PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 10 Juli 2018

Sinopsis Are You Human Too Episode 16

PS : All images credit and content copyright : KBS

Shin duduk diam di depan vacum cleaner, sambil bercerita kalau Ibunya menangis hari ini, tapi tidak bisa memeluknya Karena Kang So Bong bilang harus  menghibur seseorang kalau mereka mau saja. So Bong menatap Shin dari kejauhan.
“Ibu ingin bersama dengan manusia Nam Shin daripada penghiburan dariku.” Kata Shin sedih
“Kaleng... Kau sedang apa sama vakum?” tanya So Bong.  Shin memberitahu kalau Vacum itu teman.
“Teman yang kutemui di sini.” Kata Shin, So Bong binggung tapi akhirnya mengerti kalau Vacum itu adalah robot seperti Shin.
“Itu 'kan pendapatmu, tapi siapa yang tahu pendapat dia?” kata So Bong, tapi saat itu Vacum berjalan mendekat Shin.
“Berarti kalian memang berteman, ya? Bagaimana? Apa kau dan temanmu ingin kerja sukarela?” kata So Bong. 

Shin dan vacum cleaner berkerja membersihkan rumah, So Bong menyuruh Shin agar membersihkan sudut lain, Vacum Cleaner mengikuti perintah Shin. So Bong tak percaya kalau Temannya penurut juga dan Shin itu berarti mitra robot yang sempurna.
“Hei... Bukannya ibumu itu sangat jahat? Dia meninggalkanmu di sini tapi dia cuma peduli sama si brengsek Nam Shin.” Kata So Bong
“Tak apa... Karena Manusia Nam Shin juga  anaknya Ibu.”ucap Shin
“Memangnya kau bukan anaknya? Jika dia mengabaikanmu lagi, bilang ke dia kau tak mau jadi manusia Nam Shin lagi. Bilang saja kau akan memberitahu  semua orang kalau kau itu robot. Memberontaklah sama ibumu.” Kata So Bong. Shin binggung dengan kata Memberontak.
“Ya... Bisanya anak-anak manusia membangkang sama orang tuanya. Coba Lihat saja aku. Aku malah melakukan apa  yang dilanggar ayahku.” Kata So Bong.
“Itu 'kan alasan yang tidak masuk akal untuk dirimu sendiri.” Ucap Shin. So Bong terlihat binggung.
“Manusia Nam Shin berhak bersama Ibu juga. Saat aku bersama ibuku, dia sendirian” kata Shin
“Hei..  Kau tidak perlu khawatir sama manusia Nam Shin. Kalau kau punya waktu mengkhawatirkannya, maka kau bersih-bersih saja.” Kata So Bong
So Bong pun berjongkok memanggil vacum cleaner karena ingin jadi teman robot. Tapi Vacum cleaner hanya diam saja,  So Bong mengeluh kalau Vacum hanya berteman dengan robot saja dan tidak suka manusia. Shin hanya tersenyum.
So Bong pikir kalau Ini namanya diskriminasi dengan wajah kesal. Shin menyuruh vacum agar mendekat, So Bong tersenyum lebar karena vacum cleaner mau datang padanya dan berkomentar kalau vacum juga ingin menjadi temannya.
“Apa Kau dulu punya teman? Sebelum datang ke sini, kau tinggal dimana?” tanya So Bong penasaran. 


Shin dan So Bong duduk di pinggir kolam renang dengan proyektor, terlihat pemandangan Ceko. So Bong melihat pemandangan yang indah dan ingin tahu dimana itu,  Shin menjawab kalau itu di Karlovy Vary, Ceko. Tempat dirinya dibuat.
“Apa Kau tinggal sama ibumu di sana?” tanya So Bong. Shin membenarkan.
“Ibuku pencipta, keluarga, dan temanku Dan kau akhirnya kehilangan  ibumu karena manusia Nam Shin.” Cerita Shin
“Kau pasti kesal.” Komentar So Bong. Shin pikir tidak tahu rasanya kesal.

“Hei, aku mau lihat fotoku... Fotoku yang pakai gaun pengantin tadi.” Kata So Bong. Shin pun menganti dengan foto So Bong.
“Aku tidak memperhatikan ini sebelumnya. Tapi aku benar-benar terlihat luar biasa di foto itu. Alangkah senangnya kalau penampilanku seperti itu terus setiap hari.” Ucap So Bong
Shin menatap proyektor dan layar berubah seperti slide show. So Bong melihat kalau semua adalah fotonya.  Shin menjelaskan kalau itu gambaran bagaimana ia melihat So Bong, menurutnya So Bong adalah tipe wanita ideal yang selalu dibicarakan oleh manusia.
“Aku terlihat sangat cantik... Wah... Aku senang jadinya... Kau bahkan jago menyemangatiku. Kau memang kacung terbaik yang pernah ada.”ucap So Bong
“Kau juga majikan terbaik yang pernah ada. Berkat kau, kita belum ketahuan.” Kata Shin
Ia lalu memperlihatkan video memberitahu kalau itu saat setelah menciumnya. So Bong kesal karena Shin memutar video itu lalu menyuruh agar cepat matikan itu dengan menutupi proyektor. Shin menyuruh So Bong untuk menonton saja.
“Aku tidak pernah ada bilang akan membantumu dengan bibirku. Jika kau manusia, ini bisa dianggap pelecehan seksual” teriak So Bong marah
“Kalau seandainya aku manusia, kira-kira bagaimana jadinya?...Kalau aku manusia, apa kau akan marah padaku  karena menciummu?” tanya Shin. So Bong terlihat binggung.
“Maaf. Padahal kau tidak suka kalau aku kontak fisik denganmu.” Ucap Shin lalu So Bong menerima telp dari Tuan Seo.

“Kang So Bong-ssi, aku ingin  bertemu denganmu. Aku sudah menyuruh sopir,  jadi kau bisa langsung naik mobil.” Ucap Tuan Seo. So Bong mengerti.
So Bong bergegas pergi, Shin mengajak pergi bersama. So Bong meminta agar Shin Jangan berlebihan dan Jangan mengikutinnya. Shin menegaskan tugasnya itu melindungi So Bong dan Seo Jong Gil itu orang yang berbahaya.
“Itu dianggap perlindungan kalau orang itu ingin dilindungi. Jangan ikuti aku, oke?” kata So Bong. Shin pun membiarkan So Bong pergi lalu melihat kalung dari ibunya yang tertinggal. 

Sang Guk mengemudikan mobil dengan So Bong duduk dibelakang, wajah So Bong terlihat ketakutan saat ingin memegang kalungnya ternyata tak dipakai. Sang Guk dengan nada dingin memberitahu kalau sudah sampai. So Bong bertanya “Di mana ini?”
“Dia menunggumu di lantai atas.” Kata Sang Guk. So Bong pun berjalan menaiki tangga, sementara Tuan Seo sedang menatap ponselnya.

Flash Back
Tuan Park memberitahu kalau  Ada yang lucu tentang tampilan iklan elektronik itu. Ia menelepon biro iklan dan mereka mengatakan tidak pernah menayangkan foto seorang wanita  bergaun pengantin.
“Mereka benar-benar  mengeluh tentang iklan yang diganggu oleh gelombang  elektromagnetik yang tidak diketahui.” Ucap Tuan Park
“Lalu bagaimana foto ini bisa  masuk di iklan itu?” tanya Tuan Seo. Sang Guk mengaku belum bisa mengetahuinya.
“Tapi menurutku Kang So Bong dan Dr. Oh terlibat dengan apa yang terjadi. Aku mendengar Kang So Bong berbicara  tentang Dr. Oh. Pasti ada yang mereka rahasiakan dari kita.” Kata Sang Guk yakin . 

So Bong menemui Tuan Seo, seperti tak percaya kalau diminta agar  mencaritahu tentang ibunya Shin. Tuan Seo ingin So Bon mencaritahu tempat tinggal Nyonya Oh dan harus bertemu dengannya  sebelum Shin menikah. So Bong terlihat kebingungan.
“Kenapa? Apa Kau tidak percaya diri?” tanya Tuan Seo. So Bong mengaku bukan seperti itu.
“Aku hanya ingin tahu kenapa Anda melakukan ini.” Kata So Bong
“Kenapa kau menanyakan itu padaku? Tugasmu cuma melakukan  perintahku.” Tegas Tuan Seo marah. So Bong meminta maaf karena sudah kelewatan.

“Sejujurnya, aku telah memikirkan tentang tugasmu. Kau rupanya selama ini belum benar-benar memberiku informasi yang berguna tentang Shin. Jika kau gagal sekali lagi maka aku akan menganggapnya kau melakukannya dengan sengaja. Tapi, kurasa itu tidak masalah apa kau dibayar dari aku atau mereka.” Ucap Tuan Seo
“Anda berhak mencurigaiku... Aku akan berusaha semampuku untuk mencaritahunya... Akan kupastikan Anda dapat mempercayaiku lagi.” Tegas So Bong. Tuan Seo berkomentar kalau itu memang harus dilakukan.
“Pengkhianatan itu kerumitan bagi kedua belah pihak. Bukankah begitu?” kata Tuan Nam, So Bong tahu dengan hal itu.
“Jadi jangan pernah menghubungiku  seperti ini lagi. Kau tidak pernah tahu siapa yang akan kukhianati.” Tegas So Bong 


Akhirnya So Bong berjalan keluar, Shin mencoba menelp tapi battery ponselnya habis dan langsung mati.  Wajahnya terlihat ketakutan karena merasa ada yang mengejarnya, sampai akhirnya tak sengaja bertemu dengan Reporter Jo.
“Kenapa tampilanmu itu?” tanya So Bong binggung melihat tampilan temanya.
Saat itu segerombolan anak remaja berteriak agar bunuh dia,  So Bong dan Reporter Jo pun mengajak kabur dari para remaja yang mengejar. Keduanya pun akhirnya sampai di warung kaki lima. 

So Bong kaget mengetahui Sekelompok penggemar datang ke rumah temanya  karena menulis artikel negatif tentang salah satu boy band. Reporter Jo menceritakan anak-anak itu memecahkan jendela dan  melemparkan tepung ke arahnya.
“Bahkan Mereka berkemah di luar rumahku  selama berhari-hari. Aku pun sampai harus tidur di motel.” Cerita Reporter Jo
“Kau sendiri yang salah. Penggemar idol 'kan sangat menakutkan belakangan ini.” Ucap So Bong
“Lalu Kau sendiri? Kau tidak datang padaku kecuali  kau ada masalah.” Ucap Reporter Jo
“Sepertinya Direktur Eksekutif  Seo mencurigaiku.” Kata So Bong. Reporter Jo mengeluh dengan So Bong yang Akhirnya menyadarinya juga.
“Kau dan Direktur Nam  sering mesra berduaan. Jadi Mana mungkin dia tidak mencurigaimu?” ucap Reporter Jo.
So Bong menyangkal kalau mereka bukan mesra. Reporter Jo menyuruh So Bong agar berhenti saja  dengan memberikan alasan pada Shin, menurutnya dua orang itu adalah orang yang berkuasa.
“Jika kau terlibat di antara mereka..,hati dan otakmu nanti akan hancur berkeping-keping. Sudah banyak untungmu dari mereka jadi berhentilah.” Kata Reporter Jo
So Bong mengingat ucapannya pada Shin “Entah bagaimanapun aku akan melindungimu karena aku pengawalmu.” Repoter Jo menyadarkan lamunan temanya dan tak mau menjawab ucapanya. Ia meminta So Bong untuk  menuruti yang dikatakan saja.
“Tapi 'kan tidak semudah itu. Jangan ikut campur. kau ke gym ayahku saja besok pagi. Kamarku kosong.” Kata So Bong
“Ini Kenapa? Apa Baterainya habis?” ucap Repoter Jo lalu meminta bibi meminjamkan charger ponsel. 


Shin datang ke tempat Tuan Kang memberitahu kalau Kang So Bong menjatuhkan kalungnya. Tuan Kang mengeluarkan ponselnya, Shin memberitau kalau Ponsel So Bong  mati jadi tidak bisa menghubunginya. Tuan Kang mengumpat kesal, saat itu Shin mencoba alat pelacak GPS milik So Bong. Tuan Kang binggung dengan pandangan Shin.
“Ponselnya sudah nyala lagi. Aku telah menemukan lokasi Kang So Bong. Dia di Imun-dong.  Jadi Aku permisi” kata Shin
“Hei... Mau kemana? Jangan bergerak.  Istirahat di tempat. Imun-dong itu tempat tinggalnya Reporter Jo. Jadi biarkan saja dia” ucap Tuan Park
“Dan kau... Siapa kau memeriksa lokasi Kang So Bong malam-malam begini? Dia pengawalmu dan Bukan kau pengawalnya! Padahal kau kelihatan normal. Tapi...” kata Tuan Kang lalu mengajak Shin agar masuk. 

Tuan Kang sudah mulai mabuk dengan minum banyak botol soju sementar Shin masih tetap sadar. Tuan Kang mengaku  tidak pernah berduaan dengan  orang kelas atas seperti Shin jadi  merasa gugup. Ia meminta agar Shin mengerti karena ia minum cairan keberanian. Shin hanya tersenyum.
“Kau... Lihatlah mataku... Apa hubunganmu dengan putriku? Apa itu hubungan pria-wanita?” ucap Tuan Kang
“Tidak. Hubungan pria-wanita hanya bisa dilakukan sesama manusia.” kata Shin
“Jadi maksudnya cuma kau yang manusia,tapi anakku bukan manusia?” kata Tuan Kang. Shin mengaku kalau itu kebalikannya.
“Kau bilang Kebalikannya? Jadi maksudnya anakku cuma manusia biasa dan kau jutawan yang lebih   tinggi dari manusia? Begitu? Manusia atau bukan manusia..., kau tidak boleh  hidup seperti itu. Kau pikir uang itu segalanya, kan?” ucap Tuan Kang
“Kau pikir aku akan peduli kalau Kang So Bong dan kau terlibat? Kau pikir aku akan berharap mendapatkan sesuatu dari konglomerat? Tidak sama sekali... Aku malah benci uang. Aku tidak akan menerimanya  walau kau memberikannya padaku. Tidak!” ucap Tuan Kang
“Bohong... Bapak akan menerimanya walau aku memberikan uang padamu” kata Shin memegang tangan Tuan Kang.
“Tentu saja.. Aku mungkin akan menerimanya kalau kau memberikannya padaku. Karena uang, hidup So Bong berakhir. Karena uang, dia kalah dari apa yang  seharusnya dia menangkan, ada batang baja dipasang di kakinya dan karirnya sebagai seorang  UFC fighter berakhir.” Kata Tuan Kang sedih
“Aku... Jika aku seorang konglomerat sepertimu, itu pasti tidak akan terjadi pada putriku. Dia pasti akan terbang di atas ring sekarang.” Ucap Tuan Kang.
“Pak... Apa  Kau tahu bagaimana kerennya So Bong di ring? Dia menatap lawannya... Dia membunuh mereka semua.” Kata Tuan Kang dan akhirnya jatuh tertidur di paha Shin. 



Pagi hari
Shin masih membiarkan Tuan Kang tidur dipangkuanya. Tuan Ji menelp menanyakan keberadaanya karena belum pulang. Shin mengatakan sedang ada di gym. Tuan Ji heran kenapa Shin ada disana dan bertanya apakah sedang  bersama Kang So Bong.
“Tidak... Bukan Kang So Bong, tapi sama ayahnya.” Kata Shin. Tuan Ji makin kaget mendengarnya.
“Aku tidak bisa bergerak sekarang, jadi aku nanti pulangnya.” Kata Shin.  Tuan Ji mengeluh kalau Shin robot makin mirip seperti Shin.

Tuan Ji ingin memberitahu tentang Shin tapi Tuan Nam menyuruh agar membiarkan saja. Tuan Nam menegaskan kalau sengaja menelepon agar ikut dengannya menurutnya Semua yang dikatakan Tuan Ji kemarin benar.
“Aku tidak akan memperlakukanmu seperti Jong Gil lagi. Aku tidak akan menyuruhmu memanggilku "Kakek" juga... Dasar kau.” Ucap Tuan Nam sambil tersenyum
“Terima kasih, Pak Ketua... Wartawan akan segera menelepon. Katakan ke mereka.. tanggalnya sudah benar.” Kata Tuan Nam, Tuan Ji terlihat binggung.
Saat itu ponsel Tuan Ji berdering, seperti seseorang menanyakan tentang Tanggal pernikahan Shin. 
Tuan Ji mengantar Tuan Nam masuk ke dalam gedung, So Bong melihat dari depan sambil menelp Reporter Jo kalau akan mengundurkan diri dan menyuruh segera pergi ke gym saja. Sementara Tuan Seo bertemu dengan Tuan Nam di ruangan. 

“Jadi Anda mengumumkan tanggal pernikahan  tanpa berkonsultasi denganku.”ucap Tuan Seo
“Apa Kau kesal? Bukankah lebih baik membiarkannya saja?” kata Tuan Nam
“Tentu saja aku setuju. Direktur Nam harus menikah dan kembali bekerja menangani mobil otonom agar aku bisa mendukungnya.” Ucap Tuan Seo
“Bicara soal itu. ada seseorang yang dapat membantunya memimpin tim mobil otonom.” Kata Tuan Seo  
“Kurasa posisi itu akan menjadi milikku. Anda mengatakan akan mempercayakan Tim Mobil Otonom padaku, Pak Ketua.” Ucap Nyonya Oh masuk ruangan, Tuan Seo terlihat kaget.
“Kukira kau menolaknya... Bukankah, Berarti tidak?” kata Tuan Nam
“Manajer Tim Ji sudah membujuk dan memohon padaku. Dan Juga..., aku tidak melakukan kesalahan apapun. Jadi aku tidak punya alasan hidup bersembunyi lagi.”kata Nyonya Oh 


Tuan Ji mengucapkan Terima kasih. Nyonya Oh pikir tak perlu karena khawatir dengan keberadaan Shin sekarang. Tuan Ji pikir karean Nyonya Oh bergabung dengan PK, jadi Shin pasti akan menjadi lebih baik. Nyonya Oh pikir Tuan Ji Jangan terlalu khawatir karena masih ada cara terakhir.”
“Apa Maksudnya kill switch? Jika kita aktifkan itu, apa dia benar-benar akan hancur?” ucap Tuan Ji
“Kuharap itu tidak akan terjadi. Meskipun itu tidak akan terelakkan ketika Shin siuman.” komentar Nyonya Oh lalu mengajak pergi.
So Bong tak sengaja mendengar kalau mereka akan "Menghancurkan" adn Itu sama saja dengan membunuh Shin. Saat itu Reporter Jo menelp kalau sudah ada di Gym dan tak percaya dengan yang dilihat.  So Bong akhirnya datang melihat Shin membiarkan ayahnya tertidur di pahanya.
“Dia terus seperti ini semalaman... Bisa-bisa kakinya nanti mati rasa. Untuk siapa dia melakukan ini?” ucap Reporter Jo heran
“Biarkan saja dia tidur... Kau tahu sendiri aku bisa menangani ini.” Kata Shin.
So Bong mengingat kembali yang dikatkaan Tuan Ji “Apa Maksudnya kill switch?< Jika kita aktifkan itu, apa dia benar-benar akan hancur?” Dan Nyonya Oh pikir belum pasti walaupun pasti akan terjadi kalau Shin siuman. Ia langsung mengomel Shin itu bodoh dan menyuruhnya segera berdiri.
“Jangan keras-keras bicaranya. Kalau aku berdiri, nanti dia bangun.” Ucap Shin
“Kau tak mau berdiri! Cepat Berdiri.” Ucap SobOng  marah, semua kaget karena Shin mengunakan bahasa banmal. So Bong lalu menarik Shin keluar dan Reporter Jo langsung duduk mengantikan posisi Shin. 





So Bong kesal dengan Shin yang cerdas tapi  kesal dengan tingkahnya. Ia marah karena membiarkan ayahnya berbaring  di pangkuan Shin semalaman. Ia juga makin kesal karena Shin dan ingin tahu siapa yang menyuruhnya.
“Aku tidak bisa melacakmu, jadi aku mencarimu. Karena melindungimu itu aturanku.” Ucap Shin
“Kusuruh kau menyingkirkan aturan itu.” Kata So Bong makin kesal, Shin tiba-tiba mengambil tas So Bong
“Aku kacungmu, jadi aku harus  membawakanya” ucap Shin. So Bong hanya menatapnya sampai Shin menyadarkanya.
“Jangan lakukan hal-hal  seperti ini mulai sekarang.” Tegas So Bong mengambil tasnya kembali. Shin ingin tahu alasanya.
“Mulai hari ini, kau bebas. Kau tidak perlu lagi menuruti perintahku.. Kau bukan lagi kacungku Dan kau bukan lagi kacungnya orang lain. Jadi jangan turuti perintah siapa pun. Buatlah penilaian dan keputusanmu sendiri.” Tegas So Bong
“Tapi aku tidak diizinkan melakukan itu... Aku harus meniru manusia Nam Shin.” Ucap Shin
So Bong menegaskan kalau Nam Shin itu Nam Shin, dan Shin itu dirinya sendiri. Shin binggung melihat sikap So Bong yang berbeda. So Bong menegaskan Mulai hari ini akan berhenti menjadi pengawalnya dan mengucapkan terimakasih lalu berjalan pergi.
“Sekarang, aku menyadarinya, kenapa ada aturan yang ditambahkan untuknya.” Gumam Shin.
So Bong sebelumnya meminta maaf mewakili Seo Ye Na, dan mengatakan kalau Nyonya Oh itu jahat karena meninggalkan Shin sendiri dan hanya peduli dengan si brengsek Nam Shin. Lalu mengatakan kalau Nam Shin dan Robot Shin itu berbeda.
“Wanita itu hanyalah dia manusia yang melihatku apa adanya.” Gumam Shin lalu mengejar So Bong dan menariknya. Keduanya pun saling menatap.
Bersambung ke episode 17

 PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar