PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 11 Juli 2018

Sinopsis Are You Human Too Episode 17

PS : All images credit and content copyright : KBS

Shin robot seperti sudah memiiki jadwl sendiri, terbangun pukul 6 pagi dan waktunya olahraga.  Lalu mengetuk pintu kamar So Bong tapi tak ada yang menyahut, Shin mengeluh So Bong adalah Wanita pemalas yang tidak pernah bangun tepat waktu.
“Kang So Bong , waktunya olahraga... Kalau kau tidak bangun, aku masuk” ucap Shin lalu membuka pintu.
Kamar So Bong kosong, Shin pun tersadar kalau So Bong  tidak ada lagi di di rumahnya. Ia mengingat terakhir kali ucapan So Bong “Mulai hari ini, aku ingin berhenti jadi pengawalmu. Terimakasih atas semuanya.”
“Error kecil yang berulang setiap pagi.” Gumam Shin lalu berlari sendirian. 

Shin lari kembali mengingat yang dikatakan So Bong yang kelelalahn meminta agar berhenti, karena manusia dan bisa mati. Shin tak melihat So Bong ada disisinya.
“Program error jam 6:45 pagi.” Gumam Shin kembali.
Shin keluar dari rumah seperti biasa, So Bong menyapa sambil membuka pintu mobil.
“Pemulihan sistem yang berhasil jam 8:12 pagi, Inilah yang dikatakan Kang So Bong hari itu.” Gumam Shin bisa melihat So Bong
Tapi pada akhirnya, Shin hanya melihat Tuan Ji yang membuka pintu mobil. Teringat kembali yang dikatakan So Bong
“Hentikan. Aku tidak ingin terlibat denganmu lagi. Kang So Bong tidak ada lagi di sini.” Ucap Shin akhirnya menaiki mobil dengan wajah sedih menatap kalung di tanganya. 


So Bong mencari sesuatu dalam kopernya, Reporter Jo heran apa yang dicari So Bong dan Apa sebenarnya yang hilang. Robocop dan In Tae masuk memberitahu kalau ada paket dan berpikir kalau  itu dari Shin. So Bong hanya menatapnya
“Apa apaan? Kenapa kau mengundurkan diri? Kenapa kau pergi tanpa mengemas barang-barangmu?” teriak Tuan Kang memarahi anaknya. 

Flash Back
So Bong bertemu dengan Tuan Ji meminta tolong agar kirimkan barang-barangnya lewat pos. Ia menceritakan kalau Direktur Eksekutif Seo mencurigainya jadi tidak sanggup lagi. Tuan Ji hanya bisa diam saja.
“Dia bilang  takkan membiarkanku jika aku tidak tahu di mana tempat tinggal DR. Oh. Aku sangat takut. Aku ingin berhenti, Manajer Tim Ji.” Ucap So Bong
“Aku agak tercengang dengan pengunduran dirimu yang mendadak ini. Padahal hanya kau yang bisa menjaga Direktur Nam saat aku tidak ada dan kau bisa mengendalikan..” kata Tuan Ji disela oleh So Bong
“Bukan itu masalahnya di sini. Kemarin kau juga dengar sendiri. Bagaimana jika Direktur Nam bertingkah lagi saat mencoba melindungiku? Bagaimana jika identitasnya terbongkar?” ucap So Bong
“Kita akan memastikan itu tidak terjadi. Untuk sekarang, mari kita cari tahu kenapa ada aturan yang ditambahkan untukmu.” Tegas Tuan Ji
“Aku hanya tidak ingin lagi melakukan ini.” Ucap So Bong. Tuan Ji ingin tahu Apa sebenarnya yang tidak ingin dilakukan So Bong.
“Aku tahu ini mungkin terdengar gila tapi ini tentang Direktur Nam. Awalnya, aku menganggap dia sebagai mesin atau benda. Tapi setelah menghabiskan waktu bersamanya, tingkah laku dan perkataan dia mirip orang.” Cerita So Bong
“Kadang juga dia sering berpikir Dan aku merasa kasihan saat aku melihat Direktur Eksekutif Seo menargetkannya. Aku tahu aku konyol. Aku tak suka melibatkan perasaanku seperti ini, padahal dia cuma robot.” Ucap SO Bong
Tuan Ji hanya bisa menatap heran dan menghela nafas. So Bong sudah bisa menduga dengan tatapan Tuan Ji pasti merasa aneh.  Ia yakin kalau hanya dirinya yang seperti ini dan Tuan Ji yang tidak pernah merasa seperti ini.
“Jika kau tahu itu konyol, kau harusnya mengendalikan diri.” Komentar Tuan Ji
“Kau memang orang yang sangat rasional. Aku tidak ingin terlibat dalam hal ini. Aku tak suka punya perasaan yang rumit begini.”kata So Bong

So Bong masih melamun, Tuan Kang memberikan pukulan pada anknya. So Bong mengeluh dengan ayahnya yang tiba-tiba memukulnya.  Tuan Kang menyuruh So Bong segera membereskan badanya bukan hanya melamu dengan mengeluh kalau otaknya masih tertingal di rumah Tuan Shin.
“Ayah... Kehidupan pribadi dan pekerjaannya So Bong itu dibedakan.” Kata Reporter Jo membela temanya.
“Kau juga pulanglah Ini bukan waktunya kau menumpang disini.” Kata Tuan Kang
“Beberapa hari lagi, aku akan pergi. Ini soalnya ada penggemar idol berkemah di depan rumahku.” Kata Reporter Jo
“Pertandingan kalian juga beberapa hari lagi! Apa kalian tidak latihan?” teriak Tuan Ko pada In Tae dan Robocop. Keduanya pun keluar dari ruangan. 

Tuan Ji melihat semua anggota Tim Mobil di luar ruangan, lalu berkata pada Nyonya Oh kalau  akan duduk di kursi direktur mulai sekarang. Nyonya Oh pikir harus membantu mereka sebisa mungkin. Shin memberitahu kalau Kang So Bong sudah berhenti.
“Apa mungkin Ibu tahu kenapa dia berhenti? Dia bilang tidak mau bekerja dengan kami lagi.” tanya Shin
“Ibu tidak tahu alasannya, tapi baguslah kalau dia berhenti. Gara-gara Kang So Bong, tingkahmu aneh. Karena dia berhenti sebelum keadaan memburuk, mari kita bersyukur dan melupakannya.” Ucap Nyonya Oh, Shin pun hanya bisa terdiam.
“Apa tak masalah kalau kamar hotel? Menginaplah di sana sampai Direktur Eksekutif Seo tidak berulah.” Kata Tuan Ji. Nyonya Oh menganguk mengerti.
“Kita ada rapat, 'kan? Anda hanya perlu memberikan penjelasan singkat tentang materi yang sudah dipersiapkan. Direktur Eksekutif Seo mungkin akan mengawasi Anda, jadi tetaplah tenang.” Jelas Tuan Ji
“Ada Shin, jadi buat apa aku harus khawatir?” ucap Nyonya Oh yakin


Nyonya Oh masuk ruangan rapat, memperkenalkan diri sebagai pemimpin tim baru dari tim mobil otonom, semua memberikan tepuk tangan dan Tuan Seo melirik sinis. Tuan Nam mengaku sangat tenang karena Nyonya Oh yang bergabung di tim,
“Aku bahkan menelepon anggota timmu agar mereka mendengarkan penjelasanmu. Jadi Silakan dimulai.” Ucap Tuan Nam bahagia
“Sebuah perusahaan baru-baru ini mengembangkan chip pembangkit nomor acak kuantum mikro. Aku ingin tim mobil otomatis kita mengembangkan chip semacam ini, yang sempurna mencegah peretasan.” Jelas Nyonya Oh
“Dia bilang  Mengembangkan itu? Padahal kita akan menandatangani kontrak dengan perusahaan lain.” Kata Chang Jo berbisik. Temanya lain mengaku kalau sangat senang dan yakin sambil menahan tawa mengejek.
“Tim riset harus melakukan penelitian daripada menandatangani kontrak untuk produk perusahaan lain. Chip pencegahan peretasan adalah teknologi kuncinya. Ini tidak hanya digunakan untuk mobil otonom, tapi untuk semua mesin AI.” Jelas Nyonya Oh membuat keduanya terdiam. 

“Untungnya, aku telah membuat chip serupa di laboratorium penelitian luar negeri. Aku pasti dapat membuatnya dalam waktu singkat.” Kata Nyonya  Oh
“Padahal kita tinggal memonopoli chip dari perusahaan lain. Kenapa kita harus repot-repot membuat chip sendiri? Aku akan berusaha semampuku dengan MOU-nya (nota kesepahaman). Aku akan mencoba bernegosiasi diskon lima persen per unit jadi yang harus timmu lakukan hanyalah memikirkan bagaimana mengaplikasikan chip itu ke M Car. “ jelas Tuan Seo sinis
“Aku bisa mengembangkan chip murah dan kecil dalam enam bulan. Lantas kenapa kita harus membeli teknologi orang lain padahal kita bisa membuatnya sendiri?” tegas Nyonya Oh
“Kita saja tak bisa menunggu satu hari, apalagi enam bulan. Apa Menurutmu pasar akan menunggu kita? Kenapa membuang-buang uang padahal kita bisa melakukannya dengan cara mudah?” kata Tuan Seo menyindir.
“Apa kita kehabisan uang? Berapa banyak uang yang disimpan dalam dana surplus perusahaan?” balas Nyonya Oh
Shin tiba-tiba berdiri mematikan layar, Nyonya Oh dibuat binggung. Shin menjelaskan kalau  Harga chip bukanlah masalah tapi Jika citra buruk perusahaan dibiarkan terus selama enam bulan lagi maka M Car tidak akan bertahan.
“Kita membutuhkan chip itu secepat mungkin untuk membuktikan M Car tak ada masalah. Jadi Direktur Eksekutif Seo.. Turunkan harga per unit hingga 10 persen.” Kata Shin. Nyonya Oh melonggo anaknya yang menentang ucapan. Tuan Seo yang kaget pun mengangguk mengerti.
“Dan setelah harganya ditetapkan, segeralah tandatangani MOU-nya.” Kata Shin, Tuan Seo menganguk mengerti.
“Keuntungan dari komersialisasi M Car akan digunakan untuk mengembangkan chip kecil.” Jelas  Shin. 
Tuan Nam tersenyum mendengarnya, menegaskan kalau sudah diputuskan. Ia langsung memuji Shin yang sangat mengesankan juga karena bahkan tahu cara merangkul musuh. Shin pun bisa tersenyum dan Nyonya Oh masih kebingungan.
“Aku agak bingung, Dirut Nam. Padahal selama ini Anda tak suka sama aku, tapi kau mempercayakan tugas padaku. Kenapa tiba-tiba Anda berubah?” ucap Tuan So
“Kenapa? Apa Karena aku berubah, kau takut?” kata Shin, Tuan Seo terlihat gugup. Shin mengaku kalau ucapanya hanya bercanda.
“Manusia bisa berubah setiap waktu. Jadi kenapa aku tidak bisa?” kata Shin
Nyonya Oh makin panik, Tuan Ji melihat Shin mengajak untuk pergi.  Tuan Ji pun ingin tahu Apa sebenarnya motif tersembunyinya. Nyonya Oh masih terdiam karena ternyata rencananya di tentang oleh anaknya sendiri. 

Nyonya Oh bertemu dengan anaknya mengeluh dengan sikapnya tadi,  dengan mengabaikan pendapat Ibunya dan memihak sama Direktur Eksekutif Seo. Shin mengaku tidak mengabaikan atau memihak siapapun.
“Setelah menganalisa data mengenai M Car, memulihkan citra perusahaan yang tercemar adalah prioritas utama. Itulah keputusan bisnis.” Kata Shin
“Ibulah yang memutuskan, bukan kau. Jadi maksudmu kau akan memihak Direktur Eksekutif Seo kapanpun itu, jika menurutmu dia benar?” kata Nyonya Oh dengan sinis
“Memangnya tidak boleh begitu?” kata Shin. Nyonya Oh terlihat kaget karena Shin bisa membantah ucapanya.
Tuan Ji akhirnya menyuruh Shin pergi saja karena  ada rencana dengan Ye Na. Akhirnya Shin pn pergi. Nyonya Oh mengeluh dengan sikap Tuan Ji yang diam saja, karena Jika terus bertingkah seperti itu, rencana mereka bisa gagal. Tuan Ji pikir Belum tentu.
“Apa maksudmu?” tanya Nyonya Oh heran dengan ucapan Tuan Ji
“Tadi, Ketua sangat senang dengan rapat barusan. Semakin Shin mendapatkan kepercayaan Ketua...,maka semakin baik demi Shin. Shin akan mendapat pujian atas apa yang dia lakukan hari ini.” Jelas Tuan Ji, Nyonya Oh pun tak bisa berkata-kata 


So Bong terus mencari-cari kalungnya dan berpikir kalau sudah menghilangkannya. Ia lalu melihat tab dalam kardus, teringat saat merekam Shin dalam kamarnya.
Flash Back
Shin seperti memohon dengan So Bong agar tak pergi.  So Bong meminta agar menghentikan karena tidak ingin terlibat lagi dengan bosnya. Shin pun memberikan So Bong pergi. 

Di dalam ring, Tuan Kang melatih dua orang anak buahnya.  So Bong keluar dari ruangan dengan spandk. Tuan Kang mengeluh anaknya membawa itu lagi. So Bong masih mengingat kalau ayahnya ingin membunuhnya aklau hanya diam di rumah terus Jadi harus cari uang.
“Noonim! Biar aku yang urus para anggota wanita.” Ucap In Tae
“Jangan kau. Wanita-wanita itu pasti lebih suka sama badan besarku.” Komentar Robocop.
So Bong mengeluh dengan tingkah dua anak murid ayahnya, Saat itu Reporter Jo bergegas masuk memanggil So Bong bertanya apakah sudah dengar, dan hampir pingsan saat ada dimini market
“Nam Shin katanya mau menikah minggu depan.” Ucap Repoter Jo. Semua melonggo kaget. So Bong tak peduli memilih untuk pamit pergi saja. 


Shin dan Ye Na melakukan pesta, semua memberikan selamat. Tema Ye tak percaya karena Akhirnya keinginan Ye Na terkabul. Ia tahu Setelah 20 tahun cinta Ye Na bertepuk sebelah tangan, akhirnya Shin jadi miliknya. Ye Na mengaku kalau Ini karena Shin yang akhirnya sudah dewasa.
“Dia meminta maaf karena tidak bersikap baik padaku selama ini. Dia bilang akan bersikap baik padaku karena telah membuatku menunggu. Benar 'kan, Oppa?” ucap Ye Na lalu berisik pada Shin.
“Taruh tanganmu di pundakku biar kita kelihatan dekat... Ayo Cepat.” Kata Ye Na. Shin pun memeluk pundak Ye Na.
“Mereka kelihatan bahagia sekali. Padahal kau dulu selalu mengeluh dia tidak mau menciummu. Sungguh keadaan yang berubah sekali.” Komentar teman lainya.
Ye Na akhirnya meminta Shin agar memberikan ciuman untuknya, Shin pun terdiam. Ye na meminta agar Shin segera melakukan kalau ingin situasi canggung selesai. Shin akhirnya memberikan ciuman di pipi YeNa.  Semu tak percaya melihat kalau Shin mau melakukanya.
“Kau menuruti semua perkataan dia.” Komentar temanya, lalu salah satu pria menanyakan tentang pengawal Shin.
“Pengawal yang kau tampar di bandara. Dan Dengar-dengar, kau membawanya pulang. Seingatku, dia cantik juga. Apa dia cantik juga aslinya?” kata teman pria. Shin berpikir kalau yang dimaksud Kang So Bong.
“Dia itu konyol sekali... Dia akan melakukan apa saja demi uang. Kalau begitu, apa aku harus menggoda dia? Aku bisa mempekerjakan dia jadi pengawalku dan main-main dengan dia... Hei.. Shin... Aku minta nomor teleponnya.” Ucap teman Shin.
Shin terlihat sangat marah, Teman Shin terus meminta agar memberikan nomor telp. Shin langsung memelintir tangan temanya dengan sikap sinisnya, karena tak suka berani menyuruhnya jadi agar mereka mencari sendiri.
“Hei. Biar kukasih nomor teleponnya. Kau bisa main-main dengan dia sesukamu.” Kata Ye Na
Saat itu Shin tak bisa menahan amarahnya, langsung meledakan semua ponsel. Semua menjerit ketakutan, Ye Na yang melihatnya pun sangat kaget.  Tuan Ji yang melihatnya langsung mengajak Shin pergi. 

Di atap gedung
Tuan Ji heran dengan sikap Shin berpikir kalau ingin mereka tahu kalau itu robot. Ia meminta agar Shin jangan bertingkah tapi malah terus melewati batas, jadi tak tahu lagi cara menghadapinya. Shin mengaku kalau itu  karena mereka menjelekkan Kang So Bong.
“Kalau mereka menjelekkan dia, terus apa hubungannya denganmu? Dia sudah berhenti dan tidak ada di sini.” Kata Tuan Ji marah
“Dia memang tak ada... Tapi aku terus melihatnya.” Kata Shin. Tuan Ji tak mengerti maksudnya.
“Selalu ada error yang menyebabkan aku melihatnya. Dan aku belum tahu penyebabnya.” Jelas Shin
“Untuk saat ini, fokuslah dulu berpura-pura menjadi Shin. Karena Shin tidak dekat dengan Kang So Bong jadi jangan sensitif tentang dia.” Tegas Tuan Ji
“Aku berbeda dari manusia Nam Shin dan aku juga lebih dekat dengan So Bong. Kang So Bong pernah bilang kalau aku ya aku. Mau sekeras apapun usahaku, aku tidak bisa menjadi manusia Nam Shin” jelas Shin
“ Kalau aku bertindak seperti diriku, kau dan Ibu pasti marah, 'kan? Tapi Kang So Bong beda. Cuma dia orang yang menerimaku apa adanya. Jadi apa karena itu aku terus melihatnya?” ucap Shin.
Tuan Ji tak bisa berkata-kata menyuruh Shin pulang saja karena  harus mampir ke suatu tempat.


Nyonya Oh menatap wajah putranya, lalu teringat saat terakhir kali Shin dibawa pergi oleh Tuan Seo untuk menemui kakeknya. Setelah itu Ia datang ke rumah Tuan Nam sikap Shin sudah berubah.
“Gara-gara Ibu, Ayah meninggal. Aku tidak akan ikut sama Ibu, jadi jangan kembali lagi. Kalau tidak, aku juga akan mati.” Kata Shin sinis
“Dia dulu lebih parah.. Dia sengaja begitu, agar orang enggan mendekatinya. Shin pasti jarang tersenyum. Aku membuat Nam Shin tersenyum karena aku berharap Shin akan tersenyum.” Ucap Nyonya Oh melihat Shin yang terbaring.
“Ibu rupanya tidak tahu apa-apa tentangmu. Seharusnya Ibu tidak meninggalkanmu di sini. Ibu menyesal, Shin.” Ucap Nyonya Oh menatap foto  anaknya sambil menangis. 

Nyonya Oh membuka pintu kamarnya dan melihat Tuan Ji yang datang, Saat itu terlihat Sang Guk sengaja mengikuti Tuan Ji untuk mengetahui keberadaan Nyonya Oh. Di dalam kamar, Nyonya Oh kaget mengetahui sistem Error.
“Ya. Menurutku Kang So Bong-lah penyebabnya.” Kata Tuan Ji
“Padahal saat aku memeriksa sistemnya, tidak ada perubahan dalam jaringan sarafnya. Di mana sebenarnya error-nya...Tak bisa begini... Aku harus memperbaiki sistemnya walau itu berisiko.” Kata Nyonya Oh
“Tapi bagaimana jika masalah yang lebih besar terjadi? Aku akan bertemu dengan Kang So Bong dulu, Karena dia menuruti Kang So Bong.” Kata Tuan Ji
“Aku saja yang temui dia. Sebaiknya aku ibunya Shin yang memohon padanya. Jika dia menolak maka kita akan langsung memperbaiki sistemnya.” Jelas Nyonya Oh. Tuan Ji menganguk mengerti.


Shin pergi ke kamar So Bong dan mulai kembali pada programnya kalau Kang So Bong tidak akan datang lagi, lalu menatap kalung milik So Bong bertanya-tanya  kapan harus mengembalikan ini, lalu mengingat yang dikatakan So Bong tidak ingin terlibat lagi dengannya.
“Datanglah ke rumah sakit. Aku akan menjadwalkan pemeriksaan kondisimu.” Ucap Dokter Cha menatap tuan Ji seperti lemah menatap Shin.
“Shin... Apa kondisinya sudah ada kemajuan?” tanya Tuan Ji
“Hei... Kondisimu yang kelihatannya lebih parah dari dia sekarang. Turutilah aku sebelum tubuhmu marah padamu. Dan Aku melakukan hal konyol ini hanya karenamu.” Kata Dokter Cha. Tuan Ji menganguk mengerti.
“Janganlah mengancamku juga.” Ucap Tuan Ji. Dokter Cha memperingatkan kalau Tuan Ji yang memulainya lalu segera pamit pergi. 


Tuan Ji pun menyadari seperti tak menemukan alasan memulai semuanya. Ia menatap Shin menceritakan Setiap kali melihat robot itu dan selalu memikirkan Shin juga.
“Tapi hari ini, melihatmu membuatku memikirkan dia. Kau selalu diusik oleh Ketua dan Direktur Eksekutif Seo. Tapi robot itu diusik oleh ibumu dan aku. Kau dan dia sama-sama diusik oleh manusia. Karena itu aku kasihan dengan dia, Walaupun dia cuma robot... “ cerita Tuan Ji 
“Shin... Cepatlah bangun sebelum perasaanku makin rumit..” Kata Tuan Ji menatap Ship. 

Nyonya Oh keluar dari hotel dan  Sang Guk mencoba mengikuti taksi dari belakang. Saat itu Nyonya Oh berkomentar kalau merasa  yakin ini menyusahkan tapi usaha Shin yang sudah bagus. So Bong pikir kalau Nyonya Oh itu harus lebih berhati-hati karena Direktur Eksekutif Seo. Sementara Sang Guk meminta agar mengikuti terus taksi Nyonya Oh.
“Apa yang kau katakan pada Shin? Apa yang kau lakukan sampai membuat sikap dia kasar dan melihatmu padahal kau tak ada?” ucap Nyonya Oh saat taksi berhenti di tengah jalan.
“Aku mengatakan padanya jangan turuti perintah orang lain dan lakukanlah apa yang menurut dia benar. Aku juga tak tahu kalau dia bakal begitu.” Jelas So Bong
“Pikiranmu rupanya lebih sempit dari yang kuduga. Padahal kau tahu situasi apa yang kita hadapi. Bisa-bisanya kau mengatakan itu padanya? Jadi Kembalikanlah sikap lama dia. Kalau tidak, aku harus pakai cara lain.” Kata Nyonya Oh sinis
So Bong kaget dengan kata “Cara lain”. Nyonya Oh pikir So Bong  tidak perlu tahu, karena So Bong tahu anaknya yang terbaring akan terancam jika ada yang salah dengan Shin Robot jadi meminta agar So Bong menganggap membantu mereka kedua dan menemui Shin robot.
So Bong teringat kembali yang dikatakan Nyonya Oh 


Flash Back
“Jangan terlalu khawatir. Karena kita masih ada solusi terakhir.” Ucap Nyonya Oh
“Apa Maksudnya kill switch? Jika kita aktifkan itu, apa dia akan benar-benar hancur?” ucap Tuan Ji
“Kenapa itu bisa membantu mereka berdua? Anda hanya peduli sama orang yang berbaring di ranjang. Anda bilang dia anakmu tapi Anda mengorbankan dia demi anak kandung Anda. Bukankah Anda memanggilku kemari hanya karena takut orang nanti tahu dia itu robot?” kata So Bong sinis
“Jika kau tidak ingin bertemu dengannya, bilang saja tak mau. Sisanya, bukan urusanmu.” Ucap Nyonya Oh
“Baik... Aku tidak ingin terlibat lagi jadi jangan hubungi aku lagi.” Kata So Bong
“Hubungi aku kalau kau berubah pikiran. Aku akan menunggu sampai besok pagi.” Ucap Nyonya Oh
Akhirnya Sang Guk melihat taksi Nyonya Oh dan meminta agar mengikutinya. Taksi Nyonya Oh berbelok, Sopir taksi heran mereka berhenti dan jalan lagi lalu binggung karena mereka kembali ke hotel tempat Nyonya Oh berangkat.
Nyonya Oh akhirnya turun dari taksi, Sang Guk ingin turun tapi seperti merasakan sesuatu dan meminta agar taksi tetap mengikuti taksi yang didepanya. So Bong akhirnya turun dari taksi teringat kembali yang dikatakan Nyonya Oh
“Hubungi aku kalau kau berubah pikiran. Aku akan menunggu sampai pagi.” Dan tanpa ragu langsung menghapus nomor [Direktur Nam Shin] Tuan Ji pun melihat dari kejauhan So Bong kalau baru saja bertemu dengan Nyonya Oh. 

Tuan Seo kaget kalau NyonyaOh menemui Kang So Bong.  Sang Guk menceritakan kalau Ia sudah menunjukkan fotonya ke supir taksi... dan memang benar So Bong ada di dalam taksi. Tuan Seo seperti tak yakin kalau Mereka melakukan semua itu hanya untuk bertemu diam-diam.
“Menurutku Kang So Bong sudah sangat terlibat.” Kata Sang Guk yakin
“Berarti dia pasti merahasiakan sesuatu. Aku harus membuat Kang So Bong bicara.” Tegas Tuan Seo.
“Kenapa Anda sangat berhati-hati? Anda hanya perlu mengurus Dirut Nam Shin.” Kata Sang Guk sinis
“Maka kau seharusnya sudah berhasil mencelakai dia di Ceko... Ini Korea... Ada terlalu banyak mata dan telinga.” Kata Tuan Seo
“Apa Anda tidak ingat perbuatanmu 20 tahun silam? Anda tinggal melakukan hal yang serupa. Kenapa sekarang Anda sangat ragu-ragu?” ucap Sang Guk. Tuan Seo terlihat panik meminta Sang Guk agar Tutup mulut.
“Jika kau membahasnya lagi, kau duluan yang akan kusingkirkan.” Tegas Tuan Seo. 


Shin tersenyum bahagia setelah mengangkat telpnya berkata aklau akan ikut nanti, Tuan Ji masuk ruangan, Shin dengan penuh semangat memberitahu kalau Ibunya menyuruh ikut sekarang. Shin bergegas karena harus ganti baju dulu.
“Aku harus memperbaiki sistemnya walau itu berisiko. Jika So Bong menolak..., kita harus segera mengubah sistemnya.” Ucap Nyonya Oh
“Mode manual? Padahal kau tidak ingin dia menjadi seperti avatar, kalau begitu kita sudah menghapus pengaturannya dari awal. Jadi sekarang kenapa? Bukan salahnya jika dia melakukan hal yang tidak dapat diprediksi.” Kata David
“Kesalahan kitalah karena tidak menduganya.” Ucap Nyonya Oh
“Apa kau sekarang ingin menjadikannya robot mainan?” sindir David, Nyonya Oh ingin tahu apa yang harus dilakukan.
“Dengan Menunggu dia kembali menjadi anak yang baik? Bagaimana kalau dia ketahuan sebelum itu? Bagaimana kalau mereka tahu bahwa Shin yang sebenarnya sedang sakit?”kata Nyonya Oh dengan nada tinggi. 


Saat itu Shin datang mendengar ucapan Nyonya Oh dan langsung memanggilnya. Nyonya Oh dan David kaget karena Shin sudah datang. Shin mengetahui tentang Mode manual dan itu artinya seseorang dari luar akan mengendalikannya.
“Malah lebih parah dari itu... Lengan, kaki, dan bahkan wajahmu akan dikendalikan oleh orang lain.” Ucap David seperti tak setuju.
“Kami akan mengaktifkannya kalau diperlukan saja, Ibu tidak akan membiarkan orang lain mengendalikanmu kecuali Ibu sendiri.” Jelas Nyonya Oh
“Apa harus begitu?” tanya Shin seperti tak perlu.
Nyonya Oh kaget dengan Shin lalu meminta agar ikut dengan saja. Shin menatap Tuan Ji, akhirnya Tuan Ji agar meminta agar Percaya saja dengan Nyonya Oh.  David seperti tak suka memilih untuk pergi karena tidak sanggup melihat kedua.
“Jika kita tidak membutuhkannya lagi, Ibu akan menghapus pengaturannya. Jadi Ayo masuk.” Kata Nyonya Oh menarik So Bong
Saat itu ponsel Shin berdering, So Bong menelp ingin tahu keberadaan Shin sekarang. Shin langsung melepaskan tangan ibunya memberitahu kalau sedang ada di markas persembunyian. So Bong pun menyuruh Shin agar keluar sekarang juga.
Bersambung ke Episode 18

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar