Gyu Man memasukan narkoba ke dalam winenya, Pengacara
Song langsung merekam dengan pulpen yang dibawanya, Polisi pun datang ke TKP
dan In Ah dengan Manager Yoon mengawasi dari depan. Yeo Kyung masuk ke ruangan
pesta memerintahkan untuk menangkap semua orang yang ada didalam ruangan.
Chul Joo menarik Gyu Man untuk pergi bersama, tapi Gyu
Man yang licik memilih pergi sendiri dengan menaiki tangga, Pengacara Song
terus mengikutinya, tapi kehilangan jejaknya. Gyu Man diruangan tersembunyi
menelp untuk mempersiapkan mobil.
Sek Ahn masuk kedapur yang cukup gelap sambil memanggil
Gyu Man, dengan mata belim terbuka semuanya, Gyu Man menghampiri sambil
mengomel Sek Ahn yang lamban sekali. Sek Ahn memberikan kunci mobil, Gyu Man
pun meminta untuk bertukar jas dengan senyuman licik pun menyuruh untuk
menyelesaikan masalahnya.
Diparkiran, Jin Woo
bisa melihat Gyu Man masuk ke dalam mobil dan langsung memerintahkan
untuk mencegatnya sebelum meninggalkan TKP. Mobil Manager Yoon dan Polisi pun
segera menghadangnya, Jin Woo kaget saat membuka pintu mobil ternyata yang
keluar adalah Sek Ahn bukan Gyu Man sesuai dengan perkiraanya.
“Kenapa... kau bisa ada di sini?” ucap Jin Woo begitu, begitu juga In Ah dkk karena sudah
melihat dengan jelas saat Gyu Man masuk ke club.
“Aku ke sini untuk minum-minum.” Akui Sek Ahn menutupi semua kejahatan yang dibuat Gyu
Man.
Gyu Man dengan sedikit sadar karena baru saja minum wine,
mengendarai mobil lainya dan meninggalkan TKP dengan senyuman licik bisa
terbebas dari tuduhan. Sesampai dirumah, ia berjalan sempoyongan karena
pengaruh obat dan juga wine, Dong Ho melihat Gyu Man menyindir acara pestanya tadi
sangat menyenangkan.
“Oh, Pengacara Park.. Senang bertemu denganmu di sini. Sepertinya Sekretaris Ahn sedang
diinterogasi sekarang. Cepat
ke sana dan laporkan padaku
hasilnya nanti.” Perintah Gyu Man, Dong Ho
hanya diam saja, Gyu Man mulai mengumpat menyuruh Dong Ho cepat pergi
“Gyu Man!!! Kau harus memperbaiki hidupmu itu dan harus membayar apa yang telah kau lakukan selama ini... Kau mengerti?” teriak Dong Ho penuh amarah yang sudah di tahannya
selama ini lalu meninggalkan rumahnya. Gyu Man hanya tersenyum tanpa rasa
bersalah.
Sek Ahn keluar dari kantor polisi sendirian, terdiam
sejenak setelah menutupi semua tingkah Gyu Man. Jin Woo melihat Sek Ahn yang
sengaja menutupi kejahatan Gyu Man sebagai atasanya. Sek Ahn pergi minum sendirian dibar, Jin Woo
datang dan langsung duduk disampingnya lalu menuangkan minuman.
“Ketika Nam Gyu Man membunuh Oh Jung Ah mungkin kejadianya seperti ini juga. Dia mungkin menelepomu hari itu
juga untuk
membereskan semua buktinya. Hidup
Nam Gyu Man memang enak, ya?” sindir Jin Woo
“Sepertinya kau salah orang, Aku adalah Sekretaris Umum di Il
Ho, jadi tak akan terkecoh olehmu.” Tegas Sek Ahn
“Kaulah satu-satunya orang yang tahu semuanya, tentang semua kejahatan Nam Gyu
Man. Apa kau
mau tahu, bagaimana
nasibmu... di masa depan? Nam Gyu Man yang melakukan
kesalahan, tapi,
malah kau yang harus
membereskannya.” Ucap Jin Woo berusaha
menyadarkan Sek Ahn kalau tindakanya salah.
Di kantor Jin Woo
Pengacara Song merasa tak perlu khawatir walaupun Gyu Man
masih bebas tapi ia sudah
mendapatkan buktinya, lalu memutar rekaman video
yang didapatnya.
Dalam rekaman Video. Chul Joo menceritakan Si bocah brengsek Seo Jin
Woo datang
menemuiny dan terus
membahas tentang
pembunuhan yang dilakukkan Gyu Man, Pengacara Song
merasa bangga bisa merekam
moment yang bagus dan menurutnya mereka bisa
menguploud sekarang di internet.
“Jika kita meng-upload ini, pasti mereka akan dengan mudah memblokirnya. Lalu Mereka bisa menutup kasusnya
dengan mengatakan
bahwa ini rekaman palsu.” Kata Manager Yoon sudah
mengerti keluarga Nam
“Aku akan menyerahkan rekaman ini pada Jaksa Tak.” Kata Jin Woo, Pengacara Song binggung kenapa harus
diberikan padanya.
“Ya. Hanya dia yang bisa kita percaya sekarang.” Jelas In Ah yakin
Yeo Kyung masuk kamar kakaknya dengan wajah penuh amarah,
Gyu Man merasakan kepalanya terasa sakit setelah terbangun akibat bantingan
pintu kamarnya, lalu berusaha bangun mengucapkan terimakasih pada adiknya atas
pertolonganya tadi.
“Aku beruntung bias punya adik seorang jaksa. Jangan bosan membantuku, oke?” kata Gyu Man tanpa ada rasa bersalah
“Sampai kapan lagi kau mau aku terus menutupi kesalahanmu
itu?” teriak Yeo Kyung
“Menutupi kesalahanku? Aku punya ribuan kesalahan, kesalahan apa yang kau maksud?” ucap Gyu Man
“Apa salah satu kesalahanmu itu
adalah menjadi
pembunuh mahasiswi Seocheon? Dan Karena
itulah Seo Jin Woo terus mengincarmu?” kata Yeo Kyung menuduh
“Hei! Kau pikir kakakmu ini orang jahat?” ucap Gyu Man menyangkal, Yeo Kyung berteriak meminta
kakaknya menjawab pertanyanya.
“Ya,
memang Aku yang membunuhnya. Aku membunuh si jalang Oh Jung Ah karena aku sangat kesal padanya. Ayah kan selalu bilang untuk menyingkirkan pengganggu Dan aku telah membunuh orang yang tak berguna itu.” Teriak Gyu Man penuh amarah karena adiknya berani
memarahinya.
Yeo Kyung melotot kaget tak percaya kalau pembunuh
sebenarnya adalah kakaknya sendiri. Gyu Man malah menyindir adiknya terlihat
Shock padahla itu yang ingin didengarnya, lalu
menyuruh kembali kamarnya saja karena ia ingin tidur. Yeo Kyung keluar
dengan wajah Shock dan Gyu Man tanpa punya rasa bersalah bisa tidur diatas
sofa.
[Il Ho Grup]
Dong Ho bertanya pada Sang Ho apakah mereka sudah
membereskanya semuanya. Sang Ho dengan
membawa kardus mengatakan sudah membereskan semuanya. Di lobby, untuk urusan
hukum berpapasan dengan Jaksa Hong yang akan keluar.
“Ketua sudah memberitahuku, sayang sekali yah... keputusanmu ? Tapi, meskipun begitu kau adalah pengacara terbaik dalam tim Il
Ho.” Sindir Jaksa Hong
“Aku harusnya lebih cepat mengundurkan diri” balas Dong Ho
“Kau sudah tak punya kesetiaan, jadi jika kau terus di sini, kami pasti akan mendapat masalah. Aku jadi terharu mendengar alasan keluarmu ini.” komentar Jaksa Hong Sinis
“Kau mungkin harus berurusan
dengan ribuan
masalah yang dihadapi Il Ho. Mungkin
24 jam itu tak akan
pernah cukup bagimu, karena masalah yang
dibuat oleh Nam Gyu Man terlalu banyak.” Jelas Dong
Ho
Jaksa Hong pikir akan
mengundurkan diri seperti Dong Ho apabila tak bisa
menanganinya. Dong Ho mengejek Jaksa Hong memang anjing Ketua Nam yang paling setia dan berkata walaupun sudah keluar dari Il Ho masih tetap
bisa bertemu lagi lalu berteriak memanggil Sang Ho untuk keluar dari gedung
segera
Di dalam mobil
Pengacara Song memberitahu Pengacara
Park Dong Ho sudah
berhenti dari Il Ho. Jin Woo kaget mendengar
berita Dong Ho tak menjadi membela Keluarga Nam lagi.
“Apa menurutmu dia berhenti karena ingin menghancurkan Il Ho? Jika memang begitu, kita bias bekerja sama dengannya.” Kata pengacara Song, Jin Woo tak banyak komentar
memilih untuk konsentrasi menyetir.
Gyu Man melihat Sek Ahn sudah kembali lagi ke kantor setelah
pergi ke kantor polisi. Sek Ahn mengatakan karena tak
melakukan kejahatan apapun dan
juga tak menggunakan narkoba di club jadi bisa bebas. Gyu Man merasa tersindir dengan kalimat
Sek Ah "tak
melakukan kejahatan
apapun"
“Kau terdengar seperti ingin memberitahu itu pada seseorang. Apa kau mau uang lagi, karena tak ada yang membelamu semalam?” kata Gyu Man mengeluarkan dompetnya.
“Gyu Man, aku tak melakukannya demi uang.” Ucap Sek Ahn tertunduk ketakutan
“Nah, ini uang untukmu, Apa kau masih punya harga diri hingga berani berkata
begitu? Apa kau
tak suka uang? Aku ini punya banyak uang, Karena itulah kau selalu bertahan diperlakukan seperti anjing.” Ejek Gyu Man dan menaruh lembaran uang dikantung Sek
Ahn.
“Kau tak perlu malu, dan ambil uang yang kuberikan ini Karena demi uang inilah kau rela menjadi anjing. Aku harap kau tak akan bosan membantuku, temanku.... Sekarang Kita harus menyuruh Chul
Joo tutup
mulut. Siapkan mobilnya.” Tegas Gyu Man
Sek Ahn terdiam sejenak menatap patung kuda yang ada
diruangan, seperti ingin menyerahkan bukti kejahatan. Gyu Man menegur Sek Ahn
yang diam saja, Sek Ahn pun langsung melakukan tugasnya.
Jaksa Tak bertemu kembali dengan Dong Ho dan Detektif
Bae, mengungkapkan mereka tak mungkin menang melawan Nam Il Ho tanpa memilki bukti
yang kuat. Dong Ho penuh keyakinan merasa tak perlu
khawatir lalu memberikan rekaman suara untuk menjadikan bukti yang kuat.
“Kau pikir ini akan cukup? Kita juga memerlukan saksi.” Kata Jaksa Tak
“Ya, aku juga sudah menemukan saksinya.” Ucap Dong Ho penuh percaya diri,Detektif Bae terkejut
menanyakan keberadan saksinya.
“Aku sudah melindunginya di tempat yang sangat aman.” Jawab Dong Ho dengan senyuman bahagia.
Sang Ho membawa Tuan
Ha kesebuah rumah meminta tak perlu khawatir dan tetap ada rumah, Tuan
Ha terlihat ketakutan dengan melihat sekeliling sambil bertanya apakah tempat
persembunyianya
itu aman. Sang Ho menyakinkan kallau tempat yang dipilih Dong Ho itu aman lalu
mengajaknya masuk.
Didepan rumah terlihat ada orang yang menutup wajahnya
dengan kain hitam mengamati, Sang Ho sedang membawa Tuan Ha untuk
disembunyikan.
Gyu Man menemui Chul Joo dalam penjara, Chul Joo yang
mengunakan baju tahan tak percaya Gyu Man tega kabur sendirian. Gyu Man
berdalih dirinya itu tak ingin kabur sendirian dan merasa
sedih melihat Nasib Chul Joo yang jadi seperti sekarang.
“Apa kau bisa meminta adikmu untuk membebaskanku dari sini?” kata Chul Joo memohon
“Kau ini sungguh tak sabaran, sekarang Ayahku sedang mengurus masalah
ini.” ucap Gyu Man, Chul Joo berkomentar temanya itu
beruntung memiliki adik seorang jaksa.
“Tapi Kenapa kau datang? Apa kau datang karena takut aku akan buka mulut? Mereka memintaku untuk jujur siapa temanku malam itu. Jika aku buka mulut maka hukumanku akan berkurang. Apa kau tahu siapa yang ada dalam pikiranku saat itu?” Cerita Chul Joo dengan nada sedikit mengancam
“Jika kau mau memberitahu mereka, silahkan saja.....jika kau mau membereskan masalah ini sendiri.”kata Gyu Man menantang, Chul Joo terlihat binggung.
“Jika kau membuku mulutmu sedikit saja, maka perusahaan ayahmu akan menjadi perusahaan kecil dalam sekejap.” Balas Gyu Man mengancam. Chul Joo tak bisa menahan
amarahnya, lalu berdiri sambil mengumpat.
“Kau bisa melakukannya asalkan kau rela menjadi pewaris perusahaan
kecil. Apa kau
sudah lupa? Kita ini
tidaklah selevel” tegas Gyu Man meremehkan
Chul Joo.
Yeo Kyung melihat berita dalam laptopnya “Ahli
waris dari sebuah perusahaan besar telah tertangkap
berpesta narkoba di salah satu club di Cheong Dam. Dia
adalah Direktur Sewon Grup.”
Kepalanya lansung pening karena menutupi juga kejahatan
kakaknya yang berada ditempat itu juga. Jin Woo tiba-tiba datang keruangan
Yeo Kyung dengan senyuman lalu membaca berkas diatas meja. [Terdakwa: Bae Chul Joo... Pekerjaan:.
Direktur Sewon Grup]
“Aku yang mengatur penggerebekan ini. Apa kau menyukainya?” ucap Jin Woo, Yeo Kyung kaget ternyata Jin Woo yang
sudah merencanakanya.
“Bukannya kita sebagai warga
neegara harus
melaporkan pesta narkoba seperti ini? Kenapa
seorang jaksa bias lengah
dalam bertugas begini? Dan Kenapa
kau bisa membebaskan tersangka
hanya karena dia itu kakakmu?” sindir Jin Woo
“Apa yang sebenarnya yang ingin kau katakan?” kata Yeo Kyung dengan mata melotot
“Menurutmu rekaman apa yang ada dalam bolpoin ini? No.1 : Saat kakakmu sedang bersenang-senag di pesta itu dan No.2 : Saat kau yang membiarkan dia lari karena dia adalah
kakakmu lalu No. 3: Semua adegan itu. Sepertinya, kau telah menyalahgunakan posisimu, jadi Aku harus menyerahkan ini pada
atasanmu.” Ucap Jin Woo membuat Yeo Kyung mulai
panik, lalu keluar ruangan.
Jaksa Tak bersama In Ha dan Jin Woo menonton video
bersama, terlihat dengan jelas Yeo Kyung yang membiarkan kakaknya untuk pergi
dari TKP. Dengan waja geram Jaksa Tak mengungkapkan sudah meminta Yeo Kyung
untuk mundur tapi tetap saja ingin pergi.
“Nam Gyu Man berhasil lolos, tapi
temannya sudah tertangkap.” Jelas Jin Woo, Jaksa
Tak bertanya siapa teman Gyu Man.
“Dia adalah Direktur Saewon Grup, Bae
Chul Joo dan teman lama Nam Gyu Man.” Ucap Jin Woo, Jaksa Tak menyimpulkan ternyata seorang
ahli waris lagi.
“Kita akan membuat Bae Chul Joo membongkar kejahatan Nam Gyu Man.” Kata Jin Woo, In Ah mengatakan akan mengusahakan
semuanya, jadi meminta tolong pada Jaksa Tak.
Tuan Nam memuji Yeo Kyung sebagai anak
yang baikbisa melindungi kakaknya. Gyu Man pun
mengungkapkan merasa beruntung memiliki adik seorang jaksa, Tuan Nam berteriak
menyuruh Gyu Man diam saja dan tak usah banyak omong.
“Yeo Kyung, kau harus bersiap-siap untuk selalu melindungi
keluargamu.” Pesan Tuan Nam, Yeo Kyung nampak
binggung merasa tak bisa melakukanya. Tuan Nam menyuruh anak bungsunya masuk
saja, Yeo Kyung pun menurut dengan kembali kekamar.
Hanya tinggal Gyu Man dengan ayahnya, Tuan Nam langsung
menampar Gyu Man yang kembali membuat masalah.
“Perusahaan yang telah kudirikan dengan susah payah, apa kau mau menghancurkannya dengan tindakan gilamu itu?” teriak Tuan Nam
“Aku juga tak mau pergi, tapi dia terus memaksaku.” Kata Gyu Man denga memegang pipinya yang kesakitan
“Hanya karena temanmu adalah
sampah, kau juga
mau jadikan keluargamu ini sampah. Pastikan
kau membuatnya tutup mulut.” Tegas Tuan Nam, Gyu
Man meminta maaf dan berjanji akan mengurusnya. Tuan Nam pun mengumpat anaknya yang memang brengsek!
Yeo Kyung sudah duduk dikamar kakaknya, Gyu Man masuk
kamar langsung duduk didepan adiknya. Yeo Kyung menceritakan Seo Jin Woo adalah orang
yang melaporkan kasus narkoba itu. Gyu Man nampak kaget mendengarnya.
“Seo Jin Woo adalah orang yang melaporkan pesta narkoba yang diadakan Chul
Joo.” Kata Yeo Kyung agar kakaknya bisa mendengar dengan jelas, Gyu Man
memperlihatkan senyuman liciknya karena ternyata Jin Woo sengaja menjebaknya.
In Ah sedang menunggu seseorang dipersimpangan jalan, Jin
Woo baru menuruti tangga melihat In Ah ada diluar padahal udara sangat dingin.
In Ah beralasan hanya ingin menghirup udara segar dan baru mau masuk kembali, Jin Woo pun berjalan lebih dulu dengan berbelok, In Ah
terdiam melihat Jin Woo yang lupa denga jalan kekantor, Akhirnya dengan menarik
tangan Jin Woo, In Ah mengajaknya ke arah yang benar.
“Sejak Kapan... kau tahu?” ucap Jin Woo merasakan In Ah mengetahui penyakit yang
sama dengan ayahnya, In Ah berpura-pura tak mengerti
“Mengenai Sakitku... Ingatanku... perlahan mulai menghilang.” Ucap Jin Woo menatap In Ah
“Apa kau pikir aku tak akan menyadarinya? Kau tak perlu menyembunyikannya.” Kata In Ah dengan mata-mata berkaca-kaca
Keduanya duduk di ruangan, In Ah mengakui sudah
lama mengetahui. Jin Woo menceritakan Karena
ketika masih
muda, ingatannya sangatlah bagus dan bisa mengingat semuanya.
“Bahkan kejadian yang menyedihkan, Aku bisa mengingatnya dengan
jelas Dan
rasanya sangat menyakitkan. Aku
ingin melupakan semuanya. Tapi,
ingatan itu terus menghantuiku.” Ucap Jin Woo dengan
menahan air matanya, In Ah memegang tangan Jin Woo.
“Tapi, sekarang... Jin Woo, kau adalah orang yang spesial. Kau hanyalah... sedikit berbeda dari orang kebanyakan, itu saja. Sakit juga kan bagian dari kehidupan manusia. Jin Woo, kau tetaplah Jin Woo.” Kata In Ah memberikan semangat.
Jin Woo menatap In Ah, dengan senyuman In Ah berjanji akan
membantunya dan apabila
ada tak dingat Jin Woo maka ia akan
menjadi ingatannya itu. Jin Woo pun memegang erat tangan In Ah dengan mata
berkaca-kaca. In Ah menyakinkan akan selalu berada di sisi Jin Woo dan meminta agar tak mengkhawatir karena pasti
aka tetap baik-baik saja. Jin Woo pun memeluk In Ah dengan erat, In Ah pun
memegang erat lengan Jin Woo dan menangis di pundaknya.
Jaksa Tak melihat berkas Presdir
Nam Il Ho - X File dan juga sebuah pulpen
sebagai bukti tentang Yeo Kyung yang membiarkan kakaknya pergi. Teringat
kembali ucapan Tuan Nam saat di restoran, yang menawarkan diri untuk bekerja untuknya.
“Jawabanmu bisa mengubah hidupmu menjadi seperti Pengacara Hong.” Kata Tuan Nam merayunya, Jaksa Tak bimbang menatap
berkas ditanganya.
Tuan Nam mengaku sudah
tahu bahwa Pengacara
Park akan mengincarnya, Jaksa Tak yang duduk
bersama mengungkapkan kalau Dong Ho itu orang yang sangat naif, menurutnya jika
itu terjadi padanya mungkin tak akan melakukanya.
“Pengacara Park masih punya sisi kemanusiaan. Jadi, apa alasanmu hingga harus jauh-jauh datang ke sini?” tanya Tuan Nam.
“Ini adalah hadiah keduaku untuk
anda, dalam boilpoin ini adalah
rekaman Jaksa Yeo dan Presdir
Nam yang harus dirahasiakan.” Kata Jaksa Tak
menyerahkan pada Tuan Nam
Tuan Nam memberikan lembaran uang diatas pulpen sambil
bertanya apakah itu sudah cukup.Jaksa Tak pikir Tuan Nam itu salah
paha, karena tak datang untuk uang. Tuan Nam bertanya apakah Jaksa Tak menginginkan sesuatu yang lebih dari uang. Jaksa Tak to the point ingin
dukungan solid dari Tuan Nam.
Dengan senyuman lembar, Tuan Nam menyakinkan Jaksa Tak
tak akan menyesal dengan
keputusanya, Jaksa Tak berjanji akan membebaskan kembali Presdir Suk
secepatnya.
Jaksa Hong keluar bersama dengan Jaksa Tak langsung
bertanya Apa yang sebenarnya yang dipikirkan juniornya. Jaksa Tak menyindiri kalau kekuasaan itu bisa
mengubah seseorang seperti yang dilakukan Jaksa
Hong sekarang , menurutnya ini adalah ide yang bagus.
“Seberapa tinggi aku bisa mendaki dengan bantuan Ketua Nam, lihat saja nanti.” Kata Jaksa Tak penuh arti. Jaksa Hong hanya bisa
memandang sinis karena juniornya mengikuti jalanya.
Pengacara Song masuk ke dalam ruangan, memberitahu pihak
kejaksaan sudah mengeluarkan hasil tentang kasus narkoba itu tapi, Nam Gyu Man tidak
ditangkap. Manager Yoon nampak binggung karena
mereka sudah mengirimkan hasil rekaman pada Jaksa Tak, semua terlihat
kebinggungan.
“Apa Jaksa Tak telah mengkhianati kita?” dugaan Pengacara Song
“Bukannya dia juga telah membantu kita dengan kasus korupsi Il Ho?” pikir In Ah tak yakin Jaksa Tak bisa mengkhianatinya.
“Lalu, kenapa dia tak menggunakan bukti rekaman itu?” ucap Manager Yoon, Pengacara Song mengeluh karena sudah
susah payah
merekamnya lalu mengumpat kesal
“Kita memang tak bisa mempercayai siapapun di dunia ini.” tegas Manager Yoon menaruh cangkirnya diatas meja
dengan wajah kesal, Jin Woo terdiam menahan amarahnya karena salah memberika
buktinya.
Dong Ho masuk kedalam ruangan, dengan mata melotot karena
Jaksa Tak bisa setega itu padanya. Jaksa Tak malah menyindir Dong Ho berani masuk seenaknya ke ruangan jaksa.
“Kau lah yang membuatku jadi kurang ajar begini. Apa kau bergabung dengan mereka menggunakan bukti yang kuberikan?” teriak Dong Ho kesal
“Kau membuatku ingin tertawa dengan kenaifanmu itu.” Ejek Jaksa Tak
“Kupikir, selama aku hidup ini aku sudah bisa menilai wajah asli
seseorang, tapi,
sepertinya aku masih gagal.” Ungkap Dong Ho
“Aku
tak punya waktu untuk mengobrol denganmu, jadi,
pulanglah.” Usir
Jaksa Tak sombong , Dong Ho keluar dengan penuh amarah
Jin Woo menemui Chul Joo dipenjara, Chul Joo sudah tahu
Jin Woo yang merencakan pengerebakan diclubnya, teringat Saat
mereka bertemu di parkiran itu, harusnya tahu akan terjadi hal yang seperti ini. Jin Woo hanya mengubarkan senyumanya.
“Apa menurutmu, dunia ini tidak adil? Nam Gyu Man bisa lolos, dan kau malah dihukum sendirian di sini.” Kata Jin Woo, Chul Joo berteriak kesal maksud Jin Woo
mengatakan hal itu padanya.
“Masih belum terlambat. Jika kau menyebut nama Nam Gyu
Man, Maka hukumanmu akan dikurangi.” Tegas Jin Woo dengan senyuman lebaranya.
“Apa kau piker aku tak tahu itu? Kenapa kau jadi sok memerintah di sini, brengsek?!” teriak Chul Joo makin kesal
“Ya, kau memang akan kalah banyak jika menyebut nama Nam Gyu Man. Apa kau mau aku membantumu?” kata Jin Woo memberikan tawaran.
Chul Joo meremehkan Jin Woo hingga
bisa membantunya, Jin Woo menjelaskan jika ia bisa melibatkan
nama Gyu Man ke
dalam kasus yang lebih besar, maka nama Chul Joo bisa
segera tertutupi. Chul Joo menegaskan tak
bisa mempercayai siapapun
sekarang.
Jin Woo pikir sayang sekali, karena dengan begitu Chul
Joo bisa mendekam dipejara sambil
memikirkan pengkhiantan temannya, lalu memilih
meninggalkanya. Chul Joo berteriak memanggilnya.
“Tunggu. Aku memang tak bias mengatakan apa-apa, tapi Wanita itu adalah aktris yang
sangat berbakat. Seluruh
hidupnya hancur setelah apa
yang Gyu Man lakukan padanya. Sebuah
kasus besar yang mungkin akan
menutupi kasusku ini. Kau
pasti akan terkejut. Kasus ini sangat mirip dengan kasus pembunuhan Oh Jung
Ah. Nam Gyu
Man mungkin tak akan menyangka
kasus ini akan diangkat, 'kan? ” ucap Chul Joo dengan senyuman bahagia , Jin Woo menatap
Chul Joo terlihat kaget.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar