Di sebuah jejeran club malam, In Ah menuruni tangga
dengan wajah ketakutan. Club masih sepi dan In Ah bertemu dengan seorang
wanita, bernama Song Ha Young, yang pasti mengenal pria bernama Nam Gyu Man.
“Saat itu, tak ada yang mau mendengarku. Dia malah membuatku terlihat seperti wanita gila uang.” Ucap Ha Young terdengar masih kesal
“Aku turut bersedih dengan apa yang terjadi padamu dulu. Tapi, apa kau tak berpikir ini sungguh tak adil bagimu?” kata In Ah
Ha Young meminta In Ah
tak mengganggunya
karena tak ingin
menderita lagi lalu berdiri dari tempat duduknya. In Ah meminta maaf karena telah mengingatkan tentang
masa lalunya, tapi menurutnya tak adil jika biarkan begitu saja. Ha Young menyuruh In Ah pulang saja karena Tak
ada gunanya membahas masalah
itu lagi.
“Nam Gyu Man... Dia telah membunuh seseorang dengan kasus yang sama sepertimu.” Ucap In Ah sebelum Ha Young pergi, lalu memberikan
kartu namanya, meminta untuk menghubunginya jika berubah pikiran. Ha Young
terlihat shock karena Gyu Man melakukan yang tak diduga olehnya.
Di kantor Jin Woo
Jin Woo membahas kasus pemerkosaan, kesaksian dari kedua pihak, baik korban maupun
pelaku akan
sangat sulit dipercaya, jadi tergantung
bagaimana dengan skenarionya.
“Tak ada bukti yang kuat. Jaksa
yang bertugas
adalah Hong Moo Seok. Tapi ada nama Pengacara
Park Dong Ho.” Kata In Ah melihat berkas ditanganya,
Jin Woo binggung In Ah menyebut nama Dong Ho
“Korban Song Ha Young, pelaku Nam
Gyu Man, penuntutannya
juga dibatalkan. Mereka
mabuk dan berhubungan atas kemauan mereka,
tapi dia tetap menuntut Gyu Man Dan
dia menarik tuntuannya setelah
dia menerima uang.” Cerita In Ah melihat berkas
kasus
“Dengan cara itu, dia akan dianggap wanita gila uang. Itu adalah skenario yang
sempurna.” Kata Jin Woo mengerti kasus Ha Young.
Ha Young sedang menemani pria paruh bayah, si pria dengan
mudahnya meraba paha Ha Young yang terbungkus stocking. Ha Young berusaha
melepaskanya, Si pria pun membuat berusaha memeluknya, Ha Young pun menolaknya,
Si Pria naik pitam dan langsung menampar juga mengumpatnya.
Ingatan Ha Young kembali pada saat Gyu Man menyeratnya
masuk ke dalam kamar, Ha Young berusaha melepaskanya tapi Gyu Man malah
menamparnya sampai terjatuh ke kasur. Gyu Man menyuruh Ha Young untuk diam dan
tak melawan, lalu membuka dasinya, Ha Young menangis ketakutan.
Ha Young mengingat kenangan buruknya dengan Gyu Man
memilih untuk meninggalkan club dan tamunya.
Joo Il keluar dari penjara dan langsung menemui Tuan Nam
yang sedang berbincang dengan Jaksa Tak dan juga Jaksa Hong. Dengan senyuman
sumringah mengucapkan terimakasih karena sudah menempati janjinya. Tuan Nam
merasa Joo Il harus berterimakasih pada Jaksa Tak yang sudah membebaskanya.
“Memang anda yang menangkapku, tapi aku akan melupakan hal itu. Mohon kerja sama anda.” Kata Joo Il memberikan hormat pada Jaksa Tak, Jaksa Tak
pun akan meminta kerja samanya.
“Aku tak menyangka kau akan menggunakan posisimu untuk kami.” Sindir Jaksa Hong
“Bukannya tanah akan menjadi lebih padat setelah hujan?” balas Jaksa Tak
Pengacara Song membahas kalau Pengacara
Park lah yang paling tahu
tentang kasus Song Ha Young, tapi sekarang sudah
keluar dari Il Ho. Jin Woo berpikir sejenak, In
Ah pikir akan sulit untuk Jin Woo bisa menemuinya.
“Ya, lebih baik kita menjauh
darinya jika tak
ingin ada masalah lagi.”saran Manager Yoon
“Tapi, tanpa dia. Kita akan
kesulitan untuk
memenangkan kasus Song Ha Young dan Hanya
Park Dong Ho yang bisa
membantu kita dalam kasus ini.” keluh Pengacara Song
Jin Woo memilih untuk masuk kamar rahasianya, In Ah
melirik seperti mengkhawatirkan Jin Woo.
Jaksa Chae menemui Dong Ho disebuah cafe, dengan wajah
sinis menanyakan alasan menelpnya. Dong Ho to the point mengungkapkan ingin
menangkap Gyu Man dan temanya itu seorang jaksa jadi meminta bantuanya. Jaksa
Chae tertawa mengejek mendengarnya.
“Dasar Kau ini. Kau harus membayar bantuan yang telah kuberikan
padamu.” Kata Dong Ho menagih, Jaksa Chae menegaskan kalau itu
sudah lama.
“Jika kau bisa menangkap Nam Il Ho yang ditakuti itu, kau akan menjadi jaksa terhebat yang bisa meruntuhkan perusahaan
besar. Kasus ini
akan menjadi tangga loncatanmu
mencapai puncak.” Tegas Dong Ho meyakinkan.
“Sepertinya kau sangat yakin bisa menangkapnya sekarang.” Kata Jaksa Chae
“Karena aku memiliki bukti yang
kuat.” Ucap Dong Ho dengan senyuman bahagia
Joo Il duduk santai diruangan Dong Ho dan anak buahnya
mengobrak-abrik berkas yang ada dilaci, meja, rak, seluruh ruangan hancur berantakan.
Dong Ho datang langsung berteriak menyuruh berhenti sambil mengumpat, Joo IL
pun menyuruh anak buahnya berhenti dan keluar dari ruangan.
“Apa lagi maumu sekarang?” kata Dong Ho sambil mengambil buku yang berceceran di
lantai
“Bukannya kau sudah kuperingatkan? Kau sendiri yang memilihnya.” Ucap Joo Il
“Berapa lama lagi kau akan terus menjadi anjing Nam Il Ho?” sindir Dong Ho, Joo Il mendekati Dong Ho sambil menepuk
pundaknya.
“Dong Ho, kau hanya membahayakan dirimu saja.” Pesan Joo IL lalu menanyakan keberdaan Tuan Ha
sekarang.
“Sepertinya, tak akan mudah untuk membuatku membuka mulutku.” Tegas Dong Ho dengan mata sinis
Gyu Man membahas tentang Bae Chul yang sedang dipenjara
sekarang, Jaksa Hong tahu Chul Joo adalah
putra dari Saewon Grup. Gyu Man mengaku ingin
bekerja sama dengannya,
tapi lebih baik melupakan
saja.
“Aku tak ingin menghancurkan perusahaan karena masalah kecil.” kata Gyu Man, Jaksa Hong pun mengerti dan akan
mengurus masalah ini.
Terdengar ketukan pintu, Joo Il masuk meminta maaf karena
datang terlambat, Gyu Man pun mengucapkan terimakasih pada Joo Il sudah
berkerja sama denganya. Joo Il merasa kalau itu bebas karen bantuan Tuan Nam.
“Presdir Seok Joo Il. Apa
"Terima Kasih"mu sudah cukup? Jika kau menerima bantuan Ketua Nam, kau harus membalasnya.” Sindir Jaksa Hong
“Tak perlu kau beritahu, aku juga sudah mengetahuinya.” Tegas Joo Il
“Saat Presdir Seok dipenjara, Seo Jin Woo membuat jebakan
untukku. Kenapa
kau tak mengurusnya kali
ini? Tanpa kesalahan apapun.” Perintah Gyu Man, Joo
Il mengerti dan akan segera mengurusnya lalu pamit pergi.
“Dan oh ya, masih ada orang lain yang perlu kau temui.” Kata Gyu Man memberikan kode. Joo Il pun terdiam
mendengar perintah Gyu Man
Dong Ho datang ke kantor Jin Woo sendirian, Jin Woo
dengan sinis menanyakan untuk apa Dong Ho datang ke tempatnya. Dong Ho
menengaskan datang untuk membuat kesepakatan dengannya. Jin Woo tertawa mengejek mendengarnya.
“Aku sudah keluar dari Il Ho dan
ingin menghancurkannya.” Tegas Joo Il, Jin Woo
bertanya apa yang dinginkan Dong Ho sekarang, Dong Ho membuka koper dengan
berkas dan bukti suara yang dimilikinya. Jin Woo melihat berkas Kasus
Ledakan Seogwang Grup
“Aku ingin menuntut mereka atas kasus pembunuhan ini.” jelas Dong Ho
“Apa menurutmu tuntutan ini akan berhasil?” tanya Jin Woo kurang yakin
“Ya, inilah alasanku datang ke
sini... Jin Woo.... Apa kau ingin naik ke kapal yang sama denganku Untuk bersama-sama menghancurkan keluarga Nam? Aku telah bekerja untuk mereka selama 4 tahun. Aku yakin, kau membutuhkan informasiku.” Ucap Dong Ho
“Syukurlah kau datang, aku juga ingin menanyakan sesuatu. Korban bernama Song Ha Young, kau masih ingat dia? Wanita yang diperkosa oleh Nam Gyu Man 5 bulan yang lalu.” Kata Jin Woo
Dong Ho pun menyakinkan Ha Young yang dimaksud itu dulu
seorang aktris. Jin Woo mengingatkan kasus Ha Young yang selesai
dengan kesepakatan
sejumlah uang dan memberitahu akan membawa kembali ke pengadilan. Dong Ho
menegaskan bisa membantu karena mengetahui
semuanya, menurutnya apabila mereka bsa berkerja sama maka akan
bisa menghancurkan keluarga Nam.
“Dan setelah itu, kau akan mengkhianatiku lagi seperti dulu?” sindir Jin Woo mengingat pengkhianatan Dong Ho
“Kau boleh tak percaya kata-kataku Tapi, kau bisa percaya dengan apa yang akan aku lakukan. Aku akan memberitahu semua yang aku tahu tentang kasus ini. Dan juga, jika kau mau
mengadilinya, kau perlu
jaksa dan surat perintahnya, 'kan?” ucap Dong
Ho, Jin Woo pun menatap Dong Ho seperti mencari keyakinan.
Sang Ho tak melihat ramen dalam lemari didapur, Akhirnya
ia pamit pada Tuan Ha untuk keluar membeli ramen dan memintanya untuk tak
keluar rumah. Tuan Ha yang terlihat bosan menonton TV, menyuruh pergi saja.
Datang seseorang masuk ke dalam rumah, Tuan Ha kaget melihat pria yang datang.
Beberapa saat kemudian, Sang Ho pulang tak melihat Tuan
Ha sedang menonton TV, bahkan rumahnya berantakan. Dengan wajah panik Ia
mengeluarkan ponsel berusaha melapor pada Dong Ho tapi tak menyambung.
Joo Il membuat pesta dalam bar dengan anak buahnya, Dong
Ho datang dengan Sang Ho menyindir Dong Ho yang telah
sukses dan mengadakan
acara sebesar itu
sekarang. Joo Il menyuruh anak buahnya untuk minum
dan makan saja.
“Presdir Ha, kau menyembunyikannya di mana?” kata Dong Ho sudah menduga pelakunya adalah Joo il yang
menculiknya.
“Sepertinya kau salah orang kali
ini.” balas Jo Il santai
“ Apa kau sudah lupa, bahwa kau ini sangat tak pintar berbohong?” ucap Dong Ho sinis
“Ahh... Begitu, ya? Tapi, kali ini kau salah orang. Aku tak tahu apa-apa, jadi pulanglah.” Komentar Joo Il menyuruh Dong Ho pergi
“Apa... kau sungguh menyukai dunia itu?” ejek Dong Ho
Joo Il menegaskan apabila mereka tak bisa
menyerah hanya karena
jalan didepan tertutup. Dong Ho merasa tak
bisa lagi memanggil,
"Hyungnim". Joo Il melihat Dong Ho yang
meninggalkan barnya.
Flash Back
Gyu Man membahas Dong Ho sedang menyelidiki masa lalu ayahnya, jadi tak mungkin membiarkan Dong Ho untuk terus
menganggu ayahnya, karena ia adalah anak. Joo Il menanyakan
rencana Gyu Man dengan masalah itu
“Park Dong Ho... bunuh dia. Dengan tanganmu sendiri.” Perintah Gyu Man,
Joo Il mengingat perintah Gyu Man terlihat geram dan
bimbang karena harus membunuha Dong Ho yang sudah dianggap anaknya sendiri.
Dong Ho dihalang-halangi pengawal ketika masuk rumah Tuan
Nam, Tuan Nam sedang membaca diruanganya menyuruh pengawal membiarkan masuk.
Dong Ho sempat melirik sinis pada Pegawal yang menghalangi jalanya. Tuan Nam
dengan nada mengejek bertanya apakah rencana Dong Ho lancar.
“Presdir Ha, di mana dia sekarang? Apa kau tak puas membunuh orang?” ejek Dong Ho
“Apa kau pikir membunuh itu mudah?” balas Tuan Nam
“Aku tahu, kau selalu membuat
orang lain
memilih mati atau menurutimu.” Tegasa Dong Ho
“Kalau begitu, kau sudah tahu apa mauku dalam masalah ini.” ucap Tuan Nam
Dong Ho tak ingin berbelit-belit lagi menanyaka keberadaan Tuan Nam sekarang, Tuan Nam
melirik keara luar, Detektif Bae berjalan didepan ruangan, Dong Ho tak percaya
ternyata Detektif Bae sudah bergabung dengan Tuan Nam.
Dong Ho langsung mencengkram baju Detektif Bae karena
sudah menculikn Tuan Ha. Detektif Bae memberithu Tuan Ha tak terluka jadi tak
perlu khawatir lagi, Dong Ho ters mencengkeram menanyakan keberadaan Tuan Ha
sekarang.
“Aku sudah mengirimnya ke luar negeri. Aku tak bisa membunuhnya, karena
aku adalah detektif.” Jelas Detektif Bae
melepaskan cengkram tangan Dong Ho
“Sejak kapan? Sejak kapan kau menjadi anjing Nam Il Ho?!” teriak Dong Ho geram
“Pengacara Park, apa kau ingat hukumanku saat aku menyelidiki kasus
ayahmu? Kau tak
akan tahu, betapa
menyesalnya aku dan Karena jadi sok pahlawan, hidupku hancur seperti ini.” kata Detektif Bae, Dong Ho ingat Detektif Bae yang
ingin tahu kebenaran dari kasus
itu
“Kebenaran? Apa kebenaran itu bisa memberiku makanan? Bukannya yang diinginkan semua orang adalah uang? Kau juga tak pernah memberiku uang atau apapun itu.” Ejek Detektif Bae yang sudah dibutakan dengan uang.
“Detektif Bae!!! Sadarlah, sebelum hidupmu juga hancur.” Teriak Dong Ho memperingatinya.
In Ah sedang dalam kantor kaget melihat Ha Young datang
menemuinya. Ha Young duduk dikursi, In Ah pun mengucapkan terimakasih atas
kedatangan Ha Young ke kantornya. Ha Young menanyakan alasan In Ah yang
tertarik dengan kasus yang pernah menimpanya. In Ah terlihat binggung
menjawabnya.
“Saat persidangan itu, tak ada satu pun yang percaya.” Kata Ha Young
“ Mulai dari Hukum dan semua media, Nam Gyu Man menutup mulut mereka semua. Semua jaksa dan juga pengacara setuju untuk menutup kasus itu Lalu, mereka membuatmu terlihat seperti wanita yang gila uang, dan mungkin akan terus
mengawasimu. Aku hanya
ingin semua orang tahu
dosa yang diperbuat Nam Gyu Man.” Jelas In
Ah
Ha Young seperti tak yakin In Ah bisa melakukan hal itu,
In Ah menegaskan apabila Gyu Man tak dihukum, maka akan terus mengulanginya. Dan korban seperti Ha Young akan bertambah banyak lagi. Ha Young dengan mata berkaca-kaca menceritakan kejadian 5
bulan lalu.
Flash Back
Ha Young terdiam diatas tempat tidur seperti kehilangan
seluruh raganya, wajahnya belepotan maskara akibat air matanya. Gyu Man sudah
memakai bajunya sambil merapihkan didepan cermin, mengatakan kalau mereka
melakukan itu karena Ha Young juga ingin melakukanya, lalu melempar selembar
uang 1 juta won yang menurutnya itu cukup, dengan berjalan sempoyongan keluar
dari kamar. Ha Young hanya bisa menangisi nasibnya yang sudah diperkosa oleh
Gyu Man.
Ha Young terus menangis mengingat kejadian lima bulan
yang lalu membuat karirnya hancur. In Ah menatap Ha Young seperti merasakan
penderitaanya. Ha Young mengeluarkan kartu nama dari dalam tasnya, kalau itu
adalah Managernya dan karena orang itu bisa bertemu dengan Gyu Man, In Ah
melihat nama Manajer
Kim Chan dari IG
Entertainment
“Akan kupastikan Nam Gyu Man mendapat balasan atas perbuatannya. Aku akan memberikan keadilan itu padamu.” Ucap In Ah berjanji pada Ha Young. Ha Young mengangguk
walaupun masih saja tak bisa menahan rasa sedihnya.
Dong Ho menemui Jaksa Chae menceritakan Tuan Nam sudah
menculik Tuan Ha yang selama ini disembunyikanya. Jaksca Chae melihat kasus
yang sudah 17 tahun lalu, selain
itu Tuan Nam adalah
pengusaha besar, menurutnya hanya
dengan catatan kejahatan biasa
maka tak akan menjatuhkannya begitu saja.
“Jika aku tak bisa mengikat kaki dan tangan Nam Il Ho, setidaknya aku bisa mengikat kaki dan tangan Nam Gyu Man.” Ucap Dong Ho, Jaksa Chae heran Dong Ho menyebut nama
Gyu Man
“Jika aku mengikat tangan dan kaki Presedir Nam Gyu Man, maka Nam Il Ho pasti akan goyah.” Tegas Dong Ho
“Informasi apa yang akan kau gunakan untuk mengikatnya?” tanya Jaksa Chae
“Jin Woo sudah menyiapkan
semuanya.” Ucap Dong Ho, Jaksa Chae terlihat kaget
Dong Ho menyebut Jin Woo lalu merasa tak yakit bisa kuat mengingat Gyu Man,
Dong Ho yakin Sangat kuat untuk bisa mengejutkannya.
Jin Woo bertemu dengan seorang pria yang dulunya adalah
Manager Ha Young, Manager Kim melihat dua orang yang mencarinya, mengaku dulu
memang manager Ha Young. Jin Woo to the point ingin
menanyakan beberapa
hal padanya.
“Song Ha Young adalah aktris yang baru saja akan debut, tapi sekarang dia menjadi wanita
penghibur untuk
kalangan atas, kenapa bisa seperti itu?” tanya Jin Woo mencari tahu
“Untuk apa kau mengetahuinya? Seorang wanita cantik seperti dia hanya ingin mencari sponsor
kaya. Hal
seperti itu sudah sangat
biasa di negera ini.” ucap Manager Kim
merendahkan Ha Young
“Anda juga bersaksi dalam
persidangan pemerkosaan
Song Ha Young, 'kan?” kata Jin Woo
“Benar... Ha
Young sangat menyukai uang. Seperti
tikus, dia akan langsung
mengejar makanannya.” Kata Manager Kim lalu
memilih untuk meninggalkan keduanya karena sedang sibuk dan menerima telpnya.
Jin Woo menemui Detektif Gwak di penjara, mencritakan masih
belum berhasil membuat Nam
Gyu Man duduk di sebelahnya, Detektif Gwak
berkomentar sayang sekali, tapi menurutnya Jin Wo datang pasti tanpa hasil
apapun ditanganya.
“Apa ada informasi penting mengenai si bocah kaya itu?” tanya Detektif Gwak penasaran.
“Apa kau mengenal Manager Kim Chan?” tanya Jin Woo mencari informasi
“Si manager preman itu? Dia biasanya yang mengatur jadwal para aktor pemula, tapi Sekarang dia adalah CEO dari
sebuah rumah produksi. Selain itu dia
juga germo yang menjual wanita
ke pengusaha kaya raya.” Cerita Detektif Gwak, Jin
Woo terdiam seperti bisa mengetahui informasi lebih tentang Manager Kim.
Sek Ahn mondar mandir dalam ruangan Gyu Man dengan wajah
binggung, ingatanya kembali dengan sikap semena-mena Gyu Man yang menyuruhnya bungkuk 90 derajat seperti orang
bawahan bukan teman. Lalu memuluknya sekuat tenaga karena hanya melakukan
sedikit kesalahan yang diperbuatnya. Dan penghinaan terakhirnya adalah
menyelipkan uang disaku jasnya dan mengganggapnya rela menjadi anjing demi uang.
Matanya terpejam memikirkan sesuatu dengan semua amarah
yan ditahanya selama ini, lalu dengan wajah serius menatap patung kepala kuda
tempat menyimpan barang bukti yang digunakan Gyu Man untuk membunuh Jung Ah.
Hakim Kang memeriksa berkas didalam ruanganya, Sek Ahn
masuk dengan wajah terlihat sangat binggung. Hakim Kang melihat temanya datang,
binggung karena datang pada tengah malam. Sek Ah memilih untuk duduk dikursi
tanpa berbicara apapun, Hakim Kang pun mendekati temanya yang terlihat beda
dari sebelumnya.
“Suk Kyu, Kau pernah bilang.... kau tak ingin namaku dan juga Gyu
Man berkaitan
dengan pembunuhan Oh Jung Ah. Maaf,
tapi ada yang ingin
kuberitahu padamu.” Ucap Sek Ahn lalu
memberikan pisau lipat yang digunakan Gyu Man untuk membunuh Jung Ah
“Bagaimana bisa bukti ini ada padamu? Bukannya sudah disita?” tanya Hakim Kang tak percaya
“Bukti yang dihadirkan dalam sidang Seo Jae Hyuk adalah palsu.” Kata Sek Ah mengakuinya. Hakim Kang makin kaget
mendengarnya
Flash Back
Sek Ahn datang melihat Jung Ah sudah tak bernyawa, Gyu
Man dengan darah yang masih menempel diwajahnya mengancam Sek Ahn untuk
mengantikanya di penjara.
“Kau tak mau, 'kan? Jadi, diam saja dan bersihkan ini, brengsek.” Perintah Gyu Man lalu menunjuk pisau lipat yang berada
di tanah untuk membuangnya.
Sek Ahn benar-benar pusing melihat tingkah atasanya yang
pergi begitu saja, ia pun pergi ke dapur villa mencari dibagian pisau dan
menemukan bentuk pisau yang sama dengan yang digunakan Gyu Man.
“Ini adalah bukti yang aslinya, dan Gyu Man adalah pembunuhnya. Siapa yang berani berbohong pada hakim sepertimu? Jadi, aku membawa bukti ini.” ucap Sek Ahn
“Ya, kau membuat keputusan yang bagus Soo Bum dan Kau juga pasti sudah tertekan. Kau memang tak bisa menghindari
hukuman, tapi
bukti ini bisa meringankannya.” Ucap Hakim Kang, Sek
Ahn pun mempercayakan semuaya pada temanya.
Jaksa Chae datang ke kantor Jin Woo berkomnetar bagus
dan nyaman. Dong Ho pun menyapa In Ha yang sudah
lama tak bertemu. In Ah menegaskan tak menyangka bias bertemu dengan Dong Ho seperti ini. Dong Ho merasa memang inilah hidup yang akan terus
berputar.
“Kami ingin menyeret Nam Gyu Man
ke pengadilan,
tapi pengacara tak punya hak.” Ucap In Ah langsung ke
inti masalah
“Tapi, bahkan seorang jaksa tak bisa
melakukannya tanpa sebuah bukti.” Kata Jaksa
Chae, Jin Woo memberikan tumpakan berkas sebagai bukti.
“Ini adalah berkas atas kasus pemerkosaan Song Ha Young” jelas Jin Woo, Dong Ho mengatakan telah
menambahkan hasil
dari penyelidikannya, Jaksa Chae membaca
berkasnya.
“Kita akan mendakwanya atas kasus pemerkosaan dan juga penggunaan
narkoba dan akan mengungkapkan kejahatannya di pengadilan.” Ucap Jin Woo
“Ya. Tapi, yang perlu kita lakukan
pertama adalah
menempatkannya di kursi terdakwa.” Kata Dong
Ho, Jaksa Chae merasa informasi itu sudah cukup
In Ah sudah bisa menembak yang akan
membela Gyu Man nanti
adalah Pengacara Hong. Jin Woo bertekad tak
bisa membiarkan Ha Young mengalami
nasib yang sama dengan Jung Ah. Jaksa Chae dan Dong Ho
menatap Jin Woo yang masih penuh dendam dengan Gyu Man.
Didepan gedung il Ho grup, Jaksa Chae dan polisi masuk
kedalam gedung. Gyu Man sedang ada diruanganya menanyakangerak-gerik
Seo Jin Woo, Jaksa Hong merasa Jin Woo sedang
beristirahat. Jaksa Chae masuk ke dalam ruangan, Sek
Ahn berusaha menahanya. Jaksa Hong kaget melihat Jaksa Chae tiba-tiba merobos
masuk.
“Atas tuduhan pemerkosaan Song Ha
Young dan
penggunaan narkoba secara ilegal, Aku
membawa surat perintah penangkapan Presdir Nam Gyu Man.” Ucap Jaksa Chae memperlihatkan surat didepan mata Gyu
Man
“Jadi, kau membawa surat penangkapanku? Jaksa Chae, bukannya ini masih pagi untuk bercanda begini?” kata Gyu Man berdiri dari kursinya.
“Banyak pasang mata di sini, jika
anda bekerja
sama, kami akan bertindak halus.” Tegas Jaksa
Chae
“Kau bilang Bekerja sama? Apa kau
serius tadi? Hei, aku
adalah Nam Gyu Man. Kau tahu?” kata Gyu Man sombong
Jaksa Chae menyuruh polisi segera menangkap Gyu Man,
tangan Gyu Man langsung diborgol dan berteriak meminta dilepaskan tapi polisi
tetap membawanya keluar ruangan. Sek Ahn terdiam seperti dalam hatinya bahagia
karena Gyu Man dibawa polisi.
“Jaksa Chae, sebaiknya kau bersiap menerima tindakanmu ini.” kata Jaksa Hong memperingati, Jaksa Chae seperti tak
peduli dengan lirikan sinis dan memberikan hormat, meninggalkan ruangan.
Gyu Man seperti tak menyadari kesalahanya, dengan
senyuman liciknya seperti bahagia dibawa oleh polisi dan lihat oleh seluruh
karyawan. Tiba-tiba ia meminta berhenti untuk menghafal wajah orang-orang yang
menangkapnya, Jaksa Chae memerintahkan untuk segera pergi.
Jin Woo dan In Ah datang, bisa melihat Gyu Man sudah
diborgol dan siap dibawa ke kantor polisi. Gyu Man melihat Jin Woo dan In Ah
sekarang bergantian dengan lirikan sinisnya, lalu tersenyum licik.
“Apa kalian pikir bias menyentuh sehelai rambutku?” ejek Gyu Man merasa bisa lolos
“Semua kejahatanmu akan terungkap satu-persatu di persidangan.” Tegas Jin Woo, Gyu Man mengangguk lalu dengan santai
akan menunggunya, keduanya saling menatap seperti siap bertarung.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar