PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 05 Desember 2018

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 3 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC
“Orientasi karyawan baru dijadwalkan sore ini. Apa Kau akan mengurus Training seperti sebelumnya?” tanya Sek Kwon
“Siapa yang memilih karyawan baru tahun ini?” tanya Sun Gyeol
“Aku memberitahu Tim SDM dan akan bertanggung jawab atas perekrutan. Kenapa? Ada orang yang tak kau suka?” tanya Sek Kwon. Sun Gyeol mengaku bukan apa-apa.

“Ada wanita bernama Gil O Sol di antara rekrutan baru kita. Entah kau ingat atau tidak. Dia memamerkan beberapa bakat luar biasa selama tes kebugaran tahun ini. Ternyata, dialah yang menemukan robot vakummu dan mengembalikannya padamu waktu itu.” Cerita Sek Kwon
“Aneh sekali takdir kalian dipertemukan lagi seperti ini. Secara pribadi, aku sangat menantikan bekerja dengannya.” Komentar Sek Kwon.
Sun Gyeol hanya bisa tersenyum mengaku kalau juga menantikannya. Sek Kwon tak percaya mendengarnya. Sun Gyeol dengan senyuman terpaksa memastikan kalau Sek Kwon memilih dengan sangat hati-hati, Sek Kwon menganguk kalau sudah melakukannya.
“Apa Kau melakukan tes kepribadian?”tanya Sun Gyeol. Sek Kwon menjawab itu Tentu saja.
“Aku tak sabar untuk itu.” Komentar Sun Gyeol dengan senyuman terpaksa. 

Saat itu Oh Sol berteriak panik karena tertarik oleh Vacum cleaner dan meminta tolong. Semua pegawai baru mencoba menghindar, Oh Sol terus tertarik oleh vacum cleaner, Jae Min tertawa melihat Oh Sol sementara Young Sik berteriak akan membantunya.
“Minggir! Bagaimana ini?” teriak Oh Sol panik, saat itu Sun Kyeol dan Sek Kwon datang.
Sun Kyeol panik melihat vacum cleaner mengarah padanya, Oh Sol pun kebingungan. Saat itu juga Young Sik berhasil mencabut kabel dari stop kontak. Sun Kyeol yang ketakutan berjongkok menutupi wajahnya, padahal vacum cleaner sudah berhenti.
Oh Sol pun menutup matanya menyadari tingkahnya kembali membuat Sun Kyeol celaka. Beberapa pegawai menahan tawa melihat tingkah Sun Kyeol yang penakut. Sun Kyeol tersadar kalau sikapnya bukan seperti CEO akhirnya berdiri dan berpura-pura tak ada yang terjadi.
“Peralatan kebersihan, Menggunakan peralatan kebersihan dilakukan. “ setelah mendapatkan instruksi. Mengerti?” ucap Suk Kyeol. Oh Sol menganguk mengerti.
 “Aku mohon maaf... Katanya, aku harus berlatih memakai ini...” ucap Oh Sol lalu menyurh semua untuk duduk. 


Sun Kyeol berjalan ke atas podium dengan spanduk  [2018 Orientasi untuk Pegawai Baru Cheongso Yojeong] sikapnya berubah menjadi gagah layaknya CEO menyapa semua pegawai baru dan memperkenalkan diri Sebagai CEO yang akan bertanggung jawab atas Training kalian.
“Sebelum memulai pekerjaan, akan kuberi penjelasan singkat peraturan kami dan proses bekerja di perusahaan ini. Jadi Dengarkan baik-baik dan mulailah bekerja tanpa membuat kesalahan.” Ucap Sun Kyeol menatap pada Oh Sol
“Pertama, aku ingin bertanya... Apa arti kebersihan bagi kalian? Landasan dasar Cheongso Yojeong ada pada pertanyaan ini.” Kata  Sun Kyeol dan terlihat ke arah bibirnya.

 [Episode 3: Dimulai dengan Ciuman!]
Oh Sol makan ceker dengan penuh semangat merasa  Ceker ayam pedas paling mantap dan berteriak pada bibi untuk pesan satu lagi. Joo Yeon membahas lagi kalau  pria 3.500.000 won itu CEO dari Cheongso Yojeong dan itu Tempat kerja baru temanya. Oh Sol membenarkan.
“Dilihat penampilan dan sikapnya, aku tahu dia bukan orang miskin. Tapi bagaimana bisa bertemu lagi seperti ini?” ucap keluh Oh Sol kembali makan ceker.
“Hei... Sudah jangan diisap terus. Jorok.” Keluh Joo Yeon lalu merasa kalau ini sesuatu yang tak bisa di percaya.
“Bagaimana hari pertamamu bekerja? Bukankah perusahaannya luar biasa? Wah, CEO-mu juga terlihat sangat tampan... Aku iri.” Ungkap Joo Yeon. Oh Sol mengeluh Joo Yeon memuji CEO-nya yang tampan.
“Hei. Dia sakit mental dan terobsesi dengan kebersihan.” Ucap Oh Sol marah
“Apa? Sakit mental? Hei. Bagaimana bisa begitu kejam kepada CEOmu? Kau sangat jahat.” Keluh Joo Yeon
Sun Kyeol seperti bisa mendengar percakapan Oh Sol tak bisa terima dinggap jahat, lalu membahas kalau belum pernah melihat orang seperti Oh Sol sepanjang hidupnya. Ia tak tahu kapan rambut Oh Sol yang dicuci, Sek Kwon pun tak bisa berkomentar.
“Rambutku? Bukan masalah besar jika tak mencucinya satu dua hari. Dibandingkan rambutku, tapi Dia mencuci tangannya lusinan kali sehari. Bukankah dia lebih aneh? Sudah mirip seperti sedang melakukan semacam ritual. Bagaimana bisa dia membersihkan tangannya setiap waktu?” komentar Oh Sol melihat Sun Kyeol saat mencuci tangan beberapa kali.
“Bukan itu saja, kupikir dia takut kuman. Dia selalu meletakkan sapu tangan sebelum dia duduk.” Ucap Oh Sol pernah melihat Sun Kyeol yang duduk dengan menaruh saputangan diatas tempat duduk. 



“Tapi Bagaimana bisa dia duduk sembarangan di dunia yang penuh kuman ini? Bukankah kau tahu itu juga?” komenta Sun Kyeol melihat Oh So duduk dilantai tanpa peduli kalau itu kotor atau tidak.
“Apa ada semacam lubang di dagunya? Kenapa dia menumpahkan semua yang dia makan ataupun minum? Dan kenapa dia menggosok dengan sepatunya? Entah sepatunya bersih atau tidak.” Komenta Sun Kyeol yang melihat Oh Sol minum dan menumpahkan air di lantai lalu dibersihkan dengan sepatunya.
“Dia benar-benar menatapku seperti binatang seolah-olah dia tak pernah menumpahkan apapun sepanjang hidupnya!” teriak Oh Sol marah. Joo Yeon yang ada didekatnya terlihat panik takut ada orang yang mendengarnya.
“Ini Sungguh, dari sudut pandangku, ini tak bisa dimengerti. Lalu , kau masih berpikir aku jahat?” teriak Suk Kyeol, Sek Kwon hanya bisa diam.
“Hei. Dia keterlaluan... Dia Pikir, dialah orang terbersih di dunia ini... Dia sangat aneh. Aku belum pernah melihat orang seperti itu.” Ucap Oh Sol seperti sedang berada bersebelahan dengan Sun Kyeol yang ada diruang kerjanya. Sun Kyeol seperti bisa mendengarnya.
“Berapa banyak dia akan memarahiku mulai sekarang? Bagaimana bisa aku bekerja di perusahaannya?” kata Oh Sol lalu marah karena Sun Kyeol menatapnya.
Sun Kyeol akhirnya pergi mendatangi Oh Sol tak bisa menahan amarahnya, keduanya mulai adu mulut. Sun Kyeol menyuruh Oh Sol untuk memukulnya saja. Joo Yeon berusaha menahan Oh Sol agar menahanya. Sek Kwon pun berusaha menahan keduanya agar tak berkelahi.
“Apa itu senjata? Kau memegang senjata... Ini percobaan pembunuhan... Akan kupanggil polisi.” Ucap Sun Kyeol
“Apa Mau dipukul sama ceker ayam?” kata Oh Sol menantang. Joo Yeon meminta temanya agar tenang.
“Duduk. Berhenti menyebabkan keributan.” Kata Joo Yeon, Sun Kyeol pun ditarik untuk kembali ke ruang kerjanya.
“Berhenti menatapku.” Ucap Oh Sol. Sun Kyeol pikir tak mungkin melihatnya karena Oh Sol terlalu pendek. Oh Sol makan ceker berusaha untuk tetap tenang sementara Sun Kyeol menyemprot spray untuk menghilangkan bakteri disekelilingnya. 


Oh Sol sudah ada di depan loker tapi pikiranya mengingat saat sarapan dengan ayah dan adiknya.
Flash Back
Tuan Gil terlihat bahagia berbicara ditelp Kabar sudah menyebar sejauh itu, kalau Putriny, O Sol, berhasil mendapatkan pekerjaan. Ia pun berjanji pasti akan mentraktir mereka dan akan mengajak makan malam nanti. Oh Sol hanya bisa terdiam seperti tak enak hati.
“Aigoo, benar-benar... Maksudku, kau mendapatkan pekerjaan bukan masalah besar. Kenapa orang-orang menelpon pagi-pagi begini?” ucap Tuan Gil bangga menyuruh anaknya Makan yang banyak.
“Oh Sol, perusahaan apa lagi itu?” tanya Oh Dol, Oh Sol mengaku Itu hanya perusahaan biasa.
“Oh ya. Young Sik bilang, dia mendapat pekerjaan juga. Apa nama perusahaan itu? Apa Cheongso Yojeong? Dia bilang itu perusahaan pembersih.” Ucap Oh Dol
“Kau bilang Perusahaan pembersih? Dia muda. Kenapa dia mendapat pekerjaan di perusahaan seperti itu? Orang tuanya pasti khawatir.” Kata Tuan Gil
“Aih, apa salahnya bekerja di perusahaan pembersih? Kau berada di bidang yang sama. Jangan berkata seperti itu” komenta Oh Sol
“Aku hanya mengatakan karena aku sudah melakukannya. Di musim panas, kau harus bertahan dengan panas yang menyengat. Dan di musim dingin, kau bokongmu membeku. Kau harus bergumul dengan sampah setiap hari, dan itu tak mudah sama sekali.” keluh Tuan Gil
“Kudengar, perusahaan membayar dengan baik, dan banyak anak muda bekerja di sana. Haruskah aku mengambil pekerjaan paruh waktu di sana juga?” ucap Oh Dol
“Berhenti melantur disaat makan begini. Bahkan meskipun perusahaannya kecil, kau harus mendapatkan pekerjaan kantoran seperti yang dilakukan O Sol agar tak kesusahan. Kau pasti tak mengerti. Aku benar-benar tak dapat melihat anak-anakku bekerja di tempat seperti itu.” Komentar Tuan Gil.
Oh Sol mengingat ucapan ayahnya, menyakinkan kalau pekerjaan ini Hanya untuk sementara waktu.



Di dalam mobil terjadi ketegangan, Oh Sol satu tim dengan Dong Hyun, Jae Min dan juga Young Sik. Ia pun akhirny berbicara kalau Jae Min yang meninggalkan nomor telepon dan pergi dan tak menyangka  akan bertemu lagi menurutnya ini pasti takdir. Jae Min mengeluh kalau ini takdir.
“Seonbae-nim lebih berpengalaman daripada kami.  Ada banyak hal untuk dipelajari, jadi tolong bantu kami.” Ucap Oh Sol, Jae Min dan Dong Hyun hanya diam saja.
“Hei, Apa kau punya semacam penyakit tuli?” teriak Young Sik marah, Oh Sol langsung menyuruh Young Sik menundukan kepala untuk memberikan salam dan meminta kerja samanya. 


“Semua orang bilang, kita memberikan presentasi yang paling mengesankan. Aku mendengar feedbacknya luar biasa. Sepertinya kita bisa mendapatkan kontrak skala besar ini. Kau akan punya banyak pembaruan untuk para pemegang saham. Kerja bagus, CEO” kata Sek Kwon memuji sambil menuruni tangga.
“Yah, itu sudah seharusnya. Ini bukan apa-apa.” Kata Sun Kyeol santai seperti semua masalah bisa diselesaikan olehnya. 

Young Sik menutup hidunganya dengan tissue, lalu menyakikan dirinya kalau bisa melakukanya, tapi saat mulai membersihkan toilet yang mampet, mulutnya mulai menjerit dan ingin muntah. Ia pun berusaha agar mendorong alat penyedot wce.
“Aku pasti bisa menyingkirkan ini!.. Aku berhasil! Hampir selesai! Aku melakukannya!” teriak Young Sik tapi malah membuat air dalam wc luber dan wajahnya makin panik.
“Dia Sangat berisik! Young Sik, Apa kau akan terus membuat suara aneh? Bisakah mulutmu diam?” teriak Oh Sol berada di WC wanita. Young Sik meminta maaf.
“Aku tak ingin seperti ini, tapi disini benar-benar penuh. Aku bisa melompati ini.” Jerit Young Sik. 

Akhirnya Young Sik dan Oh Sol keluar dari toilet, Oh Sol pikir Young Sik tak perlu membersihkan kamar kecil dan Pergi ke kantor saja lalu bersihkan lantai. Young Sik menolak karena tak ingin Oh Sol  melakukan itu.
“Aku tak bisa meninggalkanmu sendirian di medan perang ini.” Ucap Young Sik
“Aku tak bisa mendengar Suara aneh itu lagi. Jadi Jangan mengoceh, sana pergi.” Ucap Oh Sol
“Makanan apa yang dimakan orang-orang ini? Ada banyak kotoran di setiap toilet, Sampai mampet seperti itu, Aku akan mencari tahu apa yang terjadi.”keluh Young Sik. Oh Sol pikir tak perlu.
“Aku mendengar septic tank rusak.” Ucap Oh Sol. Young Sik sudah menduga lalu mengumpat pada Jae Min dan ingin berkelahi.
“Aku akan membunuh kau jika menimbulkan masalah. Astaga, kenapa aku tak bisa sadar?” keluh Oh Sol menahan Young Sik agar tak berkelahi dengan Jae Min.
Akhirnya Oh Sol mencoba membersihkan sendiri, berusaha menyakinkan diri kalau bisa melakukanya tapi akhirnya kesal sendiri karena masih mampet. Seseorang pria masuk ke toilet, kaget karena mendengar teriakan Oh Sol.
“Apa yang orang-orang ini makan? Apa mereka buang kotoran sepanjang hari?” teriak Oh Sol marah 
Sek Kwon melihat jam merasa kalau timnya harus menyelesaikannya sekarang karena  Ini hari pertama pegawai baru jadi  berharap semuanya berjalan dengan baik lalu tiba-tiba terdengar jeritan histeris yang entah dari mana. Sun Kyeol sampai terkejut mendengarnya.

“Suara apa itu? Yah, itu terdengar seperti jeritan atau lolongan binatang liar. Sesuatu seperti itu.” Ucap Sun Kyeol kaget dan binggung.
“Tidak mungkin. Aku yakin kau salah dengar.” Komentar Sek Kwon. Sun Kyeol seperti mencoba mempercayainya.

“Tidak mungkin ada hewan liar di gedung ini.” Kata Sek Kwon menyakinkan. 


Oh Sol akhirnya bernafas lega karena  berhasil kali ini lalu mendoroong troly mengaku penasaran kenapa ada tes kebugaran. Dan ia pikir karena hari ini pertama kali berkerja tapi secara fisik sangat berat.
Ia lalu melihat dari kaca ada karyawan yang sedang duduk mengadakan rapat mengunakan kemeja dan juga ID card. Oh Sol seperti membayangkan dirinya ada diposisi itu wajahya tersenyum bahagia menatap dirinya dengan rambut yang panjang terurai berbicara dengan teman kantornya. 

“Permisi. Bisa singkirkan ini, Ahjumeoni?” ucap seorang wanita. Oh Sol tersadar dengan lamunannya lalu menyingkirkan trollynya sambil mengeluh si wanita yang memanggil "Ajumeoni" karena menganggap pikirnya semua staf pembersih sudah tua.
Si wanita angkuh akhirnya berjalan tapi malah terjatuh dan membuat kopinya ikut jatuh. Oh Sol ingin membantu tapi si wanita tak ingin disentuh menyuruh agar membersihkan lantainya saja. Akhirnya Oh Sol membersihkan lantai dengan kain lap.
“Di sepatuku ada kopi....Ahjumma... Kau Punya tisu basah, kan?” ucap si wanita. Oh Sol pun memberikan tissue basah.
“Tapi, jangan panggil aku "Ajumma"... Sudah jelas usia kita sama.” Kata Oh Sol sopan tapi si wanta tak peduli malah menunjuk dengan sepatunya agar Oh Sol membersihkan lantai. Si wanita menjerit karena kain Oh Sol mengenai sepatunya.
“Aku tak bisa bersih-bersih. karena kau berdiri di sana. Minggir, oke? Ini akan kotor, Ahjumma.” Kata Oh Sol
“Apa "Ahjumma"? Kau baru saja memanggilku "Ahjumma"?” ucap Si wanita marah
“Tentu saja, siapa lagi yang ada di sini sekarang?” balas Oh Sol tak bisa menahan amarahnya. Si wanita merasa tak terlihat setua itu.
“Omo, Apa kau tak setua itu? Kupikir kau layak mendapat panggilan itu juga karena kau terus memanggilku "Ahjumma".  Komentar Oh Sol
“Ini konyol... Harga dirimu terlalu besar hanya untuk staf pembersih.” Ucap si wanita mengejek
“Apa yang baru saja kau katakan? Kau "Hanya staf pembersih"?” ucap Oh Sol marah 
Saat itu Ketua tim datang memanggil Young Eun bertanya apa yang sedang dilakukan. Young Eun menceritakan kalau  menumpahkan kopi di lantai lalu meminta Oh Sol untuk membersihkannya tapi tiba-tiba memarahinya. Oh Sol tak percaya kalau Young Eun berbohong.
“Bilang saja tidak jika tak mau melakukanya. Tapi malah Sebaliknya, dia terus memukul sepatuku dengan kain kotornya dan menyuruhku minggir.” Ucap Young Eun
“Apa kau dari perusahaan pembersih?” ucap Ketua Tim, Oh Sol membenarkan dengan wajah tertunduk
“Bukankah manajermu bilang kepadamu bahwa kau tak boleh membuat karyawan kami tidak nyaman? Bagaimana mereka melatih karyawannya? Kenapa kau membuat keributan di tempat kerja kita?” ucap Si pria ingin memanggil CEO dari perusahaan Oh Sol.
“Aku Mohon maaf... Aku tak yakin apa yang harus dilakukan karena ini adalah hari pertamaku... Aku akan berhati-hati mulai sekarang.” Kata Oh Sol ketakutan. Akhirnya Ketua tim pun pamit pergi lebih dulu.
“Kau dengar itu, kan? Jadi Bersihkan kopi di lantai dulu... Dan tolong buang cangkir kertas itu. Lalu buang tissue Ini juga.” Kata Young Eun mengejek dengan sengaja membuat tissue dilantai. 


“Ahjumma... Setiap orang harus membersihkan diri mereka sendiri.” Ucap Sun Kyeol tiba-tiba datang. Young Eun tak peduli memilih untuk pergi. Oh Sol terlihat binggung.
“Ahjumma, kau mau kemana? Bersihkan sebelum pergi.” Ucap Sun Kyeol. Young Eun bingung siapa yang dipanggil

“Tak ada orang lain di sini yang lebih pantas disebut "Ahjumma".”kata Sun Gyeol. Young Eun binggung Sun Gyeol berani memanggilnya Ahjumma karena tak setua itu.
“Lee Young Eun... "Perlakukan orang lain sebagaimana kau ingin diperlakukan." Kau tahu itu kan? Dan bagaimana ini..  area ini tak termasuk dalam kontrak... Kami dapat melakukan ini secara gratis, tapi kau harus mengurus sisanya sendiri.” Ucap Sun Gyeol membuang tissue di lantai.
“Gil O Sol.. kau tak perlu melakukan lebih banyak pekerjaan hanya karena ini hari pertamamu. Dan Juga, ketika kau berpikir itu tak adil maka kau tak perlu meminta maaf. Apa Kau mengerti?” tegas Sun Gyeol. Oh Sol menganguk mengerti walaupun masih terlihat binggung
“Kita menyediakan layanan pembersihan. Tapi, bukan berarti kita harus merendahkan diri. Jadi Ingat itu.” Kata Sun Kyeol lalu melangkah pergi. 

Young Eun mengeluh kalau ini Hari yang buruk. Oh Sol pun membalas mengejek kalau mendengar ucapan Sun Kyeol,  jadi akan membiarkan untuk meminjam kain miliknya setelah selesai bisa mengembalikan ke ruang persediaan.

Sun Kyeol memeriksa kebersihan yang ada diruangan, dengan spanduk bertuliskan [Kebahagiaan, ambisi] Oh Sol dan timnya terlihat tegang. Sun Kyeol terus memeriksa semua bagian ruangan lalu menemukan  Bakteri tester. Oh Sol seperti tak percaya melihatnya.
Sun Kyeol memeriksa ukuran bakteri, ternyata tak ada nilainya. Akhirnya Sun Kyeol memutuskan semua sudan bersih. Jae Min dkk berteriak bahagia mendengarnya. Jae Min dan Dong Hyun,  akan mengambil barang-barang mereka. Young Sik tak percaya melihat Sun Kyeol  Seperti sedang menonton CSI. Oh Sol pun tak percaya kalau Mereka bahkan punya koper James Bond.


Oh Sol duduk di depan minimarket kalau seluruh tubuhnya sakit, menurutnya itu karena tak melakukan banyak pekerjaan fisik dalam beberapa waktu jadi Otot-otot tegang dan berusaha memasang di bagian belakangnya. Lee Gun langsung menariknya dan Oh Sol menjerit kesakitan.
“Kau harus menarik ini dengan cepat untuk meminimalkan rasa sakit. Ada apa denganmu?” ucap Lee Gun. Oh Sol mengeluh kesakitan dengan rambutnya.
“Kau tak perlu berterima kasih kepadaku... Kita tetangga... Apa yang kau lakukan di sini sendirian? Kenapa kau tak meminta ayahmuatau O Dol untuk membantu?” kata Lee Gun.
“Jangan pernah beritahu ayahku, kalau kau melihatku di sini. Jangan beri tahu O Dol juga.” Tegas Oh Sol memperingati.
“Kenapa? Apa kau melakukan sesuatu yang buruk?” ucap Lee Gun. Oh Sol mengak kalau ia tak seperti Lee Gun.
“Aku? Memangnya aku kenapa?” kata Lee Gun. Oh Sol tak membahasnya
“Aku bahkan tak bisa menjaga diriku sendiri. Aku tak dalam posisi untuk memberikan saran kepada siapa pun.” Keluh Oh Sol mencoba menempel lagi koyonya. Lee Gun pun membantu agar bisa menempel.
“Aku tak butuh bantuanmu.” Ucap Oh Sol menolak tapi Lee Gun tetap membantu.
“Kau berpura-pura tangguh, tapi sebenarnya kau lemah.”ejek Lee Gun. Oh Sol pikir Lee Gun yang tak tahu tentang dirinya.
“Kau mungkin tak tahu tentangku, tapi begitu aku melihat seseorang, aku bisa melihat orang tentang apa yang dikekhawatirkan dan dipikirannya. Hanya dengan menatapnya.” Kata Lee Gun menyakinkan.
“Apa kau semacam peramal?” ejek Oh Sol lalu teringat kalau Lee Gun itu  kenal peramal di persimpangan juga jadi duganya memang benar.
“Jadi aku ini bagaimana? Apa aku akan mendapatkan pacar tahun ini? Bagaimana dengan pekerjaan?” ucap Oh Sol mengebu-gebu.
“Nasib peramal tak bisa memprediksi masa depan.  Yang bisa mereka lakukan hanyalah menebak berdasarkan masa lalu seseorang.” Kata Lee Gun
“Ini Sudah kuduga... Kau benar-benar peramal nasib... ..Maka tebaklah setidaknya... Lagian, kita ini tetangga.” Ucap Oh Sol penuh semangat.
“Aku biasanya tak menceritakan hal ini kepada siapa pun. Aku melihat orang yang berkedudukan tinggi di timur laut. Dia lumayan tinggi. Wajahnya terlihat cukup tampan juga.” Kata Lee Gun. Oh Sol mencari  Di timur laut
“Bintang-bintang... Arah mana itu?” kata Oh Sol binggung. Lee Gun menyuruh agar mengunakan aplikasi.
Oh Sol membuka ponselnya mencari arah timur laut dan mengarah pada Lee Gun. Dengan bangga Lee Gun menunjuk ke arah dirinya, Oh Sol mengeluh kesal kalau hanya dibohongi. 


Oh Sol tertidur lelap dengan banyak koyo ditubuhnya lalu berteriak panik karena terlambat bangun lalu bergegas memakai bajunya. Ia pun terjatuh saat memakain celananya, Oh Dol akan masuk ke kamar mandi, Oh Sol menariknya agar masuk lebih dulu.
“Itu rambut, mau dibagaimanakan? Bukankah seharusnya di keramas?” komentar Oh Dol melihat kakaknya hanya mencuci matanya.
“Rambut? Hei, cukup kan?” ucap Oh Sol sedikit membasahinya lalu keluar dari kamar mandi meminta ayahnya agar memberikan sarapan.  Tuan Gil melempar kimbap dan berteriak agar Oh Sol melepaskan handuk di lehernya.
Tapi Oh Sol tak mendengar terus berlari keluar rumah, sampai di halte berteriak agar meminta supir bus menunggunya, Tapi bus tetap saja berjalan.  Oh Soh pun panik karena sudah Ketinggalan bus. 

Sun Kyeol mengemudikan mobilnya sambil mendengar berita “Tingkat debu halus di Seoul sangat rendah pagi ini. Langit cerah setelah sekian lama.” Oh Sol melihat Sun Kyeol mencoba menghentikanya, Sun Kyeol panik langsung mengunci mobilnya.
“Kau akan ke kantor, kan? Untung saja. Apa Boleh numpang?” ucap Oh Sol akan membuka pintu, tapi Sun Kyeol jijik melihat Oh Sol terlihat ada beas nasi di mulut bahkan rambutnya yang belum keramas.
“Biarkan aku membuka pintu..Ini Sepertinya terkunci dan tak akan terbuka.” Ucap Oh Sol berusaha membuka pintunya.
“Aku tak boleh membiarkannya masuk ke mobilku.” Kata Sun Kyeol menaikkan jendela dan pergi. Oh Sol berteriak panik lalu mencoba menaik taksi. 

Sun Kyeol dengan masker dan juga sarung tanganya memeriksa bagian mobilnya yang disentuh oleh Oh Sol lalu menemukan sebutir nasi yang terjatuh lalu mengeluh karena pegawainya itu mengoleskan sesuatu ke seluruh mobilnya.
“Kau Lagi apa sepagi ini?” tanya Sek Kwon melihat Sun Kyeol sudah berjongkok didepanya.  Sun Kyeol hanya menatap Sek Kwon

“Kenapa? Apa ada sesuatu di wajahku?” tanya Sek Kwon bingung. Sun Kyeol mengaku bukan seperti itu.
“Aku hanya penasaran akan sesuatu. Apa wanita memakai riasan pada rambut mereka? Aku yakin itu bukan ketombe, tapi ada bubuk putih di rambutnya dan minyak wijen dari gimbap masih menempel di bibirnya. Selain itu Juga, apa sekarang lagi musim memakai handuk dileher seperti syal?” ucap Sun Gyeol
“Aku tak tahu apa yang kau bicarakan.” Komentar Sek Kwon lalu mengambil masker dan sarung tangan yang sudah pakain oleh Sun Gyeol 


Oh Sol baru datang menyapa Sek Kwon dengan nafas terengah-engah memastikan kalau tak telat. Sek Kwon lalu melihat handuk yang ada dileher Oh Sol. Oh Sol mengaku kalau berolahraga pagi ini jadi lupa melepaskanya. Sek Kwon hanya bisa menahan tawa lalu menyuruh Oh Sol segera masuk saja. 

Joo Yeon berbicara di telp kalau Oh Sol yang  menabraknya seperti itu di pagi hari maka akan lari juga. Ia menegaskan Penampilannya di pagi hari sungguh jauh dari kata normal sambil membawa kotak makan.  Oh Sol pikir kalau memang itu terjadi  alangkah baiknya saling menolong ketika bisa melakukanya.
“Apa karena dia CEO dan aku hanya seorang karyawan? Astaga, karakternya benar-benar buruk.” Keluh Oh Sol sambil membersihkan jendela.
“Pertimbangkan karaktermu sendiri sebelum menilai orang lain. Bukankah hari ini kumpul-kumpul pertama perusahaanmu? Sebaiknya, perhatikan takaran minummu, mengerti?” pesan Joo Yeon
“Tentu saja. Aku akan perhatikan. “kata Oh Sol
“Tapi Ngomong-ngomong, apa si brengsek Lee Do Jin pernah menghubungimu?” tanya Joo Yeon
“Pagi ini suasana hatiku sudah buruk. Kenapa kau menyebut nama itu?” keluh Oh Sol
“Aku bertemu dengan beberapa temanku tadi malam. Sepertinya si brengsek itu putus dengan pacarnya. Lalu Kudengar dia terus menyebutmu dan dia bilang membuat kesalahan besar supaya semua orang bisa mendengar. Dia sedang menyesal sekarang.” Cerita Joo Yeon.
Oh Sol hanya bisa mengumpat, Joo Yeon pikir kalau Do Jin yang   mencoba mendapatkan Oh Sol lagi dan pasi berpikir kalau bisa mendapatkan gadiyang dia inginkan. Ia meminta Oh Sol kalau  tak menjawab telepon jika Do Jin menelepon. Oh Sol menegaskan dirinya tak gila.
“Baik. Mungkin seharusnya tak menyebutkannya, karena kau baik-baik saja sekarang.” Kata Joo Yeon, Oh Sol pun menanyakan keberadaan temanya karena Terlalu berisik.
“Di mana lagi memangnya? Aku di sini untuk menonton pertandingan O Dol. Hei. Bagaimana bisa kau menyebut dirimu adalah kakak perempuannya? Hari ini babak penyisihan dari kompetisi taekwondo saudaramu.” Ucap Joo Yeon. Oh Sol memuji temanya yang terbaik dan mengucapkan  Terima kasih,
“Hei. Sekarang giliran O Dol.” Ucap Joo Yeon menyudahi telpnya dan membawa spanduk bertuliskan [Ayo, Gil O Dol!]
Sementara Oh Sol menerima pesan oleh Do Jin “Apa kabar? Jika ada waktu, apa kau ingin bertemu? Aku ingin meminta maaf atas waktu itu.” Tapi tak digubris.
Oh Dol mulai bertanding Taekwondo, dan dengan cepat bisa mengalahkan lawan. Oh Dol dan Joo Yeon saling memberikan gaya wajah bahagia karena sudah menang. 



Spanduk bertuliskan [Pesta Penyambutan Pegawai Baru Cheongso Yojeong] dengan meja makan berjejer. Jae Min mengeluh karean di restoran ini lagi  karena sangat muak dengan tempat ini berpikir kalau mereka untuk pergi ke restoran barbekyu
“Tempat ini sangat bagus dan rapi.” Ucap Oh Sol. Jae Min pikir  Benar-benar rapi dan pasti terkejut
“CEO kita tak peduli dengan selera karyawan barunya dan memilih tempat yang rapi tanpa bertanya apapun.” Kata Jae Min bangga.
“Halo, ikan kakap kecil yang lucu. Kau sangat berkilau dan halus, kau pasti dari lautan yang jauh. Abalon dan jeroanpun ada... Coba Lihatlah kombinasi yang penuh warna ini...Ini Cantiknya.”ucap  Oh Sol terkesima. 

Saat itu Sun Kyeol datang dengan Sek Kwon, mereka pun menyapanya.  Oh Sol ingin duduk disamping Sun Kyel dekat dengan atasanya. Sun Kyeol memberitahu kalau kidal, jadi mungkin tak nyaman bagi merkea berdua dan meminta untuk duduk di tempat lain. Oh Sol binggung tapi akhirnya pindah ke kursi depan Sun Kyeol.
“Gil O Sol. Kakiku agak panjang dan lutut kita mungkin bersentuhan. Bagaimana kalau mencari kursi lain? Bagaimana dengan kursi di sana?” kata Sun Kyeol menunjuk kuris paling ujung. Oh Sol menganguk mengerti.
Young Sik pun menuangkan Soju untuk Oh Sul yang duduk didepanya. Sun Kyeol mulai berdiri meminta agar mereka bisa menikmati makanannya malam ini berharap mereka melakukan yang terbaik di Cheongso Yojeong mulai sekarang.
“Cheongso Yojeong, hwaiting! Bersulang!” ucap Sun Kyeol, mereka pun mulai bersulang.
“Permisi, ada apa dengan CEO? Aku tahu dia orang yang rapi, tapi bukankah itu terlalu berlebihan?” kata Oh Sol melihat Sun Kyeol mulai dengan membersihkan sumpitnya.
“Kau Abaikan saja, Tak ada yang bisa mengubahnya. Menurutmu, kenapa dia mendirikan perusahaan pembersih?” ucap Jae Min
“Pasti melelahkan berada di sekitar seseorang yang begitu obsesif dengan kebersihan.” Kata Oh Sol lalu tak sengaja saling bertatap melihat Sun Kyeol mulai makan.
“Sunbae-nim semuanya, aku punya sesuatu untuk dikatakan. Karena kita akan bekerja sama mulai sekarang, kenapa kita tak minum dan mari berteman?” kata Oh Sol mengalihkan pandanganya.
Young Sik ingin menuangkan minum untuk Dong Hyun, tapi Dong Hyun menolaknya. Jae Min pun meminta menuangkan minumnnya sebagai senior Young Sik.  Young Sik hanya menuangkan untuk Oh Sol dan Jae Min hanya bisa mengumpat dan mereka pun berempat mulai bersulang.
“Oh Sol tampak cepat akrab dengan anggota kita... Aku memilih karakter yang hebat, kan?” kata Sek Kwon bangga melihat Oh Sol. Sun Kyeol juga melihatnya.
Oh Sol makan semua makan tanpa henti tak peduli mulutnya penuh. Sun Kyeol yang melihatnya hanya bisa menghela nafas melihatnya.

Bersambung ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar