Tuan Nam
masuk ruangan melihat Shin yang minum padahal tadi mengaku tidak lapar dan
Sudah lama Kakek tak melihatnya minum, lalu menanyakan apakah minuman itu
sesuai seleranya. Shin mengangguk mengaku Karena ini minuman pilihan Kakek, jadi rasanya lumayan.
“Padahal
Kakek selalu minum yang murah.” Komentar Shin
“Kakek
tidak kuat minum lagi karena sudah tua... Young Hoon, bisa tinggalkan kami
sebentar? Banyak yang ingin kubicarakan dengan bocah ini sekarang” kata Tuan
Nam, Tuan Ji tetap diam seperti ragu.
“Hyung,
tunggu apa lagi? Apa Kau tidak dengar kata Kakek?” kata Shin Tuan Ji akhirnya
akan pergi memperingatkan agar Jangan minum terlalu banyak.
Shin
bertanya pada kakeknya Apa Ayah jago minum juga dan mirip dengannya. Tuan Nam
mengeluh dengan sikap Shin, Padahal selama ini tidak pernah membicarakan
ayahnya sebelum ini. Shin ingin tahu seperti apa ayahnya itu.
“Apa Kakek
sedih waktu Ayah meninggal?” tanya Shin. Tuan Nam hanya diam saja.
“Kakek
tak sedih... Kakek tidak bisa bersedih... Orang tua yang membiarkan anaknya pergi
tak berhak bersedih.” Ucap Shin
“Tapi
kenapa kau menanyakan itu?” tanya Tuan Nam
“Ketika
Ayah meninggal, aku mulai bertanya-tanya apa tujuan hidup Ayah dan kenapa Ayah
meninggal. Untuk apa kau hidup?” kata Shin sinis
“Apa yang
sebenarnya kau inginkan?” ucap Tuan Nam
“Kakek
sudah tahu, Aku ingin perusahaan Kakek.” Kata Shin, Tuan Nam ingin tahu apa
yang akan dilakukan Shin setelah nanti memiliki perusahaan.
“Aku akan
menghancurkannya dan menjualnya.” Ucap
Shin. Tuan Nam kaget mendengarnya.
“Aku
hanya Bercanda. Mana mungkin aku menjual perusahaan yang sangat Kakek sayangi?”
kata Shin
“Tolong
tuangkan lagi. Aku merasa hidup kembali hari ini. Jadi aku butuh setidaknya
tiga tuangan.” Ucap Shin, Tuan Nam pun
mengikuti permintaan cucunya.
Tuan Ji
dan Shin mengantar Tuan Nam keluar dari restoran, setelah Tuan Nam pergi Tuan
Ji mengajak Shin untuk bicara. Tuan Ji bertanya Apa rencana Shin tadi. Shin
mengaku penasaran saja apakah Tuan Ji
memakinya saat tak ada.
“Tapi
Hyung memangnya siapa yang memutuskan aku harus menerima posisi itu atau
tidak?” ucap Shin sinis
“Bukan
begitu... Waktu kau kembali, kau pasti butuh waktu menyesuaikan diri. Lagipula, itu akan jadi
posisimu. Jadi tak ada salahnya menerima posisi itu lebih cepat.” Jelas Tuan Ji
“Memang
aku ada bilang aku butuh posisi itu? Kapan aku pernah bilang aku butuh posisi
itu?” kata Shin
“Jangan
berkata seperti itu. Gara-gara kau, tidak seorang pun dari kami berakal sehat.”
Tegas Tuan Ji dengan nada tinggi.
“Itu Jelas
kalian tak berakal sehat. Karena kalian
menggantikanku dengan robot. Apa kau Pikir aku akan berterima kasih? Apa pernah
aku menginginkan posisi Kakek? Apa mungkin kau ingin aku menerima posisi itu? Karena aku menerimanya,
pasti kau juga dapat keuntungan’kan?” ucap Shin sinsi
“Cukup!
Kenapa kau jadi seperti ini? Aku sudah melakukan segalanya buat melindungimu.
Itulah alasan kita disini. Jadi bisa-bisanya kau bilang begitu? Apa kau ingin
menjadi orang yang bahkan lebih buruk dari robot? Kau harus sadar !!!” ucap
Tuan Ji tak bisa menahan emosinya.
“Kau
bilang, Orang yang bahkan lebih buruk dari robot?” ucap Shin. Tuan Ji
menjelaskan bukan seperti itu maksudnya.
“Kau
harus banyak istirahat...” ucap Tuan Ji dan akhirnya Shin memilih untuk
berdiri. Tuan Ji ingin menahanya tapi Shin sudah menatap sinis untuk jangan
mengikutinya.
Robot
Shin menunggu di mobil, Ye Na berkomentar kalau Robot Shin memang mirip Oppa
dengan berpakaian seperti itu., lalu mengupapkan Terima kasih sudah mau
membantu walaupun mendadak, karena Shin yang memang ingin bertemu Kakek.
“Apa
tugasmu itu mengawasiku?” tanya Shin. Ye Na menegaskan kalau tidak mengawasi
Robot Shin.
“Aneh
kalau nanti ada orang lihat kalian
berdua.” Ucap Ye Na akhirnya menelp Shin yang tak juga kembali.
Ye Na
ingin tahu keberadaan Shin, Shin mengatakan kalau hampir sampai, lalu melihat
sosok So Bong berjalan sendirian, lalu meminta Ye Na menunggu karena Ada hal
menarik. So Bong pergi ke cafe memesan
Americano, saat itu Shin akan keluar dari pesembunyianya, tapi Robot Shin lebih
dulu berada didepan cafe.
“Apa-apaan
kau? Kata siapa kau bisa keluar?” ucap Manusia Shin menelp Robot Shin.
“Aku tadi
lihat sinyal GPSmu mendekati GPS-nya Kang So Bong.” Kata Robot Shin
“Kau
seharusnya menungguku disana sampai aku kembali. Peduli apa kau, aku ketemu
siapa dan apa yang kulakukan?” ucap Shin
marah
“Aku cuma
mengizinkanmu bertemu Kakek. Kupikir perintahmu itu tiba-tiba tidak masuk akal tapi
aku menerimanya karena kupikir kau merindukan keluargamu. Tapi Kang So Bong
lain cerita. Dia tidak ada hubungannya dengan diriku berpura-pura menjadi
dirimu. Karena Kang So Bong itu milikku seorang. Jadi jangan muncul seperti ini
lagi.” Tegas Robot Shin.
Ia lalu
memanggil So Bong yang ada dilantai atas, So Bong melihat Robot Shin langsung
tersenyum sumringah melihatnya.
Shin yang
kesal akhirnya berbalik arah, Ye Na melihat Shin binggung kenapa ada di dekat
cafe. So Bong mengetahui cerita kalau Manusia Shin yang tiba-tiba muncul
akhirnya Robot Shin berganti pakaian dan tetap terkurung di mobil Ye Na saat Manusia
Shin berkeliaran.
“Kau
boleh marah... Kalau kau marah, aku bisa maklum.” Ucap Shin melihat So Bong
“Tidak.
Aku tidak akan marah padamu. Karena Tak baik bersikap emosional di depan orang
yang tanpa emosi. Jika aku ingin memahamimu, aku harus rasional dan logis.”
Ucap So Bong mengatur nafasnya.
“Apa Kau
baik-baik saja, Kang So Bong?” kata Shin melihat So Bong
“Aku
tidak bisa! Kurasa aku memang manusia yang emosional. Aku marah. Aku sangat marah,
sampai mau gila rasanya!” kata So Bong, Shin tak bisa menahan senyumanya.
“Jangan
tertawa! Aku tidak suka orang itu seenaknya padamu. Kalau dia muncul lagi,maka kau
sembunyi saja. Padahal itu 'kan bukan salahmu, jadi aku tidak mau kau seperti
itu. Kau pasti sangat tidak nyaman di dalam mobil Ye Na. Aku seharusnya selalu
di sampingmu. Jika Ye Na memperlakukanmu seperti benda, akan kuhajar dia. “Ucap
So Bong penuh amarah.
“Kau
cantik.” Ucap Shin, So Bong kaget Shin bisa memujinya cantik.
“Mungkin
itulah yang akan kukatakan kalau aku manusia. Kau cantik, Kang So Bong.” Ucap
Shin memuji, So Bong mengeluh dengan yang dilakukan Shin.
“Kalau
kau manusia, bagian mana yang kau anggap cantik?” tanya So Bong , Shin hanya
tersenyum
Saat itu
ponsel So Bong berdering, Shin manusia menyuruh So Bong Berhentilah jadi
pengawalnya secepat mungkin, karena Tunangannya tidak ingin So Bong bersama
orang yang mirip dengannya. So Bong terlihat kaget mendengarnya.
“Aku
Dengar , ada mode kontrol manual yang bisa mengendalikan dia. Jika kau tidak berhenti,
aku akan memasang jam mode itu. Jadi kau
harus berhenti.” Tegas Shin lalu menutup telpnya.
Ye Na
yang ada disampingnya hanya terdiam, Shin pikir Ye Na puas karena tadi datang
bukan karena ingin melihat Kang So Bong, tapi hanya ingin mengejeknya yang menyukai
robot.
“Apanya
yang lucu dan kenapa kau mengejeknya? Itu juga namanya rasa ketertarikan. Jika
kau begitu lagi,maka aku tidak akan diam saja.” Komentar Ye Na sinis.
Robot
Shin bertanya siapa yang bicaa dengan So Bong karen terlihat sangat serius, So
Bong mengaku kalau dari Ye Na yang berterima kasih karena mengizinkan Dirut Nam
bertemu kakeknya. Robot Shin mengaku kalau Ye Na juga mengatakan itu padanya.
“Oh, ya?
Mungkin dia ingin mengatakannya sekali lagi... Kau besok harus memberitahuku
mana bagian yang menurutmu cantik, “kata So Bong mencoba mengalihkan
pembicaraan.
Tuan Ji
duduk di pinggir kolam sambil minum bir, mengingat yang dikatakan Shin “Itu Jelas kalian
tak berakal sehat, Karena kalian menggantikanku dengan robot... Hyung, Apa kau pikir
aku akan berterima kasih? Apa pernah aku menginginkan posisi Kakek? Apa mungkin
kau ingin aku menerima posisi itu?” Saat
membalikan badan, Robot Shin sudah duduk disamping Tuan Ji.
“Kapan kau
sampai?” tanya Tuan Ji, Robot Shin menjawab 3 menit 47 detik yang lalu. Tuan Ji
memuji Shin yang sangat akurat.
“Hari
ini, aku lihat Shin di kantor. Berapa banyak permintaan manusia Nam Shin yang
harus kulakukan? Walau permintaannya tak baik, apa aku harus melakukannya juga?
Itu bisa jadi permintaan tak baik bagiku, tapi baik untuknya.” Cerita Robot
Shin.
“Itu
tidak akan terjadi. Baik dan tak baik, tidak serumit yang kau kira. Manusialah
yang membuatnya rumit untuk menguntungkan diri sendiri. Jika menurutmu itu tak
baik, maka itu tak baik untuk Shin juga jadi tolaklah permintaan itu demi Shin.”
Pinta Tuan Ji
“Terima
kasih sudah mempercayai keputusanku. Apa mungkin kau akan menjauhkan diri
dariku? Bisakah kita bertemu lagi?” ucap Robot Shin. Tuan Ji hanya terdiam.
Robot
Shin masuk kamar melihat Hee Dong tertidur didepan rak robotnya, lalu mengaku
dirinya sebagai robot dan bertanya apakah Hee Dong akan tetap menyukainya. Hee
Dong sedikit terbangun memanggil Shin seperti kakaknya lalu kembali tertidur.
“Dia
kemana? Noh Hee Dong! Hee Dong! Kemana dia?” ucap Nyonya Nam kebingunan melihat
menacri anaknya. Saat itu Shin keluar dengan mengendong Hee Dong.
“Apa Dia
di kamarmu lagi?” ucap Nyonya Nam lalu menyuruh Shin untuk membaringkan anaknya
di tempat tidur.
“Terima
kasih. Akan kupastikan dia tak ke kamarmu lagi.” Ucap Nyonya Nam
“Tak
perlu, Biarkan saja dia datang ke kamarku.” Ucap Shin. Nyonya Nam pikir Jangan
membuat anak nya terlalu berharap.
“Sudah
kuperingatkan kau jangan dekati dia. Kalian berdua tidak ditakdirkan saling
dekat. Kau nanti akan mulai membencinya karena ingin merebut barang-barangmu.”
Ucap Nyonya Nam sinis
“Apa
hubungannya itu dengan dia bermain di kamarku? Entah apapun yang terjadi, apa
membiarkan dia bermain di kamarku itu tak baik?” kata Shin, Nyonya Shin
berpikir Bukannya tak baik, tapi...
“Jangan
suka menyimpulkan sendiri. Penting bagi anak-anak untuk bersenang-senang selagi
mereka masih muda. Bibi juga boleh main dengan Hee Dong di kamarku.” Ucap Shin
Saat itu
Tuan Nam datang, Nyonya Nam menyapa ayahnya. Tuan Nam mengajak Shin untuk
bicara dengan cucunya.
Tuan Nam
mengingat yang dikatakan Shin manusia saat bertanya “Untuk apa kau hidup? Apa
yang sebenarnya kau inginkan?” Shin pikir kakeknya sudah tahu bahwa ingin
perusahaan Kakek. Tuan Nam ingin tahu apa yang akan dilakukan setelah itu.
“Aku akan
menghancurkannya dan menjualnya.” Ucap Shin seperti penuh dendam.
“Kau...untuk
apa kau hidup? Apa yang sebenarnya kau inginkan?” tanya Tuan Nam mengatakan hal
yang sama.
“Tak ada
yang kuinginkan.” Ucap Shin. Tuan Nam mengeri Karena dari awal, robot Shin tak
punya keinginan.
“Bukan
itu alasannya. Karena jika kita menginginkan sesuatu, itu berarti kita tidak
mampu memilikinya. Tapi aku mampu memiliki apa pun. Aku punya semua
pengetahuan, kekuatan, dan informasi.” Ucap Shin
“Apa Karena
kau mampu memiliki apa pun, berarti kau tidak perlu memulai menginginkan apapun?” kata Tuan Nam
“Ya.
Kemampuan itu tak kugunakan karena aku tak membutuhkannya.” Ungkap Robot Shin
“Dasar
anak angkuh.” Komentar Robot Shin, Tuan Nam mengaku cuma berkata sebenarnya.
“Kakek
juga, tak ada yang bisa kukatakan kalau kau bertindak seangkuh itu. Apa kau
sungguh tidak tertarik hidup sebagai cucuku? Perkataanku pasti aneh menurutmu,
Lagipula kau sudah menjadi cucuku di setiap aspek.” Ucap Tuan Nam lalu menyuruh
Shin keluar saja.
“Apa Dia
tidak menggunakan Kemampuannya karena dia tidak butuh?” ucap Tuan Nam setelah
Robot Shin pergi lalu tertawa bahagia.
[Champion
Gym]
So Bong
duduk diam di kamarnya teringat kembali yang dikatakan manusia Shin “Tunanganku tidak
suka kau bersama seseorang yang mirip denganku.Aku Dengar, ada mode kontrol
manual yang bisa mengendalikan dia. Jika kau tidak berhenti, aku akan memasang
jam mode itu ke dia. Jadi kau sebaiknya berhenti”
Akhirnya
So Bong keluar dari kamar, melihat ayahnya tertidur di dalam ring lalu
memberikan selimut. Tuan Kang langsung terbangun sambil mengumpat karena
anaknya menyelimutinya. So Bong hanya diam saat ayahnya mengumpat sebagai anak
nakal.
“Aku
memang anak nakal. Jadi aku takkan minta
maaf.Lagipula aku 'kan memang jarang menuruti Ayah jadi, aku sekarang mungkin takkan
pernah menuruti Ayah.” Ucap So Bong, Tuan Kang tak percaya anaknya berkata
seperti itu.
“Benar juga,
kalau kau menuruti Ayah, bukan anakku
Kang So Bong namanya.” Kata Tuan Kang
“Kalau
Ayah sudah tahu, maka menyerahlah, Karena aku tidak akan berpisah dengannya.” Tegas
So Bong
“Kenapa
kau harus meniru sifat Ayah? Kenapa kau tidak bisa berbeda? Ayah berharap kau
itu beda dariku. Apa bagusnya kau
bersikap Bodoh keras kepala, dan menyusahkan? Kalau ada yang kelihatan aneh,
kau harusnya langsung pergi. Kalau kau mungkin bakal terluka, kau harusnya
menghindar. Ayah mungkin tidak bisa begitu tapi tidak bisakah kau hidup seperti itu, So Bong?” ucap Tuan Kang
“Aku juga
sudah mencoba mati-matian tidak menyukainya. Tapi tidak berhasil.” Ungkap So
Bong sambil menahan tangisnya.
“Ya, Ayah
paham. Kalau saja anakku seperti rubah, dia pasti sudah dari dulu berpaling.
Ini semua salah Ayah. Ini Salah Ayah karena punya anak yang bodoh seperti
beruang.” Kata Tuan Kang
“Ayah.
Ayah juga jangan begini! Semua orang menyuruhku menjauhi dia. Mereka
mengancamku berhenti menjadi pengawalnya.
Aku tahu aku bukan anak yang baik bagi Ayah tapi walau begitu bisakah Ayah
jangan begitu padaku? Aku ingin selalu di sisinya, Ayah. Aku ingin selalu
bersamanya.” Ungkap So Bong menangis. Tuan Kang memeluk anaknya meminta agar
jangan menangis lagi.
“Ayah
tidak akan menegurmu atau menghiburmu. Tapi jangan terlalu bodoh sampai kau rela
terluka. Jika kau terluka akan Ayah hancurkan bajingan itu berkeping-keping.” Ungkap
Tuan Kang yang ikut menangis.
Tuan Nam
menatap pemandangan didepanya merasa kalau Cuacanya cerah sekali hari ini jadi
berharap kalau mati, cuacanya juga seperti ini. Tuan Ji binggung karena Tuan
Nam mengatakan hal itu. Tuan Nam
mengatakan Empat tahap kehidupan.
“Wajar
orang mati kalau sudah tua. Aku tidak peduli dengan tubuhku yang membusuk tapi aku
khawatir dengan perusahaan. “ ucap Tuan Nam
“Karena
ada Shin, jadi jangan terlalu khawatir.”
Kata Tuan Ji,
“Apa kau
mempercayai dia? Shin yang mana? Shin yang dulu atau Shin yang sekarang?
Daripada mereka... Aku lebih mempercayaimu, Young Hoon. Jika aku mengecualikan
hubungan darah dan memikirkannya dengan kepala dingin satu-satunya orang yang
tidak akan menghancurkan perusahaanku adalah kau, Young Hoon.” Ungkap Tuan Nam.
Tuan Ji tak enak mendengarnya.
“Apa
Kau merasa tak enak sama Shin Atau apa
kau tersinggung karena aku memperlakukanmu sama seperti Jong Gil? Buang
jauh-jauh pikiran seperti itu dan coba renungkanlah. Siapa yang paling
cocok menempati posisiku? Bukankah kau?”
kata Tuan Nam
“Aku
setuju. Aku juga percaya diri, dan merasa tamak karenanya. Namun aku tidak
berniat memenuhi ketamakan itu.” Ucap Tuan Ji
“Boleh
aku tanya apa alasannya?” tanya Tuan Nam, Tuan Ji mengatakan Karena tidak ingin hidup seperti Tuan Nam.
Tuan Nam kaget mendengarnya.
“Untuk
memenuhi ketamakanku yang tak ada habisnya, maka aku harus menjadi seperti
Anda, dan mengabaikan putra dan cucunya dan meragukan semua orang. Apa Anda
senang hidup seperti itu, Ketua Nam?” ucap Tuan Ji, Tuan Nam hanya diam.
“Menurut
sepenglihatanku, Anda tidak senang. Aku tidak ingin hidup seperti itu. Aku tidak
ingin menyakiti Shin, yang juga kesepian sama sepertiku dan aku juga tidak
ingin membuat Anda merasa cemas dan takut. Aku tahu Anda selalu takut orang
mengakalimu lebih dulu. Aku lebih
memilih hidup sederhana dan bahagia
dengan menjaga Anda dan Shin.” Ucap Tuan Ji
Tuan Nam
mengejek Tuan Ji itu bodoh, Tuan Ji mengaku dirinya memang bodoh lalu pamit
pergi. Tuan Nam tiba-tiba bertanya orang seperti apa “Dia” itu. Tuan Ji bingung bertanya siapa yang dimaksud.
Tuan Nam mengatakan kalau yang dimaksud Robot yang mirip Shin. Tuan Ji kaget
mendengarnya.
So Bong
sudah siap pergi, tapi Tuan Kang sudah ada di depan gedung. Ia mengeluh
kalaupada ayahnya kalau tak boleh menghalanginya. Tuan Kang mengeluh So Bong itu
beruang bodoh dan ceroboh. So Bong mengucapkan terimakasih pada ayahnya.
“Aku sekarang
mau ketemu orang yang menyuruhku
berhenti jadi pengawalnya. Aku akan mengatakan padanya kalau aku tidak akan berhenti.”
Ucap So Bong
“Terserah
kau mau berhenti atau tidak. “ kata Tuan Kang menyuruh pergi saja, tapi
memujinya anak perempuanya paling cantik.
Ye Na
membuka pintu dan melihat So Bong yang datang. So Bong mengatakan ingin bertemu
manusia Shin. Sementara Robot Shin masuk
ruanga Lab ibunya. Manusia Shin sedang ada didalam ruangan berkomentar Tempat ini
pasti seperti rahim ibunya Karena dibuat di tempat seperti ini.
“Kang So
Bong tidak akan berhenti. Aku datang mau memberitahumu hal itu.”ucap Robot Shin
“Apa dia
mengadu padamu?” tanya Shin, Robot Shin mengaku So Bong tak memberitahu.
“Aku bisa
membedakan suara telepon. Karena penglihatan dan pendengaranku sangat maju.” Ucap
Robot Shin
“Kukira
Kang So Bong itu pengawalmu. Apa kau itu juru bicaranya? Kenapa kau ikut
campur?” kata Shin sinis
“Kang So
Bong tidak ada hubungannya denganmu.
Cuma aku yang bisa membuatnya berhenti.” Tegas Robot Shin
“Apa kau
itu lupa kau dibuat untuk menggantikanku? Berhentilah bertingkah, dan lakukan
saja apa kataku.” Tegas Shin.
Ye Na
melihat So Bong mengejek keduanya akan berkencan dirumah Nyonya Oh. So Bong kaget
kalau Robot Shin bertemu juga dengan Shin. Robot Shin ingin tahu alasan harus
melakukan perintah Manusia Shin. Shin tak percaya Robot Shin bisa mengatakan
hal itu.
“Sepertinya
kau salah paham. Aku membantumu,
bukan menuruti perintahmu. Kau boleh
meminta bantuan, tapi kau tidak berhak memerintahku. Jika ada yang kau inginkan,
mintalah baik-baik. bukannya mengancamku.” Ucap Robot Shin
“Tidak...
Mengancammu itu lebih seru... Ah... Karena kau tidak punya emosi, mengancammu
mungkin tidak akan mempan. Lantas apa yang harus kuhancurkan agar kau
menurutiku? Apa yang paling kau sayangi? Mungkinkah Kang So Bong?” ucap Shin
“Jangan
beraninya kau macam-macam dengan Kang So Bong.” Tegas Robot Shin dengan mata
dingin.
“Beraninya
kau mengancamku?” teriak Shin melempar obeng dan akhirnya memecahkan papan kaca
dibelakang Robot Shin.
So Bong akhirnya
datang melihat ruangan berantakan dan berkomentar kalau Shin sudah gila. Shin
merasa kalau melihat Robot Shin makin
jijik karena tidak merasakan emosi atau sakit dan ingin melempar kunci inggris.
So Bon menghalangi agar Shin berhenti.
“Nanti
kau terluka, jadi Kau di belakangku saja.” Kata Shin berdiri depan So Bong.
“Kau
pasti benar-benar menganggap kau itu manusia, yah? Maka akan kutunjukkan siapa
yang manusia di antara kita.” Ucap Shin melempar kunci inggris ditanganya. So
Bong menjerit ketakutan dan terlihat kulit Robot Shin terkelupas dengan banyak
besi didalamnya.
Bersambung ke episode 27
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar