PS : All images credit and content copyright : KBS
Shin
membuka matanya saat Ye Na menangis sambil mengengam tanganya, lalu perlahan
membangukanya. Ye Na terkejut, tapi Shin menyuruh agar tak bersuara dan menyapa
lebih dulu.
“Begitulah
rahasiaku dan Oppa bermula... Dasar orang-orang bodoh... Oppa mendengarkan
semuanya, tapi mereka pun tak tahu. Mereka mungkin tidak sadar kalau dia sudah
siuman secepat ini. Oppa yang tak percaya siapapun..., tapi dia menungguku.”
Jadi
selama dirumah kalau hanya Ye Na yang tahu bahwa Shin sudah sadar, David pamit
pergi lebih dulu. Shin membuka mata memberitahu kalau sekarang waktunya pada Ye
Na dengan meminta agar menyalakan ponselnya.
“Jika aku
menurutimu, Oppa jadi milikku, 'kan?” ucap Ye Na menyakinan diri menyalakan
ponselnya.
Sek Park
akhirnya melihat Ponsel Ye Na yang aktif dan Lokasi sudah ditemukan. Tuan Seo
terlihat bahagia dan bergegas pergi. Ye Na bersam dengan Shin merasa tak
bersalah pada Ayah.Saat Tuan Seo datang, Ye Na mengatakan
“Apa yang
Ayah inginkan tidak ada di sana. Tapi ada di perusahaan.” Kata Ye Na
“Keinginan
Ayah? Apa maksudnya?” tanya Tuan Seo binggung.
“Robot
yang mirip Oppa.” Kata Ye Na sambil bergumam kalau Sedikitpun, tak merasa
bersalah. Tuan Seo membawa robot Shin versi kecil, lalu pergi meninggalkan
rumah.
David
menemui Shin mengatakan ada yang harus diketahui. Shin ingin tahu apa itu. David tak bisa bicara mengajak mereka ketemu
di rumah. Shin pun tak banyak bicara, lalu menerima telp dari Ye Na. Ye Na
mengaku kalau dalam keadaan gawat.
“Ayahku
menemukan lokasiku dan dia mau kesini sekarang. Aku harus memindahkan Shin
Oppa, kau jangan bilang-bilang soal ini. Jadi datanglah sekarang.” Ucap Ye Na,
Shin pun mengikuti perintah Ye Na.
“Sekarang,
hanya Oppa yang kumiliki.” Gumam Ye Na akhirnya mengantar Shin pergi ke kantor.
Shin
memperlihatkan darah pada tanganya, So
Bong kaget begitu juga yang lainya, bahkan Tuan Seo tak percaya melihatnya.
Shin menyindir merkea yang baru kali ini melihat orang berdarah, lalu mengejek
So Bong yang berani mengatakan kalau menyukainya.
“Kill
switch... Tidak...” kata So Bong panik dan langsung berlari keluar dari
ruangan.
“Presentasi
hari ini sepertinya harus ditunda. Seperti yang kalian lihat, tanganku begini.
Dan kondisiku tidak baik.” Kata Shin lalu berjalan pergi, tapi tubuhnya jatuh
lemas lalu pingsan. Semua langsung panik melihat Shin.
So Bong
panik karena Shin robot tak mengangkat telpnya. Shin melihat So Bong yang
menelpnya. So Bong menanyakan keberadaan Shin dan juga keadaanya. Shi
mengatakan ada di rumah ibunya, tapi Nam Shin tidak ada di rumah dengan melihat
tempat tidur yang kosong.
“Keluar
dari sana sekarang juga! Jangan hubungi siapa pun kecuali aku. Ayo kita bertemu
di tempat kita naik sepeda waktu itu. Aku ingin bertemu kau. Cepat” kata So
Bong panik. Shin mengatakan akan datang sekarang.
David
menemui Tuan Nam memberitahu Dr. Oh bersikeras ingin mengaktifkan kill
switch-nya. Tuan Nam dengan sinis kalau itu jadi masalah sekarang dengan
mengome apa saja yang dilakukan tanpa melaporkan padanya.
“Dimana
dia (robot) dan kenapa orang yang tadinya koma tiba-tiba muncul?”kata Tuan Nam
marah
“kau
bilang "Yang tadinya koma tiba-tiba muncul"? Apa maksudnya...” kata David binggung
“Kau
bahkan tidak tahu ada kejadian apa tadi? Yang muncul di presentasi tadi si Shin
yang asli!” kata Tuan Nam. David kebingungan lalu mencoba menelp Shin tapi tak
diangkat, lalu yakin kalau pasti Kang So Bong, bergegas pergi.
So Bong
panik mencari Shin ditempat terakhir mereka bertemu, Shin akhirnya datang. So
Bong langsung mengungkapkan kalau akan terjadi sesuatu pada Shin yang
menghilang. Shin mengaku sengaja Aku menunggu So Bong
“Aku tidak
melacak GPS atau meneleponmu. Aku menunggumu sampai kau datang.” Kata Shin. So
Bong langsung memeluk Shin dengan erat.
“Kemanapun itu, janganlah pergi. Pokoknya
jangan kemana-mana.” Kata So Bong
Nyonya Oh
memarahin Ye Na yang tak memberitahu bahkan menurutnyta tak masuk akal hanya Ye
Na yang tahu kalau Shin sudah sadar. Ye Na meminta maaf dengan menjelaskan
tadinya mau memberitahukan disaat yang tepat waktunya.
“Kau
bilang Tepat waktu? Apa kau itu ingin Shin mati? Bisa-bisanya kau membawanya
keluar setelah dia baru sadarkan diri?
Kalau ada apa-apa, kau mau tanggung jawab bagaimana? Kalau dia tidak pernah
bangun lagi, bagaimana?” ucap Nyonya Oh
“Hanya
karena dia membuka matanya bukan berarti dia sudah sembuh. Banyak kasus dimana
pasien yang baru sadar, kemudian koma lagi. Kau seharusnya lebih berhati-hati seperti
perkataan Dr. Oh barusan.” Jelas Dokter Cha
“Itu
karena aku ingin dia kembali bekerja
lagi. Aku memang sudah
berpikiran
sempit.” Ucap Ye Na sambil menangis.
“Aku
ingin mengusirmu sekarang tapi tak kulakukan karena hubunganmu sekarang dengan
ayahmu. Jika hal seperti ini terjadi lagi, terpaksa dia harus dirawat di RS-ku.”
Tegas Nyonya Oh marah
Tuan Ji
menyudahi perdebatan karena sekarang mereka bisa sedikit lega mengetahui Shin
sudah siuman.
So Bong
menarik tangan Shin berjalan pergi. Shin ingin tahu kemana mereka akan pergi.
So Bong mengaku juga tak tahu tapi hanya ingin tempat yang jauh. Shin ingin
tahu keadaan manusia Nam Shin dan Apa
dia mirip sekali seperti orang yang ditirunya.
So Bong
mengingat dengan jelas sikap sombong si manusia Shin “Kau bilang, Kau
menyukaiku? Kau pikir kau siapa?” lalu menegaskan kalau Shin itu beda sekali
dengan Robot Shin.
“Tak bisakah
kita ke rumah Ibu saja? Aku penasaran sama manusia Nam Shin.” Ucap Shin
“Tak
boleh!” teriak So Bong marah, Shin kaget melihat sikap So Bong
“Maaf.
Aku terbawa emosi... Kita jangan ke sana sekarang. Tidak ada gunanya kau bersama orang itu.” Kata So Bong
Tuan Ji
menelp dan akhirnya So Bong mengangkatnya. Tuan Ji mengatakan kalau Ye Na
merasa bersalah karena gegabah, tapi itu demi Shin, jadi mohon So Bong bisa mengerti. Ia meminta
agar bersama Shin pergi ke RS, dan pura-puralah sedang sakit. So Bong langsung
menolaknya
“Kang So Bong ? Apa dia bersamamu?” tanya Tuan
Ji
“Siapa
yang tahu kalian akan berbuat apa padanya?” So Bong Khawatir.
“Aku tahu
apa yang kau khawatirkan tapi ini lagi genting-gentingnya dan mari kita
bicarakan ini dengan Dr. Oh.” Kata Tuan Ji menyakinkan. Nyonya Oh tak bisa
menahan amarah mengambil ponsel dari Tuan Ji.
“Kang So
Bong.. Kasih teleponnya ke dia sekarang. Kalau tidak...” ucap Nyonya Oh
mengancam dan langsung diambil oleh David.
“Akan
kupastikan takkan ada yang terjadi
padanya jadi percayalah padaku, dan pergilah ke RS sekarang. Ada yang harus
kubicarakan sama kau, jadi nanti aku kesana.” Kata David. So Bong setuju dan
mengucapkan terimakasih.
David
memberitahu kalau Mereka akan pergi ke rumah sakit. Nyonya Oh ingin tahu Ada
yang mau dibicarakan dengan Kang So Bong. David mengatakan akan bicara dengan
So Bong dan menentang Nyonya Oh mulai sekarang. Nyonya Oh terlihat kaget.
“Kill
switch-nya kau sembunyikan dimana?
Serahkan padaku sekarang. Apa kau pikir sanggup mengaktifkannya? Tolong
serahkan itu padaku. Apapun itu, aku
akan cari cara “ ucap David melihat isi brangkas yang kosong
“Lagipula
aku sudah memutuskan jadi ibu yang tak baik. Aku tahu betapa pentingnya anak
itu bagimu tapi apa boleh buat.” Kata Nyonya Oh
“Bukan
dia yang kumaksud... Tapi kau!? Apa Kau tidak peduli jika dia menghilang? Kau menghabiskan lebih banyak
waktu dengan siapa? Putramu atau dia? Walaupun dia robot, selama ini yang dia
pedulikan hanyalah kau. Apa menyingkirkan dia, semuanya akan berakhir?” ucap
david marah
“Selama ini,
tiap kali kau memandangnya, kau menganggap dia anakmu. Apa bisa kau nanti tidak
memikirkan dia saat memandang anak kandungmu? Kau tak boleh melakukannya. Kenapa
kau belum sadar juga tentang itu?” ucap David mencoba menyadarkan Nyonya Oh.
Shin
berada dirumah sakit menatap sesuatu, So Bong heran karena Shin tak bergerak,
seperti lagi menonton sesuatu. Shin mengulang yang dikatakan Shin saat berpikir
dirinya menghilang dan terjadi sesuatu. So Bong bertanya apa yang sedang
dilihatnya.
“Ini rekamanmu
tadi dalam diriku.” Kata Shin, So Bong
menyuruh Shin segera mematikanya.
“Kenapa
kau menangis? Manusia juga menangis saat mereka senang. Apa itu sebabnya kau
menangis? Apa kau sangat senang karena temanmu yang kau kira menghilang,
muncul?”ucap Shin.
“Kau
sekarang bukan temanku lagi.” Kata So Bong, Shin terlihat binggung kenapa
seperti itu.
“Apa
sekarang kau tidak menyukaiku lagi?”
tanya Shin
“Bukan
karena aku tak menyukaimu... Tapi karena
aku lebih menyukaimu...Aku menyukaimu... Bukan sebagai teman, tapi sebagai manusia pria.” Ungkap So Bong
“Tapi
'kan aku bukan manusia pria.” Kata Shin
“Aku
lebih menyukaimu daripada manusia pria
mana pun. Kalau kau tak percaya...” kata Shin memberikan tanganya. Shin hanya
menatap So Bong
“Waktu
kau bilang menyukaiku, apa maksudnya itu reaksi kimia yang namanya cinta? Jadi
bahan kimia mana yangdikeluarkan? Apa Dopamine, yang membuatmu merasa tertarik,
Phenethylamine, yang melumpuhkan pikiran rasional? Atau oksitosin? Endorphin?”
tanya Shin
“Itu 'kan
analisismu. Aku juga tak tahu apa itu cinta. Aku hanya merasakannya. Aku ingin
melihatmu dan bersamamu. Apa Kau merasakannya?” kata So Bong
Shin
hanya terdiam, So Bong tahu kalau Emosi
itu sulit, karena tidak bisa melihat atau menyentuhnya. Shin memeluk So Bong
dan So Bong binggung kenapa Shin memeluknya. Shin megatakan ingin tahu apa yang
dirasakan So Bong.
“Bagaimana?
Apa Kau bisa merasakannya?” tanya So Bong, Shin mengaku belum dan meminta maaf.
“Tak
apa... Aku juga menyukaimu bukan karena aku mengharapkan sesuatu.” Kata So Bong
lalu memberikan kalung untuk Shin.
“Ini 'kan
pemberian ibumu.” Ucap Shin binggung melihat kalung pada lehernya.
“Ibuku
bilang liontin ini cinta ibuku untukku dan dia berpesan, kelak aku harus memberikannya ke orang yang kusayangi. Dia
berpesan aku harus bisa memberi banyak
tanpa mengharapkan imbalan, jika ingin menjadi orang dewasa.” Kata So Bong dan
yakin kalau kalungnya itu bagus.
David
datang menyapa Shin dengan mengejeknya kalau
cocok juga pakai baju pasien dan mengoda So Bong kalau mengajaknya
kencan. So Bong pun mengikuti David keluar dari kamar.
David
memberitahu Shin kalau Nyonya Oh tidak bisa mengaktifkan kill switchnya
sementara ini karena si Shin masih belum sehat. So Bong merasa tak bisa terima
dengan kalinmat "Sementara ini" menurutnya Dr Oh pasti tidak merasa
kasihan pada robot Shin sama sekali.
“Dia juga
pasti berusaha membebaskan dirinya dari
perasaan itu. Bagaimana kalau dia nanti, kabur ke tempat yang jauh sekali?”
kata So Bong
“Tak ada
gunanya juga. Karena kill switchnya bisa diaktifkan dari jarak jauh.” Ucap
David
“Bagaimana
kalau kita rusak saja alat itu?” saran So Bong, David mengaku sama saja karena
Kalau itu rusak, benda itu aktif sendiri.
“Apa
sungguh tak ada cara lain?” tanya So Bong khawatir.
“Kita bisa
mematikan baterai Shin agar kill switch tidak berfungsi.” Jelas David.
“Tapi
jika kita mematikannya, dia nanti mirip
mayat hidup... Kurasa aku punya cara lain. Jika aku ingin menyelamatkan suatu
kehidupan maka aku harus mengorbankan suatu
kehidupan juga.” Kata So Bong sangat yakin.
Shin
akhirnya membuka mata melihat Ye Na ada disampingnya, Ye Na memberitahu kalau
Shin tadi pingsan. Nyonya Oh langsung ingin melihat anaknya memastikan kalau
bisa melihatnya, Shin tapi memalingkan wajahnya. Tuan Ji akhirnya mengajak Ye
Na agar membiarkan keduanya bicara.
Shin
seperti mengingat saat dibawa paksa oleh anak buah Tuan Seo, lalu memalingkan
wajahnya tak mau menatap Nyonya Oh dengan alasan sangat lelah. Nyonya Oh pikir
dirinya yang membuat Shintidak nyaman. Shin pikir itu benar.
“Karena
Ibu selama ini mengawasiku, tapi aku tak tahu. Aku mau bertanya karena
penasaran. Apa Ibu benar-benar menganggap
dia sebagai anak mu?” kata Shin sinis
“Ibu membuat
dia sambil memikirkanmu dan Ibu membawanya ke sini untuk membantumu.” Jelas Nyonya Oh,
“Sudahlah..
Suruh Young Hoon Hyung kesini.” Kata Shin tak ingin dekat dengan ibunya.
“Mari
kita perlahan saling dekat satu sama lain.” Kata Nyonya Oh berharap
Shin
menyapa Tuan Ji sebagai kakaknya, Tuan Ji terlihat kesal menanyakan keadaanya,
mengeluh karena tak memberitahu kalau sudah bangun. Shin mengaku tak tahu
kenapa tak memberitahu Tuan Ji lebih dulu.
“Jawaban
apa itu? Apa kau tahu apa yang telah kami
lakukan demi kau?” keluh Tuan Ji
“Aku harus
mencari tahu keseruan apa yang terjadi
saat aku tak sadarkan diri. Besok, bawakan "hal itu" ke hadapanku. Aku harus melihat seperti
apa kloninganku itu.” Ucap Shin
“Kalau
kau sudah pulih total, kami akan memulangkan dia ke asalnya. Dan Buat apa juga
kau mau melihat dia?” kata Tuan Ji heran
“Kenapa
aku tidak boleh melihatnya?” tanya Shin, Tuan Ji merasa kalau nanti Shin merasa
aneh.
“Bukannya
kau yang nanti merasa aneh?” sindir Shi, Tuan Ji pun hanya terdiam.
Nyonya Oh
berada dalam lab teringat kembali yang dikatakan David “Aku bertanya karena
penasaran. Apa Ibu benar-benar menganggap dia sebagai anak Ibu? Apa Kau tidak peduli
jika dia menghilang? Selama ini, tiap kali kau memandangnya, kau menganggap dia
anakmu. Apa bisa kau nanti tidak memikirkan dia saat memandang anak kandungmu?”
Esok
hari, Tuan Ji masuk ke dalam ruangan PK
Medical Center dan terlihat kaget. Nyonya Oh menerima telp kalau tak ada
siapapun disana dan ingin tahu keberadaan mereka. Ia lalu berpikir kalau keduanya pergi ke
stasiun TV atau apapun itu.
“Kang So
Bong itu cukup ceroboh buat melakukan hal itu.” Kata Nyonya Oh panik dan saat
itu So Bong datang menemui Nyonya Oh.
Nyonya Oh langsung menanyakan keberadaan Shin dimana sekarang.
Flash Back
So Bong
menatap Shin memastikan kalau mempercayainya, Shin menganguk. So Bong meminta
agar Shin jangan tanya apapun. dan turuti saja dirinya, lalu melepaskan battery
ditangan Shin. Saat itu juga Shin terdiam, So Bong meminta Maaf karena melakukan
ini pada Shin.
So Bong
membawa semua jam tangan battery pada Shin yang ada dalam tasnya. Nyonya Oh tak
percaya kalau So Bong juga melepaskan jam tangan yang sedang dipakai Shin juga.
So Bong mengaku sudah melepasnya, menurutnya tak ada masalah.
“Aku
menonaktifkan dia dan menyembunyikan dia di tempat dimana orang tak bisa
menemukannya.” Kata Shin
“Coba Dengar.
Apa kau sadar betapa ini bisa membuatnya merasa terhina?” komentar Nyonya Oh
“Bukannya
mengaktifkan kill switch juga akan membuatnya merasa terhina?”balas So Bong,
Nyonya Oh tak percaya dengan ucapan So Bong
“Aku
malah mempermudah semua ini bagi Anda. Jadi kenapa Anda begitu marah? Lagipula
Anda tetap akan mengaktifkan kill switch-nya. Katanya kalau aku melepas jam itu
maka kill switch takkan efektif.” Kata So Bong yakin
“Apa
sekarang kau mengancamku?” ucap Nyonya Oh sinis, So Bong mengaku tidak.
“Yang
benar, aku ini sekarang bernegosiasi jadi Serahkan kill switch-nya padaku...
Sekarang juga.” Ucap So Bong
Ye Na
memberitahu Shin kalau Kang So Bong datang dan Entah apa yang mereka
perdebatkan, tapi merasa kalau sudah mengetahuinya karena Pasti mereka berdebat
tentang robot itu. Shin mengingat saat So Bong mengungkapkan kalau menyukai
dirinya.
Nyonya Oh
pun menyuruh membiarkan Shin terus mati karena tidak akan pernah menyerahkan kill switch-nya. So Bong tak
percaya Nyonya Oh mengatakan hal itu, padahal sebelumnya berkomentara Shin yang
pasti merasa terhina.
“Karena
aku tahu kau tidak sanggup melakukannya. Kau sampai sejauh ini karena kau peduli padanya. Jadi kau pasti
tidak akan terus-terusan membuat dia dalam keadaan mati seperti itu. Inilah
pertarungan yang tidak bisa kau
menangkan. Jadi Pasangkanlah jam itu lagi padanya.” Kata Nyonya Oh
“Kalau
begitu, aktifkan saja kill switch itu. Maka Anda akan menjadi seorang pembunuh.
Karena Anda akan membunuhku juga.” Tegas So Bong, Nyonya Oh tak habis pikir
dengan ucapan So Bong
“Begitu
dia kupasangkan jamnya, maka aku akan selalu di sisinya. Siang dan malam, aku
akan berada di sisinya. Selangkah pun, aku takkan jauh-jauh darinya. Maka suatu
hari nanti, jika dia akan meledak. dan aku pun akan mati bersamanya. Jadi
aktifkan saja itu kapanpun. Karena aku sudah mempersiapkan mentalku.” Tegas So
Bong
“Apa kau
sadar betapa nekatnya dirimu?” ucap Nyonya Oh tak percaya
“Yang
nekat itu dia... Dia menyelamatkanku dari kematian. Dia memarahi siapa pun yang
menghinaku. Dia menemaniku semalaman saat aku terluka. Dia berjanji
melindungiku kapanpun dan dimanapun. Aku juga sudah berjanji padanya.Bahwa
meskipun aku tidak sekuat atau secerdas dia. entah bagaimanapun caranya, aku
akan melindungi dia. Dia menepati semua janji-janjinya, jadi aku juga harus menepati janjiku.” Tegas So
Bong
“Itulah
rasa hormat sesungguhnya entah itu bagi manusia atau robot. Padahal itu solusi
terakhirku, tapi kurasa itu tidak berhasil.” Kata So Bong kesal
Nyonya Oh
meminta agar So Bong berjanji padanya,kalauakan bertanggung jawab untuk Shin.
So Bong menganguk. Nyonya Oh menegaskan kalau itu takkan mudah. So Bong mengaku
sudah mengetahuinya dan juga takut. Saat
itu Ye Na masuk.
“Oppa
ingin melihat Kang So Bong.” Ucap Ye Na.
Nyonya Oh menyuruh So Bong menemui anaknya.
“Jangan
beri tahu dia soal pembicaraan kita.” Kata Nyonya Oh, So Bong menganguk
mengerti.
Shin
memastikan kalau So Bong pengawal yang ditampardi bandara, So Bong
membenarkan. Shin meminta So Bong agar
membawakan robot yang mirip dengannya karena meminta Tuan Ji sebelumnya tapi belum juga membawakannya.
“Dan
menurutku, pasti lebih cepat kalau aku meminta wanita ini membawakan dia ke
hadapanku.” Ucap Shin.
“Kenapa
kau ingin melihat dia?” tanya So Bong heran.
“Tapi
kenapa hari ini kau datang sendirian? Apa kalian berdua mendiskusikan rahasia?”
ucap Shin curiga
“Kami tidak
punya rahasia.Kurasa kau harus membawa dia kesini sebentar.” Kata Nyonya Oh
David
menerima telp kalau akan membawa Shin kesana dan sebentara lagi akan
menyalakanya. Perlahan Robot Shin masuk ruangan, Shin bersiap-siap melihat
gambaran dirinya yang sangat mirip. Keduanya saling menatap tak ada perbedaan
dari wajah sampai terlihat gerakan Shin robot yang bisa tersenyum.
Bersambung
ke episode 24
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Lanjutkan mba'...
BalasHapusGila sih emang nih drakor. Blow minded hampir mirip im not robot ga sih? Tapi si cewek disini beneran suka sama si robot. Tapi emang robotnya lebih baik dr manusianya sih wkwkwk. Thx buat yg nulis artikel ��
BalasHapus