PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Se Ra
bertanya pada Ji Ah Apa sudah selesaikan
laporan penjualan Elektronik Yumyung. Ji Ah mengaku Belum. Karena perjalanan
bisnis Young Joon jadi Ada hal lain yang harus dikerjakan, tapi memastikan akan
menyelesaikannya akhir pekan ini.
“Oh,
sudah waktunya pulang... Tn. Ko, Karena kita perlu mengadakan pesta
penyambutanmu. Bagaimana kalau pergi minum?” ucap Tuan Jung penuh semangat,
begitu juga Ji Ah.
“Tidak
perlu, penyambutanku cukup dengan pekerjaan yang menumpuk disini, bukan
minum-minum. Aku akan menyelenggarakan penyambutanku sendiri disini dengan
pekerjaan ini nanti malam.” Kata Tuan Ko mengucapkan Selamat menikmati malam
mereka dan berjalan pergi.
“Wahh.. Kudengar
dia gila kerja. Tapi dengan melihatnya secara langsung, sungguh menakjubkan.”
Komentar Young Ok, Se Ra juga merasakan hal yang sama. Sementara Tuan Park tak
setuju dengan hal itu.
“Baiklah
semuanya, meskipun tanpa dihadiri tuan rumah, Kita harus tetap rayakan penyambutannya
bergabung dalam tim. Bagaimana? Apa Kalian ikut?” kata Tuan Jung.
Semua
langsung pamit pulang, Tuan Jung menatap Ji Ah, tapi Ji Ah bergegas pergi
karena Mi So meminta sesuatu padanya. Tuan Jung melirik pada Sek Yang masih
dibangkunya, tapi Sek Yang seperti sibuk dengan perkerjaanya.
Young
Joon mengemudikan mobilnya sendiri, lalu memastikan kalau nanti malam Mi So
datang kerumahnya. Mi So merasa tak mimpi buruk lagi, jadi bisa tidur sendiri sekarang dan tak perlu
tidur dirumah Young Joon lagi. Young Joon mencoba menjelaskan maksudnya.
“Anu,
maksudku masih ada sesuatu yang harus kita lakukan.” Kata Young Joon, Mi So
binggung apa sesuatu itu
“Apa yang
belum sempat kita selesaikan?” tanya Young Joon, Mi So memikirkanya lalu
tiba-tiba merasakan gugup.
“Kita
lagi dijalan pulang tapi kau mengatakan itu dengan sangat spontan” kata Mi So
gugup.
“Apa yang
salah dengan mengatakan 'hal yang belum sempat kita selesaikan'? Aku bisa ganti
dengan kata yang lebih seksi “Malam yang gerah dan panas... Malam yang penuh
gairah... Malam yang erotis.” Kata Young Joon mengoda. Mi So meminta agar
menghentikanya.
“Dan yang
paling seksi diantara semua kalimat itu adalah kenyataan bahwa aku mencintaimu.”
Kata Young Joon, Mi So terdiam mendengar pengakuan Young Joon dan memegang
tanganya.
Ji Ah
keluar dari rumah, harus pergi karena kehabisan ramen tapi sedang tak ingin
makan sendirian hari ini. Saat itu Tuan Ko pulang dengan bermain tabnya, Ji Ah
heran karena Tuan Ko yang akan kerja
lembur malam ini. Tuan Ko mengaku kalau bohong karena cemas kalau harus
membayar tagihan pestanya.
“Itu akan
jadi pengeluaran yang tak penting.” Kata Tuan Ko yang sangat irit.
“Kalau
begitu apa kau bersedia lakukan pesta penyambutan bersamaku?” ucap Ji Ah, Tuan
Ko terlihat bingung.
“Aku
ingin membalas budimu karena sudah membantuku memulihkan notulenku. Aku juga
ingin lakukan pesta sambutan itu sebagai tetanggamu. Aku yang akan bayar.” Kata
Ji Ah.
“Tidak
perlu. Jika kau mentraktirku, aku juga harus membalasnya. Aku ingin menghindari
lingkaran laknat itu.” Kata Tuan Ko akan masuk ke ruamh
“Sudah
Ikut saja denganku, bisa tidak? Kau banyak bicara.” Ucap Ji Ah menarik Tuan Ko,
Tuan Ko berjalan mundur bertanya kemana mereka akan pergi.
“Aku akan
mengajakmu lakukan pesta sambutan untukmu.” Kata Ji Ah terus menarik Tuan Ko
untuk ikut denganya.
Young
Joon dengan gugup memberitahu kalau mereka akan sampai 5 menit lagi. Ponsel Mi
So berdering, ayahnya menelp dan wajah Mi So terlihat kaget. Mi So sudah sampai
dirumah sakit dan melihat ayahnya dirawat dengan seragam rumah sakit.
“Sudah
kubilang aku baik-baik saja... Aku sungguh baik-baik saja... Seorang rocker tak
butuh dirawat.” Kata Tuan Kim, Mi So meminta agar Tuan Kim untuk bisa dirawat
di rumah sakit.
“Dia tak
akan menginap lama.Cuma cidera tendon ringan, jadi dia akan pulih dalam
beberapa hari.” Jelas Dokter, Mi So mengucapkan
Terimakasih pada Dokter Choi.
“Kalau
begitu tolong kirimkan salamku pada Tn. Lee.” Ucap Dokter Lee.
Mi So
ingin tahu Bagaimana Tuan Lee bisa terluka, Tuan Kim menceritakan kejadian
diatas panggung.
Flash Back
MC
memanggil Band paling menakjubkan dari Yeongdeungpo, Phoenix. Dengan lagu,
"Anjing Ini Gila". Akhirnya semua anggota naik keatas panggung
memainkan musik dan menyanyi, saat itu Tuan Kim mencoba untuk melompat layaknya
pemain rock.
Ia
berharap semua penonton akan menopang badanya
seperti penyanyi rock, tapi yang terjadi Tuan Kim jatuh tengkurap dilantai.
Ia menutupi wajah malunya dengan kacamata hitam dan semua penonton hanya
melihatnya.
Tuan Kim
menceritakan berusaha terjun ke kerumunan dan merusak konser. Ia benar-benar
lupa bahwa rata-rata penontonnya usia 50-an dan Orang di usia 50an tak akan
lakukan sesuatu yang bisa berakibat buruk pada kesehatan mereka. Mi So berpesan
kalau ayahnya harus cemaskan kesehatannya.
Mi So
keluar dari ruangan, Young Joon menanyakan keadaan Tuan Kim. Mi So mengatakan
kalau hanya cidera tendon ringan dan Dokter berkata akan segera pulih dalam
beberapa hari. Young Joon pun mengucap syukur.
“Tapi
sepertinya aku harus disini semalam penuh.” Kata Mi So, Young Joon seperti
kecewa mendengarnya.
“Kalau begitu
apa perlu aku menemanimu juga? Aku bisa bertemu dengan ayahmu.” Kata Young Joon
penuh semangat.
“Tak perlu,
Ini bukan waktu yang tepat karena kondisinya sedang kurang baik.” Jelas Mi So,
Young Joon bisa mengerti.
“Lagipula,
kau pasti lelah karena penerbangan 12 jam. Kau harus pulang dan istirahat.”
Kata Mi So
“Baiklah
kalau begitu, aku tak punya pilihan lain.” Ucap Young Joon.
Akhirnya
Young Joon pulang kerumah merasa tak menyangka akhirnya akan tidur sendirian
malam ini. Ia merasa kalau keadaan tak
seperti harapannya padahal sudah mengetatkan jadwal selama di Paris.
“Astaga,
kau benar.... Kau pasti sangat kecewa. Kau buru-buru kembali dari Paris demi
menunggu malam ini.” Bisik setan cabul
“Aku
kecewa, tapi apa boleh buat?” kata Young Joon dan dikagetkan melihat setan
cabul kembali datang dibelakangnya.
“Apa Kau
wanita?” ucap Young Joon, Setan cabul membenarkan dengan suara medesah.
“Apa Kau bisa
bicara juga?” kata Young Joon tak percaya, Setan cabul menyuruh agar membuka
baju dan mulai bicara. Young Joon langsung mengusur setan cabul untuk pergi.
Ji Ah
menahan Tuan Ko agar tak banyak minum karena bisa mabuk. Tuan Ko dengan setengah
mabuk mengaku sangat menikmati makanannya, lalu mengingat nama “Guodaknown”. Ji
Ah membenarkan kalau “guobaorou.”
“Aku tak
pernah makan tangsuyuk selembut ini Dan aku tak pernah minum miras dengan aroma
yang kaya seperti ini sebelumnya. Aku akan makan ini lagi di ulang tahunku. Ulang
tahunku tanggal 17 Mei, Jadi berapa lama aku harus menunggu?” kata Tuan Ko
“Ayolah,
kenapa kau harus menunggu sampai bulan Mei hanya ingin makan guobaorou dan minum
miras ini?!! Tapi Sebenarnya, ada sesuatu yang ingin kutanyakan, Kau orang
pertama yang naik jabatan dari angkatanmu Dan aku dengar kau punya posisi teratas
dan mendapat bonus tinggi juga. Tapi Kenapa kau berhemat seperti ini?” ucap Ji
Ah
“Itu
rahasia.” Jawab Tuan Ko tak ingin menceritakan
“Apa Kau
tahu, fakta bahwa kau cuma punya satu setelan Dan tinggal di atap itu tak perlu
membuatmu malu. Kenapa kau begitu ingin menyembunyikannya? Aku sama sekali tak
mengerti.” Ungkap Ji Ah
“Karena
itu bisa dipandang sebagai cacat. Saat aku masih kecil, Keluargaku tinggal di
apartemen yang satu ruangan yang sempit. Dulu, kupikir semua orang tinggal
seperti itu. Kami bahagia tinggal disana, Jadi aku tak pernah menganggap itu
memalukan.” Cerita Tuan Ko sedih
“Tapi...Setelah
aku dewasa, Orang-orang mempermalukannya. Mereka bisa saja, katakan kalau
nilaiku bagus... Tapi malah sebaliknya, Mereka katakan aku bisa dapat nilai
bagus karena aku miskin. Aku adalah orang pertama yang mendapat pekerjaan dari
lulusan seangkatanku.” Cerita Tuan Ko
“Mereka
bisa saja memberiku selamat, Tapi mereka justru berkata aku bisa cepat dapat
pekerjaan karena aku miskin. Itulah kenapa tujuan hidupku adalah menabung
banyak uang.Jadi aku bisa beli rumah... dan memastikan istri serta anakku kelak
tak akan mendengar hal seperti itu dari siapapun.” Jelas Tuan Ko
Ji Ah
seperti tersentuh mendengarnya, Tuan Ko
memberitahu kalau sudah menabung sampai $100,000, Ji Ah melonggo kaget
mendengarnya, padahalbaru bekerja selama 4 tahun, jadi bagaimana bisa menabung
sebanyak itu.
“Sebulan
aku cuma habiskan $100. Dan aku pakai tabunganku untuk berinvestasi jadi aku bisa
dapat penghasilan tambahan. Aku berbagi kesenangan dengan keluargaku, yang mana
aku sendiri yang akan menata jalannya.” Jelas Tuan Ko mencoba tak membahasnya
lebih lagi.
“Pokoknya,
Aku bisa menikmati makanan enak ini hari ini berkat kau. Aku akan mengundangmu
saat aku akan makan guobaorou lagi tahun depan pada hari ulang tahunku.” Ucap
Tuan Ko, Ji Ah seperti makin terkesima dengan Tuan Ko.
Mi So
membawakan air minum untuk ayahnya karena mungkin akan kehausan pada tengah
malam, lalu bersiap-siap tidur disofa.
Tuan Kim menatap anaknnya mengaku sudah dengar Mi So yang mengundurkan
diri. Mi So tahu kalau Pil Nam dan Mal Hee yang memberitahu.
“Saat
kudengar kau memutuskan untuk berhenti karena kau ingin menemukan jati dirimu, Hatiku
begitu terluka sampai aku tak bisa makan belakangan ini. Ini salahku kau tak
bisa hidup seperti yang kau inginkan. Aku selalu memaksa keinginanku dan tak pernah
menghasilkan cukup uang untuk menafkahimu.” Kata Tuan Kim penuh penyesalan.
“Jangan
berkata seperti itu... Menggeluti musik selalu menjadi impianmu. Aku senang
ayah bisa hidup seperti itu..” kata Ji Ah bisa mengerti
“
Impian... Aku bahkan tak tahu lagi... Itu cuma hal yang bisa kulakukan
sekarang. Jika aku punya impian menjadi dokter atau pengacara, Kalian pasti
bisa punya hidup yang nyaman.” Ucap Tuan Kim sedih
“Ayah,
jangan berkata seperti itu. Aku memutuskan berhenti karena ingin istirahat.
Jadi jangan khawatirkan aku dan tidurlah.” Kata Mi So
“Mi So,
bahkan Beyonce Menjadi lebih sukses setelah meninggalkan Destiny's Child lalu
menetapkan karirnya sebagai artis solo. Itu Sama halnya denganmu. Aku tahu
dengan meninggalkan Tn. Lee akan membantumu menjadi lebih sukses.” Kata Tuan
Kim memberikan nasehat.
Mi So
menganguk mengerti, Tuan Kim pikir mereka perlu tidur dengan mendengarkan lagu
yang pas untuk malam ini dan itu lagu kesukaan ibu Mi So. Mi So menyetujuinya
dan mendengar lagu "Kau selalu
berada di sisiku"
Young
Joon tak bisa tidur, akhirnya mengirikan pesan dari ponselnya “Sekretaris Kim,
apa kau sudah tidur?” tapi Mi So sudah tertidur pulas setelah mendengar lagu
kesukaan ibunya. Young Joon tak menerima balasan dari Mi So merasa kalau
pacarnya itu sudah tidur.
“Seharusnya
dia memberitahuku... Menghubunginya sekarang jauh lebih sulit dibanding saat
aku berada di Paris.” Keluh Young Joon.
Young
Joon menatap wajahnya di cermin, kembali bangga kalau wajahnya sangat tampan
seperti biasa, lalu melihat nama Mi So di layar ponselnya. Ia kesal karena Mi
So yang membuat kesalahan besar dengan tertidur
tanpa mengirimiku pesan.
“Tapi aku
akan membiarkannya karena dia Pagi-pagi sudah menelponku.” Kata Young Joon lalu
mengangkat telpnya.
“Ya, Bos.
Sepertinya aku perlu cuti pagi ini... Kak Pil Nam bisa datang siang. Jadi aku
perlu berada di RS sampai siang. Kau tak punya jadwal penting hari ini Dan
semua kerjaan kebanyakan sudah ditangani oleh Ji Ah.” Kata Mi So. Young Joo
terlihat kaget mendengarnya.
“Baiklah,
kalau begitu kita akan bertemu pada siangnya.” Kata Young Joon menahan rasa
kecewa.
“Aku tak
pernah menyangka cuti setengah hari akan jadi sesuatu yang menyedihkanku. Apa
aku perlu mampir dan melihatnya sebentar?” pikir Young Joon saat di mobil
“Tn.
Yang, antarkan aku ke RS Seyeon.” Pinta Young Joon, Tuan Yang menganguk
mengerti.
“Sekretaris
Kim kau pasti akan terkejut kalau tahu aku berada dimana saat ini.” Kata Young
Joon sudah masuk ke dalam rumah sakit.
Young Joon
menelp Mi So kalau sedang di lobby RS
Seyeon. Mi So binggung kenapa Young Joon datang kerumah sakit, Young Jooon
dengan bangga kalau ini semua seperti
harapan Mi So datang untuk menemui pacarnya. Jadi ingin tunjukkan wajahnya.
“Oh
tidak, sekarang aku sedang diluar. Aku harus mengambil beberapa barang di rumah
ayah.” Kata Mi So
“Baiklah
kalau begitu, apa aku perlu ke atas sendiri dan menyapa calon ayah mertuaku.”
Ucap Young Joon.
“Tidak
boleh. Dia belum tahu mengenai hubungan kita. Lagipula kau harus rapat jam 10
mengenai peluncuran rute baru untuk maskapai. Kurasa sebaiknya kau kembali
saja.” Ucap Mi So seperti menghindari Young Joon bertemu dengan ayahnya, Young
Joon pun hanya bisa menyetujuinya.
Ji Ah
membaca berkas Status pendapatan Eletronik Yumyung lalu mengeluh karena
pekerjaan nya tak ada habis-habisnya. Ia lalu melihat Young Joon baru datang
dan memberitahu kalau Mi So sedanng cuti pagi. Young Joon mengatakan sudah
mendapatkan beritanya.
“Tentu
saja, toh dia kekasihmu. Bos Lee begitu sedih tak didampingi kekasihnya.
Tatapan mata yang penuh kasih sayang. Aku harap seseorang akan menatapku dengan
tatapan seperti itu juga.” Ungkap Ji Ah setelah Young Joon masuk ke dalam
ruangan.
Tuan Ko
datang menyodorkan berkas ditanganya, Ji Ah binggung apa itu yang dibawanya.
Tuan Ko mengatakan kalau Ini data ringkasan pendapatan Elektronik Yumyung. Ji
Ah pikir kalau ia yang seharusnya mengerjakan itu. Tuan Ko pikir Ji Ah sudah mentraktir tangsuyuk
lembut kemarin jadi ingin membalasnya.
“Dan
kurasa itu akan membantuku memahami pekerjaan lebih dalam.” Kata Tuan Ko, Ji Ah
mengucapkan Terima kasih.
“Ini
Datanya banyak dan Pasti sulit untuk meringkasnya.” Kata Ji Ah melihat berkas
yang dibawa Tuan Ko
“Ji Ah...
Bagaimana perasaanmu saat mendaki hutan?” tanya Tuan Ko, Ji Ah terlihat
binggung mendengarnya.
“Kurasakan
kesegaran dan pemulihan. Seperti itulah bekerja bagiku. Tak ada yang lebih
menyegarkan dan mengobatiku daripada menyelesaikan pekerjaanku. Jadi jangan
terlalu tertekan.”jelas Tuan Ko
“Apa
Pekerjaan mengobatimu? Aku juga akan seperti itu. Terima kasih.” Kata Ji Ah
dengan senyuman bahagia.
Ji Ah
masih menemani ayahnya meminta agar Makan pelan-pelan. Pil Nam datang menyapa ayahnya, Tuan Kim senang melihat Putri tertuanya yang
sudah datang. Pil Na melihat ayahnya yang sedang makan dan mengajak Mi So makan
bersama karena harus berangkat kerja.
“Ayah,
aku akan mengajaknya keluar makan.” Ucap Pil Nam, Tuan Kim menyuruh pergi saja.
Saat itu
pesan masuk ke dalam ponsel Mi So “Sekretaris Kim, kapan kau datang?” Pil Nam
bertanya apa yang ingin dimakan oleh adiknya,
Mi So merasa harus langsung pergi ke kantor seperti tak sabar akan
bertemu Young Joon.
“Kau
harus makan siang dulu. Ada yang ingin kubicarakan.” Kata Pil Nam mi So binggung Ada yang ingin dibicarakan
lalu menariknya keluar dari ruang rawat.
Young
Joon mengirimkan pesan untuk Mi So “Kuharap kau bisa datang secepat mungkin.”
Tapi belum dibalas. Ji Ah masuk ruangan, menanyakan apa yang ingin dimakan
Young Joon untuk makan siang. Young Joon
mengatakan akan makan siang sendiri, jadi tak perlu khawatir.
“Aku akan
makan siang dengan Sekretaris Kim setelah dia datang.” Kata Young Joon dengan
wajah penuh semangat.
Mi So
sedang makan dengan kakaknya, membaca pesan dari Young Joon “Sekretaris Kim,
apa kau sedang dalam perjalanan?” lalu membalasnya kalau akan segera sampai.
“Aku
harus berangkat bekerja, apa yang ingin kau katakan?” kata Mi So, Pil Nam
mengeluarkan buku tabungan dari tasnya menyuruh Mi So agar mengambilnya. Mi So
binggung apa itu maksudnya.
“Temanku
membuka klinik, Dan aku akan bekerja dengannya, jadi aku mengundurkan diri. Ini
pesangonku, jadi ambillah.” Kata Pil Nam
“Jangan
begitu, kenapa kau berikan padaku?” ucap Mi So, Pil Nam balik bertanya
memangnya alasanya apa.
“Kau
sudah bekerja selama 9 tahun, Tapi kau habiskan semua penghasilanmu untuk
membayar hutang. Kau membiayai uang kuliah kedua kakakmu. Jadi aku tahu Saat
ini kau tak punya tabungan.” Ucap Pil Nam
“Tetap
saja, aku tak bisa menerimanya.” Kata Mi So, Pil Nam meminta Mi So agar
menyimpan saja.
“Kau akan
menikah, mana bisa kau tak memiliki uang.” Ucap Pil Nam, Mi So pikir Terlalu
dini membicarakan pernikahan.
“Jangan
anggap enteng dulu. Pokoknya, itu milikmu, terserah mau kau apakan.” Tegas Pil
Nam lalu memanggil bibi untuk membayar makanan. Mi So hanya diam saja melihat
buku tabungan milik kakaknya.
Pil Nam
berjalan melewati toko baju, lalu berkomentar kalau gaun itu bagus dipakai
untuk adiknya jadi menawarkan untuk membelikanya. Mi So pikir tak perlu karean harus segera ke
kantor. Pil Nam mengajak membeli saja dengan menarik adikya masuk toko.
Di
ruangan
Young
Joon merasakan perutnya berbunyi, lalu bicara sendiri pada dirinya , Meskipun
lapar,dengan sabar menunggu agar bisa makan dengan kekasihnya. Ia memuji
dirinya sebagai kekasih yang setia dan perhatian lalu melihat Mi So yang
akhirnya datang.
“Wah...Apa
itu? Apa karena dia terlambat makanya dia membelikanku hadiah ?” kata Young
Joon melihat Mi So membawa banyak barang.
Mi So
masuk ruangan memberitahu kalau sudah datang, Young Joon ingin tahu kondisi
Tuan Kim. Mi So berkata berkat Tuan Lee kalau ayahnya sudah membaik.Young Joon
mengaku senang mendengarnya jadi mengajak untuk pergi makan siang. Mi So
mengaku sudah makan siang.
“Aku
belum.” Ucap Young Joon, Mi So binggung kenapa Young Joon belum makan.
“Kenapa?
Aku menunggumu agar bisa makan siang bersama.” Kata Young Joon, Mi So
menjelaskan kalau Pil Nam meminta makan siang bersama.
“Jadi Kau
terlambat karena habis makan siang. Dan Itulah kenapa kau menyesal dan
membelikanku hadiah?” kata Young Joon. Mi So binggung apa Hadiah yang dimaksud.
“Saat kau
datang, kau membawa tas belanjaan.” Ucap Young Joon bangga. Mi So mengaku kalau
itu pakaiannya.
“Jadi kau
terlambat, karena kau makan siang dan belanja pakaian?” keluh Young Joon, Mi So
mengaku Bukan seperti itu.
“Apa kau
tak memikirkanku? Aku ingin menghabiskan tiap menit bersamamu. Tapi sepertinya
kau tidak merasakan hal yang sama. Aku kecewa.” Kata Young Joon.
Mi So
meminta maaf, Young Joon pikir kalau Mi So
menyesal jadi pulang dan kerumahnya. Mi So hanya bisa menatap Young Joon
dengan senyuman. Young Joon heran karena Mi So menatapnya seperti itu. Mi So
mengaku Sejak kemarin, kepikiran kata
dikepalanya.
“Apa itu
seksi? Menggoda? Mematikan?”kata Young Joon bangga, Mi So mengaku bukan seperti
itu.
“Tapi
buldoser... Kau terus saja mendorongku... Jadi kau seperti buldoser.” Ucap Mi
So, Young Joon kaget mendengarnya.
Tuan Park
yang mendengarnya kaget dengan ungkapan Mi So dan bertanya Young Joon
mendorongnya untuk lakukan apa, menurutnya temanya itu seksi buldoser, bos nakal. Ia mengaku
walaupun bercerai dan menyesalinya,jadi akan berikan saran sebagai senior dalam
percintaan,
“Tunggu...
Jika ini saran murahan seperti celana dalam, Lebih baik tak usah.” Kata Young
Joon memperingatkan .
“Tapi
barangnya kualitas tinggi jadi Dengarkan aku baik-baik, sobat. Saat berkencan
dengan Nn. Kim, Ini hal yang perlu kau ingat dan Ingat bahwa ini kencan pertama
Nn. Kim.” Ucap Tuan Park
“Apa ini
kencan keduaku? Ini juga kencan pertamaku. Aku menyukainya, merasakan gejolak
cinta dan ingin memperlakukannya dengan
baik.” Ucap Young Joon merasa tak ada yang salah
“Tapi kau
tak boleh terus memaksanya.” Tegas Tuan Park, Young Joon ingin tahu apa yang
harus dilakukan.
“Dengan
terus memaksanya tak akan membuat hubungan kalian semakin dalam. Kau harus
lakukan dengan sabar, perlahan-lahan. Mengerti?” jelas Tuan Park
“Jadi Aku
harus bersabar dan perlahan-lahan... Mendengarnya saja sudah menjengkelkanku. Aku
sangat tergila-gila padanya, bagaimana aku bisa bersabar?”keluh Young Joon.
Tuan Park
menegaskan kalau Young Joon tak begitu,
maka Mi So akan bosan dengannya. Young Joon tak yakin, karena menurutnya
dirinya sangat sempurna, dan selalu memancarkan pesona menawan jadi tak mungkin
Mi So bosan dengannya dan itu adalah kata yang tak ada dalam kamusnya.
“Berpikirlah
secara rasional... Young Joon... Apa yang akan terjadi jika kau berlari seperti
Usain Bolt disamping seseorang yang baru saja mulai berjalan? Awalnya, dia akan
berusaha untuk mengejarmu. Tapi pada akhirnya dia akan lelah dan
meninggalkanmu. Mengendalikan kecepatan itu penting dalam hubungan.” Pesan Tuan
Park
Sek Seol
masuk ruangan melihat Young Joon ada diruangan juga, lalu memberikan sepiring
cake sebagai makan siang Tuan Park. Tapi saat Sek Seol akan memberikan kakinya
tersandung dan membuat kuenya jatuh mengenai baju Tuan Park.
Sek Seol
panik langsung meminta maaf dan bergegas keluar untuk mengambil sesuatu untuk
membersihkannya.Tuan Park dengan santai kalau itu tak masalah karena dirinya
yang tak bersalah. Young Joon tak percaya kalau Tuan Park masih sabar.
“Coba
Lihat? Ini sering terjadi sampai aku sudah punya banyak baju cadangan.” Kata Tuan
Park mengeluarkan baju dalam lemarinya.
“Dan Kau bisa
lihat, 'kan? Inilah yang terjadi saat kau gagal mengendalikan kecepatan. Aku
yakin kau tak mau berakhir berantakan seperti ini... benar, kan?”kata Tuan
Park, Young Joon menatap temanya seperti bisa mengerti.
Mi So
sedang ada di toilet, saat itu Se Ra masuk sambil berbicara di telp dengan
pacarnya kalau harus kencan malam ini jadi akan menemuinya sore nanti. Mi So
melihat kalau hubungan Se Ra dengan pria yang disukainya berjalan lancar.
“Kami
memutuskan untuk pacaran.”kata Se Ra bahagia, Mi So pun memujinya.
“Ngomong-ngomong,
apa yang harus kami lakukan malam ini? Kami harus makan malam, nonton film, Dan
minum juga...Berjalan santai di sungai Han...” kata Se Ra berbicara sendiri.
“Apa Kau
lakukan semua itu dalam sehari?” ucap Mi So kaget.
“Kita
bisa menghabiskan malam bersama, jadi aku tak ingin berpisah dengannya. Aku
sangat menyukainya., Malam ini sangat panjang.. Jadi kami akan berciuman.” Kata
Se Ra seperti sangat bersemangat. Mi So seperti
panik mendengarnya.
“Hei... Aku
yang seharusnya mengatakan itu... Kami baru saja pacaran. Jadi kami dipenuhi
akan gairah. Selain Kami sudah dewasa, tanpa batasan, mengerti?” ucap Se Ra
lalu pamit pergi. Mi So hanya terdiam karena hubungan dengan Young Joon
berjalan lambat.
Mi So
masuk ruangan menemui Young Joon yang sedang menatap keluar jendela. Young Joon
langsung meminta maaf karena tak bisa mengendalikan kecepatan. Mi So terlihat
binggung, Young Joon pikir kalau dengan memikirkannya kembali, bisa merasakan
kalau sikapnya yang sangat tak sabaran.
“Ini
mungkin saja karena perasaan yang kutahan selama 9 tahun meledak secara
bersamaan.” Ucap Young Joon, Mi So ingin memotong tapi Young Joon kembali
bicara.
“Apa yang
terjadi di masa lalu sangat mengerikan. Tapi jika aku harus kembali dan mengalaminya
lagi. Jadi Aku bersedia Hanya untuk bertemu denganmu lagi. Dan , aku akan
perlahan-lahan Karena itu yang kau inginkan.” Kata Young Joon menyuruh Mi So pulang
saja karena punya janji, Mi So terdiam dengan mata berkaca-kaca.
Young
Joon pulang dengan wajah lelah, dan kaget melihat Mi So sudah ada didepan
rumahnya, lalu bertanya apa yang sedang dilakukanya. Mi So mengatakan datang untuk minta maaf
karena tak mempedulikan perasaan Young Joon.
“Dan...Aku
tak mau pulang malam ini.” Ucap Mi So, Young Joon terlihat kaget.
“Aku tak
mau pulang Dan bersamamu malam ini.” Kata Mi So menegaskan.
“Jika kau
masuk rumahku sekarang, maka Aku tak akan bisa mengendarikan kecepatanku. Aku
tak... berencana berhenti hari ini.” Ucap Young Joon memperingatkan.
Mi So
berjalan masuk menatap Young Joon yang masih terdiam, Young Joon menatap Mi So
yang berani masuk ke dalam rumahnya. Akhirnya Young Joon mendorong Mi So sampai
ke dinding dan menciumnya, meluapkan semua gairah yang tertahan dalam dirinya,
tangan Mi So perlahan membuka baju Young Joon.
Young
Joon membawa Mi So ke atas tempat tidur, keduanya terus berciuman lalu Young
Joon membuka bajunya. Mi So memalingkan wajahnya seperti malu karena pertama
kali. Young Joon dengan tubuh kekarnya menatap Mi So lalu mengungkapkan perasaanya
“Aku mencintaimu.” Mi So pun membalas kalau mencintai Young Joon juga. Keduanya
pun kembali berciuman.
Bersambung ke episode 14
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
wahhh cpet bgd udh up aza,mkin maniss kocak za couple ni,,mba tlg lanjutin "are you human too"ep 21 ny dunk,,,mksh y fightinggg
BalasHapus