PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 30 Desember 2018

Sinopsis Fluttering Warning Episode 16 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN

[Sup Ikan Pollack Young Hee]
Yoo Jung membantu ayahnya direstoran, Tuan Yoon pikir bisa melakukan sendiri jadi Yoo Jung bisa istirahat saja. Yoo Jung pikir sedikit jadi Ayahnya bisa  istirahat saja. Saat itu Dokter Ahn dan istrinya datang, Tuan Yoon pun mempersilahkan duduk.
“Kau tak berubah.” Ucap Istri Dokter Ahn pada Tuan Yoon, Tuan Yoon pikir keduanya juga kelihatan sehat.
“Yoo Jeong bilang kalian akan datang makanya sudah dia menyiapkannya.” Ucap Tuan Yoon memberikan sendok. Istri Dokter Ahn tak percaya kalau  Bintangnya sendiri yang menyiapkan
“Kupikir akan dilangsungkan tanpa kami karena kami tak dihubungi.” Ucap Istri Dokter Ahn
“Mana mungkin. Kalian seperti keluarga Woo Hyeon. Jadi Aku ingin mengatakannya langsung... Aku mohon bantu pernikahan kami.” Ucap Yoo Jung
“Woo Hyun selalu bilang takkan menikah tapi sekarang dia menikah. Ada ungkapan, selalu ada seseorang untukmu.” Kata Dokter Ahn. Tuan Yoon pikir mereka berdua seperti itu.
“Kami tak ada pilihan selain hidup bersama. Tapi Yoo Jeong, apa kau harus menikah?” ucap Istri Dokter Ahn
“Hei... Kau gila? Besok dia akan menikah. Apa maksudmu mengatakan itu?” keluh Dokter Ahn.
“Kenapa? Dulu kau manis sebelum kita menikah. Tapi sejak menikah, kau berubah total. Pernikahan, terutama bagi wanita, seperti kuburan. Ucap Istri Dokter Ahn kesal
“Yoo Jeong, jangan dengar kata-kata anehnya... Pria tergantung bagaimana wanitanya Dan Woo Hyeon sangat berbeda dariku.” Kata Dokter Ahn menyakinkan.
Tuan Yoon melihat keduanya menyuruh makan saja karena supnya  Sudah semakin dingin. Istri Dokter Ahn pikir Seharusnya tak bicara begitu. Yoo Jung dengan sopan merasa tak masalah. Istrinya Dokter Ahn pikir kalau Woo Hyun pasti jadi suami yang hebat.
“Tapi adakalanya, kami juga bahagia.” Kata Istri Dokter Ahn. Suaminya membenarkan.
“Ya, menurutku menikah itu baik tapi kalau terlahir kembali,  lebih baik melajang saja.” Ucap Dokter Ahn
“Ya, aku juga. Kalau terlahir kembali maka aku takkan mau menikah lagi. Kalau harus menikah, maka aku tak mau dilahirkan lagi.” Ucap Istri Dokter Ahn mulai adu mulut mereka saling menyuapi. 



“Tiap kali tanya pernikahan pada orang yang sudah menikah, jawabannya selalu begitu. Pada waktu bahagia, katanya persabahatan yang membuat pernikahan bertahan.” Keluh Yoo Jung kesal
“Semua tergantung dirimu. Selama menikah dengan ibumu, ayah selalu bahagia.” Kata Tuan Yoon. Yoo Jung seperti bisa bernafas lega.
“Kelak saat putriku menikah, aku berharap dapat bercerita soal pernikahan seperti ayah.” Ucap Yoo Jung. 

[Choego Group]
Nyonya Ahn datang menemui anaknya di ruangan,  karena Sepertinya besok tak ada waktu untuk bicara sendiri dengan anaknya makanya hari ini ibu harap bisa bicara sebentar lalu bertanya apakah sangat sibuk
“Mendadak aku harus bekerja di sini dan banyak yang harus kupelajari... Ibu Duduk dulu saja” kata Yoo Jung.
“Selama ini menggunakan ketua sebagai alasan dan menyalahkan kepala direktur, sementara ibu bersembunyi menghindari tanggung jawab. Ibu tahu kalau juga banyak menyakitimu. Ibu memaksamu cepat dewasa dan sendirian. Maafkan ibu. Meski demikian, kau tumbuh menjadi luar biasa. Terima kasih.” Kata Nyonya Ahn seperti akan berpisah dengan anaknya.
“Aku takkan kemana-mana. Kenapa ibu seperti ini?” ucap Woo Hyun.
“Kau memulai hidup baru. Jadi Lupakan semua masa lalu dan kedepannya selalu berbahagia.” Saran ibunya.
“Ya. Pasti.,,, Ibu juga, jangan merasa bersalah padaku lagi.” Kata Woo Hyun. Nyonya Ahn menganguk mengerti.
“Apa kesehatan ketua benar-benar buruk?” tanya Nyonya Ahn khawatir.
“Dia harus fokus pada operasi dan penyembuhan. Tapi karena perusahaan, dibiarkan semakin parah.” Cerita Woo Hyun. Nyonya Ahn sedih mendengarnya. 



“Kau bilang tulus ingin hidup sebagai ayah dan anak selama sisa waktumu.” Kata Ibu Woo Hyy pada suaminta
“Aku tahu yang ingin kau katakan. Tapi demi melindungi posisi ini, baik atau buruk, aku tak bisa seenaknya. Bahkan ingin mati saja tak bisa.” Kata Tuan Cha. Ibu Woo Hyun mengeluh dengan ucapan Tuan Cha.
“Se Hyun dan Woo Hyun, sebelum aku lengser, harus kusiapkan pelindung yang kuat untuk mereka sebelum aku lepas tangan. Agar anak-anak mampu bertahan. Selama ini aku berjuang melindungi posisi ini, tapi aku tak mau kehidupan anak-anakku seperti aku.” Kata Tuan Cha. Ibu Woo Hyun mengerti.
“Aku akan turun setelah membangun pelindung kuat untuk kedua putraku. Dan pada saat itu mereka akan jadi pelindungku.”kata Tuan Yoon
“Woo Hyeon sangat mengkhawatirkanmu.” Ucap Nyonya Ahn
“Terima kasih telah membesarkan Woo Hyun dengan sangat baik.” Kata Tuan Yoon. Nyonya Ahn pikir tak berbuat apa-apa.
“Aku menyiksamu, mencegahmu melahirkan anak yang mungkin kelak jadi masalahku... Tapi kau selalu bertahan Dan membesarkan Woo Hyeon dengan baik. Itu perbuatan yang mulia.” Ucap Tuan Cha. Nyonya Ahn tak bisa berkata-kata. 


Woo Hyun menelp CEO Han bertanya apakah  sudah periksa penawaran dari mereka karena mendengar menolak tawaran ketua Tapi darinya adalah tawaran yang berbeda. CEO Han mengaku  sudah memeriksanya dan ingin bekerja sama dalam tawaran ini. Woo Hyun senang mendengarya.
“Aku lebih menyukainya karena bukan untuk sekali, tapi berkelanjutan. Anak-anak berbakat tapi tak mendapat kesempatan. Itu juga impianku untuk mendidik mereka. Kurasa proyek ini akan cepat berhasil karena mendapatkan partner yang tepat.” Ucap CEO Han
“Aku akan menghubungimu lagi setelah detailnya final... Kau bilang Jadwal Yoo Jeong berubah? Perubahan apa?” tanya Woo Hyun
“Dia merasa bersalah padamu, sepertinya dia masih belum memberitahumu. Kami punya waktu sekitar satu bulan. Tapi perkembangan proyek cepat makanya jadwal dimajukan. Aku paham tapi waktu kami bersama sangat singkat. Kurasa dia merasa bersalah dan cemas. Tolong bicara padanya agar dia tak merasa cemas.” Jelas CEO Han. 


Di dalam mobil, Yoo Jung terlihat gugup duduk bersama dengan Woo Hyun. Woo Hyun pikir Tinggal besok saja jadi Yoo Jung  pasti cemas tak tahu harus melakukan apa. Yoo Jung menyangkal karena menantikannya dengan penuh antisipasi. Woo Hyun tak percaya mendengarnya.
“Aku sudah dengar dari CEO Han.” Kata Woo Hyun terlihat marah
“Dia berusaha keras mengubahnya. Tapi tetap saja tak bisa dilakukan” ucap Yoo Jung
“Apa maksud akal, seminggu setelah menikah berpisah enam bulan? Mungkin sebaiknya pernikahan diundur.” Ucap Woo Hyun marah
“Apa Satu minggu? Apa Dia bilang satu minggu? CEO Han bilang dua minggu.... Woo Hyeon, maaf... Ini Tak bisa kubatalkan karena kurang sehari dan kurasa harus kita laksanakan.” Ucap Yoo Jung merengek. Woo Hyun seperti berpura-pura marah.
“Setelah ketua selesai dioperasi aku akan menyusulmu.” Kata Woo Hyun, Yoo Jung langsung bersemangat mendengarnya.
“Aku selalu sibuk dan melimpahkan semua padamu, bahkan aku tak menelepon. Tapi kau pengertian dan menunggu.” Ucap Woo Hyun tersenyum bahagia.
“Aku juga. Akan pulang kalau ada jadwal kosong. Walau hanya untuk melihatmu sebentar.” Ucap Yoo Jung
“Enam bulan akan cepat berlalu. Kalau kita ingat lagi satu per satu kenangan kita. Waktu akan berjalan cepat, kan?” ucap Woo Hyun
“Aku tak bisa mengatakannya karena merasa sangat bersalah. Tapi Syukurlah.” Ucap Yoo Jung
“Kelak, cerita padaku dulu apapun masalahnya. Kini aku orang terdekatmu.” Ucap Woo Hyun. Yoo Jung menganguk mengerti.



Yoo Jung mencoba tidur karena esok akan menikah tapi terlihat gelisah, Sementara Woo Hyun masih berkerja di kantor sebagai  Kepala Direktur, terlihat ikut gelisah.  Yoo Jung akhirnya memilih untuk berolahraga di dengan berlari-lari kecil karena Kalau tubuhku kelelahan maka akan mengantuk.
“Aneh.. Rasanya... tak mengantuk... harusnya aku lelah... Tapi tak mengantuk, bahkan Jantungku berdebar-debar.” Ucap Yoo Jung lalu melihat ponselnya, kalau Woo Hyun menelp
“Kau belum tidur.” Ucap Woo Hyun mendengar suara Yoo Jung yang mengangkatnya.
“Aku olahraga selama satu jam tapi belum mengantuk. Bahkan Aku jadi semakin sadar.” Ucap Yoo Jung. Woo Hyun bertanya apakah Yoo Jung merasa gugup
“Jantungku berdetak kencang, jadi mungkin gugup.” Ungkpa Yoo Jng
“Sampai sekarang aku masih tenang, tapi tak bisa konsentrasi. Aku terus memikirkan banyak hal.” Cerita Woo Hyun
“Sehari sebelum menikah, semua mungkin juga begini, kan? Beberapa jam lagi kita akan bertemu, tapi rasanya ingin bertemu sekarang.  Bagaimana kalau karena ini kita sama sekali tak bisa tidur?” ucap Yoo Jung
“Itu Buruk untuk kulitmu.” Kata Woo Hyun. Yoo Jung panik karena tak ingin jelek dihari penikahanya.
“Sepertinya harus kupaksa tidur. Woo Hyeon, kau juga cepat pulang.” Ucap Yoo Jung. Woo Hyun pun menyuruh Yoo Jung untuk cepat tidur dan akan bertemu besok.
Yoo Jung pun berbaring disofa mencoba agar berusaha tidur lalu mensugesti dirinya kalau mengantuk dengan mulai menghitung  Satu domba sampai Lima domba tapi tetap saja tak bisa tidur.
“Aku sudah sering menikah dalam drama dan film, Apa aku sangat gugup?”keluh Yoo Jung kesal sendiri. 



So Ra menemani Yoo Jung di ruang make up lalu mengucapkan Selamat. Yoo Jung pun mengucapkan Terima kasih. CEO Han datang terlihat senang karena Yoon Yoo Jeong akan menikah. Yoo Jung meminta maaf karena Harusnya CEO Han yang menikah lebih dulu.
“Akan kuputuskan menikah atau tidak setelah melihat kehidupan pernikahanmu. Jadi kalau ingin aku menikah, maka kau harus bahagia.” Ucap CEO Han. Yoo Jung menganguk mengerti.
“Kalau berubah pikiran walau saat ini, katakan saja, Masih belum terlambat. Ini kesempatan terakhirmu.” Ucap CEO Han.
“Apa maksudmu? Bahkan saat ini aku ingin sekali melihat Woo Hyeon. Aku tak mau berpisah dengannya. Apa aku Tak usah ke Amerika saja?” kata Yoo Jung tak ingin berpisah.
“Kau, jangan mengatakan hal yang akan merepotkan lagi!” tegas CEO Han memperingati. Yoo Jung menganguk mengerti.
“Dasar Menyeramkan, orang akan percaya kalau dia pimpinan agensi.”keluh Yoo Jung
“Perayaan adalah perayaan, tapi kerja tetap kerja.” Tegas CEO Han. Yoo Jung kembali mengangguk mengerti. 


Tuan Cha berada dalam mobil bersama dengan anaknya, lalu berkata kala Woo Hyun pasti bisa dan ternyata  Woo Hyun bisa beradaptasi lebih cepat dari dugaannya. Woo Hyun pikir itu  Karena bidangnya tak asing baginya. Tuan Cha pikir sebelumnya tak mengaku Woo Hyun.
“Bahkan aku mengabaikan hingga mengalami banyak kesulitan, tapi kau tumbuh dengan baik... Terima kasih... Kini kau punya keluarga sendiri. Aku yakin kehidupanmu akan lebih baik lagi... Selamat.” Ucap Tuan Cha. Woo Hyun menganguk mengerti.
“Aku diizinkan menyaksikan peristiwa penting ini, terima kasih.” Kata Tuan Cha.
“Tapi, apa kau merasa tak enak badan?” tanya Woo Hyun melihat ayahnya. Tuan Cha mengaku tak apa-apa
“Kau kelihatan tak sehat dan nafasmu juga pendek-pendek. Apa Kau sudah periksa tekanan darah dan tanda vital lainnya?” tanya Woo Hyun khawatir. Tuan Cha mengaku Tak ada masalah dan merasa baik saja.
“Pada hari pernikahan anaknya, orangtua mungkin merasa gugup.” Kata Tuan Cha menyakinkan.
Woo Hyun menerima telp memberitahu kalau  hampir sampai yaitu Sekitar sepuluh menit lagi


Di dalam taman sudah dibuat layaknya tempat perayaan pernikahan, Dokter Ahn dan istriny datang lebih dulu dan Reporter Nam mengambil foto, lalu  ibu Woo Hyun dengan bangga memakai baju yang diberikan oleh Yoo Jung.
CEO Han dan Tuan Yoon datang bersama, setelah itu Keluarga Tuan Cha bersama dengan Nyonya Goo dan juga Se Hyun. Semua tamu sudah duduk, Yoo Jung dan Woo Hyun sudah siap masuk ke ruangan pernikahan.
 “Semalam, malam yang paling panjang.” Bisik Yoo Jung. Woo Hyun mengaku tak bisa tidur juga
“Aku benar-benar tak ingin ke Amerika. Entah apa yang akan diperbuat Jae Kyeong Eonni, tapi setelah menikah, apa kita sebar rumor aku pensiun?” bisik Yoo Jung
“Kalau begitu, CEO Han akan menghabisi kita. Tapi Kalau berjauhan terlalu berat, maka aku akan hentikan semua dan menemuimu.” Ucap Woo Hyun. Yoo Jung senang mendengarnya. 


“Mempelai sudah tiba... Kita akan mulai upacara pernikahan Cha Woo Hyeon dan Yoon Yoo Jeong.” Ucap MC meminta keduanya masuk.
Woo Hyun dan Yoo Jung masuk dengan wajah bahagia, MC minta tamu untuk memberi tepuk tangan yang meriah lalu acara selanjutnya mempelai akan membacakan janji pernikahan untuk satu sama lain di hadapan hadirin.
“Istriku yang bersusah payah memperlihatkan citra sempurna di hadapan orang lain, aku akan selalu melindungnya agar dia dapat nyaman dan bebas di rumah.” Ucap Woo Hyun
“Suamiku yang haus akan kenangan, sesibuk atau selelah apapun, kita akan berlibur sekali dalam sebulan untuk menciptakan kenangan indah.” Kata Yoo Jung
Tiba-tiba Tuan Cha jatuh dari tempat duduk dan tak sadarkan diri, Woo Hyun panik melihat ayahnya begitu juga Se Hyun, keduanya mencoba menyadarkan ayahnya. Yoo Jung pun dibuat bingung.


Yoo Jung menunggu di lorong rumah sakit, Woo Hyun datang menemuinya. Yoo Jung ingin tahu keadaan Ketua Cha. Woo Hyun memberitahukalau  Operasi berjalan baik dan sudah sadar. Yoo Jung bisa bernafas lega karena baik saja walaupun tubuhnya terasa lemah.
“Aku khawatir yang akan terjadi kalau situasinya memburuk.” Ucap Yoo Jung
“Maaf pernikahan kita jadi seperti ini.” Kata Woo Hyun. Yoo Jung pikir merasa tak masalah. 


Tuan Cha sudah dirawat dalam ruangan, Nyonya Goo dkk datang mendekati Woo Hyun ingin tahu keadaan Tuan Cha. Woo Hyun memberitahu kalau Ada tekanan di otaknya yang menyebabkan shock. Nyonya Goo ingin tahu  Apa akan mempengaruhi kegiatan sehari-hari
“Dia segera dibawa ke RS danoperasi sukses jadi dia akan baik saja.” Ucap Woo Hyun. Nyonya Ahn bisa mengucap syukur.
“Woo Hyeon, kau menyelamatkan ketua.” Kata Nyonya Goo
“Aku akan menjaganya di kamar, kalian pulang saja.” Ucap Woo Hyun. Nyonya Ahn ingin tahu keadaan Yoo Jung.
“Maaf pernikahan kalian jadi seperti ini.” Kata Nyonya Goo. Woo Hyun tak bisa berkata-kata. 


Yoo Jung duduk dengan wajah sedih disofa, lalu bertanya pada CEO Han  apa arti kejadian hari ini. CEO Han pikir kalau kejadian ini tak ada artinya. Yoo Jung bertanya apakah ia Woo Hyun itu sudah menikah atau tidak. CEO Han meminta Yoo Jung untuk Jangan terlalu pikirkan hari ini dan istrinya saja.
Akhirnya Yoo Jung duduk sendirian disofa, CEO Ha keluar kamar melihat Yoo Jung yang menangis seperti terlihat sedih juga. 

Tuan Cha melihat Woo Hyun sedang menjaganya, Woo Hyun bertanya apakah Tuan Cha merasa tak nyaman. Tuan Cha mengaku tak apa-apa.  Dan menyuruh Woo Hyun agar Pergilah temui Yoo Jung.
“Kalau kau operasi seperti yang kuminta, hal ini takkan terjadi. Kau keras kepala dan nyawamu terancam.” Ucap Woo Hyun marah
“Maaf... Aku mengacaukan hari yang penting.” Kata Tuan Cha. Woo Hyun pun mengucap syukur karena Tuan Cha baik saja.
“Aku tak salah dengar, kan? Di ambang sadar dan tidak, aku dengar kau memanggilku ayah... Terima kasih..” ucap Tuan Cha. Woo Hyun pun tak berkata-kata. 


Yoo Jung datang menemui Woo Hyun yang sedang berjaga sambil sedikit tertidur. Woo Hyun terbangun melihat Yoo Jung yang datang. Yoo Jung ingin tahu keadaan Tuan Cha. Woo Hyun mengaku sudah jauh lebih baik. Woo Hyun pun mengucap syukur.
“Setelah kau pulang, kita menikah lagi. Aku akan siapkan semuanya. Selain waktu yang berlalu, tak ada yang berubah antara kita, kan?” ucap Woo Hyun
“Tak mungkin ada yang berubah.” Kata Yoo Jung. Woo Hyun mengatakan kalau mereka menikah lagi pada hari Natal. Yoo Jung menganguk setuju. 

[Sup Ikan Pollack Young Hee]
Yoo Jung sedih menyadarkan kepala di meja, Tuan Yoon memegang tangan anaknya menyakinkan kalau Kejadian ini mungkin agar menikah di hari yang lebih baik dan tampil lebih cantik. Yoo Jung pikir Kata-kata ayah benar.
“Maka percayalah, nyamankan dirimu sampai pulang.” Kata Tuan Yoon
“Kalau aku pergi, Yoo Joon akan ada di sana. Setelah bertemu dia, akan sedikit membaik. Maaf aku tak bisa berpamitan dengan wajah lebih senang.” Ucap Yoo Jung
“Ayah paham perasaanmu dan Ayah akan menjaga Woo Hyeon.” Ucap Tuan Yoon. Yoo Jung menyerahkan Woo Hyun pada ayahnya. 
“Jangan khawatir... Ayah tak bisa memberi makan putri ayah, sup ikan pollack selama setahun.” Kata Tuan Yoon. Yoo Jung pun baru menyadarinya. 


[Satu tahun kemudian]
CEO Han memberitahu Proyek Jeong kali ini disambut dengan baik jadi akan mulai kontrak untuk musim kedua. Reporter Nam memberitahu aklau Besok akan menerbitkan wawancaranya, dan menjadwalkan wawancara eksklusif via telepon.
“Peran Seong Hoon di musim kedua semakin besar, jangan lupa mempromosikan dia juga.” Ucap CEO Han. Reporter Joo mengangu mengerti.
“Untuk pekerjaan di Korea, hanya yang tayang sampai setengah tahun kedepan jadi kirim skrip yang masuk pada Yoo Jeong dan Seong Hoon.” Ucap CEO Han. Reporter Joo mengerti.
“Satu tahun cepat berlalu. Apa Semua permintaan Yoo Jeong sudah kau siapkan?” tanya CEO Han. Reporter Joo mengatakan  Saat ini semua sedang mempersiapkannya. CEO Han pun memujinya.
“Setelah ada kau, aku merasa nyaman.” Ungkap CEO Han. Reporter Joo hanya bisa tertawa bahagia. 


Woo Hyun bertanya pada Dokter Ahn apakah  sistem kesejahteraan berjalan baik. Dokter Ahn memberitahu kalau  Hasilnya bagus, dan pasien juga menunjukkan respon yang positif. Woo Hyun pikir  Kalau diterapkan sistem kesejahteraan budaya, Ia juga bisa menangani beberapa pasien.
“Tapi selama setahun penuh kau bekerja tanpa istirahat. Jadi Istirahatlah.” Ucap Dokter Ahn.
“Pikiranku lebih tenang karena tubuhku bekerja.” Kata Woo Hyun. Dokter Ahn bertanya apakah Yoo Jung  kali ini tak bisa pulang juga.
“Katanya kalau pulang, mungkin tak mau pergi lagi.” Ucap Wo Hyun. Dokter Ahn mengelu apakah merekatak menyelesaikan urusan yang tertunda?
“Pasti satu hari nanti.” kata Woo Hyun tersenyum. Dokter Ahn memastikan kalau Perasaan Woo Hyun tak berubah
“Kami kirim pesan atau telepon setidaknya sekali dalam sehari. Apa kami sudah berubah?” ucap Woo Hyun
“Mana mungkin aku tahu perasaan kalian.”komentar Dokter Ahn
Saat itu pesan dari Yoo Jung datang “Woo Hyeon, kau bisa pergi menemui ibuku? Cuaca Semakin dingin, aku khawatir.” Dengan senyuman bahagia Woo Hyun memberitahu Dokter Ahn kalau itu pesan dari Yoo Jung. Dokter Ahn tersenyum memastikan kalau keduanya tak berubah.
“Dia bilang apa? Apa Dia bilang cinta padamu? Wahh.. Beruntung sekali.” ucap Dokter Ahn iri 


Woo Hyun masuk ke dalam taman merasakan sangat dingin, tiba-tiba lampu dinyatakan dan Yoo Jung sudah ada dalam ruangan bersama dengan keluarganya. Ia terkejut karena Yoo Jung bilang tak akan datang. Yoo Jung mengaku sudah berjanji.
“Bila perasaan kita masih sama, maka kita akan menikah di hari yang sama setahun kemudian.” Ucap Yoo Jung mengaja mereka berdampingan. Acara penikahan pun dimulai, Woo Hyun dan Yoo Jung masuk ruang pernikahan untuk kedua kalinya.
“Kami berjanji akan saling menghormati dan saling mempercayai dengan cinta.” Ucap Keduanya. Mereka pun memberikan tepuk tangan yang meriah.
“Keduanya yang sebelumnya meniti jalan masing-masing, kini akan berjalan bersama... Sangat mengharukan! Para hadirin, mohon doa restunya dan ucapan selamat untuk pasangan baru kita!” ucap Joo Won sebagai MC
“Kini para tamu undangan dan... mempelai akan berfoto. Karena sebentar lagi ada pernikahan lain, tolong lebih cepat.” Ucap Reporter Nam. Mereka pun berdiri bersama pengantin lalu foto keluarga bersama.
THE END

Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar