PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 10 Desember 2018

Sinopsis Fluttering Warning Episode 11 Part 1

PS : All images credit and content copyright : MBN

Woo Hyun dalam ruangan terlihat memikirkan sesuatu melihat artikel di koran lama [Hilangnya Wadah Plastik adalah Bukti Penting Pembakaran] wajahnya terlihat sangat serius.
[Klinik Dermatologi dan Bedah Plastik VIP]
Dokter Ahn masuk ruangan memberitahu Woo Hyun karena ada sesuatu yang tak bisa dipercaya. Woo Hyu ingin tahu ada apa. Dokter Ahn menceritakan Pagi ini sedang perjalanan ke klinik tiba-tiba pemilik gedung meneleponnya.
“Bulan depan kita harus sudah keluar dari klinik. Dia akan menanggung sewa, renovasi, ongkos pindah, biaya kontrak dan semuanya!” ucap Dokter Ahn.
“Kenapa tiba-tiba bilang begitu?” tanya Woo Hyun binggung. Dokter Ahn juga binggung karena Sangat mendadak.
“Aku tak mengerti apa masalahnya. “ kata Dokter Ahn. Woo Hyun pikir  Gedung ini dijual pada orang lain.
“Aku juga menyelidikinya, Tapi tak dijual. Aku kenal pemilik gedung sudah dua tahun lebih. Dia pasti takkan berbuat seperti itu.” Ucap Dokter Ahn yakin
Istri Dokter Ahn masuk memberitahu kalau ada pasien menunggu. Woo Hyun pun mempersilahkan masuk. Dan Dokter Ahn bergegas keluar dari ruangan.Woo Hyun memikirkan sesuatu seperti merasa kalau dibalik semua ini adalah tindakan Hye Joo. 


Sung Hoon memberikan minum untuk Yoo Jung, suasana terasa tak nyaman. Sung Hoon akhirnya mulai berbicara tapi Yoo Jung menyela mengaku kalau Tak bisa menerima perasaan Sung Hoon  sama seperti menarik batas dan menjauhinya.
“Apa menunjukkan perasaanku padamu berarti kau harus menarik batas?” ucap Sung Hoon tak bisa terima begitu saja.
“Sung Hoon... Bagiku berbeda.” Akui Yoo Jung tak ingin dianggap memberikan harapan.
“Aku tak memintamu langsung menerima perasaanku. Aku ingin berhenti hanya memandangmu. Apa tak bisa kita kembali seperti sebelumnya?” ucap Sung Hoon lalu keluar dari ruangan.
“Dia tahu hanya dia temanku.” Keluh Yoo Jung sedih karena hubungan tak baik. 


Woo Hyun memberitahu pasien dengan kulit kering jadi  harus menjaganya tetap lembab meminta agar  Jangan mandi menggunakan air panas atau mandi terlalu lama.
Sementara di Gedung “Kanghan” Sek memberitahu Hye Joo kalau  kepala produksi sudah datang. Hye Joo meminta agar membawanya masuk ke dalam ruangan. Kepala Produksi menyapa Hye Joo mengaku  Sebuah kehormatan dapat bertatap muka dengan Direktur. Hye Joo pun mempersilahkan duduk.
“Untuk model toko bebas pajak gunakan Aktor Seong Hoon.” Ucap Hye Joo
“Baik. Kami sudah berencana untuk mengajaknya bekerja sama. Kejelianmu sangat mengagumkan.” Kata Kepala Produksi
“Pak kepala, aku minta kontak pribadi Seong Hoon. Aku akan menghubunginya langsung.” Ucap Hye Joo. Kepala Produksi sedikit kaget tapi akhirnya akan mengirimkanya.
“Baik. Laksanakan secepatnya dan Aturkan rapat dengan Ketua Tim Kang Yoon dari Choego Group.” Kata Hye Joo pada Sekertarisnya. 


Manager memberitahu CEO Han kalau mereka mendapat kontrak iklan untuk Aktor Seong Hoon, tapi ini... CEO Han binggung dengan nada bicara Manager seperti aneh.  Manager memberitahu Iklan untuk salah satu toko bebas pajak Kanghan. CEO Han kaget.
“Mereka di tengah proses gugatan terhadap Yoo Jung. Tapi akan menggunakan Seong Hoon sebagai model? Sangat menakjubkan. Tak bisa dipercaya.” Ucap CEO Han lalu berpikir akan mengurusnya. 

“Sung Hoon, kenapa ke sini?” ucap CEO Han melihat Sung Hoon datang.
“Aku cuma lewat. Dan ada yang ingin kubahas denganmu.” Kata Sung Hoon. CEO Han mengajak masuk ruangan saja dan bertanya ada pada yang dikatakan.
“Noona, apa Yoo Jeong pernah bilang sesuatu padamu?” tanya Sung Hoon. CEO Han mengaku tak ada yang spesifik.
“Kalian saling cerita hal-hal yang tak kalian ceritakan padaku. Sejak bertemu Cha Woo Hyun, banyak yang tak diceritakan Yoo Jeong padaku.” Ucap CEO Han
“Noona. Aku... sepertinya tak suka orang lain berada sangat dekat dengan Yoo Jung.” Akui Sung Hoon.
“Apa kau... suka pada Yoo Jung?” tanya CEO Han kaget. Sung Hoon hanya terdiam. 

Woo Hyun bertemu dengan ayahnya meminta agar berhenti sekarang karena sudah mengkatakan akan melawan bila Tuan Cha lakukan sesuatu yang belum disetujui. Tuan Cha tiba-tiba menatap serius mengaku  Selama ini tak bisa mengatakan hal ini walau sekali.
“Sebagai orangtua dan sebagai manusia, kesalahanku padamu dan pada ibumu terlalu banyak. Terimalah permintaan maafku.” Kata Tuan Cha
“Ada waktu yang tepat untuk minta maaf. Tapi Ini Sudah terlambat dan Aku tak bisa menerimanya.” Kata Woo Hyun
“Aku tahu, memaafkanku takkan mudah karena lukamu terlalu dalam dan lama. Tapi kau tak bisa mengubah faktanya kau adalah anakku. Bila ayah dan anak bertarung dengan kotor dan saling menghancurkan, apa yang akan berubah?” ucap Tuan Cha.
“Kalau kau janji akan memutus semua hubungan denganku dan membiarkanku menjalani hidupku, maka aku akan berhenti melawanmu.” Tegas Woo Hyun.
“Dunia tetap akan mengusikmu karena mereka tahu kau anakku... Baiklah kalau begitu...Apa Kita bisa bernegosiasi? Kalau kau datang padaku dan hidup sebagai anakku, maka akan kuselesaikan masalahmu dengan Hye Joo dan mengakui Yoon Yoo Jung. Dan kau boleh memimpin bisnis yayasan medis sesuai kehendakmu.” Kata Tuan Cha
“Aku tak membuat kesepakatan seperti ini.... Aku salah datang ke sini.” Keluh Woo Hyun kesal sendiri. 


Dokter Ahn keluar ruangan bertanya apakah Jadwal pasien perawatan hari ini sudah selesai. Istrinya meminta pegawainya agar membereskan  area VIP perlu agar bisa berbicara dengan suaminya. Setelah itu memberitahu suaminya kalau besok tak ada satu pasien pun.
“Kapan kau bisa mendapat pasien sebanyak Woo Hyun?” keluh Istrinya.
“Bukan baru-baru ini saja... Kenapa tiba-tiba membandingkan kami? Saat ini kepalaku sudah sangat menyiksaku.” Balas Dokter Ahn.
“Bukannya kau tak berbakat tapi Kau cuma tak punya pasien jadi agak iri.” Komentar Istrinya.
“Woo Hyun dan aku, waktu pertama praktek bersama, Nyonya Choego Group berusaha menutup klinik dan melibatkanku dalam kasus sederhana yang dia klaim malapraktik.” Cerita Dokter Ahn.
“Benarkah? Wah... Mereka sangat menakutkan! Lalu mestinya kau minta kompensasi pada mereka, kan?” ungkap Istri Dokter Ahn.
“Dulu Woo Hyun mengungkap semuanya, dan menyelesaikannya dengan mengorbankan semua miliknya. Dia memberiku uang deposit dan semua peralatan. Makanya dia bekerja menjadi dokter di klinik orang. Woo Hyeon sudah cukup memberiku kompensasi. Aku tak ingin memberitahumu karena sangat memalukan.” Ungkap Dokter Ahn.
“Kalau begitu tak masalah... Tapi apa salahnya aku tahu kalau Woo Hyun anak ketua Choego Group sampai kalian sangat merahasiakannya?” ucap Istri Dokter Ahn.
“Sejak kami SMP, dibandingkan kematian dia lebih benci dunia tahu hal itu. Lalu Apa harus kuceritakan pada semua orang?” kata Dokter Ahn.
“Itu benar. Aku sangat marah dan merasa dikhianati sampai ingin mengusirmu. Tapi karena kau bisa menyimpan rahasia dan sangat setia, akhirnya kuabaikan.” Kata Istri Dokter Ahn.
“Walau muncul artikel gila, jangan bersikap seolah kau tahu. Jangan tanya aku lagi atau meributkannya.” Tegas Dokter Ahn. Istrinya mengerti.
“Tapi sebenarnya apa yang terjadi dengan Woo Hyun dan Yoo Jung? Apa Mereka benar-benar putus? Setengah pasien hilang setelah artikel perpisahan mereka muncul.” Keluh Istri Dokter Ahn.
“Apa itu yang penting sekarang?! Pokoknya, cara mereka memandang satu sama lain sudah pasti bukan seperti orang yang sudah berpisah.” Ucap Dokter Ahn. Istrinya juga merasakan hal yang sama. 


Yoo Jung merasa lapar lalu membuka pintu kulkas dan kebingungan karena tak ada apapun. Ia membuka kulkas lainnya isinya kosong melompong lalu mengomel karena Seharusnya setelah menghabiskan semua makanannya maka kulkas diisi lagi. Saat itu Yoo Joon masuk rumah merasa kedinginan.
“Apa kau? Apa kau pencuri isi kulkas? Pasti ada pencuri masuk, Tak ada yang bisa dimakan. Aku Lapar.” Ucap Yoo Jung pada anaknya.
“Noona, Apa kau tahu ini sudah lewat berapa hari? Lalu Apa Kau mau camilan malam?” kata Yoo Joon. Yoo Jung tersenyum berpikir kalau kali ini boleh saja. 

Yoo Jung terlihat bahagia ramyun, Yoo Joon pun meminum bir dengan sang kakak memujinya. Yoo Jung membahas Yoo Joonbenar-benar akan sekolah ke luar negeri mengaku tak ingin adiknya pergi dan tetap bersamanya.
“Kalau pria memutuskan sesuatu, maka harus dilakukan. Itu pria sejati.” Kata Yoo Joon.
“Wahh.... Joon sudah dewasa.” Puji Yoo Jung mengoda. Yoo Joon dengan bangga kalau sudah dewasa.
“Tapi kapan kau akan berdamai dengan ayah?” kata Yoo Joon. Yoo Jung terdiam dan tiba-tiba merasa kenyang sekali.
“Berdamailah dengan ayah, agar aku bisa tenang sekolah di luar negeri.” Pinta Yoo Joon. Yoo Jung terdiam memilih untuk masuk kamar.


Seung Ho melihat temanya terlihat gugup bertanya apakah Pertemuannya lancar. Woo Hyun memberitahu kalau ayahnya hanya minta maaf atas selama ini. Seung Ho tak bisa berkata-kata menurutnya Tuan Cha  memberi pukulan serius.
“Mungkin karena dia konglomerat, tapi langkah pertamanya bukan main.” Ungkap Seung Ho
“Aku sempat hampir goyah. Mulai sekarang kau akan sering diganggu.” Kata Woo Hyun
“Aku akan menghadapi Choego Group. Apa situasinya akan berhenti mengganggu? Aku juga sedang mempersiapkan diriku” tegas Seung Ho
“Apa mengungkapkan kebakaran dapat dianggap serangan?” ucap Woo Hyun
“Harus kita coba. Kita sudah bertekad, lihat saja nanti. Selain itu, Aku paham keteguhan hatimu, tapi ekspresimu harus lebih santai.” Pinta Seung Ho melihat Woo Hyun terlihat sangat tegang. 


Yoo Jung melihat CEO Han ada diruangan dan terlihat gugup, lalu akhirnya masuk ke ruanganya. CEO Han terlihat kaget melihat Yoo Jung benar-benar keluar dari rumah. Yoo Jung pikir tak bisa mengurung diri di kamar selamanya.
“Aku harus memulihkan energiku dan perlahan-lahan kembali bekerja.” Kata Yoo Jung
“Sekarang kau seperti Aktris Yoon Yoo Jung.” Puji CEO Han. Yoo Jung meminta maaf pada CEO Han.
“Kenapa minta maaf padaku? Sudah cukup kalau kau tahu.” Kata Yoo Jung
“Eonni, Yoo Joon akan sekolah ke luar negeri. Dia ingin belajar manajemen di luar negeri.” Kata Yoo Jung memberitahu.
“Dia seperti anak kecil, tapi rupanya sudah dewasa.” Kata CEO Han tak percaya
“Dia sudah dewasa... tapi Dia akan baik saja, kan?” ucap Yoo Jung khawatir.
“Tentu. Aku mengawasinya selama menjalankan tugas dariku, dia bisa dipercaya.” Kata CEO Han menyakinkan.
“Ini dokumen soal pendidikannya. Tolong diperiksa. Aku tak tahu apa-apa soal ini.” Ucap Yoo Jung
CEO Han berjanji akan memeriksa jadi meminta agar Jangan khawatir. Yoo Jung mengucapkan Terima kasih da akan beli kebutuhan Yoo Joon untuk di luar negeri serta mencari udara segar. CEO Han pikir itu ide bagus dan Yoo Jung harus melakukanya.  Yoo Jung sebelum pergi memberikan tanda cinta tangannya,CEO Han hanya bisa tersenyum melihatnya. 


Sung Hoon akan masuk gedung, tapi melihat Yoo Jung keluar dari ruangan CEO Han buru-buru bersembunyi. Yoo Jung menelp Joo Won kalau keluar sekarang jadi meminta menyiapkan mobil.  CEO Han melihat Sung Hoon masuk ruangan bertanya ada apa.
“Noona... Direktur pelaksana Hotel Kanghan yang mengumumkan bertunangan dengan Cha Woo Hyun, kan? Dia menghubungiku.” Kata Sung Hoon.  CEO Han memastikan kalau yang dimaksud Kang Hye Joo.
“Ya. Katanya kami harus bertemu karena akan memberiku kontrak iklan Kanghan. Situasi macam apa ini?” Kata Sung Hoon.
“Baik. Akan kuurus... Dia tak bilang apa-apa selain itu, kan?” tanya CEO Han. Sung Hoon mengelengkan kepala. 

Tuan Yoon sedang melayani pelanggan di restoranya, Yoo Joon melep ayahnya memastikan kalau ayahnya baik saja dan sehat.  Tuan Yoon malah berpikir anaknya yang sakit karena menelpnya. Yoo Joon mmberitahu kalau akan sekolah ke luar negeri. Tuan Yoon kaget.
“Aku akan sekolah ke luar negeri, Ke negara asing.” Ungkap Yoo Joon.
“Lalu kakakmu bagaimana? Kau harus melindunginya.” Kata Tuan Yoon panik
“Sekarang ayah yang harus melindunginya. Ayah, tak bisakah sekarang berbaikan dengan noona?” pinta Yoo Joon.
“Tak ada yang perlu diselesaikan... Semua salah ayah.” Ucap Tuan Yoon.
“Kalau ayah dekati sedikit lagi, maka noona akan pura-pura tak punya pilihan dan memaafkan ayah. Aku akan mengatur pertemuannya, jadi ayah harus datang. Mengerti? Kau Harus melakukan” kata Yoo Joon.
Tuan Yoon tak ingin membahasnya menyudahi telpnya karena banyak pelanggan. 

Woo Hyun pulang ke rumah melihat sepatu wanita didepan rumah seperti tahu kalau ada yang datang. Nyonya Han menyapa anaknya yang baru pulang, Woo Hyun bertanya apakah perjalanannya menyenangkan. Nyonya Han mengaku rasanya seperti pergi berbulan madu lagi.
“Belakangan kau pasti sangat sibuk, jadi Banyak sekali debu.. Lalu anaku.. Apa ini?” tanya Nyonya Han melihat surat kalau Woo Hyun akan pergi ke Afrika.
“Woo Hyeon... Apa harus kau melakukan ini?” kata Ibu Woo Hyun khawatir.
“Aku tak ingin orang di sekitarku tersakiti lagi.” Ucap Woo Hyun. Ibu Woo Hyun mengaku ingin anaknya tersakiti.
“Ibu bilang takkan membiarkan mereka lolos begitu saja. Ibu bilang akan balas dendam” kata Woo Hyun
“Ibu yang melakukannya dan Bukan menyuruhmu melakukannya.” Tegas Ibu Woo Hyun
“Tekadku sudah bulat.” Ungkap Woo Hyun. Ibu Woo Hyun ingin tahu apa yang dikerjakan tapi bisa mengerti.
“Akan ibu lakukan keinginanmu.” Kata Ibu Woo Hyun. Woo Hyun pun mengucapkan Terima kasih. 


CEO Han datang menemui Hye Joo di tempat latihan golf, lalu berkomentar tempat ini bukan kantornya, lalu menyindir Apa pantas meminta orang datang. Hye Joo meminta Sek agar meninggalkan mereka berdua.
“Kau sudah tahu, tapi aku sedang mempersiapkan pertunanganku dengan Woo Hyun. Belakangan ini aku sangat sibuk.” Ucap Hye Joo bangga.
“Kudengar kau secara pribadi menghubungi Seong Hoon menawarkan pekerjaan iklan. Walaupun, jelas-jelas dia memiliki agensi.” Komentar CEO Han sinis.
“Aku berpikir untuk terjun ke bisnis hiburan... Aku ingin merekrutnya.” Kata Hye Joo
“Sung Hoon pemegang saham di Yoojeong Entertainment, dia akan bergeming. Kau setidaknya harus mempertahankan etika dasar bisnis.” Tegas CEO Han
“Kau CEO perusahaan yang aktrisnya bercitra buruk karena melanggar kontrak iklan. Lucu mendengar kau bicara soal etika bisnis.” Ejek Hye Joo
“Mulai sekarang, semua artis di Yoojeong Entertainment takkan tanda tangan kontrak apapun atau membintangi iklan Kanghan Group. Kami juga takkan menerima tawaran investasi atau proyek dari Kanghan.” Tegas CEO Han akan berjalan pergi.
“Kau menerima investasi dari Choego Group, kan? Kalau kau tak bisa menepati janji soal investasi tersebut, aku berpikir untuk mengambil alih Yoojeong Entertainment.” Kata Hye Joo
“ Itu takkan terjadi.” Tegas CEO Han lalu benar-benar melangkah pergi.
“Dia hanya menjalankan perusahaan kecil, untuk apa sangat modis?” komentar CEO Han sinis. 


Yoo Jung melamun dalam kamarnya mengingat saat bersama Woo Hyun menari lalu saling berpelukan. Seperti kenangan dengan Woo Hyun tak bisa hilang dari ingatanya. Saat itu Yoo Joon keluar kamar membawa banyak kotak, Yoo Jung bertanya kenapa adiknya membawanya.
“Ada beberapa yang harus kubereskan, jadi kubawa.” Ucap Yoo Joon.
“Yoo Joon... Apa Sebaiknya aku berkemas dan pergi bersamamu?” kata Yoo Jung. Yoo Joon langsung melarang. Yoo Jung heran kenapa adiknya melarangnya.
“Karena kau harus bekerja keras mencari uang di sini lalu kirimkan padaku.” Goda Yoo Joon. Yoo Jung geram langsung meminting kepala adiknya.
“Apa aku mesin penghasil uang? Belakangan ini aku terlalu lunak padamu.” Kata Yoo Jung, Yoo Joon tertawa mengaku hanya bercanda.
“Baik. Aku sendiri yang akan membiayai pendidikanmu. Aku akan kerja sambilan agar bisa mendapatkan uang. Aku akan kerja keras.” Ucap Yoo Joon akhirnya bisa lepas dari cengkraman kakaknya.
“Yoon Yoo Joon... Kau benar-benar sudah dewasa!” kata Yoo Jung memuji dengan senyuman.
“Senang sekali melihatmu tersenyum seperti ini, noona. Aku sangat berharap kau bisa selalu seperti ini.” Ungkap Yoo Joon. 


Woo Hyun keluar kamar melihat berkas diatas meja lalu memikirkan ucapanya saat memeluk Yoo Jung “Aku bisa berjanji satu hal padamu. Aku takkan pernah berubah.” Seperti ingin menyakinkan diri tentang keputusanya.
Yoo Joon sudah menunggu diruangan, CEO Han masuk ruangan kaget karena adik Yoo Joon sudah ada diruanganya lalu bertanya kenapa datang e kantor padahal tak punya jadwal apa-apa. Yoo Joon memberitahu kalau akan sekolah ke luar negeri.
“Aku sudah dengar dari Yoo Jung. Setelah wamil tak kembali kuliah karena ingin belajar bekerja. Kenapa tiba-tiba sekolah ke luar negeri?” tanya CEO Han.
“Aku ingin menghapus perasaan kalau aku membebani kakakku. Selain itu Aku juga ingin belajar manajemen.” Kata Yoo Joon. 

“Benar. Kau bisa belajar menjadi manajer dengan cara praktek, tapi belajar secara sistematis dan resmi bukanlah hal yang buruk.”ucap CEO Han lalu memberikan uang sebagai investasi.
“Kau harus belajar dengan baik.” Pesan CEO Han. Yoo Joon menolak dan berjanji akan tekun belajar dengan kekuatannya sendiri.
“Aku akan membuat perusahaan ini maju... Noona, tolong jaga kakakku seperti yang kau lakukan sekarang Dan jaga Reporter Yoo juga.” Kata Yoo Joon. CEO Han memuji Yoo Joon itu sudah dewasa. Yoo Joon pun pamit pergi.


Saat keluar ruangan, Yoo Joon tak sengaja bertemu dengan Reporter Joo. Keduanya terlihat bahagia.  Yoo Joon lalu memberitahu kalau akan ke luar negeri. Reporter Joo kaget dan heran karena  Mendadak. Yoo Joon memberitahu kalau akan sekolah di sana.
“Selama ini aku membuatmu jengkel, kan?” akui Yoo Joon, Reporter Joo gugup mengaku bukan seperti itu.
“Kau harus Terus bantu kakakku dan Jae Kyeong Noona seperti kau sekarang. Itu permintaan terakhirku.” Ucap Yoo Joon.
“Aku tahu selama ini kau menjagaku dengan baik. Aku sangat berterima kasih.” Kata Reporter Joo.
“Apa Kita berjabat tangan?” kata Yoo Joon. Akhirnya Reporter Joo menyambut jabatan adik Yoo Jung.
Yoo Joon berpesan agar Reporter Joo untuk menjaga dirinya. Reporter Joo pun berharap  Semoga selamat sampai tujuan dan meminta agar menelpnya. Yoo Joon berjanji akan menghubunginya lalu pamit pergi. Reporter Joo melihat kepergian Yoo Joon seperti menahan rasa sedih. 

Seong Ho melihat berkas yang dibawa Woo Hyun menurutnya Kalau seburuk ini maka sepadan untuk dicoba. Woo Hyun bisa mengucap syukur, Seong Ho menyakinkan kalau mengatakan sebelumnya bahwa Woo Hyun juga bisa tersakiti
“Kau sudah siap, kan?” kata Seong Ho memastikan agar Woo Hyun bersiap-siap.
“Jangan terus menanyakan hal itu... Nanti Gara-gara kau, aku bisa goyah.” Pinta Woo Hyun
“Sementara akan kukirimkan via email pada reporter kenalanku. Setidaknya pasti ada satu yang haus berita ekslusif, kan?” tegas Seong Ho. Woo Hyun menghela nafas.

Bersambung ke part 2

Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar