PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 24 Desember 2018

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 8 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Oh Sol pulang ke rumah dan masuk kamar tersadar melihat pot bunga yang tadinya layu sepert terlihat meriah dengan hiasan yang dibuat oleh Choi Gun, lalu melihat baju yang  dalam tasnya sambil berkata sendiri.
“Kenapa aku melalui begitu banyak hal untuk melakukan pekerjaan ini? “ keluh Oh Sol
Saat itu ponselnya berdering, Sek Kwon menelp meminta  Hanya satu hari karena tak enak badan dan merasa kedinginan. Oh Sol ingin menolak seperti tak enak. Sek Kwon menyakinkan  akan memberitahu perusahaan jadi tak perlu khawatir. Oh Sol masih merasa tak enak.
“Kupercayakan, O Sol... Hanya untuk satu hari.” Ucap Sek Kwon memohon sambil melihat anaknya yang sakit dengan masker dan juga sarung tangan untuk membaca buku.

“Jangan khawatir, kuharap kau segera sembuh.”  Tidak perlu pengganti. Nanti kuhubungi lagi.” Ucap Sun Kyeol berbicara di telp sambil mencuci tanganya dan masuk ke dalam ruangan.
Sun Kyeol kaget melihat Oh Sol dengan pakaian rapih ada diruanganya, dn bertanya ada apa diruanganya dan pakaian rapih. Oh Sol mengaku akan menggantikan Sek Kwon dan menjadi sekretaris CEO hari ini. Sun Kyeol hanya bisa mengerutkan dahi. 

Oh Sol sambil berjalan memberitahu jadwal Sun Kyeol  Di pagi hari, ada rapat tentang aplikasi seluler kita dengan tim desain web. Di sore hari, ada jadwal rapat di Yusin Hotel. Sun Kyeol mengeluh kalau yang benar “Yuseung.” Oh Sol bingung.
“Oh, kau benar. Yuseung Hotel. Kau ada rapat dengan pembeli asing di sana dan...” kata Oh Sol mencoba mengikuti langkah Sun Kyeol yang cepat.
“Jangan repot-repot dengan ini jika kau tak dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Aku tak ingin bingung.” Tegas Sun Kyeol sinis
“Aku juga tak ingin melakukan ini. Aku melakukan ini karena Sek Kwon meminta.” Tegas Oh Sol
Sun Kyeol akhirnya berjalan lebih dulu, melihat Oh Sol hanya diam saja menyuruh agar segera pergi. Oh Sol mengikuti dari belakang seperti kesusahan mengikuti langkah Sun Kyeol yang cepat. Sun Kyeol akhirnya mengikuti langkah Oh Sol yang berjalan dengan heels.
Keduanya masuk ke dalam lift, Sun Kyeol sempat tersenyum dan Oh Sol berusaha agar acuh tapi sebenarnya senang melihat Sun Kyeol disampingnya. Beberapa saat kemudian Oh Sol melihat sesuatu dan mencoba menghalanginya agar tak menyentuh Sun Kyeol.
Sun Kyeol tiba-tiba panik dan akhirnya mendoron Sun Kyeol pojok lift. Sun Kyeol kaget dan pintu lift terbuka. 
Jae Min dkk melongo melihat posisi Sun Kyeol dan juga Oh Sol sampai akhirnya pintu lift pun tertutup. Jae Min berpikir kalau tadi hanya salah lihat. Tapi Young Sik menyakinkan akalu melihatnya juga.
“Sekarang... Apa yang kau lakukan?” ucap Sun Kyeol binggung. Oh Sol memberitahu kalau hanya...
“Ini tak disengaja... Hal ini terus mengangu....  Nyamuk!” ucap Oh Sol menunjuk ke arah tangan yang berhasil menangkapnya. Sun Kyeol langsung menjerit panik. 

Tim pembasmi nyamuk pun datang, seperti seluruh gedung harus semprot foging. Oh Sol dan Sun Kyeol akhirnya keluar dari gedung, Jae Min dkk menunggu di luar gedung. Jae Min melihat Oh Sol yang berbeda lalu bertanya apakah yang didepanya benar –benar itu O Sol. Sun Kyeol menjawab itu mungkin.
“Nun-nim, apa yang kau lakukan?”tanya Young Sik. Oh Sol menjawab  akan menjelaskan semuanya nanti dengan senyuman bahagia.
“Senitizer.”kata Sun Kyeol yang sudah memakai sarung, Oh Sol memberikan botol spray dan memberitahu kalau sudah mendisinfeksi botolnya juga.
“Aku mau keluar untuk bertemu dengan pembeli asing. Rapikan kantor sesudah kru fumigasi pergi.” Ucap Sun Kyeol pada Jae Min dkk
“Tentu. Tidak masalah.” Kata Jae Min dan akhirnya Sun Kyeol pergi dengan Oh Sol.
“Apa kau membawa semuanya?” tanya Sun Kyeol memastikan sebelum mereka meninggalkan gedung.
“Ya. Aku membawa pembersih tangan, baju cadangan, dan payung.” Ucap Oh Sol dengan barang-barang ditanganya.  Saat itu terdengar suara perut lapar.
“Aku tak berpikir itu berasal dari perutku.” Kata Oh Sol, tapi Sun Kyeol yakin kalau itu dari Oh Sol 


Keduanya duduk di restoran, tapi hanya Oh Sol yang makan. Sun Kyeol melihatnya mengeluh Siapa sekretaris sekarang. Oh Sol pikir sudah mengatakan kalau tak perlu makan apa pun dan bisa makan di rumah. Sun Kyeol mengaku tak ingin orang bilang kalau dirinya yang membuat karyawan kelaparan.
“Kau Makan saja..” ucap Suk Kyeol. Oh Sol hanya diam saja seperti tak enak hati.
“Apa kau Tak maumakan? Haruskah kubuang?” kata Sun Kyeol. Oh Sol panik karena tak ingin makanan enak harus dibuang.
“Ini manis dan enak.” Ucap Oh Sol makan pancake dengan lahap, Sun Kyeol menyuruh Oh Sol agar Makan perlahan. Saat itu beberapa orang datang duduk didekat Sun Kyeol.
“Gil O Sol... Maaf, tapi aku akan menunggu di mobil...Kau Santai saja dan Tak usah terburu-buru.” Ucap Sun Kyeol mulai panik karena ada orang disekelilingnya.
“Tidak, sudah selesai. Aku akan pergi bersamamu.” Kata Oh Sol buru-buru menyelesaikan makanya. Sun Kyeol menolak menyuruh Oh Sol harus makan lebih banyak...
Saat itu Sek Kwon menelp Oh Sol,  lalu Oh Sol berkatak akalu akan memberitahu. Sun Kyeol bertanya apakah Sek Kwon menelpnya. Oh Sol memberitahu kalau lokasi untuk rapat dengan pembeli asing sudah diubah.


Oh Sol dan Sun Kyeol sudah ada di parkiran bandara, Sun Kyeol terlihat gugup hanya untuk turun dari mobil. Oh Sol pun tak bisa berbuat apa-apa, saat itu ibu Sun Kyeol menelp ingin tahu keberadaan anaknya dan meminta agar datang ke butiknya jika ada waktu sekarang
“Kami baru saja mendapatkan mantel baru, dan kupikir itu akan terlihat cocok untukmu.” Ucap Nyonya Cha
“Aku di Bandara sekarang.” Ucap Sun Kyeol dengan nada panik. Nyonya Cha kaget mendengarnya.
“Kenapa ada di Bandara? Apa kakek mengirimmu ke Amerika? Apa itu Benar?”ucap Nyonya Cha panik dan juga marah
“Bukan, bukan itu... Aku akan meneleponmu nanti.” kata Sun Kyeol lalu menutup telp. 

“Dia Sedang apa bandara? Dia benci bandara.” Ucap Nyonya Cha khawatir dengan anaknya.
Saat itu Tuan Yang keluar dengan setelan jas warna kuning ingin tahu pendapat Nyonya Kim berpikir kalau Kelihatan gagah. Nyonya Cha berkomentar Tuan Yang terlihat seperti Jim Carrey. Aktor dalam film, "The Mask".
“Jim Carrey? Bagiku, dia lebih mirip Tae Jin Ah.” Ucap Sek Kim sinis lalu akhirnya meminta maaf dengan komentarnya. 

Sun Kyeol mencoba untuk tenang lalu meminta Sarung tangan dan saputanganknya, Oh Sol memberikanya dan terlihat tak enak hati melihat Sun Kyeol seperti sangat ketakutan dan kebingungan.
“Jika terlalu berat, aku bisa pergi atas namamu dan...” ucap Oh Sol yakin
“Gil O Sol... Apa kau Bisa berbahasa inggris? Bisakah kau membujuk pembeli dalam bahasa Inggris?” tanya Sun Kyeol. Oh Sol mengaku tak bisa.
“Sepertinya aku tak bisa pergi sendiri.” Kata Oh Sol. Sun Kyeol menarik nafas panjang mengajak Oh Sol untuk pergi dan turun dari mobil


Oh Sol mencoba menghalangi orang-orang yang akan lewat didepan Sun Kyeol agar tak mendekat. Sun Kyeol mencoba untuk tenang karena tak banyak orang yang mendekatinya. Tiba-tiba rombongan turis china datang dari arah pintu keluar.
Sun Kyeol mulai merasakan sesak, gejala paniknya makin parah karena akan ada disekeliling banyak orang dan akhirnya jatuh lemas. Oh Sol panik akhirnya menutup dengan payung agar tak terlihat.
“Tidak ada yang bisa masuk ke sini sekarang... Jangan khawatir.” Ucap Oh Sol menyakinkan. Sun Kyeol yang ketakutan bersandar di bahu Oh Sol.

Dari kejauhan, Sek Kwon seperti sengaja membuat rencana semua nya, lalu ingin tahu pendapat tentang cucunya dan juga Oh Sol yang sudah mau bersentuhan. Tuan Cha memujinya dan meminta agar membuatnya dengan cepat.
“Baik... Akan kulanjutkan sesuai rencana.” Ucap Sek Kwon. Tuan Cha mengucapkan Terima kasih. 

Oh Sol sudah menunggu di ruang tunggu,  Sun Kyeol baru keluar dari ruang rapat seperti berhasil melakukan rapat.  Oh Sol dengan penuh semangat ingin tahu hasilnya apakah Kontraknya mendapatkanya. Sun Kyeol dengan bangga kalau dirinya yang tak pernah gagal.
“Kau merasa baik-baik saja sekarang, kan?” ucap Oh Sol memastikan.
“Kau bekerja dengan baik hari ini. Ide cemerlang untuk membuka payung dalam situasi itu.”ucap Sun Kyeol memuji.
“Bukan apa-apa. Aku tak pernah memberitahu, tapi aku cukup pandai menangani keadaan darurat. “Dan kau tahu... aku peringkat atas dalam tes kebugaran, kan? ” Kata Oh Sol tersenyum bangga.
“Oh, begitu yah.. Kukira semua orang punya setidaknya satu bakat, Ini Sangat menarik.” Komentar Sun Kyeol menyindir.
“Satu bakat? Bagaimana dia bisa bilang itu sesudah aku membantunya?”keluh Oh Sol kesal melihat Sun Kyeol lebih dulu.
“Gil O Sol Apa bisa berjalan lebih cepat?” keluh Sun Kyeol,Oh Sol pun membuka jalan Sun Kyeol akan keluar dari bandara. Sun Kyeol bisa tersenyum melihatnya karena mengoda Oh Sol. 


Oh Sol melihat kakinya yang lecet karena sepatu heels dan seperti lelah karena seharian mengunakan sepatu. Sun Kyeol melihatnya lalu berhenti sebentar di pinggi jalan dan meminta menunggunya didalam mobil. Oh Sol binggung.
Beberapa saat kemudian, Sun Kyeol datang memberikan sebuah kotak agar memakainya. Oh Sol bingung apa maksudnya ini. Sun Kyeol mengaku hanyak menebak ukurannya jadi menyuruh segera memakainya. Oh Sol kaget melihat ternyata Sun Kyeol memberikan sepatu kets.
“Kakimu pasti sakit... Aku tak peka.” Ucap Sun Kyeol menyesal. Oh Sol tersenyum mulai memakainya.
“Terima kasih...Ini Cantik.” Ucap Oh Sol tersenyum bahagia. Sun Kyeol pun tak bisa menutupi rasa bahagia memberikan hadiah untuk Oh Sol. 

Sun Kyeol mengemudikan mobilnya sampai ke dekat rumah Oh Sol, lalu tersadar kalau pegawainya itu sudah tertidur nyenyak. Wajah Sun Kyeol tersenyum saat melihat Oh Sol tersenyum lalu melihat nama  [Si Atap] terlihat dilayar.
Akhirnya Sun Kyeol memilih untuk ikut tidur. Oh Sol terbangun dari tidurnya,  dan bertanya apakah sudah sampai tapi malah melihat Sun Kyeol tertidur pulas. Oh Sol dengan wajah tersenyum bahagia menatap Sun Kyeol yang tertidur pulas.
“Bukankah wajar ingin dekat dengan orang yang kusuka?” Oh Sol mengingat yang dikatakan Choi Gun sebelumnya.
“Kenapa aku melalui begitu banyak hal untuk bekerja di perusahaan ini? Apa itu karena...” ucap Oh Sol lalu panik melihat Sun Kyeol mulai bergerak.
Sun Kyeol akan bangun, Gil Oh berpura-pura tidur tapi malah membuat kepalanya terbentur. Sun Kyeol bertanya apa yang dilakukan. Oh Sol meminta maaf dan yakn pasti tertidur,melihat Sun Kyeol  pasti sangat lelah juga karena Hari ini terasa panjang.
“Ini lingkunganku. Sudah sampai, kan? Terima kasih banyak atas tumpangannya. Akan aku kemas dulu barang-barang. Terima kasih atas sepatunya. Selamat malam kalau begitu. Hati-hati di jalan!” ucap Oh Sol panik segera keluar dari mobil. Sun Kyeol bingung turun dari Oh Sol berusaha memanggilnya tapi Oh Sol sudah pergi. 

“Aku berharap dia tak mendengarnya. Aku merasa seperti Cinderella.Ini sudah Jam 12, dan aku kembali ke kenyataan.” Keluh Oh Sol menaiki tangga rumahnya saat itu Choi Gun sudah menunggu didepan rumah.
“Kenapa pulang larut? Dan Kenapa tak menjawab telepon?” keluh Choi Gun. Oh Sol seperti tak tahu kalau Choi Gun yang menelepon dan ingin tahu alasanya.
“Dia tahu rahasiamu.” Ucap Choi Gun, Oh Sol seperti bingung.
Sun Kyeol sedang ada didalam mobil mengingat kembali yang dikatakan Oh Sol, ternyata saat itu Sun Kyeol membuka matanya.
“Kenapa aku melalui begitu banyak hal untuk bekerja di perusahaan ini? Apa itu karena...” ucap Oh Sol. Sun Kyeol menatap kursi yang sebelumnya diduduki Oh Sol. 

Di atas meja sudah ada seragam pink, Oh Sol bingung  berusaha menjelaskan apa yang terjadi. Tuan Gil mengatakan sudah memeriksa dengan perusahaan tempat anaknya berkerja. Ia merasa  Betapa miskinnya seorang ayah yang harus membuat anaknya melakukan pekerjaan ini.
“Jangan mengatakan hal seperti itu. Pada awalnya, kupikir itu agak tak pantas untuk usiaku, tapi itu menyenangkan, dan aku menikmati pekerjaanku. Semua orang baik padaku.” Ucap Oh Sol membela diri.
“Berhenti... bekerja.” Perintah Tuan Gil. Oh Sol mengerti dan menjelaskan  perlu waktu sampai menemukan penggantinya...
“Hentikan sekarang juga!” perintah Tuan Gil tak peduli, Oh Sol kaget dengan sikap ayahnya. 


Jae Min dkk menyapa Sun Kyeol datang bersama dengan Sek Kwon. Sun Kyeol melihat pegawainya dan merasakan ada satu mahluk yang kurang bertanya Kenapa Gil O Sol-ssi tak bersih-bersih dan ingin tahu keberadanya.
“CEO, aku pun ingin bertanya begitu... Wahh... Kita sehati!” goda Jae Min mendekat. Sun Kyeol menyuruh Jae Min menjauh.
“Apa hari ini hari libur O Sol?” tanya Dong Hyun. Sek Kwon merasa tak berpikir ini hari liburnya.
“Biar kuperiksa lagi.” Ucap Sek Kwon. Sun Kyeol pikir tak perlu tapi akhirnya menyuruh mereka kembali bekerja kalau begitu.

Oh Sol ada dikamarnya kebingungan melihat ponselnya lau mencoba menuliskan pesan “CEO, maaf. Aku ingin bertemu dan memberitahumu secara pribadi, tapi masalah pribadi muncul, dan aku takut harus berhenti...” tapi kembali menghapuskanya.
“Ya ampun, bagaimana mengatakannya?”ucap Oh Sol kebingungan akhirnya memilih untuk keluar dari kamarnya
“Wow, kartu nama ini terlihat luar biasa. Haruskah aku keluar dan membagikan ini?” ucap Oh Sol menemui ayahnya yang sibuk.
“Siapa yang memintamu melakukan hal seperti itu? Jika kau punya waktu untuk ini, lebih baik sana belajar... Kau harus mencari pekerjaan lain segera.”kata Tuan Gil sinis.
“Ayah... Bisakah aku tetap bekerja di sana untuk sementara waktu? Aku berpikir tentang berhenti, tapi tak ada tempat lain yang membayar sebanyak itu dan memberikan tunjangan. Dan aku...” ucap Oh Sol
“Aku...tidak ingin membuat anakku menjalani kehidupan sepertiku.” Kata Tuan Gil
“Tapi... Memangnya apa yang salah dengan kehidupan Ayah?” kata Oh Sol membela diri.
“Jika kau akan meneruskan semua omong kosong ini,lebih baik pergi sana.” Kata Tuan Gi kesal lalu berjalan pergi. 


Sun Kyeol ingin tahu apa yang terjadi, lalu akhirnya menuliskan pesan “Gil O Sol.. Apa ada yang salah...” tapi akhirnya menghapusnya. “Jika kau absen tanpa pemberitahuan satu kali lagi, kau keluar.” Saat itu Sek Kwon masuk ruangan, Sun Kyeol panik langsung menutup ponselnya.
“Aku mendengar Young Sik baru saja berbicara dengan Gil O Sol dan sedang menelepon.” Ucap Sek Kwon.
“Jadi, apa ada masalah?” tanya Sun Kyeol seolah-olah tak peduli.
“Sepertinya dia tak enak badan hari ini. Kudengar dia memutuskan untuk cuti sakit...” kata Sek Kwon
“Apa Dia sedang tak enak badan? Seberapa buruk dia sampai mengambil cuti sakit? Tapi kupikir Gil O Sol  adalah orang yang sangat sehat. Apa ini serius?” ucap Sun Kyeol panik berdiri dari tempat duduknya.  
“Aku tak berpikir kondisinya serius, jangan terlalu khawatir.” Kata Sek Kwon.  Sun Kyeol kembali duduk mengaku tak khawatir sama sekali.


Sun Kyeol sudah membawa minuman dan terlihat ragu akhirnya menelp Oh Sol ingin tahu keberadaanya. Oh Sol terlihat binggung mengaku sekarang di rumah. Sun Kyeol yang ada dirumah Oh Sol ingin tahu alasan karena tak masuk kerja hari ini. Oh Sol mengaku tak enak badan.
“Benar, kudengar kau cuti sakit hari ini.” Ucap Sun Kyeol
“Kenapa? Apa ada sesuatu yang harus kubantu?” tanya Oh Sol melihat ada pria yang ada didepan rumahnya.
“Tidak, aku hanya akan membahas status pembersihan hari ini dan ingin memberitahumu tentang sesuatu.” Kata Sun Kyeol dan kaget melihat Oh Sol yang sudah ada dibelakanganya.

Saat itu Oh Sol mendekat lalu melihat Sun Kyeol yang membawa  minuman herbal untuknya. Sun Kyeol yang kaget menyuruh Oh Sol agar mengambilnya saja karena melihat seseorang menjualnya di jalankarena tak sopan datang dengan tangan kosong.
Oh Sol melihat ada kartu dikotak obat herbal [Hadiah khusus untuk wanita, Gil O Sol] lalu berkomentar kalau Namanya yang juga tertulis. Sun Kyeol mengaku memang membelikannya untuk Oh Sol karena berpikir  membuatnya bekerja terlalu keras kemarin.
“Kudengar itu sangat bagus untuk wanita. Apa sakitmu parah?” tanya Sun Kyeol
“CEO, bukan itu. Aku sebenarnya...” kata Oh Sol gugup dan melihat ayahnya keluar dari rumah. Sun Kyeol langsung menyapa Tuan Gil dengan sopan mengaku sebagai CEO dari Cheongso Yojeong, Jang Sun Kyeol.
Oh Sol memberikan minum jus untuk ayahnya, Sun Kyeol sudah duduk di depan Tuan Gil yang sudah menatap sinis, lalu mulai berbicara kalau O Sol tak akan bekerja di tempat seperti itu. Tuan Gil menegaskan  tak akan membiarkan anaknya bekerja di sana.


“Jika tak keberatan, bisakah aku bertanya kenapa kau menentang dia bekerja di perusahaanku?” tanya Sun Kyeol
“Aku akan jujur.. Orang tua mana.. yang akan senang melihat anaknya melakukan pekerjaan pembersihan? Dan Aku tak berbeda.” Ucap Tuan Gil
“Aku mengerti atas kekhawatiran Bapak. Pembersihan secara fisik membebani, dan banyak orang masih meremehkan profesi itu. Aku akui. Namun, aku tak berpikir itu bisa menjelaskan semua yang kami lakukan. Pembersihan bukan hanya tentang menyingkirkan debu dan sampah.” Jelas Sun Kyeol
“Aku percaya itu bisa membuat hidup seseorang sedikit lebih penuh harapan. Apa yang kurasakan sejak memulai bisnis ini adalah aku bisa melihat harapan di wajah klien kami yang puas dengan layanan pembersihan kami. Keyakinan hidup mereka bisa menjadi lebih baik. Itu memberi mereka harapan kecil.” Jelas Sun Kyeol
Oh Sol dkk membantu beberapa pelangan banyak orang terlihat bahagia karena rumah atau toko mereka jadi bersih. Setiap ada pelanggan mereka foto bersama.
“Aku percaya pembersihan memiliki kekuatan positif. Itu sebabnya aku bangga dengan apa yang kulakukan, dan itu juga alasannya kenapa aku sangat menghormati semua karyawanku.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol tak percaya mendengar ucapan bosnya. Tuan Gil hanya bisa terdiam dan bisa sedikit tak keras kepala. 


Sun Kyeol keluar rumah terlihat kesemutan karena duduk tak nyaman, Oh Sol memastikan kalau Sun Kyeol baik-baik saja karena itu pasti sangat tak nyaman. Sun Kyeol mencoba untuk bisa berdiri tegak, Oh Sol merasa kalau sudah merepotkan bosnya. Sun Kyeol mengelak.
“Cheongso Yojeong membutuhkanmu. Untuk karyawan sepertimu, aku lebih dari senang untuk melakukan ini.” Ucap Sun Kyeol menatap Oh Sol
“Tapi itu akan sulit. Ayahku itu sangat keras kepala.” Kata Oh Sol tak yakin.
“Lalu aku akan kembali Aku akan membawa Sek Kwon, serta karyawan lainnya. Jika kau baik-baik saja dengan itu, Aku akan melakukan yang terbaik untuk memastikan kau dapat bekerja bersama kami lagi.” Kata Sun Kyeol yakin
“Terima kasih atas kata-kata baikmu, tapi aku tak bisa merepotkan semua orang.” Kata Oh Sol
“Kau tak merepotkan... Gil O Sol-ssi, perusahaan membutuhkan... Tidak... maksudku.. Aku membutuhkanmu. Maka dari itu, jangan kemana-mana.  Tinggalah di sisiku.”ucap Sun Kyeol yang akhirnya berani memegang tangan Oh Sol.
Bersambung ke episode 9

 Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar