PS : All images credit and content copyright : KBS
Shin
robot seperti sudah memiiki jadwl sendiri, terbangun pukul 6 pagi dan waktunya
olahraga. Lalu mengetuk pintu kamar So
Bong tapi tak ada yang menyahut, Shin mengeluh So Bong adalah Wanita pemalas
yang tidak pernah bangun tepat waktu.
“Kang So
Bong , waktunya olahraga... Kalau kau tidak bangun, aku masuk” ucap Shin lalu
membuka pintu.
Kamar So
Bong kosong, Shin pun tersadar kalau So Bong
tidak ada lagi di di rumahnya. Ia mengingat terakhir kali ucapan So Bong
“Mulai hari ini, aku ingin berhenti jadi pengawalmu. Terimakasih atas
semuanya.”
“Error
kecil yang berulang setiap pagi.” Gumam Shin lalu berlari sendirian.
Shin lari
kembali mengingat yang dikatakan So Bong yang kelelalahn meminta agar berhenti,
karena manusia dan bisa mati. Shin tak melihat So Bong ada disisinya.
“Program
error jam 6:45 pagi.” Gumam Shin kembali.
Shin
keluar dari rumah seperti biasa, So Bong menyapa sambil membuka pintu mobil.
“Pemulihan
sistem yang berhasil jam 8:12 pagi, Inilah yang dikatakan Kang So Bong hari itu.”
Gumam Shin bisa melihat So Bong
Tapi pada
akhirnya, Shin hanya melihat Tuan Ji yang membuka pintu mobil. Teringat kembali
yang dikatakan So Bong
“Hentikan.
Aku tidak ingin terlibat denganmu lagi. Kang So Bong tidak ada lagi di sini.”
Ucap Shin akhirnya menaiki mobil dengan wajah sedih menatap kalung di tanganya.
So Bong
mencari sesuatu dalam kopernya, Reporter Jo heran apa yang dicari So Bong dan
Apa sebenarnya yang hilang. Robocop dan In Tae masuk memberitahu kalau ada
paket dan berpikir kalau itu dari Shin.
So Bong hanya menatapnya
“Apa
apaan? Kenapa kau mengundurkan diri? Kenapa kau pergi tanpa mengemas
barang-barangmu?” teriak Tuan Kang memarahi anaknya.
Flash Back
So Bong
bertemu dengan Tuan Ji meminta tolong agar kirimkan barang-barangnya lewat pos.
Ia menceritakan kalau Direktur Eksekutif Seo mencurigainya jadi tidak sanggup
lagi. Tuan Ji hanya bisa diam saja.
“Dia
bilang takkan membiarkanku jika aku tidak
tahu di mana tempat tinggal DR. Oh. Aku sangat takut. Aku ingin berhenti,
Manajer Tim Ji.” Ucap So Bong
“Aku agak
tercengang dengan pengunduran dirimu yang mendadak ini. Padahal hanya kau yang
bisa menjaga Direktur Nam saat aku tidak ada dan kau bisa mengendalikan..” kata
Tuan Ji disela oleh So Bong
“Bukan
itu masalahnya di sini. Kemarin kau juga dengar sendiri. Bagaimana jika
Direktur Nam bertingkah lagi saat mencoba melindungiku? Bagaimana jika
identitasnya terbongkar?” ucap So Bong
“Kita akan
memastikan itu tidak terjadi. Untuk sekarang, mari kita cari tahu kenapa ada aturan
yang ditambahkan untukmu.” Tegas Tuan Ji
“Aku
hanya tidak ingin lagi melakukan ini.” Ucap So Bong. Tuan Ji ingin tahu Apa
sebenarnya yang tidak ingin dilakukan So Bong.
“Aku tahu
ini mungkin terdengar gila tapi ini tentang Direktur Nam. Awalnya, aku
menganggap dia sebagai mesin atau benda. Tapi setelah menghabiskan waktu
bersamanya, tingkah laku dan perkataan dia mirip orang.” Cerita So Bong
“Kadang
juga dia sering berpikir Dan aku merasa kasihan saat aku melihat Direktur
Eksekutif Seo menargetkannya. Aku tahu aku konyol. Aku tak suka melibatkan
perasaanku seperti ini, padahal dia cuma robot.” Ucap SO Bong
Tuan Ji
hanya bisa menatap heran dan menghela nafas. So Bong sudah bisa menduga dengan
tatapan Tuan Ji pasti merasa aneh. Ia
yakin kalau hanya dirinya yang seperti ini dan Tuan Ji yang tidak pernah merasa
seperti ini.
“Jika kau
tahu itu konyol, kau harusnya mengendalikan diri.” Komentar Tuan Ji
“Kau memang
orang yang sangat rasional. Aku tidak ingin terlibat dalam hal ini. Aku tak
suka punya perasaan yang rumit begini.”kata So Bong
So Bong
masih melamun, Tuan Kang memberikan pukulan pada anknya. So Bong mengeluh
dengan ayahnya yang tiba-tiba memukulnya.
Tuan Kang menyuruh So Bong segera membereskan badanya bukan hanya melamu
dengan mengeluh kalau otaknya masih tertingal di rumah Tuan Shin.
“Ayah... Kehidupan
pribadi dan pekerjaannya So Bong itu dibedakan.” Kata Reporter Jo membela
temanya.
“Kau juga
pulanglah Ini bukan waktunya kau menumpang disini.” Kata Tuan Kang
“Beberapa
hari lagi, aku akan pergi. Ini soalnya ada penggemar idol berkemah di depan
rumahku.” Kata Reporter Jo
“Pertandingan
kalian juga beberapa hari lagi! Apa kalian tidak latihan?” teriak Tuan Ko pada
In Tae dan Robocop. Keduanya pun keluar dari ruangan.
Tuan Ji
melihat semua anggota Tim Mobil di luar ruangan, lalu berkata pada Nyonya Oh
kalau akan duduk di kursi direktur mulai
sekarang. Nyonya Oh pikir harus membantu mereka sebisa mungkin. Shin
memberitahu kalau Kang So Bong sudah berhenti.
“Apa
mungkin Ibu tahu kenapa dia berhenti? Dia bilang tidak mau bekerja dengan kami
lagi.” tanya Shin
“Ibu
tidak tahu alasannya, tapi baguslah kalau dia berhenti. Gara-gara Kang So Bong,
tingkahmu aneh. Karena dia berhenti sebelum keadaan memburuk, mari kita
bersyukur dan melupakannya.” Ucap Nyonya Oh, Shin pun hanya bisa terdiam.
“Apa tak
masalah kalau kamar hotel? Menginaplah di sana sampai Direktur Eksekutif Seo
tidak berulah.” Kata Tuan Ji. Nyonya Oh menganguk mengerti.
“Kita ada
rapat, 'kan? Anda hanya perlu memberikan penjelasan singkat tentang materi yang
sudah dipersiapkan. Direktur Eksekutif Seo mungkin akan mengawasi Anda, jadi
tetaplah tenang.” Jelas Tuan Ji
“Ada
Shin, jadi buat apa aku harus khawatir?” ucap Nyonya Oh yakin
Nyonya Oh
masuk ruangan rapat, memperkenalkan diri sebagai pemimpin tim baru dari tim
mobil otonom, semua memberikan tepuk tangan dan Tuan Seo melirik sinis. Tuan
Nam mengaku sangat tenang karena Nyonya Oh yang bergabung di tim,
“Aku
bahkan menelepon anggota timmu agar mereka mendengarkan penjelasanmu. Jadi Silakan
dimulai.” Ucap Tuan Nam bahagia
“Sebuah
perusahaan baru-baru ini mengembangkan chip pembangkit nomor acak kuantum
mikro. Aku ingin tim mobil otomatis kita mengembangkan chip semacam ini, yang
sempurna mencegah peretasan.” Jelas Nyonya Oh
“Dia
bilang Mengembangkan itu? Padahal kita
akan menandatangani kontrak dengan perusahaan lain.” Kata Chang Jo berbisik.
Temanya lain mengaku kalau sangat senang dan yakin sambil menahan tawa
mengejek.
“Tim riset
harus melakukan penelitian daripada menandatangani kontrak untuk produk
perusahaan lain. Chip pencegahan peretasan adalah teknologi kuncinya. Ini tidak
hanya digunakan untuk mobil otonom, tapi untuk semua mesin AI.” Jelas Nyonya Oh
membuat keduanya terdiam.
“Untungnya,
aku telah membuat chip serupa di laboratorium penelitian luar negeri. Aku pasti
dapat membuatnya dalam waktu singkat.” Kata Nyonya Oh
“Padahal
kita tinggal memonopoli chip dari perusahaan lain. Kenapa kita harus
repot-repot membuat chip sendiri? Aku akan berusaha semampuku dengan MOU-nya (nota
kesepahaman). Aku akan mencoba bernegosiasi diskon lima persen per unit jadi
yang harus timmu lakukan hanyalah memikirkan bagaimana mengaplikasikan chip itu
ke M Car. “ jelas Tuan Seo sinis
“Aku bisa
mengembangkan chip murah dan kecil dalam enam bulan. Lantas kenapa kita harus
membeli teknologi orang lain padahal kita bisa membuatnya sendiri?” tegas
Nyonya Oh
“Kita saja
tak bisa menunggu satu hari, apalagi enam bulan. Apa Menurutmu pasar akan
menunggu kita? Kenapa membuang-buang uang padahal kita bisa melakukannya dengan
cara mudah?” kata Tuan Seo menyindir.
“Apa kita
kehabisan uang? Berapa banyak uang yang disimpan dalam dana surplus
perusahaan?” balas Nyonya Oh
Shin
tiba-tiba berdiri mematikan layar, Nyonya Oh dibuat binggung. Shin menjelaskan
kalau Harga chip bukanlah masalah tapi
Jika citra buruk perusahaan dibiarkan terus selama enam bulan lagi maka M Car
tidak akan bertahan.
“Kita
membutuhkan chip itu secepat mungkin untuk membuktikan M Car tak ada masalah.
Jadi Direktur Eksekutif Seo.. Turunkan harga per unit hingga 10 persen.” Kata
Shin. Nyonya Oh melonggo anaknya yang menentang ucapan. Tuan Seo yang kaget pun
mengangguk mengerti.
“Dan
setelah harganya ditetapkan, segeralah tandatangani MOU-nya.” Kata Shin, Tuan
Seo menganguk mengerti.
“Keuntungan
dari komersialisasi M Car akan digunakan untuk mengembangkan chip kecil.”
Jelas Shin.
Tuan Nam
tersenyum mendengarnya, menegaskan kalau sudah diputuskan. Ia langsung memuji
Shin yang sangat mengesankan juga karena bahkan tahu cara merangkul musuh. Shin
pun bisa tersenyum dan Nyonya Oh masih kebingungan.
“Aku agak
bingung, Dirut Nam. Padahal selama ini Anda tak suka sama aku, tapi kau
mempercayakan tugas padaku. Kenapa tiba-tiba Anda berubah?” ucap Tuan So
“Kenapa? Apa
Karena aku berubah, kau takut?” kata Shin, Tuan Seo terlihat gugup. Shin
mengaku kalau ucapanya hanya bercanda.
“Manusia
bisa berubah setiap waktu. Jadi kenapa aku tidak bisa?” kata Shin
Nyonya Oh
makin panik, Tuan Ji melihat Shin mengajak untuk pergi. Tuan Ji pun ingin tahu Apa sebenarnya motif
tersembunyinya. Nyonya Oh masih terdiam karena ternyata rencananya di tentang
oleh anaknya sendiri.
Nyonya Oh
bertemu dengan anaknya mengeluh dengan sikapnya tadi, dengan mengabaikan pendapat Ibunya dan memihak
sama Direktur Eksekutif Seo. Shin mengaku tidak mengabaikan atau memihak
siapapun.
“Setelah
menganalisa data mengenai M Car, memulihkan citra perusahaan yang tercemar
adalah prioritas utama. Itulah keputusan bisnis.” Kata Shin
“Ibulah
yang memutuskan, bukan kau. Jadi maksudmu kau akan memihak Direktur Eksekutif
Seo kapanpun itu, jika menurutmu dia benar?” kata Nyonya Oh dengan sinis
“Memangnya
tidak boleh begitu?” kata Shin. Nyonya Oh terlihat kaget karena Shin bisa
membantah ucapanya.
Tuan Ji
akhirnya menyuruh Shin pergi saja karena
ada rencana dengan Ye Na. Akhirnya Shin pn pergi. Nyonya Oh mengeluh
dengan sikap Tuan Ji yang diam saja, karena Jika terus bertingkah seperti itu,
rencana mereka bisa gagal. Tuan Ji pikir Belum tentu.
“Apa
maksudmu?” tanya Nyonya Oh heran dengan ucapan Tuan Ji
“Tadi,
Ketua sangat senang dengan rapat barusan. Semakin Shin mendapatkan kepercayaan
Ketua...,maka semakin baik demi Shin. Shin akan mendapat pujian atas apa yang
dia lakukan hari ini.” Jelas Tuan Ji, Nyonya Oh pun tak bisa berkata-kata
So Bong
terus mencari-cari kalungnya dan berpikir kalau sudah menghilangkannya. Ia lalu
melihat tab dalam kardus, teringat saat merekam Shin dalam kamarnya.
Flash
Back
Shin
seperti memohon dengan So Bong agar tak pergi.
So Bong meminta agar menghentikan karena tidak ingin terlibat lagi
dengan bosnya. Shin pun memberikan So Bong pergi.
Di dalam
ring, Tuan Kang melatih dua orang anak buahnya.
So Bong keluar dari ruangan dengan spandk. Tuan Kang mengeluh anaknya
membawa itu lagi. So Bong masih mengingat kalau ayahnya ingin membunuhnya aklau
hanya diam di rumah terus Jadi harus cari uang.
“Noonim!
Biar aku yang urus para anggota wanita.” Ucap In Tae
“Jangan
kau. Wanita-wanita itu pasti lebih suka sama badan besarku.” Komentar Robocop.
So Bong
mengeluh dengan tingkah dua anak murid ayahnya, Saat itu Reporter Jo bergegas
masuk memanggil So Bong bertanya apakah sudah dengar, dan hampir pingsan saat
ada dimini market
“Nam Shin
katanya mau menikah minggu depan.” Ucap Repoter Jo. Semua melonggo kaget. So Bong
tak peduli memilih untuk pamit pergi saja.
Shin dan
Ye Na melakukan pesta, semua memberikan selamat. Tema Ye tak percaya karena
Akhirnya keinginan Ye Na terkabul. Ia tahu Setelah 20 tahun cinta Ye Na
bertepuk sebelah tangan, akhirnya Shin jadi miliknya. Ye Na mengaku kalau Ini
karena Shin yang akhirnya sudah dewasa.
“Dia
meminta maaf karena tidak bersikap baik padaku selama ini. Dia bilang akan bersikap
baik padaku karena telah membuatku menunggu. Benar 'kan, Oppa?” ucap Ye Na lalu
berisik pada Shin.
“Taruh
tanganmu di pundakku biar kita kelihatan dekat... Ayo Cepat.” Kata Ye Na. Shin
pun memeluk pundak Ye Na.
“Mereka
kelihatan bahagia sekali. Padahal kau dulu selalu mengeluh dia tidak mau
menciummu. Sungguh keadaan yang berubah sekali.” Komentar teman lainya.
Ye Na
akhirnya meminta Shin agar memberikan ciuman untuknya, Shin pun terdiam. Ye na
meminta agar Shin segera melakukan kalau ingin situasi canggung selesai. Shin
akhirnya memberikan ciuman di pipi YeNa.
Semu tak percaya melihat kalau Shin mau melakukanya.
“Kau
menuruti semua perkataan dia.” Komentar temanya, lalu salah satu pria
menanyakan tentang pengawal Shin.
“Pengawal
yang kau tampar di bandara. Dan Dengar-dengar, kau membawanya pulang.
Seingatku, dia cantik juga. Apa dia cantik juga aslinya?” kata teman pria. Shin
berpikir kalau yang dimaksud Kang So Bong.
“Dia itu
konyol sekali... Dia akan melakukan apa saja demi uang. Kalau begitu, apa aku
harus menggoda dia? Aku bisa mempekerjakan dia jadi pengawalku dan main-main
dengan dia... Hei.. Shin... Aku minta nomor teleponnya.” Ucap teman Shin.
Shin
terlihat sangat marah, Teman Shin terus meminta agar memberikan nomor telp.
Shin langsung memelintir tangan temanya dengan sikap sinisnya, karena tak suka
berani menyuruhnya jadi agar mereka mencari sendiri.
“Hei.
Biar kukasih nomor teleponnya. Kau bisa main-main dengan dia sesukamu.” Kata Ye
Na
Saat itu
Shin tak bisa menahan amarahnya, langsung meledakan semua ponsel. Semua
menjerit ketakutan, Ye Na yang melihatnya pun sangat kaget. Tuan Ji yang melihatnya langsung mengajak
Shin pergi.
Di atap
gedung
Tuan Ji
heran dengan sikap Shin berpikir kalau ingin mereka tahu kalau itu robot. Ia
meminta agar Shin jangan bertingkah tapi malah terus melewati batas, jadi tak
tahu lagi cara menghadapinya. Shin mengaku kalau itu karena mereka menjelekkan Kang So Bong.
“Kalau
mereka menjelekkan dia, terus apa hubungannya denganmu? Dia sudah berhenti dan tidak
ada di sini.” Kata Tuan Ji marah
“Dia
memang tak ada... Tapi aku terus melihatnya.” Kata Shin. Tuan Ji tak mengerti
maksudnya.
“Selalu
ada error yang menyebabkan aku melihatnya. Dan aku belum tahu penyebabnya.”
Jelas Shin
“Untuk
saat ini, fokuslah dulu berpura-pura menjadi Shin. Karena Shin tidak dekat
dengan Kang So Bong jadi jangan sensitif tentang dia.” Tegas Tuan Ji
“Aku berbeda
dari manusia Nam Shin dan aku juga lebih dekat dengan So Bong. Kang So Bong
pernah bilang kalau aku ya aku. Mau sekeras apapun usahaku, aku tidak bisa
menjadi manusia Nam Shin” jelas Shin
“ Kalau
aku bertindak seperti diriku, kau dan Ibu pasti marah, 'kan? Tapi Kang So Bong
beda. Cuma dia orang yang menerimaku apa adanya. Jadi apa karena itu aku terus
melihatnya?” ucap Shin.
Tuan Ji
tak bisa berkata-kata menyuruh Shin pulang saja karena harus mampir ke suatu tempat.
Nyonya Oh
menatap wajah putranya, lalu teringat saat terakhir kali Shin dibawa pergi oleh
Tuan Seo untuk menemui kakeknya. Setelah itu Ia datang ke rumah Tuan Nam sikap
Shin sudah berubah.
“Gara-gara
Ibu, Ayah meninggal. Aku tidak akan ikut sama Ibu, jadi jangan kembali lagi. Kalau
tidak, aku juga akan mati.” Kata Shin sinis
“Dia dulu
lebih parah.. Dia sengaja begitu, agar orang enggan mendekatinya. Shin pasti
jarang tersenyum. Aku membuat Nam Shin tersenyum karena aku berharap Shin akan
tersenyum.” Ucap Nyonya Oh melihat Shin yang terbaring.
“Ibu
rupanya tidak tahu apa-apa tentangmu. Seharusnya Ibu tidak meninggalkanmu di
sini. Ibu menyesal, Shin.” Ucap Nyonya Oh menatap foto anaknya sambil menangis.
Nyonya Oh
membuka pintu kamarnya dan melihat Tuan Ji yang datang, Saat itu terlihat Sang
Guk sengaja mengikuti Tuan Ji untuk mengetahui keberadaan Nyonya Oh. Di dalam
kamar, Nyonya Oh kaget mengetahui sistem Error.
“Ya.
Menurutku Kang So Bong-lah penyebabnya.” Kata Tuan Ji
“Padahal
saat aku memeriksa sistemnya, tidak ada perubahan dalam jaringan sarafnya. Di
mana sebenarnya error-nya...Tak bisa begini... Aku harus memperbaiki sistemnya
walau itu berisiko.” Kata Nyonya Oh
“Tapi
bagaimana jika masalah yang lebih besar terjadi? Aku akan bertemu dengan Kang
So Bong dulu, Karena dia menuruti Kang So Bong.” Kata Tuan Ji
“Aku saja
yang temui dia. Sebaiknya aku ibunya Shin yang memohon padanya. Jika dia
menolak maka kita akan langsung memperbaiki sistemnya.” Jelas Nyonya Oh. Tuan
Ji menganguk mengerti.
Shin
pergi ke kamar So Bong dan mulai kembali pada programnya kalau Kang So Bong
tidak akan datang lagi, lalu menatap kalung milik So Bong bertanya-tanya kapan harus mengembalikan ini, lalu mengingat
yang dikatakan So Bong tidak ingin terlibat lagi dengannya.
“Datanglah
ke rumah sakit. Aku akan menjadwalkan pemeriksaan kondisimu.” Ucap Dokter Cha
menatap tuan Ji seperti lemah menatap Shin.
“Shin...
Apa kondisinya sudah ada kemajuan?” tanya Tuan Ji
“Hei... Kondisimu
yang kelihatannya lebih parah dari dia sekarang. Turutilah aku sebelum tubuhmu
marah padamu. Dan Aku melakukan hal konyol ini hanya karenamu.” Kata Dokter
Cha. Tuan Ji menganguk mengerti.
“Janganlah
mengancamku juga.” Ucap Tuan Ji. Dokter Cha memperingatkan kalau Tuan Ji yang
memulainya lalu segera pamit pergi.
Tuan Ji
pun menyadari seperti tak menemukan alasan memulai semuanya. Ia menatap Shin
menceritakan Setiap kali melihat robot itu dan selalu memikirkan Shin juga.
“Tapi hari
ini, melihatmu membuatku memikirkan dia. Kau selalu diusik oleh Ketua dan
Direktur Eksekutif Seo. Tapi robot itu diusik oleh ibumu dan aku. Kau dan dia
sama-sama diusik oleh manusia. Karena itu aku kasihan dengan dia, Walaupun dia
cuma robot... “ cerita Tuan Ji
“Shin...
Cepatlah bangun sebelum perasaanku makin rumit..” Kata Tuan Ji menatap Ship.
Nyonya Oh
keluar dari hotel dan Sang Guk mencoba
mengikuti taksi dari belakang. Saat itu Nyonya Oh berkomentar kalau merasa yakin ini menyusahkan tapi usaha Shin yang
sudah bagus. So Bong pikir kalau Nyonya Oh itu harus lebih berhati-hati karena
Direktur Eksekutif Seo. Sementara Sang Guk meminta agar mengikuti terus taksi
Nyonya Oh.
“Apa yang
kau katakan pada Shin? Apa yang kau lakukan sampai membuat sikap dia kasar dan
melihatmu padahal kau tak ada?” ucap Nyonya Oh saat taksi berhenti di tengah
jalan.
“Aku
mengatakan padanya jangan turuti perintah orang lain dan lakukanlah apa yang
menurut dia benar. Aku juga tak tahu kalau dia bakal begitu.” Jelas So Bong
“Pikiranmu
rupanya lebih sempit dari yang kuduga. Padahal kau tahu situasi apa yang kita
hadapi. Bisa-bisanya kau mengatakan itu padanya? Jadi Kembalikanlah sikap lama
dia. Kalau tidak, aku harus pakai cara lain.” Kata Nyonya Oh sinis
So Bong
kaget dengan kata “Cara lain”. Nyonya Oh pikir So Bong tidak perlu tahu, karena So Bong tahu anaknya
yang terbaring akan terancam jika ada yang salah dengan Shin Robot jadi meminta
agar So Bong menganggap membantu mereka kedua dan menemui Shin robot.
So Bong
teringat kembali yang dikatakan Nyonya Oh
Flash Back
“Jangan
terlalu khawatir. Karena kita masih ada solusi terakhir.” Ucap Nyonya Oh
“Apa
Maksudnya kill switch? Jika kita aktifkan itu, apa dia akan benar-benar
hancur?” ucap Tuan Ji
“Kenapa
itu bisa membantu mereka berdua? Anda hanya peduli sama orang yang berbaring di
ranjang. Anda bilang dia anakmu tapi Anda mengorbankan dia demi anak kandung
Anda. Bukankah Anda memanggilku kemari hanya karena takut orang nanti tahu dia
itu robot?” kata So Bong sinis
“Jika kau
tidak ingin bertemu dengannya, bilang saja tak mau. Sisanya, bukan urusanmu.”
Ucap Nyonya Oh
“Baik... Aku
tidak ingin terlibat lagi jadi jangan hubungi aku lagi.” Kata So Bong
“Hubungi
aku kalau kau berubah pikiran. Aku akan menunggu sampai besok pagi.” Ucap
Nyonya Oh
Akhirnya
Sang Guk melihat taksi Nyonya Oh dan meminta agar mengikutinya. Taksi Nyonya Oh
berbelok, Sopir taksi heran mereka berhenti dan jalan lagi lalu binggung karena
mereka kembali ke hotel tempat Nyonya Oh berangkat.
Nyonya Oh
akhirnya turun dari taksi, Sang Guk ingin turun tapi seperti merasakan sesuatu
dan meminta agar taksi tetap mengikuti taksi yang didepanya. So Bong akhirnya
turun dari taksi teringat kembali yang dikatakan Nyonya Oh
“Hubungi
aku kalau kau berubah pikiran. Aku akan menunggu sampai pagi.” Dan tanpa ragu
langsung menghapus nomor [Direktur Nam Shin] Tuan Ji pun melihat dari kejauhan
So Bong kalau baru saja bertemu dengan Nyonya Oh.
Tuan Seo
kaget kalau NyonyaOh menemui Kang So Bong.
Sang Guk menceritakan kalau Ia sudah menunjukkan fotonya ke supir
taksi... dan memang benar So Bong ada di dalam taksi. Tuan Seo seperti tak
yakin kalau Mereka melakukan semua itu hanya untuk bertemu diam-diam.
“Menurutku
Kang So Bong sudah sangat terlibat.” Kata Sang Guk yakin
“Berarti dia
pasti merahasiakan sesuatu. Aku harus membuat Kang So Bong bicara.” Tegas Tuan
Seo.
“Kenapa
Anda sangat berhati-hati? Anda hanya perlu mengurus Dirut Nam Shin.” Kata Sang
Guk sinis
“Maka kau
seharusnya sudah berhasil mencelakai dia di Ceko... Ini Korea... Ada terlalu
banyak mata dan telinga.” Kata Tuan Seo
“Apa Anda
tidak ingat perbuatanmu 20 tahun silam? Anda tinggal melakukan hal yang serupa.
Kenapa sekarang Anda sangat ragu-ragu?” ucap Sang Guk. Tuan Seo terlihat panik
meminta Sang Guk agar Tutup mulut.
“Jika kau
membahasnya lagi, kau duluan yang akan kusingkirkan.” Tegas Tuan Seo.
Shin
tersenyum bahagia setelah mengangkat telpnya berkata aklau akan ikut nanti,
Tuan Ji masuk ruangan, Shin dengan penuh semangat memberitahu kalau Ibunya
menyuruh ikut sekarang. Shin bergegas karena harus ganti baju dulu.
“Aku
harus memperbaiki sistemnya walau itu berisiko. Jika So Bong menolak..., kita
harus segera mengubah sistemnya.” Ucap Nyonya Oh
“Mode
manual? Padahal kau tidak ingin dia menjadi seperti avatar, kalau begitu kita
sudah menghapus pengaturannya dari awal. Jadi sekarang kenapa? Bukan salahnya
jika dia melakukan hal yang tidak dapat diprediksi.” Kata David
“Kesalahan
kitalah karena tidak menduganya.” Ucap Nyonya Oh
“Apa kau
sekarang ingin menjadikannya robot mainan?” sindir David, Nyonya Oh ingin tahu
apa yang harus dilakukan.
“Dengan Menunggu
dia kembali menjadi anak yang baik? Bagaimana kalau dia ketahuan sebelum itu?
Bagaimana kalau mereka tahu bahwa Shin yang sebenarnya sedang sakit?”kata
Nyonya Oh dengan nada tinggi.
Saat itu
Shin datang mendengar ucapan Nyonya Oh dan langsung memanggilnya. Nyonya Oh dan
David kaget karena Shin sudah datang. Shin mengetahui tentang Mode manual dan
itu artinya seseorang dari luar akan mengendalikannya.
“Malah
lebih parah dari itu... Lengan, kaki, dan bahkan wajahmu akan dikendalikan oleh
orang lain.” Ucap David seperti tak setuju.
“Kami
akan mengaktifkannya kalau diperlukan saja, Ibu tidak akan membiarkan orang
lain mengendalikanmu kecuali Ibu sendiri.” Jelas Nyonya Oh
“Apa
harus begitu?” tanya Shin seperti tak perlu.
Nyonya Oh
kaget dengan Shin lalu meminta agar ikut dengan saja. Shin menatap Tuan Ji,
akhirnya Tuan Ji agar meminta agar Percaya saja dengan Nyonya Oh. David seperti tak suka memilih untuk pergi
karena tidak sanggup melihat kedua.
“Jika kita
tidak membutuhkannya lagi, Ibu akan menghapus pengaturannya. Jadi Ayo masuk.”
Kata Nyonya Oh menarik So Bong
Saat itu
ponsel Shin berdering, So Bong menelp ingin tahu keberadaan Shin sekarang. Shin
langsung melepaskan tangan ibunya memberitahu kalau sedang ada di markas
persembunyian. So Bong pun menyuruh Shin agar keluar sekarang juga.
Bersambung
ke Episode 18
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar