“jadi, anda tahu bahwa ini adalah ruang kelas? Ahjummonim.” ucap Hyun Suk
“Kau sungguh tidak mengenaliku?” kata No Ra memincingkan matanya melihat Hyun Suk yang ada di podium bawah.
Hyun Suk memanggilnya Ahjummonim, No Ra seperti bisa melihat dari sorot maha Hyun Suk kalau teman SMAnya itu sudah mengenalnya. Beberapa orang mulai berbisik karena No Ra tak menjawab.
“Kalau kau tidak mau menjawab, silahkan keluar. Sekarang !!!!”teriak Hyun Suk dengan mata melotot, No Ra pun menatap Hyun Suk dengan wajah sinis.
No Ra menatap Hyun Suk, lalu memberitahu ia adalah seorang mahasiswa. Hyun Suk terlihat tak yakin dengan nada mengejek, No Ra dengan wajah tertunduk mengatakan ia adalah mahasiswa jurusan sastra.
“Jadi, kau adalah seorang mahasiswa. Itu aneh. Mengapa kau tidak mengatakan bahwa kau adalah seorang mahasiswa sejak awal? Aku benar-benar, tidak mengerti situasinya. Tapi kau bilang bahwa kau adalah seorang mahasiswa, Jadi mari katakan saja bahwa itulah permasalahannya. Karena kau tidak menjawab segera dan menunda kelas ini jadi kau dapat memperkenalkan diri. Ha No Ra, Mahasiswa.” perintah Hyun Suk, No Ra pun berdiri dengan malu-malu
“Aku Ha No Ra, Mahasiswa sastra tahun pertama. Senang bertemu kalian semua.” ucap No Ra, setelah itu Hyun Suk menyuruh No Ra untuk duduk.
Hyun Suk lalu membahas “Apa yang dimaksud dengan teater?” semua mahasiswanya hanya diam dan ia mengasumsikan mereka tidak ke sini untuk mendapatkan jawabannya. Lalu semua mahasiswanya itu mungkin masuk ke kelasnya karena berpikir "kelas itu tampaknya menyenangkan".
“Meskipun proyek kelompok sulit, itu dapat menjadi cukup menyenangkan. Cha Hyun Suk, seorang produser yang cukup terkenal,.Dia kadang-kadang pergi ke pertunjukan bersama kelasnya dan membelikan minuman juga.Oh, ada lagi. Dia memberi nilai yang banyak.” kata Hyun Suk bangga, semua anak muridnya pun memberikan tepuk tangan.
No Ra mendengar ucapan Hyun Suk sedikit melamun, sementara Hyun Suk memberikan sedikit liriknanya pada No Ra
Flash Back
No Ra sedang berlatih dengan wanita yang sebelumnya berkelahi denganya, ia adalah Yoon Young remaja yang berlatih balet sementara No Ra lakukan gaya tarian yang lainnya dengan earphone. Tiba-tiba seorang pria berkaca mata datang, ia adalah Hyun Suk remaja.
Yoon Young yang melihat Hyun Suk sangat kaget, Hyun Suk mengaku kalau ia sedang membaca buku tak jauh dari tempat itu. No Ra melepaskan earphonenya berpikir kalau mereka menganggunya padahal sudah mengunakan earphone.
“Oh, tidak. Aku menyukai tarian kalian berdua.” ucap Hyuk Suk
“Tarian yang kita lakukan? Hei, idiot. Seluruh sekolah tahu bahwa kau idiot. Tapi, sekarang Aku tahu bahwa kau benar-benar seorang idiot. Tarianku adalah balet, dan miliknya adalah modern dance. Kau pergi ke SMA seni dan kau bahkan tidak tahu perbedaannya?” ejek Yoon Young dengan mengumpat
“Bagiku itu tampak seperti kalian berdua berada di tim yang sama.” komentar Hyun Suk, Yoon Young tetap saja mengumpat Hyun Suk itu idiot.
Hyun Suk mendengarkan lagu dari walkmanya karena menurutnya. akan terlihat bagus menari dengan lagu ini. Yoon Young makin ketus karena lagu itu tak cocok lalu mencoba mengusirnya. Hyun Suk ingin pergi tapi No Ra memanggilnya mengajak supaya mendengarkan lagu itu sampai selesai dan mengajak Yoon Young untuk mencoba bersenang-senang.
Ruang kelas
Hyun Suk masih bicara Apakah itu film, drama TV, buku, atau teater... Hanya akan menyenangkan jika terus diputar Dan hanya penasaran jika tidak tahu endingnya.
“Sejak Aku dapat memahami kalian para siswa dengan mudah. Tidak begitu menyenangkan bagiku untuk memberikan kuliah. Oleh karena itu, semester ini akan ada empat kelompok proyek. Dua dari mereka akan dijadwalkan dan dua lagi tanpa jadwal.Seperti permainan yang sangat menarik, Aku sudah memberikan sentuhan yang tak terduga.” Jelas Hyun Suk
“Mengapa kau tidak memasukkannya dalam pelajaran sebelumnya?” tanya seorang mahasiswa dengan earphone dilehernya.
“Itulah mengapa aku menyebutnya sentuhan yang tak terduga... Na Soon Nam.” kata Hyun Suk memanggil nama mahasiwanya.
Soon Nam binggung Hyun Suk bisa tahu hanya sekali absen saja, teman yang ada disampingnya berbisik walaupun ada 100 mahasiswa dikelasnya, Hyun Suk tetap bisa menghafalnya dan memuji Hyun Suk yang benar-benar cerdas.
“Kurasa... akan ada banyak siswa yang ingin mengubah jadwal mereka. Jadi kita akan menyelesaikan kelompok di kuliah berikutnya.” kata Hyun Suk menyudahi perkuliahanya.
No Ra masih saja terdiam dengan menunduk sampai akhirnya ia berlari keluar ruangan memanggil Hyun Suk yang baru berjalan menyebrangi gedung. Ia bertanya apa maksud Hyun Suk melakukan semua ini padanya karena ia benar-benar tak mengerti.
Hyun Suk pura-pura tak mengerti tapi mengingat panggilannya sebelumnya adalah Ahjummonim. Saat itu Sang Ye tak sengaja melihat keduanya.
“Itu benar. Kau tahu siapa aku, kan? Mengetahui siapa aku, bagaimana bisa kau mempermalukan Aku di depan para siswa seperti itu? Kita teman SMA. Bagaimana bisa kau melakukan itu?” ucap No Ra kesal
“Aku tahu bahwa kau Ha No Ra.” akui Hyun Suk, No Ra pun berteriak kesal alasan Hyun Suk memanggilnya seperti itu dialam kelasnya.
“Tidak bisakah Aku sebut ayahku dengan panggilan "Bapak"? Dan kakak-ku dengan "Hyung"? Aku tidak bisa menyebut wanita yang lebih tua itu " Ahjummonim "?” jelas Hyun Suk
No Ra berteriak karena bukan maksud ucapanya, Hyun Suk malah memberitahu permintaan perubahan jadwal kelas dimulai hari ini dan kali ini memanggilnya “mahasiswa” lalu pergi meninggalkanya. No Ra binggung apa maksud ucapan teman SMAnya itu lalu berteriak memanggilnya.
Hyun Suk berhenti dengan nada tinggi menyuruh No Ra memanggilny dengan sebutan "Profesor", No Ra yang tadinya ingin berjalan terhenti karena terkaget-kaget dengan teriakan Hyun Suk
“Mahasiswa Ha No Ra. Aku yakin tidak akan melihatmu lagi. Namun, jika Aku kebetulan bertemu denganmu, panggil Aku dengan jabatan yang tepat. Dan Profesor pergi sekarang.” tegas Hyun Suk lalu berjalan pergi
“Profesor? Dia ingin Aku memanggilnya Profesor?” keluh No Ra dengan nada mengejek.
Ketika akan mengejarnya, Sang Ye sudah berlari dari belakang memanggil Hyun Suk. No Ra memicingkan matanya melihat keduanya berbicara. Hyun Suk meminta maaf karena melupakan sesuatu dengan mengeluh ada hal yang aneh terjadi padanya hari ini.
“Saya akan menaruhnya di kantor TA.” ucap Sang Ye yang membawa sebuah kotak
“Kapan kau akan punya waktu untuk pergi ke sana? Aku sedang dalam mood tidak baik. Mari kita pergi membaca beberapa cerita yang sangat sedih.” ajak Hyun Suk
“Hari ini anda memiliki janji jam 5 dan Ini tidak dapat dibatalkan.” jelas Sang Ye sudah memperingatinya.
“Aku tidak berencana membatalkan. Karena aku ini memiliki mereka supaya mensponsori proyek besar, Aku harus mengungkapkan rasa terima kasih.” ungkap Hyun Suk lalu mengajak pergi ke ruangannya.
No Ra yang melihat keduanya mengumpat kalau Hyun Suk bisa tersenyum tapi untuknya terlihat sangat ketus.
No Ra berteriak memanggil temannya yang sedang ada didepan loker, lalu bertanya pada temannnya kalau Yoon Young sudah pernah bertemu Cha Hyun Suk, Yoon Young berpikir sejenak. No Ra ingat temanya itu pergi ke semua acara reuni sekolah.
“Ah... Aku belum memberitahumu yah? Kami kehilangan kontak ketika ia pergi ke Rusia untuk sekolah. Dia pergi ke reuni SMA sekali, tapi aku lupa yang itu.” cerita Yoon Young
“Jadi, kau sama sekali belum melihat dia sejak kau lulus?” kata No Ra tak percaya
“Tidak, aku melihat dia dengan nenekmu.. Ah sudahlah, Aku harus pergi. Bagaimana denganmu? Kau seharusnya menelponku jika kau akan datang. Kau masih belum punya ponsel?” ucap Yoon Young kasihan
“Aku tidak memerlukan panggilan apapun dan begitu sibuk.”ucap No Ra terlihat menutup perasaannya.
Yoon Young menyarankan supaya temanya mengunakan telepon umum Atau meminjam ponsel seseorang, karena paling tidak temannya itu harus menelepon studio tarinya. No Ra tersenyum karena tak memikirkan hal itu. Yoon Young mengeluh temannya itu masuk Universitas tanpa ponselny lalu bertanya tentang Hyun Suk, No Ra terlihat sangat semangat menceritakannya.
Keduanya sudah pindah ke ruangan Yoon Young, Setelah mendengar cerita No Ra, Yoon Young tak percaya Hyun Suk melakukan semua itu pada temannya, merasa temannya itu pasti malu pada hari pertamanya di kampus. No Ra mengakui ia benar-benar sangat malu,
“Dia melakukan yang terbaik pada dirinya. Dan sekarang dia seperti para orang-orang brengsek.” umpat Yoon Young sambil berjalan kesisi mejanya.
“Anak-anak jaman sekarang akan mati tanpa ponsel mereka. Seseorang kehilangan ponsel mereka di sini tapi langsung membeli yang baru di hari berikutnya. Mereka menyuruhku untuk membuangnya, tapi aku menyimpannya untuk jaga-jaga.” jelas Yoon Young memberikan ponsel itu pada temannya.
“Terima kasih. Aku menerima jackpot.” kata No Ra tersenyum menerimnya. Yoon Young menyuruh untuk mendaftar lebih dulu atas namanya.
“Omong-omong, Yoon Young... Apakah Aku berbuat salah pada Cha Hyun Suk?”tanya No Ra masih binggung dengan sikap Hyun Suk
“Kapan kau akan mempunyai waktu seperti itu?Kau datang seperti petir, pergi seperti angin, dan seperti itulah.’ ucap Yoon Young
No Ra ingat itu pada Ujian tengah semester pertama,.Yoon Young membenarkan lalu memperlihatkan tarian baletnya. No Ra merasa Hyun Suk benar-benar baik tapi heran alasan merasa melakukan itu. Yoon Young menyuruh No Ra Berhenti mencemaskan Cha Hyun Suk tapi khawatirkan saja dirinya sendiri.
“Bagaimana dengan rumah sakit? kau sudah membuat janji bertemu?” tanya Yoon Young
“Sudah. Ada banyak nama di daftar tunggu, Jadi baru bisa minggu depan.” kata No Ra dengan senyumanya.
“Bagaimana kau akan mendapatkan penundaan perceraian dari Kim Woo Chul yang menakjubkan?” tanya Yoon Youn, No Ra pun berpikir sambil menghela nafas.
Sebuah ruangan yang bertuliskan [Komite Kemajuan WCU dan Konferensi Inovasi Global 2015] Dosen bernama Kim Yi Jin memperkenalkan Hyn Suk pada Woo Chul yang selama dini diceritakan dan menulis proposal yang sesuai dengan proyek anda. Kedunya berdiri berjabat tangan sambil memperkenalkan namanya.
Hyun Suk melihat papan nama didepannya [Anggota Komite: Kim Woo Chul] Woo Chul mengungkapkan tidak mudah untuk bertemu seseorang yang berbagi visinya lalu keduanya duduk dan Hyun Suk melihat proposal diatas meja [Kim Woo Chul Biosketch- Profesor Universitas Youngjoo Kim Woo Chul]
Ia teringat dengan temannya yang menjadi penjual toppoki yang memberitahu tentang No Ra, teman SMA yang hamil di tahun pertamanya dan ternyata menjadi istri seorang Professor.
“Mo Ji Ae adalah seorang mahasiswa pascasarjana Universitas Youngjoo. Dia melihat No Ra disana saat dia datang untuk mengantar suaminya.” cerita teman penjual toppoki.
Hyun Suk menatap Woo Chul yang ada didepannya dengan pandangan sinis.
Flash Back
[Musim dingin, 1995]
Hyun Suk mengumpat semuanya tak masuk akal karena mengetahui No Ra menikah dan sedang hamil lalu pergi ke Jerman. Yoon Young yang duduk terlihat wajahnya ditekuk menegaskan kalau semua itu benar.
“Bagaimana itu bisa terjadi? Bagaimana bisa ini menjadi sebuah kebenaran? Bagaimana dengan menari...Dan neneknya? Bagaimana bisa dia tiba-tiba mengikuti seorang pria ke Jerman? Bagaimana bisa semua rumor ini benar?” teriak Hyun Suk tak terima
“Dia benar-benar pergi! Mereka menikah... arrgghh....Aku bisa gila di sini....Aku tidak tahu jika No Ra yang pergi atau Woo Chul yang pergi.Lagi pula, mereka mendapatkan surat pernikahan dan berangkat ke Jerman bersama-sama.” cerita Yoon Young berdiri yang juga terlihat kesal
“Woo Chul? Siapakah dia?” tanya Hyun Suk tak mengenalnya.
“Dia hanya seorang pria... Kim Woo Chul.” jelas Yoon Young
“Kim Woo Chul? Apa No Ra bertemu seseorang?” tanya Hyun Suk penasaran
“Tidak seperti itu. Aku benar-benar tidak tahu. Aku tidak tahu bagaimana hal itu terjadi dengan cara seperti ini. No Ra hanya bilang padaku ketika ia pergi. Dan Kau.... Mengapa kau terus menggangguku? Aku juga bisa gila!” kata Yoon Young kesal lalu meninggalkannya, Hyun Suk hanya bisa benggong ditinggalkan No Ra begitu saja sambil mengingat nama Kim Woo Chul.
“Kami memutuskan untuk mensponsori Profesor Cha "Time of Loss" dan... Saat itu, Profesor Kim, sang ahli, menyerahkan proposalnya. Ketika aku melihat proposal Profesor Kim, Saya pikir kalian berdua telah merencanakan semuanya.” komentar salah satu petinggi, Hyun Suk melirik sinis
“Tidak, tidak. Producer Cha, aku hanya bercanda. Casting orang-orang yang telah mengalami trauma sosial sebagai aktor, Hal ini sangat asli dan kreatif.” jelas si petinggi.
Woo Chul juga menjelas bahwa sesuatu seperti itu yang selalu diteliti sebagi profesor psikologi tapi hanya kebetulan ada permintaanuntuk proposal di konvergensi sosial dan beruntung. Dosen lain juga merasa Woo Chul memang beruntung karena Profesor Choi Kyu Won yang kebetulan punya skandal “kotak cake” jadi ada kekosongan jurusan psikologi.
“Itu sebabnya dia adalah seseorang dibutuhkan Universitas kami.Dia tidak memiliki ikatan akademik Universitas Woocheon.” jelas Yi Jin
“Ketika aku berpikir tentang bagaimana Choi Kyu Won diturunkan, dan citra sekolah kami ikut juga” komentar petinggi kampus
“Sebagai seorang profesor, tentu saja aku akan bekerja pada program pendidikan. Dan Aku juga akan melakukan yang terbaik sebagai anggota Komite Kemajuan WCU.” ucap Woo Chul meyakinkan lalu memanggil Hyun Suk yang menatapnya sedari tadi.
Petinggi kampus meminta Yi Jin meminta pelayan membawakan makanan untuk mereka. Hyun Suk berdiri sambil meminta maaf karena ada keperluan jadi harus pergi. Yi Jin berbisik tak menyangka karena Hyun Suk bisa pergi begitu saja dan mereka sudah merencanakan pertemuan ini seminggu yang lalu.
“Aku disuruh untuk datang sebagai tanda terima kasih kepada Komite Kemajuan WCU tapi Aku tidak disuruh untuk makan jadi Aku pamit.” ucap Hyun Suk lalu keluar tanpa ada rasa bersalah.
Saat diluar, Hyun Suk mengumpat pada No Ra yang mengikuti suaminya ke Universitas dan terlihat tidak seperti memiliki semuanya.
Sementara No Ra sedang sibuk datang ke tempat pendaftaran nomor ponselnya, seorang pegawai bertanya adakan nomor yang dinginkannya, No Ra terlihat binggung.
“Karena kau sedang mendatangani kontrak baru, kau tidak dapat menggunakan nomer lama.” jelas si pegawai, No Ra masih terlihat binggung.
Hyun Suk masuk ke dalam ruang bertanya berapa orang yang masuk ke dalam kelasnya, Sang Ye binggung melihat Hyun Suk yang sudah pulang padahal seharusnya ia sedang makan malam bersama.
“ini Keputusanku. dan Ini bukan cerita semua orang, kan?” tegas Hyun Suk sambil memainkan rubik
“Aku meletakkan semua yang menyedihkan di sini karena Aku pikir anda harus melihat ini dulu. Ada begitu banyak orang di dalam rasa sakit yang besar.” komentar Sang Ye
“Aku melihat satu sekarang. Salah satu yang tidak tampak seperti Dia berada di dalam rasa sakit.” kata Hyun Suk. Sang Ye binggung, Hyun Suk menegaskan tak satu pun dari mereka melakukannya.
No Ra pulang kerumah dengan suasana yang masih gelap, lalu melihat bayanganya yang terpantul dijendela lalu teringat dengan ucapan Hyun Suk didalam kelas. “Wow, Aku pikir dia adalah Profesor. Kemudian Ahjummonim, apa kau datang ke sini dengan mengetahui ini adalah ruang kelas?”
“Ia sungguh orang yang jahat.” umpat No Ra penuh dendam.
Woo Chul yang baru pulang terlihat meminta sopirnya untuk berhenti di pinggir jalan, Yi Jin yang sudah menunggu langsung masuk ke dalam mobil lalu mobil berjalan dan keduanya saling berpandangan.
Yi Jin memuji Woo Chul yang sudah melakukan dengan sangat baik. Woo Chul melirik karena hanya itu komentarnya. Yi Jin berbisik kalau Woo Chul sangat menarik.
“Aku yakin kau dilahirkan dengan bakat ini. Kau tahu bagaimana menyampaikan sepuluh hal dengan hanya satu kata.” kata Woo Chul lalu tangannya memegang erat Yi Jin tanpa rasa malu.
No Ra masuk ke dalam ruangan kerja suaminya, mencoba menyalakan laptop tapi ternyata laptop suaminya itu selalu terkunci, akhirnya ia melihat buku-buku yang ada didalam rak, Woo Chul yang baru datang dengan wajah tersenyum bahagia dikagetkan dengan No Ra yang sudah ada didalam ruangan kerjanya.
“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Woo Chul
“Aku mencari sebuah buku.”kata No Ra gugup.
“Buku? Buku apa? Di sini tidak buku yang akan kau cari.” kata Woo Chul merendahkan, No Ra pikir juga seperti itu
“Dan Lagi pula, itu adalah hal yang baik kau berada di sini. Kita perlu bicara.” ucap Woo Chul sudah duduk di meja kerjanya.
“Apa tentang pengajuan surat cerai kita secara resmi?” tanya No Ra tertunduk,
Woo Chul membenarkan dan akan memutuskan tanggalnya, No Ra menyela meminta supaya menundanya selama 3 bulan lagi, Woo Chul kaget. No Ra menjelaskan bukan dirinya tidak mau melakukannya tapi memohon supaya hanya tunda untuk tiga bulan kedepan.
“Ibunya Min Soo... Haruskah kami mengeluarkan perjanjian kita dan melihatnya lagi?” ucap Woo Chul
“Itu berisi "Saat Min Soo masuk Universitas." tapi tidak menjelaskan tanggal yang pasti. Aku hanya perlu sedikit waktu. Harap mengerti.” pinta No Ra
“Untuk apa kau perlu waktu?” tanya Woo Chul meremehkan
“Aku perlu waktu untuk menstabilkan dan mempersiapkan mentalku untuk memasuki dunia baru. Waktu itu perlu bagiku.” jelas No Ra tertunduk
“Ya, Aku kira begitu. Kau mengambil waktu yang diperlukan, dan membuangnya saat persiapan masuk perguruan tinggi.” ejek Woo Chul
“Aku tahu bahwa Aku bisa digugat jika Aku tidak mengikuti perjanjian. Kau mengatakan itu kepadaku. dan Aku tahu bahwa Aku akan kalah jika ini dibawa ke pengadilan. Kau juga mengatakan itu kepadaku. Jika kau tahu...Tapi bahkan jika kau menuntutku... maka ini akan mengambil waku lebih lama dibanding tiga bulan.” jelas No Ra
Ia merasa Woo Chuk itu tak perlu memberitahunya karena ia sudah tahu, hanya dengan melihatnya di TV. Woo Chul hanya bisa melonggo.
Terdengar suara air wastafel yang sengaja dibuka, No Ra meredam rasa sedihnya dengan suara air didalam kamar mandi. Woo Chul menguping lalu mengetuk pintu apa yang dilakuan mantan istrinya. No Ra berbohong sedang buang air besar. Woo Chul pikir tak selama itu, No Ra pun mengaku sedang sembelit.
Min Soo yang baru pulang melihat ayahnya yang terlihat aneh, No Ra yang mendengar anaknya pulang langsung keluar dari kamar mandi berusaha menyambut dengan senyuman begitu juga Woo Chul.
“Bukankah kau bilang kau akan di perpustakaan sampai jam 11?” ucap Woo Chul yang melihat jam malam yang sudah lewat
“Aku belajar sedikit lebih lama.” kata Min Soo dengan nada biasa
“Bagaimana hari pertamamu? Itu melelahkan, bukan?” tanya No Ra ramah, Min Soo dengan ketus menjawab “Tentu saja.” lalu masuk ke dalam kamar.
Woo Chul pun mengajak No Ra untuk berbicara, No Ra memilih kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk menangis.
No Ra pergi ke kampus dengan mengunakan topi baseball, sempat tertidur dan tak menyadari ponselnya terjatuh. Lalu melihat sekelilingnya yang sibuk memainkan ponselnya, sementara ia hanya duduk diam tanpa melakukan apapun.
Matanya melihat didepanya ada seorang anak muda yang memegang keranjang bunga sambil membaca, ia pun membantunya. Ketika kereta berhenti Tiba-tiba ia panik karena stasiun yang dituju sudah sampai, lalu terburu-buru keluar dari kereta dan meminta si anak muda itu duduk.
Si anak muda itu pun duduk lalu melihat ponsel No Ra yang tertinggal tapi tak bisa memanggilnya karena No Ra yang turun dari kereta. Sementara Hyun Suk mengunakan sepeda untuk pergi ke kampus beberapa mahasiswa yang mengenalnya sempat menyapa.
Ketika sampai dipersimpangan jalan, ia melihat No Ra yang mencari sesuatu didalam tasnya sambil berjongkok dipinggir jalan. No Ra seperti baru menyadari dengan ponselnya yang tak ada didalam tasnya padahal ia yakin sudah membawanya.
Hyun Suk ingin mengayuh sepedanya, tapi saat itu mobil Woo Chul datang tepat ada disamping No Ra tapi karena No Ra yang kebinggungan tak melihat mobil suaminya. Hyun Suk binggung melihat mobil Woo Chul yang pergi begitus aja tanpa membawa No Ra.
No Ra sendiri sedang binggung dimana ia menjatuhkannya dan merasa tak enak hati karena ponsel itu pemberian dari Yoon Young. Ketika ia membalikan badanya, matanya melihat Hyun Suk yang berada diseberang jalan.
Keduanya melirik sinis sama seperti saat mereka masih SMA, yang saling melirik sinis seperti ada rasa dendam. Hyun Suk bertanya-tanya Ada apa dengan pasangan itu.
“Mengapa kau tidak datang bersama-sama, Padahal kau datang pada waktu yang sama? Apa kau sedang berakting? Berpura-pura menjadi mahasiswa dan Profesor? Apakah kau melakukan rencana rahasia, sama seperti dengan nenekmu?” ucap Hyun Suk
“Dia pasti sudah gila. Dia tidak jenius. Apa dia gila?” komentar No Ra melirik melihat Hyun Suk
Hyun Suk yang tak mendengar bertanya-tanya apa yang dikatakan teman SMAnya itu, No Ra langsung mengumpat “dasarIdiot!” dan pergi meninggalkannya, Hyun Suk yang bisa mendengarnya langsung mengejarnya dengan sepeda dan dengan sengaja melepaskan topi yang dipakain No Ra.
“Wah, dia pasti benar-benar gila! Ia pikir siapa dia?” teriak No Ra kesal dan Hyun Suk langsung mengayuh sepeda meninggalkanya.
“Di kelas ini... kalian akan membaca karya sastra yang dipilih oleh Universitas Woocheon. Kemudian kalian akan belajar bagaimana cara untuk mengekspresikan pikiranmu melalui pidato dan kata-kata. Dan praktekkan itu di mata pelajaran ini. Setiap dua minggu, kalian perlu mengubah daftar pilihanmu.”jelas Dosen yang memberikan lembaran fotocopyan
No Ra berada dalam kelas dan saat itu anak muda yang bertemu dikereta juga masuk lalu memberikan ponsel yang tertinggal diatas meja. No Ra menepuk pundaknya berterimakasih lalu bertanya , mengapa anak itu tidak turun di Stasiun Woocheon, Si anak tak menjawab memilih mengambil lembaran fotocopyan sambil mengucapkan Terima kasih.
Dosen pun memberitahu alasan "Aku tidak bisa membaca buku karena aku tidak bisa meminjamnya." tidak akan bekerja di dalam kelasnya. Si anak muda sibuk dengan ponselnya, sementara No Ra sibuk dengan melingkari kertasnya.
Lalu menuliskan Misi: meminjam buku dan Target: Perpustakaan, seperti seorang agent rahasia ia berlari sangat cepat menyusuri taman sampai semua orang yang ada ditaman kena imbas dari angin yang dibuatnya. Topinya pun hampir terbang tapi bisa mengambil kembali walaupun terjatuh ditanah.
Ketika menyeberang jalan, seorang pengadara motor lewat dan No Ra bisa meloncat dengan sikap split diatas si pengendara. Hyun Suk yang sedang berjalan dilorong melihat dari kejauhan, No Ra yang berlari sangat cepat. Sesampainya digedung, No Ra masuk dengan melewati kolong dengan gaya split juga.
Ia dengan cepat melewati tangga, tapi sebelumnya melihat jadwal anaknya lebih dulu, barulah ia mencari-cari buku di dalam perpustakaan. Setelah terkumpul semuanya, teringat kalau mahasiswa boleh meminjam sampai lima buku dan membawanya ke depan.
Ketika di scan, petugas perpustakaan memberitahu buku itu telah dipinjam, No Ra terlihat binggung. Si anak muda yang duduk didepannya, datang memberitahu kalau ia yang sudah memesannya dan memberikan ID Cardnya, lalu memeriksa buku dan mengembalikan buku yang tak diperlukannya.
No Ra binggung, tanpa mengucapkan apapun si anak itu pergi begitu saja. Ia pun bertanya kenapa bisa seperti itu padahal ia yang datang lebih dulu. Pegawai itu memberitahu mahasiswa itu sebelumnya sudah memesan buku untuk dipinjam lebih dulu.
No Ra pergi ke ruangan lain, menjelaskan tentang Perpustakaan yang dapat meminjam buku dengan aplikasi lalu menanyakan apa itu. Pegawai itu dengan sibuk memaikan mousenya mengatakan perlu ke app store dan mencari "Perpustakaan Universitas Woocheon." No Ra pun mengerti
“Untuk proyek-proyek kelompok, apa benar-benar boleh jika Aku satu-satunya yang tidak ikut?” tanya No Ra
“Untuk hal-hal seperti itu, kau harus bertanya pada Spaceman.” kata Pegawai lalu menerima telp dari profesor
No Ra kembali bertanya apa itu “Spaceman” si pegawai menyuruh No Ra bertanya pada mahasiwa lainnya pasti semua mengetahuinya lalu si pegawai kembali berbicara di telp dengan profesor.
No Ra yang sedang kebinggung tak sengaja bertemu dengan Hye Mi yang baru masuk, lalu memberhentikannya untuk menanyakan sesuatu. Hye Mi yang melihat No Ra mengatakan sudah ada kelas sekarang dan pergi begitu saja. No Ra yang melihat Hye Mi memuji gadis itu sangat cantik.
Seorang pria tambun lewat, No Ra kembali bertanya apa maksud dari “Spaceman”, Pria itu yang terlihat bingggung menjelaskan itu situs pribadi kampus. No Ra pun bertanya kembali bagaimana cara ia masuk ke situs itu. Si pria mengatakan Hanya siswa Woocheon yang dapat menjadi anggota.
“Ah... Aku siswa. Aku seorang mahasiswa tahun pertama di Fakultas sastra.” ucap No Ra
“Oh, kau hoobae-ku...(adik kelas) Kau dapat mencari "Universitas Woocheon" dan " Spaceman" untuk menemukannya.” jelas si pria yang terlihat kasihan pada No Ra.
Di depan komputer, No Ra pun mengetik [Spaceman Universitas Woocheon] beberapa orang yang ada disana membicarakan tentang MT: Pelatihan Keanggotaan yang akan diadakan, salah satu dari wanita itu adalah Hye Mi.
“Oh yah! Apakah kalian melihat apa yang diposting di Spaceman? Ada beberapa hal-hal yang benar-benar lucu di sana. Disana juga ada banyak gosip tentang profesor.” ucap Si wanita lainnya.
No Ra pun mendatangi meminta maaf karena sudah mendengar percakapan mereka lalu memberitahu ia seorang mahasiswa tahun pertamadi Fakultas sastra dan tidak bisa menemukan situs Spaceman. Hye Mi yang melihat No Ra dengan sinis menyuruh temannya untuk memberitahu
“Kau tidak hanya mengetik "Spaceman". tapi Kau harus ketik "Spacehost". Atau kamu dapat ketik "spacehost.co.kr".” jelas si wanita
“Ah Yah... Terima kasih. Aku tanya satu hal lagi. Kau tahu kelompok proyek? Apakah setiap kelas mempunyainya?” tanya No Ra
“Tidak... ini adalah kasus per kasus dan Setiap kelas berbeda.” jawab si wanita
Dan Juga, jika kamu tidak bisa mendapatkan buku dari Perpustakaan, di mana kamu akan meminjamnya? Aku mengambil Kelas karya sastra.” tanya No Ra
“Nah, kau dapat membeli mereka, atau meminjamnya dari perpustakaan daerahmu. Dan yang diperlukan dan buku tambahan” jelas si wanita
No Ra terlihat binggung karena harus membeli semua buku, Hye Mi melihat ponselnya ternyata Min Soo menelpnya, ia pun buru-buru meninggalkanya, teman yang lain pun meninggalkanya. No Ra ingin bertanya tapi mahasiwa yang lain yang sedang duduk disana memilih untuk pergi karena tak mau didekatinya.
Di kelas, Hye Mi membawakan kotak bekal untuk Min Soo, Melihat semua makanan yang dibawa pacarnya Min Soo merasa makanan itu terlalu berharga untuk dimakan. Hye Mi pun menyuapi telur dadar dan Min Soo berkomentar kalau itu enak.
“Aku terbangun dua jam lebih awal untuk membuatnya.” cerita Hye Mi dengan wajah bahagia, Min Soo pun menyuapi Hye Mi
“Ini rasanya Aneh. Padahal masakan ini enak saat aku membuatnya. rasanya hambar, kan?” ucap Hye Mi setelah mencoba makanannya.
“Apa? Tidak, ini sempurna.” ucap Min Soo yang makan dengan lahap.
“Aku ingin pergi bersamamu. Hari ini aku punya tiket penayangan film dan sudah lama ingin menonton ini denganmu.” cerita Hye Mi
“Aku punya pelajaran bahasa Inggris hari ini.” ucap Min Soo
“Aku tahu kau perlu pergi ke Perpustakaan lagi pada jam 1 dan ada kelas di jam 3. Kemudian kembali ke Perpustakaan, dan kami hanya memiliki waktu makan malam bersama-sama setelah itu kau akan mengambil pelajaran sampai tengah malam. Yah, kurasa aku akan pergi dengan orang lain.” keluh Hye Mi kesal sambil makan semua bekalnya dengan cepat. Min Soo meminta pacarnya untuk pelan-pelan karena nanti terkena gangguan pencernaan.
Setelah selesai keduanya jalan bergendengan menyusuri lorong kampus, Min Soo mengucapkan terimakasih untuk makan siangnya. Hye Mi pun berjanji akan membuatkan makan siang lagi.
Ketika sampai didepan kelas, Min Soo menyuruh Hye Mi masuk, tapi Hye Mi yang tak mau berpisah meminta supya Min Soo lebih lama dengannya. Sementara didalam kelas terlihat No Ra yang sedang sibuk menulis dalam agendanya, keduanya tak menyadari bisa saling mengetahui saat itu juga.
bersambung ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar