PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 09 Desember 2018

Sinopsis Fluttering Warning Episode 10 Part 2


 PS : All images credit and content copyright : MBN

Hye Joo sedang bermain golf, Reporter Park datang menyapanya. Hye Joo memuji Reporter Park yang merilis artikel di saat yang tepat, Reporter Park mengucapakan Terima kasih.  Hye Joo pikir tujuanya untuk menakuti dan membuat mereka agak terguncang, tapi merasa takkan berhasil.
“Selidiki Yoojeong Entertainment, cari sesuatu yang benar-benar bisa mempersulit mereka. Kau harus selidiki masa lalu Yoon Yoo Jeong dan riwayat keluarganya.” Perintah Hye Joo
“Kau sudah umumkan pertunanganmu dengan Cha Woo Hyun. Apa masih perlu khawatir soal Yoon Yoo Jung?”komentar Reporter Park
“Apa aku kelihatan khawatir soal dia? Dia bisa jadi penghalang bagi tunanganku. Aku hanya membereskan kekacauan.” Komentar Hye Joo
“Riwayat pribadi Yoon Yoo Jung sangat bersih, Jadi walau kita guncang, takkan ada hasilnya.” Kata Reporter Park
“Kau harus Terus cari sampai setidaknya ada hasil.” Ucap Hye Joo. Reporter Park mengerti dan berjanji akan menyelidiki semuanya.


Dokter Ahn dan Woo Hyun minum bersama di warung tenda. Woo Hyun menceritakan kalau sudah memberi informasinya pada Seong Ho jadi harus bersiap. Dokter Ahn kaget memastikan kalau Seong Ho itu maksudnya  Firma Hukum SH dan apakah Seong Ho akan membantunya.
“Kau bahkan menghubungi Seong Ho, artinya tekadmu sudah bulat. Wah... Aku tak mengenalimu, Cha Woo Hyun. Sebelumnya kau tak pernah berpikir untuk melawan. Yah... Benar. Itu kekuatan cinta... Woo Hyun. Kau pasti bisa.... Aku akan mendukungmu.”kata Dokter Ahn penuh semangat.
“Bagaimana dengan Kau dan kakak ipar?” tanya Woo Hyun. Dokter Ahn pun tak tahu seperti apa kekuatan Mi Seon dan dirinya.
“tapi katanya kutu saja tak tahu malu jadi Kami harus membantumu setidaknya sekali.” kata Dokter Ahn yakin. 


CEO Han minum sendirian, memikirkan keadaan yang terjadi ingatakan kembali saat bersama dengan Yoo Jung.
Flash Back
Hye Joo mengaku kalau semua dilakukan Karena Cha Woo Hyun, jadi Selama Yoon Yoo Jung masih bersama Cha Woo Hyun, maka Yoojeong Entertainment dan Yoon Yoo Jung akan semakin terperosok.
“Direktur Kang Hye Joo Kanghan Group bilang bila hubunganmu dengan Yoo Jung berlanjut, dia akan menghancurkan kita semua.” Ucap CEO Han pada Woo Hyun.
“Aku tak ada hubungan dengannya. Ini perbuatannya sendiri.” Tegas Woo Hyun.
“Apa hubunganmu dengan Kang Hye Joo, aku sama sekali tak tertarik. Kalau terus begini, Yoo Jung dan Yoojeong Entertainment akan hancur.” Tegas CEO Han
Pertemuan berikutnya, CEO Han pikir Hanya untuk satu cinta terlalu mahal harganya Woo Hyun tak peduli karena Apapun yang harus dilepaskan atau berapapun harga yang harus dibayar tetap akan membayarnya. CEO Han tak setuju.
“Aku tak mau Yoo Jeong harus membayar harganya. Yoo Jung sudah kehilangan beberapa peluang yang menjadi titik balik pentingnya sebagai aktris. Cha Woo Hyun, kalau kau benar-benar menyayangi Yoo Jung, jadi lepaskanlah dia.” Tegas CEO Han 


“Apa Karena kau cemas Kang Hye Joo akan mempersulit kita?” ucap Yoo Jung saat melihat wajah CEO Han
“Bagaimana kau bisa tahu itu? Apa Cha Woo Hyun memberitahumu?” tanya CEO Han panik.
“Aku tadi bertemu dengan Kang Hye Joo.” Akui Yoo Jung. CEO Han memastikan kalau sekarang Yoo Jung akan terus pacaran dengan Cha Woo Hyun.
“Walau bukan Cha Woo Hyun, maka  cinta akan datang lagi tapi kalau kehilangan kesempatan di depan matamu sebagai aktris, maka berakhir sudah. Jadi Akhiri hubunganmu dengan Cha Woo Hyun” pinta CEO Han. 

Saat mereka minum bersama dan Yoo Jung melakukan perlawanan. Yoo Jung mengaku apapun yang akan dialami karena Cha Woo Hyun, apapun yang hilang darinya maka ia tak keberatan. CEO Han mengartikan Yoo Jung  tak akan menyerah.
“Sejauh apa yang kau bayangkan? Seberapa banyak yang akan hilang. tanya CEO Han.
“Seberapa besar yang harus kupersiapkan?” kata Yoo Jung binggung
“Kau tak keberatan tak bisa berakting selama sisa hidupmu?  Gara-gara uang, kau tak bisa melakukan hal yang kau suka, dan menjalani sisa hidupmu menjalankan perintah orang lain, Apa kau tak keberatan? Kalau kau tak keberatan, maka aku akan menyerah.” Ucap CEO Han. Yoo Jung terlihat frustasi karena maksudnya bukan seperti itu.
“Walau situasinya seperti ini, Apa kau tetap akan pacaran dengannya? Yoo Jung, kuharap kau mau berpisah Cha Woo Hyun.” Kata CEO Han dengan nada tinggi setelah akhirnya Yoo Jung pulang.
“Akan kupertimbangkan meneruskan hubunganku atau berpisah dengan Cha Woo Hyun. Kuharap kau berhenti mengawasiku dan bicara denganku seperti ini. Percaya padaku dan bersabarlah.” Pinta Yoo Jung
CEO Han benar-benar tak mengerti apa yang harus dilakukan sekarang dengan masalah Yoo Jung. 


Woo Hyun berpikir karena tak suka dan harus melawan karena berat jadi bisa menghindarinya. Tapi Ia mengaku Karena menyukai seseorang jadi punya keberanian untuk melawan. Dokter Ahn pun memberikan semangat kalau Woo Hyun akan tetap kuat dan Semua akan baik-baik saja.
“Hyung... Terima kasih.” Ucap Woo Hyun. Dokter Ahn seperti ingin memberitahu sesuatu tapi diurungkan niatnya, memilih untuk memberikan semangat pada Woo Hyun. 


Yoo Jung terdiam dalam kamarnya, Woo Hyun juga seperti tak konsen membaca buku hanya membalikan saja. Keduanya terlihat sangat kebingungan dengan keadaan sekarang. Akhirnya Woo Hyun pergi menemui Tuan Yoon minum bersama.
“Aku punya satu putra dan satu putri, kau tahu, kan?” ucap Tuan Yoon Woo Hyun tahu dengan hal itu.
“Aku minta agar boleh bertemu dengan mereka. Jadi Kapan boleh bertemu?” ucap Woo Hyun
“Kau akan segera bertemu mereka. Tapi putriku itu...” kata Tuan Yoon, dan saat itu ponsel Woo Hyun berdering.
Woo Hyun pamit pergi karena telp dari Seong Ho di luar restoran. Tuan Yoon terlihat gelisah menatap wajah Yoo Jung, anaknya yang tak bisa ditemuinya.  Woo Hyun masih berbicara di telp tentang manajemen properti lalu memberi kode pada Tuan Yoon kalau masih sibuk berbicara di telp. 

Yoo Jung membawa pohon bongsainya ke dalam rumah, lalu berbicara pada ibunya kalau sekarang sudah seusia ibunya saat pergi meninggalkanya. Ia tak menyangka ibunya akan pergi semuda itu dan benar-benar membuat hatinya sakit.
“Jadi, aku agak benci ayah... Kalau dulu ayah datang,maka ibu pasti masih hidup. benar, kan?” ucap Yoo Jung tak bisa menahan tangis. 

Flash Back
Yoo Jung sedang ada dirumah sendirian sambil mengambar, saat itu ada aliran listrik terbakar dan langsung mengeluarkan api, saat itu juga membuat rumahnya terbakar. Yoo Jung hanya bisa menangis, ibunya datang menyelamatkan anaknya.
Sang ibu berlari masuk memeluk Yoo Jung untuk segera keluar rumah, tapi kayu dibagian depan rumah malah jatuh menimpanya. Yoo Jung panik berteriak memanggil ibunya yang pingsan. 

“Ibu sudah memaafkan ayah, kan? Tapi aku tak bisa. Ayah membuat ibu sangat sedih, dan sangat menderita... Ibu sangat mengagumkan.” Ungkap Yoo Jung menatap pohon yang diberi nama [Pohon Seo Yeong Hee] lalu melihat kembali kursi pemberian dari Woo Hyun “Untuk: Orang Baik” 

Yoo Joon membangunkan kakaknya yang tertidur di kursi, wajahnya terlihat serius.  Yoo Jung pun bangun melihat adiknya, Yoo Joon memberitahu kakaknya kalau ingin sekolah ke luar negeri. Yoo Jung kaget, Yoo Joon mengaku ingin sekolah manajemen di luar negeri.
“Kau tak kembali meneruskan kuliah karena ingin belajar bekerja. Tapi Kenapa tiba-tiba...? Kau jangan-jangan... apa karena komentar-komentar itu?” ucap Yoo Jung panik. Yoo Joon mengaku bukan.
“Ketika melihatmu dalam kesulitan karena Woo Hyeon Hyung, kupikir aku harus jadi orang yang lebih bisa dipercaya dan diandalkan.” Kata Yoo Joon
“Apa Itu sebabnya mendadak kau bilang akan sekolah ke luar negeri? Lalu... Lalu aku bagaimana?” kata Yoo Jung panik
“Noona, ini hidupku... Aku juga melakukannya untukmu. Aku sangat sedih saat melihatmu menderita. Rasanya seperti menyebabkan kecelakaan dan tak bisa menjadi sumber kekuatanmu.” Ungkap Yoo Joon. Yoo Jung pikir tak masalah.
“Aku ingin sekolah ke luar negeri dan menjadi sumber kekuatanmu.” Tegas Yoo Joon.
“Kau tak suka sendirian. Apa Kau tak apa sendirian di negara lain?” tanya Yoo Jung khawatir. Yoo Joon hanya bisa diam saja. 



Detektif Choi datang menemui CEO Han, CEO Han mengucpkan  Terima kasih atas kerja kerasnya karena mendengar penyelidikan berkembang pesat. Detektif Choi mengaku lewat analisis gaya berjalan den memberitahu kalau Seperti sidik jari, tiap orang punya gaya berjalan yang berbeda.
“Kami menganalisis hal itu dan menemukan pelakunya.” Jelas Detektif Choi
“Apa Maksudnya pelakunya sudah ditangkap?” tanya CEO Han. Detektif Choi bisa dibilang pelaku sudah tertangkap. CEO Han bersyukur.
“Tapi ada kekhawatiran pelaku akan berbuat kejahatan lagi, jadi kau harus merahasiakannya sampai hasil akhir penyelidikan keluar.” Pesan detektif Choi. CEO Han mengerti memuji polisi yang sudah bekerja keras.


Woo Hyun sibuk melihat berkas-berkas diatas meja,  Seong Ho melihat berkas mengartikan secara hukum, pertarungan ini cukup sederhana. Tapi karena lawan menggunakan uang dalam pertarungan, variabelnya akan menjadi luas.
“Apa Tak ada variabel yang bisa kau buat?” tanya Woo Hyun. Seong Ho memikirkan Media dan pergerakan sentimen publik.
“Itu yang paling ditakuti Ketua Cha. Dia yang lebih dulu merilis ke publik. Walaupun cara ini kotor, kita mulai dengan mengekspos mereka lebih dulu. Kita tunjukkan bukti peristiwa kebakaran dan tindak pelanggaran hukum.” Ucap Seong Ho
“Kalau diarahkan pada kewajiban ayah dan anak, serta soal hati nurani, maka akan mengguncang mereka. Tapi masalahnya selama proses kau akan semakin sering diserang.” Jelas Seong Ho
“Luka dan serangan semuanya sudah kualami. Aku takkan merasa sakit hanya karena terluka sedikit lagi. Bila bisa mencegah orangku disakiti karena aku, maka akan kulakukan apa saja.” Tegas Woo Hyun
“Tapi kejadiannya lebih dari 20 tahun lalu. Apa ada yang bisa bersaksi?” tanya Seong Ho. Woo Hyun menjawab kalau itu ada.
“Seseorang yang juga korban kebakaran berjanji akan bersaksi. Dan petugas damkar yang memadamkan api juga akan membantuku.” Ucap Woo Hyun. Seong Ho pikir akan mulai dari situ dulu.



Woo Hyun duduk sambil minum di warung tenda. Tuan Yoon heran Woo Hyun karena orang yang tak pandai minum malah belakangan banyak minum. Woo Hyun mengaku ada yang ingin dikatakan pada ayahnya dan juga punya permintaan.
“Memang ada yang ingin kukatakan padamu. Tapi aku tak tahu apa sekarang saat yang tepat mengatakannya. Lalu Kau ada permintaan apa?” ucap Tuan Yoon.
“Soal kebakaran waktu itu... Apa Ayah bisa membantuku menjadi saksi? Kalau ayah merasa tak nyaman...” kata Woo Hyun. Tuan Yoon langsung menyetujuinya.
“Aku cuma menyampaikan yang terjadi. Kenapa tak bisa melakukanya? Katakan kapan saja kau butuh aku.” Ucap Tuan Yoon. Woo Hyun mengucapkan terimakasih.
“Besok, peringatan kematian istriku... Aku akan pergi berkunjung.” ucap Tuan Yoo. Woo Hyun mengatakan akan pergi bersamanya juga. Tuan Yoo pikir tak perlu karenaWoo Hyun sibuk dan mengajak untuk minum saja. 



Yoo Jung menatap gitar milik ayahnya yang masih disimpan dalam kamar, teringat kembali kejadian sebelumnya.
Flash Back
Yoo Jung sendirian dalam rumah duka, saat itu Tuan Yoo datang masih dengan baju pemadam lalu mulai menangis. Yoo Jung memarah karena ayahnya baru datang padahal kalau datang lebih cepat maka ibunya. Tuan Yoon langsung jatuh lemas dan menangis histeris. Yoo Jung terus menyalahkan ayahnya atas kematian ibunya. 

CEO Han berbicara dengan seorang wanita kalau banyak mencurahkan perhatiannya untuk hal ini jadi meminta bantuanya,  Wanita ingin tahu Warna riasan ingin seperti apa. CEO Han memberitahu Yoo Jung yang suka yang tipis dan riasan mata smoky. Si wanita mengangguk mengerti.  CEO Han pun keluar dari ruangan, dan tak sengaja bertemu dengan Hye Joo.
“Kita bertemu di tempat seperti ini... Dan Undangan... Undangan untuk pesta pertunangan...Kalau kau sempat datanglah, sebagai tamuku.” Ucap Hye Joo bertemu dengan CEO Han keluar dari ruangan.
“Apa Kau ingin aku menyelamatimu?” ucap CEO Han sinis.
“Tak tepat seperti itu tapi karena kebetulan kita bertemu.” Komentar Hye Joo

“Aku tak punya alasan menemuimu. “ kata CEO Han berjalan pergi.
“Apa Kau sudah melepaskan Woo Hyun? Kalau kau akhiri, kita bisa selesaikan masalah kontrak iklanmu dengan kami. Kami juga bisa memberimu kontrak iklan lainnya.” Ucap Hye Joo memberi bayaran.
“Kutolak semuanya... Perasaan Cha Woo Hyun pada Yoo Jung tak berubah.” Tegas CEO Han
“Setelah tahu dia putra Choego group, pasti takkan mau melepaskannya. Jadi Datanglah. Karena ketika kau datang menyaksikan prosesi pertunangan akan kutunjukkan bagaimana perasaan itu sudah berubah.” Ucap Hye Joo 



Woo Hyun duduk di meja kerjanya, melihat artikel  [Saham Choego Group Naik] lalu menatap cincin yang diberikan Yoo Jung masih dipakai pada jarinya, dan mengingat kejadian sebelumnya.
“Bukan merahasiakan statusmu sebagai konglomerat yang membuatku marah. Dan Juga bukan karena pengumuman pertunanganmu dengan wanita lain. Aku marah dan benci karena mengetahuinya dengan cara seperti ini. Kukira aku akan baik saja bila kehilangan segalanya.” Ucap Yoo Jung
Woo Hyun mengambil kotak cincin ingin menyimpan cincin yang diberikan Yoo Jung. Sementara Yoo Jung masih terlihat gelisah dan tak bisa tidur akhirnya memilih untuk turun dari tempat tidurnya. 

Hye Joo berada dalam ruangan, melihat berkasnya membahas Cha Woo Hyun bertindak sendiri dan ingin tahu Firma hukum apa. Sek memberitahu  Firma Hukum SH. Hye Joo kesal sendiri karena Woo Hyun  selalu menyeret orang yang berusaha hidup dengan anggun dan bermartabat ke level yang rendah.
“Suruh Reporter Park datang.” Ucap Hye Joo. Sek menganguk mengerti. “Cha Woo Hyun... aku berusaha keras tak menyakitimu. Kenapa kau tak paham perasaanku?” ucap Hye Joo dengan penuh amarah. 

Woo Hyun membahas detail kasus dalam ruangan Seung Ho. Sementara Yoo Jung berada dalam mobil terlihat gelisah. Ia mengingat saat mereka berpelukan di restoran,
“Aku bisa berjanji satu hal padamu. Aku takkan pernah berubah. Aku takkan pernah membiarkanmu kesepian.” Ucap Woo Hyun.

Yoo Jung akhirnya turun mobil, terus melihat jamnya terlihat sangat gelisah. Saat itu Woo Hyun masih sibuk membaca semua kasusnya. Yoo Jung akhirnya menaiki mobil, dan Woo Hyun berjalan keluar dari kantor, mereka tak bertemu dan hanya berpapasan.
Bersambung ke episode 11
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


1 komentar: