PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Young
Joon duduk di sofa, merasa galau karena Mi So tak menghubunginya juga. Ia duduk
dengan tegap memikirkan kalau Mi So mabuk berat seperti terakhir kali, jadi tak
bisa biarkan pria lain melihat betapa menggemaskannya saat mabuk.
“Aku
harus menjemputnya.” Ucap Young Joon keluar membawa jaketnya, tapi memilih
duduk kembali.
“Tidak,
jangan. Aku tak peduli... Kali ini adalah kesalahannya.” Kata Young Joon
kembali duduk.
Mi So
duduk sendirian dihalte bus, mengakui kalau semua adalah salah karena tak
seharusnya membawanya ke kafe yang pernah didatangi saat kencan buta. Ia lalu
mengingat sebelumnya yang membuat Young Joon marah.
Flash Back
“Kau bisa
Fokus, tidak? Sekarang memilih panci lebih penting dibanding pemilihan rencana
bisnis.” Ucap Young Joon terlihat kesal karena Mi So malah sibuk dengan
ponselnya.
Mi So
juga datang telat dan membuat Young Joon menunggu lama. Young Joon mengatakan
kalau Tuan Jang yang bersediamenunggu lebih lama, tapi ia tak sanggup melihat
mereka menunggu lebih lama karena tak enak.
Mi So
merasakan kalau semua yang dilakukan tadi memang membuat Young Joon kecewa,
tapi menurutnya Ini bukanlah pernikahan yang Young Joon lakukan sendiri.
Young
Joon berusaha menahan rasa penasaran berbaring ditempat tidur, saat itu pesan
masuk dari Mi So “Bos, datanglah sebentar ke ruang tamu.” Ia berpikir apakah
maksud ruang tamu adalah ruang tamu dirumahnya.
Akhirnya
Young Joon menuruni tangga tak melihat siapapun, Mi So tiba-tiba keluar dengan
gaun pengantin. Young Joon kaget melihatnya bertanya apa yang terjadi.
“Hari ini
fitting baju pengantin, jadi aku ingin tepati janji itu. Aku pergi menyewa gaun
ini dan menata rambutku pada jam segini. Aku sungguh lakukan sebisaku Untuk
memperbaiki segala kesalahan yang kuperbuat. Jadi kumohon terimalah permintaan
maafku yang tulus... dan memaafkanku, ya?” ucap Mi So dengan wajah memohon.
“Aku
sudah memaafkanmu sejak aku melihatmu kemari. Dibanding yang bisa kubayangkan,
kau tampak lima triliun kali lebih cantik.” Komentar Young Joon mengoda.
“Tapi...
Mulai sekarang kau harus lebih hati-hati. Aku punya ingatan yang luar biasa, jadi
setiap waktu aku lewat tempat itu, Aku akan mengingat kenangan itu. Meski 10 tahun
dari sekarang, bukan, 20 tahun berlalu... Ahh.. Sebenarnya, sampai hari aku
mati... Mungkin saja sampai aku di akhirat.” Kata Young Joon
“Kalau
begitu, Kau bisa Ingat ini sampai hari kau tutup usia.” Kata Mi So langsung
mendekat dan mencium Young Joon.
“Dan ada
lagi hal lain yang perlu kau ingat. Melihatmu sekarang yang sedang marah karena
cemburu membuatku semakin menyukaimu.” Akui Mi So, Young Joon akhirnya memeluk
Mi So
“Aku tak
akan melepasmu sampai akhir hayatku. Meski perasaanmu padaku berubah. Aku tak
akan melepasmu. Jadi Kuatkan dirimu, oke?” kata Young Joon, Mi So dengan
senyuman mengatakan kalau akan kuat. Keduanya berpelukan dengan erat.
Di tangga
darurat
Se Ra dan
Tuan Yang kembali bertemu tapi keduanya seperti canggung. Tuan Yang bertanya
apa yang ingin dikatakan Se Ra sekarang,
Se Ra meminta maaf pada Pahlawannya soal kemarin. Tuan Yang mengaku tak
masalah tapi wajahnya masih cemberut.
“Jangan
marah padaku lagi, kumohon? Mari kita kembali seperti semula. Sayangi Se Ra
seperti sedia kala, oke?” rengek Se Ra sambil memegang tangan Tuan Yang,
senyuman Tuan Yang sedikit terlihat.
Tuan Jung
dan Tuan Park menuruni tangga sambil mengeluh kepanasan, Se Ra panik kembali
memiting Tuan Yang dengan memperingatakan agar bisa berhati-hati untuk tak
melakukan satu kesalahan lagi jadi akan memutar lengannya yang lain juga. Tuan
Jung kembali kaget.
“Ada
masalah apa, Nn. Bong? Kurasa itu tak benar-benar dibutuhkan.” Ucap Tuan Jung.
Se Ra menyuruh keduanya pergi saja.
“Hei, ayo
kita bergegas keeluar dari sini. Kalau tidak, Tn. Yang bisa mati. “ kata Tuan
Park
“Tn.
Yang, hubungi aku kalau kau ingin minum.. Nona Bong.. Semakin hari kau semakin
ganas.” Kata Tuan Jung lalu keluar dari tangga darurat.
Se Ra
langsung melepaskan tanganya kembali meminta maaf pada pahlawanya, dengan
memastikan kalau lenganya baik-baik saja. Tuan Yang mengaku Lengannya baik-baik
saja Tapi ada sesuatu yang tak baik-baik saja. Se Ra binggung bertanya apa itu.
“Kurasa
hubungan kita kurang ketulusan... Kau tahu, aku tak yakin, apa kau benar-benar suka
padaku” ucap Tuan Yang .
“Astaga,
kenapa kau bicara begitu?” kata Se Ra merasa bersalah.
“Kau
membawaku ke restoran yang pernah kau kunjungi bareng mantan seolah itu bukan
masalah besar. Dan di kantor, kau ingin menyembunyikan hubungan kita. Semua itu
bukti kalau perasaanmu padaku tak tulus.” Kata Tuan Yang
“Kenapa
kau berkata seperti itu?” ucap Se Ra sedih, Tuan Yang seperti tak ingin
membahasnya memilih pergi karena harus kembali bekerja.
“Kalau
begitu ayo kita umumkan.” Kata Se Ra, Tuan Yang tiba-tiba kembali melongokan
kepalanya, wajahnya tersenyum.
Akhirnya
keduanya masuk ke dalam ruangan, Se Ra meminta perhatian karena punya
pengumuman penting. Semua hanya menatap tapi tetap sibuk dengan pekerjaan. Tuan
Yang mengaku kalau ia dan Se Ra
berkencan. Semua hanya terdiam seperti tak peduli.
“Kami
sudah tahu.” Kata Tuan Ko, Keduanya melonggo kaget.
“Kami
semua sudah mengetahuinya. Jadi jangan khawatirkan apapun dan berbahagialah.” Kata
Young Ok
“Dan
tolong berhenti lakukan hal aneh di tangga darurat.” Komentar Tuan Park.
Keduanya
tersenyum bahagia langsung saling memegang tangan, seperti dunia milik mereka
berdua walaupun terjadi kekacauan di dalam ruangan.
Mi So dan
Young Joon sedang memilih bentuk tempat bulan madu, Lalu Mi So bertanya yang
mana yang paling disukai. Young Joon mengatakan yang tak peduli pergi kemana
saja, karena menurutnya Lagipula mereka tak akan meninggalkan hotel.
“Kenapa
tidak? Apa yang ingin kau lakukan di dalam hotel?” ucap Mi So binggung, Young
Joon langsun memperlihatkan mata nakalnya. Mi So langsung terlihat malu.
“Kau
panggil aku "Bos." Sampai kapan kau akan memanggilku begitu? “ ucap
Young Joon mengejeknya. Mi So yang kesal langsung memukul dengan kesal sampai
Young Joon terjatuh.
“Pernikahan
kita tinggal 2 minggu lagi. Biarkan aku hidup sampai saat itu sehingga aku bisa
jalan menyusuri altar.” Ucap Young Joon.
“Bos, apa
kau baik-baik saja?” kata Mi So tak enak hati, Young Joon meminta agar meniup
tempat yang sakit. Mi So pun terpaksa melakukanya, Young Joon bisa tersenyum
bahagia.
Young
Joon duduk di kamarnya menyilang kembali tanggalya dan melihat tangga 26, Hari H menuju pria menikah
jadi tinggal 13 hari lagi. Ia merasa
kalau Waktu berjalan begitu lambat
“Cepatlah
jalan! Aku ingin langsung ke hari-H. “ kata Young Joon berusaha meniup agar
bisa bergerak.
D- 12 à Mi So bangun dengan wajah bahagia lalu menatap
sapi yang ada disampingnya lalu berbicara pada Sapi pekerja keras, kalau Dalam
beberapa hari lagi, tak akan tidur disampingnya lagi.
D -11 à Young Joon memasak telur didapur, mengatakan
kalau harus latihan menyiapkan sarapan unuk Mi So.
D- 10 à Mi So berbaring seperti sedang berbicara dengan
Young Joon ang ada disampingnya karena pasti lelah dan harus mengantarnya pulang
setelah kerja lembur Young Joon mengaku bisa tangani kelelahan tapi merasa sulit
harus pulang kerumah sendirian.
“Aku
juga... Kurasa pilihan tepat menikah lebih awal.” Ungkap Mi So dan terlihat
Young Joon tinggal di rumah masing-masing dan berbicara di telp.
“Itu
adalah ide cemerlangku, Itu ideku menikah lebih awal.” Kata Young Joon bangga.
D – 8 à Mi So memint perhatian pada semua rekan kerjanya
kalau ingin membagikan undangan pernikahan. Semua berteriak bahagia dan
langsung mengucapkan selamat, Mi So tersenyum sambil tersipu malu.
D-1
Young
Joon menyuruh Mi So pulang karena mereka akan meniah jadi bisa istirahat. Mi So pikir Young Joon saja tak
istirahat maka ia juga tak mau melakukanya. Young Joon merasa terdengar seperti
Mi So yang tak ingin berpisah denganya
meski sejenak. Mi So mengaku seperti itu.
“Apa yang
kau lakukan?” tanya Mi So melihat Young Joon mengambil ponsel Mi So
“Aku tak
suka ini.” Kata Young Joon pada layar ponsel Mi So lalu mengubahnya menjadi “Suamiku”.
Mi So hanya bisa tersenyum melihatnya, Young Joon pun juga seperti senang bisa
menganti nama panggilan di ponsel Mi So.
Mi So
menemui Tuan Jung kalau akan meringkas proyek yangsedang ditangani Young Joon beserta
daftar orang-orang yang terlibat. Tuan Jung mengeluh Mi So yang masih bekerja
keras sehari sebelum pernikahannya, Mi So pikir harus merampungkan semuanya
sebelum pernikahan.
“Kau
bisa-bisa harus bekerja saat bulan madu kalau seperti itu... Hei.. Aku
peringakan kalian. Selagi mereka bulan madu, Apapun yang terjadi, Jangan
hubungi Nn. Kim. Apa Kalian paham?” kata Tuan Jung, Semua menganguk mengerti.
“Pergilah
bulan madu dengan hati yang tenang dan lakukan semua yang kau inginkan. “ kata
Tuan Jung, Mi So mengucapkan terimakasih dengan wajah tersipu malu lalu
berjalan pergi.
Young
Joon mengemudikan mobil melihat Mi So yang akhirnya bekerja seharian dan itu Benar-benar
sulit dipercaya. Mi So juga merasa Young Joon melakukan hal yang sama, karena harus
pastikan semuanya ditangani dengan baik selagi Young Joon tak berada ditempat.
“Karena
kau sudah bekerja keras, aku akan berikan bulan madu terbaik.” Ucap Young Joon.
“Sepertinya
aku tak akan bisa tidur nyenyak malam ini.” Kata Mi So
“Apa kau
ingin aku menemanimu demi hari esok yang indah? Apa kita putar arah dan ke
rumahku?” ucap Young Joon penuh semangat.
“Maaf,
tapi aku harus bertemu dengan kakak-kakakku. Aku ingin menghabiskan malam ini
dengan mereka.” Kata Mi So
“Kenapa
kau menemui mereka? Kau akan bertemu mereka besok.” Ucap Young Joon heran
“Kau
seharusnya menghabiskan malam sebelum pernikahan bersama keluarga.” Komentar Mi
So, Young Joon menganguk mengerti.
“Kalau
begitu aku dengan senang hati mengizinkanmu bersama mereka.” Ucap Young Joon.
Mi So
datang ke tempat kakaknya yang sudah menunggu, Pil Nam memberitahu kalau Ayah
juga akan datang, Mi So pun terlihat senang lalu ingin menuang Soju, tapi Pil
Nam melarang karena calon Pengantin tak boleh minum dan harus makan timun saja
supaya besok bisa memakai gaun. Mi So pikir benar juga.
“Apa
persiapannya sudah selesai? Aku menawarkan bantuan tapi kau tak mau. Kau harus
menghubungi kami saat pindah nanti.” ucap Pil Nam
“Aku
belum berkemas.. Aku ingin berkemas selagi kami pergi bulan madu.” Kata Mi So
“Rumah
itu akan terasa aneh setelah kau pergi.”ucap Wol Hee, Mi So juga memikirkan
yang sama.
“Astaga,
aku tak menyangka adik kecilku akan menikah.” Ungkap Pil Nam, Mi So meminta
kakaknya agar tak berkata seperti ituseakan kita tak akan jumpa lagi saja.
“Alangkah
lebih baik kalau ibu masih hidup, ya? Kapanpun kau menggelar hari penting dalam
hidupmu, Ibu tidak ada disana, saat aku memikirkan itu...” ucap Pil Nam dengan
mata berkaca-kaca., Mi So pikir kakaknya juga merasakan hal yang sama.
“Karena
kau yang paling muda, aku merasa sedih. Tak masalah aku kehilangan ibu. Tapi
aku sangat sedih, kau harus kehilangan ibu.” Ucap Pil Nam
“Bagiku
kalian berdua adalah sosok ibu. Sejak aku masih kecil, Kalian menyuapi dan
memandikanku, menyiapkan bekal. Kalian masih kecil juga, tapi kalian bekerja
keras mengisi peran ibu. Aku juga tahu itu... Terima kasih, kakak-kakakku.” Ucap
Mi So tak bisa menahan tangisnya,
“Mi So,
kau harus hidup dengan baik. Dapatkan semua kasih sayang yang tak kau dapatkan melalui
keluarga yang sempurna. Berbahagialah, adikku tercinta.” Ucap Pil Nam
Semua tiba-tiba
langsung menangis haru, Mi So langsung
segera menghapusnya. Tuan Kim datan menyapa semua anaknya, Mi So kaget melihat
rambut ayahnya yang pendek, Tuan Kim mengatakan kalau Mi So akan menikah besok.
“Banyak
orang yang akan menyaksikan, aku tak ingin mempermalukanmu.” Jelas Tuan Kim
“Ayah,
katamu rambut panjang itu adalah kebanggaan penyanyi rocker. Dan kau tak bisa
memotongnya.” Ucap Mi So
“Rambut
adalah kebanggaan penyanyi rocker. Tapi kau adalah kebangganku juga. Aku tak
ingin melakukan hal yang bisa melukaimu.” Kata Tuan Kim, Mi So makin terharu.
“Jangan
menangis... Rambut ini akan tumbuh lagi. Semangat rocker yang tiada akhir.” Kata
Tuan Kim lalu mengajak minum bersama.
Nyonya
Choi menerima telp, merasa tak enak hati karena menurutnya cukup memberi
selamat saja tapi mengirimkan hadiah yang begitu berharga dan mengucapkan
Terima kasih lalu menitipkan salam pada suaminya. Sung Yeon pikir kalau itu
hadiah untuk Mi So.
“Ya, dari
Ny. Kim, istri Ketua Konstruksi Taeyang. Dia sedang perjalanan bisnis ke luar negeri,
jadi tak bisa datang ke pernikahan. Sehingga dia mengirimkan ini sebagai
gantinya.” Ucap Nyonya Choi
“Ngomong-ngomong,
apa Mi So akan merasa tak nyaman menerima hadiah seperti ini?” kata Tuan Kim
“Aku
merasa seperti itu juga. Kurasa sementara ini kita harus lebih menghargai keinginannya.
Kalau begitu tak ada pilihan lagi. Aku harus memakainya.” Kata Nyonya Choi
akhirnya yang memakai sekotak perhiasan.
Sung Yeon
dan Tuan Kim saling melirik, Nyonya Choi merasa perhiasan it cocok denganya.
Saat itu Young Joon datang, Nyonya Choi tak percaya kalau Young Joon akhirnya
pulang kerumah sehari sebelum pernikahannya.
“Kau
sebaiknya habiskan hari sebelum pernikahan bersama keluarga, makanya aku datang
untuk menyapa kalian.” Kata Young Joon, Tuan Lee melonggo bingung.
“Membesarkan
anak cukup sulit, Dan kalian sudah membesarkanku dengan sangat baik, jadi aku
ingin mengucap terima kasih untuk itu.” Kata Young Joon.
“Apa
karena kami dapatkan menantu yang baik? Putra lancang kami baru saja berterima
kasih memakai kalimat yang lembut.” Ucap Tuan Lee tak percaya, Sung Yeon pun
tak percaya mendengarnya.
Sung Yeon
dan Young Joon duduk bersama,Sung Yeon mengetahui besok hari pernikahan adiknya
jadi mengucapkan Selamat atas
pernikahannya. Young Joon tahu kakakya itu akan segera berangkat dan bertanya
apakah akan kembali ke Perancis. Sung Yeon mengatakan tidak pergi kesana.
“Aku akan
berkelana kemanapun kaki membawaku.” Kata Sung Yeon, Young Joon bingung apa
maksudnya.
“Aku
ingin menemukan jati diri melaui perjalanan ini. Aku akan berkelana sampai lelah
dan kembali ke tempatku. Kurasa saat itu aku bisa jadi lebih baik.” Ucap Sung
Yeon, Young Joon menganguk mengerti.
“Kalau
begitu, apa kau akan kembali dengan buku baru?” tanya Young Joon, Sung Yeon
pikir itu mungkin saja.
“Aku akan
menunggumu.” Kata Young Joon lalu binggung dengan tatapan Sung Yeon yang
berbeda dan menanyakan alasanya.
“Karena
ini pertama kalinya kau berkata seperti itu.” Kata Sung Yeon
“Aku merasa
tak ingin mengecewakanmu.” Ucap Young Joon, Sung Yeon berjanji akan berusaha.
“Oh ya,
terima kasih hadiah pernikahannya. Kau dapatkan kekayaan karena royalti, jadi
kau beri kami hadiah besar.” Kata Young Joon
“Aku memberitahu
orang tua untuk tidak menerima bunga saat pernikahan besok. Kurasa ayah dan ibu
belum mengetahuinya.” Ucap Sung Yeon, Young Joon binggung apa maksudnya Bunga
“Kenapa
tidak boleh?” tanya Young Joon, Sung Yeon heran Young Joon menanyakan hal itu.
“Mi So alergi
pada bunga.” Kata Sung Yeon, Young Joon terkejut karena baru mengetahuinya.
Mi So tak
bisa tidur dengan dua kakaknya yang tidur dilantai, Young Joon mengirimkan
pesan “Aku sudah
suruh panita mengganti bunga dan buket dengan bunga buatan. Maafkan aku tidak
tahu kalau kau alergi bunga. Aku akan lakukan yang terbaik untuk lebih
mengenalmu.” Mi So tersenyum
membacanya.
“Terima
kasih. Aku juga akan berusaha untuk lebih mengenalmu. Suamiku.” Young Joon membaca pesan Mi So seperti jatuh
pingsan karena di panggil suami.
“Sudah
lewat tengah malam. Hari ini hubungan kita sebagai kekasih berakhir. Dan
menjadi pasangan menikah dimulai. Terima kasih sudah membuatku terjual.” Balas Young
Joon tetap dengan gaya narsisnya.
Tuan Lee melihat
rambut Tuan Kim yang pendek. Tuan Kim menjelaskan ingin tampil rapi jadi memutuskan
untuk memotongnya. Tuan Lee merasa sayang karena rambut Tuan Kim yang panjang
itu bagus dan ingin memanjangkan rambut seperti itu.
“Berhenti
bicara omong kosong.” Bisik Nyonya Choi pada suaminya.
“Memikirkan
akan menikahkan putri berhargamu pasti membuatmu tak bisa tidur.” Kata Nyonya
Choi
“Ya, kami
minum soju sama-sama tadi malam. Dan kami kesusahan bangun pagi ini.” Ucap Tuan
Kim. Pil Nam meminta agar ayahnya tak membahas hal itu.
“Aku
sangat tak sabar menanti pernikahan ini.” Ucap Tuan Kim mengalihkan
pembicaraan.
“Ya, aku
juga tak sabar ingin melihat kecantikan Mi So.” Kata Nyonya Choi.
Sek Seol
datang sendirian melihat Cuacanya sangat indah lalu kaget melihat Tuan Park
datang dengan mantan istrinya. Tuan Park
sengaja tak memberitahu karena Seol itu bermulut besar.
“Kami
memutuskan untuk bersama lagi.” Ucap Tuan Park malu-malu, Seol seperti senang
dan mengucapkan selamat.
“Oh
Yah.... Aku minta maaf soal kemarin... Aku melakukan kesalahan dan mengirimkan
coklat...” ucap Seol, Tuan Park langsung menghentikanya.
“Kau tak
perlu bahas pekerjaan... Jadi... Saat ini aku sangat bahagia... bagaimana kalau
kita tunda kesalahan hari ini ke besok? Kumohon.” Bisik Tuan Park lalu mengajak
Nyonya Choi masuk gedung.
Young Ok
datang dengan tergesah-gesah melihat Seol ada didepan gedung. Seol Ok melihat
Young Ok tampak gembira. Young Ok mengatakana kalau bertekad makan banyak hari
ini, karena banyak makan enak jadi akan berhenti diet dan makan seperti orang
gila. Mereka pun bersemangatk kalau Hari ini harus bersenang-senang dan makan
banyak sama-sama.
Ji Ah
berjalan dengan sedih, lalu dikagetkan dengan sosok pria didepanya. Tuan Ko mengunakan
setelan pakaian yang berbeda seperti dikantor. Tuan Ko mengaku Hari ini kencan
pertamanya jadi beli baju baru. Ji Ah kaget kalau ini hari kencan pertama Tuan
Ko.
“Apa kau
sudah punya pacar?” tanya Ji Ah sedih mendengarnya.
“Kalau
masih tersedia, Perasaanmu padaku.” Kata Tuan Ko, Ji Ah kaget memastikan kalau
maksudnya itu dirinya.
“Hari ini
kencanlah denganku.” Ucap Tuan Ko, Ji Ah langsung sumringah kalau bersedia
kencan dengan Tuan Ko.
“Apa kita
perlu minum Caramel Macchiato kesukaanmu?” tanya Tuan Ko, Ji Ah mengatakan apa
saja boleh.
“Kopi
dari mesin jual kopi juga tak masalah. Bahkan air keran juga tak apa-apa.” Kata
Ji Ah penuh semangat. Tuan Ko pun mengajak Ji Ah masuk dengan mengengam tangan
pacarnya, Ji Ah pun tersipu malu.
Di ruang
tunggu
Tubuh
Young Joon bergetar seperti sangat gugup. Mi So bertanya apakah Young Joon
segugup dan seresah itu. Young Joon mengejek kalau Orang yang gugup dan resah
itu sepertinya Mi So dengan mencoba menghentikan kakinya yang terus bergetar.
“Aku sudah
pidato didepan ribuan orang Aku tak gugup bahkan saat aku menandatangani
kontrak bernilai jutaan.” Kata Young Joon tak bisa menghentikan getaran
dikakinya.
“Jika kau
segugup itu, aku akan memegang tanganmu.” Ucap Young Joon memegang tangan Mi So
dengan duduk disampingnya.
“Kakakku
memberiku obat penenang, Apa kau mau?” ucap Mi So menawarkan
“Aku tak
butuh, tapi kalau kau memaksa, Aku akan memakannya.” Kata Young Joon, Mi So
memberitahu Ada di dalam tas.
Young
Joon langsung mengambilnya dan meminumnya, Mi So meminta Young Joon agar minum
perlahan saja. Young Joon pun seperti sudah mulai tenang dan membaik. Mi So
hanya bisa tersenyum melihat tingkah Young Joon yang sangat gugup.
Semua
tamu sudah duduk dibangku masing-masing, saat itu Nona Oh masuk dengan tatapan
sinis, beberapa tamu menyapa Nona Oh Ji Ran yang model sebagai fansnya. Tuan
Jung melihat Ji Ran dan membiarkan duduk dibangku yang kosong.
“Suatu
kehormatan... Ji Ran, aku penggemar berat. Aku cuma minum soju yang kau
iklankan.” Ucap Tuan Jung, Tuan Park mengaku juga melakukanya. Ji Ran pun
mengucapkan terimakasih
“Maafkan
aku berkata ini, tapi apa kita bisa foto bareng?” kata Tuan Jung, Ji Ran pun memperbolehkanya
dengan senyuman.
“Ngomong-ngomong,
Ji Ran, Kau disini untuk siapa? Siapa yang ingin kau beri selamat?” tanya Tuan
Park
“Aku
bukan untuk memberi selamat. Aku tidak tahu Mi So itu jahat, dia pembohong
besar. Katanya dia tak pacaran dengan Young Joon-ku. Aku akan balas dendam
padanya. Memakai gaun putih katanya pantangan, tapi aku memakainya. Aku harus
lebih cantik darinya dan membalasnya Dan memenuhi dendamku.” Ucap Ji Ran penuh
dendam.
Se Ra
dengan Tuan Yang hanya bisa melonggo mendengarnya, Tuan Jung pun meminta agar
tak perlu membahasnya. Seol datang menyapa semua rekan kerjanya, lalu tersadar
kalau Ji Ran duduk disampingany dan mengaku sebagai penggemar beratnya.
“Kau
bahkan lebih cantik dariku... Astaga, aku bahagia bertemu denganmu!” ucap Seol
lalu melakukan kesalahan dengan menjatuh jus diatas baju Ji Ran.
Ji Ran
menjerit kesal dengan tatapan sinisnya, Seol langsung meminta maaf, Ji Ran
kesal karena seharusnya balas dendam lalu bergegas pergi. Tuan Jung memanggil
kalau tas Ji Ran yang ketinggalan. Ji Ran pun segera memanggilnya lalu
pergi. Tuan Jung pun senang Ji Ran pergi
karena sudah mendapatkan foto dengan model kesayanganya.
Mi So
terlihat sangat gugup ketika pegawai memberitahu kalau mereka harus bersiap
memasuki aula. Tuan Park sebagai MC memberitahu upacaranya akan segera
dilangsungkan Jadi meminta tamu undangan untuk duduk. Semua seperti tak sabar
menunggu.
“Wahh,
aku iri sekali.” ucap Se Ra, saat itu Tuan Yang mengambil setangkai bunga lalu
memberikanya. Se Ra tersipu malu menerima bunga dari Tuan Yang. Sementara Tuan
Ko terlihat malu-malu memegang tangan Ji Ah yang baru saja dikencaninya.
“Kalau
begitu, pernikahan mempelai pria, Lee Young Joon dan mempelai wanita, Kim Mi
So, Dimulai sekarang.” Kata Tuan Park. Semua langsung memberikan tepuk tangan
yang meriah.
Keduanya
berdiri didepan pintu altar, Mi So terlihat masih gugup. Young Joon meminta
agar Mi So memegang lenganya. Mi So pun mulai memegang lengan Young Joon tapi
masih merasakan gugup.
“Aku akan
melindungimu seperti ini selama sisa hidupku. Aku janji itu.” Ucap Young Joon,
Mi So terdiam mendengarnya.
“Ada apa?
Apa kau tak yakin aku bisa menepati janjiku?” kata Young Joon, Mi So mengaku
bukan seperti itu.
“Aku tahu
kau orang yang menepati janji dari siapapun. Kau sudah menepati semua janjimu
padaku bahkan janji saat kita masih kecil.” Ucap Mi So.
Flash Back
Mi So
meminta agar Young Joon berjanji untuk menikahinya, Young Joon mengatakan tak bisa. Mi So dengan
wajah sedih bertanya kenapa tak bisa menikah denganya. Young Joon menjelaskan
kalau saat dewasa mereka harus menikah dengan orang yang dicintai.
“Kalau
begitu kau tinggal mencintaiku saat kita dewasa kelak!” ucap Mi So polos
“Baiklah,
ayo kita menikah.” Ucap Young Joon, Mi So ingin Young Joon berjanji
“Aku akan
kembali lagi kemari, Mi So.” Ucap Young Joon.
“Apa kau
benar-benar akan menemuiku?” kata Mi So, Young Joon menganguk dan akhirnya
keduanya saling menyilangkan jari untuk berjanji.
Tuan Park
memanggil kedua mempelai untuk masuk, Young Joon pun mengajak Mi So masuk
ruangann. Saat keduanya masuk semua berteriak memberikan selamat dan juga tepuk
tangan yang meriah, wajah bahagia terlihat pada keduanya.
Saat itu
seperti kenangan keduanya saling bergandengan selama menjadi bos dan juga
sekertaris. Lalu keduanya berdiri didepan altar penikahan dan Young Joon
menatap Mi So lalu memberikan ciuman, saat itu juga tirai dibelakang terbuka
dan ada air mancur yang terlihat sangat indah.
Semua
tamu menjerit seperti malu melihat keduanya ciuman, terlihat videp dimulai saat
pertama kali Mi So yang berani mencium Young Joon lebih dulu lalu mereka
berciuman diwaktu tertentu dan terlihat sangat penuh gairah.
“Kau
adalah duniaku, dan setiap momen hidupku. Setiap momen dalam hidupku adalah
kau.” Gumam Young Joon.
THE END
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Argghhh happy ending...suka sukaaaa :³... Makasih banyak mbakkkk...semangat nulis sinopsis drama ya mbak....maaf ga bisa follow ig mbak, ga maen ig wkwkwkkw
BalasHapusAh.... Makasih atas sinopisnya 😍😍
BalasHapusAh.... Makasih atas sinopisnya 😍😍
BalasHapusAh.... Makasih atas sinopisnya 😍😍
BalasHapusSuka bgt klo happy ending...thanks mba sm sinopsisnya...🤗
BalasHapusWadaww.. 😂
BalasHapusMakasih min sinopsisnya. Seneng baca di blog ini, bisa dimengerti kalimatnya. SEMANGAT!!
(lupain kalo Senin UAS) :|
Makasih, sinopsisnya....... Makassih...... Bahkan kata terimakasih pun not enough pokonya makasihhhhhhhhhhhh 🤗🤗
BalasHapusMakasih buat sinopsisnya menyenangkan dapat membaca sinopsis yg di uraikan dengan baik..👍
BalasHapusTerimakasih untuk sinopsis nya,menyenangkan bisa membacanya. uraian yang sangat bagus.👍
BalasHapusngakakk sediri bacany,jalan ceritanya bagus
BalasHapus