PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 23 Desember 2018

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 7 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC
 [Episode 7: Saat Kita Saling Bersentuhan]
Sun Kyeol pulang ke rumah wajahnya terlihat kebingungan lalu seperti merasa menyesal dengan ucapanya. Sementara Oh Sol duduk ditangga sambil minum bir mengingat yang dikatakan Sun Kyeol mengumpat bosnya itu orang jahat.
“Dia membuatku bingung... Dasar Bodoh... Kenapa aku ingin membuatnya terkesan? Aku bahkan mengenakan sepatu hak.” Ucap Oh Sol kesal sendiri.

Saat itu Choi Gun datang, berkomentar kalau melihat  tadi pagi, sudah tahu sepatu itu akan membuat kakinya terluka dengan memberikan sesuatu. Oh Sol binggung apa yang yang dibeli.  Choi Gun menyuruh agar mengmabilnya saja atau akan menempelkanya. Akhirnya Oh Sol mengambil plester dan menempelkan sendiri.
“Sepatu olahraga lebih cocok untukmu Daripada sepatu hak tinggi. Bagaimanapun, lebih baik sekarang, kan?” ucap Choi Gun
“Sedikit. Kupikir membantu, tapi aku tak yakin.” Kata Oh Sol
“Kenapa minum sendirian? Apa terjadi sesuatu hari ini?” tanya Choi Gun
“Tidak, tak ada yang terjadi. Aku hanya... Aku penasaran karena ingin tahu saja. Bisakah pria memegang tangan wanita bahkan menciumnya meskipun wanita itu tak dia suka? Katanya dia tak ingin berkencan. Dia membuatku bingung tanpa alasan.” Ungkap Oh Sol
“Lagi pula... Aku melakukan hal yang sama. Ciuman itu. Aku bahkan tak menyukainya tapi aku melakukannya duluan. Apa ini benar-benar terjadi?” keluh Oh Sol heran
“Apa Kau baru saja menjawab pertanyaanmu sendiri?” ejek Choi Gun. Oh Sol sadar kalau sudah menjawab pertanyaannya sendiri.

“Bagaimana kabarmu dengan cinta rahasiamu? Apa Sudah kau ungkapkan?” tanya Oh Sol penasaran
“Seperti yang kau katakan, waktu adalah hal yang rumit.” Komentar Choi Gun seperti tak yakin.
“Apa Sudah aku katakan bahwa aku mantan atlet di sekolah? Aku pemain hurdle. Kau tahu hurdle, kan? Berlari dan melompati rintangan. Dalam hurdle, kecepatan dan waktu adalah kuncinya. “ jelas Oh Sol
“Tapi setiap kali kucoba untuk menemukan waktu yang sempurna, tak pernah benar-benar berhasil. Saat mencoba menghitung langkahku, Aku tersandung dan jatuh. Seharusnya kulompati saja ketika terasa benar, tanpa banyak berpikir.” Cerita Oh Sol
“Jadi, maksud dari perkataanku, jangan mencoba menghitung dan menimbang sesuatu. Langsung saja katakan padanya bagaimana perasaanmu. Ulur, tarik, membuatnya bingung, dan akhirnya menyakiti orang itu. Itu sangat mengerikan.” Komentar Oh Sol. Choi Gun hanya bisa diam saja. 


Sun Kyeol sibuk membersihkan Geum Ja dirumahya, setelah itu menyandarkan badanya di sofa teringat kembali yang dikatakan pada Oh Sol.
“Apa yang ingin kau dengar dariku? Kenapa? Apa Kau harap, aku memintamu menjadi pacarku? Maaf, aku tak tertarik untuk berkencan. Saat ini, aku tak ingin berkencan dengan siapa pun.” Ucap Sun Kyeol
Sun Kyeol seperti merasa sangat menyesal dengan yang dikatakan pada Oh Sol karena tak sesuai dengan hatinya. 

Esok pagi
Sun Kyeol menanyakan  Jam berapa rapat berikutnya, Sek Kwon menjawab kalau bisa pergi sesudah rapat ini. Tiba-tiba Sun Kyeol dan Oh Sol berpapasan di lobby, suasana terasa canggung karena kejadian kemarin. Sek Kwon pun menyapa Oh Sol yang Baru datang. Oh Sol pun menyapa  selamat pagi. Sek Kwon melihat semua pegawai akhirnya datang.
“Selamat pagi, CEO” ucap Jae Min menyapa, Oh Sol sudah tak bisa dekat dengan Sun Kyeol memilih untuk segera pamit pergi.
“O Sol, kenapa kau pergi sendirian? Tunggu.” Ucap Jae Min, Oh Sol segera bergegas pergi. Sek Kwon melihat tatapan Oh Sol dan Sun Kyeol yang gugup yakin kalau terjadi sesuatu. 

Sun Kyeol sedang berjalan sendirian dan kaget tiba-tiba Oh Sol sudah ada didepanya. Ia pun berusaha bersikap santai sebagai seorang CEO, Oh Sol mengaku cukup bingung hari itu, jadi lupa memberitahu sesuatu. Sun Kyeol terlihat binggung.
“Aku juga, tak tertarik berkencan saat ini. Terutama dengan pria seperti CEO” tegas Oh Sol. Sun Kyeol melonggo.
“Ciuman itu ayo anggap impas. Aku melakukannya sekali, Kau  juga sekali. Kita berdua melakukannya, sudah, kan?” ucap Oh Sol lalu melangkah pergi. Sun Kyeol hanya bisa menatap bingung. 

Di ruang rapat, Sun Kyeol duduk dengan tatapan kosong. Manager melakukan presentasi tentang pesaing mereka, kalau jumlah pengguna aplikasi seluler perushaan sudah meningkat secara substansial dengan Jumlah pengguna 6.000 pada tahun 2016, tapi saat ini 10.000.
“Ini sudah terus meningkat, sementara pesaing kita tidak dapat mempertahankan pengguna aplikasinya.”
Saat itu Sun Kyeol tiba-tiba dikagetkan dengan Oh Sol yang muncul dikaca, Oh Sol mencoba memberikan ancaman pada Sun Kyeol seperti akan memukulnya. Sun Kyeol tak mendengarkan apa yang dijelaskan oleh Sang manager.
“Beraninya dia.... Hei!” teriak Sun Kyeol marah lalu binggung karena Oh Sol sudah tak ada dibalik kaca. Semua pegawai melonggo bingung berpikir Sun Kyeol sedang mengkhayal.
“Dia ada di sana, memberiku...” kata Sun Kyeol marah, Sek Kwon menyadarkan Sun Kyeol kalau ada di ruang rapat dan menjadi sorotan.
“Maaf. Aku pasti salah lihat... Silakan lanjutkan.” Kata Sun Kyeol berusaha untuk tenang dan kembali duduk.
Presentasi di mulai,  Saat itu Sun Kyeol pun melihat Oh Sol yang berdiri tak jauh darinya kembali mengejeknya. Sun Kyeol menahan amarah melihat Oh Sol. 


Joo Yeon memuji yang sudah dilakukan Oh Sol, karena tahu kalau Katanya, pria tampan selalu memberi wanita waktu yang sulit jadi haru memberikan pelajaran kali ini. Oh Sol pun senang dengan yang dilakukannya,  dengan mengumpat kalau Sun Kyeol itu Pria jahat yang menarik dan membuatnya sangat bingung.
“Dia menargetkan orang yang salah.” Ucap Oh Sol marah
“Hei, tapi bagaimana jika hari itu adalah hari yang buruk baginya?” ucap Joo Yeon
“Dia terlihat kesal. Dia tampak sedikit berbeda. Aku menyuruhnya keluar lewat chating. Ya kau tahu lah. Mungkin saja ada sesuatu yang tak bisa dia katakan karena kesal tentang hal lain. Dia mungkin menyesal sekarang.” Kata Oh Sol
“Apa menurutmu begitu?” komentar Joo Yeon. Oh Sol kesal dengan ucapan temanya.
“Lalu kenapa aku melakukan ini? Tidak mungkin aku tertarik pada pria seperti si CEO,  Dia sangat tak pengertian. Dia hanya mempedulikan egonya sendiri. Sekarang bersikap begini, lalu begitu. Si CEO itu memang benar-benar brengsek.” Ucap Oh Sol mengebu-gebu tanpa sadar Sun Kyeol dan Sek Kwon ada didepanya.


“Itu terlalu buruk. Yang ada di pikiranmu aku brengsek.” Komentar Sun Kyeol mendengarnya lalu melangkah pergi.
Oh Sol masih melonggo kaget sampai Joo Yeon memanggilny dari seberang telp tak disahuti.  Joo Yeon pikir kalau  Oh Sol menutup telepon lalu berbicara sendiri dengan yakin Oh Sol yang sangat menyukainya.
“Ketika dia jatuh cinta pada Do Jin selama tiga tahun, dia tak seperti ini. Tapi sekarang dia berusaha keras. Dia Imut juga.” Komentar Joo Yeon lalu melihat spanduk  "Rochester Clinic". Tak percaya kalau ada "Psikiater termuda"

Sun Kyeol terlihat marah masuk ke dalam ruangan karena dianggap brengsek sambil mencuci tanganya.  Ia pikir kalau yang dikatakan Oh Sol itu Omong kosong  karena menurutnya cukup baik, kompeten, tinggi, stylis, bahkan penampilanya menarik.
“Apa aku benar-benar tak menarik? Baik... Kuakui, aku bisa sedikit tak bisa diprediksi. Tapi aku tak pernah bertindak...” ucap Sun Kyeol terus mengomel masuk ke dalam ruanganya.
Saat itu Sek Kwon binggung, lalu memberikan Sun Kyeol kalau alat disinfeksitanya tak jalan. Sun Kyeol melihat ke bagian pintu kalau error jadi masuk ruangan tanpa di bersihkan dulu. 

Tuan Gil mulai berbicara di telp yang akan mencuci mobil di Kompleks Dua jadi akan pergi ke sana setelah mencuci mobil lainya.  Tiba-tiba dua pria datang dengan sinis bertanya apa yang dilakukannya. Tuan Gil menutup telpnya lebih dulu sebagai Layanan Pembersih Mobil yang Membawa Kebahagiaan.
“Seperti yang kau lihat, aku sedang membersihkan mobil.” Ucap Tuan Gil
“Itu, kalau itu aku juga lihat. Tapi ini daerah kita. Siapa yang mengizinkanmu datang ke sini?” kata si pria yang terlihat seperti preman.
“Apa maksudmu, "ini daerahmu"? Siapa pun bisa datang ke sini dan bekerja. Juga, ketika aku bertanya, mereka bilang tak ada yang bekerja di daerah ini. Itu sebabnya aku datang ke sini.” Kata Tuan Gil merasa tak ada yang salah
“Kami mulai di sini hari ini.” Tegas Si pria. Tuan Gil mengerti tapi menurutnya mereka mungkin tak bisa membersihkan semua mobil di sini sendirian juga.
“Sepertinya kita berdua bisa bekerja di sini.” Ucap Tuan Gil
“Kau tak dapat bekerja di sini. Ini wilayah kita sekarang... Kau sana pergi. Jangan membuat keributan. Mengerti?” kata si pria yang langsung menendang ember dan pergi. 


Petugas apartment mendekati Tuan Gil dan mengeluh karean Mereka masih melakukan itu. Tuan Gil bertanya Apa mereka bekerja di sini. Petugas memberitahu  Mereka muncul dan berkelahi setiap waktu bahkan mencuri klien dari pembersih lain.
“Tapi klien mulai mengeluh segera sesudah itu. Aku tak tahan mereka. Tapi kau Tak perlu khawatir... Sejak kau datang ke sini, banyak orang yang memintaku untuk memperkenalkannya kepadamu. Mereka pikir kau bekerja sangat cepat dan teliti.” Ucap Petugas.
“Kurasa itu benar... Tanganku... sebuah permata.” Kata Tuan Gil bangga lalu mulai membersihkan mobil kembali. 

Oh Dol bertemu dengan Young Sik hanya diam saja padahal sudah  meminta tambahan hati dan paru-paru. Young Sik mengaku Hati dan paru-parunya sakit sekarang jadi Itu sebabnya tak bisa makan ini. Oh Dol menyuruh Young Sik agar makan odeng saja.
“Kue ikan semuanya membengkak sama seperti hatiku sesudah menangis terlalu lama... Sangat menyedihkan. Wortel... Apa Kau lihat wortel yang mencuat keluar? Itu mengingatkanku pada hatiku yang berdarah.” Ucap Young Sik masih sedih
“Ada apa denganmu? Apa cinta itu masalah besar?” keluh Oh Dol
“Jangan katakan itu... Ini mungkin bukan masalah besar bagimu, tapi bagiku, itu adalah mimpi terakhirku. Sesudah aku berhenti berolahraga, yang bisa kulakukan adalah mengikuti Eun Hee. Sekarang aku tak bisa melakukan olahraga maupun memikirkan Eun Hee lagi.” Cerita Young Sik sedih. Oh Dol seperti serba salah.
“Maaf...Aku di sini untuk merayakan, tapi malah merengek.” Ucap Young Sik. Oh Dol Tidak masalah karena ia yang salah.
“Jika kau tak terluka dan berhenti, maka kau akan menjadi yang terbaik di perguruan tinggi sekarang.” Ucap Oh Dol sedih
“Ngomong-ngomong, kau masukke Universitas Hanguk? Selamat... O Sol pasti sangat bahagia.”kata Young Sik bahagai.
“Aku belum memberitahu keluargaku... Aku membiarkanmu tahu sebelum orang lain.” Akui Oh Dol. Young Sik senang mendengarnya.
“O Sol akan sangat bersemangat. Haruskah aku memberitahunya nanti? Kabar baik harus dibagi lebih awal.” Ucap Young Sik penuh semangat.
“Kenapa Hyung-nim harus memberitahunya? Apa Kau tahu di mana dia bekerja?” kata Oh Dol
“Tentu saja. Dia bersih-bersih tadi. Kabar baik harus dibagikan.”Kata Young Sik mengeluarkan ponselnya. Oh Dol melongo mendengarnya.
“Tunggu sebentar... Aku membuat kesalahan.” Ucap Young Sik tak sadar membongkar rahasia Oh Sol 



Oh Sol sedang membersihkan ruangan mengingat yang dikatakan Sun Kyeol “Ini terlalu buruk... Yang ada di pikiranmu aku brengsek.” Lalu mengoceh sendiri dengan sikap Sun Kyeol dan mengeluh karena harus ada di sana tepat pada saat itu.
“Ahh... Tidak... Kenapa? Memang benar yang dikatakan...  Jadi Tak usah dipikirkan... Aku seharusnya tak memikirkannya lagi... Berhenti memikirkannya...” ucap Oh Sol menyakinkan.
Tiba-tiba Oh Dol datang menyapa kakaknya, Oh Sol melonggo melihat adiknya. Kyung Sik ketakutan bersembunyi di balik badan Oh Sol.  Oh Dol masih terus melonggo melihatnya, Kyung Sik akhirnya langsung berlutu memohon maaf dan pasrah kalau akan dibunuh. 


Oh Dol menarik kakaknya keluar gedung, Oh Sol meminta agar melepaskanya tapi Oh Dol terus menariknya. Akhirnya Oh Sol berteriak marah menarik tanganya. Oh Dol marah karena kakaknya yang membual tentang pekerjaan barunya yaitu membersihkan gedung kantor.
“Kau salah paham. Aku biasanya tak membersihkan gedung perkantoran. Hanya kadang-kadang.” Akui Oh Sol
“Inikah yang kau inginkan dari berhenti bermain Hurdle? Katamu akan melakukan yang terbaik untuk mencari pekerjaan. Lihat apa ini?” ucap Oh Dol marah. Oh Sol pikir tak ada yang salah.
“Apa Ayah tahu? Apa dia tahu apa yang kau lakukan?” kata Oh Dol. Oh Sol panik kalau adiknya sudah memberitahu Ayah
“Apa aku gila? Tidak ada yang perlu dibanggakan dengan pekerjaan ini” ucap Oh Dol dengan nada marah.
“Hei, O Dol. Kenapa kau berkata begitu? Apa salahnya bersih-bersih?” ucap Oh Sol membela diri
“Apa maksudmu? Coba Lihat saja dirimu di cermin. Wanita-wanita lain yang seumuran denganmu mengenakan rok dan sepatu hak tinggi dan bekerja di gedung-gedung tinggi. Apa yang Nuna lakukan di sini? Siapa yang merancang seragam itu? Warnanya terlalu mencolok.” Ucap Oh Dol. Oh Sol hanya bisa diam karena memang sekelilingnya wanita mengunakan pakaian kantor  tapi ia mengunakan seragam bersih-bersih. 


Tuan Cha kaget mendengar tentang Sun Kyeol, Sek Kwon memberitahu kalau Sun Kyeol banyak berubah sehingga sering terkejut. Tuan Cha memastikan kalau Dokter itu bernama Daniel dan pikir Sepertinya Daniel banyak membantu.
“Menurutku, dia lebih terpengaruh oleh karyawan bernama Gil O Sol.”ucap Sek Kwon. Tuan Cha memastikan namanya yang disebuh Sek Kwon.
“Namanya Gil O Sol. Dia salah satu karyawan baru.Sejak dia bergabung dengan perusahaan, CEO sudah berubah. Bahkan Sangat banyak berubah.” Cerita Sek Kwon. Tuan Cha memikirkan nama Gil O Sol. 


Di sebuah restoran, Oh Dol dan Oh Sol hanya diam saja. Young Sik duduk di tengah memulai dengan memuji tempat makan yang luar biasa karena Dagingnya sangat enak. Oh Sol menyuruh mereka makan karena Sudah mulai gosong. Young Sik pikir akan memagangnya, Oh Sol menolak menyuruh makan saja. Oh Dol tetap diam seperti masih marah.
“Ini Hanya sebentar... Sebagai pekerjaan paruh waktu.” Ucap Oh Sol menyakinkan.
“Sebentar itu sampai kapan?” tanya Oh Dol. Oh Sol menjawab  Sampai bisa menabung uang untuk mencari pekerjaan.
“Itu bahkan bukan jumlah yang besar. Tanya saja ayah untuk uang. Kenapa kau menderita seperti ini? Keluarga kita tak miskin banget. Kenapa kau begitu menyedihkan?” ucap Oh Dol kesal
“Hei, kau terlalu kasar... Kau tak tahu dengan baik. Gaji di perusahaan kami besar, asuransi, dan ini adalah perusahaan hebat yang dapat kami tangani untuk seluruh hidup kami.” Ucap Young Sik membela diri
“Ayah saja yang harus menjadi  satu-satunya orang yang bersih-bersih untuk mencari nafkah. Kau tak harus melakukan hal yang sama.” Kata Oh Dol marah
“Ayah dipecat dari pekerjaan. Aku tak ingin mengkhawatirkanmu karena kau sibuk dengan olahragamu. Ayah kehilangan pekerjaannya. Aku mencoba mencari pekerjaan di sana-sini, tapi gagal.” Cerita Oh Sol. Oh Dol kaget dan hanya bisa diam.
“Tak banyak orang yang melakukan sesuatu sesuai keinginannya. Daripada tempat bekerja, cara kerja-lah lebih penting. Setidaknya itulah yang kurasakan Dan aku sangat bahagia sekarang. Aku melakukan pekerjaan ini karena sangat suka. Kau juga tahu. Aku hanya melakukan hal-hal yang menyenangkan.” Akui Oh Sol

“Pembohong. Lalu kenapa kau menyerah menjadi seorang atlet?” tanya Oh Dol. Oh Sol mengaku Karena bosan.
“Aku tak melakukan hal-hal membosankan. Itu Sudah kuberitahu juga. Ngomong-ngomong, siapa bilang aku menyerah? Aku tak pernah menyerah. Aku hanya memilih jalan yang berbeda. Ini adalah jalan yang kupilih, kau tak perlu khawatir. Fokus saja pada latihanmu. Mengerti?” tegas Oh Sol lalu menyuruh untuk makan saja. Oh Dol seperti sudah mulai mereda dan Young Sik berusaha untuk tak memihak.


Oh Dol dan Oh Sol masuk ke dalam rumah bersama. Oh Sol memperingatkan Oh Dol agar Jangan bilang pada Ayah bahwa sudah tahu tentang dirinya. Oh Dol hanya diam saja. Oh Sol pun menyapa ayahnya dengan senyuman.
“Halo, putriku sudah pulang. Bagaimana hari kalian? Kenapa kalian berdua pulang bersama?” ucap Tuan Gil melihat keduanya.
“Universitas sudah mengkonfirmasi merekrut O Dol, jadi aku mentraktirnya makan daging untuk memberi selamat kepadanya.”akui Oh Sol
“Benarkah? Itu sangat bagus untuk didengar. Universitas mana? Universitas Hanguk? Apa Kau berhasil masuk ke Universitas Hanguk?” kata Tuan Gil penuh semangat. Oh Dol membenarkan.
“Dia benar-benar ingin pergi ke sana. Luar bisa, kan?” kata Oh Sol bangga. Tuan Gil juga merasa bangga pada putranya.
“Aku sangat bangga padamu, putraku.  Kau melakukan pekerjaan yang hebat. Bukankah aku sudah memberitahumu? Aku tahu kau akan berhasil! Kita seharusnya tak hanya berdiri di sini. Kita harus mengadakan pesta. O Sol, ajak Choi. Ayo kita adakan pesta.” Kata Tuan Gil melihat isi kulkas.
“Pesta apaan... Aku lelah, ingin istirahat...” ucap Oh Dol tak bisa menahan rasa kesal lalu masuk kamar. Oh Sol pun tak bisa berkata-kata. 


Choi Gun berbicara di telp kalau Sun Kyeol yang bahkan tak tahu air shower dimatikan dan ingin bertanya apa yang membuatnya mengalami kepanikan seperti itu. Sun Kyeol menceritakan Ada wanita yang menganggapnya bodoh...
“Apa Orang yang kau katakan itu satu-satunya orang yang bisa menyentuhmu?” ucap Choi Gun. Sun Kyeol membenarkan.
“Karena dia, Aku tak bisa memikirkan hal lain.” Akui Sun Kyeol
“Kurasa orang itu pasti sangat spesial untukmu. Mungkinkah, kau suka orang itu? Apa kau Mampu melindunginya?” tanya Choi Gun. Sun Kyeol mengaku tak tahu.
“Aku belum memikirkannya secara mendalam. Tapi kenapa kau menanyakan ini padaku? Apa ini juga bagian dari terapiku?” kata Sun Kyeol curiga.
“Tidak... Aku penasaran. Aku ingin tahu orang macam apa kau sebagai sesama pria, bukan sebagai pasien. Sesudah menerima persetujuanmu, Aku memperoleh catatan medis dari rumah sakit di AS.” Jelas Choi Gun
“Sepertinya mysophobiamu berasal dari keluargamu. Aku harus melihat lebih jauh ke dalamnya, tapi... Aku percaya kita akan punya banyak hal untuk dibicarakan.” Kata Choi Gun lalu menutup telpnya.
“Apa Rasa sukaku cukup untuk melindunginya?” ucap Sun Kyeol bingung. Sementara Choi Gun sedang melihat berita  [6 Tahun Sejak Peristiwa Tragis Jungang-dong]
Bersambung ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar