PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 12 Desember 2018

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 6 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC

Sun Kyeol yang panik langsung menyemprot wajah Oh Sol dengan spraynya, Oh Sol sampai terbatuk-batuk karena terlalu banyak menghirupnya. Keduanya langsung menatap binggung, Sek Kwon dkk juga hanya bisa melonggo melihat tingkah Sun Kyeol.
 [Episode 6: Karena Kita Tak Saling Mengenal]
Jae Min di atap gedung berkomentar CEO Jang bertingkah sangat aneh akhir-akhir ini karena tiba-tiba menangkap karyawan yang kotor dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tangan kosong.
“Tapi hari ini,  CEO Jang memperlakukannya seperti kuman dan menyemprotkan disinfektan padanya bahkan padahal dia sudah keramas. Aku tahu dia agak sedikit gila, tapi akhir-akhir ini susah diprediksi. Dia marah, meminta maaf, dan tiba-tiba merasa bahagia lagi. Lalu dia berteriak. Ada apa dengan dia? Apa dia gila?” ucap Jae Min kesal sendiri.
“Ada pepatah cinta membuat semua orang menjadi gila. Ada sebaris tulisan terkenal dari sebuah film di Documenter semalam. "Cinta membuat semua orang gila. Itu adalah bentuk kegilaan yang diterima secara sosial, tapi tetap saja itu gila." Wah, aku terdengar sangat keren.” Kata Young Sik bangga
“Bagus, kan? Aku akan mengatakannya pada Eun Hee nanti.” kata Young Sik bangga.
“Apa Si CEO Jang sudah gila? Masih banyak wanita, tapi kenapa harus Gil O Sol?” keluh Jae Min. Young Sik dan Dong Hyun pikir tak ada yang salah dengan Oh Sol
“Apa Kalian tak tahu? Bagaimanapun, Oh Sol bukan alasannya. Tak mungkin dia menyukainya.”kata Jae Min yakin. 

Sun Kyeol sudah ada di ruanganya, Sek Kwon dengan wajah serius menyuruh Sun Kyeol meminta maaf padanya. Sun Kyeol membela diri kalau dibuat dengan bahan-bahan alami... Sek Kwon dengan wajah serius bertanya apakah Sun Kyeol akan meminta maaf.
“Aku akan melakukannya, tapi...” ucap Sun Kyeol kebingungan.
“Jangan membuat alasan yang tidak-tidak. Minta maaf padanya seger.” Tegas Sek Kwon. Sun Kyeol panik diminta segera.
“Wah, aku sibuk sekarang...” kata Sun Kyeol mencoba menghindar.
“Pepatah mengatakan "Minta maaf segera ketika kau menyakiti atau menyusahkan orang lain." Bahkan anakku yang masih SD pun tahu.” Sindir Sek Kwon. Sun Kyeol pun menganguk mengerti. 

Sek Kwon bertemu dengan Oh Sol untuk menawarkan pergi ke dokter. Oh Sol pikir tak perlu karena bukan masalah besar menurutnya Berkat Sun Kyeol semuanya jadi steril. Sek Kwon meminta maaf atas nama Sun Kyeol dan mengaku  CEO jarang membuat kesalahan seperti ini.
“Aku yakin kau sudah tahu, tapi dia menderita mysophobia. Aku tak bisa memberitahu detailnya. Aku harap kau bisa mengerti. Jangan terlalu membencinya.” Ucap Sek Kwon. Saat itu Sun Kyeol mendengar keduanya sedang berbicara.
“Tidak,... Aku suka CEO Jang... Terus terang, pertemuan pertama kita bukanlah hal menyenangkan, tapi sejak hari itu, Aku selalu berpikir, dia mungkin orang yang baik.” Ucap Oh Sol. Sun Kyeol mendengarnya seperti tak bisa mendengarkan.
“Dan juga... Ini sup tulang sapi. Kupikir ini akan membantu cedera CEO pulih lebih cepat. Bisa bantu berikan ini? Jika aku yang berikan, dia akan merasa tak nyaman.” Kata Oh Sol
“Tidak, kau harus memberikannya langsung. Itu akan lebih baik.” Kata Sek Kwon menolak 


Sun Kyeol pulang ke rumah teringat kembali yang dikatakan Oh Sol “ Tidak, aku suka CEO Jang, Terus terang, pertemuan pertama kita bukanlah hal menyenangkan, tapi sejak hari itu, Aku selalu berpikir, dia mungkin orang yang baik.”
Terdengar suara bunyi bel rumahnya, Sun Kyeol panik melihat di interkom ada wajah Oh Sol lalu bertanya-tanya kenapa pegawainya itu datang ke rumahnya. Ia panik melihat kalau sudah memakai piama, Saat itu Oh Sol didepan rumah terlihat gugup dan berpikir kalau akan pergi.
“Oh, Gil O Sol. Ada perlu apa jam segini?” ucap Sun Kyeol membuka pintu dan Oh Sol kaget ternyata Sun Kyeol ada dirumah.
“Aku hanya ingin memberikan ini. Ini sup tulang sapi dan Itu baik untuk tulang. Aku membuat ini sendiri... Aku menggunakan daging sapi Korea. Tapi Kau tak harus menerimanya jika tak mau memakannya.” Kata Oh Sol merasa Sun Kyeol akan menolak.
“Aku suka sup tulang sapi, ada sepanci besar dirumah juga. Tapi Aku hanya membawa separonya. Di rumah, aku punya sepanci besar, aku pikir Tidak sopan aku mampir selarut ini, begitukan?” kata Oh Sol akan bergegas pergi.
“Permisi... Aku menyukaimu juga!” kata Sun Kyeol. Oh Sol kaget dan binggung.
“Tidak, maksudku.... Sup tulang daging sapi... Aku juga menyukainya.” Kata Sun Kyeol. Oh Sol mengangguk mengerti. 


Akhirnya Oh Sol duduk di ruang tamu melihat robot vakum. Geum Ja seperti menyambut Oh Sol dengan mendekatinya. Oh Sol terlihat senang melihat Geum Ja, lalu berkomentar Tempat Sun Kyeol memang luar biasa dan bertanya-tanya Apa ada yang perlu dibersihkan, karena pasti bekerja sangat keras. Sun Kyeol datang membawa minum.
“Rumahmu lebih besar dari yang kuduga.  Pasti susah membersihkan rumah ini.” Ucap Oh Sol
“Ada Ahjumoni yang mengurus rumah. Hari ini sepertinya dia sudah pergi. Dia membersihkan tempatku ketika aku tak di rumah. Aku tak suka ketika ada orang lain dirumahku.” Jelas Sun Kyeol. Oh Sol menganguk mengerti memajukan duduknya.

“Kau Anggap saja rumah sendiri.” Kata Sun Kyeol, Oh Sol mengaku merasa seperti di rumah sendiri.
“Kau terlihat sangat tak nyaman. Aku akan bersih-bersih sesudah kau pergi, duduklah dengan nyaman.” Ucap Sun Kyeo. Oh Sol pun duduk lebih mundur duduknya.
“Emmm, katanya ada sesuatu yang ingin kau katakan.”kata Oh Sol memulai pembicaraan.
“Hari ini, maafkan aku... Aku seharusnya meminta maaf padamu lebih cepat. Aku tahu ini terlambat.” Kata Sun Kyeol
“Lalu, kita sekarang impas, kan? Seperti yang kau tahu, aku sudah membuat banyak kesalahan juga. Ayo anggap ini impas. Maksudku, jika kau tak apa-apa dengan itu.” Jelas Oh Sol
Sun Kyeol terlihat tersenyum tapi saat menatap Oh Sol terlihat gugup. Akhirnya Ia mengambil gelasnya tapi malah merasakan tehnya panas, Oh Sol panik memberikan tissue, tapi Sun Kyeol menolak ingin mengambil sendiri mengaku aik-baik saja dan jangan khawatir, lalu memberitahu akan berganti pakaian.
“Tidak, aku akan segera pergi, kau tak perlu ganti pakaian.” Kata Oh Sol
“Yah, aku tak berganti pakaian untuk ditunjukan kepadamu. Aku melakukannya karena itu menggangguku. Jadi Aku akan segera kembali.” ucap Sun Kyeol
“Ini Pasti sulit. Mencuci dan berganti beberapa kali sepanjang hari. Dan menjaga tingkat kebersihan ini baik di rumah, pekerjaan pasti membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Aku tiba-tiba berpikir itu pasti sangat sulit.” Ungkap Oh Sol

“Tidak terlalu... Aku sudah terbiasa... Kenapa? Apa aku tampak rewel kepadamu?” kata Sun Kyeol
“Tidak... Sejujurnya, aku memang memikirkanmu begitu ketika kali pertama bertemu, Sekarang sudah tidak lagi... Aku yakin ada alasan, Sama sepertiku. Ini akan terdengar seperti alasan” ungkap Oh Sol
“Aku pikir, mandi. adalah hal mewah ketika aku bekerja paruh waktu. Aku berkeramas dan tidur selama 10 menit lebih banyak, dan aku menyerah untuk berganti pakaian baru ketika sekolah. Hidup seperti itu untuk sementara waktu mengubahnya menjadi kebiasaan.” Jelas Oh Sol
“Aku yakin alasanmu berbeda, tapi CEO Jang pasti punya alasan juga. Karena setiap orang punya alasan tertentu. Tapi..Gaya rambut itu cocok buat CEO, Kupikir itu membuatmu lebih mudah didekati.” Kata Oh Sol
Sun Kyeol terlihat gugup, Oh Sol pikir kalau salah mengatakan. Keduanya terlihat gugup, Oh Sol pikir akan segera pergi dan akan membersihkan gelasnya. Sun Kyeol menolak meminta agar meninggalkan saja di meja.
“Tidak. Kau bahkan tak bisa menggunakan tanganmu. Aku akan pergi sesudah mencuci ini. Aku orang yang sopan dan Biarkan aku mencuci milikmu juga.” Ucap Oh Sol
“Gil O Sol-ssi, tak apa.” Kata Sun Kyeol. Oh Sol menyuruh agar Sun Kyeol berganti pakaian dulu dan bergegas pergi ke dapur. 

Sun Kyeol pergi ke dress room dengan wajah tersenyum bahagia, lalu wajahnya berubah panik karena ada gelas Oh Sol di dapur. Sementara Oh Sol akan mencuci piring dan mencari sabun pencuci piring di dalam lemari. Sun Kyeol berlari panik dari kamarnya.
“Tidak! Gil O Sol , hentikan!” teriak Sun Kyeol. Oh Sol kagte melihat Sun Kyeol tiba-tiba datang dan bertanya Kenapa tak boleh.
“Airnya mampet... Tak ada air sekarang.” Kata Sun Kyeol mencari alasan.
“Oh baiklah... Lalu bagaimana kau berkeramas?” ucap Oh Sol aneh.
“Aku pakai air mineral”kata Sun Kyeol,  Oh Sol mendengar bunyi mesin cuci berhenti jadi airnya pasti menyala.
“Itu pakai air mineral juga” ucap Sun Kyeol panik. Oh Sol pikir kalau  pakai air mineral saja mencucinya.
“Lebih baik kauPergi saja, Ini Sudah larut malam jadi Kau harus pulang.” Kata Sun Kyeol mendorong Oh Sol keluar rumah sebelum melihat gelasnya.
“CEO... Aku belum berpamitan dengan benar. Ada apa dengan dia?” keluh Oh Sol bingung.
Sun Kyeol kembali ke rumah menatap gelas Oh Sol seperti merasa kalau dirinya sudah gila.


Choi Gun mengaku sebagai Dokter Daniel menelp seseorang kalau butuh informasi tentang seorang pasien, di bawah perawatan Dr. Fore dengan Nama Jang Sun Kyeol. Ia tahu kalau Sun Kyeol  menerima perawatan OCD. lagi pada tahun 2012.
“Aku sudah mengirim sisa informasi melalui e-mail. Jadi tolong periksa dan hubungi aku lagi.” Ucap Daniel dengan wajah serius melihat foto dokter Fore

Pagi hari
Sun Kyeol melihat sup yang dibawakan Oh Sol dalam tempat kedap udara, lalu menghangatkan dan menaruh semua diatas meja. Geum Ja mendekatinya seperti senang melihat Sun Kyeol makan diatas meja.
“Ini Sudah lama tak makan dirumah. Benarkan?” ucap Sun Kyeol mulai makan dan merasa kalau masakah Oh Sol Rasanya enak.

Sun Kyeol akan memakai bajunya, lalu melihat rambutnya berpikir kalau terlihat lebih bagus diponikan karena sebelumnya Oh Sol yang memuji rambutnya semalam, wajahnya kembali tersipu malu.
“Tidak... Pria harus pakai pomade... CEO butuh pomade... Aku ini CEO...” ucap Dong Hyun sudah siap menarik rambutnya seperti biasa dengan gel. 

“Dong Hyeon sangat beruntung berada jauh dari pekerjaan di hari seperti ini. Tapi dia biasanya tak pernah libur seharipun.” Keluh Jae Min menurunkan barang-barang dari mobil
Sementara Young Sik sibuk mengirimkan pesan untuk Eun Hee “Ada waktu hari ini? Aku bisa datang kepadamu sesudah bekerja. Ayo makan sesuatu yang enak.” Tapi Eun Hee membalas “Maaf, tapi aku punya acara penting hari ini.” Wajah Young Sik langsung kecewa.
“Apa Eun Hee lagi? Kau ditolak setiap waktu, tapi kau sepertinya tak pernah menyerah. Kukira kau masih muda.” Ejek Jae Min
Young Sik tak membahasnya akan membawa barang-barang untuk membersihkan kamar 1004. Jae Min kesal Young Sik terus bertanya, tiba-tiba melihat Dong Hyuk bertemu di cafe dengan Eun Hee dan langsung membalikan badan.
“Young Sik, kau ingin pergi duluan? Aku harus ke kamar mandi dahulu.” Ucap Jae Min tapi saat itu Young Sik sudah melihat Dong Hyuk bertemu dengan Eun Hee, barang ditanganya langsung jatuh.
“Kenapa si brengek itu bersama Eun Hee?” ucap Young Sik marah, Jae Min menahan Young Sik karena yakin bukan seperti yang dipikirkan.
“Kau Tahu sendiri Dong Hyeon tak tertarik pada wanita sama sekali? Dia bagaikan biarawan. Dia benar-benar...” kata Jae Min menahan tapi Young Sik tak bisa menahan emosi akan masuk cafe. 


Saat masuk cafe, Eun Hee sedang berbicara dengan Dong Hyun bertanya apakah ia  perlu alasan untuk tak menyukai seseorang, karena ia hanya tak menyukainya. Saat itu Dong Hyuk melihat Young Sik datang, tapi Young Sik medengar ucapan Eun Hee meminta Dong Hyuk agar diam saja.

“Entah benar atau tidak mengatakan ini, tapi sebenarnya aku malu karena dia suka padaku. Yang bisa dia lakukan hanyalah menggombal. Dia tak mempertimbangkan sama sekali. Terlalu sering. Oppa Boleh saja menceritakan hal baik tentang dia, tapi aku tak akan berubah pikiran. Aku tak tertarik.” Ucap Eun Hee.
Young Sik tak bisa menahan rasa sedih, Dong Hyuk melirik ke arah depanya. Eun Hee menyadarinya lalu kaget melihat Young Sik ada dibelakangnya. 


Oh Sol berjalan menaiki tangga memberbicara di telp kalau bisa melakukannya sendiri menurutnya Ini apartemen kecil, dan rumah Single jadi tak begitu sulit untuk dibersihkan. Dan akan meneleponnya sesudah selesai.
Oh So akhirnya sampai ke apartement yang terlihat menyeramkan, lalu mengetuk pintu. Seorang pria menyeramkan membuka pintu, Oh Sol menyapa dari Cheongso Yojeong kalau memesan pembersihan hari ini. Si pria mengerti dan mengaku sebenarnya mau keluar. Oh Sol pun mempersilahkan pergi. Si pria pun keluar.
“Aku akan mengirimkan foto setelah selesai.” Kata Oh Sol lalu masuk ke dalam ruang yang berantakan, bahkan banyak stocking. Ia pun meyakinan diri kalau bisa melakukan ini.

Dong Hyun masuk duduk di cafe meminum kopinya, Di depan cafe Eun Hee  meminta maaf karena seharusnya memberitahuny langsung lalu mencoba untuk menjelaskan ketika mengatakan "memalukan" kalau tak bermaksud... Young Sik menyela kalau sudah mengerti.
“Aku hanya mempedulikan perasaanku, dan membuatmu tak nyaman... Maaf... Kau tahu aku orang yang sederhana... Sekarang Aku ada kerjaan... Jadi Aku harus pergi sekarang.” Ucap Young Sik merasa tak perlu penjelasan.
“Tunggu, Young Sik... Seragam itu terlihat hebat untukmu...Sama hebatnya dengan seragam taekwondo... Aku pamit.” Komentar Eun Hee lalu berjalan pergi. 

Young Sik duduk sendirian di halte bus,  Dong Hyun pun duduk menemaninya. Young Sik mengaku baru sadar Eun Hee tak menyukainy dan hanya berpikir jika tetap tinggal di sisi wanita itu, mungkin Eun Hee juga akan mulai menyukainy suatu hari nanti.
“Aku tak menarik, bahkan tak setengah tampan dirimu, tapi aku pria yang gigih. Yang terlintas dalam pikiranku hanyalah kesempatan. Sama seperti saat olahraga hari itu. Meskipun tak punya kecepatan, aku pandai menahan sesuatu.” Ungkap Young Sik
“Tapi...Kurasa aku tak bisa mengubah perasaan seseorang hanya dengan bertahan. Semakin aku bergantung pada Eun Hee, itu pasti membuatnya sulit. Aku merasa sangat menyesal. “ kata Young Sik sambil menahan tangis.
“Jika Eun Hee mengatakan secara terus terang, Dia mungkin sudah dipikirkan secara matang. Dia memang berhati lembut. Dia baik sekali bahwa dia tak pernah mengumpat dengan mudah. Emosi singkatku adalah masalahnya.” Akui Young Sik.
Dong Hyun tak banyak berkata-kata hanya mendengarkan. Young Sik menyesal karena harus masuk menemui Dong Hyun dan menemukan kenyataan buruk.  Dong Hyun berkomentar kalau iri pada Young Sik karena begitu berpikiran sederhana. Young Sik menatapnya, Dong Hyun menegaskan kembali kalau iri pada ketulusan Young Sik lalu menaiki bus. 



Jae Min berbicara di telp kalau Young Sik  Tak perlu datang karena hampir selesai jadi jangan khawatir. Ia pikir Young Sik harus pulang dan minum saja.  Tapi yang terjadi dalam ruangan, Jae Min harus berkejar sendiri membersikan kamar yang berantakan
Young Sik duduk di halte melihat hujan turun dari dengan deras, lalu membiarkan tanganya basah. Seperti langit tahu kalau hatinya sangat sedih, sementera Dong Hyuk pergi RS Hyosong Yoyang walaupun hujan turun dengan deras. 

Sun Kyeol masuk kantor dengan payung dan tetap mengunakan sarung tangan. Sek Kwon menyambutnya lalu berkomentar kalau Sun Kyeol  mengubah gaya rambutnya. Sun Kyeol mengaku kalau itu karena hujan. Sek Kwon mengerti dan tak membahasnya.
“Semua tim bekerja diluar kecuali yang sedang menjalani pelatihan, dan Dong Hyun mengambil libur, jadi Gil Oh Sol pergi ke Sangwol-dong sendirian.” Jelas Sek Kwon. Sun Kyeol mengerti.
“Ini kompleks apartemen di Sangwol-dong, jadi dia mungkin bisa mengatasinya sendiri.” Kata Sek Kwon. Sun Kyeol menganguk mengerti lalu tersadar.
“Kompleks apartemen...di Sangwol-dong?” ucap Sun Kyeol panik. Sek Kwon membenarkan dan bertanya apakah ada masalah.
“Dimana alamat Gil O Sol pergi?” tanya Sun Kyeol panik, Sek Kwon ingin mencari di ponselnya.
“Tidak perlu... Aku akan memeriksanya... Sek Kwon Kirimkan aku daftar klien yang sudah di blacklist segera... Lakukan sekarang.” Kata Sun Kyeol bergegas pergi dengan wajah panik. Sek Kwon pun dibuat binggung. 


Sun Kyeol mencari file [Klien Yang Sudah di Blacklist] lalu melihat alamat Sibeom Apartment di Sangwol-dong, Seoul, dengan keterangan “Pelecehan seksual pada pembantu wanita pada bulan Juni dan Agustus 2017” wajahnya makin panik dan bergegas pergi.
“Apa Kau sudah memeriksa blacklist klien?” tanya Sek Kwon masuk ruangan. Sun Kyeol tak menjawab memilih untuk bergegas pergi.
Sementara Oh Sol sibuk membereskan semua barang-barang yang ada di rumah dan melihat di kolong tempat tidur ada bekas kondom dan stocking wanita. Lalu tiba-tiba lampu di kamarnya mati dan ruangan gelap, Oh Sol hanya binggung kenapa tiba-tiba lampunya mati.
Tiba-tiba pintu rumah terbuka, si pemilik masuk seperti seorang yang menatap dengan tatapan dingin. Tapi Oh Sol terlihat santai berpikir si pria sibuk tapi pulang lebih cepat. 

Sun Kyeol terlihat panik mengemudikan mobilnya dan Oh Sol tak mengangkat telpnya. Karena merasa tak nyaman, akhirnya Sun Kyeol membuka kain ditanganya, walaupun sakit tetap mengemudikan mobilnya. Sesampai di apartement Sun Kyeol berlari menaiki tangga tanpa mengunakan payung.
“Gil O Sol!!! Gil O Sol!!!” teriak Sun Kyeol sambil mengedor didepan pintu. Si pria membuka pintu bertanya siapa yang datang.
Sun Kyeol yang marah langsung mengumpat dan memberikan pukulan diwajah si pria, lalu berteriak mencari Oh Sol dengan wajah panik.  saat itu Oh Sol berjalan didepan pintu memanggil Sun Kyeol seperti beda ruangan. Sun Kyeol bisa bernafas lega ternyata Oh Sol baik-baik saja.
“Kenapa kau menerobos rumahku lalu memukul? Kenapa?” keluh Si pria. Sun Kyeol tersadar seperti melakukan sesuatu yang tak biasa.
Bersambung ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar