PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 11 Desember 2018

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 5 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Nyonya Cha akhirnya membuka kacamatanya mengaku penasaran wanita seperti apa yang Sun Kyeol selamatkan jadi meminta agar Sun Kyol aga jangan salah paham karena hanya ingin melihat wajahnya. Oh Sol mengerti dan meminta maaf sudah mengkhawatirkannya.
“Tak perlu... Aku sedikit khawatir sebelum melihatmu, tapi sekarang sesudah kita bertemu, aku merasa sangat lega. Aku agak sensitif, dan suka terlalu cepat menyimpulkan. Aku harap kau mengerti.” Ucap Nyonya Cha
“Menyimpulkan seperti apa?” tanya Oh Sol. Nyonya Cha pikir Oh Sol sudah tahu maksudnya.
“Kau tahu bagaimana orang tua mengkhawatirkan anak-anaknya ketika remaja.” Kata Nyonya Cha.
“Bukan begitu! Itu benar-benar tak masuk akal.. Jangan khawatir.” Kata Oh Sol
“Benarkan... Sepertinya imajinasiku lepas kendali untuk sementara waktu. Aku tak percaya Sun Kyeol meraih atau menyentuh seseorang. Aku khawatir, tapi tentu saja itu tak mungkin. Aku sangat lega, dia tak akan pernah seintim itu denganmu.” Kata Nyonya Cha.
“Kenapa kau pikir itu tak akan pernah terjadi? Kau tak pernah tahu apa yang mungkin terjadi dalam hidup. Jadi Siapa tahu?” kata Oh Sol dengan tawanya.
“Lihatlah bocah kecil ini bicara... Kau cantik... Aku suka kejujuran dan keberanianmu, sama seperti anak-anak muda akhir-akhir ini... Aku harap kau tetap bekerja keras dengan anakku mulai sekarang.” Ucap Nyonya Cha.
“Tunggu sebentar... Kenapa kau pikir itu tak akan pernah terjadi? Apa tak boleh menyukai CEO?” tanya Oh Sol tapi saat itu terdengar suara dari belakang. 


“Apa yang kalian lakukan di sini?” ucap Sun Kyeol marah. Nyonya Cha panik melihat tangan anaknya tak ingin menyentuhnya.
“Jangan menyentuh tubuhku... Aku tak tahu urusan apa yang kau miliki dengan karyawanku.” Kata Sun Kyeol sinis menarik tanganya.
“Kau menghindari ibumu sendiri seperti ini, dan aku hanya ingin tahu tentang gadis yang kau selamatkan. Memangnya Kenapa? Kau menyentuh wanita yang bahkan “bukan siapa-siapa” tapi tak bisa menyentuh ibumu. Penyakit yang kacau sekali Aku tak bermaksud menyinggung dengan berkata kacau..” komentar Nyonya Cha sinis
“Tarik kembali ucapan, tentang memanggilnya "bukan siapa-siapa". Kau perlu memperhatikan kata-katamu.” Ucap Sun Kyeol marah
“Maaf jika menyinggung... Aku tak bersungguh-sungguh.” Kata Nyonya Cha pada Oh Sol.
“Tak apa, aku baik-baik saja..Aku tak merasa tersinggung sama sekali. Jangan khawatir.” Ucap Oh Sol
“Kalian berdua harus berhenti membuang-buang waktu pada hal-hal yang tak berguna, dan mulai bekerja. Kalian berdua sama sekali tak ada alasan harus bertemu... Gil O Sol... tidakkah kau harus pergi bekerja?” ucap Nyonya Cha. Oh Sol pun mengaku harus pergi.
“Aku harus pergi, tapi...” kata Oh Sol binggung dengan adanya ibu Sun Kyeol. Nyonya Cha melihat Sun Kyeol pergi mengeluh anaknya itu anak nakal.
“Bagaimana dia bisa menyebut dirinya anak laki-laki? Nona, jangan mengencani orang seperti dia, Kencani pria yang baik padamu.” Pesan Nyonya Cha. Oh Sol menganguk mengerti. 

Oh Sol mengantar Nyonya Cha sampai ke depan mobil. Sek Kim pikir Nyonya Cha yang datang ke sini untuk mengintimidasi wanita itu, tapi   tampaknya lebih terguncang. Nyonya Cha tak banyak komentar memilih untuk masuk saja ke dalam mobil.
“Senang bertemu denganmu... Sampai jumpa di lain waktu.” Ucap Sek Kim pada Oh Sol
“Apa kau benar-benar berpikir aku melakukannya karena aku menyukaimu?” ucap Sun Kyeol mendekati Oh Sol setelah ibunya pergi.
“Tidak, sungguh tidak seperti itu.. Aku hanya marah, jadi kukira kau mendengar semuanya.” Kata Oh Sol
“Astaga, kau akan terlambat bekerja. Jika kau terlambat tiga kali, maka kau keluar.” Ucap Sun Kyeol mengancam. Oh Sol tak percaya mendengarnya.
“Aku pulang lebih awal hari ini..Tapi Tunggu, CEO” kata Oh Sol menahan Sun Kyeol pergi.
“Aku tak akan memberimu tumpangan. Jadi Cari saja bus atau taksi. Terserahmu.” Tegas Sun Kyeol sebelum Oh Sol bicara.
“Tidak, bukan itu yang akan kukatakan... Aku terlambat karena harus bertemu ibumu. Tidakkah seharusnya kau membuat pengecualian untuk...” kata Oh Sol
“Aku tak pernah menyuruhmu untuk bertemu dengannya. Kau seharusnya menolaknya.” Tegas Sun Kyeol
“Kita semua diajarkan untuk bersikap sopan kepada orang tua. Bagaimana aku harus menolak kepada ibu bosku? Mereka bilang bahkan anjing bosmu adalah bosmu.” Kata Oh Sol. Sun Kyeol tak percaya dianggap “Anjing bosnya”
“Aku hanya... Itu... Tanganmu... Terima kasih banyak atas semuanya kemarin. Jika bukan karenamu, aku akan berakhir dalam situasi yang buruk. Aku tak tahu bagaimana cara membalasnya. Jika butuh bantuan apa pun, pastikan beritahu aku. Aku akan melakukan apapun untuk membantumu. Aku merasa bersalah dengan apa yang sudah terjadi.” Ucap Oh Sol
“Gil O Sol.. Ada sesuatu yang ingin kuperiksa... Bisakah kau sinikan tanganmu...” kata Sun Kyeol mengulurkan tanganya.
Tapi saat itu Oh Sol melihat busnya, lalu berlari mengejarnya memberitahu Sun Kyeol untuk bertemu tempat kerja. Sun Kyeol tak percaya kalau Oh Sol pergi begitu saja tanpa membuktikan. Oh Sil tetap berlari mengejar bus sebelum tertinggal. 



Sek Kwon melihat tangan Sun Kyeol  akhirnya mendapatkan gips. Sun Kyeol pikir walaupun akan tak nyaman, tapi memutuskan untuk menghadapinya sehingga efisiensi mereka tak terganggu. Sek Kwon mengaku  terkesan. Sun Kyeol dengan bangga itu pasti karena Ia adalah CEO yang kompeten.
“Aku tak membicarakan itu. Kau membantu seseorang, meski tahu kau mungkin terluka. Bukankah ini pertama kalinya?” ucap Sek Kwon
“Seperti yang kukatakan, Aku...CEO yang hebat.” Kata Sun Kyeol bangga lalu masuk ke dalam lift.
Sun Kyeol ingin mencuci tangan tapi merasa kesusahan dan mengingat ucapan Sek Kwon “Kau membantu seseorang, meski tahu kau mungkin terluka. Bukankah ini pertama kalinya?”

Oh Sol mengaku penasaran Seperti kata Jae Min,  kalau Dong Hyun adalah mata-mata. Dong Hyun heran dianggap seperti ini, Oh Sol pikir mereka ada di perahu yang sama Ketika mereka  tak di kantor, maka bisa mengata-ngatai perusahaan sedikit hanya untuk melepaskan rasa lelah.
“Kau membuatku merasa malu.” Ungkap Oh Sol sambil membuang sampahnya.
“Apa yang harus dibicarakan?” keluh Sun Kyeol, Oh Sol pkir Ada banyak hal. Pertama...lalu panik melihat sosok ayahnya dan bersembunyi.
Dong Hyun terlihat binggung dan melihat Tuan Gil sedang membagikan selembaran. Tuan Gil menemui Dong Hyun memberikan stiker layanan cuci mobil dan akan datang ketika mereka menelpnya.  Dong Hyun mengangguk akhirnya Tuan Gil pun pergi.
“Apa Kau mengenalnya?” tanya Dong Hyun melihat Oh Sol akhirnya keluar dari persembunyianya.
“Dia ayahku.” Akui Oh Sol. Dong Hyun heran Oh Sol yang bersembunyi
“Dia tak tahu kalau ini pekerjaanku. Lalu Apa itu?” tanya Oh Sol. Dong Hyun memberikan stiker yang diberikan Tuan Gil sebagai layanan pencuci mobil. 


Dokter Choi membahas Sun Kyeol memeluk wanita itu terjadi walauoun dipenuhi keringat Dengan tangan kosong dan ini yang pertama kalinya. Ia menyimpulkan Sun Kyeol Menyentuh seseorang selain dirinya sendiri. dengan tangan kosong, sesudah mendapat gejala OCD.
“Dan  Apa kau masih baik-baik saja? Penglihatan tak menjadi kabur, dan juga tak menyebabkan sesak nafas. Kau tak mengalami ketakutan yang ekstrim. Itu kan?”tanya Dokter Choi
“jangan katakan omong kosong seperti lovesickness. Tolong beri penjelasan yang bisa kumengerti. Yang aku tanyakan adalah, bisakah gejala ocdku tiba-tiba meningkat entah dari mana? Bisakah kondisi membaik tanpa alasan? Apa Ada kasus serupa?” ucap Sun Kyeol
“Tidak. Sejauh yang aku tahu, belum ada kasus seperti itu. Gejala OCD timbul karena alasan psikologis, jadi jika kondisimu membaik, pasti ada alasan di balik itu.” Jelas Dokter Choi
“Tapi apa alasannya?” tanya Sun Kyeol. Dokter Choi mengaku tak tahu.
“Kau harus punya gagasan yang lebih baik. Kalau begitu ayo coba ini. Kita akan melakukan tes sederhana. Ayo kita cari tahu apa kau baik-baik saja dengan hanya menyentuh orang itu. atau orang lain juga. Itu akan membantu menentukan alasannya.” Ucap Dokter Choi. Sun Kyeol memikirkan tentang tes. 


“Coba sentuh barang orang lain. Jika kau bisa melakukannya,maka kita harus merayakan pemulihanmu.”
Sun Kyeol melonggo ke ruangan pegawainya mengingat apa yang dikatakan Dokter Choi. Ia melihat ruangan pantry yang kosong, lalu berusaha menyentuh gelas tanpa mengunakan sarung tangan, tapi tak bisa melakukanya.
Ia mencoba dua gelas untuk disentuh, tapi tak berhasil akhirnya memilih gelas merah berlabel nama  [The Love] Tiba-tiba terdengar suara Jae Min dkk masuk ruangan, Sun Kyeol panik buru-buru mengambil gelas dan bersembunyi dibalik dingin.
Jae Min membahas kalau Tempat di Sangwol-dong itu, menjadi rumah prostitusi. Sementara Oh Sol terlihat sedih memikirkan tentang ayahnya yang berusaha mencari uang. Jae Min menawarkan kopi, Oh Sol pikir ia saja yang membuatkanya.
“Tapi Ke mana cangkirku?” ucap Oh Sol bingung mencari cangkirnya. Sun Kyeol berusaha agar terus sembunyi.
“Apa seseorang membuangnya? Kau seharusnya cepat mencucinya.” Keluh Jae Min
“Aku ingat menaruhnya di sini.” Kata Oh So heran. Jae Min yakin seseorang membuangnya jadi menyuruh mengunakan gelas miliknya saja. 

Young Sik mengambil botol minum dikulkas tak sengaja menjatuhkan tutup botolnya, lalu bergelinding ke arah kaki Sun Kyeol. Saat itu keduanya saling menatap lalu menjerit kaget, Young Sik heran melihat Sun Kyeol ada diruanganya. Ketiganya kaget melihat Sun Kyeol Yang bersembunyi.
“Apa yang kau bicarakan? Aku... alasanku di sini... Bubuk kue itu! Jae Min, lihat bubuk kue itu... Jika melihat serangga di kantor ini,maka seluruh staf harus membersihkan seluruh tempat... Mengerikan, bukan? Hati-hati. Kalian semua harus bekerja lebih keras. Jaga kebersihan kantor. Ayo lakukan lebih baik dari ini!” ucap Sun Kyeol marah sambil menyembunyikan gelas yang berhasil di pegangnya.
“Apa dia berkeliling ketika kita tak di sini? Aku tak bisa percaya padanya.” Ucap Jae Min heran. Oh Sol pun dibuat binggung.
Sek Kwon melihat Sun Kyeol ada di lorong, Sun Kyeol bergegas menyembunyikan gelas dibelakang badanya.  Sek Kwon ingin tahu Kapan Sun Kyeol dapat mengkonfirmasi permintaan pembelian? Sun Kyeol dengan gugup menjawab kalau Sekarang juga akan ke ruanganya dan  segera konfirmasikan.
“Dia bertingkah aneh akhir-akhir ini.” Kata Sek Kwon penasaran. 


Choi Gun pergi ke sebuah tempat, tapi sebuah kedai seperti tutup dengan pintu terkunci. Saat itu si wanita keluar dari rumah bertanya Ada perlu apa kemari. Choi Gun menatap si wanita peramal ternyata ada di dalam rumah.
“Jika mengalami insomnia, kenapa kau minum kopi? Dan ini juga kopi palsu... Ini Tak baik untuk kesehatanmu.” Komentar Choi Gun melihat Si peramal.
“Abaikan... Lagipula hidupku palsu... Bisakah hidup seseorang palsu juga? Aku menipu orang. Itu sebabnya palsu... Jika kopimu sudah habis, kau harus pergi. Aku tak butuh perawatan lagi.” Kata Si wanita.
“Kenapa? Apa Kau pikir aku juga palsu?” ucap Choi Gun. Si wanita mengaku bukan seperti itu.
“Perawatan takkan mengambalikan semangatku. Dan juga... Aku merasa tak enak diurus secara gratis setiap waktu.” Kata si peramal
“Ini tak gratis... Kau membuatkanku kopi yang luar biasa ini. Aku mungkin tak dapat membantu mengembalikan semangatmu, tapi mungkin ada sesuatu yang bisa kulakukan dengan lubang di hatimu. Bagaimana? Maukah kau memberiku kesempatan lain?” ucap Dokter Choi
“Kau harus mengatasi kecelakaan itu juga. Ini... Sudah enam tahun. Padahal bukan kau yang menyebabkan kecelakaan itu.” Ucap si peramal.
“Kecelakaan itu? Aku tak mengerti yang kau bicarakan.”kata Choi Gun seperti ingin melupakan.
“Ketika rumahku runtuh, rasanya seperti seluruh hidupku berantakan. Berpikir mungkin akan hidup dijalanan, rasanya seperti ada batu besar yang terjebak di hatiku. Aku tak bisa makan bahkan minum pun tak bisa. Aku hampir mati. “ cerita Si peramal.
“Dan kau datang menghampiri untuk mendengarkan cerita kamilalau memberi kita semangat hidup. Yang kau lakukan benar-benar menakjubkan. Bahkan sesudah menjadi dokter yang hebat, kau masih belum melupakan kami.” Ungkap si peramal bangga.
“Ya, memang benar aku dokter, tapi entah aku hebat atau tidak.” Ucap Choi Gun seperti tak pernah dianggap sebagai dokter.
Si peramal ingin tahu apakah Choi Gun sudah bertemu siswi itu. Choi Gun ingin tahu siapa yang dimaksud.  Si peramal mengatakan kalau Gadis yang dianggap sudah mengubah hidupnya, menurutnya sekarang  bukan siswi lagi dan ingin tahu apakah sudah menjadi wanita cantik sekarang.
“Dia menjadi wanita cantik. Dia tampaknya lebih kuat dari yang kuduga.” Ungkap Dokter Choi dengan senyuman bahagia. 

Oh Sol baru turun dari bus, Oh Do mengirimkan pesan meminta agar dibelikan ayam goreng dengan saus yang banyak. Oh Sol mengeluh  adiknya yag selalu menyuruh dan tak pernah melakukan apa pun.
 Saat itu ia lewat di toko daging sapi tertulis  [Kaki tulang sapi untuk kesehatan tulang] akhirnya masuk ke toko. Oh Dol melihat kakaknya pulang menanyakan titipan ayamnya. Oh Sol memberikan bungkusanya. Oh Dol kesal melihat isinya adalah kaki sapi.
Tuan Gil menyambut Oh Sol sebagai anak gadis satu-satunya yang sudah pulang. Oh Dol mengeluh kakaknya yang tak bawa ayam, Tuan Gil memarahi anaknya karena harus memperhatikan berat badannya karena harus turun ke 72kg.
“Kenapa kau membeli tulang kaki sapi? Terlihat seperti kaki depan.” Ucap Tuan Gil mengikuti anaknya masuk dapur.
“Ya. Seharusnya bagus untuk tulang.” Kata Oh Sol memasak air dalam panci.
“Apa itu untuk Oh Dol? Itu ide yang bagus. Kompetisinya akan tiba. Wah.. Kau baik sekali.” komentar Tuan Gil
“Bukan untuk Oh Dol.” Kata Oh Sol. Tuan Gil pun bertanya-tanya untuk siapa dengan wajah bahagia kalau itu untuknya.
“Ayah, apa kau bekerja lagi? Aku ada rapat di luar kantor sore ini. Di sekitar sana, aku menemukan ini... Itu nomor telepon Ayah, jadi aku mengambilnya.” Kata Oh Sol melihat ayahnya yang terlihat gugup.
“Ini Hanya untuk memanfaatkan waktu.” Kata Tuan Gil. Oh Sol pikir kalau ini pasti melelahkan.
“Itu tak sulit... Ayah masih kuat... Apa Kau lihat otot-otot ini? Awalnya mungkin sulit, tapi sesudah mendapatkan pelanggan tetap, itu bisa sangat menyenangkan. Tak perlu modal untuk memulainya, dan dapat mengatur waktu dengan bebas. Ini sebenarnya cukup bagus. Coba kau lihat Kartu bisnisku luar biasa.” Ucap Tuan Gil bangga.
“Ya! Aku akhirnya punya pekerjaan di mana aku membutuhkan kartu nama. Gadisku, telepon Ayah jika butuh bantuan, dan Ada pancake kimchi di atas meja. Kau suka, kan? Aku juga memasukkan daging ke dalamnya. Ini rasanya luar biasa.” Kata Tuan Gil
Oh Sol akhirnya duduk di meja makan mengeluh karena seharusnya memberitahu kalau membuat kimchi pancake karena akan membeli makgeolli dalam perjalanan pulang. Tuan Gil mengeluh anaknya yang makan dengan tangan dan menyuruh untuk mengunakan sumpit.
“Kenapa tak membuat lebih banyak? Terlalu sedikit, kan?” keluh Oh Sol
“Sebelum kita menghabiskannya, bawakan sedikit ke si Choi.” Kata Tuan Gil Oh Sol mengeluh kalau dirinya yang disuruh.
“Dia membantu membagikan kartu namaku hari ini.  Dia tak pernah mengeluh sekali pun. Bukankah seharusnya berterimakasih? Jadi Aku akan ambil piring.” Kata Tuan Gil. 
Oh Sol akhirnya pergi ke atap berteriak memanggil “Penghuni rumah atap!” tapi tak ada sahutan dari dalam rumah, berpikir Tak ada orang di rumah ada ada di kafe buku komik lagi, padahal  pancakenya itu tak akan enak ketika dingin.
“Kenapa kau melihat-lihat kamar pria di malam hari?” ucap Choi Gun. Oh Sol kaget melihat Choi Gun ada dibelakangnya.
“Kapan kau datang?” tanya Oh Sol, Choi Gun mengaku sudah  mengawasinya.
“Apa Kau benar-benar cabul? Ini dari ayahku.” Ucap Oh Sol. Choi Gun bahagia melihat Pancake Kimchi
“Chef Gil yang terbaik. Mana makgeollinya? ApaTak ada makgeolli? Saat makan Pancake kimchi, belum lengkap tanpa minum makgeolli.” Kata Choi Gun. Oh Sol mengeluh karena Choi Gun tak tahu diri, tapi akhirnya menyetujuinya. Choi Gun pun senang mendengarnya. 

Keduanya pun minum arak beras dan makan kimchi pancake, Oh Sol membahas Choi Gun yang membantu ayahku hari ini jadi mengucapkan  Terima kasih. Choi Gun pikir  Tak perlu mengucapkan terima kasih di antara mereka.
“Tapi, bukankah kau punya keluarga?” kata Oh Sol. Choi Gun heran kenapa tiba-tiba bertanya keluarganya.
“Aku hanya berpikir saatnya bagimu untuk menerima perawatan dari keluargamu...” jelas Oh Sol
“Aku... Aku cukup umur untuk hidup tanpa perhatian keluargaku sekarang.” Kata Choi Gun  
“Apa hubungannya usia dengan itu? Kau harus bergantung pada mereka kapan pun itu sulit.” Ucap Oh Sol. Choi Gun membenarkan.
“Kau harus bergantung padaku ketika itu sulit untukmu juga. Bukankah kita bagaikan keluarga sekarang? Kita makan bersama, tidur bersama...” kata Choi Gun. Oh Sol mengeluh Choi Gun mengatakan hal itu lagi dan berkata seenaknya.
“Hidup sebagai orang dewasa, itu sulit bagi siapa pun. Jangan membawa semua beban itu sendiri, bersandarlah pada orang lain.” Ucap Choi Gun
“Bolehkah kita saling menceritakan rahasia? Rahasia hanya di antara kita berdua.” Kata Oh Sol. Choi Gun menyakinkan kalau hanya mereka berdua saja akhirnya menyetujuinya. Oh Sol pun akan lebih dulu bicara.
“Sejujurnya, aku bekerja di agen pembersih.” Akui Oh Sol. Choi Gun tak percaya kalau itu rahasia Oh Sol
“Bagaimana itu bisa menjadi rahasia? Ada apa dengan agen pembersih?” keluh Choi Gun dengan suara nyaring.
“Wah.. Serius, Apa kau tak tahu arti rahasia? Kau meneriakkannya kepada semua tetangga kita.” Ucap Oh Sol kesal
“Maaf. Aku hanya berpikir kau sedang bercanda.” Kata Choi Gun, Oh Sol menegaskan kalau yang dikatakan bukan candaan.
“Ayahku akan mengamuk jika tahu. Ayahku menjadi pekerja pembersihan selama hidupnya. Jadi dia berharap O Dol dan aku tak pernah melakukan pekerjaan yang serupa. Dia bilang kepada kami untuk bekerja di kantor yang hangat dan sejuk, tak peduli seberapa kecil itu.” Cerita Oh Sol
“Dia bilang kepada kami untuk menjalani kehidupan normal seperti yang lain. Tapi itu tak semudah kelihatannya. Hidup seperti orang lainlah yang paling sulit. Tapi...kupikir pekerjaan ini cocok untukku. Pada awalnya, aku akan berhenti segera sesudah menabung, tapi ini cukup menyenangkan.” Ungkap Oh Sol
“Yang kulakukan hanyalah bekerja keras dan berkeringat. Aku menyukainya karena merasa seperti sedang berolahraga. Sekarang giliranmu. Katakan padaku rahasiamu.” Kata Oh Sol
“Rahasiaku adalah bahwa ada seseorang yang kusuka Aku sudah memperhatikannya cukup lama.” Kata Choi Gun dengan senyuman bahaia.
“Astaga, apa itu semacam cinta? Apa kau Sudah menyatakan perasaanmu?”tanya Oh Sol.
“Belum... Aku sangat berhati-hati.. Ini bukan waktunya untuk menunjukkan diri.” Kata Choi Gun.
“Lagi pula... Selalu sulit untuk menemukan waktu yang tepat. Ini Pasti sulit untukmu. Menyukai seseorang diri bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Lalu Orang macam apa dia? Orang yang kau suka.” Kata Oh Sol. Choi Gun hanya diam saja. Oh Sol pikir terlalu banyak bertanya.
“Dia orang yang sangat pintar dan cantik. Itu sebabnya aku ingin melindunginya. Agar orang yang kucintai selalu tersenyum.” Kata Choi Gun dengan senyuman bahagia menatap Oh Sol. Oh Sol pun membalasnya.

Choi Gun masuk rumah melihat yoghurt dalam kulkas, seperti mengingat sesuatu.
Flash Back
Ada banyak spanduk bertuliskan [Hentikan Pembangunan Ulang Ini Segera!] [Konstruksi AG Tidak Pantas Berada di Sini] Seorang pria terlihat lelah duduk disamping puing, Choi Gun duduk lalu makan dari nasi box. Tiba-tiba sesorang datang memberikan yoghurt.  Choi Gun hanya diam saja.
“Apa Kau tak suka yogurt? Ini benar-benar enak.” Kata Oh Sol yang memakai baju seragam. Choi Gun menerimanya.
“Apa Ahjusii mahasiswa? Kerja paruh waktu? Aku melihatmu dalam perjalanan ke supermarket. Kau terus membaca buku. Ibuku memberitahuku para pekerja yang meruntuhkan area ini juga menentang keinginan mereka. Dia bilang kepadaku untuk tak mengabaikan ketika  melihat mereka bekerja keras. Apa aku terlalu usil?” ucap O Sol.
Choi Gun hanya diam saja, saat itu seorang memanggil Oh Sol dari kejauhan. Oh Sol memberitahu kalau itu ibunya dan meminta agar Choi Gun Minum Yoghurt saat dingin lalu berlari menemui ibunya.
Saat itu terlihat Ibu Oh Sol yang sedang demi sementara Choi Gun bertugas untuk menghancurkan gedung. Seperti keadaannya bertolak belakang, dan saat itu Choi Gun mulai jatuh cinta dengan Oh Sol. 



Sun Kyeol menatap gelas milik Oh Sol mengeluh karena  membawa pulang dan melihat label nama  [Cinta] Akhirnya Ia memilih untuk menonton TV, yang sedang membahas tentang cinta.
“Socrates mengatakan, cinta adalah keinginan irasional yang melumpuhkan penilaian rasional. Plato mengatakan, keputusan akan cinta adalah urusan ilmiah dan area yang tak dapat ditentukan oleh manusia." 

“Nietzche mengatakan, cinta selalu menghasilkan kekacauan mental. Tapi kurangnya penilaian adalah opsional, dan kebanyakan hanya relevan dengan perasaan untuk orang yang dicintai. Cinta dimulai ketika berpikir orang tertentu adalah istimewa.Misalnya, orang ini mungkin dapat melakukan sesuatu yang orang lain tak bisa lakukan."
“Lakukan sesuatu yang tak bisa dilakukan orang lain? Astaga, tak masuk akal.” Komentar Sun Kyeol
“Yah.. Benar... Yang kau katakan "Tak masuk akal" sebenarnya mulai terjadi... Sama seperti keajaiban... Kau tampaknya kurang dalam hal menilai.” Komentar Wanita ada di layar.
“Program mengerikan apa ini? Kurang dalam hal menilai apa itu!!!  Kenapa aku mendengarkan sampah ini?” keluh Sun Kyeol kesal sendiri.
“Kau sedang jatuh cinta sekarang.” Ucap Si wanita dan saat itu Oh Sol berbicara yang sama dengan gaya imut. Sun Kyeol makin panik berpikir lebih baik mandi.



Oh Dol keluar dari kamar kaget melihat kakaknya sudah bangn dan berpir kalau  hari istimewa karena keramas. Oh Sol mengelak kalau  selalu berkeramas. Oh Dol lalu mencium bau sesuatu dan berpikir kalau sedang memasak sesuatu. Oh Sol teringat dengan Sup tulang sapinya lalu bergegas pergi.
Sementara Sun Kyeol terbangun dengan suara alarm, wajahnya seperti tak tidur nyenyak lalu akhirnya duduk diatas tempat tidurnya dengan wajah malas.
“Bangun, Jang Sun Kyul... Sadar... Itu hanya acara TV... Bukan masalah besar” ucap Sun Kyeol menyadarkan dirinya. 

Sun Kyeol akhirnya masuk kantor sambil mengeluh dengan Program TV tadi malam, membuatnya tak bisa tidur karena terlalu banyak pikiran dan membuatnya sangat kesal. Ia pun berharap Program TV itu bangkrut, karena Karma akan membalasnya.
“Hei.. Kau nonton program TV kemarin? Daebak sekali. Itu film dokumenter tentang cinta.” Ucap Young Sik pada Jae Min
Saat itu Sun Kyeol datang, keduanya pun menyapa CEO dan bertanya apakah kebetulan menonton. Sun Kyeol dengan sinis mengaku  tak melihatnya dan tak ada alasan menonton sampah seperti itu lalu memeriksa bagian pantry.
“Kenapa sangat berantakan di sini? Jika tak membersihkan bubuk makanan, kuman akan berkembang biak dalam waktu singkat. Semua kuman dan bakteri, mati. Enyahlah, virus. Aku bilang kepada semua orang untuk membersihkan secara menyeluruh setiap waktu... Besok, kita akan membersihkan kantor... Ini pasti dipenuhi kuman saat ini. Tak ada yang tahu cara membersihkan dengan benar.” Ucap Sun Kyeol mengomel.
Keduanya hanya bisa langsung mengangukkan kepala. Saat itu Oh Sol datang menyapa Sun Kyul. Sun Kyeol panik melihat Oh Sol seperti mengatakan “Kau sedang jatuh cinta.”  Ia akhirnya langsung menyemprotkan spraynya.
“Tidak! Tak mungkin! Tak mungkin, aku benar-benar tak jatuh cinta. Aku tidak. Aku sedang tak dalam keadaan baik?” jerit Sun Kyeol. Oh Sol terbatuk-batuk karena spray. Sek Kwon dan Dong Hyun melihatnya hanya menatap binggung.
Bersambung ke episode 6
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar