PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 01 Desember 2018

Sinopsis Encounter Episode 2 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Jin Hyuk mencuci foto sendiri ada foto sebuah gedung perpustakaan. Ia berjalan pergi ke gedung perpustakaan, dengan senyuman bahagia. Ia mencari buku didalam rak lalu membacanya dan duduk di meja terlihat menara Namsan di jendela, dan melanjutkan baca dalam bus.
“Apa ada alasan khusus kenapa suka Perpustakaan Namsan?”
“Aku suka tanjakan yang mengarahkanku kesana. Suasananya berbeda di setiap musimnya.” Jawab Jin Hyuk
“Teknologi VR sudah sangat berkembang, bermain game bisa lebih menyenangkan. Tapi tertulis, kau lebih suka membaca puisi dan novel dan kau merasa berterimakasih terhadap buku. Bisakah kau beri alasannya?”
“Ketika bermain game, kita harus selalu bergerak. Tetapi buku memungkinkan kita sambil beristirahat melakukannya. Itu sebabnya aku merasa berterimakasih terhadap buku.” Jawab Jin Hyuk
Jin Hyuk mengantar barang dengan motor walaupun hujan turun dengan deras, bekerja sebagai tukang bangunan, penjaga minimarket, bahkan malam hari bekerja di restoran daging sapi panggang.
“Di sini tertulis, kau sudah melakoni banyak pekerjaan paruh waktu. Jenis pekerjaan paruh waktu macam apa itu?”
“Aku bekerja di jasa pengiriman, pelayan, dan pekerja konstruksi.” Jawab Jin Hyuk
“Bukankah melelahkan bekerja sebagai guru privat?”
“Ayahku bilang kepadaku bahwa uang yang diperoleh melalui kerja selalu ada untuk jangka waktu yang lama. Dan aku ingin tahu apa yang dimaksud dengan itu.” Jelas Jin Hyuk
Jin Hyuk akhirnya lulus kuliah foto bersama dengan ayah dan ibunya, lalu berada dalam sebuah toko buku. Lalu dan terlihat ia sedang duduk di dalam ruangan sedang menjawab semua wawancara di Dongha Hotel.
“Kau mengambil jurusan Hotel Management. Tapi sepertinya kau lebih tertarik dalam humaniora.”
“Kupikir manajemen bisnis dan ekonomi bisa lebih sejahtera jika didasarkan pada humaniora. Karena itu mempelajari tentang manusia.” jawab Jin Hyuk
“Kenapa kau ingin bekerja di Donghwa Hotel?”
“Kata "Hotel" membuat jantungku berdebar. Dan jika aku mendapatkan kesempatan untuk bekerja di Donghwa Hotel, itu semacam suatu kegembiraan bagiku.” Jawab Jin Hyuk dengan wajah bahagia. 


Jin Hyuk terlihat masih shock mengetahui Soo Hyun adalah CEO dari Donghwa Hotel dan ia baru mengetahui diterima kerja dalam hotel.
 [Toko Buah Jangsoo]
Ayah Jin Hyuk sedang melayani bibi yang ingin membeli buah, tapi si bibi mengeluh karena harganya lebih mahal dibanding toko lainya. Saat itu Jin Hyuk datang menjelaskan Buah mereka itu lebih bagus daripada toko lain Bahkan daging sapipun kualitasnya tak sama. Ayah Jin Hyuk senang anaknya datang.
“Menurutmu, kenapa daging sapi Korea harganya berbeda? Itu karena kualitas dan jenisnya berbeda. Dalam arti, apel ini mirip dengan daging sapi Korea premium.” Ucap Jin Hyuk dengan senyuman bahagia.
“Aku lebih terkesan olehmu, Beri satu keranjang.” Kata si Bibi mendengar penjelasan Jin Hyuk.
“Apel ini sangat lezat... Jika tidak, silahkan balikin lagi. Dan. ini bonus apel karena sudah terkesan olehku.” Kata Jin Hyuk memberikan bonus. Si bibi makin senang mendengarnya, memuji Jin Hyuk begitu baik dalam berjualan.


Jin Hyuk pun dengan bangga kalau dirinya lebih baik dari pada ayahnya. Ayah Jin Hyuk bertanya apakah anaknya datang langsung dari bandara?. Saat itu Ibu Jin Hyuk datang menyapa anaknya, Jin Hyuk senang ibunya membawa makanan karen merasa kelaparan.
“Hei, Apa kau lebih senang melihat makanan daripada ibumu sendiri?” keluh Ibu Jin Hyuk. Jin Hyuk mengaku bukan seperti itu.
“Dia baru pulang dari luar negeri, wajar merindukan masakan rumahan.” Kata Ayah Jin Hyuk
“Benar. Aku datang langsung ke toko karena aku rindu ibu..” akui Jin Hyuk
“Aigoo, lihat berapa banyak berat badanmu yang hilang. Kau sudah kehilangan banyak berat badan.” Ungkap Ibu Jin Hyuk dan mengajak mereka ke dalam toko. 

Jin Hyuk mengaku tak sabar, karena sudah begitu lama tidak mencicipi makanannya. Ibu Jin Hyuk yakin Jin Hyuk  pasti sudah kelaparan jadi mereka harus bergegas makan. Jin Hyuk mengaku  punya kabar baik. Ayah Jin Hyuk berpikir kalau anaknya merayu wanita Kuba.
“Itu lebih baik dari kabar ini. Namun sayangnya, tak ada cerita wanita.... Aku mendapat kerjaan.” Kata Jin Hyuk. Kedua orangnya terlihat bahagia mendengarnya.
“Dimana? Perusahaan mana?” tanya Ibu Jin Hyuk. Jin Hyuk menjawab  Hotel Donghwa.
“Kau khawatir akan gagal karena tingkat persaingan yang tinggi. Itu luar biasa.” Ungkap Ibu Jin Hyuk bangga.
“Kalian akan kuajak jalan-jalan ke kuba dengan uang yang kuperoleh nanti. Kuba benar-benar menakjubkan.” Kata Jin Hyuk
“Baik, tentu. Jika bukan kuba pun tak apa. Aku akan pergi ke mana pun terserahmu.” Ungkap Ibu Jin Hyuk dan mengajak mulai makan.
“Astaga, kau bekerja sangat keras. Aku sangat bangga padamu.” Kata Ayah Jin Hyuk.
Ibunya pikir kalau Kotak makan siang tidaklah cukup dan mengajak untuk bakar daging panggang hari ini. Suaminya pun setuju, ketiganya terlihat seperti keluarga bahagia. Tiba-tiba Ibu Jin Hyuk keluar dari toko dan berteriak bangga “Jin Hyuk punya pekerjaan! Akan aku traktir kue beras nanti.” 


[Siput Chan Moon]
Jin Hyuk bertemu dengan dua temanya, Jo Hye Jin dan Lee Dae Chan. Ketiganya minum bersama, Dae Chan memberikan selamat dan meminta Jin Hyuk agar mentraktirnya. Jin Hyuk mentraktirnya kalau sudah gajian dan meminta Hye In akan membayar hari ini.
“Hadiahku.” Ucap Hye In menyodorkan tanganya, Dae Chan pun meminta juga hadiahnya dari Kuba
“Tidak ada. Maafkan aku.” Kata Jin Hyuk, keduanya kesal karena  tak memiliki apa-apa untuk mereka.
“Aku menggunakan uang hadiahnya untuk yang lain.” Akui Jin Hyuk
“Kau menghabiskan dengan wanita, kan?” kata Dae Chan. Hye Jin kaget memastikan Jin Hyuk punya wanita sekarang
“Apa maksudmu? Tak seperti itu. Bagaimanapun, aku tak lagi menganggur, Hyung harus berhenti meneleponku.” Ucap Jin Hyuk. Dae Chan mengerti.
“Karena kini kau dapat pekerjaan, mari rencanakan pernikahan kita.” Kata Hye Jin
“Dia mulai lagi. Untuk apa aku menikahi temanku?” keluh Jin Hyuk
“Ya. Seharusnya kau menikah dengan yang lebih tua.” Ucap Dae Chan. 
“Ada apa dengan kalian? Apa kalian ingin aku mati sebagai perawan tua?” keluh Hye Jin. Jin Hyuk menyuruh temanya ikut kencan buta.
“Aku masih sangat menarik sekarang. Aku sangat populer di kantor.” Tegas Hye Jin
“Jin Hyuk, kalau sudah mulai bekerja, kau harus mencari tahu dia sungguh populer atau tidak.” Kata Dae Chan mengejek.
“Untuk apa? Sudah jelas dia berbohong.” Ucap Jin Hyuk makin mengejek, Hye Jin menegaskan kalau Jin Hyuk itu juniornya.
“Bersikap baiklah padaku. Aku Sunbae yang menakutkan.” Tegas Hye Jin. Jin Hyuk pun meminta maaf dengan sedikit tersenyum mengejek. Ketiganya tertawa dan minum kembali. 


Hye Jin dan Jin Hyuk duduk diayunan bersama. Jin Hyuk bertanya Apakah mulai dapat pelatihan pekan depan. Jin Hyuk membenarkan dan mengaku sangat gugup. Hye Jin pikir tak ada masalah karena Jin Hyuk akan bekerja dengan baik.
“Apa Kau sudah tahu departemenmu?” tanya Hye Jin
“Aku tak keberatan selama tak masuk Tim Humas. Aku tahu kau akan menyiksaku.” Kata Jin Hyuk
“Aku akan sangat menyiksamu. Aku akan berdoa malam ini agar kau masuk tim kami.” Ucap Hye Jin 
“Hei, soal CEO Hotel Donghwa...” kata Jin Hyuk, Hye Jin pikir itu CEO  Cha Soo Hyun
“Apa dia tipe orang yang suka penasaran?” tanya Jin Hyuk, Hye Jin pikir itu pertanyaan yang terlalu luas.
“Kalau begitu, apa dia berkeliaran sendirian tanpa sekretarisnya?” tanya Jin Hyuk. Hye Jin pikir tak mungkin bisa tahu. Jin Hyuk pikir benar juga.
“Namun, aku tak melihatnya melakukan itu.” Kaya Hye Jin. Jin Hyuk ingin tahu alasannya.
“Putri Es itu tak akan pergi ke mana pun hanya karena ingin tahu. Aku tak melihat hal itu terjadi.” Cerita Hye Jin. Jin Hyuk binggung menganggap Putri Es
“Dia tak pernah tersenyum. Aku paham alasannya. Dia tak punya kehidupan pribadi.” Ungkap Hye Jin. Jin Hyuk heran kenapa seperti itu.
“Kau tak pernah tertarik akan hidup orang lain, jadi, kurasa sangat mungkin kau tak tahu tentang dirinya. Apa kau tahu ayahnya adalah Cha Jong Hyun?” ucap Hye Jin
“Cha Jong Hyun? Apa maksudnya Mantan wali kota Seoul itu?” kata Hye Jin. Jin Hyuk membenarkan.
“Dia terus ikut bersama ayahnya saat ada acara politik. Lalu, dia menjadi menantu keluarga Taegyeong. Saat suaminya berselingkuh darinya, maka dia mendapatkan Hotel Donghwasebagai tunjangan perceraiannya.” Cerita Hye Jin.
“Artikel lain mengenai dirinya baru dirilis beberapa hari lalu. Dia menghadiri acara keluarga di rumah mantan mertuanya. Jika melihat hal tersebut, aku yakin hidupnya sangat malang. Itu memalukan, kan?” jelas Hye Jin.
Jin Hyuk bertanya-tanya Sebenarnya Hye Jin itu sudah bercerai atau belum. Hye Jin pikir kalau orang kaya sangat aneh dan Jin Hyk tak akan pernah menyukai wanita seperti Soo Hyun dan mengajak untuk membicarakan tentang dirinya saja.
“Kau? Membicarakanmu? Hye In, kapan kau akan jadi cantik?” ejek Jin Hyuk. Hye Jin marah berpikir kalau ingin dipukul dan langsung mereka kejar-kejaran. 





 Soo Hyun memeriksa semua yang ada dihotel melihat pengharum ruangan bertanya Aroma apa ini, karena Terlihat seperti lavender. Pegawai memberitahu kalau itu lavender yang dicampur tanaman lainnya dan Aromanya segar.
“Aroma utama kita adalah aroma mawar lembut. Entah apa ini akan cocok dengan aroma mawar itu.” Ucap Soo Hyun
“Kurasa keduanya tak akan cocok. Kami akan mengubahnya.” Kata pegawai. Setelah itu melihat kualitas handuk.
“Bisa kita buat handuk tangannya lebih tipis? Ini tak jauh berbeda dengan handuk mandi.” Ucap Soo Hyun
“Itu benar, tapi kita butuh handuk yang menyerap dengan baik. Jika lebih tipis, akan lebih seperti saputangan. Tak akan mudah menyerap air di tangan orang-orang.” Jelas pegawai.
“Tak masalah jika menyerap sebanyak ini, kan?” ucap Soo Hyun mencontoh cairan di meja dan menyerap dengan baik.
“Ini handuk tangan dari hotel yang baru dapat penghargaan. Aku menginginkannya, jadi aku bawa satu. Bordirannya bukan hanya tampak cantik, tapi juga terlihat bagus. Kurasa kita juga bisa membuat hal yang mirip di Korea.” Jelas Soo Hyun. Pegawai pun akan pelajari.


“Mereka baru saja mengirim draf pertama kata sambutan CEO untuk para karyawan baru. Apa kau mau melihatnya?”ucap Sek Jang
“Jika itu kata sambutan dari CEO, maka aku yang harus menuliskannya.” Kata Soo Hyuk berjalan ke sisi restoran.
“CEO selalu menulis sendiri, jadi kubilang CEO sudah menyiapkannya, tapi mereka tetap mengirimkan drafnya.” Keluh Sek Jang.
Soo Hyun pergi menemui manager restoran, bertanya Bagaimana pesta ulang tahun ibunya yang ke-80, Manager mengucapkan Terima kasih banyak sudah bertanya dan menceritakan ibunya melihat bunga dan hadiah yang CEO kirimkan membuatnya  merasa sangat senang.
“Mengirim hadiah adalah cara termudah untuk memberi selamat.  Jika dia senang, aku sangat berterima kasih.” Ungkap Soo Hyun
“Mengenai area di sini... Sepertinya ada lebih banyak meja daripada biasanya.”kata Soo Hyun yang jeli
“Kami menambah satu meja lagi.” Ucap Manager. Soo Hyun tahu kalau manager berusaha mencari lebih banyak pelanggan. Manager membenarkan.
“Kalau begitu, apa kau menurunkan harga untuk prasmanannya?” tanya Soo Hyun. Manager binggung.
“Harga yang kita punya sekarang dibuat agar semua orang bisa menikmati makanan dalam ruangan yang besar dan nyaman. Kita menambah satu meja lagi dan membuat tempatnya makin sempit. Itu artinya harganya juga harus berubah.” Jelas Soo Hyun
“Aku akan keluarkan lagi mejanya.” Ucap Manager terlihat malu.
“Jangan pikirkan bisnisnya, pikirkan nilai mereknya, Manager” jelas Soo Hyun. Manager menganguk mengerti. 


Kim Suh Joo menyapa Soo Hyun berkomentar kalau Raut wajahnya menunjukkan CEO mempersulitnya. Soo Hyun mengaku tak seperti itu karena tenang dan bersahabat saat mengungkapkan pendapatnya. Suh Jo mengaku Soo Hyun lebih profesional dibandingkan para ahli kaena mereka sampai berkeringat dingin.
“Panduan untuk Hari Teman VIP sudah dirilis.” Kaa Suh Joo memberikan  Draf Brosur Undangan VIP Hotel Donghwa
Soo Hyun duduk didalam ruangannya, melihat denah hotelnya dan jam yang berjejer setiap negara mulai dari Seoul, Tokyo, Havana dsb. Ia melihat jam Havana seperti terlihat memiliki kenangan manis dengan Jin Hyuk. 

 [Satu bulan kemudian]
Jin Hyuk tersenyum bahagia dengan stelan jasnya berjalan masuk dengan pegawai lainya, rambutnya sudah dipotong. Saat itu Ia melihat sebuah mobil berhenti didepan lobby, Soo Hyun turun dari mobil. Jin Hyuk panik langsung membalikan badan ketakutan.
“Kim Jin Hyuk, kenapa kau... Kau menyelamatkan nyawanya, kenapa sekarang menghindarinya?” ucap Jin Hyuk menyakinkan diri untuk berani. 

Sek Jang memastikan pada manager dengan Kata sambutannya setelah video berakhir. Manager mengaku sudah mempersiapkanya,  Jin Hyuk baru saja berjalan melewati Sek Jang lalu memberikan senyuman, Sek Jang kaget melihat ternyata Jin Hyuk datang ke hotel dan sebelumnya pernah bertemu di Kuba. 

Di Ballroom
MC Meminta agar mereka mendengarkan pemberian salam dari  CEO Cha Soo Hyun. Jin Hyuk dkk memberikan tepuk tangan meriah dan juga Sek Jang melihat Soo Hyun naik keatas podium.  Soo Hyun dengan ramah mengucapkan ingin berterima kasih karena sudah mau bergabung dengan Hotel Donghwa.
“Kami, Donghwa Hotel, menghargai kualitas kalian semua. Kalian telah menjadi anggota keluarga Hotel Donghwa. Semoga kita juga bisa meningkatkan kualitas Hotel Donghwa. Atas nama...” ucap Soo Hyun lalu terdiam melihat Jin Hyuk duduk di depanya.
Jin Hyuk sedang tertunduk tak sadar tatapan Soo Hyun mengarah padanya. Sek Jang pun kebingungan karena Soo Hyun berhenti bicara dan terus menatap Jin Hyuk. Akhirnya Jin Hyuk hanya bisa memberikan senyuman.
“Atas nama Hotel Donghwa, kami dengan tulus... Dengan tulus, menyambut kalian semua.” Kata Soo Hyun gugup. 


Semua pegawai baru bergerombol mengikuti Manager yang akan mengantar mereka kebagian masing-masing. Saat itu Soo Hyun dan petinggi lainya lewat, semua membungkuk memberikan hormat. Jin Hyuk sempat kaget dan akhirnya ikut membungkuk.
Di dalam ruangan, Soo Hyun gelisah karena bertemu dengan Jin Hyuk lalu meminta Sek Jang masuk ke ruangan. Sek Jang datang, Soo Hyun meminta agar dibawakan semua resume dan surat lamaran pegawai baru mereka. Sek Jang bertanya apakah Soo Hyun mau memeriksanya. Soo Hyun membenarkan,  Sek Jang binggung Kenapa. Soo Hyun hanya bisa menatap dingin.
“Maaf, aku hanya penasaran, apa kau melihat pegawai baru yang kulihat tadi.” Ucap Sek Jang. Soo Hyun tak banyak bicara meminta agar membawakan saja. 

Sun Joo masuk ruangan, ada Hye Jin yang sudah duduk di meja tersenyum melihat Jin Hyuk karena mereka akan satu tim. Sun Joo memperkenalkan Jin Hyuk sebagai anggot tim baru mengaku kalau Jin Hyuk yang paling tampan di antara semua pegawai baru mereka.
“Hye In, katanya dia temanmu.”ucap Sun Joo. Hye In membenarkan.
“Halo, aku Kim Jin Hyuk. Aku akan menjaga ketampanan yang kalian puji dan bekerja keras. Mohon kerja samanya.” Ucap Jin Hyuk mengoda.
“Ini Lee Jin Ho “ ucap Sun Ho. Jin Hyuk pun memberikan hormat.
“Bekerjalah dengan baik... Tak perlu menjilatku.” Ucap Jin Ho sinis. Jin Hyuk mengerti akan berusaha keras.
“Park Han Gil akan membantumu.”kata Sun Ho, Jin Hyuk mulai menyapanya.
“Halo. Kau terlalu tampan.” Balas Han Gil. Sun Ho pun menunjuk tempat duduk Jin Hyuk saat itu disampingnya ada Eun Jin wanita yang terlihat suka mengoda.
Jin Hyuk tersenyum bahagia melihat ada kartu ucapan [Kami dengan tulus menyambutmu sebagai keluarga Donghwa!]

Soo Hyun melihat resume Jin Hyuk tak percaya kalau umurnya masih 29 tahun dan menurutnya itu masih muda. Ia membaca cerita Jin Hyuk dan bisa membayangkan.
“Aku anak seorang pemilik toko buah. Ayahku menjual buah sejak aku lahir.”
Kelurga Jin Hyuk berada di depan toko buah menikmati minuman bersama,
“Orang pikir aku pasti memakan banyak buah saat tumbuh besar, tapi putra pemilik toko buah sering kali tak makan buah bagus. Aku beruntung bisa mencicipi buah yang rusak atau sedikit busuk dan tak bisa dijual.”
Soo Hyun teringat saat Jin Hyuk menceritakan sedang menjual buah. Lalu ia berkomentar Jin Hyuk itu penjual buah. Dan Jin Hyuk takmenyangkanya. Soo Hyun pun bisa menyimpulkan Jin Hyuk benar-benar penjual buah.

Han Gil memperlihatkan bagan organisasi tim mereka pada Jin Hyuk. Eun Jin tiba-tiba mendekat mengakubelum memperkenalkan diri dan memberitahu namanya Koo Eun Jin. Jin Hyuk menyapa dengan ramah.  Han Gi memperigatkna agar berhati-hati karena Sun Joo sengaja tak memperkenalkan dia.
Eun Jin menatap sinis, begitu juga Han Gil. Jin Hyuk kebingungan berada ditengah-tengah yang sedang bersitegang dengan tatapan. 

“Orang-orang tua di Hongjae-dong sudah seperti kakek nenekku sendiri. Mereka mengetahui segala hal tentangku. Aku memikirkan apa rahasia kesehatan dan ingatan mereka yang kuat. Kurasa mereka mendapat energi dari pegunungan karena selalu bertelanjang kaki saat naik gunung.”
Soo Hyun seperti tak percaya dengan yang dikatakan Jin Hyuk dan mengingat saat di Kuba. Jin Hyuk mengatakan orang di lingkungannya naik gunung tanpa alas kaki dan itu memang sudah dibuktikan.
“Ada taman bermain tua di lingkungan tinggalku. Setiap kali orang tuaku memarahiku saat aku kecil, Aku selalu bersembunyi di sana dan menunggu hingga ibuku mencariku. Tiap kali aku banyak pikiran atau merasa senang, Aku duduk di ayunannya dan menghabiskan waktu di sana.”
Jin Hyuk duduk di taman saat dewasa dengan mengambil foto anak-anak yang sedang ada disana. 

Jin Hyuk sedang diajarkan cara mengunakan mesin fotokopi,
“Aku menghabiskan sebagian besar hidupku di taman bermain itu karena tempat itu menenangkanku, mengajariku untuk tenang, dan menghilangkan kepedihanku. Aku yakin aspek inilah yang akan menghasilkan efek sinergi luar biasa bersama Hotel Donghwa.”
“Taman bermain di Hongjae-dong.” Ucap Soo Hyun mengingat-ingat tentang resumi Jin Hyuk.


Soo Hyun melihat kearah jendela, terlihat Jin Hyuk sedang berbicara dengan seseorang dengan senyuman bahagia. Sek Jang masuk ruangan, Soo Hyun ingin tahu menurut Sek Jang siapa yang membuat Jin Hyuk tersenyum seceria itu. Sek Jang melihat keluar jendela.
“Kalau menurut firasatku, mungkin kekasihnya.” Ucap Sek Jang. Soo Hyun pikir Firasat Sek Jang selalu salah.
“Tapi aku selalu yakin kalau urusan kencan...Pasti kekasihnya. Dari ekspresinya, kurasa baru 35 hari mereka berpacaran.” Kata Sek Jang
“Sek Jang .. Kalau kutanyai dia siapa yang bicara dengannya itu, Apa itu menyedihkan?” kata Soo Hyun
“Boleh kujawab sebagai teman?” ucap Sek Jang. Soo Hyun pikir tak perlu menjawabnya lalu bergegas pergi. 


Sun Joo mengajak anggota timnya pulang. Han Gil pikir Karena ada anggota bar untuk minum dahulu. Sun Joo mengaku sudah punya rencana lain jadi lain kali saja.
Jin Hyuk melihat film negatif dengan lensanya agar bisa melihat hasil fotonya, senyuman terlihat karena melihat gambar Soo Hyun yang diambil candid. Jin Hyuk pun pulang dengan bus membawa fotonya, senyuman tak pernah hilang. 

Di dalam mobil
Soo Hyun bertanya pada sopir Nam apakah sudah pernah ke Hongjae-dong. Sopir Nam mengaku sudah pernah karena Temannya  sudah 10 tahun tinggal di sana dan Soo Hyun mendenagr ada taman bermain yang sudah berusia 30 tahun di sana.
“Bukankah lingkungan itu tak berkembang?” kata Soo Hyun. Sopir Nam pikir kalau Kedengarannya lingkungan itu berkelas.
“Ada satu taman luar biasa di Kuba. Istri pemilik taman itu sangat menyayanginya dan aku bisa merasakan sejarah nyata taman itu. Aku hanya penasaran apa ada taman bermain tua seperti itu di Korea.” Cerita Soo Hyun
“Apa membacanya di artikel?” tanya Sopir Nam. Soo Hyun mengaku bukan.
“Ada yang menceritakannya kepadaku.” Kata Soo Hyun. Sopir Nam pikir kalau Soo Hyun mau mampir ke sana. Soo Hyun menolak. 


Tapi akhirnya Soo Hyun pergi ke taman bermain naik ke ayunan tempat Jin Hyuk biasa bermain. Saat itu Jin Hyuk baru pulang melihat sosok Soo Hyun walupun hanya bagian punggung. Soo Hyun panik karena ketahuan datang ke tempat Jin Hyuk.
“Kupikir hanya seseorang yang mirip CEO,  tapi ternyata benar itu kau” ucap Jin Hyuk mendekat dan terlihat senang.
“Di antara surat lamaran semua pegawai baru, Aku membaca namamu di surat lamaranmu. Aku menyukai caramu menggambarkan taman bermain ini. Aku terus memikirkannya... Aku tak akan bisa tidur kalau penasaran akan sesuatu.” Akui Soo Hyun
“Apa Taman bermain ini? Aku menuliskannya karena ini tempat favoritku.” Kata Jin Hyuk. Tiba-tiba suasana menjadi canggung dan tak ada yang berani bicara.
“Aku sangat cemas. Aku terkejut saat tahu teman yang kukenal di negara lain ternyata seorang presdir di tempat kerjaku yang baru.” Ungkap Jin Hyuk
“Aku juga terkejut.” Akui Soo Hyun. Jin Hyuk mengaku tak mau Soo Hyun berpikir membantu Soo Hyun karena tahu siapa Soo Hyun  atau kalau kenangan indah itu ternyata sudah direncanakan.
“Aku cemas akan meragukan niatku.” Jelas Jin Hyuk. Soo Hyun pikir Jin Hyuk tak perlu cemas lagi.
“Aku sudah tahu kau bukan orang yang seperti itu.” Kata Soo Hyun, keduanya lalu sama-sama tersenyum.
“Kau pasti dalam perjalanan pulang. Kalau begitu, aku undur diri.” Ucap Soo Hyun. Jin Hyuk tiba-tiba memanggilnya.
“Aku sudah mencuci klise yang kuambil di Kuba. Ada foto CEO juga. Asal tahu saja, aku tak sengaja mengambilnya. Apa Mau melihatnya? Selagi di sini” Kata Jin Hyuk. Soo Hyun seperti kaget karena Jin Hyuk mengajaknya sekarang.
“Ahh.. Benar... Tapi Tak ada meja lampu... Emm.. Ada satu di jalan sana... Ayo ke sana...” kata Jin Hyuk menarik tangan Soo Hyun lalu tersadar kalau didepanya adalah bos diperusahaanya.
“Maaf... Aku teringat kenangan di Kuba dan membuatku lupa... Aku minta maaf. “ kata Jin Hyuk tertunduk. Soo Hyun hanya tersenyum bertanya haus berjalan Ke arah mana. 




Jin Hyuk dan Soo Hyun pergi meninggalkan taman bermain. Sopir Nam melihat bosnya pergi bertanya-tanya “Apa itu pria yang menceritakan tempat ini kepadanya? Siapa dia?” Akhirnya Jin Hyuk sampai di mesi boneka dan memberikan “loupe.”
“Seperti ini caranya. Kau Letakkan loupe ini di atas klise, Dengan satu mata, kau lihat ke lensanya. Coba  Lihat, ini luar biasa.” Kata Jin Hyuk. Soo Hyun menatapnya seperti dianggap tak mengerti cara mengunakanya. So Hyun pun mulai melihat
“Bukankah aku lebih cantik saat dilihat langsung?” goda Soo Hyun
“Akan kuperlihatkan lagi begitu kucetak. Seharusnya tak tampak lebih cantik jika dilihat langsung.” Balas Jin Hyuk
“Jika benar, berarti fotoku jelek.” Ucap Soo Hyun lalu tiba-tiba bertanya apakah punya uang.
Jin Hyuk mengaku punya, Soo Hyun pikir Tak bisa pakai kartu untuk mesin bonek dibawanya. Jin Hyuk kaget Soo Hyun ingin boneka. Soo Hyun mengaku belum pernah memainkannya. Jin Hyuk menegaskan kalau Permainan ini membuat ketagihan.
“Biar kuperlihatkan caranya dahulu, Kau Perhatikan baik-baik. Aku pandai memainkannya... Kita harus mengarahkan tepat ke pusat gravitasi boneka yang kita inginkan. Boneka Yang berkepala besar akan terlepas kalau kita capit badannya.” Jelas Jin Hyun mencontohkan
Soo Hyun terus melihatnya, tapi Jin Hyuk yang percaya diri malah gagal lalu berdalih kalau Ini baru percobaan jadi akan mencobanya lagi. Soo Hyun meminta agar bisa mencobanya. Jin Hyuk pun mempersilahkan. Soo Hyun mulai memainkan dan berhasil mengambil satu boneka.
“Aku menemukan bakat lainku.” Ucap Soo Hyun bangga dan Jin Hyuk hanya bisa melonggo.
“Padahal aku yang palinghebat memainkannya, tapi sepertinya aku gugup berada di dekat kau. “ ungkap Jin Hyuk dengan wajah serius.
“Jadi, Apa kau gugup karena aku bosmu?” tanya So Hyun
“Tidak, karena kau cantik... Ah,maksudku. Karena aku adalah bosku.” Ucap Jin Hyuk gugup sambil menundukan kepala.
“Boneka yang didapatkan wanita cantik ini. adalah hadiah untukmu.sekarang Aku harus pergi.” Kata Soo Hyun mengoda.
“Terima kasih untuk hadiah ini.”kata Jin Hyuk lalu menganta Soo Hyun sampai ke depan mobil.
“Aku ingin tanya, Dengan siapa kau berbicara sekitar pukul 12.42 tadi siang?” tanya Soo Hyun tak ingin mati penasaran. Jin Hyuk terlihat binggung dan mencoba mengingat-ingat
“Apa Tadi siang? Itu dengan Wanita yang kusukai.” Kata Jin Hyuk dengan senyuman bahagia.
“Ahh... Begitu rupanya. Aku penasaran karena kau tampak senang.” Ungkap Soo Hyun terlihat kecewa lalu masuk ke dalam mobil.
“Dia bilang Sekitar pukul 12.42? Wah... Luar biasa... Tapi Ini aneh. Setiap kali bersama dia, aku merasa aneh.” Ungkap Jin Hyuk melihat mobil Soo Hyun sudah pergi. 




Soo Hyun berada di dalam mobil, Supir Nam bertanya Siapa teman itu? Soo Hyun menjawab kalau Jin Hyuk adalah Pegawai baru di hotel mereka, Supir Nam menganguk mengerti. 

Sun Joo bertemu dengan supir Nam di depan minimarket menceritakan makin banyak pegawai tampan yang bergabung di hotel menurutnya Luar biasa. Supir Nam bertanya apakah Sun Joo membeli dispenser air baru? Sun Joo kesal karena Supir Nam berpikir Ia sedang membahas kualitas air yang lebih baik.
“Saat kau mencemari kolam renang, pegawai baru telah memurnikannya dengan wajah mereka yang lebih cantik dan lebih tampan. Itulah maksudku. Ada satu pegawai baru di timku dan dia membuat situasi di kantor menjadi ceria.” Ungkap Sun Joo bahagia.
“Semua orang sama saja.” Komentar Supir Nan, Sun Joo menyuruh Supir Nam datang ke ruanganya.
“Kau bisa berdiri di sampingnya sementara aku membandingkan kalian.” Ejek Sun Joo yang sangat bahagia memiliki Jin Hyuk
“Dahulu aku juga bersinar cerah di masa kejayaanku.” Balas Supir Nam,
“Aku ada di sana sejak hari pertama. Jangan berbohong. Aku lihat betapa banyak hancurnya dirimu sepanjang hidupmu. Sejak kau berusia 20-an sampai sekarang. Bagaimana kau bisa begitu konsisten?” ejek Sun Joo   
“Itulah kehidupan seorang reporter. Kami begadang semalaman meliput berita dan menulis artikel.” Ucap Sopir Nam
“Kau berhenti menjadi reporter lebih dari 30 tahun yang lalu, jadi, kenapa kau masih seperti ini?” kata Sun Joo
Sopir Nam pikir Lebih baik tidur daripada mendengarkan ini. Sun Joo pikir belum menghabiskan birnya. Sopir Nam tak peduli menyuruh menghabiskan sendiri saja. Sun Joo meminta supir Nam duduk karena tak ingin terlihat seperti wanita galau.


Soo Hyun pulang ke rumah melihat dress merah teringat dengan kenangan saat bertemu dengan Jin Hyuk di Kuba, lalu mengeluarkan sandal yang diberikan Jin Hyuk menatapnya.
“Aku penasaran di mana sepatuku.” Ucap Soo Hyun penasaran.
Di atas buffet, Jin Hyuk menarik sepatu Soo Hyun dan cameranya, wajahnya tersenyum menganti kamera dengan boneka. Wajahnya seperti sangat bahagia menatap benda kenangan dengan Soo Hyun.
**
Bersambung ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar