PS : All images credit and content copyright : KBS
So Bong
mengancam Nyonya Oh akan memberitahu Shin tentang kill switch. Akhirnya Nyonya
Oh menelp Shin kalau ada yang ingin dikatakan. Ia memberitau kalau Kemarin ada
sesuatu terjadi dan Shin pasti senang kalau mendengarnya. So Bong pun memilih
pergi.
So Bong
menuruni tangga darurat, Shin menanyakan keberadanya karena belum datang. So
Bong mengaku lagi di kamar kecil jadi sebentar lagi akan datang. Shin membuka
pintu darurat, So Bong heran karena Shin
bisa tahu keberadannya berpikir kalau mencarinya dari GPS.
“Ini 'kan
tangga. Kenapa kau berbohong?” ucap Shin, So Bong mengaku tak ada apa-apa.
“Manusia
Nam Shin sudah bangun... Ibu barusan memberitahuku. Bola matanya merespons, dan
jarinya bergerak.” Kata Shin, So Bong berpura-pura baru mengetahuinya mengucap
syukur.
“Tapi
kenapa tatapanmu seperti itu? Apa Kau ada masalah?” ucap Shin. So Bong mengelak
kalau tak ada apa-apa.
“Aku bisa
membaca ekspresi seperti itu. Jangan dirahasiakan. Katakan saja.” Ucap Shin
“Aku
tidak merahasiakan apa pun.” Tegas So Bong, Shin memegang tangan So Bong kalau
berbohong lalu mengeluh karena berbohong lagi.
“Memangnya
kau siapa, beraninya melacak dan membaca pikiranku? Kau pakai GPS? Pendeteksi
kebohongan? Melakukan itu tidak nyata. Kalau aku ingin sendirian, biarkan aku. Kalau
aku tidak ingin ketahuan, pura-puralah
kau tidak tahu. Itulah yang kau lakukan jika kau benar-benar mengenalku.” Tegas So Bong marah
lalu pamit pergi.
David
meminta maaf karena tidak bermaksud mengatakan pada So Bong. Nyonya Oh pikir Ini
tidak akan terjadi kalau kau tak angkat telepon So Bong dan sudah menyuruhnya
waspada,dengan mengeluh kalau David tak bisa melakukanya selama satu hari saja
“Memang
aku ada menyetujui hal itu? Kalian sendiri yang memutuskannya.” Kata David
marah
“Itu
karena aku panik. Aku takut sebelum Shin bangun, ada sesuatu terjadi... David...
Kau selalu mempertimbangkan dari sudut pandangku. Tapi kenapa sekarang kau
seperti ini?” kata Nyonya Oh
“Karena
aku selalu melakukannya. Kukira kau akan mempertimbangkan sudut pandangku kali
ini. Jadi kumohon padamu untuk terakhir kalinya.Jika kau akan
mencampakkannya, serahkan dia padaku.” Pinta
David lalu keluar dari ruangan.
David
kebingungan menelp Ketua Nam, untuk memberitahukan sesuatu. Tuan Nam mengerti
meminta agar menghentikanya, karena Shin Ditu
daging dan darahnya karena Shin tidak mati jadi akan membuat kemunculan
diri yang menakjubkan.
“Bicara
soal itu, tentang kill switch... Itu tidak boleh diaktifkan. Kita tidak bisa
menghancurkan usaha yang kita bangun selama berpuluh tahun. Bagaimanapun
caranya, hentikan itu. Jika tidak...,kau juga tidak akan berguna bagiku.” Tegas
David.
Tuan Seo
masuk ruangan memberitahu Pemasangan uji chip-nya sudah selesai jadi M Car
sekarang sudah punya sistem anti-peretasan yang sempurna. Tuan Nam bertanya
apakah Tuan Seo sudah menentukan sesuai dengan harga yang disarankan Dirut
Nam?.
“Sudah...
Sulit menurunkan harga pada saat-saat
terakhir. Aku Dengar-Anda menghadiri rapat Tim Mobil Otonom... Mobil M Car
lain. Medical Car... Ide yang bagus juga. Tak kusangka Dirut Nam menyembunyikan
kreativitas dan semangat diri seperti itu.” Kata Tuan Seo
“Aku pun
tak menyangka, dia bisa begitu. “ ungkap Tuan Nam
Tuan Seo
bertanya apakah Ye Na belum ketemu juga, Sek Park mengatakan Ponselnya mati
jadi tidak bisa melacaknya dan meminta agar bersabarlah sebentar lagi.
[Champion
Gym]
So Bong
pulang ke rumah mengingat yang dikatakan pada Shin dengan nada marah “Memangnya kau siapa beraninya melacakku dan
membaca pikiranku? GPS? Pendeteksi kebohongan? Melakukan itu tidak nyata
namanya.”
“Aku
pasti sudah gila... Dia tidak tahu apa-apa... “kata So Bong lalu kebingungan
karena tak melihat Maib lalu mencari
ditumpukan tempat sampah dan akhirnya menemukan Maibo,
“Kau ini
juga kenapa? Kukira kau bakal menghilang.” Ucap So Bong sedih lalu teringat
kembali yang dikatakan Shin kalau Manusia Shin yang sudah sadar.
“Siapa
yang peduli dengan robot bodoh ini?” keluh So Bong kesal sendiri.
“Maaf
soal yang tadi. Aku tidak akan melacak lokasimu lagi. Maafkan aku karena aku
tak memahamimu. Maafkan aku juga karena aku robot.”ucap Shin bisa membalas
ucapan So Bong.
So Bong
berusaha tak peduli tapi Shin ternyata sudah ada dibelakangnya, tapi ia tak
peduli memilih pergi. Shin bertanya “Kalau aku orang, apa semuanya lebih baik?”
So Bong terdiam akhirnya menatap Shin yang ada dibelakangnya.
“Kau
pernah bilang begitu. Kau berharap aku bukan robot. Kalau manusia Nam Shin
bangun, apa yang terjadi padaku? Aku harus kemana dan apa yang harus kulakukan?
Padahal aku robot, jadi aku harus berguna. Berarti aku tidak akan berguna bagi Ibu kalau begitu.” Kata Shin sedih
“Kenapa
kau tidak berguna? Bagiku, kau sudah cukup berguna. Karena itu aku bersyukur.
Karena kau memahamiku. Karena itu aku juga ingin Memahamimu layaknya teman
manusia. Siapa yang minta aku dipahami? Kau itu ya kau. Jadi kau cuma perlu
disini. Aku tidak butuh apa-apa. Janganlah
menghilang. Tetaplah di sini.” Ucap So Bong
“Kenapa
pula aku menghilang? Aku 'kan sudah di sini.” Ucap Shin lalu memeluk So Bong
yang menahan tangisnya
“Apa yang
kau lakukan? Aku 'kan tidak menangis.” Kata So Bong
“Kau itu
ingin menangis... Aku tahu itu... Menangislah, Kang So Bong.” Ucap Shin. So
Bong akhirnya menangis.
“Padahal
kau itu robot... Tapi kenapa hatiku sakit sekali?” ungkap So Bong terus
menangis.
So Bong
duduk didalam ring menatap robot didepanya, Shin mencoba menelp tapi So Bong
tak mengangkatnya. Shin bertanya dari robot “Apa Kau sudah tidur? Kenapa teleponnya tak diangkat? Kalau tak
diangkat, aku harus melacakmu lewat
GPS.”
“Tapi aku
tidak akan melakukannya karena kau mungkin ingin sendirian.” Kata Shin. So Bong
pun tetap diam akhirnya melampiaskan dengan berlatih tinju.
“Dia
tidak bicara apa pun sepanjang akhir pekan. Kenapa dia?” ucap Reporter Jo
melihat So Bong
“Kau
tidak boleh mengganggu orang saat mereka
bekerja. Jadi Masuklah ke kamar” ucap
Tuan Kang
Shin
membuka matanya melihat ponselnya kalau So Bonbg tidak menelepon, Tuan Ji masuk
kamar memberitahu mereka harus pergi sekarang buat latihan presentasi jadi
meminta agar bersiap-siap, lalu melihat wajah So Bong seperti kebingungan
bertanya apakah ada masalah.
“Kang So
Bong menangis... Karena aku, hatinya sakit. Dia tak mau angkat telepon, tapi
aku tidak boleh melacaknya. Jadi Aku harus bagaimana?” ucap Shin
“Pasti
dia juga butuh waktu dan dia akan segera menelepon.” Kata Tuan Ji
“Bagi
manusia, seberapa lama kiranya "segera" itu? 24 jam? 48 jam?” tanya
Shin
“Kata
"Menunggu" tidak bisa diukur dalam angka. Tapi sampai orang itu merasa
lebih tenang dan sampai dia kembali.” kata Tuan Ji. Shin pin mengulang kalimat
“Sampai dia kembali.”
Nyonya Oh
akan keluar dari rumah, David bertanya Apa rapat pemegang sahamnya hari ini dan
Shin yang akan memimpin presentasi penting itu. Nyonya Oh membenarkan dan
mengatakan akan segera kembali jadi meminta tolong agar menjaga Shin. David
pikir Jangan khawatir.
Setelah
Nyonya Oh pergi, David mencoba membuka brangkas ternyata Koper Kill Switch tapi
sudah tak ada pada tempatnya.
Tuan Seo
minum banyak wine, Sek Park masuk ruangan, heran karena Tuan Seo minum anggur
pagi-pagi sekali. Tuan Seo mengatakan kalau itu karena tidak ada yang lancar
satu pun menurutnya Jika Shin berhasil memimpin presentasi maka tamatlah
riwayatnya.
“Manajer
Tim Seo sudah menyalakan ponselnya. Kami telah menemukan lokasi dia.” Ucap Sek
Park. Tuan Seo seperti mulai memiliki semangatnya.
So Bong
mengunakan setelan jasnya, Reporter Jo melihat mengumpat So Bong sudah gila dan
ingin berkelahi denganya. So Bong memilih untuk pergi saja. Tuan Kang menyuruh
Reporter Jo memberikan saja. Reporter Jo mengeluh dengan Tuan Kang yang
membiarkan So Bong pergi.
“Dengan Menghentikannya
juga tidak akan mempa jadi biarkanlah dia.” Ucap Tuan Kang
“Bukan
itu masalahnya... Ayah itu tidak tahu apa-apa.” Kata Reporter Jo marah
“Aku
tahu.. Anakku bersikeras kalau pria itu cuma teman.” Ucap Tuan Kang. Reporter
Jo mengatakan kalau Bukan teman seperti itu.
“Kalau
bukan, lalu apa?” keluh Tuan Kang, Reporter Jo tak banyak bicara memilih untuk
tak membahasnya.
Ye Na
membaca pesan dari ayahnya “Jongno-gu, Cheongwon-dong. Ayah bisa menemukan
alamat yang tepat dalam waktu singkat.” Akhirnya Ye Na keluar dari rumah dengan
wajah panik dan ayahnya datang turun dari mobil bersama dengan Sek Park.
“Apa Kau
pikir Ayah tidak akan menemukanmu? Padahal mobilmu ada di sana? Jadi Rumah yang
mana?” tanya Tuan Seo
“Di sana.
Itu rumahnya Dr. Oh Ro Ra. Dia mengizinkanku tinggal disana karena aku tidak
punya tempat tujuan.” Kata Ye Na menunjuk ke arah lain.
“Tapi
Ayah melihatmu keluar dari rumah ini. Kenapa kau masih berbohong pada Ayah? Apa
yang kau rahasiakan di sana?” ucap Tuan Seo sinis akan masuk rumah.
“Tidak
ada... Aku cuma tidak ingin Ayah tahu tempat tinggal Dr. Oh.” Kata Ye Na. Tuan
Seo tetap ingin naik masuk. Ye Na menahanya.
“Jika kau
menghentikan Ayah sekarang, maka aku tidak tahu apa yang akan aku perbuat padamu. Jangan membuat Ayah
menjadi orang jahat. Jadi Lepas.” Kata Tuan Seo memperingatkan
“Apa yang
Ayah inginkan tidak ada di sana... Tapi ada di perusahaan.” Ucap Ye Na. Tuan
Seo terlihat binggung.
Shin
melirik melihat David memberikan kode untuk menghampirinya, tapi ada Tuan Ji di
depanya. Akhirnya Shin membahas tentang kalau Ketua Nam yang ingin melihat
latihannya. Tuan Ji pikir akan memanggiilnya jadi meminta Shin menunggu.
Akhirnya
Shin bertemu dengan David di tangga darurat, David senang bertemu dengan Shin
yang di luar. Shin ingin tahu alasan David datang lalu menanyakan keadaan Nam
Shin di rumah.
“Kenapa
kau mengkhawatirkan dia? Kondisi dia baik,
jadi jangan khawatir.” Kata David kesal.
“Kenapa
kau kesal? Apa ada masalah?” tanya Shin
“Begini, ada
yang perlu kau ketahui.” Ucap David kebingungan akhirnya memilih pamit pergi
saja.
So Bong
menemui Nyonya Oh sebelum masuk ruang rapat, Nyonya Oh menyuruh timnya masuk
lebih dulu. So Bong langsung berlutut memohon agar menyingkirkan kill switch
itu dan akan memastikan robot Shin tidak melukai Nyonya Oh atau Dirut Nam.
“Jangan
seperti ini.” Pinta Nyonya Oh tak enak So Bong berlutut
“Aku akan
memberitahu semua orang semua yang kulihat dan kutahu. Akan kuungkapkan
semuanya. Maka orang akan terkejut bahwa
robot menggantikan manusia.” ucap So Bong mengancam
“Kalau
begitu, pengaktifan kill switch itu akan segera kulakukan karena aku harus
membuktikan tidak ada robot seperti
itu.” Tegas Nyonya Oh, So Bong tak percaya dengan sikap Nyonya Oh
“Sudah
kusuruh kau jangan ikut campur, Itu tidak akan mengubah apa pun. Shin akan
siuman dan semuanya akan kembali seperti semula.” Ucap Nyonya Oh
“Tidak
semuanya. Karena dia akan menghilang
dari dunia ini. Apa ini alasan Anda menciptakan dia? Awalnya juga aku takut sama
dia, tapi sekarang aku memahami dia. Teganya ibunya selama 20 tahun menjadi
sangat kejam? Apa ini alasan Anda memulai ini semua? Apa Anda berencana
mencampakkannya setelah membuatnya
menghiburmu ? Itu namanya bukan ibu sejati. Tapi Anda hanyalah manusia egois.”
Kata So Bong marah
“Kritiklah
aku sesukamu karena aku sadar tidak bisa
menjadi ibu bagi mereka berdua.” Ucap Nyonya Oh berjalan pergi.
Di layar
terlihat tentang “Usulan Gagasan”. Tuan Nam masuk ruangan, melihat Shin seperti
tak percaya kalau cucunya bisa sefokus berkerja. So Bong masuk ruangan melihat
Shin duduk sendirian, akhirnya mengajak bicara dengan serius.
“Kau
bertanya padaku, 'kan? Apa maksudku memberitahumu jangan menghilang. Aku akan
memberitahumu sekarang, jadi ayo kita pergi dulu. Kau tidak boleh di sini.”
Ucap So Bong, Shin terdiam.
“Kau 'kan
selalu menurutiku. Jika kau ingin tetap di sisiku, ayo kita pergi dulu. Aku ingin melakukannya denganmu.
Aku tidak ingin kau menghilang.” Tegas So Bong. Shin ingin tahu alasanya.
“Karena
aku menyukaimu... Aku menyukaimu... Aku hanya menyukaimu. Apapun itu, aku menyukaimu. Jadi janganlah
bersama orang-orang ini. Ikutlah denganku sekarang.” Ucap So Bong menarik
tangan Shin agar pergi bersama.
Tapi saat
itu Tuan Seo datang dengan senyuman liciknya, kalau perlu bicara dengan
Shin. Lalu menyindirShin yang memang
luar biasa karena hampir membuatnya tertipu. Ia memastikan kalau ibu Shin itu
bernama Dokter Oh Ro Ra.
“Dia
ibumu tapi dia tidak melahirkanmu... Dia membuatmu..” kata Tuan Seo, Tuan Ji
kaget dengan yang dilakukan Tuan Seo begitu pun Nyonya Oh
“Tenanglah...
Apa Kau pikir bisa merahasiakan ini? Aku tahu segalanya, jadi tamatlah kau sekarang.” Sindir Tuan park
“Kami
tidak ada merahasiakan apapun. Jadi
hentikan omong kosong ini.” Tegas Tuan Ji. Tuan Seo memanggil Sek Park. Sek
Park membawakan boneka robot Shin, semua makin kaget mengetahuinya.
“Kau
peneliti AI top di Korea... Walaupun begitu tak pernah kusangka kau akan membuat
monster seperti ini. Jika kau membuat Shin kecil. Maka kau bisa dengan
mudah membuat versi dewasa.” Ucap Tuan
Seo yang bisa melepaskan wajah Shin kecil. Nyonya Oh hanya bisa terdiam.
“Jawab
aku, Dr. Oh... Benarkah dia itu manusia? Monster yang duduk di sana itu tidak
nyata. Dia robot yang mirip Direktur Nam!” kata Tuan Seo. Semua yang ada
didalam ruangan hanya bisa terdiam.
“Baiklah.
Sekarang, kau masih bersikeras kau manusia yang berdaging dan darah?” kata Tuan
Seo sinis. So Bong mengajak Shin segera pergi saja.
Tapi Shin
malah menghempaskan tangan So Bong, So Bong binggung dengan sikap Shin. Shin
mengambil gelas diatas meja dan langsung memecahkanya So Bong kaget melihat
tangan Shin yang mengeluarkan darah, Tuan Seo kaget, Tuan Ji dan Nyonya Oh
binggung karena robot Shin yang mengeluarkan darah.
“Apa
Kalian baru kali ini melihat orang berdarah?” ucap Shin sinis pada Tuan Seo
“Dan Kau bilang
menyukaiku? Kau pikir kau siapa?” kata Shin pada So Bong sinis. So Bong tak
percaya kalau Shin yang didepanya itu manusia.
Bersambung
ke episode 23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar