PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 26 Desember 2018

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 10 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Oh Sol bertemu dengan Sek Kwon memastikan kalau yang dikatakan adalah sekarang ia harus tinggal di rumah CEO bersamanya. Sek Kwon membenarkan,  Oh Sol melonggo mendenagrnya. Sek Kwon sadar kalau  permintaanya itu yang tak masuk akal.
“Tapi kupikir inilah satu-satunya cara untuk memperbaiki mysophobianya CEO” ucap Sek Kwon.
“Tapi tetap saja, itu sedikit...”kata Oh Sol merasa tak enak.
“Kudengar kau dalam kesulitan karena adikmu terlibat dalam insiden kekerasan. Benarkan?”ucap Sek Kwon. Oh Sol kaget karena Sek Kwon mengetahuinya.
“Jika kau menurut padaku, kurasa aku bis tangani masalah itu.” Kata Sek Kwon memberika imbalan. Oh Sol hanya bisa terdiam. 

 [Episode 10: Rahasia dan Kebohongan]
Oh Sol membereskan barang-barang ke dalam koper, Ayahnya datang membawakan banyak barang, karena harus mengemasnya  sebelum lupa. Oh Sol mengeluh yang dibawakan ayahnya. Tuan Gil berpesan agar Oh Sol menaruh yang benar minyak wijen.
“Apa Pikir Ayah aku akan ke luar negeri? Lagian ini semua bisa di beli di toserba.” Ucap Oh Sol
“Kau tak tahu apa-apa. Wijen itu wijen istimewa buatan pamanmu.” Ucap Tuan Gil lalu membantu anaknya melipat baju.
“Ini kau sedang mengungsi apa? Semua pakaianmu semrawutan begini. Kau harus melipatnya.” Ucap Tuan Gil
“Lebih mudah mengemas pakaian kusut.” Kata Oh Sol. Tuan Gil ingin tahu  sampai kapan akan tinggal di Busan. Oh Sol terlihat bingung.
“Aku akan tinggal di sana sebentar. Aku harus mempersiapkan pembukaan toko kedua dan melatih karyawan baru.”jelas Oh Sol berbohong
“CEO Jang sepertinya menyukaimu. Dia membiarkanmu melakukan semua pekerjaan penting itu. Karena aku sudah sibuk dengan masalah O Dol akhir-akhir ini, aku tak mempedulikanmu.” Kata Tuan Gil merasa bersalah.
“Ayah, tentang O Dol...” kata Oh Sol. Tuan Gil menyela agar anaknya  Fokus saja pada pekerjaanya.
“Jangan pedulikan O Dol. Mengerti? Sekarang Apa lagi yang harus kuberikan kepadamu?” ucap Tuan Gil memeriksa semua barang yang akan dibawa anaknya. Oh Sol hanya bisa diam saja. 


Oh Dol berlatih sendirian di ruangan dengan tenangan yang cukup kuat dan tinggi. Teringat kembali yang dikatakan pelatihnya
“Jika kau kurang beruntung, Universitas Hanguk dapat membatalkan registrasi. Kenapa kau membuat masalah seperti itu pada waktu yang krusial ini?”
Oh Dol langsung berbaring dengan wajah kelelahan seperti merasa sangat kesal, saat itu Joo Yeon tiba-tiba datang menatap Oh Dol yang sedang terbaring. 

Joo Yeon membawakan makanan lalu memberikan sumpit agar Oh Dol makan. Oh Dol mengaku tak ada nafsu menyuruh Joo Yeon saja yang makan. Joo Yeon kesal mendengarnya meminta agar Setidaknya tunjukan rasa hormat atas usahanya.
“Semakin kau bertindak seperti ini, semakin aku merasa bersalah.” Kata Joo Yeon. Oh Dol heran kenapa berpikir seperti itu.
“Apa yang membuatmu merasa bersalah?” tanya Oh Dol. Joo Yeon sedikit gugup menjelaskanya.
“Jika aku tak memintamu untuk datang, ini tak akan terjadi. Dasar Bedebah jahat. Mereka menempatkan ini padamu dan mereka bahkan takkan menyelesaikan gugatan.” Ucap Joo Yeon marah
“Siapa lagi yang akan kau hubungi? Kau ini bicara omong kosong.” Ucap Oh Dol akhirnya makan dan memuji makanan itu enak.
“Aku tak tahu Nuna punya bakat seperti itu.” Puji Oh Dol bahagia. Joo Yeon kesal mendengarnya.
“Ini bukan satu-satunya bakat yang Nuna miliki. Ini adalah keterampilan dasar dalam merayu laki-laki... Enak, kan? Ayo Makan lagi.” Kata Joo Yeon bangga. Keduanya seperti sudah tak ada pikiran lagi. 


Joo Yeon berteriak kaget karena Oh Sol yang akan pindah ke rumah si CEO Cha. Oh Sol ada dikamarnya mengeluh agar Joo Yeon sudah mengecilkan suaranya dan berpikir temanya itu akan mengumumkannya ke tetangga.
“Hei, ini tak benar. Bagaimana kau akan mengobati mysophobia-nya?” ucap Joo Yeon.
“Tapi Mau gimana lagi? Aku tak bisa duduk saja membiarkan O Dol menyerah pada taekwondo. Aku harus melakukan sesuatu.” Ucap Oh Sol
“Tapi bagaimana tepatnya dia bisa membantu O Dol? Padahal mereka tak bisa mempengaruhi asosiasi.” Ucap Joo Yeon .
“Aku tak tahu detailnya, tapi Sek Kwon tidak akan membuat tawaran seperti itu jika dia tak bisa melakukannya. Aku tahu banyak tentang dia. Bagaimanapun, jangan beritahu siapa pun tentang itu, oke? Aku akan mendapat masalah jika Ayah dan O Dol tahu. Jaga mulutmu.” Tegas Oh Sol
“Lebih baik kau jaga mulutmu dulu.” Keluh Joo Yeon. 

Oh Sol pergi ke rumah Choi Gun di atap, Choi Gun menuangkan teh ingin tahu Apa yang membawanya selarut ini. Oh Sol mengaku Ada sesuatu yang ingin dikatakan lalu memberitahu kalau akan pergi ke Busan besok Untuk bekerja.
“Aku tak akan bisa pulang untuk sementara waktu, jadi aku hanya mampir untuk mengucapkan salam.” Ucap Oh Sol. Choi Gun tahu Oh Sol karena tahu. 
“Apa Kau sudah tahu?” kata Oh Sol. Choi Gun mengaku kalau Tuan Gil yang sudah memberitahunya.
“Mungkinkah, kau memberi tahu ayah bahwa aku berhenti dari pekerjaan?” tanya Oh Sol panik. Choi Gun mengaku tidak.
“Jadi, apa kau memutuskan untuk kembali?” tanya Choi Gun.
“Kupikir akan terlihat seperti pengecu berhenti seperti itu. Dan Juga, mereka kekurangan karyawan saat ini karena mereka segera membuka kantor cabang kedua mereka.” Jelas Oh Sol kembali berbohong.
“Apa Kau menyukainya?” tanya Choi Gun memancing. Oh Sol pura-pura bertanya apa maksudnya. Choi Gun menjelaskan kalau maksudnya Bekerja di sana lagi
“Kupikir tak apa-apa untuk menjadi pengecut, tapi melakukan apa yang membuatmu bahagia akan menjadi hal yang tepat untuk dilakukan. Entah ini benar atau tidak,  tapi kupikir itulah yang harus kulakukan.” Jelas Oh Sol
“Sesudah pengalaman negatif, kita sering menyalahkan diri sendiri dan mempersonalisasikan pengalaman. Tapi kau tak seperti itu, syukurlah. Kau mengatasinya dengan caramu sendiri, dan itu hebat. Selamat bersenang-senang di Busan. Jangan khawatirkan di sini.” Kata Choi Gun penuh semangat.
“Kau akan membelikanku sashimi jika aku mengunjungi Busan, kan? Ada tempat yang kutahu di Pasar Jagalchi. Sup seafood pedas mereka membuatku rindu setengah mati Memikirkannya saja sudah membuatku ngiler.” Kata Choi Gun tersenyum bahagia. Oh Sol hanya bisa diam saja. 


Oh Dol, Tuan Gil dan Joo Yeon mengantar Oh Sol pergi. Tuan Gil mengingatkan anaknya Jangan melewatkan waktu makan Dan sering hubungi mereka.  Oh Sol mengeluh karena sudah Berapa kali Ayahnya akan mengatakan hal iu.
“Aku akan menghubungi Ayah begitu aku sampai di sana, oke? Jadi kembalilah ke rumah sekarang. Kenapa Ayah terus mengikutiku?” ucap Oh Sol
“Ya benar, lagian ini tak jauh juga. Ngomong-ngomong, di mana Choi?” ucap Tuan Choi
“Dia pergi ke toserba untuk membeli sesuatu.” Kata Oh Dol
Saat itu Sek Kwon sudah menunggu menyapa semuanya mengaku sebagai  rekan Gil O Sol. Tuan Gil mengucapkan Terima kasih sudah mengantarnya ke Busan saatsibuk dan meminta agar bisa menjaga baik-baik O Sol, karena Gadis ceroboh ini akan berada di busan sendirian. Oh Sol mengeluh dengan ucapan ayahnya.

“Jika sudah siap, haruskah pergi?” ucap Sek Kwon. Oh Sol menganguk lalu berjanji pada ayahnya kalau akan menelepon begitu sampai di sana.
“Punggung Ayah masih sakit, jangan memaksakan diri, mengerti?” ucap Oh Sol sebelum menaiki mobil. Oh Dol memasukan koper ke dalam mobil.
“Tetap tegar dan bersikap baik pada Ayah, mengerti? Aku akan menghubungi.” Kata Oh Sol pada ayahnya. Oh Dol menyuruh kakaknya pergi saja.
Oh Sol masuk mobil, ketiganya langsung menyuruh Oh Sol mengenakan sabuk pengaman. Akhirnya Sek Kwon mengemudikan mobilnya, saat itu Choi Gun berlari membawakan youghurt, tapi mobil sudah melaju kencang. Oh Sol pun hanya bisa menatapnya tanpa bisa mengambil youghurt. 


Sun Kyeol memeriksa semua ruangan terlihat sangat tenang, lalu mengeluh karena Sudah bilang untuk memeriksa setiap sudut dan celah lalu bertanya pada Dong Hyun apakah Sudah periksa "check list" atau belum. Dong Hyun mengaku sudah.
“Dan apa masih seburuk ini? Bersihkan semuanya lagi termasuk plafon moding dan penutup lampu lalu periksa lagi sesudahnya.” Tegas Sun Kyeol. Ketiganya menganguk mengerti seperti sikap Sun Kyeol seperti dulu. 

Sek Kwon mengantar Oh Sol sampai diparkiran memberikan kunci darurat dan kode akses untuk pintu. Oh Sol menerimanya dengan wajah binggung Sek Kwon mengingatkan kembali kalau yang dikatakan sebelumnya untuk mengatakan pada Sun Kyeol kalau ia yang mengutusnya.
“Dan Juga, akan lebih baik untuk tak memberitahuny kau di sini untuk membant mengobati mysophobia-nya. Lagian tak ada baiknya dia tahu hal ini juga... Oh ya, seseorang ingin bertemu denganmu.” Ucap Sek Kwon. Oh Sol bingung ada yang ingin bertemu dengan dirinya.
“Siapa?” tanya Oh Sol. Sek Kwon menjelaskan kalau  Orang itu bekerja diluar negeri saat ini.
“Aku akan mengusahakan sesuatu sesegera mungkin. Tolong lakukan pekerjaan dengan baik.” Ucap Sek Kwon. Oh Sol berpesan agar Sek Kwon untuk Hati-hati di jalan.

Sun Kyeol mencuci tangan dengan sangat bersih sementara Oh Sol masuk rumah terlihat gugup, lalu perlahan masuk ke ruang tenang lalu bertanya-tanya apakah Bisa melakukan pekerjaan ini. Ia pun duduk dan terlihat gugup lalu melihat sudah Jam 7 malam dan berpikir Sun Kyeol sebentar lagi akan datang.
Saat itu suara bunyi password rumah ditekan, Oh Sol panik karena Sun Kyeol akan masuk dan mencoba untuk bisa menyambutnya dengan benar. Sun Kyeol masuk rumah kaget melihat Gil O Sol sudah ada didalam rumahnya.
“Mulai hari ini, aku akan bekerja di rumah CEO Jang, Namaku Gil O Sol. Mohon kerja samanya.” Ucap Oh Sol
“Apa ini? Apa maksudnya ini? Apa yang kau lakukan di sini? Dan... Untuk apa koper ini?” ucap Sun Kyeol bingung
“Aku baru saja memberitahumu. Mulai hari ini, aku akan bekerja di sini. Aku akan menjadi asisten rumahmu.” Kata Oh Sol
“Kau bilang "Asisten rumah tinggal"? Ini... Ini rumahku. Aku tinggal disini.” Kata Sun Kyeol
“Aku tahu ini rumah CEO” kata Oh Sol juga terlihat binggung menangapi pertanyaan Sun Kyeol
“Itu tak penting. Bagaimana caranya kau masuk ke sini? Apa yang kau lakukan di sini? Dan..., untuk apa koper ini? Ini...” kata Sun Kyeol tak habis pikir dengan melihat Oh Sol sudah ada dikamarnya.
“Aku tahu situasi ini aneh dan CEO Jang penasaran, tapi aku akan jelaskan semuanya satu per satu.” Kata Oh Sol lalu berpikir kalau sudah selesai menjelaskan.
“Aku melihat sekeliling dan melihat sebuah ruangan kecil di sana. Aku akan ke kamar itu dan membongkar ini terlebih dahulu.” Kata Oh Sol bergegas masuk kamar. Sun Kyeol memanggilnya
“Kau harus menjelaskan ini dulu. Apa Kau di sini sebagai asisten rumah? Aku tak pernah menyewa asisten rumah yang tinggal di rumah. Dan Juga, aku sudah punya asisten rumah.” Ucap Sun Kyeol
“Dia berhenti.” Ucap Oh Sol. Sun Kyeol kaget bertanya  Kenapa? Kapan? Karena tak pernah mendengar hal itu.
“Jangan-jangan, Sek Kwon mengutusmu bekerja di sini?” kata Sun Kyeol. Oh Sol membenarkan.
“Kemudian Sek Kwon dapat menjelaskan sisanya untukmu. Aku harus beresin ini dulu.” Kata Oh Sol akan masuk. Sun Kyeol hanya bisa menghela nafas melihat Oh Sol masuk rumah. Oh Sol pun mencoba mengatur nafas di dalam kamar. 



Sun Kyeol menelp Sek Kwon ingin tahu alasanya. Sek Kwon mengaku kalau  mengutus Gil O Sol-ssi ke sana karena Asisten rumah sebelumnya tak tahan lagi, jadi meminta bantuan Gil O Sol sesudah pertimbangan yang panjang dan hati-hati.
“Tapi kenapa... Kenapa tak berkonsultasi dulu denganku?” ucap Sun Kyeol menahan amarah
“Aku bertanggung jawab penuh untuk menemukan dan mempekerjakan asisten rumah untuk CEO “ jelas Sek Kwon
“Itu benar, tapi... Kenapa asisten rumah nya harus tinggal?” keluh Sun Kyeol
“Untuk menjaga rumahmu sebersih yang kau inginkan, pembantu yang pulang-pergi tak cukup.” Jelas Sek Kwon
“Aku mengerti, tapi...” kata Sun Kyeol. Sek Kwon meminta maaf karena harus mengurus begitu banyak pekerjaan sekarang.
“Kita bisa membicarakannya lebih banyak nanti di kantor besok.” Ucap Sek Kwon menutup telpnya. 
Diam-diam Oh Sol mendengar dari balik pintu. Sun Kyeol kesal karena Sek Kwon menutup telpnya lalu melihat Oh Sol yang mengintip dari belakang pintu. Oh Sol melihat tatapan Sun Kyeol memilih untuk segera menutup telp dan duduk di rak.
Sun Kyeol membuka pintu. Oh Sol terlonjak kaget begitupun juga Sun Kyeol karena tak biasa melihat wanita di rumahnya. Akhirnya Sun Kyel dengan terbata-bata mengajak untuk bicara diluar. 


“Aku sudah dengar dari Sek Kwon jadi Gil O Sol-ssi bisa pulang hari ini. Aku akan membahas dulu dengan Sek Kwon  dan mempertimbangkan itu.” Ucap Sek Kwon
“Aku tak ingin pulang.” Ucap Oh Sol. Sun Kyel heran Oh Sol yang tak ingin pulang
“Aku sudah menandatangani kontrak dan apa yang kau katakan sekarang terdengar seperti pemecatan yang sewenang-wenang.” Jelas Oh Sol
“Tidak, ini bukan pemecatan yang sewenang-wenang. Aku hanya perlu waktu untuk memikirkannya juga.” Kata Sun Kyeol mencoba untuk sabar
“Lalu kau tadi bilang Asisten rumah tiba-tiba? Kau keluar dari pekerjaan sesukamu dan masuk ke rumahku sesukamu. Pokoknya, kau yang terbaik dalam mengejutkan seseorang.” Keluh Sun Kyeol. Oh Sol meminta maaf.
“Lalu apa Kabarmu baik-baik saja? Aku tak berpikir ini waktu yang tepat untuk menanyakan hal ini tapi aku penasaran kabarmu. Kau juga tak menjawab teleponku.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol tak bisa berkata-kata. 
Saat itu Nyonya Cha masuk dengan Sek Kim yang membawa barang. Sek Kim mengeluh karena Ini jauh lebih berat daripada yang dipikirkan. Nyonya Cha kaget melihat anaknya ada di rumah. Oh Sol pun menyapa Nyonya Cha dengan sopan.

“Nona kau itu...Aku tak menyangka bertemu kau di sini lagi. Kenapa kau di sini... Sun Kyeol, apa yang terjadi? Kenapa dia ada di sini?” ucap Nyonya Cha sinis
“Apa yang membawamu ke sini lagi?” tanya Sun Kyeol. Nyonya Cha menjawab kalau membawakan pakaian untuk anaknya.
“Apa yang terjadi? Kenapa kau di sini?” tanya Nyonya Cha pada Oh Sol
“Aku bekerja di sini mulai hari ini. Aku asisten rumah yang baru.” Jawab Oh Sol. Nyonya Cha kaget karena Oh Sol sebagai "Asisten Rumah"
“Sun Kyeol, apa maksud perkataannya?” tanya Nyonya Cha. Sun Kyeol mengaku Bukan apa-apa.
“Katamu kau benci bersama orang lain. Kau bahkan benci bersama ibumu sendiri. Tapi, asisten rumah?” ucap Nyonya Cha marah
“Pacar dan ibu adalah hal yang berbeda.” Komentar Sek Kim, Nyonya Cha langsung melirik sinis. Sek Kim pun langsung meminta maaf.
“Kau benar-benar konyol. Aku merasa lega karena kau tak terlihat seperti masalah. Ya Tuhan... Aku paham apa yang coba kau lakukan. Bahkan jika kau sangat menyukai Sun Kyeol, Kau tak harus datang ke rumahnya seperti ini. Bukankah begitu?” ucap Nyonya Cha dengan nada sinis
“Aku tak datang ke sini karena aku suka dia tapi untuk bekerja di sini.” Ucap Oh Sol. Nyonya Cha tak percaya.
“Aku tak ingin mendengarnya lagi. Keluar saja dari sini sekarang.” Kata Nyonya Cha.
“Maaf, tapi aku tak bisa.” Kata Oh Sol. Nyonya Cha tak percaya Oh Sol mengatakan hal itu.
“Astaga. Anak muda sekarang sangat berani...Sek Kim, sedang apa kau ini? Seret dia keluar.” Kata Nyonya Cha. Sek Kim binggung kenapa harus melakukanya.
“Apa yang sedang terjadi di sini? Sek Kim seret ibuku dari sini sekarang. Gil O Sol, kau harus pulang sekarang. Ini bukan pemecatan sewenang-wenang atau apa pun.” Ucap Sun Kyeol berada ditengah-tengah.

“Tidak... Aku akan bekerja di sini.” Kata Oh Sol. Nyonya Cha tak bisa terima begitu saja.
“Sek Kwon. Kau pergi ke rumah, bawa barang-barangku ke sini. Aku sudah mengemas barang-barangku dan Ada di ruang tamu.” Tegas Nyonya Cha.
“Kenapa ibu seperti ini?” keluh Sun Kyeol. Nyonya Cha melihat Oh Sol yang tak akan pergi dari sini.
“Bagaimana jika dia melakukan sesuatu padamu?” kata Nyonya Cha. Sun Kyeol berteriak marah pada ibunya.
“Semuanya, pergi sekarang... Sekarang juga!” teriak Sun Kyeol, keduanya hanya bisa diam saja.
“Apa Tak ada yang pergi?!! Baiklah. Lalu, Aku saja yang pergi.” Kata Sun Kyeol, Nyonya Cha panik dan juga Oh Sol. Sun Kyeol memperingatkan ibunya agar jangan mengikutinya. 



Akhirnya Sun Kyeol sampai di hotel, lalu mengeluh karena  Meskipun ini hotel bintang lima tapi bekas banyak orang yang memakainya. Ia pun memikirkan kalau bisa tak tidur dikamar yang menurutnya tak steril lalu menghela nafas berpikir kalau akan pulang saja. 

Sementara dirumah, Nyonya Cha kebingungan karena Sun Kyeol yang tak mengangkat telepon lalu bertanya-tanya Di mana anaknya sekarang. Oh Sol hanya bisa diam saja. Nyonya Cha mengeluh dengan sikap Oh Sol yang tak mau mengalah juga.
“Kenapa kau membuat masalah di rumah orang lain?” keluh Nyonya Cha. Oh Sol mencoba menjelaskan tapi saat itu Nyonya Cha menelp Sek Kwon.
“Halo, Sek Kwon Biseo Tentang asisten rumah yang tinggal di rumah Sun Kyeol... Siapa yang mempekerjakannya?” ucap Nyonya Cha lalu berteriak kaget.
“Kenapa?.. Ah.. Benarkah itu? Itu tak masuk akal. Bagaimana dia bisa... Tapi Baiklah” ucap Nyonya Cha mengetahui alasan Oh Sol datang ke rumah anaknya lalu menutup telpnya.
“Ada apa di balik semua ini?” keluh Nyonya Cha menatap Oh Sol. 

Pegawai di ruang recepitionist baru saja menyapa tamu yang akan menginap. Sun Kyeol menelp dari kamar suit room lengkap dengan sarung tanganya, memastikan kalau ruangan ini sudah dibersihkan. Pegawai mengaku sudah.
“Di hotel ini, staf pembersihan profesional membersihkan seluruh kamar dan mensterilkan ruangan dengan pembersih uap setiap hari.” Ucap pegawai
“Pembersih uap mana yang kalian pakai?” tanya Sun Kyeol. Si pegawai terlihat bingung
“Bolehkah aku bertanya apa ada masalah dengan kamar yang kau tinggali?” tanya pegawai. Sun Kyeol mengaku Tidak apa-apa lalu menutup telp. 

Sun Kyeol memeriksa ruangan lain, mengaku dari kamar VIP ingin tahu Kacamata yang disediakan di dalam ruangan pada suhu berapa dan berapa lama di sterilkan. Si Pegawai terlihat binggung dan beberapa saat kemudian Sun Kyeol kembali menelp
“Seprai di tempat tidur, apa sudah di sterilkan? Perusahaan mana yang bertanggung jawab atasnya?” ucap Sun Kyeol memeriksa tempat tidur
“Bagian belakang headboard kotor sangat! Benarkan ini hotel bintang lima?” ucap Sun Kyeol kembali menelp. Si pegawai mencoba menahan amarah
“Seberapa sering kalian membersihkan kamar mandi? Aku melihat debu di handuk.”ucap Sun Kyeol memeriksa rak.
“Halo. Kapan terakhir kali kalian memeriksa saluran pembuangan? Aku melihat bintik-bintik di bak mandi. Tampaknya itu noda air. Aku perlu penjelasan kalian. Aku dapat dengan jelas melihat bahwa orang lain menggunakan ini. Kalian pernah membersihkan kamar mandi atau tidak?!” ucap Sun Kyeol memeriksa kamar mandi.
“Maafkan aku. Aku akan meminta petugas kamar terlebih dahulu dan mengabarimu lagi.” Ucap si pegawai dengan mata panda akhirnya mengumpat marah.  Beberapa pegawai melihat dari kejauhan merasa kasihan. 


Oh Sol menelp Sun Kyeol sambil bersembunyi,ingin tahu keberadaan karena  tak menerima telepon Nyonya Cha. Sun Kyeol ingin tahu apakah ibunya sudah pergi. Oh Sol mengaku belum kalau masih di rumahnya.
“Gil O Sol... kau sebaiknya pulang sekarang. Jangan tinggal di sana membuat dirimu tak nyaman.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol ingin bicara tapi Sun Kyeol sudah menutup telpnya. 

Nyonya Cha memanggil Oh Sol kalau meminta untuk membawakan air sambil mengeluh lama sekali. Oh Sol pun buru-buru membawakan segelas air.  Nyonya Cha pikir Sun Kyeol  seharusnya sudah kembali sekarang karena tak bisa tidur di luar. Oh Sol seperti baru mengetahuinya. 

Saat itu Jae Min dkk datang ke hotel pegawai yang ada di meja receptionist hanya bisa melonggo. Mereka pun berkerja dengan membersihkan seluruh ruangan menurut standard kebersihan Sun Kyeol.
“Jae Min... Sela-selanya bersihin juga.” Perintah Sun Kyeol dengan maskernya.
“Dong Hyun... Pastikan untuk membersihkan kolong sofa.” Ucap Sun Kyeol. Dong Hyun menganguk mengerti.
Saat itu bel kamar berbunyi, Sun Kyeol membuka pintu dan terlihat pihak keamanan datang dengan nafas terengah-engah. Akhirnya Sun Kyeol berjalan keluar hotel dengan perkatan dari pihak hotel kalau  tak dapat menawarka semua layanan yang diminta.
“Ini Kejam... Padahal tak seberapa. Tapi Ini sangat memalukan. Dia kabur dari rumah dan sekarang dia membuat keributan.”keluh Jae Min kesal. Dong Hyun dan Young Sik tak bisa berkata-kata. 


Nyonya Cha kaget mengetahui anaknya ada berada di hotel dan diusir, lalu mengumpat marah pada pihak hotel yang berani mengusirnya dan ingin tahu keberadan Sun Kyeol sekarang.  Sek Kwon memberitahu Sun Kyeol ada di kantor Jadi meminta agar jangan khawatir.
“Tidak, kau tak harus datang... Mungkin membuatnya lebih tak nyaman.” Ucap Sek Kwon. Nyonya Cha pun berjanji Tak akan datang menemui Sun Kyeol
“Apa CEO Jang pergi ke kantor?” tanya Oh Sol yang sibuk memotong buah.
“Sun Kyeol juga suka buah-buahan.” Keluh Nyonya Cha sedih
“Kenapa kau tak makan? Kau belum makan apa pun sejak kemarin.” Kata Oh Sol
“Sudahlah. Aku tak punya nafsu makan.” Kata Nyonya Cha. Oh Sol memotong buah apel sembarang agar Nyonya Cha bisa makan.
“Kudengar makan apel di pagi hari bagus buat kesehatan.”kata Oh Sol. Nyonya Cha mengeluh melihat potongan Oh Sol
“Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih buruk dalam memotong buah daripada aku.”ejek Nyonya Cha. Oh Sol tak bisa berkata-kata.
“Kau tak seharusnya memotong apel seperti itu... Coba Berikan padaku.” Kata Nyonya Cha mengambil pisau dan juga apel lainya.
“Aku belum pernah melakukannya sebelumnya. Jadi aku tak tahu cara memotongnya. Selama ini Aku hanya memakannya langsung.” Akui Oh Sol yang sembarangan.
“Aku tak punya banyak pengalaman dalam memasak, tapi aku belajar cara mengupas buah dengan baik... Coba Lihat. Mirip kelinci, kan?” ucap Nyonya Cha memperlihatkan bentuk potongan apelnya.
“Ini telinga, kan? Sangat cantik... Kau juga harus memakannya.” Kata Oh Sol menyuapi Nyonya Cha.
“Aku bisa membuatnya seperti mawar juga. Apa Mau lihat?” ucap Nyonya Cha bangga. Oh Sol pun senang melihatnya. 



Young Sik bertemu dengan Oh Dol kaget karena Oh Sol pergi ke Busan. Oh Dol kaget karena melihat Young Sik yang begitu terkejut karena ini pembukaan toko kedua di Busan. Young Sik mengaku sudah mengetahuinya, mengaku hanya bingung karena Toko kedua dibuka di Busan.
“Nunnim sangat kompeten sehingga dia dikirim ke Busan... Kurasa aku tak memberitahumu ini. Ngomong-ngomong, para brengsek itu bertindak seperti mereka tak akan pernah menyelesaikan gugatan. Tapi Kenapa mereka tiba-tiba berubah pikiran?” ucap Young Sik mencoba mengubah pembicaraan.
“Apa gunanya? Aku juga akan pergi ke komite disiplin.” Keluh Oh Dool
“Jangan khawatir... Itu membela diri. Angkat kepalamu.” Tegas Young Sik Oh Dol juga merasa seperti itu.
“Jika aku didiskualifikasi dari pertandingan penting, penerimaanku di perguruan tinggi akan dibatalkan. Dan aku tak bisa berada di tim nasional lagi.” Ucap Oh Dol sedih. Young Sik mengumpat kesal. 

Oh Sol sampai di kantor, dengan wajah binggung lalu menerima telp dari Young Sik. Young Sik dengan berbisik ingin tahu  Apa yang terjadi, dan berpikir kalau mereka benar-benar membuka toko Busan dan Oh Sol  kembali bekerja.
“Bagaimana kau... Apa kau dengan O Dol sekarang?” ucap Oh Sol panik
“O Dol sekarang di kamar kecil.”kata Young Sik. Oh Sol pikir Young Sik memberi tahu O Dol tentang hal itu
“Aku tak bilang apa-apa saat ini. Percayalah kepadaku.” Kata Young Sik. Oh Sol memuji kalau Young Sik sudah Kerja bagus.
“Aku akan menjelaskan semuanya sesudah semuanya beres. Jadi jangan beri tahu O Dol tentang itu... Tutup mulutmu.” Tegas Oh Sol. 

Sun Kyeol sudah berbaring di sofa terlihat tak nyaman dan berpikir kalau  pulang saja karena tahu Ibu tak bisa bertahan lama. Ia lalu berpkir Seharusnya tak apa-apa untuk hidup dengan O Sol.
“Ahh... Hidup bersama... Dengan Gil O Sol? Kita berdua?” ucap Sun Kyeol tersipu malu mendengarnya lalu menyadarkan pikiran.
“Mari tidur saja.” Kata Sun Kyeol tapi tiba-tiba terdengar suara pintu setrilisasi, wajahnya langsung panik mendengarnya. 

“Siapa di sana?” tanya Sun Kyeol dan saat itu Oh Sol seperti baru terkena badai dengan rambut berantakan masuk ke dalam ruangan. 
“Gil O Sol... Apa yang kau lakukan di sini? Apa Kau baik-baik saja?” ucap Sun Kyeol. Oh Sol mengaku baik-baik saja sambil merapihkan rambutnya.
“Kenapa kau tinggal di sini seperti ini? Ayo pulang ke rumah. Kau tak dengar aku tak akan pulang sampai kalian pergi?” ucap Oh Sol
“Maaf, tapi aku tak butuh asisten rumah. Aku merasa tak nyaman.” Kata Sun Kyeol. Oh Sol tahu.
“Jika kau tahu, kenapa kau...” keluh Sun Kyeol. Oh Sol mengaku  Sebenarnya, dalam kesulitan saat ini.
“Jadi aku harus tinggal di rumahmu sebentar.” Jelas Oh Sol. Sun Kyeol ingin tahu "Kesulitan"
“Maka dari itu, bisakah CEO memberikan waktu sekali ini saja?” kata Oh Sol memohon
“Itu bukan sesuatu yang bisa kuberikan. Apa Ada yang bisa kubantu? Apa masalahnya?” kata Sun Kyeol penasaran. 


Oh Sol mengaku Bukan masalah besar jadi Sun Kyeol tak perlu khawatir dan berjanji bisa menjelaskan semuanya nanti jadi meminta agar pulang saja malam ini karean itu yang bisa dilakukan untuknya. Saat itu Nyonya Cha menelp, Oh Sol mengaku sedang bersamanya sekarang.
“Kau Tak perlu khawatir.” Ucap Oh Sol lalu terlihat binggung dan tanpa banyak berkata-kata memberika ponselnya pada Sun Kyeol. Sun Kyeol seperti enggan tapi akhirnya mengambil Ponsel Ol Sol
“Seon Kyeol, kau baik-baik saja? Kau tahu aku benci ini... Kumohon pulang dan tidur di sini.ucap Nyonya Cha panik dan khawatir.
“Akan lebih nyaman di sini... Aku akan menghubungimu nanti.” kata Sun Kyeol lalu menutup telpnya.
“CEO.. Apa kau benar-benar takkan pulang?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol pikir bisa melihatnya nanti.
Oh Sol hanya bisa tertunduk diam, Sun Kyeol memakai sepatu dan jasnya lalu mengeluh Oh Sol hanya diam saja karena tadi menyuruhnya pulang. Oh Sol menjerit tak percaya mendengarnyakalau Sun Kyeol akan pulang. Sun Kyeol pikir mungkin harus mengganti sofa jadi tak bisa tidur di ruanganya.
“Astaga, kau menyelamatkanku... Aku sangat lega...” ucap Oh Sol bahagia. Sun Kyeol bisa tersenyum melihat senyuman Oh Sol lalu kembali sinis saat Oh Sol melihatnya.
“Baiklah, Nyonya sangat mengkhawatirkan CEO”kata Oh Sol. Sun Kyeol pikir kenapa ibunya mengkhawatirkanya.
“Aku serius.. Dia belum makan atau tidur sejak kau pergi seperti itu.” Kata Oh Sol
“Jika dia sangat mengkhawatirkanku, maka dia tak akan pernah meninggalkanku waktu kecil.” Keluh Sun Kyeol. Oh Sol tak mendengar karea Sun Kyeol bicara sangat cepat.
“Apa maksudmu?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol tak ingin membahasnya mengajak Oh Sol pergi saja.
“Ngomong-ngomong... Bagaimana denganmu? Apa Gil O Sol tak mengkhawatirkanku?” tanya Sun Kyeol. Oh Sol terlihat bingung.
“Kau bilang ibuku khawatir, tapi bagaimana denganmu?” tanya Sun Kyeol. Oh Sol mengaku khawatir juga, bahkan sangat khawatir.
“Itu sebabnya aku datang jauh-jauh ke sini.” Akui Oh Sol. Sun Kyeol bisa tersenyum bahagia dan mengajak Oh Sol segera pergi saja.
Bersambung ke Part 2

 Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



1 komentar: