PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 06 Desember 2018

Sinopsis Encounter Episode 3 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Soo Hyun duduk diam seperti mengingat sesuatu, wajahnya seperti menyimpan sebuah kegelisahan.
Flash Back
Nyonya Kim mengaku berharap wanita yang Woo Suk kencani akan berperilaku baik seperti Soo Hyun lalu memastikan kembali apakah  takkan berubah pikiran. Soo Hyun mengakuk tak akan berubah.
“Pernikahanmu sangat meriah, dan sekarang kau bercerai. Tapi yang kau inginkan sebagai tunjangan hanyalah hotel yang akan bangkrut. Aku Senang mendengarnya, tapi mukamu tebal juga. Terdengar seperti kau akan memutuskan semua ikatan dengan kami.” Komentar Nyonya Kim sinis.
“Tertulis dalam kontrak, aku harus menghadiri setiap acara keluarga yang kau minta. Jadi pernyataan semacam itu tak akan berguna.Itu kesalahpahaman.” Ucap Soo Hyun
“Maka aku bersyukur. Kuyakin, kau benar-benar membaca kontraknya. Apa Ada pertanyaan?” tanya Nyonya Kim
“Aku ingin tahu apa yang dimaksud dengan "kejadian yang tidak menguntungkan" dinyatakan dalam Pasal 3, Ayat 4.” Ucap Soo Hyun
“Sesuai dengan yang tertulis. Itu berarti kau harus menjaga martabat mu bahkan sesudah perceraian  dan kau tak boleh melakukan apa pun yang bisa membahayakan reputasi keluarga kami. Apa Sudah mengerti?” kata Nyonya Kim. Soo Hyun langsung memberikan tanda tanganya. 


Soo Hyun melihat Nyonya Kim datang ke kantornya. Nyonya Kim pikir kalau Jangan repot-repot menyapanya karena sudah  Jelas suasana hatinya tak baik. Sek Jang pikir akan membuatkan teh kesukaannya. Nyonya Kim meminta Air dingin saja karena terbakar karena memendam kemarahan.
“Pasal 3, Ayat 4. Bagian yang kau periksa  berulang kali.” Ucap Nyonya Kim
“Apa Maksudmu bagian kejadian yang tak menguntungkan?” tanya Soo Hyun
“Ya, hal yang tak menguntungkan terjadi. Ini Benar-benar tak masuk akal... Dulu kau anggota keluarga kami. Beraninya kau terlibat dalam skandal  dengan pria muda seperti itu? Aku mencoba yang terbaik untuk memperbaikinya, tapi tak mudah. Kau mengerti apa yang sudah kau lakukan?” kata Nyonya Kim sinis
“Ini bukan kejadian yang tak menguntungkan. Aku hanya makan dengan seseorang yang pernah menolongku.” Kata Soo Hyun. Nyonya Kim memperlihatkan [Resume, Donghwa Hotel] dan juga foto Jin Hyuk.
“Aku tak pernah melakukan sesuatu yang memalukan.” Tegas Soo Hyun
“Fakta bahwa Cha Soo Hyun, menantu Taegyeong, terlibat dalam skandal seperti itu sudah menjadi sesuatu yang memalukan.” Kata Nyonya Kim
“Aku bukan lagi anggota keluarga Taegyeong.” Tegas Soo Hyun
“Tak ada alasan seperti ini. Aku penasaran, kenapa kau bersikap begitu tak dewasa, Tapi sepertinya karena kau salah memahami, kau pikir Bercerai? Jangan keliru itu akan memisahkan keluarga kita.” Tegas Nyonya Kim
“Aku yakin kau lebih tahu daripada diriku jalan apa yang ayahmu tempuh sampai menjadi seperti sekarang. Kau akan tetap menjadi anggota Taegyeong bahkan sesudah kau mati. Sesudah kau menginjakkan kaki di keluarga kami, kau selamanya akan menjadi anggota keluarga kami. Ingat itu. Jadi Jangan bertingkah.” Ungkap Nyonya Kim
“Apa Kau mempekerjakan dia karena penampilannya?” sindir Nyonya Kim. Soo Hyun pikir Perkataan Nyonya Kim  melewati batas.
“Aku membiarkanmu memiliki perusahaan sehingga kau bisa menjaga martabatmu. Ayo kita akhiri di sini. Kalau tidak, itu akan lebih buruk dan Pecat dia.” Perintah Nyonya Kim. Soo Hyun tak percaya mendengarnya
“Dalam "Pasal 3, Ayat 4. Jika ada sesuatu yang tak menguntungkan terjadi," Cha Soo Hyun akan kehilangan segala haknya." Pikirkan baik-baik, yang termasuk dalam hak-hak itu.” Tegas Nyonya Kim lalu keluar dari ruangan. Sek Jang mendengar dari depan pintu. 

Jin Hyuk bertemu dengan Hye In di taman bermain, Jin Hyuk bertanya kenapa memanggilnya keluar. Hye In tahu kalau itu Jin Hyuk yaitu orang yang ada di foto dengan Soo Hyun. Jin Hyuk memuji kalau Hye In sangat pintar. Hye In tahu kalau Jin Hyuk sering memakai pakaian itu.
“Aku benar-benar penasaran... Hubungan macam apa yang kau miliki dengan CEO Cha?” ucap Hye In
“Di kuba, aku kebetulan bertemu dengannya.” Cerita Jin Hyuk. Hye In tak percaya kalau bertemu dengan Soo Hyun  di sana.
“Aku membantunya sedikit. Seseorang mencuri semua barangnya, dia tak punya uang. Dan Juga, aku tak tahu akan bekerja di Hotel Donghwa saat itu... Hanya Itu saja.” Cerita Jin Hyuk jujur.
“Tapi aku masih belum mengerti... Itu tak menjelaskan kenapa kalian akhirnya makan ramyeon bersama di Rest-Area.” Ungkap Hye In
“Ceritanya panjang untuk dijelaskan. Semua hal terjadi begitu saja. Apa yang kau baca di artikel berita semuanya salah.” Tegas Jin Hyuk
“Lalu kenapa terlihat sangat khawatir?” tanya Hye In melihat wajah temanya.

“Karena khawatir.” Akui Jin yuk. Hye In bertanya Siapa yang dikhawatirkan apakah Dirinya sendiri.
“Tidak, CEO Cha... Aku ingin tahu apa dia baik-baik saja.” Kata Jin Hyuk.
“Hei, dia sudah hidup di bawah sorotan sepanjang hidupnya, maka dia akan baik-baik saja. Jadi Khawatirkan saja dirimu. Kaulah yang akan tertekan jika orang tahu itu dirimu.” Tegas Hye In 
“Kau benar-benar yang terbaik, temanku.”puji Jin Hyuk. 



Soo Hyun hanya duduk diam terlihat tak bisa tidur, sementara Nyonya Jin berada di mobil terlihat gugup karena Soo Hyun yang  menghindar sesudah membuat banyak masalah.
Nyonya Kim melihat artikel di laptopnya, lalu menelp seseorang mengucapkan Terima kasih atas artikelnya dan mengaku merasa beruntung meninggalkan tulisan itu kepada reporter sungguhan karena Ternyata lebih menarik dari yang direncanakan
“Terima kasih kepadamu, aku bisa mengerjakan pekerjaan rumahku dengan baik. Kami akan terus membeli ruang iklan di koranmu... Tidak apa. Kita hanya saling membantu... Ayo kita bicara lain kali.” Ucap Nyonya kim yang licik 

Seorang pria menemui Nyonya Kim di ruanganya. Nyonya Kim ingin tahu Bagaimana kondisi Hotel Donghwa. Si pria mengaku kalau Soo Hyun tak membuat pernyataan dan Staf menganggap itu gosip Ia pikir CEO Cha  sudah memperlakukan stafnya dengan baik dan berteman dengan pegawainya jadi  itu tak menyebabkan gangguan apa pun.
“Dia juga memenangkan tawaran untuk membangun cabang di Kuba. Posisi CEO Cha tak akan goyah  hanya karena artikel. Apa Menurut Anda, dia akan mudah menyerah pada posisinya?” kata Tuan Choi
“Aku harus menyiapkan satu per satu untuk membuatnya menyerah. Dia wanita yang pintar, aku tahu dia tak akan bertindak keras kepala. Sudah waktunya dia beristirahat. Dia harus tinggal di rumah dan membantu mendukung Woo Suk.” Ungkap Nyonya Kim
“Terlalu buru Buruk baginya bekerja di luar terlalu lama... Jadi Tak akan lama, Tuan Choi... Aku yakin kau cocok  Untuk mengurus Hotel Donghwa.”kata Nyonya Kim duduk di depan meja kerjanya.
“Saya sangat tersanjung.” Kata Tuan Choi seperti menjadi mata-mata di hotel Soo Hyun. 


Jin Hyuk melihat artikel berita "Cha Soo Hyun Berkencan di Rest-Area" lalu komentar dari netizen  [Dia cantik dan kaya, mudah baginya untuk berkencan dengan pria yang lebih muda.] lalu mengeluh kalau mereka itu sangat kasar.
Akhirnya Jin Hyuk melihat foto yang diambil saat di Cuba, wajah Soo Hyun seperti terlihat seperti orang biasa.  Seperti memikirkan tentang Soo Hyun. Sementara Soo Hyun hanya duduk diam dalam ruangan padahal sudah tengah malah tapi tak bisa tidur. 

Soo Hyun sudah di ruanganya, terdengar keribuatan di depan ruangnya. Nyonya Jin, Ibunya tahu tahu Soo Hyun ada didalam walaupun Sek Jang mengaku kalau Soo Hyun tak ada diruanganya.  Sek Jang mengeluh Nyonya Jin yang tak boleh masuk begitu saja. Tapi Nyonya Jin tetap menerobos masuk.
“Apa Kau pikir mengabaikan telepon dan mengunci pintumu akan membantu? Menutup mata tak membuatnya hilang. .” Ucap Nyonya Jin sinis.
“Berpura-pura saja seperti tak ada yang terjadi. Ada apa datang kesini?” tanya Soo Hyun seperti terpaksa melayani ibunya.
“Terlalu besar bagiku untuk berpura-pura seperti tak ada yang terjadi.” Komentar Nyonya Jin
“Aku mulai lelah, di potret sembarangan terus menerus. Dia hanya kenalan.” Tegas Soo Hyun
“Aku sudah mengurus semuanya” kata Nyonya Jin yakin

Flash Back
Nyonya Kim memastika kalau akan baik-baik saja, Nyonya Jin yakin Soo Hyun tak berhak mengatakan baik-baik saja atau tidak karena anaknya yang yang membuat kekacauan ini jadi Soo Hyun harus bersyukur, karena Nyonya Jin yang membantunya membersihkan.
“Lalu aku akan mengubah pria yang bernama Kim Jin Hyuk . menjadi penguntit.” Ucap Nyonya Jin 

Soo Hyun mendengarnya mengangap Ibunya itu monster karena tahu Jin Hyuk itu baik dan tulus tapi mau mengubahnya menjadi penguntit. Nyonya Jin tak terima dianggap monster karena menurutnya anaknya lah yang monster.
“Jika kau menjalankan bisnis dengan tenang, maka ibu mertuamu akan meminangmu sebagai menantu lagi. Kenapa kau membuat kekacauan ini?” ucap Nyonya Jin
“Meminang lagi siapa? Ibu, kenapa kau ...” keluh Soo Hyun tak bisa menahan amarah.
“Kumohon, ayo kita hidup dalam damai. Kenapa kau melakukan in ketika kita berbicara tentang kalian berdua kembali bersama?” kata Nyonya Jin. Soo Hyun bertanya Siapa yang akan kembali bersama
“Aku sudah berbicara dengan ibu mertuamu, temui suamimu dan minta maaf padanya. Tidak peduli betapa baiknya dia. Dia pasti sangat terhina. Kau mendengarku, kan?” ucap Nyonya Jin lalu pamit pergi.
“Cukup.. Hanya sekali saja... Aku dimanfaatkan olehmu... Aku takkan melakukannya lagi.”tegas Soo Hyun
“Apa Kau tak memikirkan ayahmu? Dia harus mengakhiri karirnya sebagai delegasi partai. Apa Kau tak mengasihani dia? Mimpinya adalah menuju ke Blue House.” Kata Nyonya Jin
“Tidak, itu impianmu.. Blue House  adalah tempat yang tidak bisa kau masuki hanya karena menginginkanya.  Lepaskan saja.” Tegas Soo Hyun
“Aku akan membantunya masuk, jadi berhentilah membuat masalah dan persiapkan dirimu  untuk kembali bersama dengan suamimu. Dia tak bisa menuju Blue House tanpa Taegyeong.” Balas Nyonya Kim.  Soo Hyun hanya bisa menghela nafas. 


Jin Hyuk berjalan ke kantor dengan penuh semangat, Tuan Park menelp. Jin Hyuk mengaku  sudah di depan kantor dan melihat pengeditan jadi Akan langsung memkabari jika sudah masuk ke ruangan.
“Kantor CEO Cha ada di lantai 11.” Ucap Jin Hyuk menatap ke gedung kantornya lalu mulai menghitung dan terlihat jendela yang terbuka,wajahnya langsung tersenyum bahagia.
“CEO... tolong jangan baca komentar itu... CEO Cha, hwaiting!” ungkap Jin Hyuk memberikan semangat dari jauh. 

Woo Suk sudah ada didalam bar meminum anggur, Soo Hyun datang menemui mantan suaminya. Woo Suk akan menuangkan wine. Soo Hyun menolak karena harus menyetir. Woo Suk bertanya kemana Supir Nam, Soo Hyun memberitahu Supir Nam pulang larut kemarin-kemarin. Woo Suk mengerti Soo Hyun yang tak boleh minum.
“Kenapa kau ingin menjumpaiku?” tanya Soo Hyun sinis. Woo Suk pikir  Ini menarik.
“Kau lebih populer daripada selebritas. Namamu muncul di mesin pencarian selama dua hari.” Komentar Woo Suk
“Terima kasih... Pertama-tama, ini tentang ibumu. Dia mencoba memecat karyawan baru yang bekerja keras untuk masuk ke perusahaan. Padahal Dia tak melakukan kesalahan apa pun. Di atas itu, dia akan membuatnya terdengar seperti penguntitku. Jadi Tolong hentikan dia.” Tegas Soo Hyun.
“Kau pasti takut... Sudah lama tak melihatmu dengan wajah seperti ini. Lalu apa yang kedua?” tanya Woo Suk

“Kenapa kau tak menikah?” kata Soo Hyun. Woo Suk tertawa kalau pertanyaan Itu terdengar serampangan.
“Aku menyingkir dari jalanmu karena kau berkata tak dapat putus dengannya dan kau akan menikah. Kenapa masih sendirian?” ucap Soo Hyun
“Apa itu mengganggumu kalau aku masih sendirian?” goda Woo Suk, Soo Hyun mengaku tidak
“Aku tak peduli jika kau sendirian ataupun berkencan. Jangan biarkan aku mendengar kita akan kembali bersama.” Tegas Soo Hyun. Woo Su melihat Soo Hyun terlihat sangat marah kali ini.
“Jangan bicara seperti kau tahu segalanya tentang diriku. Seberapa banyak yang kau ketahui?” ucap Soo Hyun marah
“Entah. Aku tak pernah tahu betapa eksentriknya kau. Bahkan Tak pernah terlintas dalam pikiranku, kau akan berkencan di Rest-Area.” Ejek Woo Suk. Soo Hyun meminta agar Woo Suk memPerhatikan kata-katanya dengan baik.
“Aku akan melakukan yang terbaik dengan permintaan pertama. Orang itu tak melakukan kesalahan apa pun. Dia bekerja keras untuk pekerjaan itu. Tapi aku punya syarat. Tidak ada apa-apa di antara kalian berdua, kan?” kata Woo Suk. Soo Hyun hanya diam
“Untuk permintaan kedua, aku tak akan mengatakan apapun.” Ucap Woo Suk. Soo Hyun pikir itu hidup Woo Suk.
“Soo Hyun.. Apakah kau dan aku  pernah menjalani sesuatu yang dapat kita sebut "hidup kita"?”ucap Woo Suk yang merasa hidupnya juga diatur.
“Jika dia menyebut kita kembali bersama, katakan yang sebenarnya. Itu tak masuk akal sama sekali. Aku akan mempercayaimu.” Kata Soo Hyun lalu keluar dari bar.
“Kapan aku menjadi pria yang masuk akal bagimu? Jika aku memberitahu perasaanku sebenarnya, itu akan menjadi lebih sulit untukmu.” Ungkap Woo Suk lalu meminum winenya. 



Supir Nam sedang memasak ramyun cup, Sun Joo berkomentar Jika Tuan Nam terus makan seperti itu pada usia sekarang maka akan mati lebih awal. Tuan Nam mengaku kalau ramyun hanya camilan. Sun Joo ingin tahu apa yang terjadi dengan Soo Hyun. Tuan Nam mengaku tak tahu.
“Tuan Cha pasti sangat khawatir juga.” Kata Tuan Nam, Sun Joo pikir Tuan Cha jahat juga.
“Dia memanfaatkan putrinya karena alasan politik.”keluh Sun Joo, Tuan Nam meminta agar tak memanggilnya seperti itu.
“Terserah... Aku lebih suka dulu, sebelum dia menjadi anggota kongres. Ketika kau dan kakakku sama-sama reporter, begitu juga Tuan Cha . Saat itu, kalian bertiga seperti Avengers.” Komentar Sun Joo. Tuan Nam seperti tak peduli memilih makan ramyun.

“Apa Kau masih menginginkan ramyeon sesudah skandal cinta ramyeon gila ini?” keluh Sun Joo
“Aku penasaran, seberapa enaknya sampai-sampai ini membuat mereka pergi kesana. Kenapa? Lalu Kenapa kau mendesah begitu dalam?” tanya Tuan Nam
“Aku melakukan sesuatu yang gila... Aku menyewa detektif swasta.” Akui Sun Joo. Tuan Nam ingin tahu Untuk apa  melakukan itu?
“Ini tentang Ayahnya anak-anakku. Sepertinya dia punya wanita lagi.” Kata Sun Joo. Tuan Nam pikir itu Omong kosong .
“Putrimu di SMP sekarang.” Ucap Tuan Nam. Sun Joo mengeluh kalau dalam pikir Tuan Nam hanya orang tua yang tak punya anak yang bisa selingkuh menurutnya Tuan Nam tak akan mengerti.
Tuan Nam memastikan apakah Sun Joo yakin dengan hal itu. Sun Joo mengaku tidak makanya sengaja menyewa detektif swasta. Tuan Nam ingin tahu Kapan hasilnya keluar. Sun Joo mengaku tak tahu karena suaminya  harus melakukan sesuatu agar tertangkap. Tuan Nam mengumpat kesal.
“Ramyeonmu semakin dingin.” Kata Sun Joo, Tuan Nam mengaku  kehilangan nafsu makan.
“Kenapa kau marah atas urusan orang lain?” keluh Sun Joo, Tuan Nam pikir mereka berdua bukan orang lain!



Soo Hyun akan masuk rumah sudah banyak wartawan yang menunggu di pintu masuk dan mengambil gambar saat ada didalam mobil. Saat ada dirumah, terlihat masih banyak wartawan yang mengambil gambar dari jendela,ia pun menutup tirai agar tak terlihat.
Setelah mandi, Soo Hyun meminum obat tidurnya agar bisa terlelap. Esok paginya, Ibu Jin Hyuk memasak sup lezat untuk sarapan. Jin Hyuk tersenyum bahagia karena ibunya memasak sup daging sapi. Tuan Kim pikir anaknya tak boleh melewatkan sarapan karena pekerjaan.
“Wow, sup daging sapi. Apa Kau membuat sup daging sapi karena aku, Ibu?” ucap Kim Jin Myung masuk rumah dengan memakain pakaian tentara.
“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Tuan Kim binggung, istri dan anaknya pun melonggo melihat Jin Myung datang.
“Wahh... Aku tak percaya kalian... Apa Kalian bahkan tak tahu wajib militer putra kalian selesai?” keluh Jin Myung. Jin Hyuk pikir Hari ini. Jin Myung mengaku sudah Kemarin.
“Kenapa kau pulang sekarang?” tanya Jin Hyuk, Jin Myung mengaku minum tadi malam  dengan teman tentaranya dan meminta dibawakan sup juga.
“Kau bertindak seolah baru saja kembali dari supermarket.” Komentar Ibu Jin Hyuk terlihat masih kaget.
“Aku tak ingin Ibu bersemangat dan mengadakan pesta. Tapi ini agak terlalu tenang.” Ungkap Jin Myung
“Astaga, apa yang harus kulakukan? Tidak ada sup yang tersisa. Kau seharusnya memberitahuku kalau kau sudah keluar.” Ucap Ibu Jin Hyuk merasa bersalah.

“Kau membuat kue beras untuk Jin Hyuk, tapi Apa tak ada sup untukku?” keluh Jin Myung
“Tidak ada nasi juga.”akui Ibu Jin Hyuk. Tuan Kim hanya bisa menghela nafas. Jin Myung pikir kalau ramyun pasti ada.
“Apa kau mendapatkan pekerjaan? Saudaramu sudah diterima di perusahaan terkenal.” Kata Tuan Kim bangga
“Aku bangga padamu. Berikan aku uang.” Ucap Jin Myung menyodorkan tanganya. Jin Hyuk mengaku tak punya.
“Tapi kau mendapat pekerjaan yang bagus.” Keluh Jin Myung. Jin Hyuk mengaku belum menerima gajinya. Tuan Kim menyuruh Jin Myung berhenti merengek meminta uang.
“Cepat makan ramyeonmu... Kau harus pergi bekerja.” Kata Tuan Kim. Jin Myung memberitahu kalau upah per jam sudah naik


“Aku bekerja secara gratis.”ejek Jin Hyuk. Jin Myung mengaku  akan menjadi sangat baik pada anak keduanya.
“Berjanjilah padaku, kau akan punya anak kedua sepertimu. Saudaramu tak pernah mengalami kecelakaan, tapi kau membuat aku datang ke sekolah hampir setiap hari. Apa Kau sudah dewasa sekarang?” komentar Ibu Jin Hyuk
“Ibu, aku tak mengalami kecelakaan... Itu karena putramu pria yang budiman... Kebaikan... Aku punya pertanyaan, Bu. Di mana ramyeonku?”kata Jin Myung. Ibu Jin Hyuk mengaku tak punya ramyeon.
Jin Myung kesal karena tak ada ramyeon di rumah. Ibu Jin Hyuk pun mengeluh kalau anaknya  sebaiknya beri tahu sebelumnya  kalau akan keluar sekarang. Jin Myung kesal kalau ibunya pasti ingin pergi ke wamil dua kali. Jin Hyuk akhirnya memberikan supnya dan ibunya pun berbagi nasi untuk anaknya. Mereka seperti keluarga sederhana yang bahagia. 



Sek Jang memberitahu Lukisan Pelukis Jang yang dijadwalkan tiba di Sokcho. Soo Hyun tahu kalau Dijadwalkan besok. Sek Jang memberitahu kalau menerima panggilan bahwa lukisan tak dapat dikirim. Soo Hyun bertanya apakah Sudah menghubungi Pelukis Jang.
“Aku terus menelepon, tapi telepon dimatikan. Kita sudah memesan tur seni untuk hotel di Seoul, Cheongju, Busan, dan Sokcho. Haruskah aku membatalkan tur di Sokcho? Ini terbuka dalam dua minggu.” Kata Sek Jang khawatir
“Tidak. Kita harus membawa lukisan Jang Hwaga bagaimanapun caranya. Kita sudah mengerjakan ini selama dua tahun.” Kata Soo Hyun
“Aku tak berpikir kita bisa memilikinya.  Aku sudah bisa merasakan bahwa Ketua Kim ada di belakangnya. Kenapa dia terus menghalangi menantunya yang sudah bercerai? Kupikir dia membalasmu untuk artikel itu.” Keluh Sek Jang
“Ini bukan pertama kalinya. Sepertinya aku harus mengunjungi studio Pelukis Jang di Sokcho. Aku tak bisa melakukan ini di telepon.” Ucap Soo Hyun
“Aku akan memberi tahu Tuan Nam untuk menyiapkan mobil.” Kata Sek Jang. Soo Hyun mengaku  akan mengemudi kesana sendiri.
“Aku punya banyak pikiran, dan akan lebih baik bagiku untuk mengemudi.” Ucap Soo Hyun 


Soo Hyun dan Sek Jang keluar dari gedung, saat itu Jin Hyuk dan Hye In sedang berada di lobby dan saling menyapa dengan membungkuk, Soo Hyun pun memberikan senyuman. Jin Hyuk terus menatap Soo Hyun seperti sangat khawatir.
“Pikirkan dirimu sendiri” sindir  Hye In lalu berjalan pergi. Tuan Park yang ada di belakanganya seperti sangat bangga melihat CEO Cha.
“Dia tak tampak terguncang sama sekali.” komentar Tuan Park lalu mengajak Jin Hyuk untuk segera pergi saja.

Jin Hyuk sedang berbicara dengan seniornya untuk membuat tiga salinan berkas, Saat itu Tuan Nam masuk ruangan menyapa Jin Hyuk  merasa kalau sudah mengenalnya. Jin Hyuk mengaku kenal kalau  pernah melihatnnya mengendarai mobil CEO Cha.
“Semua orang memanggilku Tuan Nam” kata Tuan Nam, Jin Hyuk pun memutuskan kalau akan mulai memanggil itu juga.
“Apa Kau sudah makan siang?” tanya Tuan Nam, Jin Hyuk tersenyum. 

Jin Hyuk makan dengan lahap, Tuan Nam melihat Jin Hyuk yan makan dengan lahap berpikir kalau Lauk pauknya cukup banyak. Jin Hyuk pikir  Harganya bahkan lebih murah padahal Semua restoran di dekat sini mahal jadi selalu menggunakan kantin perusahaan.
“Kafetaria juga membuat makanan enak. CEO Cha sangat ketat tentang makanan yang dimakan karyawannya. Dia wanita yang mengesankan.” Ucap Tuan Nam mengajak makan lebih banyak lagi. 

Soo Hyun menemui pelukis di studionya, Ass-nya memberitahu kalau gurunya itu sedang bepergian dan tiba-tiba sering bepergian seperti ini. Soo Hyun ingin tahu kapan pelukis Jang kembali. Ass Pelukis Jang mengaku tak tahu tapi sepertinya akhir pekan ini.

Soo Hyun menelp Sek Jang kalau mendengar Pelukis Jang sedang bepergian, tapi menurutnya itu tak benar jadi memutuskan  harus tinggal sedikit lebih lama, karena tak berpikir pelukis Jang akan datang pada akhir pekan.
“Pokoknya, aku akan terus mampir ke studionya.” Kata Soo Hyun
“Apa Kau akan menghabiskan akhir pekan tanpa koper?” ucap Sek Jung khawatir
“Tak masalah... Aku akan berbelanja untuk keperluan di sini... Jangan khawatir. Ini sangat dekat dengan laut... Aku bisa beristirahat juga. Kau bisa menelp hotel di Sokcho dan pesan kamar untukku.” Kata Soo Hyun. Sek Jung seperti sangat khawatir

Nyonya Kim melihat anaknya yang datang menemuinya, pasti punya sesuatu untuk dikatakan. Woo Suk seperti gugup bertanya apakah sudah bertemu Soo Hyun. Nyonya Kim mengaku sudah bertemu. Woo Suk pikir ibunya Kenapa tak membiarkan ini
“Aku pikir ini Lucu sekali melihat Soo Hyun bertindak agak gila.” Kata Nyonya Kim. Woo Suk pikir itu bukan gila tapi murahan.
“Betapa bodohnya dia. Kupikir dia mengerti aku, tapi dia pergi berbicara denganmu.” Ucap  Nyonya Kim
“Tentang rekrutan baru itu. Kenapa kau tak membiarkannya saja? Ini Bisa berisik karena dia baru mulai bekerja dan sangat Kelewatan membuatnya terlihat seperti penguntit.” Kata Woo Suk
“Dia bukan siapa-siapa, yang tak terlihat seperti debu. Aku tak mempedulikannya. Soo Hyun selalu bertingkah arogan, kuharap ini membuatnya menjadi sadar diri.” Tegas Nyonya Kim
“Ibu, kau cukup sibuk... Kenapa membuang-buang tenagamu untuk ini?” keluh Woo Suk
“Bukankah sudah jelas? Aku ingin kalian berdua kembali bersama.” Tegas Nyonya Kim
Woo Suk mengeluh dengan sikap ibunya, Nyonya Kim memberitahu kalau  sudah bicara dengan ibu Soo Hyun jadi mereka bisa melakukan persiapan. Woo Suk menegaskan  tak akan melakukannya. Nyonya Km mengaku sudah tahu alasan anaknya masih lajang.
“Kau sedang menunggu Soo Hyun. Kenapa kau melonggarkan cengkeramanmu pada benda itu?” sindir Nyonya Kim.
“Dia bukan benda.” Tegas Woo Suk membela. Nyonya Kim ingin tahu apakah Soo Hyun mengatakan tak akan kembali bersama anaknya.
“Apa gunanya memaksanya kembali ke sini? Kita tak seharusnya memaksanya.” Keluh Woo Suk
“Aku tak bisa memaksanya merajuk sepanjang waktu. Kita akan membuatnya kembali atas kemauannya sendiri. “ tegas Nyonya Kim. Woo Suk tak bisa berkata-kata
“Apa dia Pikir, dia berkuasa sekarang karena hotelnya sukses. Kita akan membuktikan bahwa dia salah dan menjadikannya sebagai istri yang penurut. Begitu hotelnya hilang, dia akan sadar dan merangkak kembali padamu.” Ucap Nyonya Kim dingin.
“Donghwa Hotel ...Abaikan itu.” Pinta Woo Suk Nyonya Kim pikir kalau Woo Suk seperti menyuruhnya meninggalkan Soo Hyun.
“Aku harap kita tak perlu berdebat tentang ini.”kata Woo Suk lalu pamit pergi. 



Soo Hyun pergi Hote Donghwa, pegawainya pikir terlalu sepi karena hotel belum buka memastikan kalau Soo Hyun baik-baik saja dan hanya ada dua karyawan di hotel dan akan panggil orang lain yang dapat dihubungi juga.
“Tidak, aku lebih suka tenang. Jadi Siapkan saja ruangannya untukku.” Ucap Soo Hyun lalu masuk ke dalam ruangan.
Soo Hyun masuk ruangan eksekutif, menyalakan TV ada acara bincang-bincang yang membahasgosip terbesar adalah CEO Cha Berkencan dan menjadi bahan pembicaraan kota ini di banyak situs online.
“Ini Menarik perhatian sama luar biasanya dengan selebriti papan atas. Dia sudah hidup dalam sorotan sepanjang hidupnya. Bahkan sesudah bercerai, banyak yang masih tertarik padanya. Cha Soo Hyun adalah kebanggaan negara ... Karena korum tak dipenuhi, musyawarah tak bisa dimulai. Dia meminta maaf kepada publik bilang dia malu.” 

Soo Hyun memilih untuk mematikan TV dan menelp ayahnya. Tuan Cha yang ada dirumah mengaku ingin menelpon juga, tapi tak bisa  karena  tak tahu keadaannya. Soo Hyun meminta maaf. Tuan Cha pikir kenapa harus meminta maaf.  
“Akulah yang mendorongmu menjadi sorotan, akulah yang harus meminta maaf.” Ucap Tuan Cha
“Partai ayah akan memperdebatkan ini. Bagaimana ini?”kata Soo Hyun. Tuan Cha pikir tak akan seperti itu.
“Kau tak perlu mengkhawatirkan itu... Jangan lupa makan.” Pesan Tuan Cha. 

Sek Jung datang menemui Tuan Nam yang sudah menunggunya. Tuan Nam bertanya apa yang dibawanya. Sek Jun meminta maaf karena harus pergi sendiri tapi ibunya harus menemui dokternya hari ini. Tuan Nam pikir bisa sendiri dan tak perlu khawatir.
“Apa Hanya ini?” tanya Tuan Nam melihat koper yang dibawa Sek Jung.
“Katanya, dia akan membeli keperluannya disana, tapi kita berdua tahu dia tak akan melakukannya. Artikel berita juga tak membantu.” Kata Sek  Jung
“Aku akan mengurus ini, kau fokus untuk membantu ibumu hari ini.” Ucap Tuan Nam
Bersambung ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar