PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 10 Januari 2016

Sinopsis Yong Pal Episode 8 Part 1


Setangkai bunga lavender sengaja ditaruh dibawah lubang hidung Tae Hyun yang sedang tertidur. Kepala Perawat meminta supaya Perawat So menghentikanya, tapi perawat So merasa itu sangat menyenangkan.
“Jahitanku bisa lepas dan aku akan mati jika bersin” ucap Tae Hyun yang terbangun tanpa membuka matanya.
“Jahitannya baik-baik saja, Apa Kau sangat suka "Lavender"?” kata Perawat So mengoda
“Lavender??? Ah...Tidak, Aku dengar lavender bagus menenangkan syaraf” kata Tae Hyun membela diri agar tak terlihat memberikan perhatian pada Yeo Jin
“Ah, jadi Aku kira lavender jauh lebih efektif dari obat lainnya, Aku pikir harus mengadakan konferensi dengan hal itu, benarkan?” ejek Perawat So, Dokternya pun ikut mengejek Tae Hyun
“Tapi, mengapa wajahmu semakin memerah? Apa kau terbakar? Haruskah Aku memeriksa suhu tubuhmu?” komentar kepala perawat yang sekarang mengodanya.
Tae Hyun mengeluh pada semuanya yang terus mengodanya, semua pun tertawa, dokter menceritakan belum pernah melihat orang sangat bekerja keras di CPR selain Tae Hyun yang mau mati. Tae Hyun berusaha menendangnya tapi malah membuatnya menjadi sakit karena bergerak. 

Di seberang ruangan, terlihat Tae Yoo dan Dokter tambun melihat dengan wajah iri karena banyak orang yang memperhatikan Tae Hyun. Si Dokter tambun mengeluh merasa mual melihat yang ada didepanya.
“Jangan konyol. Jalan mereka berbeda dari kita.” komentar Tae Yoo
“Apa maksudmu? Di rumah sakit kecil ini dan di departemen bedah yang sama?” balas Dokter tambun heran
Tae Yoo meminta tak usah membahasnya lagi, si dokter tambun berteriak ketika melihat Chae Young yang kembali datang menemui Tae Hyun. 

Ketika Chae Young masuk, ia langsung memuji kalau Tae Hyun itu seorang dokter yang populer lalu semua yang ada didalam ruangan langsung keluar. Tae Hyun pun langsung duduk dan Chae Young duduk didepannya.
“Kau pengkhianat.” komentar Chae Young, Tae Hyun hanya bisa mengucapkan kata maaf karena tak punya pilihan lain.
“Aku tahu. Kau melakukannya untuk menyelamatkanku dan Aku sedikit tersentuh, tapi itu masih terlihat alasan darimu” ucap Chae Young dan Tae Hyun kembali mengucapkan kata maaf.
“Baik, Ayo kita bahas karena kau menyelamatkan hidupku” kata Chae Young bangga dengan menepuk dada Tae Hyun dan Tae Hyun pun mengucapkan terimakasih.
“Sebagai imbalannya, Aku menyelamatkan hidupmu Kau harus membayarnya kembali.” ucap Chae Young, Tae Hyun malah bertanya apa yang harus dibayarnya kembali.

“Ya ampun. Semua pria sama. Apa kau pikir bisa selamat sendiri? Aku menyewa semua orang di sini untuk menyelamatkanmu” jelas Chae Young.
Tae Hyun setuju akan membayarnya kembali nanti, Chae Young tiba-tiba memegang tangan Tae Hyun dengan nada mengoda bertanya bagaimana cara Tae Hyun membayarnya kembali
“Lihatlah ... tidak peduli bagaimana Aku membayarmu kembali tapi jelas ini bukan pilihan.” ucap Tae Hyun melepaskan tangan Chae Young yang menyentuhnya.
“Kau terlihat baik sekarang.” puji Chae Young, keduanya terlihat tertawa bersama.
Yeo Jin yang ada didepannya melihat kedekatan keduanya, seperti ada rasa cemburu. 

Perawat So masuk ke dalam ruangan dengan menekan password terlebih dahulu. Yeo Jin menanyakan apa yang dilakukan perawat So padanya sekarang.
“Tenanglah. Perawat lain tidak tahu. Sekarang Aku akan mengubah posisi tidurmu, Pasien koma perlu dipindahkan setiap dua jam sekalisehingga mereka tidak mengalami terluka saat tertidur.” jelas perawat So memiringkan tubuh Yeo Jin
Ia juga memberitahu akan datang setiap dua jam jadi Yeo Jin bisa memberitau apa yang dibutuhkan nanti, selain itu meminta supaya Yeo Jin meminum air beras, Yeo Jin seperti menolak meminta supaya perawat meninggalkanya sekarang.
Di luar kepala perawat melihat Yeo Jin yang memiringkan tubuhnya tanpa mau meminum air beras yang disediakan, terlihat ada raut wajah kesedihan. 

Perawat So lalu pindah ke kamar Tae Hyun yang sedang berbaring, lalu bertanya kenapa Yeo Jin bersikap seperti itu. Tae Hyun terlihat binggung.
“Si Lavender. Apa Kau melakukan sesuatu padanya?” ucap Perawat So, Tae Hyun melihat Yeo Jin yang berbaring miring lalu  melepaskan selang infusnya, Perawat So binggung apa yang akan dilakukan Tae Hyun.  
“Tidak ada gunanya berbaring di tempat tidur ketika aku baik-baik saja” ucap Tae Hyun, Perawat So kembali menanyakan keadaan Tae Hyun yang sebenarnya
“Tidak akan ada masalah selama jahitan berada di tempatnya” kata Tae Hyun
“Baiklah kalau begitu. Aku yakin Kau tahu yang harus di lakukan karena kau seorang dokter.” komentar Perawat So membiarkanya. Tae Hyun menatap Yeo Jin yang masih memiringkan badanya. 

Dr Lee masuk kembali ke ruangan Yeo Jin dengan boneka yang terbaring diatas kursi rawat, senyuman liciknya terlihat lalu ia mengambil obat bagian rak.
Terdengar suara “pembunuh” Dr Lee sempat melihat sekeliling tapi merasa hanya halusinasinya saja dan kembali mencari-cari obat.  Ia kembali mendengar suara “Kau akan segera mati, juga”lalu matanya mengarah pada boneka yang terbaring disana.
Perlahan ia membuka kain yang menutup boneka tapi betapa kagetnya ia, ternyata ada Yeo Jin yang terbaring disana dengan mata melirik sinis. Ia menjerit sampai akhirnya terbangun dari tidurnya.
Dr Lee melihat sekeliling menyadarkan dirinya sedang ada didalam ruangan, dengan nafas terengah-engah mencoba mengurangi rasa gelisah dan ketakutannya. 

Tae Hyun masuk ke dalam ruangan, wajahnya melonggo melihat keadaan Doo Chul dan anak buahnya yang terluka parah setelah berkelahi dengan anak buah Do Joon.
Do Chul melihat Tae Hyun datang, dan Tae Hyun mengatakan “ya Pak. Do Chul mengeluh Tae Hyun hanya mengucapkan kata itu. Tae Hyun pun mengucapkan terimakasih.
“Tidak ada masalah besar, lupakan saja. Aku tidak bisa dilepaskan sekarang. Kau tahu itu, kan?” ucap Do Chul yang masih kesusahan saat bicara.
“Benar. Kau seorang pasien dan tidak boleh kemana-mana” kata Tae Hyun
Perawat datang, keduanya langsung gelisah dan panik karena harus mendapatkan suntikan kembali. Anak buah Do Chul mengajak mereka pergi saja dari tempat itu. Perawat pun mengeluarkan suntikan, Tae Hyun tersenyum melihat tingkah gangster yang takut dengan jarum suntik. 

Detektif Lee dan anak buahnya datang ke meja receptionist dengan mengatakan mereka polisi dan mencari seseorang. Perawat Song yan ada disana terlihat binggung, begitu juga kepala perawat yang baru datang, bertanya siapa yang dicarinya.
Dua buah foto diperlihatkan, terlihat wajah Do Chul dan Anak buahnya. Kepala perawat mengatakan tak pernah melihat dua orang ada dirumah sakit itu lalu menyarankan untuk pergi ke bagian adiminstrasi.
“Kami sudah dari sana. Mereka tidak memberitau nama asli, jadi Ada kemungkinan mereka telah tau bahwa mereka menggunakan nama palsu.” jelas Detektif Lee
“Maafkan saya. Kita tidak bisa membantu Anda.” kata Kepala perawat
“Jadi ... selain departemen bedah ... apakah ada tempat lain di mana pasien yang dirawat untuk luka tembak?”tanya Detektif Lee, Tae Hyun yang sedang berjalan kembali mundur mencoba menguping dari balik dinding.
“di bagian ICU. Atau Anda bisa memeriksa di unit Kardiotoraks atau unit Ortopedi.” kata Kepala perawat
“Ah...Ya Tapi... Apa kebetulan, semua dokter disini ...ada dokter yang melakukan panggilan rumah di luar rumah sakit?” tanya Detektif Lee
Perawat Song tertawa mendengar pertanyaan itu karena tak mungkin ada rumah sakit yang akan melakukan panggilan rumah saat ini. Detektif Lee pun merasa kalau semua itu tidak masuk akal

Tae Yoo datang mengatakan kalau semua itu bukan tidak masuk akal. Detektif Lee bertanya siapa pria itu,  Si dokter tambun memberitahu kalau Tae Yoo adalah Kepala dokter residen bedah umum. Detektif Lee pun bertanya apakah ia memiliki waktu luang.
Di bagian ruang baca dan cafe, Tae Hyun sudah duduk tak jauh dari mereka sambil berpura-pura membaca buku. Detektif Lee pun menanyakan apakah Tae Yoo pernah mendengar nama Yong Pal yang berarti dukun berani.
“Tapi bajingan itu ... ah, maaf... si bajingan yang membuat panggilan rumah bagi para penjahat. Tapi seperti yang Anda tahu ... Kita hanya bisa menangkap penjahat jika mereka datang ke UGD.” jelas Detektif Lee
“Jadi Kau mengatakan sulit untuk menangkap mereka karena mereka dirawat di luar rumah sakit.” ucap Tae Yoo menyimpulkan. Detektif Lee pun membenarkan.

“Maka seharusnya Anda mencarinya di luar rumah sakit?”saran Tae Yoo
“Benarkah? Tapi masalahnya, Aku rasa bajingan itu adalah seorang dokter yang sebenarnya di rumah sakit ini.
Si dokter tambun merasa tak mungkin salah satu dokter di rumah sakit melakukan sesuatu seperti itu. Detektif Lee pun memberitahu tujuan Yong Pal adalah uang yang sangat dicarinya.Wajah Tae Yoo terlihat berubah seperti menduga itu Tae Hyun.
Detektif Lee yang melihat raut wajah Tae Yoo berpikir sudah mengetahui sesuatu. Tae Yoo menyangkalnya dan mengatakan mereka tidak memiliki orang seperti itu di rumah sakit ini. Detektif Lee pun memberikan kartu namanya supaya apabila Tae Yoo ingin memberitahu maka bisa menghubunginya. 

“Dokter, Anda tidak boleh mengatakan apa-apa lagi. Silakan melapor pada keamanan, apa yang telah Anda bahas dengan orang-orang ini.”kata kepala Keamanan yang datang dengan pengawal
Dokter tambun terlihat panik karena mereka ditegur oleh bagian keamanan. Detektif Lee pun menegur pria tua yang tak dikenalnya tapi sudah mengganggu urusan polisi. Kepala keamanan langsung menelp seseorang
“Hei, Dua pria ada di rumah sakit ini sekarang.” ucap Kepala Keamanan dari ponselnya lalu memberikan ponselya pada Detektif Lee.
“Apa Kau gila bajingan!”teriak pria yang ada ditelp, Detektif Lee langsung melirik pada kepala kemanan lalu berdiri menerima telp.  
“Jika Kau tidak ingin melepaskan seragammu, lalu cepat pergi dari sana. Mengapa Kau menyeretku pada masalah? Kau tahu di mana Kau berada sekarang?” teriak Kepala polisi
Detektif Lee hanya bisa menghembuskan nafasnya lalu meminta maaf. Dengan tertawa mengejek, menatap Kepala keamanan mengatakan akan segera meninggalkannya rumah sakit setelah itu mengembalikan ponselnya pada Kepala keamanan. 

Anak buah Detektif Lee mengeluh karena sudah beberapa kali dikatakanya,  kalau ia tidak dapat menerobos masuk dan melakukan apapun yang diinginkan. Detektif Lee mengumpat dengan penuh keyakinan bajingan Yong Pal itu berada dalam rumah sakit.
“Oke, jadi apa? Lehermu terancam akan diambang dan dipotong. Sekarang apa rencanamu?” ucap Anak buahnya didepan mobil
“Apa yang bisa Aku lakukan? Hanya harus menunggu dan melihat. “ kata Detektif Lee lalu berteriak memanggil Yong Pal.
Tae Hyun melihat dari balik dinding mendengar kembali pembicaraan keduanya, saat akan kembali Kepala Perawat menyapanya dengan menanyakan keadaanya, Tae Hyun mengatakan kalau ia sudah membaik dan tak perlu dikhawatirkan lalu akan berjalan pergi.
“Kemungkinan besar, dia tidak akan menyerah.” ucap Kepala Keamanan, Tae Hyun binggung, Kepala Perawat memberitahu maksudnya adalah Detektif yang tadi datang
“Ah, Saya punya pesan untuk Anda. Ketua mengundang Anda dan Kepala Lee untuk makan malam. Apa itu tidak apa apa?” ucap Kepala Perawat
“Jika tidak apa-apa, Bisakah saya tidak bisa pergi?” kata Tae Hyun yang tak mungkin bisa menolaknya.
“Sebuah mobil akan siap menjemput Anda pukul lima. Permisi.”kata kepala keamanan lalu pamit pergi 

Tae Hyun datang menemui Yeo Jin yang masih berbaring dengan posisi miring lalu mencoba makan air beras dalam botol dengan wajah tersenyum.
“Wow, aku tahu ini tidak membuat selera makan , tapi ini cukup adiktif. Aku benar-benar menunggu makanan ini di Ruang Operasi selama tujuh sampai delapan jam kedepan Memakan ini sambil berdiri di Ruang Operasi Aku tidak akan pernah melupakan rasa ini Ini terasa sama seperti madu saat itu.” cerita Tae Hyun dengan penuh semangat lalu meminta supaya Yeo Jin minum satu teguk saja. Tapi Yeo Jin tetap diam tanpa bereaski apapun.
“Maaf, Aku salah.... Aku tidak tahu Jika Kepala Lee akan bertindak semacam ini Tapi hei, setidaknya kau masih hidup.” kata Tae Hyun, Yeo Jin mengatakan ia lelah dan ingin sendiri saja.
“Apa ini karena Kau belum bisa meninggalkan rumah sakit? Apakah Kau kecewa?” tanya Tae Hyun mengartikan sikap Yeo Jin
“Tidak.... Aku hanya sedikit lelah.” ucap Yeo Jin
“Setelah ini, Ayo kita pergi keluar sebentar kalau  merasa lebih baik. Tapi, untuk saat ini ...” ucap Tae Hyun membujuk tapi Yeo Jin menyela kembali mengatakan ia ingin sendiri dengan nada ketus.
“Aku tahu...Kau mempertaruhkan hidupmu untuk mendapatkan aku dari lantai 12. Aku tahu,  aku tidak harus merasa seperti ini... tapi aku tidak bisa berhenti membencimu. Aku ...tidak akan dapat kembali ke kehidupan lamaku.” kata Yeo Jin dengan nada sedih
“Apakah karena ... Kau tidak bergabung dengan Presiden Go?” tanya Tae Hyun

Yeo Jin menegaskan tidak penting dengan siapa ia harus bergabung. Tae Hyun pun mengatakan yang harus dilakukan Yeo Jin sekarang adalah memulihkan kembali kesehatannya jadi setelah itu bisa pergi melihat dunia. Yeo Jin tertawa mengejek karena Tae Hyun itu orang yang naif.
“Kekuasaan tidak berarti sekarang dan Aku seseorang yang mati sekarang. Semua kekuasaan akan di ambil alihkan, Selama Han Do Joon dan Presiden Go bersama-sama, maka Tidak akan ada tempat bagi ku. Aku sekarang musuh bagi mereka.” ucap Yeo Jin, Tae Hyun pun menghela nafas mendengarkanya.
“Bahkan jika Aku kembali dari kematian ... Aku hanya ... seorang yang tak berdaya, Media akan memanipulasinya dan otoritas akan memindahkanku lagi ke perawatan Han Do Joon. Lalu Akan ada banyak pada kecelakaan kerja dan banyak karyawan rumah sakit akan terluka. Kau mungkin akan yang paling terluka Dan Aku akan ... Aku akan dipenjara lagi dikotak kaca atau mati.” ucap Yeo Jin seperti pasrah
“Jadi, kau mengatakan ... Aku harus menyerahkanmu kepada Presiden Go?” tanya Tae Hyun, Yeo Jin rasa mungkin saja seperti itu
“Tidak bisakah aku memberitahumu? Keduanya sudah berubah menjadi buaya. Mereka akan merobek dan menginjak-injak seluruh dirimu” tegas Tae Hyun, Yeo Jin membalikan badannya dengan menatap Tae Hyun
“Aku juga seekor buaya. Seekor buaya seharusnya hidup di antara buaya lainnya. Dan karena kau... Aku telah didorong keluar dari air.” kata Yeo Jin, Tae Hyun pun hanya bisa diam mendengarnya. 

Disebuah rumah pinggir danau yang sangat luas, Tae Hyun dan Dr Lee turun dari mobil lalu keduanya masuk ke dalam rumah. Dr Lee terlihat kaget melihat lukisan Yeo Jin yang tergantung ditangga, sepertinya matanya menjadi nyata menatapnya penuh dendam.
Chae Young menuruni tangga menyapa keduanya, Dr Lee pun dengan senyumannya mengucapkan Terima kasih telah mengundang mereka. Chae Young malah merasa kalau kunjungan seperti ini malah membuat keduanya tidak merasa nyaman.

Setelah itu keduanya keluar dari rumah, Chae Young meminta Sekertaris menemani Dr Lee sementara ia akan menemani Dr. Kim. Sekertaris pun mempersilahkanya dan menaiki mobil golf lebih dulu.
“Ada dua alasan mengapa dia mengundangmu Pertama dia ingin menyuapmu dan yang  Kedua mengancammu, atau Bisa jadi keduanya. Jangan gugup.” ucap Chae Young memperingatinya.
“Nyonya... Bisa aja.  mengapa aku harus gugup. Jika ia menyuap,  Aku dengan senang hati menerimanya.” komentar Tae Hyun bercanda, Chae Young pun memuji Tae Hyun itu memang benar-benar lucu. 

Di area yang lainya, sudah terlihat meja yang disusun dibagian taman dan beberapa pelayan sedang menyiapkanya. Do Joon pun menyapa keduanya, Dr Lee pun mengungkapkan merasa sangat terhormat karena diajak bertemu. Do Joon pun meminta keduanya untuk tidak sungkan karena ia hanya ingin makan bersama saja.
Malam pun tiba, semua sudah duduk dimeja dengan meminum wine dan beberapa pelayan menyiapkan hidangan. Do Joon memuji kerja Dr Lee yang bagus, Dr Lee pun mengucapkan terima kasih
“Jadi, apa kau merasa lebih baik?”tanya Do Joon pada Tae Hyun, lalu Tae  Hyun pun mengucapkan terima kasih juga.
“Terima kasih ? Aku tidak mengurusmu. Berterima kasihlah pada Istri saya.” komentar Do Joon melirik pada Chae Young
“Bukankah itu sama saja, tuan?” balas Tae Hyun santai
“Mungkin karena kau terbiasa bergaul dengan gangster. Aku menyukai caramu, Kerja bagus.” komentar Do Joon, Tae Hyun pun kembali mengucapkan terimakasih.
Chae Young mulai berbicara dengan mendengar Gangster karena tak  tak pernah menduga lalu merasa Tae Hyun itu seharusnya menjadi orang yang menakutkan.
“Benar.... Orang ini adalah orang yang sangat menakutkan. Terutama, ketika menyangkut adiknya. Kirimlah adikmu ke Amerika segeraDia membutuhkan pengobatan. Kau mengatakan sudah tidak ada waktu.” ucap Do Joon
Tae Hyun langsung berdiri lalu membungkuk mengucapkan terimakasih, lalu bergumam kalau itu adalah sogokan yang diberikan Do Joon padanya. Do Joon merasa Tae Hyun tak perlu melakukan itu karena menurutnya walaupun ia tak melakukannya pasti Presiden Go akan mengirimnya.
“Tidak, Aku tidak akan berani.” ucap Tae Hyun
“Baiklah, Kau membuat keputusan yang tepat. Orang yang sudah tua itu tidak terlihat pengertian, Benarkan, Sayang?” ucap Do Joon meminta dukungan dari istrinya.
“Oh Aku, benarkah? Presiden Go? Jadi Seperti itu” komentar Chae Young pura-pura tak tahu apapun lalu kembali meminum winenya.
Do Joon lalu bertanya tentang keadaan Direktur sekarang, Dr Lee memberitahu keadaan Direktur mulai membaik. Do Joon memuji Tae Hyun yang memiliki perilaku istimewa bahkan setelah kena tembakan tapi Direktur yang hanya mendapat luka kecil malah masih berbaring di tempat tidur. Dr Lee mengatakan Direktur sudah agak tua sekarang.
“Jadi, katakan padanya agar Pensiun dan pergi berlibur. Dan Kau bisa menjadi Direktur.” ucap Do Joon, Dr Lee kaget mendengarnya.
“Permisi?  Tidak, Aku tidak akan berani ...” kata Dr Lee
“Jangan sungkan. Bukankah Kau ingin menjadi Direktur?” ucap Do Joon
“Masalahnya adalah ... Mungkin nanti saja, tuan karena Direktur masih cukup kompeten” jelas Dr Lee, Do Joon mengerti dan akan menutup mulut. 

Daging panggang pun sudah matang, Do Joon membagikan semua daging dengan menusuknya sedikit kasar, lalu mengajaknya semua mulai makan. Tae Hyun sedari tadi hanya diam tak memulai memotong steak dagingnya.
“Sayang, Apa kau ingat? Saat pertama kali kita bertemu di sebuah pesta Barbekyu Di New York.  Ah.. Kau mungkin sudah tidak ingat. Tapi Yeo Jin ingin pergi, jadi aku pergi dengannya dan Sung Hoon juga ada di sana.” cerita Do Joon, Seketaris terlihat tegang.
“Kau begitu populer di kalangan mahasiswa Asing. Aku mendampinginya dan pria itu membawa Yeo Jin. Kau bahkan tidak tertarik sama sekali padaku, tidakkah kau setuju?” ucap Do Joon, Chae Young tersenyum setuju kalau ia memang agak populer.
“Aku berharap Ayah mengirimku untuk sekolah di Luar negeri Katanya butuh biaya besar, Jadi dia sangat menentangnya. Aku kira memang sudah nasibku untuk hidup di bawah Yeo Jin. "Bahkan tidak terpikir untuk bisa hidup dengan anak-anak kaya." Mungkin Seperti itu” cerita Do Joon dengan memegang gelas winenya, Chae Young sedikit demi sedikit memakan daging.
“SeJujur, Aku anak sulung. Tapi untuk Hanshin Group, Aku hanya seorang bajingan yang tak dianggap, Itu sebabnya Kau tidak pernah memberiku kesempatan.”kata Do Joon dengan pisaunya menunjuk pada sang istri
Suasana terasa hening sejenak, Sekertaris pun berdiri meminta tuannya untuk berhenti minum. Do Joon menyandarkan dirinya di kursi mengungkapkan merasa begitu buruk bagi Yeo Jin karena adiknya sudah melalui banyak kesulitan. Tae Hyun melirik mendengarnya
“Nah, ternyata untuk yang terbaik. Dia akhirnya di sebelah Sung Hoon sekarang. Kalau dipikir-pikir, Keduanya  orang bajingan itu yang meninggal dengan tangan saya.” kata Do Joon tertawa seperti tanpa ada rasa bersalah, Chae Young melirik pada suaminya. 

Sekertaris mengatakan pada Do Joon sudah sangat mabuk karena bicara mengawur. Do Joon merasa baik-baik saja lalu berdiri menyuruh sekertarisnya itu minum pada hari seperti ini karena tak ada ayng peduli jika ia minum terlalu banyak.
“Orang-orang di sini ... Kalian adalah kaki tangan kananku, Dan sejujur, sepertinya aku tidak membunuh orang sendiri.” ucap Do Joon pada Dr Lee
“Atau memberikannya obat aneh, Apa Kau tidak setuju?” kata Do Joon mengarah pada Tae Hyun dengan tangan yang di topang pada kedua bahu bawahnya.
Tae Hyun pun mengangguk setuju, lalu Do Joon Pun memberikan ancaman membunuh semua orang apabila mereka ingin keluar dari barisan. Dr Lee terlihat panik tapi Tae Hyun terlihat santai. Do Joon tertawa lalu menepuk pundak Dr Lee kalau yang dikatakan itu hanya bercanda.
Dr Lee mencoba tersenyum untuk menutupi wajah paniknya, Do Joon pun kembali duduk, sementara Dr Lee yang meminum winenya mengingat ucapan Yeo Jin “Pada akhirnya, Kau juga akan mati dengan tangan Han Do Joon “ lalu tersadar dari lamunan setelah Do Joon memanggilnya.
“Kepala Lee.  Jangan terlalu khawatir.  Pemakaman Yeo Jin akan segera diurus. Dia akan dikremasi Maka semua akan jadi bersih.” ucap Do Joon,Dr Lee langsung mengucapkan terimakaish
“Apa?? Segera? Tidak ada waktu lagi” gumam Tae Hyun
“Dia akan dikremasi dan kemudian Aku akan mengirimkannya ke Gereja di mana Sung Hoon sedang beristirahat, Mereka ingin menikah di sana. Aku akan mengubur dirinya tepat di samping Sung Hoon. Sebagai kakaknya, Setidaknya hanya itu yang bisa aku lakukan untuknya” ucap Do Joon
“Jika Sung Hoon telah menepati janjinya, maka dia tidak akan mati seperti itu.” kata Do Joon membuka kartunya, Seketaris terlihat panik meminta supaya Do Joon masuk karena sangat mabuk dan meminta semuanya harus pulang sekarang.
Do Joon dibawa oleh penjaga walaupun merasa dirinya tak mabuk, Dr Lee pun mengajak Tae Hyun untuk pulang segara. Chae Young menyuruh Dr Lee pulang lebih dulu saja karena ia ingin berbicara dengan Dr. Kim. Dr Lee pun langsung menurutinya. 

bersambung ke part 2 


FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar