“Saat
itu, kukira aku bermimpi....Mimpi melihat diriku sendiri.” Gumam Shin dan lalu
tertabrak mobil.
Ibunya
yang berlari ke arah Shin dengan wajah panik, Tuan Ji ingin tahu keadaaan Shin
karena kalau Tuan Seo tahu keadaan Shin tak sadarkan diri maka pasti semakin
tak baik jadi Shin harus kembali.
“Hyung...
Aku 'kan di sini.” Gumam Shin seperti menyadari kedatangan Shin.
Nyonya Oh
akhirnya meminta Robot Shin ke Seoul dan lindungi posisi Shin. Robot Shin
memeluk ibunya, akan menuruti permintaan Ibunya Jadi jangan bersedih lagi.
Shin
Manusia merasa tak percaya kalau Robot Shin yang akan menggantikannya karena
dia itu robot. So Bong pun orang pertama yang mengetahui kalau Shin adalah
robot.
“Walaupun
dia mirip denganku, dia pasti akan langsung ketahuan. Karena pada akhirnya, dia
berbeda dariku. Coba saja meniruku sesukamu. Karena begitu aku bangun nanti,
semuanya akan berakhir.” Gumam Shin.
Saat itu
Shin mengerakan jarinya, seperti mulai sadar dari koma. Tuan Ji datang
menjenguk tersadar kalau Shin mulai mengerakan tanganya.
Nyonya Oh
berdiri diatap,mengingat kembali yang dikatakan So Bong “Kill switch. Aku tak
sengaja mendengarnya. Itu sama saja kematian bagi dirinya. Jika Anda memang
ibunya tolong singkirkan alat yang
mengerikan itu”
Wajahnya
terlihat bimbang, Ponselnya berdering dan David memberitahu kalau Jarinya Shin
bergerak. Nyonya Oh binggung apa maksudnya. David menegaskan kalau yang
dimaksud adalah Putranya Shin sudah bisa bergerak sekarang.
So Bong
dan Shin duduk ditaman, So Bong bertanya pada Shin apa yang sedang dilihatnya.
Shin mengatakan kalau sedang melihat orang yang lalu lalang karena mencoba
lebih memahami mereka. So Bong heran karena Shin itu sudah dikelilingi sama orang-orang yang
mengerikan.
“Apa kau
tidak muak sama orang?” keluh So Bong, Shin mengatakan kalau ingin lebih
memahami So Bong, So Bong terlihat kaget.
“Aku perlu
tahu lebih banyak tentangmu, Kang So Bong.” Jelas Shin
“Kau perlu
tahu lebih banyak tentangku? Apa
maksudnya?” tanya So Bong heran
“Jika aku
melihat ekspresi wajah manusia maka aku pasti bisa memahamimu lebih baik. Tapi
aku tidak tahu apa maksud ekspresimu
barusan. Tadi apa yang kau pikirkan?” ucap Shin.
So Bong
pikir Shin bisa tahu kalau dirinya berbohong lalu mengaku kalau tadi berharap
Shin bukan robot. Shin bingung kenapa So Bong berpikir seperti itu karena
dirinya memang robot. So Bong pikir tak ada yang tahu kalau Shin itu robot.
“Kalau
aku bukan robot, apa yang harus
kulakukan?” ucap Shin. So Bong tak ingin membahas mengajak berdiri saja karena
harus pulang.
Nyonya Oh
bergegas pulang mencoba melihat Shin dan terus memanggilnya tapi tak melihat
anaknya bergerak. David memperlihatkan video saat Jarinya benar-benar bergerak.
Nyonya Oh langsung menangis haru melihatnya.
“Bola matanya
bergerak, dan refleksnya bergerak. Tangannya juga bergerak. Jadi Tak lama lagi,
dia akan segera bangun.” Jelas Dokter Cha.
“Ini
nyata, 'kan? Ini bukan mimpi, 'kan? Ibu sangat takut kalau kau terjadi sesuatu,
Terima kasih sudah bangun... Terima kasih, Shin.”ucap Nyonya Oh memegang wajah
Shin.
Nyonya Oh
merasa masih tidak percaya dan harus
melihat Shin lagi. David menyuruh duduk saja karena bukan hanya Nyonya Oh yang
melihatnya tapi mereka semua melihatnya.
Tuan Ji pun meminta agar Nyonya Oh tenang.
“Dia (robot)
tidak boleh tahu semua ini.” Kata Nyonya Oh
“Kalau
dia tahu, kurasa dia pasti senang.” Pikir David
“Tidak,
Kang So Bong tidak boleh tahu. Kang So
Bong sudah jadi pengawalnya lagi Dan dia
memintaku menyingkirkan kill switch-nya.” Ucap Nyonya Oh
Tuan Ji
kaget kalau So Bong tahu tentang kill switch. Nyonya Oh merasa tak menyang
kalau keduanya lebih dekat. Menurutnya Jika So Bong tahu, pasti akan
memberitahu si Shin tentang kill switchnya. David balik bertanya kenapa Nyonya
Oh tak boleh mengetahuinya.
“Jadi Apa
si Shin tak boleh tahu? Dia berhak tahu ada benda itu dalam tubuhnya.” Sindir
David
“Apa Kau tidak
lihat dia memutuskan dan bertindak
sendiri? Bagaimana jika dia tahu dan menolak
kill switchnya diaktifkan? Jika si Shin sungguhan siuman nanti, dan anak
itu tetap menjadi Shin, ini bisa sangat berbahaya.” Ucap Nyonya Oh
“Ini
bahkan belum terjadi. Shin "sungguhan"? Jadi anak itu palsu? Bukankah
dia juga penting?” kata David
“Lagipula
hanya ada satu Shin yang sungguhan.”
Balas Nyonya Oh, David tak percaya dengan sikap Nyonya Oh
“Kesembuhan
Shin adalah prioritas utama kita saat in jadi jangan kasihtahu hal ini ke mereka berdua. Kita masih
membutuhkan mereka berdua sampai Shin
pulih total.” Ucap Tuan Ji mennyetujuinya.
“Kalian
rupanya sudah gila, Memang dari awal, ini sudah gila.” Keluh David marah
“Gila
atau tidak, pokoknya jangan kasihtahu mereka berdua.” Tegas Nyonya Oh
[Champion
Gym]
So Bong
melambaikan tangan pada Shin karena akan pulang, tapi Shin malah mengikutinya
So Bong sampai depan pintu. So Bong heran kenapa Shin malah mengikutinya. Shin mengatakan kalau harus menyapa yang lain
dan juga dekat dengan ayah So Bong
“Waktu
itu saja, dia tidur di pangkuanku.” Ucap Shin bangga. So Bong memperingataan
kalau Shin jangan bertemu ayahnya sementara ini.
“Itu Karena
tak ada gunanya.” Ucap So Bong lalu pamit pergi, Saat membalikan badan, Shin
melihat Tuan Kang dan dua anak buahnya berdiri menatapnya.
“Kenapa
bertemu aku tak ada gunanya? Memang apa salahku? Kenapa alasannya?” tanya Tuan
Kang
Tuan Kang
mengajak Shin minum di cafe, Shin menolak untuk minum dengan alasan memang
jarang makan dan minum. Tuan Kang mengeluh kalau sudah menduganya karena Shin
itu tak mungkin suka minuma di tempat yang norak seperti sekarang.
“Oh,
ya....,katanya pernikahanmu batal. Benar begitu?” ucap Tuan Kang, Shin
membenarkan karena kabur dari pernikahan dengan nada santai.
“Astaga.
Bisa-bisanya kau bilang begitu seolah itu bukan masalah besar? Aku tadi lihat
So Bong pakai baju pengawalnya. Kau tak mempekerjakan dia lagi, kan?” sindir
Tuan Kang
“Betul.
Hari ini, dia mulai bekerja lagi.” Kata Shin
“Tapi
kata dia, dia mau berhenti. Jadi
kenapa... Apa jangan-jangan kau menghubungi dia lagi?” ucap Tuan Kang sinis,
Shin membenarkan.
“Selain
So Bong, aku tak bisa mempercayai siapapun.” Kata Shin. Tuan Shin tak percaya
kalau Shin memanggil “So Bong”
“Kenapa
kau memanggil namanya seperti itu? Memangnya kalian berteman?”kata Tuan Kang
“Ya, kami
berteman. Teman yang sangat istimewa.” Tegas Shin
“Padahal
belum lama ini pernikahanmu batal. Apa Sekarang kalian berteman?” keluh Tuan
Kang
“ Dia
pasti memanfaatkan teman sebagai alasan. benar, 'kan?” bisik In Tae sinis
“Ya. Dia
berarti bukan wanita di matamu, Makanya mereka menjadi teman.” Komentar
Robocop.
Tuan Kim
mengeluh pada keduanya menyuruh minum saja, Robocop sudah menghabiskan
minumnya. Akhirnya Tuan Kim membiarkan minumanya untuk Robocop. Ia lalu
bertanya pada Shin, apakah Shin tidak memandang So Bong sebagai wanita.
“Tentu
aku memandangnya sebagai seorang wanita dan Karena jenis kelaminnya 'kan
perempuan.” Ucap Shin, Tuan Kang hanya bisa melonggo mendengarnya.
“Aku permisi
dulu, ya. Soalnya So Bong menyuruhku
jangan bertemu Bapak.” Ucap Shin lalu berjalan pergi.
Tuan Kang
benar-benar tak percaya dengan sikap Shin, In Tae yakin kalau Shin hanya
menganggap sekedar persahabatan tapi So Bong menganggapnya cinta. Sementara
Robocop tak percaya So Bong langsung pergi karena pernikahannya batal dan itu
menganggapnya cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tuan Kang pun hanya bisa
diam.
So Bong
kaget Shin yang bertemu ayahnya, Shin menceritakan kalau sudah bilang pada Tuan
Kang kalau So Bong jadi pengawalny lagi jadi meminta agar jangan khawatir. Reporter Jo datang melihat Temanya sedang
berbicara ditelp.
“Dari siapa
itu? Mungkinkah Dirut Nam?” tanya Reporter Jo. So Bong membenarkan kalau jadi pengawal lagi.
“Kenapa
dia butuh pengawal? Dia 'kan bisa menyelamatkan dunia sendirian.” Sindir Reporter Jo memperlihatkan
video di ponselnya. So Bong kaget karena Reporter Jo bisa memilikinya.
“Aku
pergi ke rumah sakit dan melihat ini. Aku tidak percaya, jadi sengaja
merekamnya. Aku memikirkannya selama berhari-hari tapi imajinasiku yang
terbatas tidak bisa mengetahuinya.” Cerita Reporter Jo tak percaya
“Dia
menghancurkan mobil dengan tangan kosongnya ban meletus, tapi tangan dia tak kenapa-kenapa. Kalau manusia,
pasti tangan dia bakal lecet dan berdarah. Orang ini, apa dia ini sebenarnya?
Apa dia ini manusia?” ucap Reporter Jo
“Tak ada
gunanya kau ambil itu.” Kata Reporter Jo tahu kalau So Bong berkomentar seperti
itu jadi sudah menyalin file-nya. So Bong pun hanya bisa terdiam karena tak
bisa menghapus file dari ponselnya.
“Jika kau
tidak mau cerita..., akan kuunggah video ini
ke Internet dan mengirimnya ke perusahaan media. Pasti semua orang di
dunia penasaran. Kau tak apa kalau aku melakukannya?” tanya Reporter Jo.
So Bong
hanya diam saja, Reporter Jo pikir kalau akan mengambil tindakanya. So Bong
akhirnya menahan Reporter Jo sebelum pergi. Reporter Jo ingin tahu apa
sebenarnya yang terjadi.
Tuan Ji
masuk ke dalam ruangan, lalu teringat kembali saat memegang tangan Shin yang
mulai bergerak seperti tak percaya. Saat itu Robot Shin masuk ruangan. Shin
mengira Tuan Ji tidak kerja hari ini. Tuan Ji mengaku harus mampir ke suatu
tempat dan bertanya Ada apa menemuinya.
“Kang So
Bong jadi pengawalku lagi.” Ucap Shin, Tuan Ji mengaku sudah tahu itu dari Dr.
Oh.
“Apa Kau
menemui ibuku tadi? Kenapa? Apa mungkin kau
merindukan manusia Nam Shin?” tanya Shin, Tuan Ji hanya diam saja.
“Sekarang
aku tahu apa hubunganmu dengannya. Setelah berteman dengan Kang So Bong, aku jadi bisa mengerti dirimu.
Bagimu, manusia Nam Shin itu seorang teman. Seorang teman yang selalu di sisimu. Sama seperti Kang So Bong
ingin melindungiku sebagai teman dan kau
juga ingin melindungi manusia Nam Shin.”
Ucap Shin polos, Tuan Ji seperti tak percaya mendengarnya.
“Apa kau
tak ingin berteman denganku juga? Aku juga 'kan mirip manusia Nam Shin.” Ucap
Shin
Tuan Ji
tetap diam diam, Shin dengan senyuman mengaku hanya Bercanda, dan menegaskan
kalau mengucapkan terima kasih. Tuan Ji ingin tahu alasanya, Shin mengatakan
Karena sudah membawanya ke Seoul dan karena Tuan Ji mengalami kehidupan manusia
bahkan bisa punya teman.
“Kurasa
ke depannya, aku bisa makin lebih baik. Dan suatu hari nanti, aku pasti akan
menjadi temanmu. Aku ingin punya teman sepertimu karena kau orang yang baik.”
Ungkap Shin
“Tapi
Sepertinya kau tidak mau menjadi temanku, kan. Kalau begitu, jadi kakakku saja,
bagaimana? Manusia Nam Shin memanggilmu kakak, 'kan. Jadi Pertimbangkanlah
lagi.” Kata Shin. Tuan Ji tetap saja diam.
Ye Na
mengeluh ayahnya yang datang menemuinya. Tuan Seo mengajak agar pulang dan
bicara di rumah saja. Ye Na menolaknya dengan menegaskan tidak akan pernah pergi
ke rumah itu.
“Seo Ye
Na. Kau anak yang pintar. Kenapa kau begini? Pernikahannya sudah berakhir. Tak
ada harapan lagi kau dengan Shin.” Ucap Tuan Seo
“Kata
siapa? Aku belum berakhir dengannya.
Takkan pernah berakhir.” Tegas Ye Na
“Ayah
sudah tak tahan lagi lihat kau begini. Ayah tak tahu apa yang bisa pada
kuperbuat padanya!” kata Tuan Seo
“Ayah
sudah melakukannya...” ucap Ye Na. Tuan Seo binggung apa maksudnya ucapan Ye
Na.
“Aku
dengar semuanya... Ayah mencoba membunuh Oppa. Apa Ayah tidak peduli padaku?
Dia orang yang kucintai! Teganya Ayah begitu!” kata Ye Na marah
“Itu
untuk bertahan hidup! Itu agar kau dan Ayah bisa hidup. Ayah melakukan banyak
hal kotor bagi Ketua. Dia menyuruh
putranya melakukan hal-hal baik tapi dia menyuruh Ayah melakukan hal kotor. Hanya
karena Ayah tahu rahasia gelapnya, maka
dia mengabaikan kita. Kau lihat sendiri 'kan! Si Tua bangka itu tidak
akan pernah percaya pada Ayah. Dia akan
membunuh Ayah sebelum dia mati agar Ayah tidak menghalangi Shin. Kalau Ayah tak
menggantikannya sebagai ketua, maka Ayah nanti bisa mati.” Ucap Tuan Seo
Ye Na tak
percaya kalau Tuan Seo mengatakan hal itu,
Tuan Seo langsung memegang tangan anaknya yakin tahu tentang Shin, kalau
tidak normal sekarang,jadi meminta agar hanya itu cara mereka bisa hidup. Ye Na
menegaskan kalau itus semua ulah Ayahnya sendiri.
“Ayah
tidak perlu melakukan hal seperti itu. Tapi
Ayah tetap melakukannya karena ada yang
kau inginkan! Apa Ayah mencari-cari alasan setelah mencoba membunuh orang? Bukankah seharusnya
Ayah merasa menyesal dan malu lebih
dulu? Ini Menjijikkan...apa yang ada di otak Ayah itu.” Ucap Ye Na marah lalu
bergegas pergi
“Ye Na
pasti tahu tentang Shin.” Ucap Tuan Seo lalu meminta seseorang agar mengikuti
Ye Na.
David
melihat Nyonya Oh dengan koper Kill Wicth, lalu menyindir kalau barang itu sangat berharga dan ingin
membunuhnya secepat itu Nyonya Oh
meminta David agar Berhentilah bertingkah
tak masuk akal. David memberitahu kalau Nanti kalau anak Nyonya Oh bangun, maka akan membawa Robot Shin
bersamanya.
“Kami
akan pergi jauh dan hidup bersembunyi seperti
di Ceko.” Ucap David yakin
“Dia
sudah terbiasa hidup di tengah
masyarakat jadi tidak mau bersembunyi.”komentar Nyonya Oh
“Jadi Apa
kau bersikeras mengaktifkan itu? Kau selama 20 tahun hidup bersamanya. Itu jauh lebih lama
dari hidup bersama anak kandungmu.” Ucap
David, Nyonya Oh hanya diam saja.
Saat itu
terdengar suara teriakan Ye Na dari ruang rawat. Keduanya langsung berlari
melihatnya. Ye Na mengaku kalau meihat jari Shin yang bergerak, lalu berpikir
kalau hanya salah lihat saja. Nyonya Oh mengaku kalau Memang bergerak.
“Dia akan
segera siuman.” kata Nyonya Oh, Ye Na seperti tak percaya kalau Shinakan
siuman.
“Tapi kau
belum boleh memberi tahu siapa pun.”
Tegas Nyonya Oh, Ye Na menyakinkan takkan bilang siapapun.
“Walau
aku mau matipun, aku takkan memberitahunya. Kalau Oppa nanti bangun,
jangan ampuni aku, Jangan ampuni ayahku
juga. Aku saja yang menanggung perbuatan
Ayah. Kalau Oppa ingin aku mati, maka aku akan mati.” Ucap Ye Na menatap Shin
yang belum bisa membuka matanya.
“Dia
seharusnya tak tahu soal ini.” Keluh Nyonya Oh menahan amarah.
[Champion
Gym]
So Bong
berbaring sambil menatap temanya yang berbaring dilantai. Reporter Jo menyuruh
So Bong Berhenti menatapnya tidak akan ke mana-mana dan menegaskan kalau takkan
memberitahu siapapun dan bahkan Kalau mengatakan pada seseorang, tak mungkin
ada yang percaya padanya.
“Terima
kasih, Reporter Jo... Ini padahal bisa dibilang kisah seumur hidup tapi kau
menyerah. Dirut Nam pasti juga akan berterima kasih padamu.” Kata So Bong.
Reporter Jo langsung bangun memakai kacamatanya.
“Apa?
Robot? Sejujurnya, aku masih tidak percaya. Tapi itu rasa penasaranku sebagai
seorang jurnalis. Ini Lain cerita denganmu. Kau berhenti di perusahaan
karena Direktur Eksekutif Seo membuatmu
takut. Dia menyuruhmu mencaritahu identitas Dirut Nam” kata Reporter Jo
“Jika dia
tahu, dan kau merahasiakan ini darinya maka dia pasti takkan membiarkanmu
begitu saja. Tapi kau jadi pengawal dia lagi walaupun kau sudah tahu semuanya. Jadi Apa alasanmu? Kau
harusnya melarikan diri. Kenapa kau membahayakan dirimu sendiri demi robot bodoh?” kata Reporter Jo
“Dia
bukan robot bodoh... Dia tidak hanya mirip orang. Dia malah jauh lebih baik
dariku. Dia tahu cara memeluk orang yang
bersedih dan menyelamatkan orang yang dalam bahaya. Dia tidak berbohong
dan mematuhi aturan dan juga selalu menepati janjinya. Dia jujur dan tulus. Dia
baik dan banyak tersenyum.” Ungkap So Bong terus memuji
“Berarti
ini serius... Kau sudah seperti wanita yang jatuh cinta.” Kata Reporter Jo. So
Bong menyangkalnya, tapi Reporter Jo tak percaya
“Kau itu
sudah dibutakan oleh cinta, sampai menanggung
semua risiko ini.” Kata Repoter Jo
Saat itu
robot tiruan Shin mengirimkan pesan “Teman, aku nanti kesana. Siap-siap keluar,
oke”. So Bong menegaskan kalau Reporter Jo bisa mendengarnya kalau hubungan
mereka adalah teman lalu bergegas karena harus mandi dulu.
Shin
mengemudikan mobil dan berhenti di lampu merah lalu tiba-tiba memegang tangan
So Bong. So Bong mengeluh karena Shin bisa memberitahu dulu sebelum memegang
tangannya. Shin bisa tahu kalau Total tidur So Bong, 5 jam 34 menit.
“Tapi Tidur
nyenyakmu, 1 jam 22 menit. Kenapa kau tidak bisa tidur?” ucap Shin. So Bong
teringat dengan yang dikatakan Reporter Jo “Berarti ini serius. Kau sudah
seperti seorang wanita yang jatuh cinta.”
“Jika ada
yang membuatmu khawatir, cerita saja.
Karena kita ini teman.” Kata Shin
“Benar.
Kita ini teman.” Kata So Bong, tapi saat itu mata Shin berkedip.
“kenapa
kau berbohong? Bukannya kita memang teman? Apa Kau tidak mau jadi temanku?”
ucap Shin. So Bong menyangkal kalau Shin yang lagi error lalu memalingkan
wajahnya yang memerah. Shin mengaku kalau tak ada yang error.
Akhirnya
Shin mengemudikan mobil lagi dan menceritakan kalau mengatakan juga pada Tuan
Ji untuk menjadi teman. So Bong ingin
tahu apa yang dikatakan Tuan Ji. Shin mengatakan kalau Tuan Ji tidak ingin
menjadi temannya.
“Padahal
waktu dia mabuk, dia sudah membuka dirinya padaku.” Kata Shin. So Bong tak
percaya kalau Tuan Ji bersikap seperti itu
“Waktu
mabuk, dia bilang apa?” tanya So Bong penasaran.
“Itu Rahasia.
Aku tidak bisa memberitahumu.” Ucap Shin, So Bong bisa mengerti karena Itu
pasti aturan Shin.
“Tapi
kenapa dia seperti itu? Tuan Ji saja mengejekku karena aku selalu mengira kau
itu seperti orang.” Keluh So Bong kesal
Ia
melihat tangan Shin yang digerak-gerakan, berpikir kalau terasa sakit, lalu
tersadar kalau Shin itu tidak bisa merasakan sakit. Shin pikir kalau Pasti ada
yang salah dengan ssensor pergerakan, karena belum lama ini menghancurkan mobil
demi menyelamatkan teman.
“Teman
itu pasti terlalu malu buat berterimakasih. Lalu Tanganmu bagaimana?” ucap So
Bong khawatir.
“Tak
terlalu sakit dan Akan kusuruh Ibu mengeceknya.” Ucap Shin santai.
Shin dan
So Bong bertemu dengan Nyonya Oh, sikap Nyonya kali ini bisa tersenyum mengajak
Shin untuk segera masuk. So Bong heran dengan sikap Nyonya Oh yang tidak marah
hari ini. Sementara di ruang rapat, Chang Ho membahas Apa yang terjadi jika
seseorang mengalami serangan jantung saat mengemudi.
“Mobil
dapat menyerang mobil lain atau menabrak pejalan kaki. Serangan jantung seorang
pengemudi dapat menyebabkan kecelakaan serius.” Jelas Chang Ho.
Saat itu
Tuan Nam masuk ruangan, Semua berdiri memberi hormat, Tuan Nam dengan senyuman
menyuruh semua duduk kembali. Chang Joo menjelaskan sesuatu yang dikatakan
Nyonya Oh kalau M Car kita terhubung ke monitor kesehatan pengemudi.
“Maka
pada saat pengemudi mengalami serangan jantung, mobil akan menyetir sendiri
ke rumah sakit terdekat. Mobilnya akan
menyelamatkan nyawa orang.” Jelas Chang Jo
“Kita
bisa mengatur level oksigen di mobilnya untuk membantu pernapasan pengemudi. Itu
juga bisa mendeteksi masalah tekanan darah.” Ucap Ji Yong
“Mobilnya
bisa mendeteksi bioritme pengemudi untuk mengira-ngira tingkat stres juga. Kalau
rendah, mobil bisa memutar musik atau video. Kalau tingkat tinggi, maka si pengemudi tak perlu menyetir. M Car bukan
hanya mobil yang bisa jalan sendiri. Tapi
juga peduli pada kesehatan fisik dan mental
pengemudi.Bisa dibilang M Car juga dijadikan sebagai Medical Car.” Ucap Shin.
Nyonya Oh
diam-diam melihat tatapan Shin tertuju pada So Bong saat menjelaskan, lalu
memberitahu kalau mereka bisa menamainya Medicar untuk jangka pendek lalua
memuji Shin yang membuat pendekatan yang hebat. So Bong melihat sikap Nyonya Oh
seperti tak percaya.
“Aku akan
membelinya duluan... Jadi proseslah sekarang juga. Setiap orang tua sepertiku pasti
akan buru-buru membelinya.” Kata Tuan Nam
“Siapa
pun yang peduli dengan kesehatan. tanpa
memandang usia, akan membelinya.” Ungkap Tuan Ji
“ Jadi Cepatlah
diproses... Promosikan pada pemegang saham di rapat minggu depan.” Tegas Tuan
Nam, Tuan Ji menganguk mengerti.
Tuan Nam
keluar dari ruangan mengaku senang melihat Shin yang bekerja keras dan Anggota tim juga kelihatan
senang. Ia juga mengucapkan terimakasih pada Tuan Ji Karena kerja kerasnya,
maka Shin akhirnya menjadi manusia yang
pantas.
“Kemampuan
Dirut Shin menunjukkan potensinya
sekarang.” Kata Tuan Ji
“Jangan
mudah lengah. Tetaplah awasi dia.” Pesan Tuan Nam lalu berjalan pergi.
Shin
mengucapkan terima kasih pada Tuan Ji menurutnya itu berkat kakaknya itu. Tuan
Ji pikir meminta Shin jangan mengatakan hal itu. Shin mengaku cuma bercanda
dengan mengejek Tuan Ji seperti marah lalu So Bong bertanya apakah terjadi
masalah.
“Ketua
memujimu, tapi kau sepertinya ada yang membuatmu merasa bersalah.” Ucap So Bong
penasaran. Tuan Ji menyuruh Shin pergi lebih dulu karena ada urusan dengan Kang
So Bong.
“Kau
berperan besar, agar Dirut Nam dipercayai oleh ketua. Aku ingin memberitahumu
hal itu.” Kata Tuan Ji dengan wajah serius
“Apa kau
mau pergi? Kenapa kau begini tiba-tiba?” tanya So Bong bingung
“Aku sibuk
jadi kuserahkan tugas menjaga Dirut Nam
padamu. Mulai sekarang, teruslah menjadi sumber kekuatan baginya.” Pinta Tuan
Ji
“Kenapa
kau tiba-tiba begini? Memangnya kau sesibuk apa? Bagaimana kerjaku hari ini?”
tanya So Bong benar-benar tak mengerti, tapi Tuan Ji memilih untuk pergi.
Nyonya Oh
masuk ruangan memuji Shin yang hebat karena Ketua Nam kelihatan sangat senang. Shin
menyakinkan walaupun melakukannya dengan
caranya sendiri akan memastikan tindakannya tak menyakiti manusia Nam
Shin.
“Aku akan
membuat semuanya lebih baik baginya saat dia siuman jadi jangan khawatir.” Kata
Shin
“Ya.
Lakukanlah segalanya sesukamu sekarang.” Kata Nyonya Oh seperti sudah tak
peduli
“Apa Ibu
sudah percaya padaku?” ucap Shin tersenyum, Nyonya Oh mengeluh Shin yang
memanggilnya hanya menanyakan hal itu.
“Nanti
aku mampir ke tempat persembunyian kita.
Sensor FT-ku tak berfungsi...” ucap Shin,
Nyonya
Shin langsung panik, melarang Shin datang
dengan alasan kalau Lab mereka ada masalah jadi Kalau sudah diperbaiki,
maka nanti telepo dan meminta agar jangan datang sebelum itu lalu segera pamit
pergi.
So Bong
masuk ke dalam ruangan bertanya apa yang terjadi. Shin memberitahu kalau Lab
ibunya lagi bermasalah jadi menyurunya untuk jangan datang. So Bong dengan
yakin kalau akan mencari tahu hal itu, Shin bertanya apa caranya. So Bong
mengatakan kalau memiliki cara sendiri.
So Bong menelp
David ingin menanyakan sesuatu, Kapan perbaikan lab-nya selesai karena tangan Dirut
Nam kaku. David binggung Kata siapa lab-nya bermasalah. So Bong mengatakan
kalau Nyonya Oh bilang, lalu teringat dengan yang dikatakan Tuan Ji.
“Kau
berperan besar membuat Ketua percaya pada Dirut Nam Mulai sekarang, teruslah menjadi sumber kekuatan baginya.” Ucap Tuan Ji
“Labnya
tak kenapa-kenapa 'kan? Pasti ada yang terjadi di sana, 'kan?” kata So Bong
yakin. David merasakan ada sesuatu yang salah dikaakan
“Manajer
Tim Ji dan Dr. Oh bertingkah aneh. Kenapa kami dilarang kesana? Aku ke sana
sekarang.”tegas So Bong
Nyonya Oh
melihat video saat Shi mengerakan jadinya. So Bong datang dengan wajah penuh
amarah, menyindir Nyonya Oh yang takut kalau memberitahu Nam Shin yang asli
sudah siuman pada mereka. Nyonya Oh
kaget karena So Bong memberitahukanya.
“Apa Anda
takut dia akan kabur? Dia tidak akan kabur karena ibunya. Kau menganggap dia
seolah dia itu orang. Yang membuat dia kelihatan seperti orang itu siapa? Bukannya
Anda?” ucap So Bong marah
“Jangan
beri tahu dia tentang kill switchnya. Lagipula sudah terlambat kalau
membatalkan semuanya dan kalaupun dia tahu, itu tak ada gunanya.” Jelas Nyonya
Oh
“Tanpa
disuruh pun, aku takkan memberitahunya. Aku mana tega memberitahukan hal
sekejam itu padanya. Tapi hubungilah dia dan katakan padanya kalau Nam Shin sudah bangun.” Pinta So Bong,
Nyonya Oh kaget mendengarnya.
“Jika
bukan karena dia, Anda tidak bisa sampai sejauh ini. Jangan membodohi dia lagi.
Katakanlah sendiri padanya. Haruskah aku memberitahunya tentang kill switch?”
ucap So Bong mengancam.
Bersambung
ke episode 23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar