PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 19 Juli 2018

Sinopsis What's Wrong with Secretary.Kim Episode 13 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Young Joon berpikia untuk berkata jujur mengenai perasaannya sekarang yaitu tak ingin menyia-nyiakan malam ini, lalu mulai mencium Mi So sampai membuat sekertarisnya terbaring di sofa. Young Joon sudah menarik bagian tali di baju Mi So, Keduanya saling menatap lalu terdengar bunyi deringan ponsel.
Young Joon melihat nama Park Yoo Shik, seperti tak peduli memilih untuk kembali mencium Mi So. Tapi Ponsel Young Joon kembali berdering, Mi So akhirnya kembali duduk menyuruh Young Joon agar mengangkat telpnya karena mungkin saja penting.
“Kalau ini bukan hal penting... Aku akan pecat dia dari perusahaan mulai besok.” Kata Young Joon dengan wajah kesal mengangkat telp dari Tuan Park. 



Tuan Park memberitahu keadaan gawat yaitu tentang brand baru Perancis yang menandatangi kontrak dengan mereka. Ia menduga UK Group juga mengincarnya. Young Joon pikir kalau pihak dari Prancis sudah tanda tagan dengan mereka jadi merasa tak mungkin terjadi.
“Apa yang akan terjadi kalau kita meminta pertanggungjawaban mereka karena pembatalan kontrak, dan membuang semua produk mereka dari Departemen Store kita?” ucap Young Joon dengan wajah serius
“Aku sudah merundingkannya dengan tim hukum, dan hasilnya kita bisa saja mengalami dampak buruk, Secara mereka adalah brand besar.” Jelas Tuan Park
“Kirimkan email laporan mengenai proyeksi kerugiannya. Dan Juga, kirimkan laporan terkait keuntungan yang mereka peroleh dari penjualan di toko kita. Dibandingkan dengan berapa banyak hasil yang mereka peroleh lewat pesaing kita.” Kata Young Joon.
Mi So yang menunggu di ruang tengah penasaran apa yang terjadi, lalu ingin mengikat kembali tali dibajunya. Tapi ia merasa kalau aneh karena mengikatnya lagi, dan mengingat saat Young Joon yang mulai menarik pita dibajunya.
“Tapi, kalau tak kukancingkan aku merasa tak nyaman juga.” Kata Mi So dan merasakan sangat malu, sambil menutup wajahnya dan memilih untuk minum wine. 


Young Joon membaca Laporan Pendapatan, dan kembali berbicara pada Tuan Park mengaku tak tahu apa yang ditawarkan UK Group pada pihak Prancri, tapi menurutnya mereka juga tak mampu menarik semua produk mereka dari toko. Tuan Park hanya bisa menghela nafas.
“Kurasa kita harus menemui mereka dan menegosiasikan kontraknya kembali, Karena kurasa mereka punya motif tersembunyi melakukan itu”kata Young Joon.
“Berarti kita harus ke Perancis, ya?” tanya Tuan Park, Young Joon membenarkan kalau Besok pagi mereka akan berangkat.
Young Joon keluar dari ruangan kerjanya, seperti baru tersadar  kalau besok ke Paris artinya tak akan bertemu dengan Sekretaris Kim setidaknya seminggu jadi harus mewujudkan malam ini dengan wajah penuh semangat. 


Tapi saat Young Joon masuk ke ruang tengah melihat Mi So sudah tertidur pulas dengan minum semua wine yang ada di dalam gelas. Ia mengeluh karena seharusnya Mi So dimabuk suasana tapi malah mabuk karena alkohol dan tertidur.
“Aku harus pergi perjalanan bisnis besok, sayang sekali.” Bisik Young Joon ingin membangunkan Mi So, tapi tetap saja Mi So tak bangun.
“Saat aku meninggalkan negara besok kita tak bisa bertemu setidaknya seminggu. Jika kita tak mewujudkannya malam ini kau pasti akan menyesal.” “ucap Young Joon dengan suara lantang. Mi So tetap tak bangun.
Young Joon akhirnya berdeham beberapa kali agar Mi So terbangun, tapi tetap saja Mi So terlalap dalam tidurnya. Young Joon merasa Mi So  pasti kelelahan lalu akhirnya mengendong sekertarisnya pindah ke kamar. 

Young Joon membaringkan Mi So di atas tempat tidur, lalu mencium keningnya. Ia menatap Mi So sambil bertanya-tanya “Sampai kapan aku akan terpaku hanya dengan mencium keningnya saja?” dan berpikir kalu seperti ini terus maka ia menjadi pakar mencium kening.

Mi So terbangun dari tidurnya, seperti sangat nyenyak lalu meraba ke bagian sisi sampingnya, tak merasakan ada Young Joon. Lalu dibuat kebingungan karena sudah ada di tempat tidur. Ia teringat kalau semalam karena terlalu malu menghabiskan wine diatas meja.
“Apa aku ambruk setelah mabuk dan tertidur disini?” ucap Mi So kebingungan.
“Apa Kau sudah bangun?” kata Young Joon sinis yang sudah duduk didepan tempat tidur. Mi So kaget melihatnya.
“Apa Kau sudah bangun lebih awal? Apa tidurnya nyenyak?” ucap Mi So merasa tak enak
“Tidak, aku tak bisa tidur nyenyak karena kau tertidur duluan.” Sindir Young Joon.
“Ngomong-ngomong, apa yang terjadi semalam? Kau mengobrol cukup lama di telepon” kata Mi So
“Aku harus lakukan perjalanan bisnis.” Kata Young Joon, Mi So terlihat kaget karena Young Joon harus melakukan Perjalanan bisnis. 


Mi So memilih pakaian Young Joon dalam koper, mulai dari dasi kemeja dan juga jas. Young Joon seperti tak ingin berpisah memeluk Mi So dengan erat. Mi So tersenyum sambil mengatakan Young Joon tak punya waktu banyak sebelum penerbangan, jadi harus bergegas.
“Kita tak bisa bertemu setidaknya seminggu setelah aku berangkat hari ini. Jadi, aku ingin memelukmu lebih lama. Apa aku perlu membawamu? Aku harap bisa memasukkanmu ke dalam koper.” Ucap Young Joon mengoda Mi So
“Apa Kau memakai penerbangan kelas utama, tapi malah memasukkanku ke dalam koper?” ejek Mi So, Young Joon hanya bisa tersenyum
“Aku ingin ikut denganmu juga. Tapi, aku banyak kerjaan selagi kau tak berada ditempat.” Jelas Mi So.
Young Joon bisa mengerti lalu mengambil ponsel dan selfie dengan gaya yang terlihat sangat narsis. Mi So hanya bisa dibuat binggung, Young Joon mengatakan kalau Mi So bisa melihat fotonya kalau merindukannya. Mi So hanya bisa tersenyum mengucapkan terimakasih pada bosnya.
“Ayo... Senyumlah, Sekretaris Kim.” Kata Young Joon mengambil ponselnya jadi bisa melihat wajah Mi So didalam ponselnya. Setelah itu Young Joon mengajak agar bisa foto bersama.
“Pastikan kau sering menghubungiku. Aku akan menghukummu jika kau tak begitu.” Kata Young Joon
“Lalu tepatnya kau bagaimana kau akan menghukumku?” tanya Mi So, Young Joon langsung mencium Mi So sebagai hukumanya, Mi So pun hanya bisa tersenyum mendengarnya.

Young Joon mengirimkan pesan pada Mi So “Untuk Mi So, aku dalam perjalanan menuju bandara.” Saat masih ada dimobil. Mi So sudah sampai kantor membaca pesan dari Young Joon, wajahnya terus tersenyum sumringah.
“Aku sudah merindukanmu.” Balas Mi So dengan gambar love, Young Joon yang membacanya tersenyum bahagia.
Mi So pun tak bisa menutupi rasa bahagia membaca kembali pesan yang dikiriman Young Joon dengan tanda cinta yang banyak. Ji Ah sempat melihatnya dan Mi So berpura-pura tak terjadi apapun. 

Young Joon berkomentar kalau Mi So itu sangat menggemaskan sekali. Tuan Yang mengemudikan mobilnya berpikir Young Joon sedang memujinya dan mengucapkan terimakasih.
“Tubuhku mungkin saja kekar, tapi aku sering mendengar orang menyebutku begitu.” Kata Tuan Yang malu-malu.
“Oh, selamat kalau begitu.” Ucap Young Joon tanpa bisa berkata-kata lagi. 

Mi So sedikit tertidur di kamarnya, tanganya memegang ponselnya, saat berdering matanya langsung terbuka lalu memastikan wajahnya terlihat cantik setelah itu baru mengangat ponselnya. Young Joon dengan video call bertanya “Apa aku membangunkanmu?”
“Tidak, aku tidak tidur.” Ucap Mi So berbohong. Young Joon bertanya Apa hari ini menyenangkan.
“Ya, aku memikirkanmu 100 kali.” Kata Mi So bangga, Young Joon dengan bangga kalau memikirkan Mi So sebanayk 101 kali.
“Lain kali kau harus berusaha lebih giat.” Ejek Young Joon, Mi So hanya bisa tersenyum mengangguk mengerti.
“Aku iri.” Kata Young Joon, Mi So bertanya iri seperti apa.
“Aku iri pada boneka sapi yang terbaring disebelahmu. Seharusnya aku yang disana. Boneka yang tak tahu terima kasih.” Keluh Young Joon, Mi So langsung menjatuhkan boneka sapi disampingnya.
“Aku sudah mengosongkan tempatmu.” Kata Mi So.
Esok paginya, Young Joon membuka koper dalam melihat sebuah berkas yang aneh, tertulis pesan “Aku menyiapkan semuanya seolah aku bersamamu.” Wajah Young Joon tersenyum memeluk berkas milik Mi So. 


Young Joon bertemu dengan pihak Prancis mengatakan brand yang dipakai oleh Yumyung Group ingin strategi bisnis baru. karena tahun lalu hasilnya dibawah harapan dengan Tujuannya adalah untuk menaikkan jumlahnya hingga lebih dari 10% dibanding tahun lalu. Tuan Park membenarkan.
“Baiklah, kami akan lakukan itu.” Kata Tuan Pihak Prancis. Keduanya pun melakukan kesepakatan. 

Young Joon sedikit keluar dari ruangan mencoba menelp Mi So, tapi Mi So sedang sibuk merapat tak melihat Ponselnya. Ia mengeluh kalau ingin mendengar suara Mi So yang berada di Seoul.
Malam Harinya, Mi So hanya menatap foto Young Joon karena sangat merindukannya.

Tuan Jung berdiri dengan Tuan Ko didepan ruangan. Tuan Ko memperkenalkan diri kalau mulai sekarang akan bekerja dengan Tim Tuan Jung. Semua memberikan tepuk tangan yang meriah kecuali Tuan Park. Tuan Jung menegaskan kalau ada banyak pelamar. yang ingin pindah ke tim mereka.
“Tapi agar kau bisa ditempatkan disini,maka Aku, pemegang kekuasaan atas tim ini, mengerahkan segala kekuatanku, mengerti?” kata Tuan Jung bangga
“Ya, aku akan bekerja keras. Aku tak butuh hal besar. Aku cuma ingin menjadi garam pada sup tulang sapi. Aku mungkin tak menonjol seperti bahan utama. Tapi aku lebih suka menjadi seseorang yang menangani pekerjaan dengan baik.” Kata Tuan Ko yakin, Ji Ah melihat Tuan Ko seperti sangat terkesima dengan tetangga diatap.
“Aku suka pemikiran itu.” Kata Tuan Jung bangga.
“Kudengar kau memang ditunjuk masuk ke tim kami, Tapi aku tak menyangka kau bisa kemari secepat ini.” Komentar Tuan Park sinis
“Lagipula dia tetap akan kemari, jadi lebih baik jika dia membiasakan diri dengan pekerjaan barunya. Bos sendiri yang sudah memutuskannya.” Kata Tuan Jung
Tuan Jung ingin tahu kapan  Young Joon pulang. Mi So mengatakan kalau Dalam 2 hari lagi, Se Ra berkomentar kalau lebih enak bekerja tanpa kehadirannya menurutnya Hari yang menyenangkan sebentar lagi akan hilang. Semua terlihat setuju mendengarnya.
“Kuharap penerbangannya ditunda sehari lagi saja. Aku harap dia bisa berada disana lebih lama.” Kata Se Ra. Tiba-tiba Mi So mengebrak meja dengan sangat keras, semua binggung melihatnya.
“Wahh... Baunya enak... Aroma kopi itu enak” kata Mi So mencoba bersikap santai seperti tak terjadi apapun.
Semua masih tetap mengeluh karena Young Joon akan segera pulang dan keadaan mereka sangat tak nyaman. Sementara Mi So yang sangat rindu ingin sekali bertemu dengan Young Joon. 



Tuan Park terlihat kelelahan karena Young Joon berjalan dengan cepat tanpa menarik koper.  Ia mengeluh kalau Young Joon berjalan cepat sekali karena punya kaki panjang. Young Joon mengaku kalau harus segera menemui Sekretaris Kim. Tuan Park mengangguk mengerti.
“Kau mengencangkan jadwalmu agar bisa memajukan kepulangan. Dan sekarang, kau berjalan begitu cepat supaya bisa lekas menemuinya.” Keluh Tuan Park
“Bukan, itu karena aku ingin lebih cepat berpisah denganmu.” Kata Young Joon
“Apa kau Pikir, aku akan senang?” keluh Tuan Park dan langsung mengubah jawabanya setelah melihat tatapan Young Joon.
“Tentu saja aku senang... Pokoknya, Nn. Kim pasti sudah lama menunggumu. Bayangkan betapa dia merindukanmu.” Kata Tuan Park
“Tentu saja.... Dia tak bisa melihat wajah yang membuat orang kecanduan ini selama seminggu. Aku merasa ini hukuman yang berat baginya.” Kata Young Joon bangga
“Tapi dia tak kemari menjemputmu.” Ejek Tuan Park. Young Joon mengatakan kalau Mi So yana tak tahu kalau pulang lebih awal dan sengaja tak memberitahunya karena ingin mengejutkannya.
“Aku bisa bayangkan senyumannya yang lebar karena melihat wajahku secara tak terduga.” Kata Young Joon sudah bisa membayangkanya. 


Mi So tersenyum manis dengan Tuan Ko dan anak magang di depanya, Ia tak percaya kalau Tuan Ko sudah menyelesaikan tugas  menyusun datanya? Tuan Ko mengaku dengan bangga kalau itu karena dua kegemaran dan keahliannya adalah bekerja.
“Apa AC disini terlalu dingin atau karena apa? Kenapa aku merinding?” ucap Tuan Ko lalu dikagetkan dengan Young Joon sudah menatap sinis dari luar jendela.
“Kupikir kau pulang tanggal 20. Apa yang terjadi?” ucap Mi So kaget melihat Young Joon sudah ada dikantor.
“Halo. Aku sudah dipindahkan kemari dari tim perencanaan.” Sapa Tuan Ko, Young Joon dengan sinis kalau sudah mengetahuinya.
“Aku anak magang... “kata Pria yang satunya, Young Joon mengaku sudah tahu namanya Bae Hyun Seung dan sangat mengandalkannya.
“Aku akan bekerja keras. Aku tak butuh hal lain. Aku hanya ingin jadi garam pada sup tulang sapi. Aku mungkin tak menonjol seperti bahan utama. Tapi aku suka dianggap sebagai pekerja yang melakukan tugasnya dengan baik.” Kata Tuan Ko seperti slogan untuk dirinya menarik perhatian.
“Sup tulang sapi bahannya cuma daging dan garam, apa kau mau jadi garamnya? Kurasa kau terlalu serakah. Aku akan menantikan hasilmu sebagai garam.” Kata Young Joon sinis.
Tuan Ko pun tak bisa berkata apa-apa, Young Joon meminta Sek Kim untuk masuk ruangan karena ada yang perlu dibicarakan. Mi So pun mengikuti Young Joon masuk ruangan. 
Mi So ingin tahu apa yang terjadi karena akan pergi menjempu ket bandara kalau memberitahu Young Joon akan pulang. Young Joon langsung memperingatkan Mi So agar Jangan tersenyum. Mi So binggung karena Young Joon tiba-tiba memperingatkanya.
“Jangan tunjukkan senyuman manismu pada pria lain. Aku bahkan melewatkan makan siang demi bisa melihatmu secepat mungkin. Aku terbang selama 12 jam, Memikirkan kau akan tersenyum lebar saat melihatku secara tak terduga. Tapi kau malah memberikan senyum itu pada pria garam dan anak magang polos itu. Aku sangat kesal.” Ucap Young Joon meluapkan amarahnya.
Mi So melihat Young Joon yang cemburu hanya bisa tersenyum lebar, Young Joon akhirnya mencium Mi So yang sudah lama tak ditemuinya, Mi So mendorong Young Joon karena sedang ada di kantor. Young Joon piki kalau memang di kantor tak nyaman maka lebih baik mereka keluar saja.
“Bukan itu maksudku.” Kata Mi So yang akhirnya memeluk Young Joon dengan erat karena merindukanya.
“Mari kita habiskan waktu bersama sebanyak waktu kita berjauhan.” Kata Young Joon lalu menarik Mi So pergi, Mi So bertanya kemana mereka akan pergi. 


Young Joon mengajak Mi So ke cafe yang cukup sepi dengan terus menatap wanita yang ada didepanya. Mi So pikir karena  Young Joon pergi selama 5 hari, jadi punya banyak kerjaan menumpuk jadi merasa tak tahu apa baik-baik saja kalau mereka keluar seperti ini.
“Sekretaris Kim... Saat aku masih seorang pelajar,aku tak pernah melewatkan kelas. Aku sangat rajin... Tapi aku melewatkan pekerjaan untuk pertama kali dalam hidupku karena aku ingin habiskan waktu denganmu.” Cerita Young Joon.
“Melihat pasangan berjalan di jalanan saat di Paris, aku kepikiran harus secepatnya pulang ke Korea agar bisa kencan denganmu. Aku menahan itu semua, jadi hari ini tolong kau biarkan.” Rengek Young Joon.
“Kalau begitu sehari ini saja kubiarkan. Karena aku juga sangat merindukanmu.” Ucap Mi So, Young Joon pun mencium tangan Mi So dengan lembut. 


Di rumah
Sung Yeon menatap ke arah jendela, teringat kembali kenangan masa lalunya.
Flash Back
Nyonya Choi memanggil Sung Hyun, Sung Yeon berlari dengan wajah sumringah menatap ibunya. Tapi Nyonya Choi hanya terpaku pada Sung Hyun yang menghampiriya menyapa   guru bahasa inggrismu yang baru.
"Dia Seperti yang pernah kuberitahu, dia belajar dengan cepat dibanding teman sebayanya. Jadi Tolong mengajarinya dengan baik.” Ucap Nyonya Chi bangga. Si guru tak percaya kalau Sung Hyun sepintar itu. 

Sung Yeon yang cemburu mengajak adiknya pergi menyuruh agar menunggu karena akan belikan minuman. Young Joon ingin ikut juga, Sung Yeon mengejek kalau adiknya itu takut sendirian. Young Joon menegaskan kalau tidak takut dan menyuruh pergi saja.
“Kau harus tetap disini... Jangan sampai tersesat.” Kata Sung Yeon, tapi malah meninggalkan adiknya.
Sung Yeon masuk ke dalam rumah kosong, sambil menangis tak percaya adiknya yang terkurung dirumah yang menyeramkan Karena meninggalkan sendirian dan semua itu karena dirinya. 

Nyonya Choi dan Tuan Lee menemui anaknya, bertanya sedang merenungkan apa. Sung Yeon mengaku sedang merenungkan masa kecilnya Saat Young Joon dan dirinya masih kecil jadi menurutnya tak sebaiknya melarikan diri lagi seperti dulu. Nyonya Choi merasa sedih mendengar keputusan anaknya.
“Aku sadar setelah memikirkan kembali bahwa aku tak pernah membencinya sekalipun. Sebenarnya aku membenci ketidakmampuanku. Aku iri pada Young Joon karena sempurna di segala hal. Aku selalu ingin jadi dirinya.” Kata Sung Yeon
“Maafkan aku, Sung Yeon, karena sudah mengabaikanmu. Jika kami sudah melukai perasaanmu, Ini mungkin sudah terlambar, Tapi apa kau bersedia memaafkan kami?” kata Nyonya Choi merasa bersalah.
“Benar... Secara tak sengaja kami membandingkanmu dengan Young Joon. Kami sangat menyesal soal itu.” Ungkap Tuan Lee
“Kami menyesal bahwa kami tak bisa memahami perasaanmu dengan lebih baik, Kami sungguh menyesal. Sekarang belum terlambat untuk membuka awalan yang baru, kan?” kata Nyonya Choi menyakinkan. 


Mi So datang dengan wajah tersenyum bahagia, lalu memastikan pada Ji Ah kalau Tak ada hal penting, Ji Ah mengatakan kala Sesuatu yang istimewa tengah terjadi. Mi So ingin tahu apa itu,  Ji Ah memikirkanlebih dulu harus beritahu atau tidak. Mi So semakin penasaran ingin Ji Ah memberitahu.
“Bos punya kekasih. Dia baru saja kembali setelah menemui kekasihnya.” Ucap Ji Ah yang membuat Mi So kaget. Ji Ah memperlihatkan foto saat Young Joon mencium tangan seorang wanita.
“Siapa yang mengambil gambar ini?” tanya Mi So panik, Ji Ah mengatakan kalau itu Teman kuliahnya.
“Dia kenal wajah bos karena dia bekerja sebagai pekerja magang disini. Katanya dia melihat bos mencium tangan kekasihnya dari belakang seperti ini.” Jelas Ji Ah.
“Apa cuma ini saja? Bagaimana dengan gambar kekasihnya itu?” tanya Mi So. Ji Ah mengatakan kalau hanya itu saja, Mi So bisa bernafas lega.
“Ini Sungguh sulit dipercaya.. Bos memintaku untuk tak menerima janji apapun hari ini. Jadi, aku kira mungkin saja dia kelelahan. Aku tak tahu dia ternyata langsung menemui kekasihnya. Dia bersikap keras pada kita. Tapi kurasa dia begitu lembut pada kekasihnya.” Komentar Ji Ah iri.
Mi So pikir seperti itu dengan senyuman, Ji Ah ingin tahu apakah Mi So tak mengetahuinya karena keluar dengan Young Joon, Mi So mengaku kalau hanya menunggunya di mobil, jadi aku tak tahu siapa yang ditemui Young Joon.
Saat itu Ponsel Mi So menerima pesan “Aku menikmati bolos kerjanya.” Dengan tanda hati.  Ji Ah melihat kalau itu pesan dari Young Joon tapi heran karena menaruh simbol hati pada pesannya. Mi So mulai panik mendengarnya.
“Tidak mungkin, jangan bilang kau kekasihnya.” Kata Ji Ah menduga-duga.
“Ada banyak pemimpin di negara ini. Dia adalah pemimpin kumpulan pemuda-pemudi gereja tempatku berdoa. Dia selalu penuh kasih sayang sehingga sering mengirimiku simbol hati.” Kata Mi So langsung mengucapk amien seperti sedang berdoa dan bergegas pergi. Ji Ah lalu melihat gelang yang dipakai oleh Mi So. 



Mi So masuk pantry merasa bodoh karena nyaris ketahuan tapi bisa meloloskan diri dengan baik dan menurutnya aktingnya sangat alami. Saat itu Ji Ah masuk ke dalam Pantry, langsung meminta maaf kalau berbicara menjelek mengenai bos, Mi So binggung Ji Ah yang mendadak berkata seperti itu.
“Tak ada yang suka saat mendengar orang lain bicara buruk pada kekasih mereka.” Kata Ji Ah, Mi So langsung kaget mendengarnya.
“Kalian berdua pacaran. Wanita yang dicium tangannya dari belakang foto itu adalah kau, kan?” kata Ji Ah yakin, Mi So mengelak kalau bukan dia.
“Aku sungguh membenci diriku yang cerdas pada saat seperti ini. Coba lihat Gelang ini. adalah gelang yang sama dengan yang kau pakai sekarang.” Kata Ji Ah menunjukan fotonya kembali.
“Astaga, ini bukan apa-apa. Gelang ini sangat populer tahun lalu.. Nn. Bong juga punya gelang yang sama.” Kata Mi So kembali mengelak.
“Sekretaris Kim, Akui saja, sudah kubilang aku cukup cerdas.” Kata Ji Ah memperlihatkan foto lebih dalam terlihat bayangan wajah Mi So.
“Apa kau sudah mau mengaku sekarang? Aku tahu kau pacaran dengan bos, tapi...” kata Ji Ah.
“Benar, kami pacaran tapi kumohon kau merahasiakannya. Kumohon jagalah rahasia ini” pinta Mi So
“Tentu saja. Aku bukan cuma cerdas tapi juga setia, jadi jangan khawatir. Aku akan mendukung percintaanmu.” Ungkap Ji Ah dan mengucapkan  Selamat.

Keduanya kembali ke meja kerja, Ji Ah melihat ke dalam ruangan melihat Young Joon tersenyum, lalu berbisik kalau  Young Joon baru saja senyum pada Mi So. Mi So terlihat malu. Ji Ah memuji keduanya itu sungguh manis sekali. Lalu terlihat tanda panggilan dari Young Joon.
“Apa Kau tak masuk kedalam? Pacarmu sedang manggil” goda Ji Ah, Mi So mengeluh agar Mi So tak mengatakan hal itu.
“Bel ini sebelumnya tak terdengar istimewa. Namun kali ini setelah aku tahu hubungan kalian, jadi terdengar mesra. Ini adalah sinyal cinta.” Kata Ji Ah terus mengoda.
“Ini adalah sinyal kerja. Sekarang tenanglah dan kembali bekerja, Ji Ah.” Tegas Mi So
“Tapi aku tak bisa tenang karena sangat penasaran. Kapan kalian mulai kencan? Apa dia memperlakukanmu dengan baik? Bagaimana dia memanggilmu? Dia tak mungkin memanggimu Sekretaris Kim kan? Apa Mi So? Sayangku Mi So? Cintaku? Sayang? Kekasihku?” tanya Ji Ah, Mi So tak menjawab memilih bergegas masuk.
Mi So masuk ruangan bertanya apakah ada yang bisa dibantu, Young Joon langsung menutup tirai ruangan, Mi So heran dengan Young Joon yang menutup tirainya. Young Joon pikir Mi So harus duduk disebelahny dan bekerja bersama.

“Tidak bisa, Ji Ah akan berpikiran yang tidak-tidak. Dia baru saja mengetahui hubungan kita.” Kata Mi So
“Benarkah? Terus kenapa?” ucap Young Joon, Mi So binggung dengan tanggapan Young Joon.
“Ya, aku yakin dia tak akan memberitahu siapapun. Tapi ini hanya soal waktu saja semuanya akan mengetahuinya” jelas Mi So
“Aku lebih suka mengumumkannya. Sehingga segala hal jadi lebih mudah dan nyaman. Dan pria keparat yang menganggap dirinya garam pada sup tulang sapi, Tak akan menggodamu lagi, Tak ada pria yang berusaha menggodaku.” Ucap Young Joon
“Pokoknya, kita tak bisa mengumumkannya. Kita tak sebaiknya menunjukkan kemesraan di tempat kerja atau dimanapun yang dekat dengan kantor.” Tegas Mi So 

“Aku tak bisa mengumumkannya, dan kau tak memperbelahkanku menyentuhmu. Kenapa aku tak boleh melakukan apapun yang kuinginkan? Menjalin hubungan itu mengenai kompromi. Tapi kenapa aku saja yang harus mengikutimu?” keluh Young Joon berdiri. Mi So mengaku bukan seperti itu.
“Aku ingin sekali memberitahu seisi dunia bahwa kau milikku. Aku kecewa karena sepertinya kau ingin menyembunyikanku” kata Young Joon
“Aku bukan ingin menyembunyikanmu... Aku hanya ingin melindungimu.” Ucap Mi So, Young Joon ingin tahu alasanya.
“Karena kau bukan orang biasa sepertiku. Aku tak bisa mengabaikan Kekuatanmu dan pengaruh sosialmu.” Jelas Mi So
“Terserahlah. Aku akan lakukan yang terbaik untuk mengikutimu, Tapi aku tak tahu sampai kapan kesabaranku akan habis.” Tegas Young Joon seperti menahan amarah. 


Se Ra datang menemui Sek Kim bertanya apakah Young Joon akan sibuk sementara waktu, Ji Ah mengatakan kalau  Young Joon penuh dengan tumpukan pekerjaan. Se Ra mengaku kalau pasti akan kelelahan dengan melirik ke arah Tuan Yang.
“Kenapa kau mendadak mencemaskan bos? Jika kau menyukainya, kau akan sangat patah hati...” ucap Ji Ah sempat keceplosan sampai menerima lirikan dari Mi So.
“Apa? Apa katamu? “ tanya Se Ra. Ji Ah tak ingin membahasnya, lalu bergegas pergi untuk fotocopy.
Bersambung ke part 2

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar