PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 23 Juli 2018

Sinopsis Are You Human Too Episode 21

PS : All images credit and content copyright : KBS
“Saat itu, kukira aku bermimpi....Mimpi melihat diriku sendiri.” Gumam Shin dan lalu tertabrak mobil.
Ibunya yang berlari ke arah Shin dengan wajah panik, Tuan Ji ingin tahu keadaaan Shin karena kalau Tuan Seo tahu keadaan Shin tak sadarkan diri maka pasti semakin tak baik jadi Shin harus kembali.
“Hyung... Aku 'kan di sini.” Gumam Shin seperti menyadari kedatangan Shin.
Nyonya Oh akhirnya meminta Robot Shin ke Seoul dan lindungi posisi Shin. Robot Shin memeluk ibunya, akan menuruti permintaan Ibunya Jadi jangan bersedih lagi.
Shin Manusia merasa tak percaya kalau Robot Shin yang akan menggantikannya karena dia itu robot. So Bong pun orang pertama yang mengetahui kalau Shin adalah robot.
“Walaupun dia mirip denganku, dia pasti akan langsung ketahuan. Karena pada akhirnya, dia berbeda dariku. Coba saja meniruku sesukamu. Karena begitu aku bangun nanti, semuanya akan berakhir.” Gumam Shin.
Saat itu Shin mengerakan jarinya, seperti mulai sadar dari koma. Tuan Ji datang menjenguk tersadar kalau Shin mulai mengerakan tanganya. 


Nyonya Oh berdiri diatap,mengingat kembali yang dikatakan So Bong “Kill switch. Aku tak sengaja mendengarnya. Itu sama saja kematian bagi dirinya. Jika Anda memang ibunya tolong singkirkan alat  yang mengerikan itu”
Wajahnya terlihat bimbang, Ponselnya berdering dan David memberitahu kalau Jarinya Shin bergerak. Nyonya Oh binggung apa maksudnya. David menegaskan kalau yang dimaksud adalah Putranya Shin sudah bisa bergerak sekarang. 

So Bong dan Shin duduk ditaman, So Bong bertanya pada Shin apa yang sedang dilihatnya. Shin mengatakan kalau sedang melihat orang yang lalu lalang karena mencoba lebih memahami mereka. So Bong heran karena Shin  itu sudah dikelilingi sama orang-orang yang mengerikan.
“Apa kau tidak muak sama orang?” keluh So Bong, Shin mengatakan kalau ingin lebih memahami So Bong, So Bong terlihat kaget.
“Aku perlu tahu lebih banyak tentangmu, Kang So Bong.” Jelas Shin
“Kau perlu tahu lebih banyak tentangku?  Apa maksudnya?” tanya So Bong heran
“Jika aku melihat ekspresi wajah manusia maka aku pasti bisa memahamimu lebih baik. Tapi aku tidak tahu apa maksud  ekspresimu barusan. Tadi apa yang kau pikirkan?” ucap Shin.
So Bong pikir Shin bisa tahu kalau dirinya berbohong lalu mengaku kalau tadi berharap Shin bukan robot. Shin bingung kenapa So Bong berpikir seperti itu karena dirinya memang robot. So Bong pikir tak ada yang tahu kalau Shin itu robot.
“Kalau aku bukan robot,  apa yang harus kulakukan?” ucap Shin. So Bong tak ingin membahas mengajak berdiri saja karena harus pulang.


Nyonya Oh bergegas pulang mencoba melihat Shin dan terus memanggilnya tapi tak melihat anaknya bergerak. David memperlihatkan video saat Jarinya benar-benar bergerak. Nyonya Oh langsung menangis haru melihatnya.
“Bola matanya bergerak, dan refleksnya bergerak. Tangannya juga bergerak. Jadi Tak lama lagi, dia akan segera bangun.” Jelas Dokter Cha.
“Ini nyata, 'kan? Ini bukan mimpi, 'kan? Ibu sangat takut kalau kau terjadi sesuatu, Terima kasih sudah bangun... Terima kasih, Shin.”ucap Nyonya Oh memegang wajah Shin. 

Nyonya Oh merasa  masih tidak percaya dan harus melihat Shin lagi. David menyuruh duduk saja karena bukan hanya Nyonya Oh yang melihatnya tapi mereka  semua melihatnya. Tuan Ji pun meminta agar Nyonya Oh tenang.
“Dia (robot) tidak boleh tahu semua ini.” Kata Nyonya Oh
“Kalau dia tahu, kurasa dia pasti senang.” Pikir David
“Tidak, Kang So Bong tidak  boleh tahu. Kang So Bong sudah jadi  pengawalnya lagi Dan dia memintaku menyingkirkan kill switch-nya.” Ucap Nyonya Oh
Tuan Ji kaget kalau So Bong tahu tentang kill switch. Nyonya Oh merasa tak menyang kalau keduanya lebih dekat. Menurutnya Jika So Bong tahu, pasti akan memberitahu si Shin tentang kill switchnya. David balik bertanya kenapa Nyonya Oh tak boleh mengetahuinya.
“Jadi Apa si Shin tak boleh tahu? Dia berhak tahu ada benda itu dalam tubuhnya.” Sindir David
“Apa Kau tidak lihat dia memutuskan dan  bertindak sendiri? Bagaimana jika dia tahu dan menolak  kill switchnya diaktifkan? Jika si Shin sungguhan siuman nanti, dan anak itu tetap menjadi Shin, ini bisa sangat berbahaya.” Ucap Nyonya Oh
“Ini bahkan belum terjadi. Shin "sungguhan"? Jadi anak itu palsu? Bukankah dia juga penting?” kata David
“Lagipula hanya ada satu Shin  yang sungguhan.” Balas Nyonya Oh, David tak percaya dengan sikap Nyonya Oh
“Kesembuhan Shin adalah prioritas utama kita saat in jadi jangan kasihtahu  hal ini ke mereka berdua. Kita masih membutuhkan mereka  berdua sampai Shin pulih total.” Ucap Tuan Ji mennyetujuinya.
“Kalian rupanya sudah gila, Memang dari awal, ini sudah gila.” Keluh David marah
“Gila atau tidak, pokoknya jangan kasihtahu mereka berdua.” Tegas Nyonya Oh 



[Champion Gym]
So Bong melambaikan tangan pada Shin karena akan pulang, tapi Shin malah mengikutinya So Bong sampai depan pintu. So Bong heran kenapa Shin malah mengikutinya.  Shin mengatakan kalau harus menyapa yang lain dan juga dekat dengan ayah So Bong
“Waktu itu saja, dia tidur di pangkuanku.” Ucap Shin bangga. So Bong memperingataan kalau Shin jangan bertemu ayahnya sementara ini.

“Itu Karena tak ada gunanya.” Ucap So Bong lalu pamit pergi, Saat membalikan badan, Shin melihat Tuan Kang dan dua anak buahnya berdiri menatapnya.
“Kenapa bertemu aku tak ada gunanya? Memang apa salahku? Kenapa alasannya?” tanya Tuan Kang  


Tuan Kang mengajak Shin minum di cafe, Shin menolak untuk minum dengan alasan memang jarang makan dan minum. Tuan Kang mengeluh kalau sudah menduganya karena Shin itu tak mungkin suka minuma di tempat yang norak seperti sekarang.
“Oh, ya....,katanya pernikahanmu batal. Benar begitu?” ucap Tuan Kang, Shin membenarkan karena kabur dari pernikahan dengan nada santai.
“Astaga. Bisa-bisanya kau bilang begitu seolah itu bukan masalah besar? Aku tadi lihat So Bong pakai baju pengawalnya. Kau tak mempekerjakan dia lagi, kan?” sindir Tuan Kang
“Betul. Hari ini, dia mulai bekerja lagi.” Kata Shin
“Tapi kata dia, dia mau berhenti.  Jadi kenapa... Apa jangan-jangan kau menghubungi dia lagi?” ucap Tuan Kang sinis, Shin membenarkan.
“Selain So Bong, aku tak bisa mempercayai siapapun.” Kata Shin. Tuan Shin tak percaya kalau Shin memanggil “So Bong”
“Kenapa kau memanggil namanya seperti itu? Memangnya kalian berteman?”kata Tuan Kang
“Ya, kami berteman. Teman yang sangat istimewa.” Tegas Shin
“Padahal belum lama ini pernikahanmu batal. Apa Sekarang kalian berteman?” keluh Tuan Kang
“ Dia pasti memanfaatkan teman sebagai alasan. benar, 'kan?” bisik In Tae sinis
“Ya. Dia berarti bukan wanita di matamu, Makanya mereka menjadi teman.” Komentar Robocop.
Tuan Kim mengeluh pada keduanya menyuruh minum saja, Robocop sudah menghabiskan minumnya. Akhirnya Tuan Kim membiarkan minumanya untuk Robocop. Ia lalu bertanya pada Shin, apakah Shin tidak memandang So Bong sebagai wanita.
“Tentu aku memandangnya sebagai seorang wanita dan Karena jenis kelaminnya 'kan perempuan.” Ucap Shin, Tuan Kang hanya bisa melonggo mendengarnya.
“Aku permisi dulu, ya. Soalnya So Bong  menyuruhku jangan bertemu Bapak.” Ucap Shin lalu berjalan pergi.
Tuan Kang benar-benar tak percaya dengan sikap Shin, In Tae yakin kalau Shin hanya menganggap sekedar persahabatan tapi So Bong menganggapnya cinta. Sementara Robocop tak percaya So Bong langsung pergi karena pernikahannya batal dan itu menganggapnya cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tuan Kang pun hanya bisa diam. 

So Bong kaget Shin yang bertemu ayahnya, Shin menceritakan kalau sudah bilang pada Tuan Kang kalau So Bong jadi pengawalny lagi jadi meminta agar  jangan khawatir.  Reporter Jo datang melihat Temanya sedang berbicara ditelp.
“Dari siapa itu? Mungkinkah Dirut Nam?” tanya Reporter Jo. So Bong membenarkan  kalau jadi pengawal lagi.
“Kenapa dia butuh pengawal? Dia 'kan bisa menyelamatkan dunia  sendirian.” Sindir Reporter Jo memperlihatkan video di ponselnya. So Bong kaget karena Reporter Jo bisa memilikinya.
“Aku pergi ke rumah sakit dan melihat ini. Aku tidak percaya, jadi sengaja merekamnya. Aku memikirkannya selama berhari-hari tapi imajinasiku yang terbatas tidak bisa mengetahuinya.” Cerita Reporter Jo tak percaya
“Dia menghancurkan mobil dengan tangan kosongnya ban meletus, tapi  tangan dia tak kenapa-kenapa. Kalau manusia, pasti tangan dia bakal lecet dan berdarah. Orang ini, apa dia ini sebenarnya? Apa dia ini manusia?” ucap Reporter Jo
“Tak ada gunanya kau ambil itu.” Kata Reporter Jo tahu kalau So Bong berkomentar seperti itu jadi sudah menyalin file-nya. So Bong pun hanya bisa terdiam karena tak bisa menghapus file dari ponselnya.
“Jika kau tidak mau cerita..., akan kuunggah video ini  ke Internet dan mengirimnya ke perusahaan media. Pasti semua orang di dunia penasaran. Kau tak apa kalau aku melakukannya?” tanya Reporter Jo.
So Bong hanya diam saja, Reporter Jo pikir kalau akan mengambil tindakanya. So Bong akhirnya menahan Reporter Jo sebelum pergi. Reporter Jo ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi. 

Tuan Ji masuk ke dalam ruangan, lalu teringat kembali saat memegang tangan Shin yang mulai bergerak seperti tak percaya. Saat itu Robot Shin masuk ruangan. Shin mengira Tuan Ji tidak kerja hari ini. Tuan Ji mengaku harus mampir ke suatu tempat dan bertanya Ada apa menemuinya. 

“Kang So Bong jadi pengawalku lagi.” Ucap Shin, Tuan Ji mengaku sudah tahu itu dari Dr. Oh.
“Apa Kau menemui ibuku tadi? Kenapa? Apa mungkin kau  merindukan manusia Nam Shin?” tanya Shin, Tuan Ji hanya diam saja.
“Sekarang aku tahu apa hubunganmu dengannya. Setelah berteman dengan  Kang So Bong, aku jadi bisa mengerti dirimu. Bagimu, manusia Nam Shin itu seorang teman. Seorang teman yang selalu  di sisimu. Sama seperti Kang So Bong ingin  melindungiku sebagai teman dan kau juga ingin melindungi  manusia Nam Shin.” Ucap Shin polos, Tuan Ji seperti tak percaya mendengarnya.
“Apa kau tak ingin berteman denganku juga? Aku juga 'kan mirip manusia Nam Shin.” Ucap Shin
Tuan Ji tetap diam diam, Shin dengan senyuman mengaku hanya Bercanda, dan menegaskan kalau mengucapkan terima kasih. Tuan Ji ingin tahu alasanya, Shin mengatakan Karena sudah membawanya ke Seoul dan karena Tuan Ji mengalami kehidupan manusia bahkan bisa punya teman.
“Kurasa ke depannya, aku bisa makin lebih baik. Dan suatu hari nanti, aku pasti akan menjadi temanmu. Aku ingin punya teman sepertimu karena kau orang yang baik.” Ungkap Shin
“Tapi Sepertinya kau tidak mau menjadi temanku, kan. Kalau begitu, jadi kakakku saja, bagaimana? Manusia Nam Shin memanggilmu kakak, 'kan. Jadi Pertimbangkanlah lagi.” Kata Shin. Tuan Ji tetap saja diam. 

Ye Na mengeluh ayahnya yang datang menemuinya. Tuan Seo mengajak agar pulang dan bicara di rumah saja. Ye Na menolaknya dengan menegaskan tidak akan pernah pergi ke rumah itu.
“Seo Ye Na. Kau anak yang pintar. Kenapa kau begini? Pernikahannya sudah berakhir. Tak ada harapan lagi kau dengan Shin.” Ucap Tuan Seo
“Kata siapa? Aku belum berakhir dengannya.  Takkan pernah berakhir.” Tegas Ye Na
“Ayah sudah tak tahan lagi lihat kau begini. Ayah tak tahu apa yang bisa pada kuperbuat padanya!” kata Tuan Seo
“Ayah sudah melakukannya...” ucap Ye Na. Tuan Seo binggung apa maksudnya ucapan Ye Na.
“Aku dengar semuanya... Ayah mencoba membunuh Oppa. Apa Ayah tidak peduli padaku? Dia orang yang kucintai! Teganya Ayah begitu!” kata Ye Na marah

“Itu untuk bertahan hidup! Itu agar kau dan Ayah bisa hidup. Ayah melakukan banyak hal kotor  bagi Ketua. Dia menyuruh putranya melakukan hal-hal baik tapi dia menyuruh Ayah melakukan hal kotor. Hanya karena Ayah tahu rahasia gelapnya, maka  dia mengabaikan kita. Kau lihat sendiri 'kan! Si Tua bangka itu tidak akan  pernah percaya pada Ayah. Dia akan membunuh Ayah sebelum dia mati agar Ayah tidak menghalangi Shin. Kalau Ayah tak menggantikannya sebagai ketua, maka Ayah nanti bisa mati.” Ucap Tuan Seo

Ye Na tak percaya kalau Tuan Seo mengatakan hal itu,  Tuan Seo langsung memegang tangan anaknya yakin tahu tentang Shin, kalau tidak normal sekarang,jadi meminta agar hanya itu cara mereka bisa hidup. Ye Na menegaskan kalau itus semua ulah Ayahnya sendiri.
“Ayah tidak perlu melakukan  hal seperti itu. Tapi Ayah tetap melakukannya karena  ada yang kau inginkan! Apa Ayah mencari-cari alasan setelah  mencoba membunuh orang? Bukankah seharusnya Ayah  merasa menyesal dan malu lebih dulu? Ini Menjijikkan...apa yang ada di otak Ayah itu.” Ucap Ye Na marah lalu bergegas pergi
“Ye Na pasti tahu tentang Shin.” Ucap Tuan Seo lalu meminta seseorang agar mengikuti Ye Na. 

David melihat Nyonya Oh dengan koper Kill Wicth, lalu menyindir kalau  barang itu sangat berharga dan ingin membunuhnya secepat itu  Nyonya Oh meminta David agar Berhentilah bertingkah  tak masuk akal. David memberitahu kalau Nanti kalau anak Nyonya Oh  bangun, maka akan membawa Robot Shin bersamanya.
“Kami akan pergi jauh dan hidup bersembunyi seperti  di Ceko.” Ucap David yakin
“Dia sudah terbiasa hidup di  tengah masyarakat jadi tidak mau bersembunyi.”komentar Nyonya Oh
“Jadi Apa kau bersikeras mengaktifkan itu? Kau selama 20 tahun  hidup bersamanya. Itu jauh lebih lama dari  hidup bersama anak kandungmu.” Ucap David, Nyonya Oh hanya diam saja. 
Saat itu terdengar suara teriakan Ye Na dari ruang rawat. Keduanya langsung berlari melihatnya. Ye Na mengaku kalau meihat jari Shin yang bergerak, lalu berpikir kalau hanya salah lihat saja. Nyonya Oh mengaku kalau Memang bergerak.
“Dia akan segera siuman.” kata Nyonya Oh, Ye Na seperti tak percaya kalau Shinakan siuman.
“Tapi kau belum boleh  memberi tahu siapa pun.” Tegas Nyonya Oh, Ye Na menyakinkan takkan bilang siapapun.
“Walau aku mau matipun, aku takkan memberitahunya. Kalau Oppa nanti bangun, jangan  ampuni aku, Jangan ampuni ayahku juga. Aku saja yang menanggung  perbuatan Ayah. Kalau Oppa ingin aku mati, maka aku akan mati.” Ucap Ye Na menatap Shin yang belum bisa membuka matanya.
“Dia seharusnya tak tahu soal ini.” Keluh Nyonya Oh menahan amarah. 



[Champion Gym]
So Bong berbaring sambil menatap temanya yang berbaring dilantai. Reporter Jo menyuruh So Bong Berhenti menatapnya tidak akan ke mana-mana dan menegaskan kalau takkan memberitahu siapapun dan bahkan Kalau mengatakan pada seseorang, tak mungkin ada yang percaya padanya.
“Terima kasih, Reporter Jo... Ini padahal bisa dibilang kisah seumur hidup tapi kau menyerah. Dirut Nam pasti juga akan berterima kasih padamu.” Kata So Bong. Reporter Jo langsung bangun memakai kacamatanya.
“Apa? Robot? Sejujurnya, aku masih tidak percaya. Tapi itu rasa penasaranku sebagai seorang jurnalis. Ini Lain cerita denganmu. Kau berhenti di perusahaan karena  Direktur Eksekutif Seo membuatmu takut. Dia menyuruhmu mencaritahu identitas Dirut Nam” kata Reporter Jo
“Jika dia tahu, dan kau merahasiakan ini darinya maka dia pasti takkan membiarkanmu begitu saja. Tapi kau jadi pengawal dia lagi walaupun kau  sudah tahu semuanya. Jadi Apa alasanmu? Kau harusnya melarikan diri. Kenapa kau membahayakan dirimu sendiri  demi robot bodoh?” kata Reporter Jo

“Dia bukan robot bodoh... Dia tidak hanya mirip orang. Dia malah jauh lebih baik dariku. Dia tahu cara memeluk orang yang  bersedih dan menyelamatkan orang yang dalam bahaya. Dia tidak berbohong dan mematuhi aturan dan juga selalu menepati janjinya. Dia jujur dan tulus. Dia baik dan banyak tersenyum.” Ungkap So Bong terus memuji
“Berarti ini serius... Kau sudah seperti wanita yang jatuh cinta.” Kata Reporter Jo. So Bong menyangkalnya, tapi Reporter Jo tak percaya
“Kau itu sudah dibutakan oleh cinta, sampai menanggung  semua risiko ini.” Kata Repoter Jo
Saat itu robot tiruan Shin mengirimkan pesan “Teman, aku nanti kesana. Siap-siap keluar, oke”. So Bong menegaskan kalau Reporter Jo bisa mendengarnya kalau hubungan mereka adalah teman lalu bergegas karena harus mandi dulu. 



Shin mengemudikan mobil dan berhenti di lampu merah lalu tiba-tiba memegang tangan So Bong. So Bong mengeluh karena Shin bisa memberitahu dulu sebelum memegang tangannya. Shin bisa tahu kalau Total tidur So Bong, 5 jam 34 menit.
“Tapi Tidur nyenyakmu, 1 jam 22 menit. Kenapa kau tidak bisa tidur?” ucap Shin. So Bong teringat dengan yang dikatakan Reporter Jo “Berarti ini serius. Kau sudah seperti seorang wanita yang jatuh cinta.”
“Jika ada yang membuatmu khawatir,  cerita saja. Karena kita ini teman.” Kata Shin
“Benar. Kita ini teman.” Kata So Bong, tapi saat itu mata Shin berkedip.
“kenapa kau berbohong? Bukannya kita memang teman? Apa Kau tidak mau jadi temanku?” ucap Shin. So Bong menyangkal kalau Shin yang lagi error lalu memalingkan wajahnya yang memerah. Shin mengaku kalau tak ada yang error.


Akhirnya Shin mengemudikan mobil lagi dan menceritakan kalau mengatakan juga pada Tuan Ji untuk menjadi teman.  So Bong ingin tahu apa yang dikatakan Tuan Ji. Shin mengatakan kalau Tuan Ji tidak ingin menjadi temannya.
“Padahal waktu dia mabuk, dia sudah membuka dirinya padaku.” Kata Shin. So Bong tak percaya kalau Tuan Ji bersikap seperti itu
“Waktu mabuk, dia bilang apa?” tanya So Bong penasaran.
“Itu Rahasia. Aku tidak bisa memberitahumu.” Ucap Shin, So Bong bisa mengerti karena Itu pasti aturan Shin.
“Tapi kenapa dia seperti itu? Tuan Ji saja mengejekku karena aku selalu mengira kau itu seperti orang.” Keluh So Bong kesal
Ia melihat tangan Shin yang digerak-gerakan, berpikir kalau terasa sakit, lalu tersadar kalau Shin itu tidak bisa merasakan sakit. Shin pikir kalau Pasti ada yang salah dengan ssensor pergerakan, karena belum lama ini menghancurkan mobil demi menyelamatkan teman.
“Teman itu pasti terlalu malu buat berterimakasih. Lalu Tanganmu bagaimana?” ucap So Bong khawatir.
“Tak terlalu sakit dan Akan kusuruh Ibu mengeceknya.” Ucap Shin santai. 


Shin dan So Bong bertemu dengan Nyonya Oh, sikap Nyonya kali ini bisa tersenyum mengajak Shin untuk segera masuk. So Bong heran dengan sikap Nyonya Oh yang tidak marah hari ini. Sementara di ruang rapat, Chang Ho membahas Apa yang terjadi jika seseorang mengalami serangan jantung saat mengemudi.
“Mobil dapat menyerang mobil lain atau menabrak pejalan kaki. Serangan jantung seorang pengemudi dapat menyebabkan kecelakaan serius.” Jelas Chang Ho.
Saat itu Tuan Nam masuk ruangan, Semua berdiri memberi hormat, Tuan Nam dengan senyuman menyuruh semua duduk kembali. Chang Joo menjelaskan sesuatu yang dikatakan Nyonya Oh kalau M Car kita terhubung ke monitor kesehatan pengemudi.
“Maka pada saat pengemudi mengalami serangan jantung, mobil akan menyetir sendiri ke  rumah sakit terdekat. Mobilnya akan menyelamatkan nyawa orang.” Jelas Chang Jo
“Kita bisa mengatur level oksigen di mobilnya untuk membantu pernapasan pengemudi. Itu juga bisa mendeteksi masalah tekanan darah.” Ucap Ji Yong
“Mobilnya bisa mendeteksi bioritme pengemudi untuk mengira-ngira tingkat stres juga. Kalau rendah, mobil bisa memutar musik atau video. Kalau tingkat tinggi, maka  si pengemudi tak perlu menyetir. M Car bukan hanya mobil yang bisa  jalan sendiri. Tapi juga peduli pada kesehatan fisik dan  mental pengemudi.Bisa dibilang M Car juga dijadikan sebagai Medical Car.” Ucap Shin.
Nyonya Oh diam-diam melihat tatapan Shin tertuju pada So Bong saat menjelaskan, lalu memberitahu kalau mereka bisa menamainya Medicar untuk jangka pendek lalua memuji Shin yang membuat pendekatan yang hebat. So Bong melihat sikap Nyonya Oh seperti tak percaya.
“Aku akan membelinya duluan... Jadi proseslah sekarang juga. Setiap orang tua sepertiku pasti akan buru-buru membelinya.” Kata Tuan Nam
“Siapa pun yang peduli dengan  kesehatan. tanpa memandang usia, akan membelinya.” Ungkap Tuan Ji
“ Jadi Cepatlah diproses... Promosikan pada pemegang saham di rapat minggu depan.” Tegas Tuan Nam, Tuan Ji menganguk mengerti. 

Tuan Nam keluar dari ruangan mengaku senang melihat Shin yang  bekerja keras dan Anggota tim juga kelihatan senang. Ia juga mengucapkan terimakasih pada Tuan Ji Karena kerja kerasnya, maka Shin akhirnya menjadi  manusia yang pantas.
“Kemampuan Dirut Shin menunjukkan  potensinya sekarang.” Kata Tuan Ji
“Jangan mudah lengah. Tetaplah awasi dia.” Pesan Tuan Nam lalu berjalan pergi. 

Shin mengucapkan terima kasih pada Tuan Ji menurutnya itu berkat kakaknya itu. Tuan Ji pikir meminta Shin jangan mengatakan hal itu. Shin mengaku cuma bercanda dengan mengejek Tuan Ji seperti marah lalu So Bong bertanya apakah terjadi masalah.
“Ketua memujimu, tapi kau sepertinya ada yang membuatmu merasa bersalah.” Ucap So Bong penasaran. Tuan Ji menyuruh Shin pergi lebih dulu karena ada urusan dengan Kang So Bong.
“Kau berperan besar, agar Dirut Nam dipercayai oleh ketua. Aku ingin memberitahumu hal itu.” Kata Tuan Ji dengan wajah serius
“Apa kau mau pergi? Kenapa kau begini tiba-tiba?” tanya So Bong bingung
“Aku sibuk jadi kuserahkan tugas  menjaga Dirut Nam padamu. Mulai sekarang, teruslah menjadi sumber kekuatan baginya.” Pinta Tuan Ji
“Kenapa kau tiba-tiba begini? Memangnya kau sesibuk apa? Bagaimana kerjaku hari ini?” tanya So Bong benar-benar tak mengerti, tapi Tuan Ji memilih untuk pergi. 


Nyonya Oh masuk ruangan memuji Shin yang hebat karena  Ketua Nam kelihatan sangat senang. Shin menyakinkan walaupun melakukannya dengan  caranya sendiri akan memastikan tindakannya tak menyakiti manusia Nam Shin.
“Aku akan membuat semuanya lebih baik baginya saat dia siuman jadi jangan khawatir.” Kata Shin
“Ya. Lakukanlah segalanya sesukamu sekarang.” Kata Nyonya Oh seperti sudah tak peduli
“Apa Ibu sudah percaya padaku?” ucap Shin tersenyum, Nyonya Oh mengeluh Shin yang memanggilnya hanya menanyakan hal itu.
“Nanti aku mampir ke  tempat persembunyian kita. Sensor FT-ku tak berfungsi...” ucap Shin,
Nyonya Shin langsung panik, melarang Shin datang  dengan alasan kalau Lab mereka ada masalah jadi Kalau sudah diperbaiki, maka nanti telepo dan meminta agar jangan datang sebelum itu lalu segera pamit pergi. 


So Bong masuk ke dalam ruangan bertanya apa yang terjadi. Shin memberitahu kalau Lab ibunya lagi bermasalah jadi menyurunya untuk jangan datang. So Bong dengan yakin kalau akan mencari tahu hal itu, Shin bertanya apa caranya. So Bong mengatakan kalau  memiliki cara sendiri.
So Bong menelp David ingin menanyakan sesuatu, Kapan perbaikan lab-nya selesai karena tangan Dirut Nam kaku. David binggung Kata siapa lab-nya bermasalah. So Bong mengatakan kalau Nyonya Oh bilang, lalu teringat dengan yang dikatakan Tuan Ji.
“Kau berperan besar membuat Ketua percaya pada Dirut Nam Mulai sekarang, teruslah  menjadi sumber kekuatan baginya.” Ucap Tuan Ji
“Labnya tak kenapa-kenapa 'kan? Pasti ada yang terjadi di sana, 'kan?” kata So Bong yakin. David merasakan ada sesuatu yang salah dikaakan
“Manajer Tim Ji dan Dr. Oh bertingkah aneh. Kenapa kami dilarang kesana? Aku ke sana sekarang.”tegas So Bong 

Nyonya Oh melihat video saat Shi mengerakan jadinya. So Bong datang dengan wajah penuh amarah, menyindir Nyonya Oh yang takut kalau memberitahu Nam Shin yang asli sudah siuman pada mereka.  Nyonya Oh kaget karena So Bong memberitahukanya.
“Apa Anda takut dia akan kabur? Dia tidak akan kabur karena ibunya. Kau menganggap dia seolah dia itu orang. Yang membuat dia kelihatan seperti orang itu siapa? Bukannya Anda?” ucap So Bong marah
“Jangan beri tahu dia tentang kill switchnya. Lagipula sudah terlambat kalau membatalkan semuanya dan kalaupun dia tahu, itu tak ada gunanya.” Jelas Nyonya Oh
“Tanpa disuruh pun, aku takkan memberitahunya. Aku mana tega memberitahukan hal sekejam itu padanya. Tapi hubungilah dia dan katakan padanya  kalau Nam Shin sudah bangun.” Pinta So Bong, Nyonya Oh kaget mendengarnya.
“Jika bukan karena dia, Anda tidak bisa sampai sejauh ini. Jangan membodohi dia lagi. Katakanlah sendiri padanya. Haruskah aku memberitahunya tentang kill switch?” ucap So Bong mengancam.
Bersambung ke episode 23

 PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar