[Drama
ini didasarkan pada psikologi. Semua kasus dan perawatan adalah
fiktif.]
Jalan masih basah karena hujan, beberapa orang berlarian
menatap kearah langit, seperti melihat sesuatu yang aneh. Seorang wanita mudah
diduduk diatas dahan pohon dengan lembaran kertas yang diikat pada rating yang
kosong. Ia melihat jam tangannya menunjukan pukul 4 sore, orang-orang yang ada
dibawah sibuk mengambil gambar.
“Sayang..... Aku mencintamu!!!” jerit si wanita muda berkali-kali. Semua orang yang
mendengar dibawah langsung memberikan applouse karena keberanian si wanita
mengungkapkan rasa sayangnya.
Wajah si wanita terlihat disebuah layar TV besar, Pria
dengan dengan jas kotak-kotak berdiri, bernama Choi Soo Hyun memberitahu pada
tanggal 10 Oktober 2015 kalau
kejadian seperti itu terjadi dibeberapa jalan kota Seoul, Korea.
“Dia berusia 26 tahun. Wanita ini adalah guru disebuah sekolah dasar Korea, dan sedang jatuh cinta. Ah... bukan... Maksudnya... Aku
memastikan dia benar-benar jatuh
cinta.”jelas Soo Hyun, Si pria bule bertanya apakah Soo Hyun
yang membuat wanita itu jatuh cinta.
“Benar.... Ini
adalah psikologis bereksperimen
untuk menumbuhkan cinta. Enam
bulan yang lalu, kami
memiliki tiga orang mendekatinya.” Ucap Soo
Hyun dengan mengambarkan pria yang pertama kali dengan dengan Si wanita.
Soo Hyun memperlihatkan video lain dengan menceritakan
Pria yang pertama sudah tua dan memiliki temperamen
buruk, tetapi mendapatkan gaji sebesar 100 juta won. Keduanya bertemu didepan toko pakaian yang tak sengaja
bertabrakan ketika keluar toko dan si pria mencoba membantu karena tas belanja
jatuh semuanya.
Pria yang kedua adalah Seorang
pelatih pribadi muda dan seksi, Si wanita bertemu dengan pria tersebut di gym yang tiba-tiba datang untuk menemani wanita itu berlari
bersama-sama. Sedangkan pria ketiga adalah “The
pretty boy”
melakukan yang terbaik menggunakan
pesona dan mendekatinya. Si wanita bertemu pertama
kali di bus dan pria dengan pesonanya memberikan tempat duduk karena melihat si
wanita membawa barang yang cukup berat.
Ketiga pria itu mulai melakukan aksinya, pria pertama
memberikan perhiasan dan barang-barang mahal. Pria kedua membantunya untuk
berlatih gym dengan benar dan Pria yang ketiga bisa mengajak jalan bersama-sama
seperti pria tampan lainya.
“Dan Hasilnya... Dia memilih satu orang setelah jalan bersama dari total 36 kali berkencan.” Jelas Soo Hyun
“Apakah dia tahu itu sebuah
eksperimen ketika
membuat pilihannya?” tanya si pria bule
“Tidak... Wanita ini percaya bahwa orang-orang ini benar-benar
menyukainya. Pada
akhirnya, wanita ini akhirnya melakukan apa pria yang inginkan darinya. Dia
bahkan pergi dengan jarak yang cukup jauh untuk
melakukan sesuatu segila ini. Menurut Anda darimana energi
ini berasal dari?.” Ucap Soo Hyun
Si pria bule menjawab mungkin cinta, Soo Hyun membenarkan
tapi menurutnya itu baik karena dengan begitu membuat seseorang seperti orang
gila. Sebuah gambar pengambaran cinta dalam sebuah film diputar, salah satu
film Titanic yang berdiri diujung kapal lalu berciuman dan Romeo and Juliet
dengan akhir tragis
“Tidak peduli apa yang kau lakukan, semua yang kau yang pikirkan tentang orang itu. Kau begitu
bahagia, seolah-olah kau memiliki
seluruh dunia. Sebuah jenis cinta yang membuat bumi bergerak. Ini sangat kuat yang bahkan
membuatmu ingin mengambil risiko hidup kalian sendiri. Aku benar-benar ingin
tahu dimana bahwa
kekuatan cinta datang.” Kata Soo Hyun mengebu-gebu
“Anda sebutkan itu adalah pertama Percobaan awal, kan?” kata si pria bule seperti dengan helaan nafas sebelum
berbicara.
“Ya, ini adalah pertama Percobaan pendahuluan berfokus pada satu wanita di usia
20-an. Selanjutanya , saya berencana untuk focus pada wanita berusia 30-an yang telah memiliki pengalaman
dengan cinta. Setelah
itu, percobaan resmi akan
mulai dengan 500 wanita, bervariasi
di segala usia.” Jelas Soo Hyun kembali
duduk.
“Apakah Anda mendapatkan
persetujuan dari
subjek eksperimen?”
tanya si bule
“Tentu saja aku lakukan. Namun,
saya tidak memberitahu mereka
tujuan dari percobaan. Wanita
itu percaya bahwa penelitian ini hanya
penelitian polo tentang
pria idealnya.” Jelas Soo Hyun
Pria bule itu pikir sedikit melanggar etis
melakukanya, Soo Hyun menjelaskan Selama
subjectnya menyetujui percobaan, itu mungkin saja dengan tujuan yang disembunyikan. Pria bule terdiam
seperti kurang setuju, Soo Hyun mengerti dengan keadaan seperti itu kurang nyaman.
“Namun, psikologi tidak berhubungan tentang moral, tapi ini ilmu. Tentang mengeksplorasi hati seseorang, dan kemudian membuktikan hal itu. Aku merasakan hal yang sama. Percobaan ini bukan hanya untuk
bersenang-senang. Pria mana menurut anda yang wanita itu pilih?”
ucap Soo Hyun bisa membuat si pria bule setuju.
“Pria yang menarik di usia 20-an?” ucap si pria bule
“Tidak, dia memilih pria dengan banyak uang. Itulah yang cinta yang disukai oleh wanita.” Jelas Soo Hyun, Si pria bule tak bisa mengerti maksud
dari ucapanya.
“Saya mengatakan dia memilih uang dibanding cinta. Ini adalah faktor terbesar dan bergeraknya hati
seorang wanita. Kekuatan dari Uang, Oleh karena itu, tidak ada
arti cinta
sejati bagi seorang wanita dan Bagiku Tidak
ada hal seperti cinta sejati. Itulah
hipotesis dan kesimpulan dari percobaan saya
menjalankan.” Jelas Soo Hyun
Di sebuah zebra cross, seorang pria bersujud ditengah
jalan dan membuat polisi datang karena membuat kemacetan. Sang pria langsung
marah ketika polisi menariknya agar minggir, Si pria terus saja menghitung
sambil memegang lehernya.
Lampu untuk orang menyeberang pindah ke lampu hijau, Soo
Hyun dan Assitennya Woo Ji Hoo akan menyebrang jalan langsung menghampiri si
pria aneh. Polisi bertanya apakaha Soo Hyun seorang dokter, Ji Hoo menjelaskan
Soo Hyun adalah seorang psikolog yang bisa memperbaiki pikiran dan hati
seseorang.
“Dia tampaknya terus memegang lehernya. Apakah dia melukai lehernya di
masa lalu?” tanya Soo Hyun melihat si pria, teman
si pria membenarkan kalau temanya itu dirampok awal tahun ini.
“Apa yang terjadi dengan perampok awal tahun ini?” tanya Soo Hyun, Pria terus menghitung sambil memegang
lehernya.
“Apa secara tak sengaja, dia mencekikmu kembali?” tanya Soo Hyun, Pria itu mulai mengangkat wajahnya.
Soo Hyun mengangkat tanganya meminta agar pria itu
melihat tanganya, dan mengerakan kekanan dan kiri seperti bandul. Mata pria itu
pun mengikutinya, Soo Hyun ingin membuat pria itu merasa nyaman dan lebih
santai lagi, seperti melakukan hipnosis.
“Perampok ... datang dalam rumah. Kami berkelahi... Dia ... dia mulai mencekikku ! Istriku...” kata si pria dengan memegang lehernya yang tercekik,
Soo Hyun menanyakan bagaimana dengan istrinya.
“Apakah terjadi sesuatu sebelum dia menjadi shock seperti ini? Apakah dia melihat sesuatu, atau
memegang sesuatu? ” tanya Soo Hyun
“Ini sudah lama seperti ini dan kami bertemu secara
tidak sengaja. Dia ingin
mengambil beberapa minuman di
bar itu.” Jelas si pria kacamata, Soo Hyun melihat kebagian
seberang jalan lalu kembali menatap si pria
“Apakah istrimu ... terluka saat itu? Di tengah pertarunganmu dengan perampok yang ... apa dia meninggal?”
tanya Soo Hyun
Si pria dengan wajah memerah dengan menahan tangis
langsung terdiam, Soo Hyun mengatakan kalau semua kejadian itu bukan salah si
pria karena ia tahu si pria berjuang melawan perampok yang demi keluarga dan istri, dan istrinya itu bukan meninggal karena dirinya. Pria itu
langsung menangis.
Ji Hoo melihat ada poster besar dibagian depan Mall,
seorang wanita yang sedang berbaring. Soo Hyun memberitahu si pria sudah tenang
sekarang karena diberikan pertolongan darurat tapi ia menyarahkan
agar pria itu datang ke kliniknya untuk pengobatan yang
tepat lalu memberikan kartu namanya, tertulis nama
[Choi Soo Hyun, PhD]
[Madam
Antoine Cafe]
Di sebuah ruangan dengan tirai berbentuk mengkilat,
Wanita bernama Ko Hye Rim berbicara dengan bahasa Prancis seperti sedang
berbicara dengan orang lain, lalu berbicara pada wanita didepannya kalau Suaminya merasa tidak begitu baik. Wanita itu tampak kaget karena Hye Rim bisa tahu.
“Ini sederhana. Ada
empat hal yang khawatir wanita yang sudah menikah. Anak-anak, suami, uang, dan kesehatan” gumam Hye Rim
“Kau harus sudah mengurusnya kesehatanya dalam waktu kedepan. Dia
memiliki tekanan darah tinggi, kan?” ucap Hye
Rim, Wanita itu merasa tidak
terlalu.
“Itu akan datang naik nanti. Dia bilang, sering merasa cukup lelah ‘kan? Dia juga memiliki gangguan
pencernaan, sembelit,
dan migrain.” Kata Hye Rim. Wanita itu langsung
membenarkan.
Ponsel Hye Rim berdering dan Hye Rim pun berbicara dengan
Byung Hyun. Wanita itu terlihat tak percaya mendengarnya.
Hye Rim berbicara dengan Byung Hyun. Hye Rim meminta kliennya untuk diam
sebenatar lalu berbicara pada Byung Hyun kalau film gagal jadi meminta agar lebih bijak dalam memilih, lalu
meminta untuk bicara nanti karena sedang ada klien.
“Siapa yang peduli jika itu Lee Byung
Hyun atau Kim Tae Hee? Yang
penting adalah bahwa kau
tahu aku dalam kondisi permintaan yang tinggi.” Gumam Hye Rim
Si klien tak percaya ternyata Hye Rim itu sangat terkenal. Hye Rim merendahkan diri kalau ia hanya pengirim pesan
dan semua berkat Madame Antoine. Kliennya bertanya apakah mantan
ratu Prancis itu benar-benar berbicara padanya. Hye
Rim mengangguk membenarkan.
“Suatu hari dia datang tiba-tiba
ke dalam mimpiku. Sejak saat itu, Aku mendengar suara-suara yang tidak ingin ku mendengar dan mengetahui hal-hal yang aku tidak ingin tahu.” Cerita Hye Rim dengan wajah meyakinkan, jadi sekarang
hanya bisa menerimanya sebagai takdirnya saja. Wanita itu mengangguk mengerti
“Hal yang baik akan datang untuk anda, Tapi itu tidak akan
terjadi dengan mudah ada beberapa cara untuk
mendapatkan sesuatu, Hal-hal baik akan terjadi, dan hal-hal buruk yang akan
terjadi. Seperti
sambaran petir, sesuatu
akan jatuh dari langit.....” kata Hye Rim
lalu terdengar sesuatu yang jatuh dari jendelanya. Wanita itu langsung
merinding seperti merasakan hal aneh langsung terjadi.
Hye Rim meminta kliennya menunggu sebentar lalu keluar
ruangan melihat papan nama cafenya jatuh, seorang petugas sedang memasang papan
nama lainya. Hye Rim berteriak apa yang terjadi karena mereka menjatuhkan papan
nama miliknya.
Petugas memberitahu kalau ada bisnis yang baru pindah
dilantai dua yaitu "Konseling Psikologis Center." dan Hye Rim itu hanya menggunakan
lantai pertama jadi papan namanya harus dipasang di
lantai satu dan seharusnya ia sudah mendapatkan telp di pagi hari tadi.
Hye Rim dengan nada marah mengatakan tak tahu dan melihat
nama yang digunakan sama dengan nama cafenya, yang akan membuat pelangganya
binggung. Petugas tak tahu tentang hal itu karena tugasnya hanya memasang papan
nama saja, jadi apabila memiliki masalah, berbicara
dengan pemiliknya.
Beberapa orang datang dan langsung masuk ke lantai dua,
bahkan mobil mewah parkir langsung masuk ke lantai dua. Hye Rim pun menelp
kakek ingin membahas tentang papan namanya, menjelaskan nama yang sama tapi
konsepnya benar-benar berbeda, bahkan ia duluan yang menaruhnya, sepertinya
sang kakek tak mau tahu dan langsung menutup telpnya.
Ko Yoo Rim menuruni tangga, memberitahu lantai dua baru
saja buka dengan makan buffet yang sangat enak jadi kakaknya harus mencobanya.
Hye Rim mengomel adiknya bisa makan disaat seperti ini. Yoo Rim heran kakaknya itu harus marah padanya, melihat
banyak orang yang datan mungkin penyewanya itu pasti sangat
sukses dan terkenal Bahkan
ada sebuah vas besar dari
Stanford University.
“Stanford punya sesuatu yang lebih baik dilakukan
daripada mengirim bunga di sini. Aku
yakin itu hanya sebuah akademi di daerah ini dengan nama "Stanford
University."” Ejek Hye Rim
“Masalahnya adalah, bintang pertunjukan dilantai dua belum datang. Aku pikir grand opening disiapkan oleh sponsornya.” Cerita Yoo Rim
“Bagaimana bisa dia tidak dating ketika memiliki seperti sponsor
kaya? Dasar si manja brengsek.” Umpat Hye Rim kesal
“Kau seperti penggali emas gila dibandingkan dengan dia. benarkan?”
ejek Yoo Rim
Hye Rim melirik kesal pada sang adik, Yoo Rim mengejek
dengan menjulurkan lidahnya lalu masuk ke cafe, Hye Rim mengumpat kesal melihat
nama yang sama dipasang dilantai dua lalu berjanji pada dirinya kalau mereka
berjuang dan melihat siapa yang menang.
Dicafe
Soo Hyun meminta untuk menghapus nama Seoul dibagian
tengah, jadi dalam kasus apapun, tempat itu akan menjadi pusat berbasis eksperimen dan ia hanya akan memberikan nasihat pada orang-orang yang dipelajarinya.
“Biarkan lantai cafe pertama seperti itu.
Negara kita tidak terlalu menyukai pengobatan
mental, Dengan Memiliki kafeakan membuat lebih mudah menerima klien.” Jelas Soo Hyun dengan kamera memberitahu ruanganya, Si
pria berjas pun mengerti.
“Saya ingin lobby menjadi hangat dan mengundang, Dan aku minta mohon merubah sofa dengan sesuatu yang mewah, kalian bisa ubah semua gambar yang ada kantorku juga.”
Jelas Soo Hyun
“Apakah kau tidak menyukainya karena mereka hanya salinan saja ? Ketua
secara khusus memilih gambar itu....” kata si pria berjas dan langsung di sela
oleh Soo Hyun
“Ada ujian disebut HTP (House-Tree-Person). Kau dapat mengetahui kondisi
mental seseorang oleh gambar yang menarik. Mereka biasanya menggambar
matahari, matahari terbit, terbenam, Itu tidak
wajar, tidakkah kau berpikir seperti itu?” ucap Soo Hyun, Pria itu membenarkan.
“Dan gambar yang lain cukup ... Aku tidak tahu siapa yang memilih
mereka, tapi sifat orang
sangat keras kepala dan agresif. Gambar dagu
terjebak dalam gambar yang tak bagus, lalu api
dan asap artinya Orang itu memiliki banyak masalah di rumah.” Jelas Soo Hyun dengan semua gambar yang ada diruangan
kerja barunya.
Berita di TV memberitakan tentang psikolog
ternama Dunia Choi Soo Hyun kembali
ke Korea bulan lalu, Tuan Kim bertanya apakah ia
sedang memiliki masalah. Si sekertaris meminta agar menonton
seluruh segmen berita.
“Untuk keberhasilan menjalankan
psikologis Percobaan tentang cinta, Telah diumumkan
bahwa ia akan menjalankan pusat konseling rahasia dan banyak yang menaruh minat. Lokasi dan Alamat pusat ini dirahasiakan. Dia berencana hanya konseling pada orang-orang yang dipilih.”
Tuan Kim melihat Soo Hyun yang memberikan pidatonya
ketika mendapatkan penghargaan dari Stanford university, teringat kalau nama
pusat konsulatsinya itu "Madame Antoine" dan lantai pertama juga memiliki nama yang sama dengan
cafenya, menurutnya keduanya pasti memiliki sesuatu yang
sama.
“Semua Fashion
dan perusahaan kosmetik bersemangat untuk mendukung eksperimennya. “
Tuan Kim mendengar berita menanyakan apakah berita itu
benar, Sekertarisnya membenarkan dan sebelumnya mereka memutusan tidak
berinvestasi dalam
percobaan itu. Tuan Kim meminta segera melakukan saja
dan akan memdapatkan tanda tanganya, karena mereka sebagai pemilik saham satu-satunya, lalu bertanya apa penelitian yang akan
dilakukanya.
Sebuah gambar matahari, lalu ada gambar seperti ubur-ubur
menuju ke matahari dan akhirnya membuat sebuah bayi dalam perut. Guru TK pun
bertanya apa itu cinta, anak murid mengatakan cinta itu indah. Guru TK
membenarkan kalau Cinta adalah yang paling penting, sesuatu yang sangat indah di dunia.
Ji Hoo langsung memanggil guru TK ketika keluar kelas.
Wanita bernama Lee Kyung Joo terlihat binggung, Ji Hoo mengenalkan dirinya
sudah menelp pagi tadi. Kyung Joo menanyakan untuk apa Ji Hoo menemuinya. Ji
Hoo memberikan video dari tabnya
“ Nona Lee Kyung Joo, senang bertemu denganmu . Aku psikolog Choi Soo Hyun . Tahun lalu pada bulan Oktober, di jalan Jeongdong ... kau menunggu Joo Sung Min di atas pohon yang banyak diikat
dengan pita. Tapi Joo
Sung Min tidak keluar. “ ucap Soo Hyun, Kyung Joo
binggung Soo Hyun bisa tahu cerita cintanya.
“Kau sedang mengambil bagian dalam
psikologi percobaan
enam bulan yang lalu. Hasil tersebut akhirnya keluar.
Sebelum itu, ada beberapa hal yang perlu
kita periksa. Apakah kau punya waktu?” kata Soo Hyun
Kyung Joo memulai dengan memeriksa bagian matanya, dalam
layar terlihat matanya melihat si pria yang dicintainya. Soo Hyun datang
setelah Ji Hoo menemani. Setelah itu Kyung Joo membaringkan tubuhnya dengan
mengecek yang lainnya, Kyung Joo melihat dilayar tetap pria yang disukainya.
Soo Hyun melihat grafik hasil pemeriksaanya, Kyung Joo
tak percaya dirinya itu sebagai percobaan. Soo Hyun mejelalskan sengaja menyembunyikan
tujuan percobaan dan sebenarnya pencobaan
tentang yang terkait
mencintai.
“Jadi kau bertemu tiga orang dan kita mengirimkan padamu, kau memilih
Joo Sung Min, lalu kau berkencan dengan dan kau
sekarang diperiksa setiap bulan seperti sekarang.” Jelas Soo Hyun, Kyung Joo
masih tak percaya kalau sengaja dikirim 3 pria.
“Ya, dan kami juga melakukan ujian
FMRI dan kau harus lebih mengerti...” kata Soo Hyun disela oleh Kyung Joo
“Jadi, kau mengatakan ... Pria yang bernama Sung Min
...Demi percobaan ... ia
berpura-pura ...” kata Kyung Joo tak percaya
“Benar. Terima kasih banyak untuk
mencintai Joo Sung
Min dengan segenap hatimu. Aku ingin menanyakan beberapa
pertanyaan dalam hal
itu. Kapan kau jatuh cinta dengan Joo Sung Min? Menurut dokumen kami, Kau jatuh cinta dengan dia di tanggal 27 Agustus, Jadi, itu
pada kencan ketigamu, Apakah
itu benar?”ucap Soo Hyun, Kyung Joon mulai
meneteskan air matanya.
“Apa yang dia lakukan untuk
membuatmu jatuh cinta kepadanya? Kapan hatimu mulai bersinar? Seberapa besar kau mencintai Joo Sung Min? Jika kau harus mengungkapkan cintamu padanya dengan skala 1
sampai 10 Atau kau dapat
mengekspresikannya dengan
kata-kata jika disuka. Misalnya, kau berada gairah cinta dengan dia Atau
cinta kau baginya adalah sangat Hot. Jika sulit untuk
menjelaskan dalam kata-kata, lalu
bagaimana gerakan tangan?” ucap Soo Hyun dengan
gerakan tanganya.
Kyung Joo langsung memukulnya dengan tas, menurutnya
percobaan itu sangat berlebihan lalu dengan umpatan keluar dari ruangan. Soo
Hyun meminta Ji Hoo menuliskan juga yang terjadi padanya, darah mengalir deras
dari hidungnya.
Soo Hyun mendongakan kepalanya dengan tissue yang masih
tersumpal dihidungnya, lalu bertanya apakah Ji Hoon sudah mulai persiapan untuk
percobaan kedua?
“Salah satu orang yang akan
mendekati subjek
mendapatkan 100 juta won setahun. Aku berencana
untuk mengambil seseorang yang
sukses dan harus pilih-pilih.
Sementara Yang kedua adalah pria pertengahan 20-an, sedang berkembang, tampan,
miskin dan jurusan psikologi. Yang ketiga adalah “pretty boy” diumur 20an...” jelas Ji Hoo lalu disela
oleh Soo Hyun akan melakukan bagian yang satu itu. Ji Hoo tak yakin atasanya itu Pretty Boy
“Yah.... Kepribadianmu agak aneh tetapi kau tidak akan punya masalah dengan mengoyahkan naluri
keibuan seorang wanita. Keselamatan adalah penting, jadi
pastikan kau memilih dengan bijak.” Pesan Soo Hyun, Ji Hoo mengerti
“Tapi Guru ... Apakah benar-benar tak ada hal seperti cinta sejati, sebagai hipotesis dinegara kita
ini?” tanya Ji Hoo kurang yakin
“Itu tidak ada. Ini hanya hormon berantakan dan delusi
mental.” Kata Soo Hyun yakin
Ji Hoo kembali menganguk lalu memberitahu Soo Hyun mereka tidak perlu sampai ke pusat terburu-buru
karena Lee Jin Soo tidak ingin diberi nasehat lagi. Soo Hyun menanyakan
alasanya, Jii Soo mengatakan Jin Soo menerima konseling di tempat lain dan tidak
lagi merasa terganggu. Soo Hyun menanyakan dimana tempatnya sambil menyumpal
hidungnya masih berdarah.
Jin Soo menceritakan sudah merasa lebih baik,
menceritakan Istrinya merasa senang dan membuatnya merasa sangat lega. Setelah itu seperti
tiba-tiba mendapatkan berani dan punya pikiran ingin bekerja keras serta hidup
dengan baik.
“Tunggu sebentar. Jadi, apakah kau mengatakan bertemu
seorang peramal?” tanya Soo Hyun
“Iya... Dan tempat yang peramal menjalankan bisnisnya ...
tepat di bawah tempat konseling, di cafe
Lantai pertama. Kenapa kau bertanya?”
ucap Jin Soo
Flash Back
Hye Rim masuk ke dalam
ruangan bertanya apakah mereka berdua datang untuk konsultasi, Jin Soo
memberitahu sedanng menunggu di lantai atas tapi memutuskan untuk datang ke
cafe sebentar. Hye Rim duduk bertanya apakah mereka pernah mendapat keberuntungan
sebelumnya.
Soo Hyun yang mendengar cerita bertanya apakah Jin Soo
menyimpulkan yang dikatakan peramal itu adalah benar.
Hye Rim mengaku hanya sebagai pembawa pesan dari Marie
Antoinette... tiba-tiba ia kembali berbicara sendiri dengan bahasa Prancis,
lalu berbicara pada si kakak Jin Soo kalau orang tuanya itu sedang sakit. Si
kakak terkejut Hye Rim bisa tahu karena ibunya itu terkena diabetes.
Jin Soo yang mendengarnya merasa itu hanya ucapan belaka
karena semua orang tua itu pasti akan sakit saat usia semakin tua. Hye Rim
melihat cincin yang digunakan Jin Soo, mengatakan kalau istrinya itu menderita
cukup parah karena dirinya. Jin Soo mengatakan wajahnya terlihat kaget. Si
kakak ipar tak percaya Hye Rim bisa langsung tahu.
“Keadaan ini pasti membuatmu begitu kesepian, kan?” ucap
Hye Rim, Jin Soo bertanya apakah Hye Rim bisa memberitahukan alasan yang tepat.
“Istrimu ... senang sekarang, berada Di surga.”kata Hye
Rim, Kakak Jin Soo tak percaya adik iparnya itu ada disekitar mereka sekarang.
“Dia hanya menyampaikan pesan pada Madame Antoinette.”
Jelas Hye Rim dengan wajah meyakinkan.
Jin Soo hanya bisa melonggo mendengarnya, Hye Rim tahu
keadaan ini sulit untuk Jin Soo dan bisa melihat seperti anak kecil menangis
dalam dirinya dan membuat istrinya jadi marah. Lalu menyampaikan pesan kalau
istrinya akan bahagia jika suaminya juga bahagia, dan merasa marah ketika tahu
suaminya sakit.
“Jadi, kau harus bahagia untuk waktu yang sangat lama,
dan menikmati hidupmu sebaik mungkin. Itulah yang istrimu harapkan dari surga,
mengerti?” pesan Hye Rim dengan memegang tangan Jin Soo dengan mata
berkaca-kaca mendengarnya.
Sung Joon yang mendengar cerita Jin Soo hanya bisa
menghela nafas berkomentar Ada orang-orang yang sangat berbakat dalam hal
menebak.
Hye Rim menjemur pakaian, merasa pria itu belum pernah
merasakan beban hidup sendiri atau menjadi sendirian, menurutnya Jin Soo itu
merasa bersalah akan sesuatu hal. Yoo Rim apakah Jin Soo membatalkan janji
dengan klinik psikolog dilantai dua.
“Aksesoris yang digunakanya itu semua dari desainer, jadi
itu berarti dia kaya. Ditambah lagi, ia memiliki dua cincin kawin, satu di
masing-masing tangan. Siapa pun bisa melihat salah satu pasti milik istrinya.
Itu tidak seperti disengaja merawatnya, Ada jawaban di sana bahwa Istri sudah
meninggal. Aku sudah melakukan ini selama bertahun-tahun. Jika kau mengamati
tajam dan menebak dengan baik, maka kau dapat melihat semuanya.” Jelas Hye Rim
yang membuat adiknya sedikit melonggo.
Hye Rim lalu mengajak foto Do Kyung sang anak untuk
meminta persetujuan atas ucapanya, lalu anaknya bisa melihat segala sesuatu
yang dilakukan dari Amerika. Yoo Rim langsung ikut mendekat memberitahu
keponakanya tentang perkerjaan yang dilakukan ibunya itu yaitu memberi tahu ramah
yang konyol bahkan sampai pantatnya tipis karena memiliki utang besar untuk
membayar. Hye Rim mendorong adiknya untuk tak bicara yang aneh pada sang anak.
Soo Hyun memberitahu masalahnya kalau peramal itu
terlihat baik tapi tidak berdasarkan pengalamanya, dan sedikit tertawa mengenai
semuanya tentang istrinya yang berada di surga. Jin Soo melonggo dengan tatapan
sedih mendengarnya.
“Surga hanya gambar palsu dengan orang yang membuatnya.”
Jelas Soo Hyun
“Tidak, Surga benar-benar ada, Istriku mengatakan dia bahagi.”
Ucap Jin Soo
“Kebahagiaan... Sejujurnya, tidak ada yang tahu tentang itu
mengenai Surga atau yang lainnya.” Kata Soo Hyun
“Lalu apa yang kau katakan? Bahwa istriku berada tempat
bagi orang yg dibuang?” kata Jin Soo
Soo Hyun menyangkalnya, menurutnya jika ada surga
istrinya itu pasti akan sangat bahagia tapi masalahnya kalau hal itu tidak akan
pernah bisa diselesaikan dengan cara seperti itu. Lalu memberikan contoh Jin
Soo yang tak bisa menaruh benda apapun dilehernya, karena mengingat perampok
yang mencekiknya yang membuatnya tidak bisa memakai dasi sama sekali, artinya
memorynya masih trauma dengan kejadian itu.
“Itulah mengapa kau harus melihat dalam lebih dalam
dirimu dan mengeluarkan rasa bersalah itu. Tapi peramal yang mengatakan istrimu
bahagia di surga,lalu semuanya baik-baik saja. Itu hanya sebuah plester dan kau
hanya melarikan diri. Jika kau santai menutupi masalah seperti itu, suatu hari
ia akan mengeluarkannya.....”ucap Soo Hyun mengebu-gebu
“Aku Bahagia senang, dan tidak melarikan diri! Sebuah
Plester kau bilang? Ya...Tentu, kau mungkin bisa melihatnya seperti itu. Lau Apa
yang salah tentang itu? Selama aku senang dan nyaman,itu yang penting. Aku akan
menjalani hidupku seperti yang aku lihat.” Tegas Jin Soo lalu meninggalkan Soo
Hyun sendirian.
Soo Hyun dengan muka dongkol menelp Ji Ho kalau mereka
harus pergi ke suatu tempat. Ji Ho sedang di perpustakaan bertanya kemana
mereka akan pergi. Soo Hyun mengatakan dengan penuh amarah Untuk melihat peramal
yang ada di lantai bawah, lalu teringat kalau membawa mobil dan memarkirnya
didepan rumah, akhirnya ia harus berjalan lagi ke parkiran mobilnya.
Yoo Rim baru datang mencari-cari kakaknya, Soo Hyun
datang dengan mata sinis bersama Ji Ho. Yoo Rim menyapa pelangganya dengan
ramah tapi Soo Hyun terlihat sinis mencari tempat untuk duduk. Yoo Rim
memberikan buku menu bertanya apakah ia datang untuk mengetahui keberuntunganya
atau hanya ingin minum teh saja.
Soo Hyun melihat dibagian buku menu [Mengapa membayar uang mahal untuk psikoterapi? Tidak perlu! Aku akan
melihat masa depan Anda untuk setengah harga!] lalu bertanya apakah peramal ditempat itu
bernama Madame Antoine. Yoo Rim membenarkan lalu bertanya apakah pria itu ingin
bertemu denganya. Soo Hyun mengedipkan mata kalau ia ingin bertemu.
Yoo Rim memanggil kakaknya yang sedang makan didapur
memberitahu memiliki klienya. Hye Rim
mengeluh pelanggannya itu selalu datang ketika sedang makan, lalu dengan cepat
menghabiskan bibimbapnya. Yoo Rim melihat kliennya kali ini terlihat berpendidikan.
“Apakah kau cukup berpengetahuan tentang Marie
Antoinette?” tanya Yoo Rim khawatir
“Aku sedang membaca tentang dia sekarang.” Kata Hye Rim
memperlihatkan buku yang dibacanya.
“Ketika kau berbicara tentang Marie Antoinette, tidak
mengacu pada buku komik, mengerti?” tegas Yoo Rim
“ Mengapa? Apa itu tak nyata? Aku tidak percaya! Aku
sangat suka Oscar!”jerit Hye Rim, Yoo Rim mengambil nasi yang menempel dimulut
kakaknya, Hye Rim pun memutuskan untuk menemui klienya, tapi sebelum itu
membersihkan mulutnya dengan bercermin dan membersihkan sisa cabai yang
menempel di sela giginya.
Soo Hyun masuk keruangan dengan tirai yang berisik, Hye
Rim masuk dengan wajah elegan, lalu mempersilahkan untuk duduk. Soo Hyun
sedikit memberikan senyuman, Hye Rim menyapanya lebih dulu pelangganya. Soo
Hyun pun membalas dengan senyuman.
Hye Rim melihat cara duduk Soo Hyun dengan mengenggam
kedua tanganya dan sedikit menaikkan alisnya. Soo Hyun juga melihat Hye Rim
yang menaruh tangan kanan diatas tangan kiri dan duduk dengan gaya elegan,
keduanya saling memberikan senyuman penuh arti.
Yoo Rim sibuk menghitung bills di cafe dengan kalkulator,
sambil mengeluh kakanya itu selalu membuatnya melakukan hal-hal yang sulit. Ji
Ho datang memita untuk merefill kopinya. Yoo Rim pun menuangkan kopi ke cangkir
yang dibawa Ji Ho.
Sementara Ji Ho melirik bon-bon yang ada diatas meja dan
mulutnya komat-kamit, Yoo Rim melihat wajah Ji Ho merasa sangat familiar
dengannya lalu bertanya-tanya dimana pernah melihatnya. Ji Ho langsung
mengatakan 2.273.400 won. Yoo Rim binggung, Ji Ho menunjuk total penjualan
untuk cafe itu lalu membawa kopi yang sudah diisi oleh Yoo Rim.
Di ruang ramal,
Hye Rim dan Soo Hyun terus saja saling menatap, Hye Rim
mengumpat dalam hati tidak dapat menemukan satu kekurangan, lalu bertanya-tanya
apa yang sedang dilakukan dan akhirnya memilih untuk meminum air saja. Soo Hyun
berkomentar Hye Rim yang minum air mengartikan kalau ia gugup.
“Ya... kau benar. Aku benar-benar tidak bisa membaca
Anda. Seluruh tubuhmu ditutupi dengan perisai jadi Tentu saja aku tidak bisa
melihat apa-apa. Katakan padaku yang sebenarnya. Kau datang ke sini tidak untuk
mengetahui keberuntunganmu, kan?” ucap Hye Rim
“Aku datang karena penasaran. Kira-kira apa menurutmu ?” kata Soo Hyun dengan nada
mengejek.
Yoo Rim baru selesai menghitung semua bills ternyata
totalnya di kalkulator tertulis [2.273.400]
dengan wajah binggun mencoba mencari key word dalam ponselnya [Math
jenius] dan akhirnya bisa menyimpulkan
dari artikel yang dibaca kalau Ji Hoo itu adalah orang yang jenius dalam hal
matematika.
“Jadi Ia masuk ke perguruan tinggi ketika berusia tujuh
tahun? Berapa banyak ijazah yang dia dimilikinya?”kata Yoo Rim lalu melihat Ji
Hoo sedang main ribuk dengan cepat bisa menyamakan semua sisinya.
Soo Hyun berkomentar Hye Rim itu memiliki aura yang
bagus. Hye Rim terlihat sedikit terkejut, Soo Hyun melihat Hye Rim itu berkelap-kelip
dan cerah kalau ia itu dibesarkan dengan banyak cinta dari orang tuanya. Hye
Rim membenarkan kalau orangnya sangat memujinya.
“Tampaknya hidupmu tidak mudah, tetapi kau terlihat
percaya diri. Kau cukup populer ketika masih muda, kan?” kata Soo Hyun
“Bagaimana kau tahu itu? Ketika aku masih muda, aku
benar-benar ...” cerita Hye Rim yang tadinya mengebu-gebu terhenti.
“Tidak
boleh, jangan biarkan dia menyeretku berada di lingkungan, kau tidak dapat terjebak olehnya. Tenangkan dirimu..
Hye Rim.. Mulailah dengan dasar-dasar lebih dulu” gumam Hye Rim panik
“Kau memilikibeberapa masalah antara kau dan ibumu, kan?”
ucap Hye Rim, Soo Hyun melihat Hye Rim memulai dari pertanyaan dasar
“Kau benar, yang paling biasanya adalah orang tua. Bila
kau tidak bisa membaca seseorang, itu sangat benar memulai dari aspek itu.”
Kata Soo Hyun, Hye Rim tak percaya pria didepanya berbicara terlalu banyak
daripada biasanya.
“Sesuatu pasti ada yang terjadi dengan ibu yang ada
disekitar kita, Mereka memberikan begitu
banyak cinta, tetapi juga menyakitimu sangat banyak. Bukankah begitu?” kata Hye
Rim, Soo Hyun tersenyum menahan tawa lalu menyandarkan tubuhnya.
“Dia duduk
menyandarkan tubuhnya? Apakah dia santai? Ah...Tidak, dia menyilangkan
lengannyaitu artinya Dia memasang dinding dan tidak nyaman.” Gumam Hye Rim
“Kau sudah menunggu untuk ibumu untuk waktu yang sangat
lama, benarkan?” kata Hye Rim kembali menebak
“Dia sedang baik-baik saja dengan ayahku di Swiss.” Kata
Soo Hyun
Hye Rim menjelaskan kalau yang dikatakan bukan tentang
jarak secara fisik, kalau ibunya itu sangat tidak baik dan ia sedang
menunggunya setiap hari selama 30 tahun. Soo Hyun mendekatkan tubuhnya kemeja
dan ingin menceritakan kebenaranya, tapi ingatan masa kecilnya ketika naik komidi
putar tapi setelah itu menjerit histeris dengan tangisan.
“Seorang Anak dalam dirimu cukup kesal dengan ibumu, kan?”
ucap Hye Rim, Soo Hyun mengingat saat makan es krim, matanya melotot panik, Hye
Rim mencoba memegang tanganya. Soo Hyun seperti merasakan tetasan es krim yang
jatuh dan langsung menarik tanganya.
Dengan nafas terengah-engah, Soo Hyun bergumam agar bisa
menangkan diri dan tetap santai lalu meminum air dalam gelas. Hye Rim melihat
sikap Soo Hyun berubah tersenyum karena bisa menemukan kelemahan dari klienya
kali ini.
Yoo Rim mendekati Ji Ho menceritakan melihatnya dalam
artikel, dan memperkenalkan diri sebagai VJ (kameraman) freelance lalu membahas
tentang wartawan yang menulis tentangnya. Mulutnya terdiam ketika melihat buku
yang di pegang Ji Ho tentang psikologi.
“Apakah kau mengambil psikologi? Kau telah mengambil
jurusan matematika dan masuk ke sekolah kedokteran. Mengapa psikologi?” tanya
Yoo Rim binggung
“Aku tidak tahu siapa orang itu” kata Ji Ho
Terdengar bunyi telp, akhirnya Ji Ho memilih untuk
mengangkatnya dan berbicara dengan kakeknya yang membahas Pusat konseling
psikologis di lantai dua tidak menjawab telepon. Ji Ho meminta agar berbicara
denganya, Yoo Rim memberitahu kalau kakeknya ingin mencari orang dilantai dua. Ji
Ho langsung mengambil gagang telpnya, berbicara dengan kakek, lalu memanggil
kakek dengan panggilan “Ketua”. Yoo Rim hanya bisa melonggo.
Soo Hyun akhirnya mengakui Hye Rim itu benar-benar
menakjubkan, lalu menceritakan tidak kenangan masa kecil sebelum berusia enam
tahun tapi sekarang membawanya kembali. Hye Rim pun tersenyum sumringah karena
tebakanya itu benar.
“Haruskah aku menerima beberapa konseling? Aku tahu di
sini ada pusat konseling di lantai dua, "Psikologis Konseling
Center"?” kata Soo Hyun
“Untuk apa pergi kesana? Tempat itu mahal. Aku mendengar
mereka hanya membingungkanmu dan membuang-buang waktu.” Komentar Hye Rim, Soo
Hyun hanya bisa tersenyum berpura-pura mempercayainya.
Ji Ho masih menerima telp memberitahu Soo Hyun sedang mencaritahu
keberutungan yang dimilikinya. Yoo Rim makin panik ternyata Soo Hyun adalah
orang yang membuka klinik psikolog dilantai dua. Ji Ho pun memberitahu kakek
akan menyampaikan pesan.
Yoo Rim bertanya untuk meyakinkan kalau mereka berdua itu
dari lantai dua, Ji Hoo membenarkan Soo Hyun sengaja datang untuk bertemu
dengan peramal yang ada dicafe itu. Yoo Rim makin melonggo mendengarnya.
Hye Rim menceritakan belum pernah melihat pusat konseling
melakukan pekerjaan dengan baik, menurutnya dengan semua kata-kata mewah tapi
ternyata mereka pembohong. Soo Hyun berpura-pura setuju lalu mengeluarkan kartu
namanya, Hye Rim melihat nama Soo Hyun dengan tittle Phd. Yoo Rim masuk ingin
memberitahu, tapi Soo Hyun lebih dulu menyindir dengan meminta maaf kalau
membuat hidup seseorang dalam kebohongan.
“Ada orang setengah tuli bernama Pierro yang merupakan
bagian dari sirkus di Amerika. Dia terkenal karena membaca penonton. Tapi
ternyata dia hanya penipu. "Kau sangat sombong dan Kau kesepian."Ia
bermain dengan emosi orang yang diterapkan pada situasi sehari-hari. Jadi, di
bidang kita ini disebuhefek Barnum. Kau juga cukup berbakat, Sebuah bakat untuk
naif dan polos.” Ejek Soo Hyun, Yoo Rim ingin membela kakaknya, Soo Hyun
mengangkat tanganya agar Yoo Rim diam.
“Kau bilang, Orang mati Marie Antoinette berbicara kepada
Anda? Ini seperti firman Delphi yang bisa mendengar para dewa. Apakah kau tahu
ini? Mereka perempuan menghirup asap. Dalam ramblings mereka, mereka mengklaim
dan mendeklarasi mereka datang dari para dewa. Jadi apa yang terjadi padamu?”
ejek Soo Hyun
“Vitamin! Apakah semua benar jika aku mengajukan beberapa
pertanyaan sekarang? Mengapa Anda mengcopy nama "Madame Antoine"?”
balas Hye Rim dengan nada tinggi
“Aku selalu menggunakan nickname itu, sejak masih di
Amerika. Dari dulu... “ ucap Soo Hyun langsung disela oleh Hye Rim dengan
mengebrak meja.
“Ini adalah Korea, dan aku salah satu yang menempatkan papan pertama. Mengapa kau memiliki nama papan yang
sama denganku?” jerit Hye Rim
“Apakah aku melanggar hukum atau sesuatu? Aku bisa menggantung
papn apa pun yang aku inginkan!” balas Soo Hyun dengan nada lebih tinggi lagi.
Keduanya sama-sama melotot, akhirnya Hye Rim kembali
berbicara saat Soo Hyun berdiri dari tempat duduknya, sambil berpura-pura
menerima pesan kalau Malam ini, akan ada suara berisik, yaitu suara yang sangat
kecil, jadi jangan lewatkan itu dan Soo Hyun
harus mendengar semuanya.
Soo Hyun tertawa mendengarnya lalu berpikir hantu akan
datang ke tempatnya, Hye Rim memperingatkan agar Soo Hyun tidak boleh melihat ke cermin kalau tidak mungkin
tak bisa mengatasinya. Soo Hyun hanya bisa tersenyum meremehkan lalu keluar dan
memanggil Ji Ho untuk kembali ke kantornya.
Ji Ho mengatakan akan memberitahu Ketua untuk mengubah
pemilik cafe. Soo Hyun meminta untuk memberikan dokumen untuk klien berikutnya. Ji Ho memberikan
berkasnya dan Soo Hyun masuk ke dalam ruanganya, ketika sudah menutup pintu
tiba-tiba pintu terbuka sendiri, akhirnya ia kembali menutup pintu.
Ia teringat dengan kata-kata Hye Rim “akan ada kebisingan malam ini. Ini adalah suara yang sangat kecil, jadi
jangan lewatkan itu.” Dengan gelengan kepala tak percaya dengan
ucapan Hye Rim si peramal. Ketika akan duduk tiba-tiba pintu kembali terbuka
sendiri, wajah Soo Hyun berubah jadi sangat kaget lalu melirik kesekeliling
ruangan hanya ada dia sendirian.
Hye Rim melampiaskan amarahnya dengan memukul ikan sambil
mengumpat Soo Hyun itu Bajingan arogan, Yoo Rim melihat pria itu memang baik
sambil mengeluarkan kameranya. Hye Rim melihat Soo Hyun tadi gemetar seperti
bayi, menurutnya tak pantas lulusan dari Universitas Stanford.
Yoo Rim menanyakan tentang omong kosong yang dibicarakan
sebelumnya, apakah ia benar-benar mendengar sesuatu. Hye Rim memotong ikan
sampai hancur memberitahu tak mendengar apapun karena menurutnya Tidak ada hal-hal seperti hantu.
Soo Hyun masuk kedalam kamar mandi melirik kearah cermin
kembali teringat dengan ucapan Hye Rim “Kau tidak dapat melihat ke arah cermin. Jika kau lakukan
... kau tidak akan dapat untuk menanganinya. Jangan melihatnya” Dengan tertawa mengejek yakin tak
mungkin ada yang namanya hantu, tapi ketika melangkah masuk memilih untuk
merangkak lalu membuka tutup toilet tanpa menatap cermin.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Gomawo buat sinopsisnya :) lanjut terussss
BalasHapus