PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 21 Desember 2018

Sinopsis Encounter Episode 8 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Nyonya Joo berteriak dari dapur menyuruh  Jin Myung agar segera keluar dari kamar.  Tuan Kim bertanya kapan Jin Hyuk akan pergi.  Jin Hyuk menjawab Tidak lama setelah sarapan. Tuan Kim memastikan kalau Jin Hyuk sudah mengemas semuanya. Jin Hyuk pun mengangguk.
“Apa yang kalian bicarakan?” tanya Jin Myung binggung duduk dimeja makan. Tuan Kim pikir Jin Hyuk belum memberitahu adiknya.
“Dia tertidur ketika Jin Hyuk pergi bekerja dan dia baru pulang larut malam karena pekerjaan. Tidak ada waktu untuk mengobrol.” Kata Nyonya Joo membuka tutup panci sup untuk sarapan.  Jin Myung binggung apa sebenarnya yang terjadi
“Aku dipindahkan ke Sokcho. Aku berangkat ke sana hari ini.” Ucap Jin Hyuk. Jin Myung kaget kalau kakaknya tiba-tiba pindah kesana.
“Kenapa hanya kau?” ucap Jin Myung dengan bahasa banmal. Tuan Kim memperingatkan agar Perhatikan tata bahasanya.
“Apa hanya Kakak yang pergi?” kata Jin Myung. Jin Hyuk pikir itu cara hotel beroperasi kalau Para karyawan direlokasi ke berbagai cabang.
“Lalu kenapa Hye In tetap di kantor pusat?” kata Jin Myung heran. Tuan Kim memperingatkan lagi kalau Jin Hyuk itu lebih tua daripadanya. Jin Myung mengeluh kalau sudah tahu.
“Mereka meminta karyawan untuk mengajukan diri dan aku mendaftar. Ini hotel yang baru dibuka, jadi, aku akan banyak belajar.” Ucap Jin Hyuk berbohong.
“Kakak juga bisa belajar banyak hal di kantor pusat.” Komentar Jin Myung
“Karyawan pergi ke cabang untuk mempelajari kerja lapangan dan ditarik kembali ke kantor pusat. Sepertinya kamu akan menangis jika aku pindah ke luar negeri.” Ejek Jin Hyuk mengalihkan pembicaraan
“Sebaiknya itu tidak terjadi. Tapi jika itu terjadi, ajaklah aku.” Kata Jin Myung bangga. Jin Hyuk pikir Itu tergantung pada sikap adiknya.
“Kau bekerja di tempat Dae Chan, tapi kau juga harus membantu Ayah. Temanilah Ayah selalu setiap kali pergi ke pasar.” Pesan Jin Hyuk
“Jin Myung mengemudi dengan sembrono, jadi, dia tidak akan membantu.” Ucap Tuan Kim
“Ayah bilang Kakak mengemudi terlalu aman, jadi, butuh waktu empat hari untuk sampai ke pasar.” Kata Jin Myung. Tuan Kim terlihat panik mencoba mengalihkan. Jin Hyuk kaget ayahnya berkomentar tentang dirinya.
“Apa kau sudah kemaskan tonik untuknya? Hei.. Pikirkan betapa perhatiannya ibu dan minumlah ini setiap hari, ya?” kata Tuan Kim. Jin Hyuk berjanji akan meminumnya setiap hari.
“Berarti Kakak tidak akan bisa datang ke pesta akhir tahun. Hye In mengundangku ke pesta itu, jadi, aku akan datang.” Kata Jin Myung
“Bersenang-senanglah mewakiliku.” Ucap Jin Hyuk
“Jika ada gadis baik di sana, aku akan minta nomor teleponnya.” Kata Jin Myung penuh semangat.
“Jangan meracau. Biarkan dia makan dengan tenang.... Tapi suamiku.. Apa benar-benar butuh empat hari bagi Jin Hyuk untuk sampai ke pasar?” kata Nyonya Joo. Tuan Kim mengaku Kadang Jin Myung yang menyebalkan.
“Sebaiknya kau jangan mengebut. Tapi Kenapa yang satu mengebut dan yang satu terlalu pelan?” ucap Nyonya Joo heran.
“Hei... Kau bisa mendapat masalah.” Kata Jin Hyuk. Jin Myung mengelak kalau akan membeli mobil sport di masa depan.
Tuan Kim dan istrinya ingin ikut menumpang. Jin Myung dengan bangga memperbolehkan tapi hanya dua orang yang bisa masuk ke mobil. Mereka pun makan bersama seperti keluarga bahagia seutuhnya.




Nyonya Jin melihat suaminya pulang langsung meminta agar memberitau Soo Hyun untuk bisa mengerti dengan menceritakan kalau anaknya datang  dan meracau. Ia yakin kalau semua terjadi karena si berandalan aneh itu. Tuan Cha memperingatkan agar Jangan sebut Jin Hyuk berandalan, karena dia putra kesayangan seseorang.
“Dia bilang akan bersiap untuk mengajukan gugatan. Beraninya dia mencoba menghalangimu?!!!” ucap Nyonya Jin marah
“Kitalah yang mengganggu kehidupan putri kesayangan kita. Dialah yang menyia-nyiakan keberuntungannya sendiri. Kita seharusnya tidak menikahkan dia dengan keluarga itu.” Kata Tuan Cha merasa bersalah
“Kini kamu akan menyalahkanku atas semuanya?” ucap Nyoynya Jin marah
“Kubilang itu kesalahanku. Kau bilang mendapat pinjaman dari bank dengan jaminan rumah kita dan aku salah karena tidak memeriksa apa uang itu berasal dari Taegyeong. Aku yang salah karena kita tidak berdaya dan tidak bisa menolak saat mereka meminang putri kita. Oleh karena itu, kita masih mempermasalahkan hal ini. Dan itu semua salahku juga.” Ucap Tuan Cha
“Apa gunanya mengatakan itu? Semuanya sudah berlalu sekarang.” Kata Nyonya Jin
“Itu sebabnya kau harus membiarkan Soo Hyun. Dia bilang ingin menjalani hidupnya.” Ucap Tuan Cha lalu bergegas masuk kamar. Nyonya Jin hanya bisa menghela nafas karena tak ada yang mendukungnya. 


Woo Suk duduk diam dalam ruangan melihat undangan ditanganya  "Kami mengundangmu ke pesta akhir tahun kami" Sek Kim masuk ruangan merasa Woo Suk harus tahu kalau Jin Hyuk dipindahkan ke hotel di Sokcho. Woo Suk kaget Jin Hyuk yang pergi ke Sokcho.
“Dan Apa Soo Hyun tidak melakukan apa pun soal itu?” tanya Woo Suk. Sek Kim pikir seperti itu.
Woo Suk mengerti lalu melihat kembali undangan ditanganya. 

Soo Hyun ingin tahu alasan Woo Suk yang tiba-tiba berkunjung. Woo Suk mengaku hanya ingin berolahraga di hotel. Soo Hyun pikir  Ada banyak hotel bagus di dekat tempat kerjanya. Woo Suk merasa Peralatan di Hotel Soo Hyun sangat bagus. Dan Udaranya juga terasa lebih segar.
“Apa karena kau memiliki pembersih udara yang bagus?” ucap Woo Suk seperti berbasa basi
“Kenapa kau di sini? Aku tidak punya banyak waktu.” Kata Soo Hyun tak ingin berlama-lama.
“Kudengar dia dipindahkan.” Ucap Woo Suk. Soo Hyun pikir  Ini urusan Hotel Donghwa jadi Woo Suk terlalu ikut campur.
“Aku yakin kau bisa membawanya kembali, jadi, kenapa tidak melakukanya?” ucap Woo Suk penasaran.
“Kenapa kau ingin tahu tentang itu?” tanya Soo Hyun
“Karena ini berhubungan dengan wanita yang kusuka.” Akui Woo Suk blak-blakan. Soo Hyun kaget merasa kalau salah dengar
“Apa pengucapanku buruk? Biarkan aku mengulanginya. Ini berhubungan dengan wanita...” ucap Woo Suk dan Soo Hyun langsung menahanya.
“Tidak, Woo Suk... Jangan main-main lagi.” Tegas Soo Hyun. Woo Suk mengaku tidak main-main.
“Lalu Apa maumu?” tanya Soo Hyun, Woo Suk tak menjawab langsung pamit pergi dengan senyuman.
“ Aku sangat merindukanmu akhir-akhir ini.” Kata Woo Suk lalu berjalan pergi. Soo Hyn hanya bisa diam dengan tatapan binggung. 



Sementara Jin Hyuk sudah sampai terminal Sockho, wajahnya sedih karena harus meninggalkan Seoul. Soo Hyun sedang berkerja di rumah, menatap pemandangan sungai Han di malam hari dan teringat dengan Jin Hyuk lalu berani menelpnya. Jin Hyuk melihat Soo Hyun yang menelp wajahnya terlihat bahagia.
“Apa kau tiba dengan selamat?” tanya Soo Hyun. Jin Hyuk mengaku tiba dengan selamat.
“Rasanya aneh, kan?” kata Soo Hyun. Jin Hyuk mengaku ini tidak terasa aneh.
“Tapi aku tidak bisa berhenti memikirkan Ibu. Aku sangat merindukanmu” akui Jin Hyuk. Soo Hyuk merasa Jin Hyuk seperti asal bicara saja.
“Setiap kali melangkah, aku memikirkan Ibu dan memanggil nama Ibu. Jadi, tentu saja, aku serius. Aku mungkin akan tiba di penginapan besok bila terus seperti ini.” Goda Jin Hyuk  
“Astaga, kalimatmu luar biasa.” Keluh Soo Hyun. Jin Hyuk pikir akan menghentikan kalau Soo Hyun tidak menyukainya.
“Kau makin pandai bersikap jual mahal.” Ucap Soo Hyun. Jin Hyuk mengaku kalau mendengar kunci untuk berkencan.
“Kata siapa?” tanya Soo Hyun. Jin Hyuk menjawab kalau itu dari Ayahnya.
“Tidurlah yang nyenyak, semoga sukses di hari pertama besok.” Kata Soo Hyun.
“Apa Ibu sudah akan menutup teleponnya? Aku tersesat saat bicara dengan Ibu di telepon. Aku akan memberi tahu polisi nomor telepon Ibu bila tersesat.” Rengek Jin Hyuk mengoda.
“Itu ide bagus. Aku bisa menggunakannya sebagai alasan untuk pergi ke Sokcho.” Kata Soo Hyun
“Bagus. Ibu harus datang.” Ucap Jin Hyuk senang. Soo Hyun menegaskan kalau benar-benar akan datang.
“Tentu, kemarilah.” Kata Jin Hyuk menantang. Soo Hyun menegaskan kalau tidak berbohong.
“Aku tahu. Aku meminta Ibu untuk datang.” Ucap Jin Hyuk. Soo Hyun pun mengartikan akan segera bertemu dengan Jin Hyuk.
“Setuju. Sampai nanti.”kata Jin Hyuk dengan wajah bahagia, Soo Hyun pun menutup telpnya, keduanya walaupun saling berjauhan terlihat sangat bahagia. 



Tuan Nam bertemu dengan Ji Yu dicafe. Ji Yu menceritakan kalau Ayahnya sudah pindah. Tuan Nam ingin tahu keadaan Ji Yu sekarang.  Ji Yu pikir tidak ada yang bisa dilakukan karena ayahnya bahkan jarang pulang, jadi, tidak terasa aneh sama sekali.
“Aku mengkhawatirkanmu.” Ucap Tuan Nam sedih. Ji Yu mengaku sangat mengkhawatirkan ibunya.
“Dia menjadi anjing yang dibuang... Dia dibuang...” ungkap Ji Yu sedih .
“Tapi tetap saja, jangan sebut ibumu anjing yang dibuang.” Komentar Tuan Nam
“Itu hanya kiasan. Aku tidak memanggilnya anjing. Kami mempelajari ini di kelas bahasa.” Ejek Ji Yu
“Aku dahulu jurnalis, paham? Aku tahu apa maksudmu. Aku hanya kasihan pada kalian... Roti lainnya terlihat lezat. Kamu harus makan lagi.” Ucap Tuan Nam mencoba mengalihkan percapakan
“Paman, kalau begitu bisakah Paman membelikanku itu? Ibuku menyukainya. Kata Ji Yu menunjuk sebuah rotu
“Kau gadis yang baik. Kau mirip dengan siapa?” puji Tuan Nam, Ji Yu dengan santai menjawab Joan of Arc
“Dia bahkan bukan orang Asia.” Keluh Tuan Nam. Ji Yiu pikir  anggap saja mirip dengan Paman Nam. Tuan Nam terlihat gugup lalu mengeluh dengan candaan itu.
“Kalau begitu, anggap saja aku gadis yang baik.” Kata Ji Yu. Tuan Nam pun memuji kalau Ji Yu memang putri Sun Joo.


Nyonya Kim bertemu dengan Soo Ah meminta maaf mengejutkannya karena tiba-tiba mengajak bertemu. Soo Ah mengaku Tidak apa-apa. Nyonya Kim tahu kalau Soo Ah sudah cukup lama berpacaran dengan putrnya.
“dan aku merasa terlalu tidak acuh terhadapmu... Hubungan kalian akan berlanjut. Jadi, kamu bisa lebih santai terhadapku.” Ucap Nyonya Kim seperti mulai mendukung
“Sebenarnya, kami sudah putus.” Akui Soo Ah. Nyonya Kim kaget.
“Bolehkah aku bertanya kenapa kalian putus?” tanya Nyonya Kim. Soo Ah menjawab kalau tidak bisa ceritakan soal itu.

Nyonya Kim duduk di dalam ruang tengah seperti memikirkan sesuatu. Woo Suk pulang ke rumah. Nyonya Kim meminta agar Woo Suk berbicara sebentar.  Woo Suk pun duduk didekat ibunya. Nyonya Kim ingin tahu berapa banyak uang yang diberikanya. Woo Suk tak mengerti ucapan ibunya.
“Berapa harga untuk mempertaruhkan perceraianmu dan berpura-pura jatuh cinta? Kenapa kau menyukai wanita yang putus denganmu itu? Ibu pikir mungkin kau merindukan kasih sayang setelah bercerai dan mungkin menunggu Soo Hyun. Ibu pikir harus membantumu putus dengan Soo Ah.” ucap Nyonya Kim
“Haruskah kau membohongi ibu untuk membebaskan Soo Hyun dari tempat ini? Apa itu alasan sejak awal kau memutuskan mempekerjakan Jang Soo Ah?Soo Hyun-lah yang membuatmu jadi seperti ini.” Kata Nyonya Kim tak habis pikir dengan tingkah anaknya.
“Soo Hyun tidak tahu. Aku memang ingin melakukan itu.” Tegas Woo Suk . Nyonya Kim tak banyak bicara menyuruh Woo Suk untuk Beristirahat saja. 


Manager mengenalkan Kim Jin Hyuk yang hari ini akan mulai bekerja di hotel mereka. Jin Hyuk dengan gaya tatanan rambut yang baru menyapa semua pegawai yang ada di Front office.
“Aku belum pernah menjadi resepsionis. Mohon bantuannya.” Kata Jin Hyuk. Semua terlihat senang melihat ada anggota baru. 

Sementara Soo Hyun sibuk di restoran bertanya Apa tteokguk adalah menu musiman. Koki mendengarkan memberitahu kalau menyajikannya selama sepekan di tahun baru.
“Karena masih ada waktu, bisakah kamu mencari tahu perusahaan tteokguk baru? Teksturnya tidak bagus tahun lalu.” Ucap Soo Hyun. Koki mengerti akan menyiapkannya.
“Izinkan aku mencicipinya lebih dahulu.” Kata Soo Hyun. 
Jin Hyuk melayani tamu yang baru keluar dari hotel, lalu meminta izin seniornya untuk menelp.
“Halo, aku Kim Jin Hyuk. Bisakah kamu memeriksa lagi soal disjoki dan band untuk besok? Ya. Lalu, bagaimana soal topeng yang sudah dipesan? Maaf aku tidak hadir untuk membantu acaranya.” Ucap Jin Hyuk salah satu pegawai memanggilnya, Jin Hyuk pun bergegas menutup telp.
“Manajer memintamu mengambil panduan sebelum pulang.” Ucap rekan kerjanya. Jin Hyuk menganguk mengerti. 

Soo Hyun melihat jadwal "Penunjukkan Ulang Desember 2018" wajahnya terlihat sedih. Sementara Jin Hyuk berjalan pulang dan berdiri ditepi pantai, dengan wajah sedih mengaku sangat merindukannya. Soo Hyun seperti tak bisa berbuat apa-apa dengan jarak yang sangat jauh untuk bertemu dengan Jin Hyuk.
Persiapan "Pesta Akhir Tahun 2018" terlihat sangat sibuk dalam ballroom, Tuan Nam melihat ruangan berkomentar kalau Orang yang merencanakannya berada di Sokcho dan menurutnya ini sangat tidak adil. 


Di ruangan, Sun Joo meminta Soo Hyun memilih salah satu topeng.  Soo Hyun binggung karena ia juga harus mengunakan topeng.
“Apa Ibu tidak akan mampir ke acara itu? Semua orang akan memakai topeng. Apa Ibu ingin tampil menonjol?” ucap Sun Joo
“Aku akan mampir sebentar.” Kata Soo Hyun, Sun Joo mengaku mereka yang sudah menyiapkan...
“Ah.. Tidak... Jin Hyuk bekerja keras untuk menyiapkan ini hingga hari terakhirnya di sini. Semoga Ibu bisa menikmatinya hari ini.” Ucap Sun Joo bangga
“Apa persiapannya lancar?” tanya Soo Hyun, Sun Joo yakin kalau Acara ini pasti luar biasa.
“Ini akan menutupi sebagian besar wajahku.” Kata Soo Hyun memilih sebuah topeng. 

“Apa Kau sudah menyiapkan hadiah untuk undian berhadiahnya?” tanya Soo Joo memastikan.
“Ya. Kami punya paket spa, prasmanan hotel gratis, dan sampanye.” Kata Tuan Lee.
“Ibu, bagaimana ukuran untuk ini?” tanya Tuan Park membawa sebuah kardus. Sun Joo pikir itu sempurna.
Sementara Jin Hyuk baru selesai melayani tamu kaget melihat Tuan Nam datang  Tuan Nam terlihat marah karena Pesta akhir tahunnya kacau tapi Jin Hyuk yang masih ada di hotel cabang padahal ia yang yang merencanakannya. Jin Hyuk terlihat bingung.
“Acaranya kacau karena kau tidak hadir.” Kata Tuan Nam marah. Manager datang bertanya apakah ada yang bisa dibantu.
“Aku dari kantor pusat. Jadi Aku harus segera mengajaknya ke kantor pusat. Nyonya Kim bilang kamu harus datang sekarang. Cepatlah.” Kata Tuan Nam. Jin Hyuk binggung apakah harus sekarang juga.
“Apa Kau mau pergi besok? Setelah acaranya kacau balau? Presdir kita sangat kesal sekarang. Kita akan bicara di perjalanan.” Ucap Tuan Nam marah
“Jin Hyuk, presdir merasa kesal. Kami tidak mau hotel kami terlibat. Cepatlah pergi.” Kata Manager. Jin Hyuk yang panik menganguk mengerti.


Tuan Nam membuka pintu mobil, Jin Hyuk pikir  akan duduk di depan dan akan mengemudi. Tuan n Nam dengan senyuman mengaku bukan untuk menjemput Jin Hyuk tapi untuk menjemput kekasih bosnya. Jin Hyuk  bisa tersenyum seperti keteganganya hilang akhirnya mengikuti perintah Tuan Nam. 

Soo Hyun masih duduk di ruanganya, seperti enggan ikut pesta karena tak ada Jin Hyuk. Sementara Dae Chan dan Jin Myung akhirnya datang ke pesta topeng. Dae Chan mengaku merasa tidak cocok berada di hotel yang mewah, tapi Jin Myung dengan penuh semangat berharap ada banyak wanita cantik.
“Bukankah kita berlebihan? Kita menutup restoran.” Ucap Dae Chan.
“Kaulah yang berlebihan. Mari berpesta malam ini.” Kata Jin Myung lalu berlari menaiki tangga.
“Apa kau sudah menelepon Hye In?” tanya Dae Chan, Jin Myung memberitahu kalau Hye In menyuruh naik.

Hye In baru turun melihat keduanya, Dae Chan dan Jin Myung terlihat senang.  Jin Myung memuji Hye In yang terlihat cantik sekali. Hye In juga memuji keduanya yang  tampan saat berdandan rapi.
“Kami akan menguasai tempat ini” kata Jin Myung penuh semangat.Hye I memberikan dua topeng untuk temanya.
“Apa ini? Sangat disayangkan untuk menutupi wajahku, tapi ini konsep pestanya.” Komentar Dae Chan bangga
“Sudah kubilang... Akan lebih baik jika kau menyamar... Ikuti aku.” Ucap Jin Myung. Mereka pun bergegas pergi. 

Eun Ji menjaga di meja dengan dengan wajah mengoda melihat Woo Suk yang datang, meminta agar memilih topeng yang disuka. Woo Suk melihat pilihan topeng lalu akhirnya memilih satu topeng yang cocok untuk wajahnya, lalu berjalan pergi.
“Keluarga bangsawan bersinar sehebat apa pun mereka menyamar.” Komentar Eun Ji melihat Woo Suk menaiki tangga. 

Di dalam lift,  Sek Jang mencoba memakai topengnya mengaku  sangat antusias karena menyukai acara seperti ini, ngin tahu  bertanya Siapa perencananya.  Soo Hyun dengan bangga menjawab Kim Jin Hyuk. Sek Jang tiba-tiba merinding. Soo Hyun bingung.
“Kau membuatnya canggung... Tidak, tapi getir... Kau membuatku getir.” Komentar Sek Jang
“Haruskah aku menutupi wajah cantikku? Menyebalkan.” Keluh Sek Jang  mengajak untuk memakai topeng sebelum turun.
Soo Hyun memakai topeng dengan memegangnya lalu masuk ke ballroom yang sudah penuh. Eun Ji sudah mengunakan topengnya agak kaget melihat Soo Hyun yang mengunakan pakaian yang sama.
“Semua orang akan mengenalimu jika aku berada di sebelahmu... Sampai nanti.” ucap Sek Jang meninggalkan Soo Hyun setelah masuk Ballroom. 


Jin Hyuk akhirnya sampai dan akan bergegas masuk. Tuan Nam memanggilnya mengejek kalau tidak tahu tema pesta yang direncanakan lalu membuka pintu bagasi. Jin Hyuk tersenyum melihatnya, tuan Nam memberitahu kalau semua hadiah. Jin Hyuk pun mengucapkan  Terima kasih lalu bergegas pergi membawa kotaknya.
“Apa ini? Kenapa mereka hanya membuat satu ukuran?” keluh Tuan Nam mencoba memaki topeng tapi tak cukup dengan wajahnya. 

Acara akhirnya dimulai dengan semua tamu yang mengunakan topeng, MC dengan topi badut akan mengucapkan Selamat tinggal, 2018. Dae Chan dan Jin Myung berdiri bersebelah sambil memegang wine. Dae Chan mengeluh karena tak ada sedotan, Jin Myung mengeluh karena tidak ada sedotan di sini. Sek Jang pun tanpa sadar bersebelahan dengan Dae Chan.
“Terima kasih telah menghadiri malam yang menyenangkan ini. Apa kalian sudah menerima topeng yang kalian minta?” ucap MC. Semua menjawab “Ya”
“Hotel kami sangat teliti dalam bekerja. Semoga orang di balik topeng itu adalah cinta sejati kalian. Mari kita mulai Pesta Topeng Donghwa. Bersulang.” Ucap MC. Pesta pun dimulai 

Tuan Nam duduk di luar ballroom dengan topeng labu yang sangat kecil diwajhnya. Sun Jooo keluar melihat Tuan Nam mengejek kalau Ada wajah yang tidak bisa disembunyikan. Tuan Nam mendengar suara yang datang tahu kalau itu Sun Joo ada dibalik topeng.
“Bagaimana jika kau melepasnya? Aku kasihan pada topeng itu.” Ucap Sun Joo mengejek
“Tidak ada yang mengenaliku saat aku memakai ini.” Kata Tuan Nam
“Aku sudah tahu kamu Nam Myung Sik dari jauh. Apa kau buta?” ejek Sun Joo
“Kau juga lebih cantik dengan topeng itu.” Kata Tuan Nam. Sun Joo pun mengucapkan Terima kasih atas pujian hangatnya.
“Karena sekarang melajang, aku akan mencari apa ada pangeran tampan yang menungguku di sana.” Ucap Sun Joo bahagia lalu masuk ke dalam ballroom.
“Untuk usianya, dia tidak pernah dewasa.” Keluh Tuan Nam. 


Soo Hyun berada dalam kerumuan seperti berusah keluar dari ballroom, Woo Suk berjalan seperti mencari seseorang, MC memanggil semua tamu memberitahu Satu menit lagi sebelum tahun baru.
“Sebelum kembang api tahun baru, kita akan menghitung mundur dari 20. Jika ada orang yang kalian sukai, jangan biarkan dia pergi. Mari mulai menghitung mundur.” Ucap MC
Soo Hyun terus berjalan dan Woo Suk seperti semakin mendekat dengan orang yang paling disukainya.  Tangan Soo Hyun tiba-tiba ditarik seseorang dan saat itu Woo Suk menepuk pundak seseorang, Eun Ji kaget melihat seorang pria yang menepuk pundaknya. Woo Suk seperti kecewa karean bukan Soo Hyun dibalik topeng. 

Seorang pria dibalik topeng Robot kaleng mengajak Soo Hyun keluar dari ballroom, wajah Soo Hyun tersenyum bahagia melihat Jin Hyuk yang ada  didepanya.  Teriakan dari dalam ruangan “Selamat Tahun Baru!” dan mereka disuguhkan  menikmati penampilan jazz dan salsa untuk menikmati pembukaan Hotel Havana Donghwa.
“Kami mengundang kalian semua untuk merasakan kehangatan Kuba.” Ucap MC

Soo Hyun kaget mengetahui didalam ballroom dinamakan Havana Party dan penari salsa lengkap diiringi musik, teringat kembali kenangan saat ada di Havana bersama dengan Jin Hyuk.
Jin Hyuk berani menarik Soo Hyun lebih dekat, keduanya saling menatap lalu Jin Hyuk pun mencium Soo Hyun sebagai tanda rasa cintanya. Soo Hyun pun tak menolaknya. Keduanya saling menatap lalu saling berpelukan di tahun baru.

Di dalam ruangan, terjadi kehangatan juga. Eun Ji seperti tanpa sadar berdiri disamping Tuan Park yang menjadi MC. Sek Jang juga berdiri disamping Dae Chan yang mencoba minum wine.
Jin Myung dengan berani memeluk Hye In yang berdiri disampingnya. Hye In menatapnya akhirnya Jin Myung pun melepaskan. Tuan Nam berdiri disamping Sun Joo, mereka menikmati malam bersama sambil minum seperti hubungan mereka semakin dekat. 



"Epilog"
Woo Suk memnelp Sekretaris Kim agar memeriksa pakaian kantor CEO Cha hari ini. Setelah tahu baju yang dipakain Soo Hyun dengan sangat yakin menepuk wanita yang memakai jas putih tapi ternyata yang ditepuk pundaknya adalah  Eun Ji. 

Sementara Jin Hyuk menelp seseorang yang meminta maaf karena  menelepon selama jam makan siang lalu membahas tentang topeng untuk pesta topeng Hotel Donghwa.
“Aku sudah mengirimkan pesanan klien, tapi ingin menambah satu topeng lagi ke dalam daftar. Topeng ini untuk wanita dan harus menutupi seluruh wajah. Dia akan berterima kasih jika tidak dikenali. Aku bisa mengirimkan sketsanya. Terima kasih banyak sebelumnya.” Ucap Jin Hyuk
Wajah Jin Hyuk terlihat sangat bahagia setelah menutup telp, gambar topeng miliknya dan juga Soo Hyun sudah digambar dengan note "Poin Utama, 1. Menutupi wajah, 2.  Pegangan tebal, 3. Warna gelap" Dan akhirnya berhasil digunakan dalam pesta tahun baru.
Bersambung ke episode 9
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar