Hong Sul masuk ke dalam kamar dengan wajah lesu, dalam
hatinya bergumam merasa Yoo Jung itu benar-benar marah dan itu karena
menjebaknya dengan Ah Young tanpa izin seniornya.
“Apakah karena sesuatu itu untuk bisa membuatnya sangat marah?” kata Hong Sul bertanya-tanya dalam hati.
Hong Sul mengeleng dengan wajah binggung, tak mau
memikirkan, lalu kembali mengeluh dengan hidupnya yang semakin buruk.
Didalam kelas, Hong Sul melihat Yoo Jung datang ingin
menyapanya tapi seniornya acuh dan berjalan menuju bangku didekan Sang Chul
dkk. Dengan menatap Yoo Jung, Hong Sul bergumam “ Ini
seperti tahun lalu. Bahu dingin yang aku lihat
beberapa banyak kali.” Akhirnya Hong Sul memberanikan diri menghampir Yoo
Jung.
“Senior, aku benar-benar menyesal
tentang kemarin.” Ucap Hong Sul, Yoo Jung
mengerti dan kembali berbicara dengan Sang Chul dkk.
“Yah, aku tidak bermaksud
menyinggung perasaanmu dengan Ah
Young.” Kata Hong Sul tak puas dengan tanggapan Seniornya. Yoo
Jung menegur Hong Sul kalau ia sedang berbicara dengan teman-temanya. Hong Sul
hanya bisa diam lalu terdengar suara Prof Kang masuk ke dalam ruangan kelas.
Prof Kang menyapa semua anak muridnya yang terlihat
bahagia, dan memberikan proyek terakhir dan sudah di posting pada website kelas
jadi mereka bisa memeriksa informasinya. Semua anak murid mulai mengeluh dengan
tugas dari Prof Kang.
“Siapa mengeluh seperti itu? Kalian memanggilku
Penyihir Kang , bukan? Aku pikir akan bahagia ketika memberikan proyek. Teamwork dalam kelompok akan hal yang paling penting dalam
proyek ini. Aku akan
mengatakan ini sebelumnya. Bagi
kalian yang berencana untuk menjadi freeloaders,
jangan terjebak. Jika
tertangkap, seluruh
tim kalian akan terbunuh.” Tegas Prof Kang lalu berteriak memangil Hong Sul untuk
menanyakan apakah ia mengerti.
Hong Sul yang masih melamun hanya bisa mengangguk, Yoo Jung melirik Hong Sul
yang sedang bersikap dingin padanya. Prof Kang pun menyuruh semua murid untuk
melihat anggota kelompok karena
sudah memecahnya jadi beberapa kelompok.
Hong Sul hanya bisa melonggo melihat anggota timnya, Sang
Chul terlihat bahagia bisa satu kelompok dengan Hong Sul karena sudah mengulang
dua kali mata kuliahnya berharap mereka melakukan tugas dengan baik.
Lee Da Young, wanita berambut cepol, mengungkapkan rasa
bahagia. Sementara yang terakhir Son Min Soo merasa bahagia bisa satu kelompok.
Sang Chul langsung memutuskan ketua dari kelompok mereka ada Hong Sul.
“Permulaan ini benar-benar tidak akan mudah.” Gumam Hong Sul pasrah
Tiba-tiba Yoo Jung dan Hong Sul saling melirik bersamaan,
lalu Yoo Jung buru-buru membuang mukanya.
Sang Chul terus mengelu-ngelukan nama Hong Sul keluar
dari kelas menuju kantin, Hong Sul melihat punggung Yoo Jung dengan
teman-temanya berjalan didepanya.
“Aku meminta maaf padanya lalu Senior
mengatakan "Ya, oke" dan
menerimanya. Tapi itu seharusnya bersikap baik selanjutnya” gumam Hong Sul melirik Yoo
Jung semakin jauh.
Ia menyimpulkan Yoo Jung benar-benar marah padanya, lalu
bertanya-tanya alasanya sampai seperti itu. Teringat dengan kata-kata Yoo Jung
sebelumnya “Tapi kau memiliki alasan
sendiri untuk mendekatiku, Kau sama seperti orang lain”
“Apakah dia mengharapkan sesuatu
yang lebih dariku dibanding yang
lainnya? Mengapa dia berpikir seperti itu? Dan apa yang ada dalam pikiranya?” kata Hong Sul gemas sendiri lalu mengeluh karena tak
bisa mengetahuinya.
Min Soo memanggil Hong Sul mengajak untuk makan siang
bersama, Hong Sul menolak karena sudah punya
rencana makan siang. Ah Young datang mengandeng
tangan Hong Sul untuk pergi bersama. Hong Sul mengajak Min Soo makan siang lain
waktu saja.
Keduanya makan nasi box di taman kampus, Ah Young
mengerti karena telp Hong Sul hilang jadi tak bisa menghubunginya. Hong Sul bertanya
apakah Ah Young sampai rumah dengan baik-baik saja. Ah Young terdiam, Hong Sul
menduga ada sesuatu dan berpikir Ah Young mengatakan sesuatu pada temanya.
Ah Young mengatakan bukan itu, mengingat setelah Hong Sul
pergi dan Yoo Jung hanya duduk diam tanpa bisa sedikit pun. Ia mangaku tidak
pernah merasa itu sebelumnya, wajah Yoo Jung
terlihat sangat dingin dan menakutkan.
“Aku merasa seperti menjadi obyek. Dia mengatakan hanya satu hal
sebelum pergi. Dia
bertanya padaku di mana tempat
tinggalmu. Aku mengatakan
kepadanya alamat rumahmu, Apakah
dia tidak mengunjungimu, unnie?” tanya Ah Young, Hong Sul terdiam ternyata Yoo Jung tahu
dari Ah Young
“Apakah aku menempatkanmu dalam posisi canggung dengan meminta agar kau untuk mendukungku?”
tanya Ah Young tak enak hati, Hong Sul menyangkalnya.
“Tapi, aku punya perasaan. Aku pikir dia menyukaimu.” Kata
Ah Young polos, Hong Sul tak percaya menurutnya itu tidak
masuk akal.
Ah Young yakin karena Yoo Jung berubah menjadi dingin
setelah tahu Hong Sul itu melakukan kencan buta, menurutnya Yoo Jung itu cemburu
dan marah karena Hong Sul berkencan dan sangat yakin dengan hal itu. Hong
Sul hanya diam, mendengarnya, dibalik semak-semak terlihat Eun Taek mengintip
merasa ada sesuatu yang kosong.
Hong Sul berdiri depan loker memikirkan dugaan Ah Young,
kalau Yoo Jung itu menyukainya. Lalu menyadarkan kalau itu tak mungkin dan tak
masuk akal, lalu memasukan bukunya ke loker dan memperingatkan dirinya agar tak
berlebihan, setelah itu membenturkan kepalanya di loker.
Eun Taek melihatnya, Bo Ra terlihat khawatir menanyakan
apakah itu lebih buurk dari yang dipikirkanya. Eun Taek menceritakan sebelumnya
Hong Sul terlihat sangat hampa lalu sekarang seperti orang gila, menurutnya Bo
Ra sudah mengubah Hong Sul menjadi semakin buru.
Bo Ra makin panik melihat Hong Sul seperti tak karuan,
dengan begitu yakin temanya itu tak gampang marah tapi kalau melihatnya
sekarang membuatnya takut, karena tak mengangkat telp dan membalas pesanya. Eun
Taek berkomentar semua salah Bo Ra karena ingin menjodohkan temanya, Bo Ra
menyuruh pacarnya diam saja dari pada berkomentar.
Eun Taek pun mengeluarkan kupon makan gratis agar Hong Sul
tak marah lagi, Bo Ra mengambil kupon untuk mencobanya lalu menyapa Hong Sul
dengan senyuman dan kupon makan ditanganya. Hong Sul terlihat marah sambil
membanting pintu loker lalu pergi sambil memperingatkan agar jangan pernah
mencoba merayunya.
Bo Ra langsung merangkul Hong Sul mengatakan kalau sangat
mencintainya dan hanya ia satu-satunya teman untuknya. Hong Sul tak percaya
dengan terus berjalan, Bo Ra terus menyakinkanya, Hong Sul akhirnya berhenti
dengan mata melotot.
“Hei, aku melihat Ahn Myung Chi
hari ini. Bagaimana
aku harus melindungimu? Wajahnya?
Punggung, kaki, pantat?” kata Bo Ra dengan
memperagakan memukul Eun Taek, Hong Sul menghalangi Bo Ra untuk tak memukul Eun
Taek lagi.
“Aku akan mencari ponselku.” Kata
Hong Sul
“Apa? Jadi Kau kehilangan ponselmu? Kau tidak
mengabaikanku dengan sengaja?” kata Bo Ra tak percaya, Hong Sul menjitak dahi temanya
lalu menanyakan keadaan Eun Taek yang kena pukul Bo Ra.
Bo Ra mengeluarkan ponselnya bertanya dimana temanya
kehilangan ponselnya, Hong Sul mencoba menelp dan berpikir ponselnya itu pasti
sudah mati, tapi terdengar suara pria mengangkat telpnya.
Hong Sul masuk ke sebuah restoran daging panggang, In Ho
melihat Hong Sul datang berkomentar matanya benar-benar
seperti yang dilihat sebelumnya, lalu memanggilnya dengan
memperlihatkan ponsel Hong Sul ditanganya. Hong Sul menghampirinya, In Ha
meminta untuk memesan dua porsi daging lagi dan menyuruh Hong Sul duduk.
“Luangkan waktumu untuk makan. Aku hanya akan mengambil ponselku.” Kata
Hong Sul ingin segera mengambil ponselnya.
“Hei, kau hanya perlu makan untuk saat ini. Aku akan memberikannya kepada mu setelah makan.” Tegas In Ho, Hong Sul pun memilih untuk menuangkan air
putih.
“Apakah kau berkencan Yoo Jung?” kata In Ho blak-blakan, Hong Sul langsung memuncratkan
minumanya, saking kagetnya.
“Kau tahu Senior Yoo Jung?” ucap Hong Sul, In Ho binggung Hong Sul memanggilnya
Senior, lalu berkomentar Hong Sul itu bukan tipe yang sukai Yoo Jung.
“Rambutmu seperti bulu anjing, dan ponimu it hanya beberapa garis saja, seperti
buntut babi” ejek In Ho. Hong Sul benar-benar kesal karena omongan In Ho sangat
kasar sambil memegang poninya.
In Ho pun meminta maaf lalu memikirkan sesuatu kalau Yoo
Jung itu sengaja mengikutinya dan bertemu dengan seorang pria, menurutnya Yoo
Jung itu bukan tipe untuk melakukan itu semuanya. Hong Sul masih binggung, bagaimana bisa In Ho
mengenal Yoo Jung. In Ho mengaku tak tahu lalu mengajak Hong Sul pergi.
Hong Sul mengatakan kalau pesanan In Ho belum datang, In
Ho pun meminta agar pesanan tadi untuk dibungkus saja, setelah itu
berterimakasih pada Hong Sul dengan semua makananya. Hong Sul binggung melihat
berapa banyak yang dimakan In Ho lalu menghitung mungkin sekitar 16ribu won,
tapi sampai dikasir totalnya ₩ 124.000.
Hong Sul menatap bill dengan bungkus makanan ditanganya,
dalam hatinya bergumam daging sapi yang dipesan In Ho bahkan tidak bisa makan olehnya. In Ho mengembalikan ponsel Hong Sul berkomentar
sudah beruntung dua kali denganya. Hong Sul melirik sinis karena uangnya habis
menembus ponselnya.
In Ho menegaskan semua itu itu bayaran mendapatkan
ponselnya, seperti take and give, tapi ekspresi Hong Sul malah terlihat aneh.
Hong Sul terus menatap kesal, In Ho seperti tak peduli memilih untuk pamit
pergi.
“Kau harus berdandan lebih baik. Wajahmu agak kusut, sehingga kau perlu sesuatu yang cerah dengan pakaianmua. Satu lagi aku
memberikan tips gratis, Aku
bilang dari pengalaman.....Hati-hati
dengan Yoo Jung, dia bukan seperti yang dilihat” pesan In Ho lalu
meninggalkan Hong Sul yang masih melonggo dengan bill ditanganya.
Hong Sul berjalan pulang sambil bergumam, memikiarkan
siapa pria tadi yang berkomentar negatif tentang Yoo Jung lalu berteriak dengan semua ini membuatnya frustasi. In Ho sedang berjalan didepannya kaget mendengar teriakan
Hong Sul, lalu kaget mereka kembali bertemu.
“Apakah Kau mengikutiku?” ucap Hong Sul menuduh lalu menanyakan alasan In Ho
harus mengikutinya dengan wajah
ketakutan.
“Kau ini benar-benar lucu... Hei.. Kae yang mengikutiku Aku
di depan dan kau berada di
belakangku. Apakah kau bodoh? Apakah kau tinggal di sini juga?” ucap In Ho
Hong Sul menyangkal, In Ho menatap mata Hong Sul merasa
kalau dugaanya itu benar lalu berjalan mendekatinya. Hong Sul tetap menyangkal
dengan berjalan mundur. In Ho mengodanya dengan menayakan alasan Hong Sul ada
ditempat itu sekarang. Hong Sul berpura-pura pikiranya sedang tak karuan dan
mencari jalan lain.
In Ho yakin Hong Sul itu pasti tinggal didaerah itu juga.
Hong Sul terus menyangkal dengan berlari ke arah jalan lainya. In Ho mengejak
Hong sul itu benar-benar bodoh sambil bertanya-tanya kebohongan jenis apa yang
dilakukan Hong Sul sekarang, setelah itu mengumpat pada Yoo Jung yang pasti akan
menyenangkan jika mengetahuinya. Hong Sul mengintip dan ketahuan oleh In Ho,
lalu ia berteriak dengan yakin Hong Sul tinggal didaerah situ juga lalu
mengucapkan terimakasih atas makananya.
Sesampai dirumah Hong Sul buru-buru masuk ke kamar dan
langsung mengunci pintu, dengan nafas terengah-engah panik kalau mereka harus
bertetangga, menurutnya sangat aneh berada di lingkungan yang sama, pesan masuk ke dalam ponsel Hong Sul.
“Sampai jumpa lagi, Dog Fur.... Baek In Ho” Hong Sul langsung menjerit karena nomornya disave oleh
In Ho, menurutnya pria itu benar-benar aneh, karena sudah mengambil uangnya dan juga menyimpan nomor
telpnya. Setelah itu mengecek semua jendela agar tertutup dengan rapat, takut
In Ho tiba-tiba muncul didalam kamarnya.
Hong Sul membuat pertemuan dengan kelompoknya membahas
tugas dari Prof Kang, Sang Chul yang tertidur sempat dibangunkan oleh Hong Sul
untuk mendengarnyakan. Hong Sul mengatakan akan mempresetasikan Strategi
LN Electronics 'di Afrika Selatan.
Setelah itu membagi tugas untuk Sang Chul agar menuliskan
bagian karakteristik dari pasar elektronik Afrika
Selatan. Sang Chul mengeluh karena harus melakukan penelitian
Afrika Selatan sendirian karena semua bahasa inggris
dan belum pernah kesana.
Do Young terlihat kesal menegur Sang Chul yang tidak
membuka tasnya sebelum bicara dan mengeluh bisa
mencium bau akhohol dari mulutnya walaupun mereka duduk berjauhan dan menduga
seniornya tak mandi sebelum pergi ke kampus. Sang Chul menyangkal kalau ia
sudah mandi.
Lalu Do Young meminta maaf pada ketuanya agar bisa
membagi tugasnya lagi dengan Hong Sul. Hong Sul menjelaskan semua sudah
mendapatkan tugas masing-masing dengan porsi yang sama. Min Soo menanyakan
dimana untuk menemukan file dan penelitiannya tentan LN electornisc, tiba-tiba seseorang pria masuk
ke dalam ruangan.
Kyung Hwan kaget ternyata didalam ruangan sudah ada Hong
Sul dan kelompoknya, Sang Chul melihat Jae Woo langsung mengomel tidak
bisa melakukan proyek karena tak diboleh meminjam
laptopnya. Jae Woo membela diri kalau ia juga butuh laptopnya dan menyuruh Sang
Chul membelinya.
Yoo Jung melihat Hong Sul, lalu matanya melirik ponsel
Hong Sul sudah kembali berarti keduanya sudah bertemu. Seorang pria menanyakan
pada Kyung Hwan, siapa wanita yang duduk dibagian depan. Hong Sul
memperkenalkan diri sebagai angkatan tahun 2012.
Pria itu mengenal Hong Sul sebagai pelajar yang baik dan
mahasiswa top tahu ini lalu memperkenalak diri bernama Min Do Hyun, lalu
keduanya berjabat tangan. Yoo Jung akhirnya mengajak semuanya untuk cari tempat
lain saja. Hong Sul mengatakan sudah hampir selesai, tapi Yoo Jung langsung
pergi begitu saja.
Sang Chul merasa dalam
kondisi yang mengerikan hari ini jadi tidak berminat untuk rapat, menurutnya lebih baik berakhir saja. Hong Sul meminta
Sang Chul agar mencari karakteristik pasar elektronik. Sang Chul mencari alasan
tak bisa melakukan karena tak pernah pergi sana. Hong Suk mengatakan kalau Ada banyak
penelitian. Sang Chul tetap mencari alasan tak punya paspor untuk pergi ke
afrika.
Da Young yakin Sang Chul tak akan melakukanya karena
seniornya itu pasti pergi untuk minum sekararng dan berkata kalau kelompok
mereka sudah hancur. Hong Sul hanya bisa mengatupkan bibirnya terlihat menahan
rasa kesalnya.
Yoo Jung memberikan kesimpulan, kalau mereka melihat
Samjin Department store menargetkan klien premium saja. Kyung Hwan setuju
menurutnya Samjin itu tidak jelas pada
target pasarnya. Yoo Jung pun akan mengedit slide sesuai serta laporan akhir.
Kyung Hwan bertanya, apakah Yoo Jung akan melakukan semuanya, Yoo Jung hanya
tersenyum.
Do Hyun bersiul memuji Yoo Jung yang tidak mengecewakan
dan melakukan bagian yang harus dikerjakan juga, menurutnya sekarang bisa
mempercayakan pada Yoo Jung dan bisa
bersantai, setelah itu pamit pergi. Tapi kembali duduk mencolek punggung Kyung
Hwan menanyakan tentang gadis yang bernama Hong Sul. Wajah Yoo Jung tegang
ketika nama Hong Sul disebut.
“Apakah Dia tidak punya pacar ?” tanya Do Hyun, wajah Yoo
Jung makin tegang, Kyung Hwan menanyakan alasan Do hyun bertanya hal itu.
“Sebenarnya, gadis yang baik seperti dia bisa tak terduga
sangat menyegarkan. Ah, bagaimana mungkin aku tidak tahu ada seorang gadis
seperti dia di kelas kita?” ungkap Do Hyun lalu pamit pergi.
Hong Sul masih mengejarkan tugasnya sendirian didalam
ruangan, Kyung Hwan berjalan melewati ruangan melihat Hong Sul yang duduk
sendirian, lalu memberitahu Yoo Jung kalau Hong Sul belajar sendiri lagi.
“Hei, jika aku dalam kelompok itu, Aku pasti sudah
benar-benar seperti ini. Ngomong-ngomong, apakah kau tahu kalau kalian berdua
sangat mirip? Selalu kalah di akhir karena kalian berdua terlalu sibuk
mempertimbangkan orang lain. Aku maksud kau dapat mengaturnya, tapi bagaimana Hong
Sul? Bagaimana dia akan menangani Sang Chul? Aku berpikir tidak bisa melakukan.”
Ucap Kyung Hwan, Yoo Jung tak banyak komentar hanya berjalan disamping temanya.
Hong Sul mulai mengetik tugasnya, pesan masuk dari Sang
Chul yang meminta untuk menunda pertemuan kelompok satu hari saja, karena ada
pertemuan jadi tak bisa datang. Hong Sul membalas tak bisa karena Jadwal kelas
semua orang yang berbeda sehingga sulit untuk menjadwal ulang.
Sang Chul pikir mereka bisa mengadakan pertemuan tanpa
dirinya saja, Hong Sul pikir tak bisa karena Sang Chul juga bertanggung jawab
pada bagian presentasi. Sang Chul dengan gampangnya memberikan tugas pada Hong
Sul dengan begitu mereka bisa mendapatkan nilai A plus. Hong Sul mengumpat Sang
Chul memang senior yang paling aneh
“Apakah
kau mengatakan padaku harus melakukan pekerjaanmu?” tulis Hong Sul kesal, pesan Min Soo masuk lagi.
“Sul, kau
sudah masukkan gambar dalam laporan tapi tulisan teks bergerak turun. Apa yang harus saya lakukan? “ tulis Min Soo
“Lihat ke bagian
Obyek Atribut dan ... “ belum selesai Hong Sul
membalas, Min Soo sudah bertanya lagi “Bagaimana kau menemukan Object Atribut?”
Hong Sul kesal membanting ponselnya lalu membaringkan
tubuhnya sambil mengeluh harus ia yang melakukan semuanya padahala ia juga
harus belajar untuk ujian. Lalu terdengar teriakan dari tetangganya yang ribut
karena terlalu banyak minum tanpa membawa pulang uang. Akhirnya Hong Sul
berusaha menyelesaikan tugasnya dengan cepat.
Hari pertemuan kelompok, Hong Sul lesu melihat ruangan
pertemuan kosong, hanya sendirian dan anggota lainnya tak datang.
“Mengapa tidak siapa pun yang datang? Apa yang harus aku lakukan? Mengapa mereka tidak ada di sini? “ jerit Hong Sul dalam hati.
Malam hari pun datang, Hong Sul keluar dan baru
mendapatkan pesan dari Min Soo kalau ia ketiduran dan butuh waktu untuk segera
datang. Ah Young pun mengatakan ada sesuatu yang mendesak jadi tak bisa datang
dan meminta maaf. Notification SNS masuk, Sang Chul mengupdate Fotonya dengan
teman-teman memegang soju dengan caption “Mari kita pesta sepanjang malam lagi!”
Hong Sul dengan kesal mencari Sang Chul di restoran dekat
kampus, Sang Chul kaget melihat Hong Sul datang dan bertanya kenapa ia datang.
Hong Sul mengingatakn tentang pertemuan tugas kelompok. Sang Chul beralasan
pertemuan dengan teman-temanya sekarang sangat penting. Hong Sul berteriak
memanggil seniornya.
“bagaimana kau tahu aku ada di sini sih? Ah, kau sengaja
datang untuk memberitahuku tentang hasil dari pertemuan kelompok, kan?” kata
Sang Chul tanpa rasa bersalah.
Do Hyun datang menyapa Hong Sul yang sebelumnya pernah
bertemu, lalu menanyakan kenapa datang ke restoran. Sang Chul dengan bangga
kalau nilai A plus sudah ada ditanganya, karena ketua kelompoknya sampai
menjelaskan hasil rapat pada anggota yang tak datang. Do Hyun dan
teman-temannya memberikan tepuk tangan dan mengajak agar Hong Sul bersulang.
“Hei.... Harusnya kau tak boleh melewatkan
rapat… Ayo Beri Seol minum sebagai tanda kau takkan bolos rapat lagi.” Ajak Do Hyun sambil memegang pundak Hong Sul.
Hong Sul menolak dengan tatapan sinis pada Sang Chul. Do
Hyun memaksanya agar Hong Sul duduk dan minum bersama. Sang Chul pun menuangkan
soju pada gelas bir, sebagai penghargaan atas kerja keras Hong Sul melakukan
tugas kelompok. Hong Sul menatap sinis dan terlihat masuk kesal, Sang Chul
memberikan perintah agar semua temannya mengelu-ngelukan Hong Sul sebagai
junior. Akhirnya Hong Sul menghabiskan soju walaupun terasa sangat pahit
dimulutnya.
Yoo Jung mencari-cari sesuatu didalam tas dan juga diatas
meja, Kyung Hwan yang menemaninya bertanya apakah ada yang hilang. Yoo Jung
mengatakan tentang Laporan penelitian pasar. Kyung Hwan ingat sebelumnya dibaca oleh Do Hyun. Yoo
Jung pun menelp dengan sengaja menekan loud speaker.
Do Hyun mengangkatnya, Yoo Jung mengatakan kalau laporan
mereka tertukar tentang laporan penelitian pasar. Do Hyun pun memeriksa dulu dalam tasnya, terdengar suara
jeritan agar Hong minum sekali lagi. Terdengar suara Do Hyun mengatakan memang
benar tertukar. Yoo Jung pun memutuskan untuk datang ke tempat Do Hyun saja
lalu menutup telpnya.
Kyung Hwan bertanya suara tadi itu kalau Hong Sul ada
disana juga, Yoo Jung pikir seperti itu. Kyung Hwan merasa Hong Sul dalam
keadaan bahaya sekarang, lalu bertanya-tanya alasan Hong Sul ada dengan
sampah-sampah seperti Do Hyun dkk. Yoo Jung terlihat binggung dengan julukan “sampah”. Kyung
Hwan menjelaskan Do Hyun terkenal sejak tahun pertama Caranya memperlakukan wanita membuat wanita mabuk, lalu
bawanya ke motel, ketika menyapa Hong Sul selebumnya terlihat lembut, Yoo
Jung memutuskan untuk segera pergi.
Do Hyun melihat Hong Sul mulai mabuk dan menanyakan
keadaanya. Hong Sul mengatakan baik-baik saja dan berusaha berdiri untuk pamit
pulang. Sang Chul menahanya karena Hong Sul baru mulai. Hong Sul melepskan
tangan Sang Chul yang ingin menahanya.
“Sunbae.... Presentasinya sebentar lagi. Tolong kirim penelitian yang yang
kuminta, karena akan kujadikan satu.” Perintah Hong Sul, Sang Chul mengerti dengan nada meremehkan.
“Kau itu senior.. Tapi Karena dirimu, satu kelompok
kesusahan. Tolong
bantu aku.” Pinta Hong Sul memohon, Sang Chul
kembali mengucapkan mengerti
Do Hyun bersikap baik menyuruh Sang Chul untuk
membantunya lalu menyuruh Hong Sul kembali duduk, setelah itu mengajak Hong Sul
pulang setelah minum satu gelas lagi. Hong Sul menolak karena hanya ingin
pulang. Do Hyun mengambil kesempatan untuk mengantarnya, Yoo Jung datang dengan
alasan Do Hyun juga mabuk jadi lebih baik ia yang mengantar Hong Sul pulang.
Yoo Jung langsung membawa Hong Sul keluar dari restoran,
Hong Sul ingin melepaskan tangan Yoo Jung karena bisa jalan sendiri, tapi Yoo
Jung terus memegang dengan erat dan memperingatkan agar Hong Sul itu bisa
menjaga dirinya.
“Apa kau harus melakukan hal yang bahaya begini?” kata Yoo Jung mengomel, Hong Sul binggung melihat sikap
Yoo Jung yang marah lalu mencoba melepaskan cengkramanya.
“Kenapa kau tak tolak mereka? Kau pikir semua orang sepertimu? Tidak sama sekali !!!”teriak Yoo Jung mengiring
Hong Sul pergi.
Hong Sul berusaha melepaskan tangan Yoo Jung yang
membuatnya sakit, Yoo Jung meminta Hong Sul agar cepat
sadar. Hong Sul berusaha menjelaskan tapi Yoo Jung sudah
mendorongnya masuk ke dalam taksi lalu membayar sopir taksi agar mengantar Hong
Sul sampai kerumah. Hong Sul hanya bisa melonggo melihat taksi yang pergi
meninggalkan restoran.
Yoo Jung terlihat mengeluarkan mata dinginya, Do Hyun
keluar dari restoran berteriak kesal, menyindir Yoo Jung yang dianggap baik
jadi bisa melakukan sesukanya bahkan berani mengganggu usahanya semalaman.
“Aku tak bisa melarangmu melakukan
sesuatu. Tapi
paling tidak lakukan diluar
kampus. Dan Aku dengar kau magang. Apa perusahaan itu tahu kelakukanmu
seperti ini?” ucap Yoo Jung mengancam.
“Wow, wibawamu jadi hilang kalau
begini.... Mengancam tanpa bukti seperti
ini.” balas Do Hyun
“Apa Kau mau ingin mengujiku? Kau cenderung lari dari masalah
rupanya.” Ucap Yoo Jung yang melihat Do Hyun tak berani
menatapnya.
“Kau tak melakukan semua ini demi Hong Seol, kan?”ejek Do Hyun
Yoo Jung menegaskan dirinya sangat jijik melihat Do Hyun
lalu memperingatkaan agar berhati-hati apabila sudah mengerti
ucapannya, kecuali kalau memang Do Hyun ingin menjadi pengangguran
selamanya. Do Hyun pun hanya bisa diam melihat Yoo
Jung pergi setela mengancamnya.
Hong Sul pulang kerumah tanpa menyalakan lampu langsung
membanting tubuhnya dikasur, lalu berbicara sendiri agar dirinya cepat sadar
dan bertanya apa sebenarnya yang telah dilakukanya. Lalu memiringkan tubuhnya
sambil mengungkapkan hidupnya itu terasa sangat berat.
Pagi hari dikampus, Hong Sul buru-buru menekan tombol
ketika melihat pintu lift akan tertutup. Tapi saat pintu terbuka, terlihat Yoo
Jung ada didalam akhirnya mengurungkan niatnya untuk masuk dan memilih lewat
tangga. Yoo Jung hanya menatap tanpa mengejarnya, ponselnya berdering dan sang
ayah menelpnya.
In Ho keluar dari kedai kopi sambil marah-marah, karena
langsung menolaknya padahal hanya melihatnya saja dan merasa dirinya itu terlalu
tampan untuk menjadi pelayan dan menjadi tampan itu adalah sebuah kejahatan.
Ponsel In Ho berdering, mendengar suara pria yang
terdengar berat wajah In Ho terlihat kaget. Tuan Yoo menceritakan sudah
mendengar dari In Ha kalau sudah kembali lalu bertanya kenapa tak menghubunginya. In Ho meminta
maaf karena baru saja ingin menghubunginya, Tuan Yoo meminta agar In Ho datang
kerumah bersama dengan In Ha karena sudah lama tak bertemu dan sangat
merindukan. In Ho mengerti walaupun terasa berat untuk datang.
In Ha menjerit melihat kakaknya yang mengunakan pakaian
gembel datang kerumah Tuan Yoo, In Ho pikir lebih baik pulang saja, In Ha
menarik kakaknya dan terlihat mobil Yoo Jung baru datang. Keduanya saling
menatap sinis, In Ha menyuruh kakaknya agar memberikan senyuman manis.
Yoo Jung turun dari mobilnya, In Ha bersikap ramah dengan
menyambutnya sambil merangkul Yoo Jung lalu menariknya agar mendekat karena
mereka sudah lama tak bertemu. Keduanya tetap melirik sinis, In Ha lalu
memegang keduanya agar masuk karena Tuan Yoo sudah menunggu.
Keduanya langsung melepaskan tangan dengan kasar, In Ho
berjalan lebih dulu lalu Yoo Jung. In Ha ingin mengumpat tapi karena ada Yoo
Jung didepanya mencoba untuk bersikap manis dan hanya mengeluarkan tendangan
saja tanpa berusaha.
Tuan Yoo menjamu ketiga makan makan dan mengumpatnya
sudah lupa kapan terakhir kali bertemu. In Ha berpikiran yang sama karena Yoo
Jung sibuk jadi tak bisa menghubunginya, tapi sangat senang bisa bertemu
denganya sekarang. In Ho dan Yoo Jung masih saling melirik sinis sambil makan.
“In Ho, ceritakan padaku. Apa saja yang kau lakukan?” tanya Tuan Yoo, In Ho mengatakan hanya melakukan apa
saja.
“Baiklah, yang penting kau sudah pulang dan Beritahu aku kalau butuh sesuatu. Lalu Jung, kau harus memperhatikan In
Ho.” Pinta Tuan Yoo, Yoo Jung mengerti seperti tak bisa
menolak perintah ayahnya. In Ho memberikan lirikan sinis.
“Paman, aku ingin tinggal denganmu dan Jung seperti ini terus. Aku sangat...” ungkap In Ha, sang kakak memperingatkan adiknya yang
berlebihan.
In Ha mengetahui Yoo Jung sebentar lagi libur lalu
mengajak Tuan Yoo untuk pergi jalan-jalan. Tuan Yoo mencoba memikirkanya, Yoo Jung
terus menatap In Ho seperti masih ada dendam didalam hatinya.
Di ruangan kerja Tuan Yoo berbicara dengan In Ho,
menyadari karena mereka telah membuatnya terluka, jadi meminta agar melupakan masa lalu dan bermain piano
lagi. In Ho mengaku sudah tak tertarik pada piano jadi Tuan Yoo tak perlu mengkhawatirkannya Tuan Yoo merasa tak enak hati, In Ho yakin ada
sesuatu yang bisa dilakukanya dan mengucapkan terimakasih karena telah
membantunya selama ini. Tuan Yoo seperti ingin memberikan sesuatu.
Tapi In Ho dengan cepat menegaskan tak
membutuhkannya dan mengungkapkan rasa bahagianya karena
sudah bertemu. Tuan Yoo berusah mengerti dan mereka akan memikirkan
lagi masalahnya
pelan-pelan. In Ho pun pamit pergi dan keluar dari
ruangan. Ketika menuruni tangga, matanya berkaca-kaca melihat piano dan
berjalan keluar dari rumah.
bersambung ke part 2
Kyaaaa mba dee cepet bnget sinopsisnya
BalasHapusDaebak :D