PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 29 Desember 2018

Sinopsis Fluttering Warning Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN
“Saya akan menerimanya dengan gembira. Akan saya ingat cinta dan dukungan kalian untukku. Saya akan berusaha keras untuk menunjukkan citra baik sebagai aktris. Saya selalu berterima kasih dan mencintai kalian.” Ucap Woo Hyun membaca surat yang dituliskan Yoo Jung
“Mungkin terdengar seperti sambutan resmi tapi aku tulus.” Akui Yoo Jung malu.
“Aku khawatir harus bagaimana kalau pernikahan mengurangi popularitasmu.” Komentar Woo Hyun
“Penggemarku tak seperti itu... Dan kutemukan seseorang yang akan bersamaku selamanya jadi mereka harus mengakuinya.” Ucap Yoo Jung menyakinkan
“Melihat artikelnya, rasanya benar-benar terjadi. Sekarang mulai terasa nyata. “ ungkap Woo Hyun
“Waktu membaca artikelnya, aku juga merasa gugup. Setiap Hari Natal, di pohon depan rumah kami, kami akan memasang hiasan seperti ini. Mengeluh tangan kami kedinginan dan meniupnya dan tertawa keras. Aku bahkan tak paham apa asyiknya.  Ibu dan aku, kami berdua.” Ucap Yoo Jung lalu mengajak bicara pohon ibunya, apakah masih mengingatnya.
“Aku tak punya kenangan masa kecil seperti itu. Jadi hal seperti ini asing dan aneh bagiku.” Akui Woo Hyun
“Tiap hari kita ciptakan kenangan dalam kehidupan kita. Selama bersama ada masanya merasa saling terganggu, tapi pasangan yang memiliki banyak kenangan bersama akan mampu bertahan.” Ucap Yoo Jung
“Jadi kekuatan kenangan melindungi cinta.” Kata Woo Hyun
“Pada saat bertengkar dan saling benci, ingat kembali kenangan yang indah Dan renungkanlah maka hati akan luluh.” Kata Yoo Jung seperti sudah sangat berpengalaman
“Sepertinya aku dengar itu dari Jung Seok dan istrinya.”komentar Woo Hyun
“Tiap pagi, aku akan bangun dan memikirkan kenangan yang akan kuciptakan hari ini. Aku akan serius memikirkannya.” Ungkap Yoo Jung
“Pernikahan kita agar kelak tak menyesal, Apa harus pelan-pelan saja setelah pekerjaanmu di luar negeri?” pikir Woo Hyun
“Jangan! Kata orang, jauh di mata maka jauh di hati. Cha Woo Hyeon adalah kekasih Yoon Yoo Jeong. Aku ingin seluruh dunia tahu dan akan kupasang foto pernikahan kita di semua tempat. Supaya aku bisa merasa tenang.” Tegas Yoo Jung. Woo Hyun pun menyetujuinya.
“Pernikahan kita.  Apa Sebaiknya kita beri tahu ayah juga?” kata Yoo Jung. Woo Hyun mengaku sudah melakukanya.
“Maksudku bukan ayahku, tapi Ayahmu... Ketua Cha Tae Soo.”ucap Yoo Jung. Woo Hyun hanya bisa terdiam. 



[Rumah Sakit Universitas Hankook]
Kepala RS berkomentar kalau Keluarga Tuan Hca  harus tahu sebelum Kondisinya semakin buruk. Tuan Cha ingat kalau temanya  bilang bisa diobati. Kepala RS pikir Tuan Cha juga tahu kalau  kalau peluangnya rendah
“Kalau keluargaku tahu, rumornya akan menyebar luas ke seluruh grup.” Ucap Tuan Cha khawatir.
“Walau kau diobati, mulai saat ini akan berat dijalani sendirian.” Ucap kepala RS
“Akan kujelaskan padanya.” Ucap Woo Hyun masuk ruangan, Kepala RS pun membiarkan keduanya berbincang-bincang lalu keluar dari ruangan

“Waktu aku ikut seminar di sini, aku melihatmu masuk ruang pemeriksaan. Jadi kau sudah tahu kondisiku dan seburuk apa. Karena belum ada gejala,maka kau kelihatannya sehat. Tapi kalau pengobatannya tak ditingkatkan, dan kondisimu bisa memburuk.”jelas Woo Hyun
“Tapi kalau kondisiku diketahui Choego Group akan tercabut dari akarnya.” Kata Tuan Cha khawatir.
“Apa perusahaan lebih penting dari situasi hidup dan mati? Kalau kau janji lebih aktif menjalani pengobatan dan memberi tahu keluarga, maka aku akan bergabung dengan Choego Group.” Ucap Woo Hyun memberikan penawaran. Tuan Cha tak percaya mendengarnya.
“Apa Kau janji?” tanya Woo Hyun memohon pada ayahnya. 


Tuan Cha bertemu dengan istrinya di atap gedung. Nyonya Goo senang karena Se Hyun sudah pasti bebas dari tuduhan, Tuan Cha memberitahu kalau Woo Hyun turun tangan mengamankan bukti Dan dari yang didengar Woo Hyun bahkan pergi untuk membujuk mereka.
“Melihat dari kejadian ini, alasanmu ingin menyandingkan Woo Hyeon di sisi Se Hyeon, aku bisa memahaminya.” Kata Nyonya Goo
“Alasan terbesar memanggil Woo Hyun, adalah untuk mendekatkan persaudaraan Se Hyun dan Woo Hyun. Aku tak bisa membiarkan Woo Hyun sebagai orang asing.  Di saat menyayangi dan menjaga Se Hyun, aku menyisihkannya. Aku gagal menjadi ayah yang baik untuk Se Hyeon dan Woo Hyun. “ucap Tuan Cha sedih
“Apa ada masalah? Bicaramu seperti akan pergi jauh.” Kata Nyonya Goo
“Hidrosefalus... tekanan normal dengan sekunder Alzheimer. Diagnosisnya sekitar enam bulan lalu.” Ucap Tuan Cha
“Makanya Apa kau mendesak agar Woo Hyun masuk? Lakukan apapun dan semua yang kita bisa. Woo Hyn yang sangat kau harapkan akan datang Dan Se Hyun akhirnya mulai sadar.” Kata Nyonya Goo terlihat shock
“Aku akan bertahan selama aku bisa. Jangan khawatir.” Kata Tuan Cha menyakinkan.
“Jangan hanya bertahan, tapi Kau harus mengalahkannya. Apa yang pernah kau lakukan untuk Se Hyun dan Woo Hyun, dan aku? Mulai sekarang jadilah ayah dan suami yang baik. Kau tak berhak sakit sampai melakukannya dengan baik.” Tegas Nyonya Goo tak ingin kehilangan suaminya. 
Nyonya Goo berdiri sendirian di atap, teringat kembali yang dikatakan Woo Hyun.
“Alzheimer dengan peluang sembuh. Tapi kondisi penyakit tak bisa diduga jadi keluarga harus membantu Dan selalu waspada.”
Nyonya Goo langsung duduk menangis mengetahui keadaan suaminya yang ditutupi. 



Reporter Joo dan Reporter Nam sudah menunggu didepan gedung, melihat Yoo Joon datang dengan CEO Han dan Sung Hoon mereka langsung menyambutnya dan langsung mengambil gambar. Yoo Jung melihat gedungnya tak percaya kalau didepanya kantor Yoo Jeong Entertainment yang baru.
“Apa kau Pertama kali melihatnya, Yoo Jeong?” ucap CEO Han bangga.
“Yoo Jeong, saat melihat gedung ini, aku merasa sudah sukses besar.” Kata Sung Hoon.
“Aku takkan merasa seperti ini kalau hanya milikku. Tapi karena milik kita, aku merasa terharu dan hampir menangis.” Ucap Yoo Jung.
“Mei depan, kita akan daftarkan perusahaan di pasar saham dan membuka cabang di luar negeri.” Kata CEO Han penuh semangat.
“Aku akan membantu manajemennya sebagai eksekutif.” Ucap Sung Hoon, Yoo Jung ingin tahu akting Sung Hoon kedepanya.
“Apa kau atau aku bisa hidup tanpa akting? Tentu saja akting adalah prioritas.” Ejek Sung Hoon.
“Sung Hoon punya bakat bekerja dan membuat orang merasa tenang. Aku hanya memberinya pekerjaan untuk memanfaatkan bakatnya.” Ucap CEO Han bangga.
“Jadi Kapan kita pindah?” tanya Yoo Jung tak sabar. CEO Han mengatakan  Setelah pernikahan Yoo Jung maka  segera mulai merelokasi.
“Maka aku akan membantu interiornya sambil mempersiapkan pernikahanku.” Kata Yoo Jung penuh semangat.
“Baik. Ayo pergi melihat perabot dan perlengkapan makan bersama.” Ucap CEO Han penuh semangat.
“Ini awal yang baru untuk Yoo Jeong dan perusahaan juga.” Ucap Sung Hoon. Reporter Nam mengajak foto untuk merayakan awal yang baru, Mereka pun foto bersama sambil berteriak , "awal yang baru".


Yoo Jung dan CEO Han pergi berbelanja milih barang-barang untuk ada di gedung baru mereka.  Yoo Jung terlihat senang melihat piring dan gelas lalu memilih cangkir lima buah untuk para tamu, CEO Han mengeluh mendengarnya menurutnya mereka butuh 10 buah.
“Ini mangkuk untuk Ramen... Ayo.. Tiap warna satu.” Ucap Yoo Jung penuh semangat memilih mangkuk. Mereka terlihat penuh semangat memilih semua prabotan di dalam rumah.
“Wah... Aku tak mau lagi melakukanya lagi, Pernikahanku sudah sederhana tapi sangat melelahkan.” Keluh Yoo Jung
“Hiduplah dengan baik agar cukup sekali seumur hidup.”komentar CEO Han. Yoo Jung pun yakin kalau harus melakukanya.
“Apa Semua persiapan sudah selesai?” tanya CEO Han. Yoo Jung mengaku  baru mulai yang mendasar dan sederhana dan Sisanya dikerjakan setahap demi setahap.
“Itu semua sangat romantis dan menyenangkan. Terutama membayangkan aku akan hidup bersama Woo Hyun, itu membuatku penasaran dan penuh antisipasi.” Ucap Yoo Jung penuh semangat.
“Tapi Yoo Jung...  Ketua Cha Choego Group memberi penawaran besar.” Kata CEO Han. Yoo Jung ingin tahu Penawaran apa
“Choego Group ingin mengambil alih Yoo Jeong Entertainment. Dan dijadikan anak perusahaan, dia tanya pendapat kita.” Jelas CEO Han.
“Menurutku sebaiknya kita tolak.” Ucap Yoo Jung. CEO Han mengaku Pendapatnya juga sama.
“Kalau kita terima penawarannya kondisi kita mungkin akan lebih baik. Tapi meski banyak kekurangan, aku ingin kita ciptakan Yoo Jeong Entertainment kita sendiri.” Ucap Yoo Jung
“Terima kasih, Karena sependapat denganku.” Komentar CEO Han dengan senyuman.
“Eonni. Kita bisa menghemat biaya pernikahan. Jadi uangnya...” kata Yoo Jung. CEO Han pikir gunakan dengan baik. Yoo Jung senang lalu meminta agar memberikan padanya. Joo Won yang mengemdikan mobil tersenyum bahagia. 


Nyonya Ahn terlihat shock mendengar keadaan suaminya. Nyonya Goo memberitahu kalau Tuan Cha melawannya sendiri selama enam bulan dan Tak ada yang tahu bahkan ke RS Hankook sendiri tanpa sekretarisnya. Nyonya Ahn mengerti Jadi itu yang membuat Woo Hyun berubah pikiran.
“Kupikir dia melakukannya demi Yoo Jeong. Tapi Woo Hyun sangat pengertian.  Kau Katakan saja kalau ada yang bisa dibantu.” Kata Nyonya Cha prihatin.
“Aku harus membantu Se Hyun dan Woo Hyun di perusahaan untuk mengurangi beban ketua. Kau bantu aku mengurus galeri seni.” Ucap Nyonya Goo
“Apa Itu sebabnya kau memanggilku ke sini? Aku tak tahu banyak untuk membantu.” Kata Nyonya Ahn.
“Datanglah pagi hari dan belajar bekerja.” Kata Nyonya Goo. Nyonya Goo menganguk kalau akan melakukan apa saja.
“Aku jahat padamu dan kini aku minta bantuanmu saat membutuhkan. Maaf.” Kata Nyonya Goo merasa bersalah.
“Yang lalu, sudah berlalu.... Dan ini keluarga Woo Hyun dan Hanya itu yang jadi fokusku.” Ucap Nyonya Ahn.
“Ya. Berpikirlah seperti itu... Untung pernikahan Woo Hyeon dipercepat.” Kata Nyonya Goo senang
“Woo Hyun dan Yoo Jung punya takdir yang istimewa. Petugas damkar yang menyelamatkan Woo Hyeon dari kebakaran adalah ayah Yoo Jeong. Selama ini Woo Hyeon memanggilnya ayah, ayah tapi Tak tahu kalau dia adalah ayah Yoo Jeong.” Cerita Nyonya Ahn
Diam-diam Se Hyun mendengar dari depan pintu sebelum masuk. Nyonya Goo tak percaya mendengar cerita Nyonya Ahn. 



Tuan Yoon menyapa pelanggan yang baru datang melihat pelangan yang  baru pertama kali datang lalu bertanya ingin pesan apa. Tuan Cha pikir Sebaiknya memberi salam sebelum bersantap. Tuan Yoon bingung ada apa dengan pelanganya.
“Aku seharusnya datang lebih cepat. Aku terlambat... Aku ayah Woo Hyeon.” Ucap Tuan Cha. Tuan Yoon melonggo kaget
“Ketua Cha? Maaf aku tak tahu... Silakan duduk.” Kata Tuan Yoon menyapa dengan sopan.
“Aku hanya melakukan yang seharusnya dan Woo Hyun yang tak lupa dan menjagaku. Kau menggantikanku sebagai ayah pada saat aku tak bisa.” Ucap Tuan Cha
“Dia anak yang baik dan berhati lembut.” Puji Tuan Yoon 

Saat itu Yoo Jung datang ke restoran, meminta makan. Tuan Yoon terlihat gugup tak bisa memberitahu kalau Tuan Cha datang. Yoo Jung binggung ada apa dengan wajah ayahnya dan kaget melihat ayah mertuanya yang datang lalu menyapa Tuan Cha dengan sopan.
“Aku datang menemui ayahmu tapi juga bisa bertemu denganmu. Waktunya sangat tepat.” Kata Tuan Cha ramah
“Seharusnya aku menemuimu untuk memberi salam.” Kata Yoo Jung 
“Tidak... Aku bukan ayah yang pantas menerima salam lebih dulu. Selamat atas pernikahanmu.” Ucap Tuan Cha. Yoo Jung pun mengucapakan Terima kasih.
“Ketua, kau akan datang juga, kan?” tanya Yoo Jung. Tuan Cha mengaku Woo Hyun belum mengundangku.
“Kalau Woo Hyeon setuju, maka aku akan datang.” Kata Tuan Cha. Yoo Jung pun menganguk mengerti dengan wajah gugup.
“Aku Mohon kehadirannya.” Ucap Yoo Jung. Tuan Cha pikir Mobilnya sudah  menunggu di luar, berjanji akan datang lagi.
“Bagaimana kalau makan dulu sebelum pergi?” kata Tuan Yoon, Tuan Cha menolak dan pamit pergi.
“Kukira dia dingin dan menakutkan.” Komentar Yoo Jung tegang, Tuan Yoon juga berpikiran yang sama. 

[Rapat Eksekutif Choego Group]
Tuan Cha masuk ruangan bersama dengan Nyonya Goo, Se Hyun dan juga Woo Hyun. Sek Kim memberitahu  Yayasan Medis Choego, dan Yayasan Kesejahteraan Choego, untuk penunjukan kepala direktur baru maka mreka mulai rapat eksekutif Choego Group.
“Semuanya sudah tahu maka  saya tak perlu menjelaskan panjang lebar. Agenda hari ini adalah persetujuan atas penunjukan kandidat baru Cha Woo Hyeon sebagai kepala direktur Yayasan Medis Choego dan Yayasan Kesejahteraan Choego. Apa ada yang keberatan?” tanya Tuan Cha
“Tolong jelaskan kebijakan manajemen dan visi Anda untuk kedepannya.” Tanya salah satu pemegang saham
“Baik, untuk kedepannya, saya akan lakukan yang terbaik, dalam manajemen saya Dan untuk yayasan, sebanyak mungkin mengenai kesejahteraan karyawan. Dan pandangan Anda mengenai kontribusi sosial. “ucap Woo Hyun dengan sangat yakin. Dokter Ahn yang ikut duduk dalam ruangan terlihat bangga.
“Baik, akan kami umumkan hasil konsesus terkait penunjukan Cha Woo Hyeon sebagai kepala direktur.” Ucap Hasil pemungutan suara adalah... 10 dari 12 Personel Manajemen Choego Group, mayoritas menyatakan setuju, maka dengan ini saya umumkan Cha Woo Hyeon sebagai kepala direktur.” Kata Sek Kim.
“Mari kita dengar dari kepala direktur yang baru, Cha Woo Hyeon.” Kata Sek Kim. Tuan Cha pun mempersilahkan anaknya.
“Saya akan melakukan yang terbaik. Mohon bantuan dan dukungannya.” Ucap Woo Hyun. Dokter Ahn tak bisa menahan bahagia memberikan tepuk tangan, semua petinggi pun ikut memberikan tepuk tangan. 


Woo Hyun sudah mendapatakan ruangan sendiri, salah satu pegawainya memberitahu laporan evaluasi bisnis Yayasan Kesejahteraan tahun lalu. Dokter Ahn dengan penuh semangat memberikan  hasil evaluasi Yayasan Medis lalu menyadarkan diri kalau harus jaga sikap.
“Untuk farmasi, karena obat baru yang sedang dikembangkan sukses, harga saham melonjak dan kondisinya sangat baik.... Pak.” Ucap Dokter Ahn berusaha sopan.
“Mulai tahun depan, dua kali dalam sebulan,aku ingin dua yayasan berkolaborasi memberikan pengobatan gratis bagi mereka yang tak memiliki asuransi kesehatan.” Ucap Woo Hyun
“Bagaimana cara menyaring dan menentukan penerimanya?”kata rekan kerjanya.
“Bagaimana kalau kita minta pusat kesejahteraan masing-masing wilayah memasang sistem tiket?” kata Wooo Hyun
“Aku bisa... maksudku.. Aku akan melaksanakannya.” Ucap Dokter Ahn penuh semangat.
“Kalau begitu, wakil direktur, tolong ditangani dengan baik.” Kata Woo Hyun. Dokter Ahn menganguk mengerti dengan wajah penuh semangat memberitahu kalau jabatan adalah Wakil direktur.

Woo Hyun menerima pesan dari Yoo Jung “Woo Hyeon, apa kau sibuk?” lalu membalas menanyakan keberadaan pacarnya sekarang apakah sibuk.
“Aku membantu di restoran ayahku.” Tulis Yoo Jung
“Kau ingat kita harus latihan di taman, kan?” balas Woo Hyun. Yoo Jung mengaku sudah pasti ingat.
“Aku kangen makanan buatan ayah.” Tulis Woo Hyun. Yoo Jung menawarkan untuk mengantarkan pada Woo Hyun.
“Dan kini mendadak aku juga rindu padamu. Aku akan ke sana sekarang.” Kata Woo Hyun 

Woo Hyun dan Yoo Jung akhirnya berada direstoran melayani pelanggan yang sangat penuh, beberapa orang bahkan meminta foto dengan Yoo Jung. Tuan Yoon yang risih meminta mereka pergi saja. Yoo Jung mengaku Besok tak ada pekerjaan jadi bisa lebih lama. Woo Hyun pikir  masih senggang karena besok masuk kerja sore.
“Cepat pergi. Jangan khawatir.” Ucap Tuan Yoon lalu memberikan uang pada anaknya.
“Ayah tahu penghasilanmu lebih besar, tapi ini uang saku dari ayah. Jadi Beli makanan yang enak...Kau Terima saja.” Kata Tuan Yoon memaksa.
“Sudah lama aku tak mendapat uang saku dari ayah.” Ucap Yoo Jung bahagia. Tuan Yoon menyuruh keduanya pergi saja dan mengucapkan Selamat berkencan.


Yoo Jung menghitung barang-barang yang dibutuhkan kalau berkomentar kalau harganya mahal sekali. Woo Hyun bertanya apakah ia tak perlu melamarnya karena Katanya wanita hatinya sakit kalau pria tak melamar.
“Kalau kau lakukan, aku pasti suka tapi tak ada waktu karena kau sibuk Dan kita sudah punya banyak kencan istimewa.” Ucap Yoo Jung santai
“Jadi Maksudnya kau minta dilamar atau tidak?” keluh Woo Hyun kesal
“Kalau begitu, daripada lamaran, bagaimana kalau janji pernikahan? Tak ada pemimpin prosesi dan hanya keluarga berkumpul. Jadi lebih baik kalau ada janji pernikahan istimewa.” Ucap Yoo Jung. Woo Hyun bingung dengan janji pernikahan
“Bukan yang biasa seperti, hingga maut memisahkan. Tapi Sesuatu seperti janji tulus pada satu sama lain, setiap harinya. Sebagai contoh, tunggu sebentar.” Kata Yoo Jung mencari contoh di internet. 


Keduanya duduk di restoran, Woo Hyun sudah siap menulis tapi menurtnya menulis janji pernikahan lebih sulit dari pelajaran manajemen. Yoo Jung juga merasa kalau sulit.
“Tapi pikirkan baik-baik sebelum menulisnya karena harus menepatinya selamanya.” Ucap Yoo Jung.
Woo Hyun mengingat saat pertama kali bertemu dengan Yoo Jung yang dianggap sebagai pencuri mobil lalu Yoo Jung menyakinkan dengan poster yang ada diminimarket sebagia model dan juga artis.
“Walau istriku yang agak ceroboh namun optimis dan berhati mulia melakukan kesalahan, aku takkan marah atau menyalahkannya. Aku akan menjadi suami yang pengertian dan selalu membantu.” Tulis Woo Hyun
“Untuk suamiku yang tak memiliki kenangan bersama keluarga, akan kuhabiskan waktu sebanyak mungkin bersamanya untuk menciptakan kenangan. Dan sesibuk apapun, kami akan berlibur bersama sedikitnya sekali dalam sebulan.” Tulis Yoo Jung mengingat kenangan dengan Yoo Jung.
Woo Hyun mengingat saat Yoo Jung yang datang ke rumahnya saat mabuk bahkan muntah di bajunya.
“Istriku menyukai alkohol walaupun tak pandai minum. Walau dia pulang larut malam mabuk berat, aku takkan mengubah sandi pintu luar. Aku akan merawatnya dan menidurkannya dengan nyaman. Dan keesokan paginya aku akan membuatkan sup anti pengar” Tulis Woo Hyun
Yoo Jung menginta saat Woo Hyun marah karena membuat solusi tanpa bertanya dengan mengirimkan sejumlah 15 miliar dengan mudahnya padahal itu bukan 1,5 juta.
“Apapun itu, takkan kuputuskan sendiri. Akan kudiskusikan dengan suamiku. Dan aku pasti takkan menanda-tangani jaminan atau kontrak apapun.” Tulis Yoo Jung 



Keduanya kembali menaiki mobil, Yoo Jung bertanya apakah Woo Hyun tak lelah berpikir kalau Latihan bisa besok saja. Woo Hyun menagku tak tahu bagaimana jadwalnya karena jadi harus hari ini. Yoo Jung tahu kalau ada pekerjaan di klinik dan di perusahaan jadi pasti lelah.
“Kesehatan ketua bermasalah.” Kata Woo Hyun, Yoo Jung kaget mendengarnya.
“Tak heran. Dia tampak lemah dan menurutku aneh.” Kata Yoo Jung. Woo Hyun binggung karena itu artinya bertemu ketua Cha.
“Dia datang ke restoran ayahku. Katanya memberi salam pada ayahku.” Cerita Yoo Jung. Woo Hyun tak percaya mendengarnya.
“ Aku tak tahu dia di sana makanya aku tak siap memberi salam padanya. Aku tanya apa dia akan hadir di pernikahan. Katanya kau belum mengundangnya, Ketua bilang begitu. Bahwa dia ayah yang tak pantas. Aku merasa aneh. Kau akan mengundangnya ke pernikahan, kan?” ucap Yoo Jung, Woo Hyun hanya bisa diam saja. 


Sesampai dipakiran, Woo Hyun pikir  akan nyalakan lampu dan memeriksa temperaturnya lalu meneleponnya jadi meminta Yoo Jung agar menunggu dimobil saja. Yoo Jung pikir tak masalah. Woo Hyun tetap meminta Yoo Jung untuk masuk setelah menelpnya. Yoo Jung merasa tak apa-apa.

“Apa gara-gara aku menyebut ketua makanya jadi tak nyaman? Dia baik saja, kan?” ucap Yoo Jung bingung akhirnya melihat foto-foto di ponselnya saja dan menghapus beberapa foto.
Akhirnya Yoo Jung gelisah karena Woo Hyun belum ada telepon akhirnya memilih untuk membaca berita. Setelah lama menunggu, Yoo Jung tertidur pulas tapi Woo Hyun belum menelpnya akhirnya memilih untuk masuk saja. 


Dengan senter Yoo Jung masuk taman sambil memanggil Woo Hyun tapi tak ada sahutan, saat itu mulut Woo Hyun melonggo ternyata Woo Hyun mempersiapkan kejutan dengan foto-foto kenangan mereka saat pertama kali bertemu melakukan kencan pura-pura
“Sampai saat ini... Kenangan terindah dalam hidupku adalah saat bersamamu. Masa paling bahagia dalam hidupku. Maukah kau mendampingiku?” ucap Woo Hyun melamarnya. Yoo Jung berkaca-kaca mendengarnya, lalu mereka berpelukan. 
Bersambung ke episode 16
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar