PS : All images credit and content copyright : KBS
Shin
duduk diam di depan vacum cleaner, sambil bercerita kalau Ibunya menangis hari
ini, tapi tidak bisa memeluknya Karena Kang So Bong bilang harus menghibur seseorang kalau mereka mau saja. So
Bong menatap Shin dari kejauhan.
“Ibu ingin
bersama dengan manusia Nam Shin daripada penghiburan dariku.” Kata Shin sedih
“Kaleng...
Kau sedang apa sama vakum?” tanya So Bong.
Shin memberitahu kalau Vacum itu teman.
“Teman
yang kutemui di sini.” Kata Shin, So Bong binggung tapi akhirnya mengerti kalau
Vacum itu adalah robot seperti Shin.
“Itu 'kan
pendapatmu, tapi siapa yang tahu pendapat dia?” kata So Bong, tapi saat itu
Vacum berjalan mendekat Shin.
“Berarti
kalian memang berteman, ya? Bagaimana? Apa kau dan temanmu ingin kerja
sukarela?” kata So Bong.
Shin dan
vacum cleaner berkerja membersihkan rumah, So Bong menyuruh Shin agar
membersihkan sudut lain, Vacum Cleaner mengikuti perintah Shin. So Bong tak
percaya kalau Temannya penurut juga dan Shin itu berarti mitra robot yang
sempurna.
“Hei... Bukannya
ibumu itu sangat jahat? Dia meninggalkanmu di sini tapi dia cuma peduli sama si
brengsek Nam Shin.” Kata So Bong
“Tak
apa... Karena Manusia Nam Shin juga anaknya
Ibu.”ucap Shin
“Memangnya
kau bukan anaknya? Jika dia mengabaikanmu lagi, bilang ke dia kau tak mau jadi
manusia Nam Shin lagi. Bilang saja kau akan memberitahu semua orang kalau kau itu robot.
Memberontaklah sama ibumu.” Kata So Bong. Shin binggung dengan kata
Memberontak.
“Ya... Bisanya
anak-anak manusia membangkang sama orang tuanya. Coba Lihat saja aku. Aku malah
melakukan apa yang dilanggar ayahku.”
Kata So Bong.
“Itu 'kan
alasan yang tidak masuk akal untuk dirimu sendiri.” Ucap Shin. So Bong terlihat
binggung.
“Manusia
Nam Shin berhak bersama Ibu juga. Saat aku bersama ibuku, dia sendirian” kata
Shin
“Hei.. Kau tidak perlu khawatir sama manusia Nam
Shin. Kalau kau punya waktu mengkhawatirkannya, maka kau bersih-bersih saja.”
Kata So Bong
So Bong
pun berjongkok memanggil vacum cleaner karena ingin jadi teman robot. Tapi
Vacum cleaner hanya diam saja, So Bong
mengeluh kalau Vacum hanya berteman dengan robot saja dan tidak suka manusia.
Shin hanya tersenyum.
So Bong
pikir kalau Ini namanya diskriminasi dengan wajah kesal. Shin menyuruh vacum
agar mendekat, So Bong tersenyum lebar karena vacum cleaner mau datang padanya
dan berkomentar kalau vacum juga ingin menjadi temannya.
“Apa Kau
dulu punya teman? Sebelum datang ke sini, kau tinggal dimana?” tanya So Bong
penasaran.
Shin dan
So Bong duduk di pinggir kolam renang dengan proyektor, terlihat pemandangan
Ceko. So Bong melihat pemandangan yang indah dan ingin tahu dimana itu, Shin menjawab kalau itu di Karlovy Vary, Ceko.
Tempat dirinya dibuat.
“Apa Kau
tinggal sama ibumu di sana?” tanya So Bong. Shin membenarkan.
“Ibuku pencipta,
keluarga, dan temanku Dan kau akhirnya kehilangan ibumu karena manusia Nam Shin.” Cerita Shin
“Kau
pasti kesal.” Komentar So Bong. Shin pikir tidak tahu rasanya kesal.
“Hei, aku
mau lihat fotoku... Fotoku yang pakai gaun pengantin tadi.” Kata So Bong. Shin
pun menganti dengan foto So Bong.
“Aku tidak
memperhatikan ini sebelumnya. Tapi aku benar-benar terlihat luar biasa di foto
itu. Alangkah senangnya kalau penampilanku seperti itu terus setiap hari.” Ucap
So Bong
Shin
menatap proyektor dan layar berubah seperti slide show. So Bong melihat kalau
semua adalah fotonya. Shin menjelaskan
kalau itu gambaran bagaimana ia melihat So Bong, menurutnya So Bong adalah tipe
wanita ideal yang selalu dibicarakan oleh manusia.
“Aku
terlihat sangat cantik... Wah... Aku senang jadinya... Kau bahkan jago
menyemangatiku. Kau memang kacung terbaik yang pernah ada.”ucap So Bong
“Kau juga
majikan terbaik yang pernah ada. Berkat kau, kita belum ketahuan.” Kata Shin
Ia lalu
memperlihatkan video memberitahu kalau itu saat setelah menciumnya. So Bong
kesal karena Shin memutar video itu lalu menyuruh agar cepat matikan itu dengan
menutupi proyektor. Shin menyuruh So Bong untuk menonton saja.
“Aku
tidak pernah ada bilang akan membantumu dengan bibirku. Jika kau manusia, ini
bisa dianggap pelecehan seksual” teriak So Bong marah
“Kalau
seandainya aku manusia, kira-kira bagaimana jadinya?...Kalau aku manusia, apa
kau akan marah padaku karena menciummu?”
tanya Shin. So Bong terlihat binggung.
“Maaf.
Padahal kau tidak suka kalau aku kontak fisik denganmu.” Ucap Shin lalu So Bong
menerima telp dari Tuan Seo.
“Kang So
Bong-ssi, aku ingin bertemu denganmu.
Aku sudah menyuruh sopir, jadi kau bisa
langsung naik mobil.” Ucap Tuan Seo. So Bong mengerti.
So Bong
bergegas pergi, Shin mengajak pergi bersama. So Bong meminta agar Shin Jangan
berlebihan dan Jangan mengikutinnya. Shin menegaskan tugasnya itu melindungi So
Bong dan Seo Jong Gil itu orang yang berbahaya.
“Itu dianggap
perlindungan kalau orang itu ingin dilindungi. Jangan ikuti aku, oke?” kata So
Bong. Shin pun membiarkan So Bong pergi lalu melihat kalung dari ibunya yang
tertinggal.
Sang Guk
mengemudikan mobil dengan So Bong duduk dibelakang, wajah So Bong terlihat
ketakutan saat ingin memegang kalungnya ternyata tak dipakai. Sang Guk dengan
nada dingin memberitahu kalau sudah sampai. So Bong bertanya “Di mana ini?”
“Dia
menunggumu di lantai atas.” Kata Sang Guk. So Bong pun berjalan menaiki tangga,
sementara Tuan Seo sedang menatap ponselnya.
Flash Back
Tuan Park
memberitahu kalau Ada yang lucu tentang
tampilan iklan elektronik itu. Ia menelepon biro iklan dan mereka mengatakan
tidak pernah menayangkan foto seorang wanita
bergaun pengantin.
“Mereka
benar-benar mengeluh tentang iklan yang
diganggu oleh gelombang elektromagnetik
yang tidak diketahui.” Ucap Tuan Park
“Lalu
bagaimana foto ini bisa masuk di iklan
itu?” tanya Tuan Seo. Sang Guk mengaku belum bisa mengetahuinya.
“Tapi menurutku
Kang So Bong dan Dr. Oh terlibat dengan apa yang terjadi. Aku mendengar Kang So
Bong berbicara tentang Dr. Oh. Pasti ada
yang mereka rahasiakan dari kita.” Kata Sang Guk yakin .
So Bong
menemui Tuan Seo, seperti tak percaya kalau diminta agar mencaritahu tentang ibunya Shin. Tuan Seo
ingin So Bon mencaritahu tempat tinggal Nyonya Oh dan harus bertemu
dengannya sebelum Shin menikah. So Bong
terlihat kebingungan.
“Kenapa?
Apa Kau tidak percaya diri?” tanya Tuan Seo. So Bong mengaku bukan seperti itu.
“Aku
hanya ingin tahu kenapa Anda melakukan ini.” Kata So Bong
“Kenapa
kau menanyakan itu padaku? Tugasmu cuma melakukan perintahku.” Tegas Tuan Seo marah. So Bong
meminta maaf karena sudah kelewatan.
“Sejujurnya,
aku telah memikirkan tentang tugasmu. Kau rupanya selama ini belum benar-benar
memberiku informasi yang berguna tentang Shin. Jika kau gagal sekali lagi maka
aku akan menganggapnya kau melakukannya dengan sengaja. Tapi, kurasa itu tidak
masalah apa kau dibayar dari aku atau mereka.” Ucap Tuan Seo
“Anda berhak
mencurigaiku... Aku akan berusaha semampuku untuk mencaritahunya... Akan
kupastikan Anda dapat mempercayaiku lagi.” Tegas So Bong. Tuan Seo berkomentar
kalau itu memang harus dilakukan.
“Pengkhianatan
itu kerumitan bagi kedua belah pihak. Bukankah begitu?” kata Tuan Nam, So Bong
tahu dengan hal itu.
“Jadi
jangan pernah menghubungiku seperti ini
lagi. Kau tidak pernah tahu siapa yang akan kukhianati.” Tegas So Bong
Akhirnya
So Bong berjalan keluar, Shin mencoba menelp tapi battery ponselnya habis dan
langsung mati. Wajahnya terlihat
ketakutan karena merasa ada yang mengejarnya, sampai akhirnya tak sengaja
bertemu dengan Reporter Jo.
“Kenapa
tampilanmu itu?” tanya So Bong binggung melihat tampilan temanya.
Saat itu
segerombolan anak remaja berteriak agar bunuh dia, So Bong dan Reporter Jo pun mengajak kabur
dari para remaja yang mengejar. Keduanya pun akhirnya sampai di warung kaki
lima.
So Bong
kaget mengetahui Sekelompok penggemar datang ke rumah temanya karena menulis artikel negatif tentang salah
satu boy band. Reporter Jo menceritakan anak-anak itu memecahkan jendela
dan melemparkan tepung ke arahnya.
“Bahkan Mereka
berkemah di luar rumahku selama
berhari-hari. Aku pun sampai harus tidur di motel.” Cerita Reporter Jo
“Kau
sendiri yang salah. Penggemar idol 'kan sangat menakutkan belakangan ini.” Ucap
So Bong
“Lalu Kau
sendiri? Kau tidak datang padaku kecuali
kau ada masalah.” Ucap Reporter Jo
“Sepertinya
Direktur Eksekutif Seo mencurigaiku.”
Kata So Bong. Reporter Jo mengeluh dengan So Bong yang Akhirnya menyadarinya
juga.
“Kau dan
Direktur Nam sering mesra berduaan. Jadi
Mana mungkin dia tidak mencurigaimu?” ucap Reporter Jo.
So Bong
menyangkal kalau mereka bukan mesra. Reporter Jo menyuruh So Bong agar berhenti
saja dengan memberikan alasan pada Shin,
menurutnya dua orang itu adalah orang yang berkuasa.
“Jika kau
terlibat di antara mereka..,hati dan otakmu nanti akan hancur berkeping-keping.
Sudah banyak untungmu dari mereka jadi berhentilah.” Kata Reporter Jo
So Bong
mengingat ucapannya pada Shin “Entah bagaimanapun aku akan melindungimu karena
aku pengawalmu.” Repoter Jo menyadarkan lamunan temanya dan tak mau menjawab
ucapanya. Ia meminta So Bong untuk
menuruti yang dikatakan saja.
“Tapi
'kan tidak semudah itu. Jangan ikut campur. kau ke gym ayahku saja besok pagi. Kamarku
kosong.” Kata So Bong
“Ini Kenapa?
Apa Baterainya habis?” ucap Repoter Jo lalu meminta bibi meminjamkan charger
ponsel.
Shin
datang ke tempat Tuan Kang memberitahu kalau Kang So Bong menjatuhkan
kalungnya. Tuan Kang mengeluarkan ponselnya, Shin memberitau kalau Ponsel So
Bong mati jadi tidak bisa
menghubunginya. Tuan Kang mengumpat kesal, saat itu Shin mencoba alat pelacak
GPS milik So Bong. Tuan Kang binggung dengan pandangan Shin.
“Ponselnya
sudah nyala lagi. Aku telah menemukan lokasi Kang So Bong. Dia di
Imun-dong. Jadi Aku permisi” kata Shin
“Hei...
Mau kemana? Jangan bergerak. Istirahat
di tempat. Imun-dong itu tempat tinggalnya Reporter Jo. Jadi biarkan saja dia”
ucap Tuan Park
“Dan kau...
Siapa kau memeriksa lokasi Kang So Bong malam-malam begini? Dia pengawalmu dan
Bukan kau pengawalnya! Padahal kau kelihatan normal. Tapi...” kata Tuan Kang
lalu mengajak Shin agar masuk.
Tuan Kang
sudah mulai mabuk dengan minum banyak botol soju sementar Shin masih tetap
sadar. Tuan Kang mengaku tidak pernah
berduaan dengan orang kelas atas seperti
Shin jadi merasa gugup. Ia meminta agar
Shin mengerti karena ia minum cairan keberanian. Shin hanya tersenyum.
“Kau...
Lihatlah mataku... Apa hubunganmu dengan putriku? Apa itu hubungan
pria-wanita?” ucap Tuan Kang
“Tidak.
Hubungan pria-wanita hanya bisa dilakukan sesama manusia.” kata Shin
“Jadi
maksudnya cuma kau yang manusia,tapi anakku bukan manusia?” kata Tuan Kang.
Shin mengaku kalau itu kebalikannya.
“Kau
bilang Kebalikannya? Jadi maksudnya anakku cuma manusia biasa dan kau jutawan
yang lebih tinggi dari manusia? Begitu?
Manusia atau bukan manusia..., kau tidak boleh
hidup seperti itu. Kau pikir uang itu segalanya, kan?” ucap Tuan Kang
“Kau
pikir aku akan peduli kalau Kang So Bong dan kau terlibat? Kau pikir aku akan
berharap mendapatkan sesuatu dari konglomerat? Tidak sama sekali... Aku malah
benci uang. Aku tidak akan menerimanya walau
kau memberikannya padaku. Tidak!” ucap Tuan Kang
“Bohong...
Bapak akan menerimanya walau aku memberikan uang padamu” kata Shin memegang
tangan Tuan Kang.
“Tentu
saja.. Aku mungkin akan menerimanya kalau kau memberikannya padaku. Karena
uang, hidup So Bong berakhir. Karena uang, dia kalah dari apa yang seharusnya dia menangkan, ada batang baja
dipasang di kakinya dan karirnya sebagai seorang UFC fighter berakhir.” Kata Tuan Kang sedih
“Aku... Jika
aku seorang konglomerat sepertimu, itu pasti tidak akan terjadi pada putriku.
Dia pasti akan terbang di atas ring sekarang.” Ucap Tuan Kang.
“Pak...
Apa Kau tahu bagaimana kerennya So Bong
di ring? Dia menatap lawannya... Dia membunuh mereka semua.” Kata Tuan Kang dan
akhirnya jatuh tertidur di paha Shin.
Pagi hari
Shin
masih membiarkan Tuan Kang tidur dipangkuanya. Tuan Ji menelp menanyakan
keberadaanya karena belum pulang. Shin mengatakan sedang ada di gym. Tuan Ji
heran kenapa Shin ada disana dan bertanya apakah sedang bersama Kang So Bong.
“Tidak...
Bukan Kang So Bong, tapi sama ayahnya.” Kata Shin. Tuan Ji makin kaget
mendengarnya.
“Aku tidak
bisa bergerak sekarang, jadi aku nanti pulangnya.” Kata Shin. Tuan Ji mengeluh kalau Shin robot makin mirip
seperti Shin.
Tuan Ji
ingin memberitahu tentang Shin tapi Tuan Nam menyuruh agar membiarkan saja.
Tuan Nam menegaskan kalau sengaja menelepon agar ikut dengannya menurutnya
Semua yang dikatakan Tuan Ji kemarin benar.
“Aku
tidak akan memperlakukanmu seperti Jong Gil lagi. Aku tidak akan menyuruhmu
memanggilku "Kakek" juga... Dasar kau.” Ucap Tuan Nam sambil
tersenyum
“Terima
kasih, Pak Ketua... Wartawan akan segera menelepon. Katakan ke mereka..
tanggalnya sudah benar.” Kata Tuan Nam, Tuan Ji terlihat binggung.
Saat itu
ponsel Tuan Ji berdering, seperti seseorang menanyakan tentang Tanggal
pernikahan Shin.
Tuan Ji
mengantar Tuan Nam masuk ke dalam gedung, So Bong melihat dari depan sambil
menelp Reporter Jo kalau akan mengundurkan diri dan menyuruh segera pergi ke
gym saja. Sementara Tuan Seo bertemu dengan Tuan Nam di ruangan.
“Jadi Anda
mengumumkan tanggal pernikahan tanpa
berkonsultasi denganku.”ucap Tuan Seo
“Apa Kau
kesal? Bukankah lebih baik membiarkannya saja?” kata Tuan Nam
“Tentu
saja aku setuju. Direktur Nam harus menikah dan kembali bekerja menangani mobil
otonom agar aku bisa mendukungnya.” Ucap Tuan Seo
“Bicara
soal itu. ada seseorang yang dapat membantunya memimpin tim mobil otonom.” Kata
Tuan Seo
“Kurasa
posisi itu akan menjadi milikku. Anda mengatakan akan mempercayakan Tim Mobil
Otonom padaku, Pak Ketua.” Ucap Nyonya Oh masuk ruangan, Tuan Seo terlihat
kaget.
“Kukira
kau menolaknya... Bukankah, Berarti tidak?” kata Tuan Nam
“Manajer
Tim Ji sudah membujuk dan memohon padaku. Dan Juga..., aku tidak melakukan
kesalahan apapun. Jadi aku tidak punya alasan hidup bersembunyi lagi.”kata
Nyonya Oh
Tuan Ji
mengucapkan Terima kasih. Nyonya Oh pikir tak perlu karena khawatir dengan
keberadaan Shin sekarang. Tuan Ji pikir karean Nyonya Oh bergabung dengan PK,
jadi Shin pasti akan menjadi lebih baik. Nyonya Oh pikir Tuan Ji Jangan terlalu
khawatir karena masih ada cara terakhir.”
“Apa
Maksudnya kill switch? Jika kita aktifkan itu, apa dia benar-benar akan
hancur?” ucap Tuan Ji
“Kuharap
itu tidak akan terjadi. Meskipun itu tidak akan terelakkan ketika Shin siuman.”
komentar Nyonya Oh lalu mengajak pergi.
So Bong
tak sengaja mendengar kalau mereka akan "Menghancurkan" adn Itu sama
saja dengan membunuh Shin. Saat itu Reporter Jo menelp kalau sudah ada di Gym
dan tak percaya dengan yang dilihat. So
Bong akhirnya datang melihat Shin membiarkan ayahnya tertidur di pahanya.
“Dia
terus seperti ini semalaman... Bisa-bisa kakinya nanti mati rasa. Untuk siapa
dia melakukan ini?” ucap Reporter Jo heran
“Biarkan
saja dia tidur... Kau tahu sendiri aku bisa menangani ini.” Kata Shin.
So Bong
mengingat kembali yang dikatkaan Tuan Ji “Apa Maksudnya kill switch?< Jika
kita aktifkan itu, apa dia benar-benar akan hancur?” Dan Nyonya Oh pikir belum
pasti walaupun pasti akan terjadi kalau Shin siuman. Ia langsung mengomel Shin
itu bodoh dan menyuruhnya segera berdiri.
“Jangan
keras-keras bicaranya. Kalau aku berdiri, nanti dia bangun.” Ucap Shin
“Kau tak
mau berdiri! Cepat Berdiri.” Ucap SobOng
marah, semua kaget karena Shin mengunakan bahasa banmal. So Bong lalu
menarik Shin keluar dan Reporter Jo langsung duduk mengantikan posisi Shin.
So Bong
kesal dengan Shin yang cerdas tapi kesal
dengan tingkahnya. Ia marah karena membiarkan ayahnya berbaring di pangkuan Shin semalaman. Ia juga makin
kesal karena Shin dan ingin tahu siapa yang menyuruhnya.
“Aku
tidak bisa melacakmu, jadi aku mencarimu. Karena melindungimu itu aturanku.”
Ucap Shin
“Kusuruh
kau menyingkirkan aturan itu.” Kata So Bong makin kesal, Shin tiba-tiba
mengambil tas So Bong
“Aku
kacungmu, jadi aku harus membawakanya”
ucap Shin. So Bong hanya menatapnya sampai Shin menyadarkanya.
“Jangan
lakukan hal-hal seperti ini mulai
sekarang.” Tegas So Bong mengambil tasnya kembali. Shin ingin tahu alasanya.
“Mulai
hari ini, kau bebas. Kau tidak perlu lagi menuruti perintahku.. Kau bukan lagi
kacungku Dan kau bukan lagi kacungnya orang lain. Jadi jangan turuti perintah
siapa pun. Buatlah penilaian dan keputusanmu sendiri.” Tegas So Bong
“Tapi aku
tidak diizinkan melakukan itu... Aku harus meniru manusia Nam Shin.” Ucap Shin
So Bong
menegaskan kalau Nam Shin itu Nam Shin, dan Shin itu dirinya sendiri. Shin
binggung melihat sikap So Bong yang berbeda. So Bong menegaskan Mulai hari ini
akan berhenti menjadi pengawalnya dan mengucapkan terimakasih lalu berjalan
pergi.
“Sekarang,
aku menyadarinya, kenapa ada aturan yang ditambahkan untuknya.” Gumam Shin.
So Bong
sebelumnya meminta maaf mewakili Seo Ye Na, dan mengatakan kalau Nyonya Oh itu
jahat karena meninggalkan Shin sendiri dan hanya peduli dengan si brengsek Nam
Shin. Lalu mengatakan kalau Nam Shin dan Robot Shin itu berbeda.
“Wanita
itu hanyalah dia manusia yang melihatku apa adanya.” Gumam Shin lalu mengejar
So Bong dan menariknya. Keduanya pun saling menatap.
Bersambung
ke episode 17
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar