PS : All images credit and content copyright : KBS
Tuan Ji
mengejar Nyonya Oh sampai ke depan lift bertanya akan pergi kemana. Nyonya Oh mengaku tidak tahu karena terlalu
sulit bersama robot Shin dan menurutnya semua perkataan yang diucapkan tak bisa
dituruti oleh Shin.
“Aku
harus mengubah sudut pandangku.” Kata Nyonya Oh. Tuan Ji binggung apa
maksudnya. Nyonya Oh hanya diam saja.
Tuan Seo
minum sendirian di bar, Shin datang menemui mantan ayah mertuanya. Tuan Seo
ingin menuangkan wine tapi Shin membalikan gelasnya karena menurutnya masih siang untuk minum-minum.
Tuan Seo mengeluh Shin yang terlalu jahat pada Ye Na.
“Kau
tahu, apa arti pernikahan bagi wanita. Kenapa kau menyakitinya seperti itu?”
kata Tuan Seo
“Kaulah
yang lebih menyakitinya.”balas Shin. Tuan Seo tak mengerti maksudnya.
“Ingatlah
baik-baik apa yang sudah kau lakukan pada pria yang disayangi anakmu. Padahal
perbuatanmu itu sulit dilupakan. Jangan bilang kau lupa.” Sindir Shin
“Sepertinya
ada kesalahpahaman. Aku penasaran jika orang yang mencoba membunuhku untukmu
dan mati ketika mencoba menculik Kang So Bong, selain itu juga akan mengira
semua hanyalah kesalahpahaman. Aku tahu kita punya perbedaan tapi aku tersinggung
mendengar kau berpikir aku mencoba membunuhmu.” Kata Tuan Seo
“Apa aku
orang yang akan mengatakan itu tanpa bukti? Aku hanya belum berencana
memanfaatkan buktinya, jadi jangan khawatir. Namun, jika kau mencoba menyakiti
orangku, maka aku akan melakukan hal yang serupa padamu. Peringatanku ini, jadi
Ingatlah baik-baik.” Tegas Shin lalu berjalan keluar.
Tuan Seo
menahan amarah mengingat yang dikatakan Sang Guk kalau Shin itu bukan manusia
dan sangat mustahil kalau seorang manusia. Ia langsung bertanya pada Shin “Kau
siapa? Apa sebenarnya dirimu?” dengan
nada sinis.
“Menurutmu
aku siapa? Percayalah seperti apa yang kau lihat dan inginkan. Aku hanyalah diriku.”
Tegas Shin. Tuan Seo pun tak bisa berkata-kata.
So Bong
menelp In Tae bertanya apakah sudah berangkat, dab sudah mengemasi pakaian dan
laptop tanpa memberitahu Ayahnya. In Tae mengatakan kalau sudah di jalan
sekarang dan akan segera datang.
Setelah
menutup telp, So Bong mengeluh bosan dan ingin tahu kapan Shin akan datang.
Tiba-tiba melihat sebuah robot kecil, Robot itu memperkenalkan nama “Maibo”.
Shin datang merasa kalau So Bong menunggunya karena bosan. So Bong menyangkal.
“Tapi apa
ini? Apakah Alter egomu?” tanya So Bong. Shin menjelaskan kalau robot itu akan bermain dengan So Bong kalau tidak ada.
“Dia
banyak fungsinya, Aku akan mengajarimu satu per satu.” Ucap Shin.
“Lalu, Apa
jawaban atas pertanyaan ini?” tanya So Bong penasaran.
“Aku
sudah bilang ke Ibu aku akan tetap bertindak seperti manusia Nam Shin.” Kata
Shin. So Bong memujinya merasa kalau Nyonya Oh pasti lega.
“Lalu
Bagaimana keadaan perusahaan? Bagaimana dengan kantor dan parkiranya? Pasti
kacau balau” ucap So Bong
“Tidak
ada satu jejak pun. Aku sudah periksa CCTV, dan semua sudah terhapus.” Jelas
Shin.
So Bong
tak percaya mendengarnya, merasa ketakutan sampai merinding. Shin mendengar So
Bong ketakutan langsung mengelar alas tidur kaena akan tidur di rumah sakit. So
Bong langsung menolak, Shin pikir kalau teman itu saling makan dan menemani
teman yang takut.
“Kau 'kan
tidak bisa makan atau tidur juga. Joint nanti mau kesini bawa barang-barangku,
jadi pergilah.” Ucap So Bong
“Katamu
aku harus membawakan USB ini padamu. Ayo kita tonton bersama.” Kata Shin
memegang USB.
“Aku
sendiri yang akan menontonnya. Jadi Ayo.” Kata So Bong langsung mengambil Usb
So Bong
akhirnya mengantar Shin sampai ke depan lift, saat itu Shin sempat membuka
kembali pintu lift seperti tak ingin berpisah dengan So Bong tapi akhirnya
mengajukan pertanyaan yang penting.
“Apa
menurutmu seorang pria dan wanita bisa berteman? Menurut survei biro jodoh, 55
persen wanita berpendapat lawan jenis tidak bisa berteman. Lalu Kau termasuk
yang mana?” tanya Shin.
“Jangan
konyol, Kau pergi saja.” Kata So Bong. Shin ingin tahu So Bong masuk ke bagian
55 atau 45.
“Aku
ingin tahu lebih banyak tentang temanku. Kenapa kau tak mau kasih tahu?” kata
Shin. So Bong pun menyuruh Shin untuk pergi saja. Setelah pintu lift ditutup, So Bong melihat
David yang mengunjunginya.
Reporter
Jo masuk ruang rawat So Bong tak percaya kalau itu Ruangan VIP, tapi Ia sudah
menduga kalau hanya So Bong yang jadi pasiennya jadi tak mungkin menjaga
teman. Ia yakin Pasti ada hubungannya
dengan Shin dan melihat ruang rawat layaknya hotel, lalu melihat USB diatas
kasur.
“Aku sudah
bicara dengan Dr. Oh. Dia sangat kesal.” Cerita David. So Bong kaget
mendengarnya.
“Anak itu
memberontak sama ibunya. Dia bilang akan bertindak seperti Shin dengan caranya
sendiri. Jadi Ibunya langsung kesal. Putranya terbaring tidak sadarkan diri di
depan matanya.” Ucap David.
“Jadi,
apa yang dia katakan pada Shin?” tanya So Bong
“Tentu
bukan perkataan yang enak didengar. Dia mengatakan sesuatu seperti, "Yang
Ibu butuhkan adalah Shin yang sebenarnya." Dia menurutimu jadi pastikan
dia jangan sampai membenci ibunya ,Bagaimana nanti jika ibunya mengambil
tindakan ekstrim.” Jelas David
So Bong
terlihat binggung dengan "Tindakan ekstrim". David tersadar dengan
ucapanya merasa kalau salah bicara lalu membahas tentang Shin yang memanggil So
Bong sebagai temanya. So Bong
membenarkan. David tak percaya kalau Shin bahkan punya teman sendiri,
menurutnya anak itu sudah dewasa.
“Aku tahu
kalau aku yang membuatnya, tapi aku masih ingin tahu tentang dia. Jika dia bisa
punya pacar, pasti lebih hebat.” Kata David bangga dengan produk buatanya.
So Bong
kembali ke kamar melihat semua barangnya, berpikir kalau In Tae datang dan
langsung pergi lagi. Ia akhirnya mengajak bicara Maibo, berpikir Jika ibu Shin
nanti mengambil tindakan ekstrim dan pasti tindakan itu yaitu Kill
switch. Maibo bergerak-gerak.
“Apa ini?
Dia menari?” ucap So Bong saat mengangkat telp dari Shin.
“Dia bergerak
semampunya jadi Maklumi dia. Apa kau ingin menjadi pengawalku lagi? Bagaimana
jika ada error lagi di kantor tanpamu?” kata Shin
“Sudahlah...
Ini saja pasti ada gosip tentang pernikahanmu. Orang mungkin salah paham jika
aku jadi pengawalmu lagi sekarang. Dan Kau... apa kau berbohong padaku hari
ini?” ucap So Bong
“Tidak.
Kenapa?” ucap Shin. So Bong tak lagi membahasnya memilih untuk menyudahinya
karena akan tidur.
Tapi Shin
ingin tahu jawaban So Bong, 45 atau 55, karena tidak menjawab tadi. So Bong
menjawab 45 menurutnya cukup berpikiran
terbuka bisa berteman dengan robot jadi Apalagi teman pria dan segera menutup
telpnya.
“Dia tidak
mau memberitahuku tentang ibunya. Ketika dia mendengar ibunya berkata dia membutuhkan
Shin yang sebenarnya, maka dia pasti sangat sedih. Kau tidak tahu sedih karena
kau robot. Kau juga tidak tahu rasanya kesepian, 'kan? Saat ini, aku sangat
lega dia itu robot.” Ucap So Bong
Shin
duduk di pinggir kolam renang dan kembali melihat sosok So Bong tapi hanya
khayalan menurutnya kalau kembali ada
error lagi. Tuan Ji melihat dari kejauhan Shin yang duduk sendirian, wajahnya
terlihat sedih mengingat yang dikatakan So Bong
“Dirut Nam... Pada awalnya, aku
menganggap dia sebagai mesin atau benda. Tapi setelah menghabiskan waktu
bersamanya, dia berbicara dan bertindak seperti orang. Cuma aku yang merasa
seperti ini, 'kan? Kau tidak merasakannya, 'kan?”
“Kau pernah
bilang akan membiarkanku cerita kapan pun, bukan? Kau bilang tidak memiliki
perasaan yang rumit dan tidak mencoba menyembunyikan kesalahanmu karena kau
robot.” Ucap Tuan Ji duduk disamping So hin
“Kau
boleh cerita semalaman, karena aku takkan lelah.”kata Shin dengan senyuman
bahagia.
“Aku
mungkin akan kena karma karena sering memikirkan hal yang sangat tidak masuk
akal.” Cerita Tuan Ji. Shin ingin tahu
Memikirkan apa
“Memikirkan
kalau kau mirip seperti orang. Ketika Kang So Bong mengatakannya, aku pura-pura
bodoh. tapi aku juga berpikir seperti itu.” Jelas Tuan Ji
“Lalu
kenapa berpikir seperti itu harus kena karma?” tanya Shin
“Aku
sering memikirkan hal-hal yang bisa membuat Shin satunya marah. Bahwa aku
berharap dia lebih mirip sepertimu. Bahwa aku menyukaimu karena kau tidak emosional,
sembrono, atau sinis. Bahwa aku suka kau yang rasional dan caramu menyelesaikan
masalah, Semacam itulah.” Jelas Tuan Ji
“Aku
hanya kurang emosi dan ambisi.” Kata Shin. Tuan Ji mengetahuinya. “Selama
hasilnya bagus, kau boleh membuat keputusan mulai sekarang. Dr. Oh mungkin
tidak setuju tapi aku akan mendukungmu sebisa mungkin.” Kata Tuan Ji.
Shin tak
percaya mendengarnya, Tuan Ji menegaskan Jika itu demi kebaikan Shin,maka tidak
peduli, Walaupun Shin tidak pernah bisa bangun. Ia lalu mengubah ucapannya,
walaupun nanti Shin bangun dan tidak
akan pernah memaafkannya maka akan tetap bersikeras melakukannya.
“Kenapa
kau sampai sejauh itu demi manusia Nam Shin?” tanya Shin
“Aku
tidak mengerti otak bagian mana yang aktif... Entahlah... Kenapa aku sampai
sejauh ini? Aku tidak ingat... Bagiku, Shin itu kebiasaanku yang berkembang
tanpa sadar kapan bermulanya dan alasannya.” Kata Tuan Ji mengajak masuk karena
perlu tidur.
Dokter
Cha sudah mematikan semua alat dan akan melepasnya. Nyonya Oh memperingatkan
agar jangan menyentuh anaknya dan membiarkan saja. Dokter Cha pikir sudah
mengatakan kalau akan bisa membahayakan Shin.
“Entah
dia mati seperti ini atau mati ketika berusaha, hasilnya tetap sama. “kata
Dokter Seo
“Walau
dia mati, aku akan bertanggung jawab penuh jadi jangan sentuh anakku...
Mengerti?” kata Nyonya Oh
Nyonya Oh
pergi ruanganya mengingat kembali yang dikatakan Shin “Kalau aku tidak
bertindak seperti manusia Nam Shin,, apa itu berarti aku bukan anak Ibu? Tak
bisakah robot menjadi anak kandung Ibu? Namun, aku akan menentukan keputusanku sendiri
dan melakukannya dengan caraku.”
Sebelumnya
Shin mengatakan “Aku pasti bisa berhasil, jadi tolong bimbing aku. Karena
Ibu-lah yang membuatku.” Setelah membuat Shin dewasa, Shin memeluk ibunya
karena aturan apabila melihat ibunya menangis.
“Aku akan
menuruti Ibu. Jadi janganlah bersedih.” Kata Shin yang dulu belum bertemu
dengan manusia lainya.
Nyonya Oh
akhirnya membuka lemari brankasnya, terlihat sebuah benar dengan peringatan
keras kalau benda yang berbahaya. Saat itu David datang mengumpat kalau Nyonya
Oh sudah gila karena mengambil kill switch-nya.
“Apa yang
kau rencanakan? Apa Kau mau membunuhnya sekarang?” ucap David merah.
“aku
harus melakukan apa? Dia semakin aneh.” Kata Nyonya Oh tak bisa mengendalikan robotnya
lagi.
“Dia itu
robot... Robot yang kau buat! Dia tidak aneh. Tapi Dia berkembang! Kenapa? Apa
Kau takut perkembangan dia semakin maju? Kau pikir, dia akan menyakiti anakmu?
Bisa-bisanya kau membayangkan hal segila itu? Kau sungguh konyol! Kau itu bukan
ilmuwan... Kau hanyalah seorang ibu yang buruk. Apa Kau tahu?” kata David marah
Tuan Ji
masuk ke kamar tak melihat Shin ada dikamar,
hanya ada sebuah pesan ditinggalkan Shin “Aku berangkat kerja dulu.”
Lalu sarapan dari kotak instant [Sup toge, sup ikan kering] Saat itu Shin sudah
masuk kantor berbicara pada ponselnya
“Pewaris
sedang melapor bertugas... Nanti aku ke RS, ya, Teman... Maibo, sampaikan pesan
itu ke temanku, Kang So Bong.” Ucap Shin dan akhirnya Pesan terkirim
“Kang So
Bong di sini.” Kata So Bong datang mendekati Shin, Shin heran melihat So Bong sudah ada dikantor
dan menyuruh untuk segera kembali ke rumah sakit.
“Kau 'kan
memintaku jadi pengawalmu lagi, kalau-kalau nanti ada error.” Ucap So Bong
“Bukannya
kau yang tidak ingin orang salah paham?” balas Shin, saat itu juga ada banyak
orang membisikan kalau Shin itu sudah gila.
“Apa dia
membatalkan pernikahan demi wanita itu? Dasar tak tahu malu. Bisa-bisanya dia
membawanya ke sini? Kasihan sekali Manajer Tim Seo.” Bisik para karyawan.
“Sudahlah.
Aku tidak akan pergi... Aku tidak suka bagaimana CCTV-nya bisa terhapus, Pria
itu pasti terlibat dengan kecelakaan itu.” Kata So Bong
“Kau
boleh bilang, kalau kau itu khawatir sama aku.” Goda Shin lalu menarik So Bong
pergi. So Bong meminta agar Shin
melepaskan tanganya.
Tuan Nam
sangat marah karena Shin yang kabur dari pernikahan lalu datang kembali. Shin
menegaskan tidak bisa menikahi Manajer Tim Seo. Tuan Nam pikir Shin bisa
melupakan Ye Na dan ingin tahu dengan Jong Gil.
“Akan
kupastikan Direktur Eksekutif Seo tidak bisa berbuat apa-apa padaku.” Ucap Shin
yakin
“Apa kau
jangan-jangan punya kartu dia?” tanya Tuan Nam, Shin pikir akan mengurusnya sendiri.
“Apa dia
tidak membuatmu takut lagi?” tanya Tuan Nam penasaran. Shin pikir memang dari
awal tidak punya rasa takut.
“Belajarlah
satu hal lagi, maka kau sempurna. Jangan ampuni siapa pun yang menghalangi
keputusanmu. Sekalipun itu ibumu. Musuhmu tidak selalu musuhmu dan sekutumu
tidak selalu sekutumu. Jika kau bisa mengerti banyak hal, maka aku akan
mengizinkanmu menduduki posisiku.” Ucap Tuan Nam
“Terima
kasih, Kakek.” Kata Shin. Tuan Nam pikir berterimakasih untuk apa. Shin
menyuruh seseorang masuk. So Bong masuk dengan wajah kebingungan.
“Aku akan
mengikuti keputusanku seperti perkataan Kakek. Kang So Bong akan menjadi
pengawal pribadiku lagi.” Kata Shin. Tuan Nam pun tak bisa berkata apa-apa
lagi.
So Bong
melihat sekeliling karena banyak yang menatapnya. Shin meminta So Bong agar Jangan
hiraukan dan jangan melihatnya. So Bong mengaku iri dengan kekurangan emosi pada Shin sekarang
menurutnya Manusia itu sensitif terhadap perhatian orang.
“Kau pasti
lapar. Kau mau makan apa?” tanya Shin penuh semangat.
“Kau bahkan
tidak tahu bagaimana rasanya mendambakan ingin makan apa.” Ucap So Bong
“Apa yang
harus kita makan?” tanya Shin, So Bong ingin makan Sandwich.
“Ayo
makan di taman yang sejuk.” Ucap So Bong, saat itu Nyonya Oh baru masuk dengan
tatapan sinis lalu pergi begitu saja dari Shin. So Bong tak enak hati meminta
Shin lebih dulu pergi karena ingin ke kamar kecil.
So Bong
mengejar Nyonya Oh dengan memberitahu kalau Shin selalu memanggil Nyonya Oh "Ibu"
dan ibunya adalah penciptanya, keluarga, dan teman. Nyonya Oh seperti tak
peduli dan ingin tahu alasan mengatakan hal itu.
“Jika
Anda ibunya, berperilakulah seperti ibu padanya... Anda mana bisa membunuh anak
sendiri.” Tegas So Bong. Nyonya Oh tak mengerti maksudnya.
“Kill
switch... Aku tak sengaja mendengarnya... Baginya, itu seperti kematian.” Kata
So Bong
“Apa kau
memberitahunya? Apa dia tahu?” ucap Nyonya Oh kaget mendengarnya
“Jika dia
tahu, maka dia pasti tidak bisa tersenyum pada Anda seperti tadi. Dia boleh saja
tak punya emosi tapi dia tahu kapan harus tersenyum. Jika Anda memang ibunya
tolong singkirkan alat yang mengerikan itu. Kumohon.” Tegas So Bong
So Bong
akhirnya melihat Shin duduk di taman dengan wajah sedih, lalu mengeluh karena
membeli dua sandwich dan berpikir harus makan keduanya. Shin pikir kalau mereka
berteman jadi ia juga akan makan.So Bong tak percaya kalau Shin boleh makan.
“Sesekali,
tak apa... Apalagi saat aku ingin menjadi teman buatmu.” Kata Shin mulai makan.
So Bong bisa tersenyum makan bersama.
Sementara
David menatap Shin yang dirawat mengaku siapa yang harus dikasihani, Shin robot
atau Shin manusia. Saat itu dilayar terlihat grafik Shin yang mulai berubah.
Di taman
Shin
sibuk menolak kesana kemari, So Bong ingin tahu apa yang dilihat. Shin menjawab
kalau itu orang-orang, kalau mencoba memahami mereka. So Bong pikr kalau
Shin sudah dikelilingi oleh orang-orang
yang mengerikan.
“Apa kau
tidak muak dengan orang?” tanya So Bong
“Aku
ingin lebih memahamimu. Aku perlu tahu lebih banyak tentangmu, Kang So Bong.” Kata
So Bong. Shin kaget mendengarnya hanya bisa terdiam.
“Saat itu
juga, aku pertama kalinya merenung bahwa aku berharap yang di hadapanku ini
bukanlah robot. Aku berharap dia orang sepertiku.” Gumam So Bong dan saat itu
tangan Shin manusia bergerak.
Bersambung
ke episode 21
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Terina kasih buat sinopsis y.. 😃
BalasHapusWaaaa terima kasih kak, semangat lanjutannya yaaaaaa.. :)
BalasHapusSemangat, lanjut terus mba.
BalasHapusMaaf sebelumnya🙏🏻 tp banyak nama yg ketuker tuker.
BalasHapussinopsis itu bukannya ringkasan cerita yaa?? tapi kenapa ini semua diceritakan????
BalasHapusni penulisanny jelas bgd mba,bagus mba tlg dilanjut lg y,,,jgn drubah2 y mba aq sllu ngikutin lho...fighting say
BalasHapusAlternatif aku ketika udah download tapi kehapus .. Jadi baca sinopsis wkwkwk
BalasHapus감사합니다