Hong Sul tertidur dikereta api, dalam mimpinya Bo Ra
memanggil Min Soo dengan namanya mengucapkan selamat atas
peringkat satunya. Eun Taek pun bangga karena Hong
Sul mendapatkan
beasiswa juga. Hong Sul binggung melihat dua teman baiknya
berjalan dengan Hong Sul palsu.
Sang Chul pun meminta Hong Sul palsu (Min Soo) untuk
mentraktirnya, Da Young berjalan dengan Hong Jung memuji Min Soo yang cantik.
Hong Sul melihat kejadian didepanya, mengadu pada Yoo Jung karena sikap semua orang
sangat aneh.
In Ho datang mengucapkan selamat karena baru saja
mendapatkan beasiswa, Hong Sul makin binggung mencoba menyadarkan Yoo Jung
dengan mengoyangkan tanganya didepan wajah sang pacar. Yoo Jung seperti tak
melihat Hong Sul dan mendekati Min Soo dengan panggilan Hong Sul mengajaknya makan
malam sambil memeluknya. Hong Sul terdiam karena dirinya
diabaikan.
“Dia bukan aku! Kalian semua mau ke mana? Jangan tinggalkan aku.” Jerit Hong Sul dengan mata berkaca-kaca.
Hong Sul tertidur sampai mulutnya menganga, lalu tersadar
bertanya-tanya mimpi aneh apa tadi. Ponselnya berdering, melihat nama Young Gon
dilayar ponselnya memilih untuk rejectnya.
Young Gon menjepit ponselnya dileher, mengeluh karena
Hong Sul masih saja tak mengangkat telpnya terus dan terus, lalu melihat pesan
yang pernah dikirimkan Yoo Jung padanya.
“Hong Sul... Setelah kau lihat Pesan ini, kau akan tahu siapa yang brengsek
di sini. Apa kau
masih mau bertahan? Aku
hanya ingin kau membuka matamu,
aku mohon....Bukalah
matamu, Hong Sul” ucap Young Gon dengan mata bersedih
Hong Sul melakukan kerja part time di perpus, ketika
mengembalikan buku di rak tak sengaja melihat Min Soo sedang berada dilorong.
Ia berpura-pura tak mengenalnya, dengan mengembalikan buku dan melewatinya begitu
saja. Min Soo menatap heran pada sikap Hong Sul berbeda dengan yang ia kenal
sebelumnya.
“Hal-hal kecil dalam
hidup mengalir seperti air yang dangkal. Ya, memang seperti itu. Kita semua pasti
bisa bertahan.”
Hong Sul berjalan pulang, terdengar teriakan Young Gon
dengan mengayuh sepeda memanggilnya untuk memberitahu sesuatu. Hong Sul
langsung berlari menaiki tangga dan Young Gon tetap mengikutinya sambil
mengangkat sepedanya saat menaiki tangga.
Sang Chul duduk didepan Jae Woo untuk meminjam laptopnya,
Hong Sul datang menegur Sang Chul karena belum mengirimkan file tugas. Sang Chul mengaku Jae Woo
sedang mengerjakan setengahnya jadi setelah
itu akan mengirimkanya. Jae Woo memilih untuk
pergi, Hong Sul heran mengapa Jae Woo yang mengerjakan tugasnya. Sang Chul
meminta Hong Sul memberikan tambahan waktu.
Hong Sul ingat dengan Sang Chul tahun lalu melakukan hal
yang sama dan ia sudah memberikan waktu
3 hari. Sang Chul mengaku sedang mengejarkan dan berjanji akan
mengirimkanya jam 11 malam nanti, Hong Sul
memberitahu semua anggota sudah mengumpulkan tugas, akhirnya memberikan
kesempatan terakhir untuk mengirimkan tugasnya Jam 11
malam.
Di kamarnya, Hong Sul mulai mengecek hasil kerja
kelompoknya yang rapih, dibagian lembar depan memutuskan untuk menghapus nama
Sang Chul.
“Tapi, jika aliran
air itu mulai berlawanan. Seseorang pasti akan menyerah.”
Sang Chul masuk kelas meminta maaf karena tak bisa
menghubunginya selama, beralasan harus mengurus sesuatu yang genting di rumahnya dan menyalahkan Jae Woo karena tak memberikan bantuan
padanya. Hong Sul membagikan tugasnya pada tiga anggota kelompoknya. Sang Chul
tersenyum dan berjanji akan menghapalnya ketika persentasi nanti,lalu melihat
dilembar tak ada namanya.
“Aku menghilangkan namamu dan Kemarin adalah kesempatan
terakhirmu. Jika kau
melewatkannya,namamu akan kuhilangkan.” Ucap Hong
Sul santai, Sang Chul langsung membanting makalah sampai Bo Ra dkk terlonjak
kaget.
“Hei! Apa kau bercanda? Memangnya aku sengaja tak mengerjakannya? Sudah kubilang ada masalah genting di rumahku! Heiii.... aku sudah semester 4 dan ayahku sudah pensiun dan aku anak
pertama. Hong, apa
sikapmu ini tidak
keterlaluan?” teriak Sang Chul tak terima, Bo Ra
menyuruh Sang Chul memelankan suaranya, Sang Chul malah menyuruh Bo Ra diam saja.
“Masalahmu adalah masalahmu. Apa kelompok kita juga harus menderita karena masalahmu itu? Kau pikir hanya kau yang punya masalah? Sudah kubilang yang kemarin adalah kesempatan terakhirmu.” Tegas Hong Sul tak ingin dipermainkan lagi oleh seniornya.
“Benar... aku dan juga Kyung Hwan juga setuju namamu dihilangkan.” Jelas Bo Ra sambil melihat yang harus dipesentasikan.
“Brengsek! Yang benar saja! Cepat tulis namaku kembali! Jika kau mau menghilangkannya, beritahu aku dulu.” Teriak Sang Chul
Yoo Jung datang mendengar teriakan Sang Chul, Kyung Hwan
meminta Sang Chul berhenti mengomel, Sang Chul ingin berteriak, tepukan Yoo
Jung pada bahunya membuatnya diam. Yoo Jung memberitahu Profesor
sudah mau masuk. Hong Sul melihat Yoo Jung
datang langsung mendekati Sang Chul.
“Apa kau membelanya karena dia adalah pacarmu? Ini bukan urusanmu.” Teriak Sang Chul, Yoo Jung memberikan semangat pada tim
Hong Sul untuk melakukan pesentasi, lalu berjalan ke kelompoknya. Sang Chul
masih saja menyuruh agar menuliskan namanya.
Jae Woo duduk disamping Yoo Jung sampai menutup kupingnya
agar tak mendengar jeritan Sang Chul yang suka menindas orang lain. Yoo Jung
duduk melihat wallpaper Min Soo seperti mengenal foto pria yang pasangnya. Lalu
ia berpura-pura bertanya jam berapa sekarang, Min Soo menyalakan ponselnya, Yoo
Jung bisa melihat foto Hong Jung yang menjadi wallpaper ponsel, Min Soo
memberitahu sudah jam 10 kurang dua menit.
Prof Kang masuk ke dalam kelas, menanyakan kenapa dalam
kelasnya berisik sampai terdengar ke lorong, lalu melihat semua anak muridnya
itu sudah siap melakukan pesentasi dari wajah yang penuh semangat dan memulai
dengan presentasi kelompok 1. Hong Sul dkk maju kedepan.
“Kenapa hanya kalian saja?” tanya Prof Kang, Hong Sul ingin memberitahu alasan Sang
Chul, tapi Prof Kang pasti sudah tahu kalau Sang Chul tak ikut kerja kelompok.
“Manusia itu memang sulit berubah, ya” sindir Prof Kang lalu menyuruh memulai presetasi, Sang
Chul hanya bisa diam karena bisa gagal dalam mata kuliah Prof Kang lagi.
“Pembahasan kelompok kami adalah
tentang transaksional
kepemimpinan dalam berorganisasi. Aku
Hong Seol, sebagai
pembawa materi kelompok 1.”
Ucap Hong Sul, semua memberikan tepuk tangan kecuali Sang Chul terlihat sangat
kesal.
“Kami akan mulai dengan konsep kepemimpinan transaksional. Lalu syaratnya , media referensi, dan studi kasus. Definisi kepemimpinan transaksional adalah pemimpin yang memperkenalkan
transaksi antara apa
yang pemimpin dan individu inginkan. Pemimpin
akan menghargai kerja
keras dan usaha. Kerja
keras yang mencapai tujuan. Ini adalah jenis kepemimpinan yang akan menghargai anggotanya.” Jelas Hong Sul dengan sangat lancar, Min Soo menatap
sinis melihat Hong Sul memberikan presentasinya.
Yoo Jung pun sebagai ketua menjelaskan tentang materi
kelompoknya.
“Definisi Hellriegel dan Slocum
adalah untuk
memprediksi tren masa depan. Sistem
pengembangan diri untuk menjadikan
seseorang pemimpin yang baik. Berikutnya,
studi kasus mengenai kepemimpinan
transformasional.” Ucap Yoo Jung memberikan
Mic pada Min Soo.
Min Soo memperkenalkan dirinya lebih dulu dari angkatan
2012. Prof Kang berharap Min Soo tak terbata-bata lagi seperti
saat mempresentasikan tugas kelompok seperti waktu itu.
“Aku akan menampilkan Terry Fox, pemimpin transformasional.” Ucap Min Soo memperlihatkan tabel yang dibuatnya, Bo Ra
mengenal kalau itu adalah tugas yang pernah mereka kerjakan tahun lalu. Hong
Sul pikir hanya mirip saja. Bo Ra merasa sangat mirip
“Sambil mempersiapkan
presentaseku, aku
membandingkan kepemimpinan transaksional dan
transformasional.” Jelas Min Soo dengan
lancar, Bo Ra berbisik bukan hanya mirip tapi typo-nya (penulisan yang salah) juga
sama. Hong Sul melonggo ternyata Min Soo menjiplak materinya.
Min Soo selesai memberikan persentasi, Prof Kang
berkomentar tak menyakan akan ada perbandingan kepemimpinan transformasional dan transaksional dan menilai itu sangat bagus. Min Soo yang mendengarnya tersenyum sumringah
“Jika aku
melaporkannya, dia pasti akan berada dalam masalah. Dia pasti kesulitan menjelaskannya. Dan semua perhatian kelas akan teralihkan
padaku.” Gumam Hong Sul ragu. Prof Kang bertanya
apakah ada yang mau memberikan pertanyaan.
“Tapi...Aku tak mau
lagi terus mengalah.” Gumam Hong
Sul
Hong Sul mengatakan tangannya bertanya apakah Min Soo sendiri
yang membuat sendiri
presentasi itu. Min Soo terlihat gugup, Hong Sul memberitahu
Presentasinya itu sangat mirip dengan presentase yang dibuat tahun lalu. Min Soo menegaskan tak
mungkin menjiplaknya.
“Maaf, kelompok kami memiliki topik
yang umum Perbandingan
dua jenis kepemimpinan Pertanyaanmu
sangat tak berkaitan.” Ucap Jae Woo membela, Min
Soo membenarkan dan merasa heran karena Hong Sul menanyakan hal itu
“Apakah kau memang dendam padaku? Tak usah mengatakan hal yang tak memiliki bukti apapun.” Ucap Min Soo dengan nada marah, Yoo Jung melirik Min
Soo yang terlihat gugup. Bo Ra kesal karena seharusnya Hong Sul yang marah
bukan Min Soo
“Itu... Apa kau lihat pengetikan kata itu? Itu adalah typo yang sama yang ku lakukan
tahun lalu. Aku tak
menyadarinya dan mengupload-nya ke situs online Dan presentasemu ini memiliki typo yang sama dengan punyaku.” Jelas Hong Sul
“Kau bahkan tak mengecek typo-nya. Apa kau hanya mengubah nama dan font-nya saja?” ejek Bo Ra
Min Soo tetap berdalih tak menjiplaknya, Bo Ra yakin itu
adalah presentasi milik kelompok mereka. Prof Kang berteriak menyuruh keduanya
berhenti adu mulut, karena tak suka harus mendengar cerita semacam itu.
“Kelompok 3, analisis kalian memang bagus. Dari awal sampai akhir. Tapi, lain lagi hasilnya jika kau menjiplak presentase orang
lain. Jadi Son Min Soo dan kalian berdua...temui aku setelah
kelas bubar
nanti, mengerti?” kata Prof Kang lalu
menyudahi kelasnya.
Jae Woo langsung memarahi Min Soo yang membuat kelompok
mereka malu. Hong Sul mendengarnya kembali bergumam dalam hati “Aku sudah menyangka situasinya akan sekacau ini. Tapi, aku tak
peduli apa kata orang lain lagi. Aku sudah muak dengan Son Min Soo atau
Kim Sang Chul.”
Min Soo membela diri kalau Yoo Jung yang membantu membuat
tugasnya, lalu meminta tolong pada Seniornya untuk memberitahu anggota
kelompoknya, karena Yoo Jung yang
memilih topiknya bahkan
yang memilih slide
Powerpoint-nya. Hong Sul melirik mendengar
nama Yoo Jung disebut.
Yoo Jung mengaku hanya memberikan referensi saja,
menurutnya apabila Min Soo memang mau berusaha, maka tak akan menjiplak presentase orang lain tanpa mengeditnya
sedikitpun, lalu menyindir seharusnya tak perlu
memberitahu mengenai hal itu.
Da Young memarahi
Min Soo yang menyalahkan Yoo Jung lalu mengeluh selalu sial apabila
harus satu kelompok denganya, lalu menyinggung panggilan Min Soo itu "Seol
Gadungan" dan tak
menyangka kau bahkan menjiplak
presentasinya.
“Kenapa aku yang menjiplak Hong Seol?” jerit Min Soo dengan menahan air matanya. Semua yang
ada didalam kelas terdiam, Min Soo pun langsung meninggalkan kelas sambil
menangis.
Da Young langsung menyindir Hong Sul merasa senang karena
sudah menghancurkan
kelompoknya dan mengejek Hong Sul itu menakutkan karena berani melabrak Min Soo
di
luar kelas dan sekarang menghinanya didepan Prof,
menurutnya itu sudah keterlaluan. Hong Sul memilih tak peduli dengan
membereskan barang-barangnya.
“Dia hanya ingin memberitahu kalian siapa yang menjiplak di
sini. Kenapa
kau malah menyalahkan
Hong Sul?”
kata Bo Ra membela temanya, Da Young menyuruh Bo Ra diam saja.
“Bahkan Sang Chul-sunbae juga. Memang apa salahnya menulis namanya juga? Apa kau sekejam itu hingga tega membuat nilainya anjlok?” balas Da Young membela Sang Chul
“Wah~ kau baik sekali, lalu kenapa bukan kau saja sekelompok
dengannya?” ejek Bo Ra
“Mulutmu sungguh berbisa!” ucap Da Young
Bo Ra menegaskan Da Young yang memulainya, Da Young
mengejek Bo Ra itu juru
bicara Hong Sul. Bo Ra menyindir orang-orang yang suka
menyalahkan orang lain sambil mengajak Hong Sul
keluar. Da Young membalas paling benci mendengar suara Bo Ra yang menyebalkan
sekali. Sang Chul mengumpat semoga Hong Sul mendapatkan nilai
D.
Jae Woo sedang di minimarket, melihat seorang wanita yang
mengomel. karena harganya masih tetap 500 Won padahal tertulis diskon 50%, In
Ha dengan kaca mata hitamnya mencari masalah. Kasir memberitahu kalau yang
diskon sebelah kiri, In Ha berteriak menyuruh pelayan memberikan kertas diskon di tempat es yang dinginkan, akhirnya Jae Woo mengeluarkan uangnya memberikan saja
supaya tak mengantri lama.
In Ha membuka kacamatanya, dengan gaya genik mengucapkan
terimakasih, Jae Woo terpana melihat kecantikan In Ha, lalu In Ha mengajak Jae
Woo untuk berbicara diluar dengan membawa es krim dan kedipan matanya.
Keduanya duduk ditaman, In Ha memakai es krimnya sambil
berbicara sendiri melihat baju yang dipakai Jae Woo bermerek menduga pria itu
orang kaya. Jae Woo bisa mendengarnya, In Ha pun membalikan badanya mengucapkan
terimakasih karena sudah membelikan es krim.
“Aku ingin membayar utangku. Apa aku bisa meminta nomormu?” ucap In Ha mengodanya. Jae Woo ingin menolak tapi In Ha
langsung mengambil ponselnya.
“Jadi, kau mahasiswa jurusan management yah” kata In Ha memberikan nomor ponselnya, Jae Woo
membenarkan, tapi heran karena In Ha langusng berbicara banmal padanya.
In Ha mengembalikan ponselnya, yakin Jae Woo pasti
mengenal Yoo Jung. Jae Woo mengatakan mereka
satu kelas. In Ah ingin tahu keberadaan Yoo Jung sekarang sambil menuliskan nama
Jae Woo dalam ponselnya, [Designer Peanut]. Jae Woo mengaku bukan teman dekat Yoo Jung tadi tak
tahu keberadan, menurutnya lebih baik tanyakan saja pada pacarnya sambil
menunjuk wanita berambut keriting yang berjalan didepanya.
“Apa? Pacar? Jadi, dia membuatku menderita begini dan bermain dengan
pacarya?” ucap In Ha dengan wajah dengki, Jae Woo pun memilih
untuk pamit pergi saja.
Min Soo sedang berjalan sambil memegang ponselnya,
mengeluh karena Hong Sul selalu saja menganggunya, In Ha tiba-tiba langsung
menyelengkal kakinya, Min Soo pun terjatuh. In Ha berpura-pura tak melihat ada
orang, lalu membantu untuk berdiri, tapi malah menarik rambut keritingnya. Min
Soo menjerit binggung, In Ha merasa tadi ingin membantunya tapi akhirnya
menghempaskan lagi. Min Soo pun kembali jatuh.
In Ha menginjak tas Min Soo dengan sangat yakin kalau
wanita itu adalah pacar dari Yoo Jung, Min Soo menatap wanita yang tak dikenal
menganggunya. In Ha tak percaya Yoo Jung bisa pacaran
dengan cewek aneh
menurutnya Yo Jung sudah
gila?
Min Soo mencoba pergi dan mengatakan bukan pacar dari Yoo
Jung, In Ah menarik Min Soo tak memperbolehkan pergi karena masih berbicara.
Min Soo menjerit ketakutan memberitahu pacar Yoo Jung namanya Hong Sul, jadi
lebih baik temui saja dan mempersilahkan untuk memukulnya saja. In Ha
menegaskan dirinya bukan gangster jadi tak mungkin memukul, lalu memberitahu
siapapun namanya itu kalau memang ingin berpacaran dengan Yoo Jung maka harus
meminta izin denganya.
In Ho berjalan sambil mengomel karena otaknya mau pecah
lalu mendengar jeritan didekatnya, ia langsung berlari karena melihat In Ha
menganiaya Min Soo, lalu memanggulnya. In Ha masih menjerit mengumpat pada Min
Soo si rambut keriting yang dianggap pacar Yoo Jung. Min Soo melonggo binggung dengan
nafas terengah-engah karena Shock.
Beberapa mahasiswa lain melihat In Ha oleh In Ho sambil
menjerit-jerit, In Ho akhirnya menurunkan sang kakak didekat parkiran,
mengumpat kakaknya itu ingin masuk penjara lalu menanyakan alasan datang ke
kampus. In Ha menceritakan Yoo Jung yang meminta untuk meninggalkan apartement
yang ditinggalinya. In Ho pun mengumpat kesal.
“Ayahnya memintaku agar menuruti Yoo Jung dan memberikanku 10 juta won yang
sedikit itu.” Ungkap In Ha
“10 juta won? Kau bilang itu sedikit? Kau bisa beli apartment dan menyimpannya sisanya.” Jerit In Ho kesal dengan sikap kakaknya yang hedonis
In Ha mengaku sudah hampi habis sambil merengek hidupnya
sial sekarang, sampai tak tega melihat uangnya terbang begitu saja, seperti sengaja melakukan agar In Ho merasa
iba. In Ho pikir dirinya akan berbeda dengan kakaknya apabila dalam keadaan
Seperti ini. In Ha menanyakan alasan adiknya berada dikampus. In Ho pikir kakaknya tak perlu tahu.
“ Ini Menyebalkan sekali. Dan juga pacarnya tadi. Apa Yoo Jung sudah gila? Aku memang heran dengan sikap anehnya belakangan ini. Namanya Hong Shil atau Hong Seok,apapun itu ? Lucu sekali. Aku bahkan tak diberi tas atau
baju dan dia
malah mendapatkan semuanya?” jerit In Ha ingin
membalas dendam.
“Jangan datang ke sini lagi. Untuk apa kau ke sini? Kau mau belanja’kan? Pulang sana.” Perintah In Ho, In Ha menjerit tak memiliki uang jadi
tak mungkin bisa belanja. In Ho pun menarik kakaknya untuk pulang saja.
Hong Sul dan Bo Ra baru saja keluar dari ruangan Prof Kang,
keduanya berjalan bersama. Bo Ra heran karena Min Soo tak datang dan merasa
bahagia karena Hong Sul gadungan itu membuat nilai kelompoknya anjlok. Hong Sul
hanya diam saja, Bo Ra tahu temanya ingin bertemu Yoo Jung dan menyuruh segera
pergi karena pacarnya itu pasti sudah menunggunya.
Ditepi danau, Hong Sul berlari dengan wajah gembira
menemui pacarnya yang sudah menunggu, mengungkapkan hampir
saja lupa dengan
wajah pacarnya, Yoo Jung sengaja mendekatkan wajahnya lalu
memeluknya erat-erat.
“Kau pasti sangat rindu padaku.” Bisik Yoo Jung, Hong Sul mengangguk dan memeluk erat
pacarnya dengan wajah bahagia.
“Tapi, maaf.. Tentang presentasi kelompokmu itu.” Kata Hong Sul melepaskan pelukanya dengan wajah sedih
“Jangan khawatir, kau kan hanya mempertahankan presentasimu dan Dia yang salah telah
menjiplaknya.” Ucap Yoo Jung lalu kembali memeluk Hong
Sul mengaku sudah bisa bernapas lega sekarang, Hong Sul juga merasakan hal yang sama.
“Kita baru bertemu dan harus berpisah lagi. Aku merasa mau mati saja.” Ungkap Yoo Jung tak mau melepaskan pelukanya, Hong Sul
juga seperti itu.
Tapi menurut Hong Sul tak ada yang yang bisa mereka
lakukan karena Yoo Jung memang harus berkerja, Yoo Jung melepaskan pelukanya
berjanji akan bertemu setelah pulang kerja nanti. Hong Sul pikir Yoo Jung akan
sibuk, Yoo Jung menyakinkan bisa bertemu dan akan menelpnya. Hong Sul tersenyum
bahagia, Yoo Jung mengungkapnya merasa tak rela untuk pergi berkerja, Hong Sul
hanya bisa tersipu malu mendengarnya.
Hong Sul akan masuk kelas, Young Gon sudah duduk didepan
gedung memanggilnya. Wajah bahagia Hong Sul langsung berubah kesal dan
memalingkan wajahnya. Young Gon mengaku sengaja menemuinya karena Hong Sul tak
mau mengangkat telpnya. Hong Sul bertanya apa lagi yang dinginkan Young Gon
padanya.
Young Gon memperlihatkan ponselnya, karena pasti akan
menyesal apabila tak melihatnya. Hong Sul tak peduli karena sudah tak tertarik
bermain dengannya. Young Gon menghalangi jalan Hong Gon memberitahu kalau ada
hubungannya dengan
Yoo Jung jadi bisa melihatnya dulu sebelum pergi dan akan tahu siapa yang brengsek dan mengetahui Yoo Jung yang
sebenarnya.
Hong Sul membaca pesan yang ada dilayar ponsel Young Gon
dari atas,
“Seol pasti
menyukaimu. Kau harus jujur dan mengakuinya.”
“Kenapa kau tak membelikannya
hadiah?”
“Mungkin kau akan
sulit menemuinya saat liburan. Kenapa tak masuk tempat lesnya saja?”
“Seol juga
menyukaimu. Dia hanya jual mahal saja.”
Young Gon tertawa bahagia berhasil membuat Hong Sul
membaca pesannya, tiba-tiba Hong Sul langsung mengambil ponsel Young Gon dan
berlari masuk ke gedung lalu menahan agar pintu terus tertutup dan menjerit
dalah hati harus mengkonfirmasinya.
In Ha sedang yoga, mendengar ponselnya berdering langsung
menjerit kesal karena Young Gon selalu menelpnya. Hong Sul mendengar suara
wanita menanyakan apakah itu ponsel milik Yoo Jung. In Ha mendengar nama Yoo
Jung disebut menanyakan siapa yang menelpnya. Hong Sul bertanya balik siapa
yang mengangkat telpnya.
“Aku yang bertanya lebih dulu jadi Aku harus tahu sebelum memberitahumu.” Jerit In Ha ketus
“Namaku Hong Sul. Aku hanya ingin tahu apakah ini benar nomor Sunbae.” Kata Hong Sul berusaha terus menahan agar Young Gon tak
masuk
“Jadi, kau yang namanya Hong Sul? Kau memang cewek gila! Bagaimana kau bisa dapat nomor
ini?” umpat In Ha
Hong Sul heran wanita yang ditelpnya itu sudah
mengenalnya, In Ha yakin Hong Sul pasti akan gila jika tahu siapa dirinya, lalu mengakui sebagai pacar Yoo Jung. Hong Sul terdiam wajahnya terlihat lemas, In Ha mengejek
Hong Sul terlalu berkhayal menjadi pacar
Yoo Jung dan menyuruhnya pergi ke psikiater.
Young Gon akhirnya bisa mendorong pintu karena Hong Sul
terlihat lemas, Hong Sul menatap ponsel Young Gon seperti masih tak percaya.
Young Gon mengeluh Hong Sul yang terlalu kuat, lalu mengambil ponselnya ingin
tahu siapa yang ditelpnya tadi.
“Hei, kau sudah bicara dengannya? Pa Kau bicara dengan wanita tadi? Wow, kenapa kau meneleponnya?” ucap Young Gon, Hong Sul memilih untuk pergi saja
“Hei! Dia adalah selingkuhan Yoo
Jung!” jerit Young Gon mencoba menghasut Hong Sul
Yoo Jung mencoba menelp Hong Sul tak tak diangkat, ketika
pintu lift terbuka ayahnya ada didalam, Yoo Jung sebagai pegawai magang memberi
hormat seperti pada atasnya. Tapi sang ayah dengan santai malah memberikan
salam dengan dua jarinya lalu mengajaknya masuk bersama.
“Bagaimana dengan hari magangmu?” tanya Tuan Yoo ramah, Yoo Jung mengaku sudah
bisa menyesuaikan diri.
“Ya, karena ini adalah
keputusanmu, kau harus
bersungguh-sungguh. Tapi,
pekerjaan ini sangat sulit. Setelah
kau bekerja, kau tak akan merasa
menjadi pusat dunia sekarang. Selama
ini, kau menganggap dirimulah
yang terbaik. Tapi,
begitu kau masuk dunia kerja maka kau
akan sadar begitu banyak orang
yang lebih hebat darimu. Kau
harus menerima kenyataan bahwa dunia
tak akan berjalan sesuai keinginanmu. Jadilah
pria dewasa, mengerti?” pesan Tuan Yoo, Yoo Jung
mengerti walaupun pikiranya seperti melayang karena Hong Sul tak mengangkat
telpnya.
Hong Sul berjalan pulang dengan tatapan kosong bergumam “Aku yakin dia adalah kakak Baek In Ho. Dan dia bilang, itu adalah nomor
Sunbae.” Tapi ia akhirnya mencoba mensugesti
untuk tak percaya dengan Young Gon dan harus membicarakannya
dengan Yoo Jung. Tiba-tiba kakinya berhenti melangkah karena Yoo
Jung sudah menunggunya dibawah pohon marpel yang berguguran.
“Kenapa kau tak mengangkat teleponku? Aku khawatir. Apa terjadi sesuatu?” ucap Yoo Jung yang melihat wajah Hong Sul berbeda.
“Sunbae..... Tahun lalu...aku bertanya padamu tentang Oh Young Gon. Apa kau masih ingat?” kata Hong Sul, Yoo Jung mengangguk
“Dan semua hal yang harus ku lalui karena Oh Young Gon. Kau masih ingat, 'kan?” ucap Hong Sul, Yoo Jung mengaku masih mengingatnya.
“Hari ini, Oh Young Gon... memperlihatkan Pesan yang
katanya kau kirimkan
padanya tahun lalu. Apa
kau yang mengirim... semua
pesan itu padanya? Pesan yang mengatakan bahwa aku menyukai Young Gon. Apa benar itu kau?” tanya Hong Sul, Yoo Jung terdiam dengan dengan wajah
binggung
“Sunbae....Lalu, kenapa kakak Baek In Ho yang mengangkatnya? Dia bahkan bilang bahwa kau adalah pacarnya. Apa yang sebenarnya terjadi?” kata Hong Sul kebinggungan, Yoo Jung membela diri In Ha
itu berbohong
“Baek In Ha.... Kenapa dia mengangkat telpnya karena dia yang mengambil ponsel lamaku. Alasan kenapa dia berbohong karena dia dendam padaku dan Dia ingin mempermainkanmu.” Jelas Yoo Jung
“Kenapa dia
memberikan ponsel lamanya pada Baek In Ha?”gumam Hong Sul makin sedih, Yoo Jung meminta Hong Sul tak
mengkhawatirkan hal itu.
“Jadi, benar Sunbae
yang mengirim SMS itu pada Oh Young Gon.” Gumam Hong Sul masih penasaran
Hong Sul menanyakan tentang pesan itu, dalam hatinya juga
ikut bergumam “Apa setelah
mengirimnya dia memberikan ponsel itu?” lalu menanyakan alasan Yoo Jung mengirimkan pesan itu
pada Young Gon karena ketika menanyakan hal itu tahun lalu kalau Oh
Young Gon hanya salah paham dan Yoo
Jung tak berniat melakukannya.
“Tapi, dari yang kulihat itu... Kau memang sengaja ingin membuatnya mendekatiku.” Ucap Hong Sul dengan mata berkaca-kaca, Yoo Jung sempat
diam sejenak.
“Maaf.... aku yang salah dan itu adalah kesalahanku. Aku tak menganggapnya serius dulu dan tak tahu jika kejadiannya akan sekacau ini.”jelas Yoo Jung
“Jadi Kau tak tahu Oh Young Gon orang yang seperti
apa? Dan
bagaimana reaksinya jika kau
memberitahunya hal seperti itu. Apa Kau
sungguh tidak tahu?” kata Hong Sul tak percaya
Yoo Jung menegaskan kalau tak tahu, Hong Sul menatap Yoo
Jung masih saja tak percaya dengan ucapan pacarnya. Yoo Jung menyakinkan kalau
dirinya benar-benar tak tahu dan juga tak berbohong. Hong Sul menatap Yoo Jung
kembali bergumam “Tidak, aku sangat
yakin Sunbae sangat membenciku tahun lalu. Dia tak mungkin mengirim SMS itu tanpa
sebuah alasan. Bagaimana perasaannya saat dia mengirimkan SMS itu?”
“Hong Sul,
aku tahu kau marah, aku
bisa mengerti itu. Tapi,
dia salah paham dan terus
mendekatimu begitu. Dialah
yang salah di sini. Aku
tak mengerti kenapa kita harus
membahas masalah tahun lalu lagi. Dia
hanya ingin kita bertengkar
seperti ini saja. Kita
tak boleh jatuh dalam
perangkapnya lagi. Semuanya
sudah berlalu.” Jelas Yoo Jung meyakinkan, Hong Sul
tertunduk diam mendengarkanya.
“Sunbae... kau sungguh tak berubah sama
sekali. Sejak
insiden dengan Senior
Heo, kau belum
berubah sama sekali. Apa
kau pernah sekali saja berkata
jujur padaku?” tanya Hong Sul
Yoo Jung bertanya Hong Sul ingin dirinya mengatakan apa,
Hong Sul bergumam dalam hati sambil menangis “Sunbae... Kau sebenarnya
siapa?”
In Ho mengomel sendirian karena harus terus memainkan
lagu anak SD, merasa harga dirinya sekarang terinjak-injak, lalu terhenti melihat Hong Sul dan Yoo Jung dibawah
pohon yang berguguran, menduga sedang bertengkar pdaha Suasana
jalan ini sangat romantic akhirnya memilih untuk
memlalui jalan lain.
“Mungkin kita perlu waktu.” Ucap Hong Sul, Yoo Jung tak mengerti maksud ucapanya.
“Tiap kali hal ini terjadi... aku tak tahu harus bagaimana. Aku sungguh tak mengerti. Aku selalu ingin mendekatimu. Tapi, entah kenapa tak bisa.” Ungkap Hong Sul, Yoo Jung mendekat seperti berharap
Hong Sul tak mengatakan hal yang tak diinginkanya.
“Sunbae, kau juga. Aku ingin kau memikirkan masalah kita ini dulu.” Kata Hong Sul lalu pergi meninggalknya, Yoo Jung
menatap sedih kepergian Hong Sul dan tak mengejarnya.
In Ho sampai kerumahnya, sambil membuka jaketnya sudah
tahu pasti keadaan yang tadi dilihat akan terjadi, karena sudah
tahu kepribadian Yoo Jung dan yakin Bulu
Anjing pasti sangat menderita dengan Perasaannya
pasti sangat sakit.
“Tapi, kenapa aku harus peduli? Padahal sudah kuperingatkan
padanya.” Kata In Ho berbaring dilantai.
“Tapi, kenapa mereka mau pacaran jika terus bertengkar begini?” ucap In Ho kembali duduk dengan wajah kesal
“Ahh... Kenapa aku harus pusing?” ucap In Ho memilih untuk tidur saja.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Hwaaa Akhirnya ada jgaa
BalasHapussuka pas in ha salah paham sama min soo di kira pacarnya yoo jung hahahah *jahatlu
Sukaa pas in ha ngerjain min soo wkkk jadi gk suka sama min soo heheeh
Hiks sedih nya liat hong sul sma yoo jung di tmpat romantis malah brtengkar wkkk bner bnget kata in ho
Mkasih mba dee di tunggu klanjutannya :)
Yeay. Lanjutkan :)
BalasHapusAdegan yang aku suka di part 1 cuman pas In Ha jambak rambut Min Soo. .hahaha
BalasHapus