PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 24 Desember 2018

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 8 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Choi Gun mengaku kalau Gil O Sol adalan  Orang yang ingin dilindungi. Oh Sol terdiam mendengarnya, dari kejauhan Sun Kyeol melihat keduanya Beberapa orang memuji Choi Gun a.k.a Daniel keren dan ingin  tahu Siapa wanita itu di sebelahnya.
“Orang itu......Daniel?” ucap Sun Kyeol akhirnya hanya menatap keduanya bersama dengan Joo Yeon. Choi Gun dan Oh Sol hanya menatap. 

Ketiganya berjalan bersama,  Sun Kyeol ingin tahu apakah Oh Sol mau langsung pulang ke rumah. Oh Sol membenarkan, tapi Joo Yeon menjawab tak langsung pulang, karena ingin makan malam, minum teh, dan bersenang-senang hari ini.
“Dia senggang malam ini.” Ucap Joo Yeon. Oh Sol kesal dengan ucapanya temanya meminta Choi Gun untuk mengabaikan saja.
“Baiklah kalau begitu... Aku akan pergi biar kalian berdua bisa menghabiskan hari istimewa bersama.” Ucap Joo Yeon berjalan pergi.
“Hei. Kau tak punya tempat untuk pergi.” Teriak Oh Sol. Joo Yeon tak peduli memilih untuk kabur.
“Apa yang salah dengan dia? Dia pasti berpikir aku...” kata Oh Sol kesal
“Maaf, tapi... Sepertinya aku takkan bisa keluar malam ini...Ah.. bagaimana ini?” kata  Choi Gun jual mahal.
“Permisi, apa kau pernah melihatku keluar rumah semalaman? Dasar Kau” balas Oh Sol kesal
“Sekarang kau tampak seperti Sol yang kukenal... Ayo cari makanan. Aku akan mentraktirmu di tempat yang bagus hari ini.” Kata Choi Gun
Oh Sol menolak mengaku belum lapar. Choi Gun mengaku Hari ini sangat gugup sampai membuat perutnya lapar. Oh Sol menegaskan kalau sudah mengatakan tak lapar. Choi Gun tetap mengajak Oh Sol untuk segera pergi saja.
“Sebentar... Aku benar-benar tak lapar...” kata Oh Sol mengejak Choi Gu yang pergi lebih dulu.
Di dalam mobil, Sun Kyeol melihat spanduk  [Kuliah Istimewa oleh Psikiater Daniel Choi] lalu melihat Oh Sol dan Choi Gun berjalan bersama ternyata pria itu adalah dokternya.
** 



Choi Gun datang membawa ramyun dan juga kimbap segitiga untuk Oh Sol yang menunggu di pinggir sungai. Oh Sol mengeluh Choi Gun yang akan mengajaknya ke tempat mewah. Choi Gun pikir tempat yang dipilihnya bagus.
“Lihatlah pemandangan malamnya. Beda dengan pemandangan di rumah, kan? Memang, harus ada sungat untuk pelengkap pemandangan malam yang sempurna.” Kata Choi Gun sambil makan kimbal. Oh Sol hanya menatapnya.
“Apa Ada sesuatu di wajahku?” kata Choi Gun heran melihat Oh Sol terus menatapnya.
“Melihatmu seperti ini, ternyata kau benar-benar pria dari atapku.” Komentar Oh Sol. Choi Gun mengeluh karena dianggap orang lain.
“Terlihat berbedakah setelah kau tahu aku dokter?” ucap Choi Gun bangga
“Kau bercanda denganku kan? Tidak, sepertinya itu bukan candaan. Apa Kau berlatih agar terlihat seperti beneran? Hari ini aku benar-benar terkejut. Apa Kau tahu? Bagaimana kau menyembunyikannya dengan baik?” ucap Oh Sol
“Apa Kau terkejut? Tapi... aku tak pernah membodohimu. Kaulah yang salah menilaiku.” Komenta Choi Gun. Oh Sol membenarkan.
“Tapi bahkan jika itu benar... Bagaimana bisa kau mengakui cintamu padaku, bukan dengan wanita idamanmu? Apa kau tak tahu itu membuat tak nyaman untuknya dan aku juga?” kata Oh Sol
“Itu Tak seperti yang kau pikir.” Ucap Choi Gun.
“Jika tidak, kenapa kau ingin melindungiku padalah kau tak mengenalku dengan baik? Kau hampir menipuku lagi.” Kata Oh Sol sambil makan ramyun.
“Aku bener-benar tulus. Apa yang kukatakan sebelumnya... Orang yang kusuka itu kau, tetanggaku di lantai pertama. Maksudku, itu kau, Gil O Sol.” Ucap Choi Gun.
Oh Sol terdiam, Choi Gun menatap Oh Sol berpikir akan mengulangi ucapanya, kalau Gadis ceria, berhati lembut yang ingin dilindungi.. itu orang di depannya dengan nama Gil.. O... Sol. Oh Sol langsung terbatuk-batuk mendengarnya.
“Apa kau Tak apa? Kenapa makannya terburu-buru ? Ayo Minum.” Ucap Choi Gun menahan tawa sambi menepuk pundak Oh Sol
“Ramyon... Masuk ke hidung.. Ini Sakit.” Keluh Oh Sol yang masih terbatuk
“Di mataku, bahkan itu terlihat cantik... Bahkan dengan mie di hidungmu, Gil O Sol masih terlihat sangat cantik.” Ungkap Choi Gun bangga. 


Sun Kyeol minum di rumah teringat kembali yang dikatakan Daniel Choi sebelumnya “Mungkinkah, kau suka orang itu?Apa kau Mampu melindunginya?”  Ia mengingat yang dikatakan Choi Gun saat didepan kampus.
“Itu kau, Gil O Sol... Orang yang ingin kulindungi.” Ucap Choi Gun. Sun Kyeol mengingat semuanya terlihat tak percaya ternyata itu dokternya yang suka dengan Oh Sol juga. 

Oh Sol terlihat gugup melihat Choi Gun yang ada disampingnya saat berdiri di dalam bus. Choi Gun terlihat santai, Saat salah satu penumpang turun, Oh Sol menyuruh untuk Choi Gun duduk saja tapi Choi Gun sebagai pria menyuruh Oh Sol saja yang duduk.
Akhirnya Oh Sol duduk dan sempat melihat Choi Gun berdiri disampinganya, Choi Gun sempat menatap Oh Sol seperti terlihat santai. Oh Sol benar-benar sangat gugup karena penyataaan cinta Choi Gun. Mereka pun duduk bersebelahan, Oh Sol menahan untuk tak tertidur tapi matanya tak bisa berkompromi.
Oh Sol akhirnya tertidur dengan kepala bersadar pada jendela bus, Choi Gun melihatnya tak tega akhirnya membiarkan Oh Sol berbaring dipundaknya agar bisa tertidur dengan nyaman. 

Saat berjalan pulang, Oh Sol makin gugup menyuruh Choi Gun untuk berjalan lebih dulu saja.  Choi Gun akhirnya mulai bicara mengetahui kalau Pengakuannya hari ini membuat sangat tak nyaman. Oh Sol mengaku tidak tapi mengaku sedikit tak nyaman.
“Maaf... Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku padamu karena aku juga tak suka menarik ulur seperti yang kau katakan. Aku tak ingin membuatmu tak nyaman.” Jelas Choi Gun. 
“Yang coba kau katakan, aku paham... Tapi... Aku masih sulit percaya... Maksudku, kau itu dokter, semuanya terasa tak nyata bagiku.”ucap Oh Sol.
“Apa Kau tahu ini?” tanya Choi Gun mengambil sebuah batu, Oh Sol pikir yang ada ditangan Choi Gun  itu kerikil
“Ya, ini kerikil.” Kata Choi Gun, Oh Sol heran Kenapa Choi Gun malah  bertanya
“Kemudian... Apa Kau tahu ini?” kata Choi Gun memperlihatkan batu dengan sisi yang berbeda. Oh Sol pikir kalau itu masih kerikil. Choi Gun membenarkan.
“Aku yakin kau belajar ini di sekolah. Bahkan ketika kondisi sesuatu berubah, esensinya sama. Aku masih pria pengangguran yang tinggal di atapmu, tapi kau sekarang tahu aku sebenarnya dokter psikiater. Semua tak ada yang berubah.” Jelas Choi Gun.
“Hal yang sama berlaku untuk pengakuanku. Oleh karena itu, maksud perkataanku bisakah kau menganggapku sebagai kerikil yang ada di sini? Aku tak ingin kau merasa tak nyaman karena pengakuanku Dan kau tak perlu khawatir tentang itu.” Jelas Choi Gun
“Selain itu Juga... Aku akan mulai berbicara dengan santai kepadamu sekarang, Gil O Sol.” Ucap Choi Gun. Oh Sol melonggo sambil memegang batu ditanganya.
“Tunggu... Kenapa tiba-tiba bicara santai padaku? Permisi...” jerit Oh Sol mengejak Choi Gun yang berjalan lebih dulu. 



Sek Kwon bertemu dengan Sun Kyeol di cafe dan ingin tahua Ada apa ingin menemuinya jam segini. Sun Kyeol membahas Tentang muridnya Dokter Fore ingin tahu Siapa dia sebenarnya. Sek Kwon binggung lalu memastikan kalau yang dimaksud Dokter Daniel.
“Apa Kau yakin dia itu dokter? Bagaimana kalau dia dokter gadungan? Itu tak mungkin, kan?” ucap Sun Kyeol seperti tak percaya
“Apa maksud dari yang kau bicarakan? Kenapa? Apa terjadi sesuatu selama percakapan teleponmu?” kata Sek Kwon
“Tidak, bukan itu. Bagaimana kau mendapatkan informasi kontaknya?” kata Sun Kyeol
“Kenapa kau bertanya tentang hal itu tiba-tiba? Nyonya dulu pernah menceritakannya. Dokter Fore, Dia bilang gejala mysophobia-mu sedikit membaik ketika kau berada di bawah perawatannya. Aku mendengar dia meninggal, tapi aku menemukan seorang dokter Korea yang belajar di bawahnya, jadi aku memeriksanya sendiri.” Jelas Sek Kwon.
Sun Kyeol memastikan apakah hanya itu saja infonya,  Sek Kwon ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi. Sun Kyeol menutupi kalau tak ada apa-apa dan meminta maaf karena memintanya datang larut malam. 

Oh Sol ingin tidur tapi terlihat gelisah memikirkan kalau Sun Kyeol yang dianggap  pria pengangguran di atap sebenarnya psikiater lalu  gadis yang Dokter Choi Gun yang suka itu adalah dirinya.
“Tapi kenapa? Sejak kapan? Itu tak masuk akal... Mustahil” ucap Oh Sol lalu mengeluh dengan batu yang diberikan Choi Gun.
“Apa ini? Dia bilang padaku agar tetap terjaga... Aku tak peduli lebih baik Tidur saja. Jangan memikirkan apa pun.” Kata Oh Sol mencoba untuk melupakan dan tidur. 

Tuan Gil menyuruh Oh Sol agar Makan yang banyak karena pasti lelah akhir-akhir ini. Oh So mengaku tidak, tapi matanya menghitam seperti begadang semalaman karena ucapan Choi Gun dan mengaku baik-baik saja pada sang ayah.
“Kudengar, pekerjaan kantor itu membuat stress. Lihatlah kulitmu. Kau terlihat seperti seseorang yang bekerja di luar ruangan. Semuanya kering dan kasar.” Ucap Tuan Gil khawatir.
“Pekerjaan kantor, apaan.” Komentar Oh Dol. Oh Sol langsung menedang kaki kakaknya. Oh Dol akhirnya memilih untuk pergi saja.
“Langsung pulang sesudah sekolah. Jangan pergi ke warnet.” Pesan Tuan Gil. 


Choi Gun masuk ke rumah, Oh Sol panik melihatnya. Choi Gun terlihat santai dengan penuh semangat karena telur goreng ini terlihat sangat enak dan akan mulai makan. Oh Sol mencoba untuk tenang.  Choi Gun menyapa Oh Sol bertanya apakah Tidur nyenyak.
“Kalian berdua pasti sudah sangat dekat.” Komentar Tuan Gil. Oh Sol mengaku tidak tapi Choi Gun mengaku sudah dekat.
“Ya. Bukankah kita terlihat begitu dekat sekarang?” ucap Choi Gun bangga.
“Ya, kalian berdua seharusnya akur sejak dulu dan O Sol, berhenti memanggilnya Si Atap. Panggil dia "Oppa" mulai sekarang.” Kata Tuan Gil.  Oh Sol langsung terbatuk-batuk mendengarnya.
“Hei, kita sedang makan! Menjijikkan... Tidak ada yang bisa memakannya sekarang. “ teriak Tuan Gil tapi mulutnya penuh makanan juga keluar kemana-mana.
“Aku harus pergi dan bersiap-siap berangkat bekerja sekarang.” Ucap Oh Sol. Tuan Gil tetap menyuruh anaknya Makan lagi./
“Nafsu makanku sudah hilang... Aku selesai.” Kata Oh Sol dan bergegas masuk kamar.
“Apa dia tak enak badan? Haruskah aku beli tonik herbal untuknya?” kata Tuan Gil. Choi Gun hanya bisa terdiam menatapnya. 

Sun Kyeol menelp Choi Gun meminta untuk bertemu sekarang karena perlu menanyakan beberapa hal. Choi Gun heran karena tiba-tiba ingin bertemu, dan lelih baika bertanya saja sekarang. Sun Kyeol menolak karena ingin bertanya langsung.
“Jika kau sibuk, aku bisa datang padamu. Kurasa aku tahu dimana kau tinggal.” Ucap Sun Kyeol
“Tidak. Itu tak nyaman bagi kita berdua... Bertemu di tempat lain saja.” Kata Choi Gun. 


Oh Sol baru datang dengan rambut yang kembali tak tertata rapih, menyapa Sun Kyeol bertanya Apa yang ingin dikatakan padanya kemarin. Sun Kyeol mengaku tak penting jadi Jangan khawatir. Oh Sol dengan tegas memperingatkan Sun Kyeol
“Jika tak penting, tolong jangan telpon aku di luar jam kerja.” Ucap Oh Sol. Sun Kyeol mengerti lalu berjalan pergi.
“Reaksi macam apa itu?” kata Oh Sol heran dengan sikap Sun Kyeol yang berubah-rubah. 

Oh Sol masuk ruangan bertemu dengan Dong Hyun yang sedang membuka kopi.  Dong Hyuk bertanya apaah Oh Sol Sudah bertemu Sun Kyeol kemarin. Oh Sol heran karena tak ada alasan  harus bertemu Sun Kyeol. Dong Hyuk pikir  Sun Kyeol akan bertemu dengan Oh Sol
“Dia mencarimu sesudah bekerja kemarin, jadi aku memberitahunya di mana kau berada.” Ucap Dong Hyuk
“Apa Kau memberitahu di mana aku berada? Apa ini... Ketika dia bilang kepadaku "jangan kemana-mana"...” kata Oh Sol pikir Sun Kyeol tahu keberadaanya. 

Sun Kyeol dan Choi Gun bertemu di sebuah cafe buku, Sun Kyeol yakin mereka yang pernah bertemu sebelumnya dengan memangginya Dokter Daniel. Choi Gu membenarkan dengan sopan memanggil Jang Sun Kyeol.
“Aku  tak percaya, Orang cabul yang tinggal di atap rumah pekerjaku ternyata dokterku?” ucap Sun Kyeol sinis
“Aku tak tahu harus bilang apa. Kita hanya berpapasan, dan kau mengingatku. Aku dapat melihat bagaimana kau menjadi sukses pada usia muda.” Komentar Choi Gun.
“Jadi, siapa kau?” tanya Sun Kyeol. Choi Gun balik bertanya-tanya siapa dirinya.
“Kau pasti mendekatiku dengan suatu tujuan.” Kata Sun Kyeol, Choi Gun tak merasa kalau mendekati Sun Kyeol.
“Ini aneh... Kaulah yang menghubungiku dan memintaku untuk membantu. Apa aku salah? Aku sebenarnya penasaran bagaimana kau mendapat nomor teleponku. Bagaimana kau mendapatkannya? Itu pasti sulit.” Ucap Choi Gun. Sun Kyeol terlihat bingung karena dugaanya salah.
“Sekarang biarkan aku bertanya satu hal padamu.” Ucap Sun Kyeol
“Aku juga menanyakan ini waktu kemarin-kemarin, tapi kau tak pernah menjawabku. Apa kau suka Gil O Sol ? Entahlah , aku tak tahu kau mampu melindunginya. Apa Sudah kau pikirkan?” ucap Choi Gun dengan wajah serius dengan nada mengejek.
“Kenapa aku harus menjawab pertanyaan itu? Sepertinya itu tak perlu untuk perawatanku.” Kata Sun Kyeol gugup
“Tentu saja, kau tak perlu menjawab jika tak mau. Seperti yang kukatakan, aku menanyakan pertanyaan ini sebagai pria.” Akui Choi Gun .
“Tunggu. Kau baru saja bilang, "sebagai pria". Kedengarannya seperti kau menyukai Gil O Sol” kata Sun Kyeol
Choi Gun akan jujur kalau dugaan Sun Kyeol benar, menanyakan ini karena menyukai Oh Sol  Tapi menurutnya Oh Sol juga sangat spesial untuk Sun Kyeol. Sun Kyeol seperti tak suka dianggap "Spesial" tapi akhirnya mengaku kalau yang dikatakan Choi Gun benar.
“Dialah satu-satunya orang yang bisa kusentuh. Tapi itu tak berarti aku menyukainya. Kau tahu betapa aku benci orang yang tak bermandi. Dan Juga, apa aku bisa melindunginya? Apa ini semacam film pahlawan super? Tidakkah kau pikir itu kekanak-kanakan?” ucap Sun Kyeol kesal
“Apa kau sungguh berpikir begitu? Syukurlah. Aku khawatir emosi tak jelasmu akan menyakiti O Sol.” Kata Choi Gun. Sun Kyeol kesal dengan Choi Gun seperti sudah sangat dekat .
“Kalian berdua pasti sangat dekat. Kau memanggil dia dengan nama depannya.” Ucap Sun Kyeol marah
“Apa kita terlihat dekat?” kata Choi Gun. Sun Kyeol menyuruh mereka lanjutkan saja.
“Tidak... Sekarang aku tahu perasaanmu, tak ada yang perlu di khawatirkan lagi.” Kata Choi Gun. Sun Kyeol hanya bisa menghela nafas sambil minum dari botol air minumnya. 




Sun Kyeol duduk didalam mobil dengan wajah gelisah mengingat yang dikatakan Choi Gun “Syukurlah... Aku khawatir emosi tak jelasmu akan menyakiti O Sol.” Lalu mengumpat sendiri kalau ini sudah Gila. Saat itu Oh Sol keluar menuju parkiran.
“Apa Dia meninggalkan mobilnya di sini?” ucap Oh Sol ingin mengintip tapi ternyata Sun Kyeol ada didalam mobil. Keduanya terkejut.
“Apa yang kau lakukan sekarang ini?” ucap Sun Kyeol marah. Oh Sol mengaku tak tahu kalau Sun Kyeol ada didalam mobil dan bergegas pergi sambil memohon maaf.
“Gil O Sol... Kenapa kau melihat ke mobilku?” ucap Sun Kyeol akhirnya turun dari mobil. Oh Sol terlihat binggung.
“Mungkinkah kau datang ke Universitas Myungwon untuk bertemu denganku kemarin?” tanya Oh Sol
“Apa maksudmu? Kenapa aku pergi ke sana?” tanya Sun Kyeol mencoba menyangkal
“Dong Hyun bilang dia memberitahumu aku ada di sana. Dan Juga, kau bilang kepadaku untuk tak kemana-mana.” Jelas Oh Sol
Dasar. Aoa Kau tak tahu betapa sibuknya aku? Aku tak pergi ke sana. Apa aku sudah gila? Banyak yang harus kulakukan. Tidak sepertimu, aku tak keluyuran terus.” Ucap Sun Kyeol dengan nada penuh amarah
“Maksudku... kalau kau  tak datang tak apa-apa. Tak usah bicara dengan nada tinggi,  dan Juga, aku tak terlalu suka keluyuran. Apa yang kau tahu?” ucap Oh Sol kesal. Sun Kyeol memanggil Oh Sol untuk tak pergi.
“Apa lagi sekarang?” kata Oh Sol kesal. Sun Kyeol serba salah akhirnya melihat baju Oh Sol.
“Lihatlah semua noda itu. Kau menumpahkan sesuatu ke seluruh pakaianmu. Jika kau muncul di depan klien seperti itu, bagaimana mereka akan mempercayai kita dan memberi kita pekerjaan?” kata Sun Kyeol marah
“Aku hanya berlatih hari ini.” Kata Oh Sol. Sun Kyeol menegaskan Mau bekerja atau latihan sama aja
“Pastikan berganti pakaian sebelum berlatih. Lakukan sekarang juga.” Ucap Sun Kyel lalu bergegas pergi dan mengeluh yang dilakukan pada Oh Sol karena terlihat bodoh.



“Astaga.. Kenapa dia tak bisa membuatku tenang? Pakaian kerjaku... Aku lupa, ketinggalan dirumah” ucap Oh Sol kesal sambil membuka lokernya.
Ia mencari cara akhirnya meminta tolong Joo Yeon untu datang ke rumahnya. Joo Yeon terlihat sibuk meminta maaf pada Oh Sol, ternyata sedang kencan buta dengan seorang pria.  Oh Sol menelp adiknya yang sedang latihan taekwondo.
“Apa? Pakaian kerjamu? Apa Kau gila? Aku tak akan pulang untuk ambil pakaian kerjamu.” Ucap Oh Dol marah
“Wah.. Dia tak pernah membantu. Jika aku seperti ini, dia akan membuat kehebohan. Bagaimana ini?” ucap Oh Sol bingung lalu melihat nama  [Si Atap]

“Ahh... Tidak... Aku tak boleh melakukan ini... Aku benar-benar tak boleh melakukan ini.” Ucap Oh Sol menahan diri untuk tak menelp Choi Gun. 

Choi Gun sudah membungkukan dibawah tempat tidur sambil menelp memberitahu kalau sedang mencari dan akhirnya menemukan  Kantong kertas, lalu memberitahu Oh Sol kalau sudah menemukanya. Setelah Itu Choi Gun melihat foto di kamar Oh Sol seperti banyak kenangan dari masa kecil sampai dewasa, lalu melihat tanaman dengan batu yang diberikan padanya. 

Sek Kwon memberitahu Sun Kyeol kalau saatnya untuk melakukan sesi latihan. Sun Kyeol mengaku tak sadar akan waktu. Sek Kwon pun iengin tahu alasan Sun Kyeol Kemarin menanyakan Dokter Daniel, karena mungkin  bisa menjadwalkan pertemuan dengannya segera.
“Tidak apa-apa. Aku sudah bertemu dengannya.” Ucap Sun Kyeol
“Apa Kau bertemu dengannya? Bagaimana?” tanya Sek Kwon kaget.
“Pokoknya... Aku tak akan menerima konsultasi darinya mulai sekarang. Ingatlah itu.” Kata Sun Kyeol
“Apa masalahnya? Dialah dokter paling berbakat di bidang ini.” Ucap Sek Kwon
“Dia menyebalkan. Dia sangat arogan, dan itu membuatku jengkel. Orang itu Brengsek” kata Sun Kyeol marah lalu keluar ruangan.
Sek Kwon penasaran melihat kertas diatas meja Sun Kyeol bertuliskan   [Daniel, Gil O Sol.. Cukupkah rasa sukaku untuk melindunginya? Gil O Sol, permintaan maaf, kesalahpahaman, melindunginya] wajahnya pun tersenyum. 


Oh Sol menunggu didepan gedung terlihat gugup karena Choi Gun yang belum juga datang. Choi Gun tiba-tiba datang dari belakang mengoda Oh Sol dengan telunjuknya. Oh Sol menengok seperti ada yang tertusuk di wajahnya, lalu bertanya apakah bisa menemukan pakaianya. Choi Gun pun memberikan tas berisi pakaian.
“Maaf... Karena Tak ada lagi yang bisa membantuku. Kau pasti sibuk.”ucap Oh Sol
“Tidak apa-apa. Aku tak sibuk sama sekali, Bilang saja jika butuh bantuan, kapanpun itu.” Kata Choi Gun.
“Iyakah? Baiklah kalau begitu... Aku pergi dulu,  Terima kasih.” Ucap Oh Sol
“Gil O Sol Fighting!.. Semoga harimu menyenangkan, dan sampai jumpa di rumah.” Kata Sun Kyeol melambaikan tangan pada Oh Sol yang masuk gedung.

Oh Sol berjalan mundur tanpa sadar menabrak Sun Kyeol lalu meminta maaf karena Sedang tak fokus tadi. Sun Kyeol menatap sinis melihat Choi Gun datang ke kantornya. Oh Sol menjelaskan kalau  sedang buru-buru... jadi meminta untuk membawa pakaian kerjanya.
“Dia hanya penyewa yang tinggal di rumah kami...” ucap Oh Sol yang langsung disela oleh Choi Gun.
“Kau pasti sangat dekat dengan penyewamu. Dia bahkan membawa bajumu ke sini.” Sindir Sun Kyeol marah. Oh Sol mengaku tak sedekat itu.
“Aku sangat iri padamu, Gil O Sol.. Punya penyewa yang "melindungi"mu dengan sangat baik.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol binggung yang dikatakan Penyewa yang melindungi. 


Akhirnya Sesi Latihan Bulanan Cheongso Yojeong dimulai, Sun Kyeol menjelaskan Kontaminasi berat atau noda minyak terbuat dari asam lemak, Dalam kasus seperti ini,itu harus dinetralisir dan dihapus dengan zat alkali seperti baking soda, atau diseka dengan zat asam seperti lemon atau cuka.
Sementara Oh Sol menatap Sun Kyeol mengingat yang dikatakan sebelumnya “Kau pasti dekat dengan penyewamu. Dia bahkan membawa bajumu ke sini.” Dan ia mengatakan kalau mereka tak sedekat itu.
“Aku benar-benar iri padamu, Gil O Sol-ssi. Punya penyewa yang "melindungi"mu yang sangat baik.” Ucap Sun Kyeol
“Kenapa itu sangat menggangguku?” gumam Oh Sol, saat itu Sun Kyeol melihat Young Sik yang tertidur.
“Jeon Young Sik... Apa cara efektif membersihkan noda air?” ucap Sun Kyeol. Young Sik yang baru bangun bingung, Jae Min sambil batu memberikan jawaban “Bubuk soda kue”
“Aku percaya baking soda adalah cara yang paling efektif.” Ucap Young Suk. Sun Kyeol akhirnya memanggil Jae Min.
“Kenapa garam digunakan untuk menyingkirkan tungau debu di karpet?” tanya Sun Kyeol.
“Garam biasanya menyerap kelembaban, dan tungau debu kebanyakan terdiri dari uap air.” Jawab Jae Min merasa pertanyaan kecil.

“Gil O Sol... Dari 16 jenis kuman yang ditemukan di bantal, jelaskan tentang jamur yang menyebabkan aspergillosis, yang fatal bagi paru-paru kita.” Ucap Sun Kyeol
“Asper... Apa?” kata Oh Sol binggung, Sun Kyeol menyindir Oh Sol yang  tak membaca materi tentang kuman dari orientasi mereka. Oh So mengaku  sudah membacanya.
“Baiklah kalau begitu... Bisakah kau menjelaskan tentang cryptococcosis, yang terutama disebabkan oleh merpati? Apa Tak tahu? Gimana kalau histoplasmosis? Blastomikosis? Coccidiomycosis? Candidiasis? Apa Kau tak tahu semua ini?”ucap Sun Kyeol dengan nada tinggi. Oh Sol terdiam
“Tidak...Gil O Sol-ssi harus mengambil sesi latihan ini lagi. Minggu depan di waktu yang sama, tempat yang sama, dari awal!” tegas Sun Kyeol lalu melangkah pergi. Oh Sol hanya bisa melonggo bingung. 



Oh Sol menunggu Choi Gun dicafe, Choi Gun heran kenapa mengajaknya bertemu, Oh Sol pikir Choi Gun sudah membantu siang ini jadi ingin mengucapkan terima kasih karena sudah membawakannya. Choi Gun melihat Oh Sol membawa pulang kembali bajunya. Oh Sol memberitahu kalau harus mencucinya.
“Tapi berapa lama kau akan bekerja di sana secara diam-diam?” ucap Choi Gun. Oh Sol terlihat binggung.
“Apa kau harus tetap bekerja di sana sesudah semua masalah itu?” kata Choi Gun.
“Aku harus tetap bekerja untuk saat ini. Tidak ada alasan bagiku untuk berhenti.”ucap Oh Sol
“Kurasa begitu. Tidak ada alasan khusus.” kata Choi Gun. Oh Sol meminta izin untuk bertanya sesuatu Choi Gun mempersilahkan.
“Terakhir kali, kau bilang ada seseorang yang kau suka untuk waktu yang sangat lama... Tapi bagaimana bisa orang itu jadi diriku? Maksudku, kau baru saja pindah ke rumah atap kami belum lama ini, dan...” kata Oh Sol langsung disela oleh Sun Kyeol
“Aku menyukaimu sebelum pindah. Kau mungkin tak mengingatnya”akui Choi Gun. Oh Sol kaget karena Choi Gun sudah mengenalnya sebelum pindah.
“Sejak kapan? Bagaimana kau kenal aku?Apa Kita pernah bertemu sebelumnya?” ucap Oh Sol binggung.
“Kita Pernah bertemu... Dalam waktu yang lama... Kau menyapaku duluan.” Cerita Choi Gun. Oh Sol tak mengingat dirinya yang menyapa lebih dulu.
“Yah, aku orang yang cukup ramah... Tapi kapan?” ucap Oh Sol. Choi Gun tahu kalau Oh Sol pasti punya banyak pertanyaan.
“Yah, bukan seperti itu, tapi akan menyenangkan tahu bagaimana kita bertemu.” Jelas Oh Sol
“Jika kau mencoba memaksakan untuk tahu, kau akan terluka. Aku tak akan kemana-mana, lakukan saja selangkah demi selangkah. Oke?” ucap Choi Gun
“Benar, selangkah demi selangkah... Tapi... Lalu apa kau... pindah ke rumah kita karena aku?”  kata Oh Sol. Choi Gun mengaku itu tak benar.
Oh Sol yakin kalau pasti hanya kebetulan, Choi Gun pikir wajar jika ingin dekat dengan seseorang yang disuka lalu dengan santai minum dari gelas milik Oh Sol.  Oh Sol terlihat bingung.
Bersambung ke part 2

Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar