PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 14 Desember 2018

Sinopsis Encounter Episode 6 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Keduanya akhirnya sampai ke depan rumah Nyonya Lee. Soo Hyun mengeluarkan tas belanjanya memberitahu Jin Hyuk kalau A membeli hadiah untuk  ayah dan mendapatkan bonusnya, sambil mengoda kalau mereka tidak  punya dasi beritsleting. Jin Hyuk tersenyum mendengarnya.
“Aku tidak tahu kau suka warnanya atau tidak.” Kata Soo Hyun, Jin Hyuk mengucapkan Terima kasih.
“Belum pernah ada yang memberiku dasi.” Ungkap Jin Hyuk bahagia.
“Aku juga belum pernah membelinya  untuk siapa pun kecuali ayahku.” Akui Soo Hyun. Keduanya seperti sangat bahagia. 

Jin Hyuk menatap dasi yang diberikan Soo Hyun dengan bahagia, lalu mencari keyword "Cara mengikat dasi" . Setelah itu mempraktekannya di depan cermin, tapi selalu salah dan terus berusaha memasang dasi sendiri.
Sementara Tuan Nam menemani Sun Joo berkomentar Pasti ada masalah karena ingin makanan pedas. Sun Joo menceritakan kalau Suaminya bilang dirinya terlihat hebat  tiap kalimakan makanan pedas, Tuan Nam berkomentar katanya sifat sejati  akan terlihat saat makan.
“Kurasa temanku yang tua ini  lebih baik daripada suamiku.” Keluh Sun Joo. Tuan Nam membela diri kalau belum tua.
“Kau tidak muda lagi.” Ejek Sun Joo, Tuan Nam pikir tidak ada masalah dengan umurnya. 

“Aku akan bercerai.” Kata Sun Joo, Tuan Nam bertanya apakah Sun Joo menemukan sesuatu
“Aku melihat fotonya” akui Sun Joo, Tuan Nam ingin memastikan kalau itu wanita selingkuah bukan kenalan saja.
“Ini Sudah cukup membuatku malu. Aku tidak tahu dia ternyata seperti itu.” Kata Sun Joo
“Si bodoh vulgar itu... Hei, kau berhenti makan. Perutmu akan sakit.” Keluh Tuan Nam melihat Sun Joo makan dengan cepat.
“Tapi aku baru mulai.” Keluh Sun Joo, Tuan Nam akhirnya menyuruh Sun Joo agar bangun.
“Di mana dia? Tunjukkan jalannya.” Kata Tuan Nam kesal. Sun Joo panik karena Tuan Nam akan menghajarnya.
“Jika kakakmu ada di sini, dia pasti sudah membunuhnya.” Kata Tuan Nam
“Kakakku terlalu lemah untuk membunuh orang. Dia akhirnya menderita dan mati sendirian.” Keluh Sun Joo.
“Dia tidak lemah. Dia pria yang bertekad kuat.  Akulah yang lemah. Apanya yang lemah dari  pria yang memutuskan melawan dunia  daripada hidup rendahan?” kata Tuan Nam membela.
Sun Joo mengeluh Tuan Nam yang serius sekali dan membuatnya memalukan. Tuan Nam meminta Sun Joo Jangan pernah menganggap  kakaknya seperti itu, karena dia itu lebih baik daripada dirinya atau Anggota Kongres Cha.
“Astaga, hentikan. .. Perceraiankulah masalahnya.” Keluh Sun Joo
“Kalau begitu berdiri, antar aku  agar aku bisa menghajarnya.” Ucap Tuan Nam
“Jangan terlalu emosi, kau Membuatku merasa kalah saja.” Kata Sun Joo. Tuan Nam pikir Sun Joo Tidak perlu marah juga.
“Lalu bagaimana dengan anakmu?” tanya Tuan Nam, Sun Joo mengaku itu yang dikhawatirkan.
“Aku rasa harus meyakinkannya.” Kata Sun Joo, Tuan Nam tak banyak berkata-kata memilih untuk minum. 


Di tempat latihan golf, Tuan Choi melihat Woo Suk sedang berlatih memuji kalau pukulan sudah bagus. Woo Suk pun menyapa Tuan Choi yan akhirnya datang. Tuan Choi pikir harus lebih sering datang,  tapi tidak punya banyak waktu.
“Kau pasti sibuk terutama dengan pembukaan hotel di Sokcho.” Kata Woo Suk
“Para karyawan bekerja keras mengurusnya, tapi Tim Humas yang kena masalah. Selebritas tidak menerima undangan karena Taegyeong. Kurasa semua orang memiliki  pendiriannya masing-masing... Sayang sekali.” ucap Tuan Choi. Woo Suk yang mendengarnya langsung mengerutkan dahi. 

Di sebuah lobby, Jin Hyuk diberikan minuman secangkir teh, lalu minumnya sambil menunggu berjam-jam sampai akhirnya seorang wanita memberitahu Aktor mereka tidak bisa datang karena harus rekaman. Jin Hyuk mengerti, dan meminta agar bisa menelpnya kalau ada perubahan jadwal.
“Hari ini akan kucoba lagi.” Ucap Jin Hyuk memberikan laporan. Sun Joo pikir tak akan berhasil karena sudah jelas.
“Tapi aku harus berusaha sampai akhir.” Kata Jin Hyuk yakin. 

Saat itu Woo Suk datang meminta izin agar menganggu sebentar, semua kaget langsung membungkuk memberikan hormat, hanya Jin Hyuk yang terlihat santai.  Sun Joo bertanya alasan Woo Suk datang ke ruangan dan menawarkan secangkir teh.
“Tidak, aku tidak boleh menyita  waktu kalian terlalu banyak. Kudengar timmu kesulitan  karena para selebritas. Ini Mungkin lancang, tapi kurasa  mungkin aku bisa membantu. Jadi Bisa berikan daftar undangannya? Aku tidak yakin bagaimana hasilnya,  tapi kurasa masih bisa membantu.” Kata Woo Suk yakin
“Tapi ini tugas kami.” Kata Sun Joo, tiba-tiba Tuan Lee menyambar berkas dari tangan Jin Hyuk dan memberikan pada Won Suk.
“Sebuah kehormatan bagi kami bisa bertemu Bapak.”kata Jin Hyuk, Sun Joo terlihat marah.
“Syukurlah aku kenal orang-orang ini, jadi akan ditangani hari ini.” Kata Woo Suk melihat daftar nama lalu berjalan pergi setelah mengembalikan berkas pada Jin Hyuk. Tuan Lee pun mengantar Woo Suk keluar ruangan. 
Jin Hyuk binggung melihat sikap semua seniornya ingin tahu siapa pria tadi. Eun Ji kaget karena Jin Hyuk yang benar-benar tidak tahu dengan menyindir juniornya itu menjalin  hubungan khusus dengan CEO Cha. Sun Joo yang mendengarnya langsung memperingatakn Eun Ji dengan ucapanya.
“Maksudku.... Hubungan mereka makan ramyeon bersama... Dia mantan suami CEO Cha.” Ucap Eun Ji. Jin Hyuk kaget mendengarnya. Tuan Park terlihat Eun Ji yang bodoh.
“Semuanya selesai begitu Presdir Jung menghubungi mereka. Sekeras apa pun usaha orang kecil, tidak akan pernah cukup baik.”sindir Tuan Lee saat kembali masuk ruangan. Jin Hyuk hanya diam saja.
“Tuan Lee Jin Ho.. Aku tidak pernah menyuruhmu memberinya daftarnya.” Ucap Sun Joo marah
“Kita tidak punya banyak waktu,  jadi, kupikir kita seharusnya...” kata Tuan Lee seperti berharap mendapatkan pujian.
“Jangan pernah lakukan  apa pun tanpa seizinku lagi.” Tegas Sun Joo, Tuan Lee mengerti. Jin Hyuk hanya terdiam seperti sedikit senang Sun Joo membelanya. 



Tuan Cha mencoba cardigan yang diberikan anaknya kalau itu cocok dengan badanya. Soo Hyun pikir terlihat bagus karena Akhir-akhir dingin maka Ayahnya harus berpakaian hangat. Tuan Cha pikir Soo Hyun tidak perlu repot begini.
“Aku punya cukup waktu untuk bertemu Ayah.” Akui Soo Hyun. Tuan Cha ingin tahu keadaan anaknya.
“Apa Ibu sudah menceritakan semuanya?” tanya Soo Hyun.  Tuan Cha mengaku kalau istrinya hanya marah dan tidak ceritakan apa pun.
“Ayah mendengar sedikit dari Pak Nam.”akui Tuan Cha. Soo Hyun bertanya apakah ayahnya merasa cemas.
“Itu sangat Jelas... Ayah khawatir karena ini masalah putriku.  Apa Kau baik-baik saja?” kata Tuan Cha. Soo Hyu mengaku baik-baik saja.
“Soo Hyun... Jangan salah paham, tapi ini yang ayah pikirkan. Soal kejadian di lobi kantormu dan semua artikel itu. Jika dia seseorang yang berharga bagimu, ayah setuju kita harus bersabar. Tapi jika ini hanya kebetulan, maka kau hanya perlu tahu  ayah sedih melihatmu menjadi pusat pergunjingan.” Ucap Tuan Cha dengan nada khawatir.
“Aku sudah terbiasa menjadi pusat perhatian.” Kata Soo Hyun. Tuan Cha merasa kalau semua itu salah dirinya yang terjun ke Politik. Soo Hyun mengaku bukan seperti itu maksud ucapanya.
“Ayah pasti pusing menentukan  menggabungkan partai atau tidak.” Kata Soo Hyun. Tuan Cha pikir istrinya memberitahu anaknya.
Soo Hyun mengaku membaca beritanya. Tuan Cha tahu kalau  Sebentar lagi selesai dan Pembukaan hotel akhir pekan ini. Soo Hyun ingin tahu apakah ayahnya bisa datang. Tuan Cha pikir Seorang politisi tidak boleh pergi  ke acara bahagia seperti itu karena Hanya akan merusak suasana.jadi akan berkunjung  jika waktu sudah luang. Soo Hyun tersenyum. 


Jin Hyuk dan Hye In duduk bersama, Jin Hyuk ingin tahu apa yang ingin dibicarakan Hye In. Hye In ingin tahu perasaan Jin Hyuk saat bertemu Jung Woo Suk, Jin Hyuk menahan tawa ingin tahu Apa yang sebenarnya ingin ditanyakan
“Ini bukan lelucon, Jin Hyuk... Aku khawatir melihat  hanya kau yang tidak tahu.” Akui Hye In. Jin Hyuk bertanya tak tahu apa.
“Presdir Jung Woo Suk dan ibunya, Ketua Kim. Kudengar mereka benar-benar menakutkan. Aku terkejut setiap kali  senior kita membicarakan mereka.” Cerita Hye In
“Benarkah? Apa hubungannya denganku?” tanya Jin Hyuk santai.
“Semuanya berhubungan denganmu. Apa Kau tidak menyadari dia mengawasimu?” kata Hye In. Jin Hyuk seperti tak menyadarinya.

“Hei. Aku tidak ingin kau terlibat  lagi dengan urusan CEO Cha.” Tegas Hye In. Jin Hyuk tak percaya kalau Hye In mengkhawatirkannya dengan nada mengoda. Hye In kesal Jin Hyuk yang masih bercanda dengan keadaan seperti ini.
“Jangan khawatir...Sekuat apa pun mereka, aku adalah aku.” Tegas Jin Hyuk yakin
“Apa Kau pikir CEO Cha mendukungmu?” sindir Hye In. Jin Hyuk menegaskan kalau tidak suka pertanyaan seperti itu.
“Meski kau marah padaku,  aku harus mengatakannya. Aku tidak bisa melihatmu terluka. Jika terus membuat mereka kesal, maka kau... Tidak, maksudku kau juga akan  mempersulit hidup CEO Cha. Kabarnya mereka mengincar hotel ini. Mereka akan merebutnya dari CEO Cha jika dia membangkang. Memang dia masih bisa bersamamu dalam keadaan seperti itu?” jelas Hye In.
“Terima kasih atas perhatianmu, Jadi Ayo masuk.”kata Jin Hyuk seperti tak ingin membahasnya. Hye In pun terlihat kesal ditinggalkan begitu saja. 


Soo Hyun hanya bisa terdiam mengingat ucapan ayahnya “ Tapi jika ini hanya kebetulan, kau hanya perlu tahu ayah  sedih melihatmu menjadi pusat pergunjingan.” Lalu kembai melihat tab dalam rumahnya.
Sementara Jin Hyuk sibuk menuliskan note dalam berkas  "Periksa zona foto dan urutan" wajahnya terlihat sangat serius. Ia tiba-tiba teringat dengan Woo Suk yang mengaku akan menangani hari ini lalu perkataan Soo Hyun kalau Hotel diberikan padanya sebagai tunjangan, tapi hotel itu adalah segalanya.
“Semua yang kupelajari dari tur hotel, aku menggunakannya untuk hotelku sendiri.Aku berterima kasih pada  mereka yang membantuku saat itu.” Ucap Soo Hyun
“Mereka akan merebut hotel ini dari CEO Chajika dia membangkang.” Kata Hye In memperingati. 

Di ruangan ballroom terlihat sangat sibuk membereskan meja dan juga bangku-bangku. Hye In dan Eun Ji memastikan tempat untuk para tamu dan artis akan foto didepan papan Grand Opening. Semua terlihat sangat sibuk, Hye In memastikan gunting yang akan dipakai untuk mengunting pita sudah pas. 

Tuan Cha sedang duduk santai membaca koran, tiba-tiba Nyonya Jin merampas koran dari tangan suaminya. Tuan Cha heran dengan sikap istrinya. Nyonya Cha menyuruh agar bangun sekarang juga.
“Meski kita berangkat sekarang, Ketua Kim akan tiba lebih dahulu. Sulit agar kita bisa terlibat.” Kata Nyonya Jin. Tuan Cha memilih untuk kembali membaca koran.
“Kau harus berdiri sebelum aku bertindak lebih buruk.” Ancam Nyonya Jin.

Akhirnya acara dimulai, suasana terlihat meriah tamu-tamu datang dan mengambil foto di depan Papan Grand Opening. Banyak artis juga yang datang,  Nyonya Kim turun dari mobil bersama dengan Woo Suk lalu menanyakan keberadan Soo Hyun.
“Sekarang dia pasti sangat sibuk.” Kata Woo Suk. Nyonya Kim dengan sinis berkomentar Soo Hyun tidak sopan.
Meja sudh dituliskan berkaskan nama "Presdir Taegyeong, Jung Woo Suk, Ketua Taegyeong, Kim Hwa Jin" Jin Hyuk pun memastikan. Tuan Nam menyapa Jin Hyuk yang pasti sibuk. Jin Hyuk mengaku agak gugup karena  ini acara besar pertamanya.
“Jangan gugup. Bersenang-senang saja.” Saran Tuan Nam, Saat itu Sek Jang panik bertanya apakah melihat Soo Hyun. Tuan Nam mengaku tak melihatnya.
“Di mana dia? Upacara  pemotongan pita segera dimulai.” Ucap Soo Hyun panik. Tuan Nam pikir bantu mencarinya lalu keduanya bergegas pergi.
“Jin Hyuk, periksa ulang soal tur kamar... Aku tidak bisa pergi sekarang.” Kata Tuan Park bergegas pergi. Jin Hyuk pun tak bisa menolaknya. 


Soo Hyun sedang berdiri menatap pemandangan indah dari jendela ruang rapat, seperti sedang menenangkan diri. Saat keluar ruangan, Jin Hyuk tak sengaja melihat Soo Hyun setelah mengecek bagian kamar. Soo Hyun pun senang melihat Jin Hyuk.
“Rupanya CEO Cha  di sini...Sekretaris Jang mencarimu” kata Jin Hyuk
“Aku sudah bicara dengannya... Terima kasih atas bantuanmu hari ini.” Kata Soo Hyun. Jin Hyuk mengaku akan bekerja keras jadi meminta agar jangan cemas.
“Apa Kau tidak suka dasinya? Apa Karena kubilang dasi itu gratis? Tapi Dasi itu tidak gratis.”akui Soo Hyun melihat Jin Hyuk tak memakai dasi pemberianya.
“Masalahnya... Dasinya ada di kantungku,  tapi aku tidak bisa memakainya. Selalu terlalu panjang atau terlalu pendek. Kurasa aku harus lebih sering berlatih.” Kata Jin Hyuk
Soo Hyun hanya tersenyum lalu menyuruh Jin Hyuk segera melepaskan dasinya, lalu mulai memasangkan dasi di lehernya. Jin Hyuk terus tersenyum seperti merasakan jantungnya berdebar kencang. Soo Hyun memperingatkan Jin Hyuk untuk berhenti tersenyum.
“Aku ingin berhenti, tapi tidak bisa.” Ungkap Jin Hyuk terus tersenyum bahagia. Soo Hyun akhirnya selesai memakai dasi, saat itu Woo Suk melihat dari kejauhan. Keduanya sama-sama tersenyum bahagia, Woo Suk pun memilih pergi dengan menahan rasa cemburu. 


Akhirnya acara akan dimulai, dimulai untuk memotong pita. Soo Jung terlihat gugup memastikan kalau Tur kamarnya sudah beres. Tuan Park menegaskan kalau Jin Hyuk sedang menyiapkannya. MC memberitahu kalau  akan memulai upacara pemotongan pita untuk merayakan pembukaan  Hotel Donghwa di Sokcho.
Semua petinggi hotel sudah memegang pita dan juga gunting, selesai mengunting. Soo Hyun bisa tersenyum, Woo Suk terus melirik pada mantan istrinya, Nyonya Kim pun menatap sinis. 

Setelah itu tour kamar untuk para tamu, Tuan Park menjelaskan kalau selain kamar  dengan pemandangan gunung merka bisa melihat laut di setiap kamaryang merupakan kebanggaan hotel. Jin Hyuk pun sibuk mengambil gambar di ruangan tamu.
“Kita bertemu di Seoul, bukan?” sapa Won Suk. Jin Hyuk pun menyapa Won Suk dengan sopan.
“Dasimu unik, Klasik, tapi kasual. Aku menyukainya.” Komentar Won Suk.
“Ini hadiah untukku dan Seleraku tidak sebagus ini.” Akui Jin Hyuk terdengar polos
“Selera pemberi dasi itu sepertinya bagus.” Kata Woo Suk seperti tak bisa memungkiri kalau masih menyukai Soo Hyun lalu berjalan pergi. Jin Hyuk pun hanya bisa diam saja. 

Tuan Cha dan Nyonya Kim bertemu di sudut hotel lainya sambil minum teh.  Nyonya Kim mengaku ingin membaca artikel soal  penggabungan partai bulan ini, Tuan Cha pikir Jika artikel itu bukan soal penggabungan, maka bisa meminta mereka segera merilisnya.
“Kita berdua akan kesulitan  jika kau tetap keras kepala.” Ucap Nyonya Kim
“Perlukah bersikap keras  kepala tentang masalah ini? Nilai partai-partai kita berbeda.” Tegas Tuan Cha.
“Kurasa nilaimu sangat cocok dengan Taegyeong. Kita menempuh jalan yang  sama dan itu sama dengan janji. Tapi kini kau membahas nilai  yang berbeda dan berusaha beralih jalan. Lalu sekarang kami harus bagaimana? Taegyeong memiliki banyak bukti  yang berkaitan denganmu. Apa Kau memenangi pemilihan dengan usahamu sendiri?” sindir Nyonya Kim. Tuan Cha hanya bisa menghela nafas.
“Pikirkan juga soal Soo Hyun. Apa Kau sudah mendengar gosip mengerikan itu? Rumor kejam itu beredar karena dia ditinggal sendirian. Kau dan Soo Hyun sekarang harus kembali  ke tempat asal kalian.” Tegas Nyonya Kim
“Terima kasih telah menyebut nama putriku dengan baik, tapi sudah saatnya mengganti sebutan kita. Soo Hyun sebagai presdir Hotel Donghwa dan kini berusaha keras  menjalani kehidupannya sendiri.” Kata Tuan Cha menyindir
“Aku selalu menganggap  Soo Hyun sebagai keluargaku. Salahkah jika keluarga saling bersikap baik?” komentar Nyonya Kim
“Sudah bertahun-tahun kita tidak lagi menjadi keluarga.” Kata Tuan Cha
“Kalian akan segera kembali dan  menyantap sarapan bersama kami. Kalian akan kembali ke tempat yang seharusnya.” Ucap Nyonya Kim yakin. Tuan Cha mengaku tak tahu lalu pamit pergi karena Hari ini datang hanya untuk memberikan selamat pada CEO Cha. Nyonya Kim menahan amarah. 

Jin Hyuk sedang ada di luar ballroom, saat itu Nyonya Kim lewat melihat Jin Hyuk lalu meminta agar Tuan Choi memberitahu kalau ingin berbicara dengan Jin Hyuk. Tuan Choi akhirnya memanggil Jin Hyuk untuk mendekat. Jin Hyuk terlihat binggung. Hye In melihat dari kejauhan dengan wajah gugup.
“Kau lebih tampan saat dilihat langsung.” Komentar Nyonya Kim, Jin Hyuk masih tak kenal dengan wanita yang ada didepanya.
“Perkenalkan dirimu. Dia ketua Taegyong,  perusahaan induk Donghwa.” Kata Tuan Choi. Jin Hyuk membungkuk memberi hormat.
“Kau masih muda. Apa Soo Hyun kesepian?”sindir Nyonya Kim. Jin Hyuk tak mengubrisnya memilih pamit karena harus pergi menyiapkan acara.
“Berhenti... Aku belum mengizinkanmu pergi... Apa Kau tidak mendapat pelatihan layak atau berulah karena dilindungi CEO Cha?” sindir Nyonya Kim. Saat itu Soo Hyun melihat dan ingin mendekat tapi Sek Jang menahannya.
“Kupikir aku sudah mempelajari semuanya, tapi sepertinya aku melewatkan  panduan memperlakukan tamu VIP. Maaf jika Nyonya tersinggung.”kata Jin Hyuk. Soo Hyun terus menahan diri agar tak mendekati Jin Hyuk.
“Jika kau secerdik ini, pantas  saja Soo Hyun menyukaimu. Panduan memperlakukan tamu VIP mungkin ada di buku pelatihan perusahaan. Di mana panduan yang  mengajarimu merayu wanita yang kesepian dan kaya?” sindir Nyonya Kim.
Soo Hyun seperti ingin mendekat tapi Sek Jang mengajak agar segera pergi saja. Hye In terus melhat dari kejauhan. Jin Hyuk berani menjawab kalau tidak butuh panduan seperti itu lalu dengan sopan akan mengantar ke tempat duduknya.
“Tuan Choi... Ada pepatah kuno soal  anjing yang sia-sia mengejar ayam. Apa Kau tahu nasib anjing seperti itu di zaman sekarang?”ucap Nyonya Kim sambil menyindir. Tuan Choi mengaku tidak tahu.
“Anjing yang bertindak  tanpa menyadari posisinya kehilangan semua miliknya dan akhirnya mati kelaparan.” Kata Nyonya Kim. Jin Hyuk dengan mata berkaca-kaca mencoba menahan emosi
Woo Suk kaget melihat ibunya bersama dengan Jin Hyuk lalu menghampirinya, memberitahu Ketua Jeon mencari Ibunya. Nyonya Kim sengaja ingin membuat Jin Hyuk marah kalau anaknya baru saja menghabiskan waktu bersama Soo Hyun.
“Apa Menantu ibu sudah makan?” ucap Nyonya Kim berusaha menjadi ibu yang mertua yang baik.
“Kita kembali lagi setelah menemui Ketua Jeon. Masih ada waktu sebelum acara dimulai. Jadi Kuantar ke sana.” Kata Woo Suk akhirnya bisa mengajak ibunya pergi. Jin Hyuk terus berusaha menahan amarah. 




Jin Hyuk menenangkan diri dengan keluar dari hotel, teringat kembali saat main pasir bersama dengan Soo Hyun dan saat itu terlihat senyuman dari bibirnya. Setelah itu Soo Hyun yang bercerita padanya.
“Saa Begitu akrab, aku harus berpisah lagi, karena itu, di satu titik aku mulai berpikir semua itu sia-sia.”
Jin Hyuk yang memberikan bantuan saat kecelakan, lalu mereka mengemudi di sepanjang pantai. Soo Hyun sempat marah tapi akhirnya ketahuan oleh Jin Hyuk sedang menangis menatap lukisan dibawah jalan tol, padahal biasanya pandai menahan diri,
“Artikel itu pasti mengejutkanmu,tapi Hal itu wajar bagiku.” Akui Soo Hyun dan Jin Hyun pun berani menyelamatkan SooHyun saat ada di lobby. 

Hye In datang memastikan Jin Hyuk baik-baik saja. Jin Hyuk bertanya mengenai apa.  Hye In mengaku kalau sudah melihat semuanya dan menawarkan Jin Hyun untuk duduk dan beristirahat karena akan membantu di ruang perjamuan.
“Rupanya seperti ini hidupnya. Aku belum pernah mendengar hal semacam itu, tapi sudah berapa lama dia mendengar ucapan kejam dan menghadapi perilaku sekasar itu?” ucap Jin Hyuk sedih memikirkan nasib Soo Hyun selama ini. 



Soo Hyun melakuan Press Con, Wartawan ingin tahu  Bagian mana yang paling ingin difokuskan, Soo Hyun menegaskan kalau menganggapnya  proses pemulihan melalui alam.
“Saat memikirkan daerah Sokcho, sontak terlintas kata "rehat" di benakku. Kuharap para tamu  yang menginap di hotel kami menikmati masa rehat dan  pemulihan seperti itu di tengah alam.” Jawab Soo Hyun
“Kalian juga berencana  membangun hotel di Kuba. Kapan pembangunannya akan selesai?” tanya wartawan
“Karena desainnya sudah dipastikan, pengerjaannya akan segera dimulai. Kami berencana membuka hotel itu akhir tahun depan,  bersamaan pesta akhir tahun kami.” Jawab Soo Hyun.  MC Memberitahu kalau Soo Hyun akan menyampaikan ucapan terima kasih.
“Terima kasih sekali lagi pada  para tamu yang jauh-jauh datang untuk menyelamati acara ini.Semoga hari ini kalian bersenang-senang. Terima kasih. Maka sekian...” kata Soo Hyun tersenyum melihat Jin Hyuk ada dalam ruangan.
“Aku ingin bertanya sekali lagi, CEO Cha.Belakangan ini ada artikel  bahwa Ibu berkencan. Kami belum tahu siapa pria itu  atau apa itu hanya rumor.Dan CEO belum mengumumkan posisi resmimu.” Ucap Wartawan. Tuan Choi tersenyum mendengarnya.
“Hal semacam itu tidak  perlu dibahas hari ini. Sekian.”kata Soo Hyun akan bergegas pergi.
“Rumornya pria itu penguntit. Apa itu benar? Apa hubungan kalian?” kata Wartawan.
Soo Hyun dan Jin Hyuk saling bertatapan dengan jarak yang Jauh Jin Hyuk mengingat saat menanyakan hubungan mereka dan memilih untuk pergi seperti tak ingin mendengar sesuatu yang mengecewakan.
“Kami dalam tahap pendekatan.”akui Soo Hyun. Jin Hyuk kaget begitu juga semua tamu karena Soo Hyun mengaku hubungan dengan Jin Hyuk.
Bersambung ke episode 7

 Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



1 komentar:

  1. Mbak setiap hari apa update sinopsisnya biar bisa saya tunggu terus ini
    Lanjutin nulisnya semangat

    BalasHapus