Hong Sul melihat Yoo Jung menunggu didekat tangga, Yoo
Jung dengan wajah gugup memberikan minumanya, Hong Sul menolak karena sudah
minum. Yoo Jung menarik Hong Sul dan memeluknya dari belakang seperti melepakan
rasa rindunya. Hong Sul hanya bisa menyebut nama Yoo Jung dan membiarkan Yoo
Jung memeluknya.
Yoo Jung seperti membisikan sesuatu pada Hong Sul, lalu
tanganya menaruh minumanya dikantung jaket Hong Sul. Yoo Jung melepaskan
pelukanya lalu menuruni tangga. Hong Sul menatap Yoo Jung yang bersikap seperti
mengacuhkanya kembali.
Selesai tes, Bo Ra mengeluh sangat lapar lalu mengajak
Eun Taek untuk makan bersama, Eun Taek mengeluarkan ponselnya, mengaku sedang
tak enak badan jadi tak napsu makan sekarang dan memilih untuk pulang buru-buru.
Bo Ra berteriak memanggilnya, tapi Eun Taek tak peduli
memilih untuk pergi saja. Hong Sul binggung melihat Eun Taek buru-buru pergi,
Bo Ra heran dengan Eun Taek napsu makan. Hong Sul juga tak percaya karena Eun Taek itu tak
akan pernah menolak
makanan.
Eun Taek makan burger dengan gigitan besar dan hampir
saja tersedak, Yoo Jung didepanya tersenyum menyuruh Eun Taek makan pelan-pelan
saja. Eun Taek mengelep mulutnya yang belepotan lalu menyuruh Yoo Jung
berbicara lebih dulu saja.
“Sepertinya perasaan Hong Sul sedang kacau sekarang dan Aku akan jarang ke kampus setelah ujian nantinya. Karena itulah aku ingin berbicara denganmu. Jika terjadi sesuatu pada Hong Sul, apa kau bisa memberitahuku? Dia pasti tak akan mau memberitahuku masalahnya.” Jelas Yoo Jung
“Karena kau sedang membahas ini, akan kuperlihatkan sesuatu.” Kata Eun Taek mengeluarkan ponselnya
Yoo Jung melihat video Young Gon yang mengejar-ngejar
Hong Sul lalu dengan percaya dirinya menganggap Hong Sul harus
senang sangat menyukainya, dan memaksa untuk memeluk Hong Sul,
setelah itu melihat seorang pria yang keluar dari semak-semak menyelamatkan
Hong Sul
“Kau pasti tahu kegilaannya sejak tahun lalu, tapi, dia makin parah saja
sekarang.” Cerita Eun Taek
“Ahhh Begitukah? Lalu apa rencana Hong Sul dengan rekaman ini?” tanya Yoo Jung
“Dia akan melaporkannya kepada
polis, Entah ini bisa berhasil atau
tidak. Aku
harusnya menghajar dia dulu.” Cerita Eun Taek
mengebu-gebu
“Eun Taek, apa kau bisa mengirimkan video
itu Dan juga
dengan video-video
lainnya nanti?” kata Yoo Jung
Eun Taek mengangguk, lalu bertanya mau diapakan video
itu. Yoo Jung mengaku belum tahu dan akan memikirkan cara lain nantinya dan meminta agar Eun Taek terus membantunya. Eun Taek berjanji
akan membantunya lalu mengucapkan terimakasih atas traktiran hamburgernya. Yoo
Jung pun tersenyum lalu pamit pergi.
Yoo Jung berjalan melihat dari belakang Min Soo dengan
gantungan milik Hong Sul yang dipakai pada tasnya. Min Soo didepan sedang
mengedumel sendirian.
“Kita lihat, apakah dia akan memfitnah meniru gayanya hari ini juga. Dia yang meniruku, kapan aku menirunya? Dia bahkan tak menerima permintaan maafku. Kekanak-kanakan sekali!” jerit Yoo Jung kesal
Yoo Jung tiba-tiba memeluk Min Soo dari belakang, lalu
berpura-pura kaget karena berpikir dari belakang adalah Hong Sul tapi ternyata
Min Soo lalu berkomentar boneka yang ada ditasnya lucu.
“Apa pacarmu juga punya boneka yang sama?”tanya Yoo Jung, Min Soo terlihat binggung Yoo Jung
tiba-tiba menanyakan hal itu
“Yang lain bilang kau sudah punya pacar.” Ucap Yoo Jung dengan tersenyum, Min Soo terlihat gugup
hanya bisa mengangguk.
Yoo Jung mendekat menatap Min Soo lalu memegang rambut
yang sangat mirip dengan Hong Sul.
“Son Min Soo. Bagaimanapun kau menirunya, kau tak akan bisa sama dengannya. Kau pasti juga tahu itu, 'kan?” ucap Yoo Jung dengan mata dinginya, Min Soo benar-benar
tak mengerti ucapan Yoo Jung
“Kau bukan orang bodoh sehingga tak mengetahui itu.” Kata Yoo Jung benar-benar terlihat menakutkan lalu
meninggalkan Min Soo
Min Soo melihat mata Yoo Jung benar-benar berbeda
dan tak percaya itu adalah senior yang
terlihat sangat ramah. Ia mengingat kejadian sebelumnya saat satu kelompok pada
mata kuliah Prof Kang
Flash Back
Min Soo berbicara di telp dengan Yoo Jung, kalau
seniornya sudah
melihat penelitian
yang dikirimnya dan sangat suka dengan perspektif Terry Fox-nya. Min Soo mengaku menemukannya
di Joy Campus, Yoo Jung pun menyarankan untuk
mempresentasikanya.
“Dia tidak tahu, 'kan?.... Ataukah dia sudah tahu dan
sengaja memberikanku
presentas Hong Sul? Kenapa dia melakukan itu padaku?” ucap Min Soo kebinggungan.
“Hong Sul..... Pasti dia yang menyuruhnya agar aku dipermalukan begini. Dia sungguh pengecut.” Kata Min Soo dengan mata melotot kembali berjalan.
Yoo Jung sedang fotocopy berkas, Seniornya dikantor
menghampirinya dengan memuji presentasi Yoo Jung yang di buat tadi, Yoo Jung
pun mengucapkan terimakasih, Seniornya memberikan sebuah berkas agar Yoo Jung
bisa melihatnya.
“Ini adalah proposal internal manajemen, 'kan? Kita bukanlah tim marketing, jadi kenapa harus mengerjakanya?” ucap Yoo Jung binggung
“Aku hanya ingin melihat kemampuanmu, Yoo Jung. Konsepnya sudah siap semua. Kau bisa menjadikan ini sebagai referensimu nantinya. Aku hanya ingin membantumu, Yoo
Jung. Jadi, bacalah.
Semoga berhasil.” Kata Seniornya, Yoo Jung
pun benar-benar binggung dengan seniornya bisa semena-mena.
Yoo Jung menerima pesan dari In Ha “Aku akan memulai rencana "Penghapusan
Pecundang" itu. Lihat saja apa yang akan ku lakukan.” Wajah
Yoo Jung terlihat benar-benar marah membacanya.
Pesan lain masuk dari Hong Joon “Kakak Ipar, kau sudah ujian, 'kan? Aku
akan ke kampusmu besok, teraktir aku makan, ya.” Yoo Jung teringat ketika kelas Min Soo berpura-pura
menanyakan jam dan melihat foto Hong Joon dalam wallpapernya.
Min Soo melihat cermin di minimarket, sambil memuji Mataku
lebih indah daripada Hong Sul yang memiliki mata
yang sipit. Ketika akan keluar melihat Hong Sul sedang duduk dengan pria yang
dikaguminya pada pandangan pertama. Hong Sul mengelus rambut adiknya yang
terlihat tampan hari ini, Min Soo bertanya-tanya kenapa keduanya bisa
duduk bersama?
“Kenapa kau selalu datang ke
kampusku?” tanya Hong Sul
“Yoo Jung akan mentraktirku hari ini. Apa Kau tak tahu? Aku dan Ah Young bertemu dengannya tadi.” Ucap Hong Sul
Hong Sul menutupi rasa terkejutnya mengatakan ada ujian
dan akan pergi, Hong Joon menariknya meminta agar tak meninggalkannya, Ah Young
datang membawakan beberapa sandwich untuk sarapan. Hong Sul bahagia karena Hanya
Ah Young yang memang
peduli padanya.
“Tangerine, kau juga harusnya
peduli padaku
seperti kau peduli pada kakakku” ucap Hong Joon
“Hei! Kau juga harus peduli pada Ah Young.” Kata Hong Sul membela Ah Young lalu mengajak bercanda
adiknya. Ah Young pun ingin agar Hong Joon lebih peduli padanya.
Min Soo menatap dengan mata marah kedekatan Hong Sul
dengan pria yang sangat disukainya, bahkan dengan penuh perhatian mengelap
mulut Hong Joon yang belepotan ketika makan sandwich.
“Hong Sul... Hong Sul telah merebut semuanya
dariku. Memangnya
aku salah apa? Kenapa
dia jahat sekali?” kata Min Soo menahan
airmatanya, lalu melihat gantungan ponsel milik Hong Sul dan meremasnya dengan
penuh amarah.
Bo Ra dan Hong Sul sedang berjalan membahas tentang
ujian, tiba-tiba Min Soo lewat dan langsung menyenggol pundak Hong Sul lalu
berpura-pura tak sengaja, dan menjatuhkan boneka singa, menginjaknya lalu
menyeretnya, kemudian menendangkan ke belakang. Bo Ra heran dengan sikap Min
Soo, Hong Sul melihat boneka miliknya yang diambil Min Soo.
“Hei... Dia pasti melakukannya dengan sengaja. Kita harus beri dia pelajaran, ayo cepat!” jerit Bo Ra tak terima, tak jauh dari sana Yoo Jung
melihat tindakan Min Soo semena-mena.
“Aku tak mau gagal ujian hanya karena orang sepertinya. Kita harus ujian sekarang.” Kata Hong Sul menahan amarahnya lalu mengajak Bo Ra
masuk ke dalam ruangan.
Hong Sul melirik kesal melihat Min Soo duduk tak jauh
darinya, Yoo Jung masuk kelas, Kyung Hwan mengajaknya untuk duduk dibelakang.
Yoo Jung memilih untuk duduk didepan saja, Kyung Hwan pun pindah duduk didepan
memuji Min Soo yang terlihat makin cantik.
Da Young memberitahu Min Soo sudah
punya pacar. Yoo Jung terlihat bersemangat bertanya
apakah pria itu tampan, Da Young menjawab kalau pacarnya itu tampan. Min Soo
meminta Da Young agar tak membahasnya, teman yang lain pun meminta Min Soo yang
mau menunjukkan fotonya. Min Soo berdalih kalau tak membawanya.
Yoo Jung pikir Min Soo pasti menyimpannya
di ponselnya, Min Soo mengaku tak menyimpanya. Da
Young mengambil ponsel Min Soo di kolong meja dan memperlihatkan pada semuanya,
Yoo Jung bisa memberikan senyuman saat melihat foto adik Hong Sul yang diakui
Min Soo sebagai pacarnya.
Bo Ra melihat dari jauh merasa Min Soo sedang menikmati hidupnya sekarang lalu bertanya-tanya sebenarnya tujuannya mau apa dan
mengingatkan temannya agar memberikan pelajaran pada Min Soo setelah ujian.
Hong Sul meredakan amarah Bo Ra untuk fokus pada ujian saja dulu. Yoon Seob masuk ke dalam ruangan berteriak menyuruh semua
anak diam karena akan memulai ujian.
Min Soo malah melamun ketika ujian berlangsung, dalam
hatinya bergumam “Bagaimana ini? Dia sepertinya mengenal
Hong Sul.
Ahhh.... Tidak, apa dia akan datang
lagi ke sini? Mereka
hanya melihat fotonya saja, mereka pasti akan lupa.”
Yoon Seob memberitahu waktu ujian tinggal 10 menit lagi,
Da Young sudah penuh mengisi lembar jawaban. Min Soo panik melihat lembaran
jawaban belum terisi, dan merasa akan hancur tak bisa menyelesaikan ujianya.
Setelah ujian, Sang Chul membahas tentang soal ujian
bersama Do Hyun. Min Soo dengan wajah cemberut, menganggap Ujiannya kacau karena Hong Sul. Eun Taek menghampiri Bo Ra, Hong Sul memanggil Min
Soo yang berjalan didepanya, Min Soo dengan wajah sinis menanyakan apa yang
ingin dikatakan Hong Sul.
“Jika kau ingin mengatakan sesuatu, katakan saja! Jika kau mencuri sesuatu dariku, maka sikapmu tak perlu segitunya. Kenapa kau harus
menginjak-injaknya?” kata Hong Sul, Sang Chu dkk
melihat keduanya, begitu juga Young Gon dan Da Young sedang duduk disofa.
“Apa lagi maumu sekarang? Apa kau ini sudah gila atau apa? Apa Cuma kau yang bias beli boneka seperti itu? Kau lucu sekali.” Ejek Min Soo sinis
“Hei!... Lalu, kenapa kau membuangnya
tadi? Aku
melihatmu menginjak-injaknya
di depan Hong Sul.” Jerit Bo Ra membela, Yoo Jung dan Young Hwan bergabung
dengan Sang Chul dkk.
“Hei! Memangnya apa urusanmu jika aku mau membuang barangku? Kenapa kau selalu saja ikut
campur?” jerit Min Soo tak mau kalah dengan mata melotot
“Apa masalahnya sekarang karena boneka itu lagi? Apa Min Soo menirumu lagi? Sudahlah, aku lelah mendengarmu.” Komentar Da Young melihat keduanya kembali adu mulut
“Apa kau tak menyesali kesalahanmu padaku?” tanya Hong Sul berusaha
untuk tak memperlihatkan amarahnya.
Min Soo tetap saja tak merasa bersalah dan tak perlu
meminta maaf, Hong Joon datang dengan Ah Young menyapa Yoo Jung dan melihat
kakaknya yang berdiri tak jauh darinya. Hong Sul heran melihat adiknya yang
datang lagi, Hong Jun mengingatkan sebelumnya sudah memberitahu akan ditraktir
oleh Yoo Jung. Da Young menyadari kalau Hong Joon adalah pacar dari Min Soo
yang terlihat diponselnya.
Hong Sul menatap Yoo Jung sambil bergumam dalam hati “Apa
Sunbae sengaja memanggil
Hong Joon ke sini?” Yoo Jung hanya menatap Hong Sul seperti berpura-pura
tak tahu, Sang Chul bertanya apakah pria dengan Ah Young itu adik Hong Sul. Yoo
Jung membenarkan, Kyung Hwan binggung kalau pria itu juga pacar dari Min Soo
seperti yang dilihat dalam ponsel.
Ah Young pun marah karena mengetahui Hong Joon punya
pacar selain dirinya, Hong Joon menyangkal bahkan tak mengetahui siapa Min Soo,
lalu memberitahu semuanya kalau Ah Young adalah wanita satu-satu yang
disukainya. Sang Chul malah menuduh Hong Joon berselingkuh. Hong Joon
menegaskan kalau itu salah paham.
Da Young melihat Min Soo yang hanya diam saja, Min Soo
mengaku kalau hanya mirip saja. Hong Sul pun mengambil ponsel dari tangan Min
Soo dan melihat foto adiknya sebagai wallpaper dan mengaku sebagai pacarnya.
Hong Joon binggung bagaimana bisa fotonya ada pada Min Soo, Hong Sul yakin itu
adalah foto adiknya, Bo Ra merasa Min Soo benar-benar menakutkan.
“Kenapa kau menyimpan foto Adikku?”
tanya Hong Sul binggung
“Cepat Kembalikan! Kenapa kau kurang ajar sekali?” jerit Min Soo mengambil ponselnya.
“Dan kau sendiri, Apa maksudmu ini? Berbohong juga ada batasnya. Buat apa foto ini dalam ponselmu? Apa maumu sebenarnya?” teriak Hong Sul sudah tak bisa menahan amarahnya, Min
Soo terlihat binggung menjelaskan
Sang Chul menyimpulkan Min Soo membohongi
mereka. Do Hyun pikir itu sebuah hubungan terlarang, Sang
Chul sudah bisa menebak kalau Min Soo itu suka
sekali berbohong. Min Soo melirik pada Young
Gon sedang duduk disofa, Young Gon memberi kode agar Min Soo melawan. Hong Sul
menanyakan apa sebenarnya yang terjadi, Min Soo pikir Hong Sul sudah tahu dan
matanya mendelik dengan mata melotot.
“Kau pasti sudah tahu semuanya. Demi mempermalukanku di depan semua orang... kau melakukannya dengan sengaja!” jerit Min Soo lalu menyerang Hong Sul dengan mencengkram
bajunya.
Bo Ra dkk berusaha untuk menariknya tapi Min Soo terus
menarik baju Hong Sul. Young Gon sibuk mengambil gambar sebagai bukti, Min Soo
berteriak histeris karena Hong Sul selalu menganggunya. Hong Sul pun tak mau
kalah karena Min Soo yang selalu menganggunya dengan mendorongnya sampai
terjatuh.
Keduanya berguling-guling dilantai saling adu mulut dan
menyerang satu sama lain, Hong Sul tak terima Min Soo mengaku-ngaku menjadi
pacar adiknya, Bo Ra menyuruh Hong Sul terus menghajar Min Soo. Yoo Jung
langsung mengambil ponsel Young Gon agar tak merekamnya. Bo Ra dan Eun Taek
akhirnya menarik Hong Sul untuk tak berkelahi lagi. Min Soo menjerit histeris
duduk dilantai.
“Presentasi dan juga cara berpakaian ini. Apa kau punya hak paten atas semua itu? Kenapa kau terus saja mengganggu hanya karena masalah yang sepele. Kenapa kau terus saja menyiksaku?” jerit Min Soo tak terima
“Lalu Kau sendiri bagaimana? Kenapa kau mencuri bonekaku? Kenapa kau meniruku? Kenapa kau mengganggu adikku?
Kenapa? Kaulah
yang harusnya berhenti
menggangguku. Kau!” jerit Hong Sul histeris,
Yoo Jung melihat amarah Hong Sul yang dipendam keluar semua.
“Semua yang aku inginkan... tapi semuanya telah kau miliki. Nilai yang bagus, teman... dan
juga pacar. Kau punya
semuanya. Kau... kenapa
kau sungguh tak adil?” jerit Min Soo menangis
“Aku tak mengerti... kenapa kau berpikiran begitu. Tapi, nilaiku... Teman-temanku... dan semuanya. Semua itu tidak dengan mudah ku dapatkan. Apa kau mengerti?” kata Hong Sul, Yoo Jung menatapnya karena tak disebut
sebagai pacar, Min Soo teru saja menangis.
“Min Soo, kau tak seperti ini sebelumnya. Kenapa kau bias berubah seperti ini?” tanya Hong Sul
“Dulu... aku bukan siapa-siapa.” Ucap Min Soo dengan mata mendelik
Flash Back
Ketika duduk satu kelompok, Sang Chul berkomentar belum
pernah melihatnya dan bertanya apakah mereka pernah
sekelas. Da Young pun bertanya apa jurusan Min Soo. Diperpustakaan, Hong Sul
pun tak mengenali Min Soo ketika ingin memberitahu tentang siapa yang
membatalkan kelasnya.
“Tak ada yang tahu siapa aku dan juga namaku. Aku hanyalah pecundang dan tak ada yang mengenalku. Aku tak mau lagi menjadi aku yang dulu.” Tegas Min Soo
“Oh begitu yah? Apa kau bahagia dengan kau yang sekarang? Sekarang semua orang akan
mengingatmu sebagai
Min Soo si Pembohong. Apa
itu yang kau mau?” ucap Hong Sul, Min Soo pun
hanya bisa tertunduk sambil menangis.
Ditepi danau
Hong Sul tahu Yoo Jung itu sengaja menelp adiknya agar
datang ke kampus. Yoo Jung menegaskan pacarnya itu sudah
terlalu lama bersabar jadi akan lebih baik jika
meluapkanya.
“Kau pasti sudah lelah, 'kan? Orang yang selalu menganggap
milik orang
lain adalah miliknya akan
selalu berakhir seperti itu. Mereka
akhirnya akan kehilangan semuanya
karena ketamakan mereka. Jadi,
kau tak perlu tertekan lagi.” Jelas Yoo Jung
Hong Sul memalingkan wajahnya mengingat pekataan saat Yoo
Jung mabuk ditaman ”Banyak orang yang mendekatiku dengan tujuan
tertentu.” Dan dalam
hatinya pun bergumam “Sunbae.... Sejak kecil, dia pasti dikeliling orang munafik seperti itu. Dan sekarang, hidupku terganggu karena satu orang,
Son Min Soo.”
“Aku tak akan memaksamu. Jika kau ingin perlahan mengerti dan mendekat, aku akan menunggu, Asalkan kau akan tetap memilihku.” Kata Yoo Jung
“Jadi Kau akan tetap di sana dan aku yang mendekat ke arahmu? Apa dengan begitu semua masalah bisa selesai?” tanya Hong Sul tak yakin
“Awalnya... aku pikir kita ini sama. Tapi sekarang, aku tahu, kita sangatlah berbeda. Aku akan mencoba mengerti dirimu juga, kenapa kau marah padaku Dan kenapa kau tak bisa
mendekatiku.” Kata Yoo Jung
Hong Sul tak bisa menatap mata Yoo Jung karena air
matanya tak dapat dibendung, Yoo Jung menarik tangan pacarnya dan memberikan
plastik berisi obat, lalu tanganya meraba poni dan rambut keriting Hong Sul setelah
itu pergi meninggalkanya. Hong Sul hanya bisa tertunduk sambil mengusap air
matanya.
In Ho kembali berlati musik baru yang diberikan oleh Prof
Shim, kali ini Prof Shim duduk disampingnya untuk mendengarkanya. Setela
selesai dengan waja datar Prof Shim menyuruh In Ho mengulang lagi, In Ho
terlihat kesal tapi menurut untuk mengulangi permainanya lagi. Di tengah
permainan, Prof Shim mengelengkan kepalanya. In Ho berhenti mengeluh tak ada
permainan musik lain yang bisa dimainkanya.
“Apa gunanya jari-jari mahirmu
itu? Tak ada
ketulusan yang kurasakan. Bukan
jarimu yang terluka akibat
kecelakaan itu Tapi,
yang ada didalam dadamu itu yang hilang. Permainan dulu begitu
memukau, begitu bersinar seperti permata. Tapi, sekarang apa? Permainanmu sangat flat sekali.” Ejek Prof Shim
“Prof. Noh sangat menyukai permata itu. Apa kau tahu seberapa bahagianya, saat mendengarmu kembali?” cerita Prof Shim
“Jadi Kau memberitahu Prof. Noh? Kenapa tak meminta ijinku dulu? Kenapa kau memberitahunya?
Kenapa?” tanya In Ho kesal
“Prof. Noh pasti sangat merindukan sikap keras kepalamu ini.” ungkap Prof Shim
In Ho memilih untuk membereskan bukunya lalu akan keluar
dari ruangan, Prof Shim sempat memanggilnya dan In Ho juga sempat berhenti,
akhirnya memilih untuk keluar dari kelas yang membuatnya kesal. Di lorong ia
berusaha menenangkan amarahnya yang memuncak, terdengar pemainan musik di
ruangan lain. Ia seperti mendengar pemaian dari pianis mahir seperti dirinya
dulu, akhirnya In Ho hanya bisa bersandar di dinding.
Hong Sul menutupi wajahnya dengan jaketnya, In Ho dari
belakang berusaha mengenali Hong Sul yang berjalan dibelakangnya dengan
memanggilnya. Hong Sul memalingkan wajahnya tak ingin In Ho melihatnya. In Ho
mendekat memberitahu tadi sudah memanggilnya dan berpikir ada uang yang jatuh
karena Hong Sul terus saja berjalan menunduk. Hong Sul menanyakan apa mau In
Ho. In Ho berusaha melihat wajah Hong Sul, lalu membuka penutup kepalanya.
“Kenapa dengan wajahmu? Siapa yang menghajarmu? Kau bertemu dengan pecundang itu lagi, 'kan?” kata In Ho melihat bekas memar di pipi sebelah kiri
“Tidak, aku tak bertemu dengannya.” Ucap Hong Sul
“Lalu kenapa? Apa kau bertemu dengan Baek In
Ha?” tebak In Ho, Hong Sul pun menyangkalnya.
“Lalu, siapa yang memukulmu
begini? Kau tak
akan pulang dengan
wajah memar begini, 'kan? Ibu
mungkin akan "senang" melihat memarmu itu. Ayo Ikut aku.” Kata In Ho langsung menarik Hong Sul
Di kursi taman, Hong Sul duduk sendirian. In Ho datang
memberikan salep, Hong Sul menerimanya dan aka memakainya, tapi In Ho melihat
itu bukan ditempat memarnya, akhirnya membantu dengan menaruh salep di pipi
Hong Sul tanpa menyentuhnya.
“Hei... Bulu Anjing, kau sudah berani
sekarang dan pasti merasa puas. Apa kau menang?” tanya In Ho duduk didepan Hong Sul
“Memangnya apa yang harus
dimenangkan?” ucap Hong Sul, In Ho menegaskan Dalam
pertarungan pasti ada
yang menang dan yang kalah.
“Aku tidak tahu kenapa sikapnya jadi seperti ini padaku. Apa mungkin dia hanya iri seperti aku iri pada adikku. Entah
karena apa, kau iri
pada seseorang Karena
itu kau ingin menerima orang itu. Tapi,
kita tak akan pernah sama, karena rasa takut muncul.” Cerita Hong Sul dengan tatapan menerawang ke arah depan
“Selama ini aku terus
menyalahkannya. Tanpa
pernah sekalipun aku
mencoba untuk mengerti dia. Jika
saja dulu aku membalas sapaanya saat dia
menyapaku, mungkin
hal ini tak akan terjadi, bahkan
kami tadi bertengkar hebat. Lalu akhirnya
aku bias mengerti
Min Soo sedikit dan Sunbae bilang, aku tak perlu selalu bersabar..” Cerita Hong Sul, In Ho terdiam menatap Hong Sul yang
bercerita.
“Apa Kalian sudah baikan?” tanya In Ho terlihat sedih, Hong Sul mengelengkan
kepalanya.
“Tapi, sama dengan Yoo
Jung-sunbae... sepertinya,
aku mulai bisa
mengerti dia. Aku sudah
memikirkan semuanya dan selalu
saja ingin mendengar serta melihat
hal positif dari Sunbae. Aku
hanya ingin, dia
menjadi apa yang
aku inginkan saja.” Ungkap Hong Sul
In Ho mengorek kupingnya dengan tangan berpura-pura tak
mengerti yang dibicarankan Hong Sul, seperti enggan mendengar pembicaran
tentang Yoo Jung, lalu mengajak Hong Sul untuk pulang saja dan menyuruh untuk
memikirkan alasan wajahnya seperti itu ketika pulang kerumah. Hong Sul pun
teringat dan buru-buru mengikuti In Ho untuk pulang.
Hong Sul kembali lagi masuk kampus dengan berjalan
sendirian.
“Min Soo tak masuk
kuliah lagi. Semuanya bilang, dia mungkin ingin beristirahat karena masalah ini. Tak ada yang peduli
dengannya dan begitu pun denganku.”
Sang Chul mengejek Hong Sul sebagai prajurit, Do Hyun pun
menyindir Hong Sul jago berkelahi juga, Hong Sul tak mengubrinya dan terus berjalan, didepan
loker sudah ada Da Young dan genknya.
“Aku tiba-tiba saja
menjadi artis.”
Da Young melihat Hong Sul berjalan mengungkapkan tak bisa
melihat mata Hong Sul dan memperhatikan jalan Hong Sul terlihat sombong. Di
kelas, Hong Sul sibuk dengan Bo Ra membahas tentang materi kuliah tidak
mempedulikan orang-orang disekeliling mereka.
“Tapi, masalah
sebesar apapun pasti akan terlupakan. Perkelahian Min Soo dan aku sudah menjadi
"Gosip Lama".Kuliah berjalan seperti biasanya.”
In Ha menjerit bahagia karena baru saja memasak ramen,
lalu mencari tatakan buku diatas meja dan mengambil sembarang buku not milik
adiknya. Melihat di sampul belakang bertuliskan “Si Rambut
Merah Sul”
lalu membalikany dibagian depan tertulis nama Hong Sul
“Ini Hong Sul! Pacar Yoo Jung? Kenapa Baek In Ho bisa mengenalnya? Ah... Mungkin hanya nama yang sama, tidak mungkin kan dia?” ungkap In Ha tak peduli
“Tapi Apa mereka dekat? Karena... ini seperti buku anak-anak. Ahhh... In Ho! Kau berhasil membuat kakakmu ini jadi bahagia.” Jerit In Ha dengan mata licik.
Hong Sul berjalan pulang menerima pesan dari Yoo Jung “Kau sedang apa? Bagaimana dengan kuliahmu?” tapi tak
membalasnya dan bertanya-tanya dalam hati apa sebenarnya yang dinginkan
sekarang. Terdengar suara piano dari bar, Hong Sul pun perlahan-lahan masuk ke
gudang dan duduk disamping In Ho.
“Kau bisa memainkan musik ini
juga? Aku
sering memainkannya dulu.” Kata Hong Sul bisa
mendengar pemainan In Ho
“Aku memainkannya karena sedang bosan saja.” Ucap In Ho berbohong, Hong Sul melihat In Ho malah
berhenti dan menyuruh untuk memulai lagi, In Ho menolaknya.
“Tapi, musikmu tadi terdengar berbeda,Tadi, saat aku
mendengarnya, musikmu
terdengar sangat sedih. Sebuah
perasaan sedih. Sepertinya
melody-nya akan berbeda
sesuai dengan pemainya.” Komentar Hong Sul lalu mencoba memainkan piano dengan
musik yang pernah dimainkan sebelumnya.
In Ho sempat memberitahu nada saat Hong Sul melupakanya,
Hong Sul tersenyum bisa menyelesaika satu bait, In Ho memalingkan wajahnya
seperti tak ingin melihat Hong Sul tersenyum, lalu berpikir harus untuk kuliah
saja. Hong Sul pikir In Ho sudah sering datang ke kampus.
“Iya..
benar juga sih... Tapi,
bukan itu maksudku. Aku
ingin menjadi mahasiswa resminya. Kau
yang bilang, Aku bisa mencoba ujian GED agar bisa lanjut kuliah” kata In Ho
“Ahh... Benarkah? Ide yang bagus! Aku akan membantumu, kau bisa pakai buku lama adikku Lalu Kau bisa belajar di perpustakan saat istirahat. Kita harus membuat jadwal
belajarmu.” Ucap Hong Sul bahagia sambil memegang
tangan In Ho
In Ho terdiam sejenak ketika melihat tangan Hong Sul
memegangnya, seperti jantungnya berdegup sangat cepat dan wajahya langsung
bersemu merah. Hong Sul sedang menghafal nada melihta In Ho terdiam, In Ho
terus melihat tanganya yang dipegang oleh Hong Sl sebelumnya lalu mengatakan
bukan apa-apa.
Hong Sul menyadari pipi In Ho bersemu merah, ketika ingin
megangnya, In Ho menjauh berteriak meminta agar Hong Sul jangan melakukanya.
Hong Sul binggung apa maksud ucapan In Ho tak boleh melakukanya. In Ho terlihat
gugup dengan pipi semakin memerah. Hong Sul pikir In Ho sedang sakit karena
wajahnya sangat merah.
In Ho berlari menjauh dan mengaku tak sakit, Hong Sul tak
percaya karena wajahnya benar-benar merah. In Ho memegang wajahnya mengaku tadi
pagi sempat demam, lalu menyuruh Hong Sul melanjutkan permainanya dan akan
pulang. Hong Sul binggung melihat In Ho seperti tiba-tiba menjauh darinya.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Itu pipinya in ho merah banget si hahahaha. Sebenarnya Yo Jung itu menyukai Hong sul benaran gak si... Ato cuma mempermainkan Hong sul aja?
BalasHapusAndainya pikiran Yo Jung di ungkapin kayak hongsul gitu pasti gak penasaran gini
Semangat ✊ mbak dee...
Mkasih mba dee
BalasHapusSemangaaaatt
Di tunggu part 2 nya :D