda begitu marah? Lagipula Anda tetap akan mengaktifkan kill switch-nya. Katanya kalau aku melepas jam itu maka kill switch takkan efektif.” Kata So Bong yakin
“Apa sekarang kau mengancamku?” ucap Nyonya Oh sinis, So Bong mengaku tidak.
“Yang benar, aku ini sekarang bernegosiasi jadi Serahkan kill switch-nya padaku... Sekarang juga.” Ucap So Bong 


Ye Na memberitahu Shin kalau Kang So Bong datang dan Entah apa yang mereka perdebatkan, tapi merasa kalau sudah mengetahuinya karena Pasti mereka berdebat tentang robot itu. Shin mengingat saat So Bong mengungkapkan kalau menyukai dirinya.
Nyonya Oh pun menyuruh membiarkan Shin terus mati karena tidak akan pernah  menyerahkan kill switch-nya. So Bong tak percaya Nyonya Oh mengatakan hal itu, padahal sebelumnya berkomentara Shin yang pasti merasa terhina.

“Karena aku tahu kau tidak sanggup melakukannya. Kau sampai sejauh ini  karena kau peduli padanya. Jadi kau pasti tidak akan terus-terusan membuat dia dalam keadaan mati seperti itu. Inilah pertarungan yang tidak  bisa kau menangkan. Jadi Pasangkanlah jam itu lagi padanya.” Kata Nyonya Oh
“Kalau begitu, aktifkan saja kill switch itu. Maka Anda akan menjadi seorang pembunuh. Karena Anda akan membunuhku juga.” Tegas So Bong, Nyonya Oh tak habis pikir dengan ucapan So Bong
“Begitu dia kupasangkan jamnya, maka aku akan selalu di sisinya. Siang dan malam, aku akan berada di sisinya. Selangkah pun, aku takkan jauh-jauh darinya. Maka suatu hari nanti, jika dia akan meledak. dan aku pun akan mati bersamanya. Jadi aktifkan saja itu kapanpun. Karena aku sudah mempersiapkan mentalku.” Tegas So Bong
“Apa kau sadar betapa nekatnya dirimu?” ucap Nyonya Oh tak percaya
“Yang nekat itu dia... Dia menyelamatkanku dari kematian. Dia memarahi siapa pun yang menghinaku. Dia menemaniku semalaman saat aku terluka. Dia berjanji melindungiku kapanpun dan dimanapun. Aku juga sudah berjanji padanya.Bahwa meskipun aku tidak sekuat atau secerdas dia. entah bagaimanapun caranya, aku akan melindungi dia. Dia menepati semua janji-janjinya, jadi  aku juga harus menepati janjiku.” Tegas So Bong
“Itulah rasa hormat sesungguhnya entah itu bagi manusia atau robot. Padahal itu solusi terakhirku, tapi kurasa itu tidak berhasil.” Kata So Bong kesal

Nyonya Oh meminta agar So Bong berjanji padanya,kalauakan bertanggung jawab untuk Shin. So Bong menganguk. Nyonya Oh menegaskan kalau itu takkan mudah. So Bong mengaku sudah mengetahuinya dan juga takut.  Saat itu Ye Na masuk.
“Oppa ingin melihat  Kang So Bong.” Ucap Ye Na. Nyonya Oh menyuruh So Bong menemui anaknya.
“Jangan beri tahu dia soal pembicaraan kita.” Kata Nyonya Oh, So Bong menganguk mengerti. 

Shin memastikan kalau So Bong pengawal yang ditampardi bandara, So Bong membenarkan.  Shin meminta So Bong agar membawakan robot yang mirip dengannya karena meminta Tuan Ji sebelumnya tapi  belum juga membawakannya.
“Dan menurutku, pasti lebih cepat kalau aku meminta wanita ini membawakan dia ke hadapanku.” Ucap Shin.
“Kenapa kau ingin melihat dia?” tanya So Bong heran.
“Tapi kenapa hari ini kau datang sendirian? Apa kalian berdua mendiskusikan rahasia?” ucap Shin curiga
“Kami tidak punya rahasia.Kurasa kau harus membawa dia kesini sebentar.” Kata Nyonya Oh 

David menerima telp kalau akan membawa Shin kesana dan sebentara lagi akan menyalakanya. Perlahan Robot Shin masuk ruangan, Shin bersiap-siap melihat gambaran dirinya yang sangat mirip. Keduanya saling menatap tak ada perbedaan dari wajah sampai terlihat gerakan Shin robot yang bisa tersenyum.
Bersambung ke episode 24

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

2 komentar:

  1. Gila sih emang nih drakor. Blow minded hampir mirip im not robot ga sih? Tapi si cewek disini beneran suka sama si robot. Tapi emang robotnya lebih baik dr manusianya sih wkwkwk. Thx buat yg nulis artikel ��

    BalasHapus