In Ho menatap piano sambil bergumam “Memangnya aku mau
apa? Hei...Baek In Ho? Kau mau apa?.” Hong Sul masuk
lebih dulu lalu Yoo Jung melihat In Ho yang terus menatap Piano tanpa
memainkanya.
“Apa kau ingin bermain piano?” ucap Yoo Jung, In Ho melihat Hong Sul datang dengan Yoo
Jung ke gudang dengan tatapan sinis.
“Aku bertanya, kau ingin berpiano
lagi?” kata Yoo Jung, Hong Sul menatap pacarnya heran karena
harus menanyakan hal itu. In Ho menanyakan alasan mereka mendatanginya.
“Profesor Shim Myung Soo meminta
kami untuk
memberikan ini padamu. Melihat
sikapmu ini, sepertinya
kau ingin bermain piano lagi.” Sindir Yoo Jung, In Ho menyuruh Yoo Jung diam karena
bukan urusannya.
“Pergilah belajar di luar negeri. Aku akan membiayai sekolahmu.” Tegas Yoo Jung, In Ho tertawa mengejek menurutnya Yoo
Jung itu benar-benar lucu.
“Aku hanya ingin membantu karena sepertinya kau
bersungguh-sungguh. Kau
tak harus menjaga
harga dirimu itu.” Ucap Yoo Jung dengan nada
dingin, Hong Sul makin binggung karena Yoo Jung mengatakan yang membuat In Ho
makin marah. Yoo Jung merasa tak ada salah.
“Kau seperti sedang menantangnya. Seharusnya Kau hanya tinggal bilang untuk
menerima kartu ini Dan
memberikannya. Dan kau hanya perlu mengatakan "Pergi
temui dia". Kenapa
harus menyuruhnya ke
luar negeri?” ucap Hong Sul mengambil kartu nama dari
tangan Yoo Jung pada In Ho
Yoo Jung mengaku hanya kasihan dan ingin kemampuannya meningkat. In Ho membalas kalau menurutnya ia yang merasa kasihan
melihat Yoo Jung. Hong Sul langsung berdiri ditengah-tengah, untuk menghentikan
adu mulut sebelum terjadi perkelahian antara pria
“Aku memang tak tahu, apakah aku berhak ikut campur di sini. Tapi, apa kalian tak bisa baikan
saja?” pinta Hong Sul, In Ho sedikit menunduk mata sinisnya.
“Aku tak akan mengatakannya dua
kali. Jika kau
menolak, kau akan
menyesal. Aku
serius dan Itu adalah keputusanmu. Tapi, jangan libatkan Sul
dalam keraguanmu itu.” Tegas Yoo Jung,
“Apa kau memang selalu menganggap semuanya se-simple itu? Kenapa bukan hidupmu saja yang kau urus?” balas In Ho ketus dan mengusir Yoo Jung pulang dengan
umpata. Yoo Jung pun mengajak Hong Sul pulang dengan memeluknya keluar dari
gudang.
Hong Sul dan Yoo Jung berjalan diparkiran, Hong Sul
melihat keduanya selalu
saja bertengkar, menurutnya itu karena rasa
benci satu sama
lain yang sudah terlalu dalam, lalu bertanya apakah Yoo Jung tak ingin berbaikan
dengan In Ho. Yoo Jung berhenti melangkah, Hong Sul pun mendekati sang pacar
dan saling menatap, Yoo Jung tak menyembunyikan tatapa dinginnya.
“Aku tak suka kau jika dekat dengan Baek In Ho. Aku tak suka jika kau selalu membela dan mengkhawatirkannya.” Ungkap Yoo Jung, Hong Sul terlihat sedih. Yoo Jung pun
mendekat lalu memeluknya.
“Kita tak usah membahasnya lagi, Besok adalah hari terakhir kuliahku.” Bisik Yoo Jung, Hong Sul pun setuju.
“Tapi, siapa bilang kita hanya bisa bertemu di kampus saja? Kita bisa kencan saat tak kuliah
juga.” Kata Hong Sul menatap Yoo Jung
“Kalau begitu, bagaimana jika kita makan malam besok?” usul Yoo Jung, Hong Sul mengangguk setuju dengan wajah
sumringah.
Yoo Jung menyuruh Hong Sul masuk dulu kedalam, Hong Sul
meminta Yoo Jung duluan karena selama ini tak pernah melihat pergi lebih dulu.
Yoo Jung pun memutuskan supaya mereka melangkah pergi bersama-sama. Keduanya pun
berjalan mundur sambil melambaikan tangan bersama-sama.
In Ho duduk diatas rak buku dengan menatap buku pemberian
dari Hong Sul yang dibawa pulang, dalam hatinya bertanya-tanya apakah ia masih
bisa bermain piano lagi seperti dulu. Setelah itu memejamkan matanya, seperti
masih belum ada keyakinan untuk kembali bermain piano.
Yoo Jung sedang bersandar dibangku taman, pesan masuk
kedalam ponselnya [Prof. Hwang ingin membicarakan tentang kerja magangmu. Di ruang
401.] akhirnya Yoo Jung pun
pergi untuk menemui Prof Hwang. Disisi lain, Young Gon mengucapkan terimakasih
pada Min Soo sudah meminjamkan ponselnya.
“Kenapa kau tak pakai ponselmu
sendiri?” tanya Min Soo heran, Young Go mengaku ponselnya
tertinggal dirumah.
“Oh, Min Soo... Gayamu sedikit berubah, ya?” kata Young Gon, Min Soo merasa tampilanya barunya aneh.
Young Gon merasa tak seperti itu.
“Tampilanmu Keren, kau sangat cantik.” Komentar Young Gon yang membuat Min Soo tersenyum lalu
ber-high five dan pamit pergi.
Tapi setelah menjauh dari Min Soo, Young Gon mulai
berbicara sendiri “Memangnya dia pikir dia siapa? Apa dia itu Hong Sul? Dasar gila.” Lalu
tertawa mengejek karena berhasil membuat Min Soo percaya dengan ucapanya.
Yoo Jung masuk ke dalam ruangan tapi ternyata kosong,
Young Gon dari belakang tiba-tiba langsung berteriak menyapanya. Yoo Jung
dengan sinis sudah menduga Young Gon sengaja memanggilnya untuk datang
keruangan itu. Young Gon menyangkal kalau ia hanya lewat dan melihat Yoo Jung
masuk kedalam ruangan.
“Tapi, aku baru ingat. Minggu depan kau mulai magang. Ada yang ingin aku katakan. Syukurlah kita bias bertemu seperti ini.” ucap Young Gon, Yoo Jung langsung menanyakan apa yang
ingin dikatakan juniornya.
“Kau pasti merasa bahagia kan belakangan ini? Kau sangat pintar. Sekarang kau akan magang di
perusahaan besar dan
juga dapat pacar. Tapi,
aku masih bingung, sebelumnya
kau memintaku
mendengkti Hong Seol. Kenapa
kau bisa jadi tak tahu
malu begini? Apa
karena semua orang
selalu memujamu? Kau
bisa menipu semua orang.” ejek Young Gon dengan
tawanya.
“Jadi Kau yang meng-SMS-ku, 'kan?” ucap Yoo Jung memperlihatkan ponselnya, Young Gon tetap
tak mau mengaku, Yoo Jung tersenyum sinis menegaskan tak mau
bermain dengannya dan memilih untuk pergi.
“Apa tak bisa kau lepas topengmu
itu? Bukannya
kau sudah terlalu lama
mempermainkan Hong Sul?” ucap Young Gon membuat Yoo Jung kembali membalikan
badanya.
“Sunbae, kau bahkan tak menyukai Hong Sul. Apa kau hanya akan menaikkan
perasaannya lalu
menghempaskannya begitu saja? Setlelah itu dia
akan berhenti kuliah?” kata Young Gon menyelipkan
pulpen untuk merekam di jaketnya.
Yoo Jung merasa tak mengerti dengan perkataan juniornya,
Young Gon mengeluarkan ponselnya, memperlihatkan Semua SMS
yang pernah dikirim Yooo Jung tahun lalu masih disimpanya dan
Yoo Jung masih saja menyangkal. Yoo Jung hanya meliriknya, Young Gon pun
akhirnya membacakan pesan yang dikirimkan Yoo Jung padanya.
“"Seol pasti menyukaimu, Katakan padanya kau menyukainya. Dia suka hadiah, belikan dia kado. Sekarang sedang libur, 'kan? Masuklah ke tempat les." Aku masih menyimpan semuanyanya. Bagaimana reaksi Hong Sul jika tahu soal ini? Apa dia masih akan bertahan denganmu setelah topengmu lepas? kau takut, 'kan? Kau pasti takut!” ejek Young Gon yakin dan mengaku memang memiliki
kesalahan karena selalu mengikuti kemana Hong Sul pergi
“Sepertinya kau salah tentang
sesuatu hal. Bukan aku yang mengirimkan pesan itu.” Tegas Yoo Jung
Young Gon heran Yoo Jung masih terus menyangalnya, lalu
mencoba dengan menelpnya untuk membuktikanya dan menyuruh Yoo Jung mengangkat
karena pasti ponselnya bergetar. Terdengar suara telp diangkat, tapi terdengar
jeriatan wanita “Kalau kau menelepon yang bicara, brengsek!” Young Gon pun panik karena ternyata tuduhanya salah.
Dengan senyuman, Yoo Jung bertanya apa yang dinginkan
Young Gon sekarang. Young Gon kesal karena Yoo Jung tetap saja memasang topeng
tanpa mau melepasakanya lalu mengumpat sambil mencengkram baju Yoo Jung. Sang
Chul dkk tiba-tiba datang melihat Young Gon mencengkram baju Yoo Jung, Sang
Chul langsung memarahinya.
“Kau bilang akan meneraktir kami makan daging jika kami ke sini. Apa kau sudah gila? Kau juga bersikap begini tahun
lalu.” Teriak Sang Chul, Yoo Jung mencoba menghentikanya.
Kyung Hwan ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi.
“Kalian masih ingat? Young Gon pernah menyukai Seol.” Jelas Yoo Jung, Sang Chul makin marah karena Young Gon
sudah berpacaran dengan Da Young tapi masih menggoda Hong Sul
“Sunbae, bukan begitu maksudku, Lihatlah SMS-SMS ini. Ini adalah SMS yang Yoo Jung kirimkan padaku.” Ucap Young Gon memperlihatkan ponselnya.
Sang Chul melihat bukan Yoo Jung yang mengirimkan karena
tahu benar cara mengetik pesan yang berbeda. Kyung Hwan juga melihat nomor
ponsel Yoo Jung berbeda dengan yang dimiliki Young Gon dan yakin temanya itu
tak pernah menganti nomor telp.
Young Gon pun tak bisa berkata-kata lagi, Sang Chul
kembali memarahi karena Young Gon selalu saja mengajak berkelahi. Da Young
akhirnya berteriak marah melihat sikap pacarnya. Young Gon merasa semua salah paham,
tapi Da Young tak mau tahu langsung keluar dengan wajah murka.
Sang Chul menahan Young Gon untuk tak mengejar Da Young,
dan menegaskan tak akan pernah mau menerima traktiran darinya lalu berteriak
meminta Kyung Hwan yang mentraktirnya daging babi.
Young Gon hanya bisa melonggo karena rencananya gagal,
Yoo Jung melihat pena perekam murah yang sengaja ditaruh pada jaket Young Gon,
dengan wajah sinis mengaku sangat shock betapa cerobohnya rencana Young Gon
padanya, lalu keluar ruangan dengan wajah sinis.
Flash Back
Yoo Jung membaca pesan Young Gon padanya disebuah cafe. “Sunbae, ini aku,
Young Gon. Semua teman kita tak ingin berteman
denganku. Terima kasih telah mau memberikanku nomormu. Maaf....
“Memangnya kenapa
mereka marah? Sepertinya Hong Sul khawatir padamu.” Balas Yoo Jung,
“Oh, kau melihatnya? Aku merasa Seol mengkhawatirkanku karena dia
menyukaiku. Menurutmu bagaimana, Sunbae?” tulis Young Gon
“Mungkin Hong Sul memang menyukaimu.” Balas Yoo Jung
In Ha heran melihat Yoo Jung yang mengirimkan pesan
didepanya dengan ponsel yang berbeda dan menduga itu dari seorang wanita. Yoo Jung mengaku kalau dia hanyalah
pria pecundang biasa. In Ho pun penasaran siapa
pria yang saling mengirimkan pesan berpikir pria itu sudah menganggunya sambil
mengambil ponselnya.
“Siapa itu Oh Young Gon? Dan Siapa Seol? Kenapa dengan pecundang ini? Jadi, siapa yang mengganggumu?” ucap In Ha membaca pesannya, Yoo Jung mengaku keduanya
dengan memalingkan wajahnya.
“Dua-duanya? Kalau begitu, aku akan membuat pecundang itu mendekati Hong Sul. Apa Kau mau kubantu? Aku sangat pandai soal beginian.” Kata In Ha lalu mengutak-ngatik ponselnya.
Ia menuliskan pesan “Jujurlah
pada perasaanmu dan
katakan padanya.” Dengan bangga merasa saran
yang dimilikinya hebat seperti saran yang diberikan Yoo Jung padanya, lalu
meminta agar bisa memegang ponsel itu untuk meladeni permainan Young Gon.
Yoo Jung mengingat kejadian sebelumnya hanya tersenyum
sinis karena bisa membuat Young Gon tertipu dan menerima balasanya.
Young Gon masih binggung dengan pesan yang dikirim pada
Yoo Jung karena sangat yakin dikirim pada nomor yang benar, tapi ketika ditelp
malah seorang wanita yang mengangkatnya.
“dia pasti sengaja memberiku nomor lain agar aku terlihat bodoh. Lalu, siapa dia? Apa Selingkuhannya?” ucap Young Gon berbicara sendiri, lalu meyakinkan kalau
wanita itu memang selingkuhan Yoo Jung.
“Young Gon, kau pintar sekali.... Kau pikir aku akan kalah?” kata Young Gon membanggkan dirinya sendiri.
Hong Sul berlari menghampiri Yoo Jung yang sudah
menunggunya, keduanya saling menatap dengan senyuman sumringah. Keduanya pun
sudah duduk bersama disebuah bar dengan menikmati bir dan cemilan. Yoo Jung
berbisik kalau tempat itu sanga bagus karena suasananya cukup sepi.
“Kudengar, Oh Young Gon mengganggumu hari ini. Semua orang membicarakannya. Apa masalah sebenarnya? Dia pasti selalu mengganggumu.” Ucap Hong Sul penasaran
“Hong Sul... Kau harus hati-hati di
kampus jika aku
mulai magang nanti. Jika
terjadi sesuatu, cepat
beritahu aku, mengerti?” kata Yoo Jung, Hong Sul menjawab hanya dengan senyuman.
Yoo Jung heran melihat Hong Sul malah memberikan senyuman.
“Tidak, aku hanya bahagia...Aku senang ada yang khawatir
padaku. Kau tak perlu khawatir. Aku bisa jaga diriku.” Kata Hong Sul lalu mengajak Yoo Jung untuk bersulang.
Yoo Jung malah mengusap rambut Hong Sul dengan senyuman bahagia.
Terdengar suara Sang Chul dkk datang, dan langsung duduk
diantara keduanya. Kyung Hwan mengatakan ingin mengadakan pesta perpisahan
untuk Yoo Jung. Sang Chul melihat Yoo Jung
sekarang sudah bisa magang dan memiliki pacar, lalu memesan 3 botol soju
sekaligus.
Ia juga menuangkan bir dan mengisi satu gelas penuh untuk
Hong Sul, Yoo Jung langsung mengambilnya karena tahu Hong Sul tak kuat minum. Sang Chul dan yang lainnya
berkomentar Yoo Jung itu pacar yang perhatian dan baik. Kyung Hwan tak percaya Yoo Jung bisa menghabiskan satu
gelas bir penuh dengan satu tegukan, menurutanya itulah yang dinamakan cinta.
“hei.. Tunggu, apa kalian tak mau melakukan tradisi dalam pacaran?” ucap Sang Chul, Kyung Hwan dan Do Hyun meminta keduanya
untuk berciuman.
Hong Sul panik karena sampai sekarang belum pernah
berciuman dengan pacarnya. Yoo Jung langsung setuju akan melakukanya, dengan
syarat meminta Sang Chul dan Kyung Hwan saling berciuman lebih dulu. Keduanya
langsung menolak, Yoo Jung memperingatkan keduanya sebagai senior laki-laki
jangan mengganggu junior perempuan. Hong Sul tertunduk dengan wajah senyuman karena Yoo Jung
kembali membelanya.
Beberapa saat kemudian, Sang Chul dkk mulai mabuk,
beberapa botol soju sudah ada diatas meja. Do Kyung pun minum bir dari
botolnya. Yoo Jung tertunduk dan tiba-tiba menyenderkan kepalanya pada Hong
Sul.
“Sunbae, kau baik-baik saja? Apa kau mabuk?” ucap Hong Sul, Yoo Jung mengaku kepalanya sakit dan
sangat berisik.
Hong Sul binggung apa yang harus dilakukanya, Yoo Jung
terus berbisik karena merasa sangat berisik. Hong Sul berusaha membangukan Yoo
Jung dari pundaknya dan melihat wajah sang pacar sudah memerah dan matanya tak
bisa terbuka lebar, dengan begitu meyakini kalau Yoo Jung sudah mabuk. Ia
membantu Yoo Jung berdiri mengatakan pada Sang Chul ingin mencari udara diluar.
Hong Sul terlihat keberatan memapah Yoo Jung tak bisa
berjalan lurus, akhirnya memilih untuk mereka duduk saja dibangku taman. Yoo
Jung menarik nafas dalam-dalam, matanya terasa seperti berat. Hong Sul
tersenyum melihatnya dan berpikir mereka lebih baik kabur saja, karena
sebenarnya tak menyukai minum bersama Sang Chul dkk.
“Mereka mengganggap kita pushover.”
Kata Hong Sul, Yoo Jung malah tersenyum karena dulu waktu SMA mendapat
panggilan itu. Hong Sul tak percaya Yoo Jung mendapatkan julukan itu
“Banyak yang mendekatiku karena hanya ingin uang. Aku bisa melihatnya dengan jelas. Tapi, mau bagaimana lagi? Aku suka mengikuti permainan.” Cerita Yoo Jung, Hong Sul menatap sedih. Yoo Jung
kembali mengusap kepalanya
“ Hong Sul,
kau menyukaiku, 'kan? Perasaanmu
tulus, 'kan? Awalnya,
aku piker kau ini
sama saja dengan yang lain, bahkan Kau sangat tak menyukaiku dulu.” Kata Yoo Jung
Hong Sul menatap Yoo Jung dengan mata berkaca-kaca, Yoo
Jung memegang tangan Hong Sul meminta agar tak menganggapnya seperti
orang jahat lalu mengecup bibirnya. Hong Sul kaget
dengan menutup mulutnya, Yoo Jung mengatakan Hong Sul tak apa-apa karena tak
ada yang melihat mereka,lalu menciumnya lebih dalam lagi.
In Ho masih memakai celemek melihat kartu nama disakunya,
merasa tak yakin bisa bermain piano lagi, lalu melihat Hong Sul berjalan
didepanya dengan tatapan kosong. Hong Sul berhenti ketika In Ho memanggilnya,
seperti tak mengenalinya hanya menyapanya saja lalu kembali berjalan.
“Kenapa dia seperti orang mengigau seperti itu ? Apa Kau tak mampir di toko?” ucap In Ho mendekatinya, Hong Sul merasa sudah sangat
larut.
“Ohh Begitu... Lalu, kenapa
dia memberikanmu kartu
ini? Dia bilang apa?” tanya In Ho
Hong Sul seperti masih belum sadar hanya mengangguk, In
Ho pikir Hong Sul itu sedang sekarat, lalu bertanya keberadaan Yoo Jung karena meninggalkan
pacarnya pulang sendirian. Mata Hong Sul langsung melotot mendengar nama Yoo
Jung, In Ho mencium bau alkohol dari tubuh Hong Sul dan bertanya berapa banyak
yang diminum. Hong Sul panik dan langsung menutup mulutnya lalu berlari masuk
ke dalam restoran.
In Ho heran karena sebelumnya Hong Sul tak ingin
mampir. Hong Sul binggung dan langsung
berlari menuju rumahnya dengan wajah memerah. In Ho merasa otak Hong Sul
tertinggal dibar dan membuatnya seperti orang gila. Hong Sul terus saja berlari
dengan wajah binggung.
Hong Sul berbaring ditempat tidurnya, bertanya-tanya
dengan keadaan Yoo Jung sekarang. Akhirnya ia mengirimkan pesan menanyakan
apakah Yoo Jung sampai kerumah dengan keadan baik-baik saja, sambil menunggu
balasanya, ia mengingat kembali ciuman pertamanya dengan Yoo Jung.
Ia memegang bibirnya seperti masih tak percaya dan
kembali mengingat ciumanya, lalu menyemprotkan penyegar wajahnya. Pesan masuk
kedalam ponselnya, wajah Hong Sul sumringah membaca pesan dari Yoo Jung karen
pasti pacarnya itu masih mabuk membalas pesannya.
Yoo Jung sudah tertidur pulas dikamarnya, sambil memegang
ponselnya, pesan yang dikirimnya hanya tertulis
[Ya, Hong Sul...
Mimpi indah]. Hong Sul merasa Yoo Jung sudah tertidur,
lalu mengumpat kesal karena pacarnya bisa tidur disaat seperti ini.
“Ya, dia pasti sudah berpengalaman dan bisa tidur dengan nyenyak. Sedangkan aku masih pemula, jadi tak bisa tidur. Dasar jahat...” umpat Hong Sul lalu memiringkan tubuhnya dengan
kesal. Yoo Jung semakin tertidur pulas seperti tak terjadi sesuatu dalam dirinya.
Young Gon mengejar Da Young mengajak untuk bicara, Da
Young yang kesal tak ingin berbicara dan melepaskan tangan Young Gon yang
memegangnya. Young Gon terus saja mengejarnya dan menahanya untuk tak pergi.
“Kau hanya salah paham. Aku tak menyukai Hong Seol. Apa Kau tak percaya padaku?” ucap Young Gon
“Menurutmu bagaimana?”
balas Da Young dengan menoyor wajah Young Gon dan memilih untuk meningalkanya.
Young Gon hanya bisa menjerit memanggilnya, tak jauh dari sana ada Sang Chul
dkk melihat pertengkaran sepasang kekasih.
“Hei, Young Gon. Kau sudah minta maaf pada Yoo
Jung?” teriak Sang Chul, Kyung Hwan melihat Young Gon tak
berubah sama sekali.
”Aku kasihan pada Jung karena selalu diganggu pria gila itu.” Komentar Sang Chul, Do Hyun meminta mereka tak perlu
membahas Young Gon lagi. Young Gon hanya melirik sinis pada seniornya lalu
keluar dari gedung.
“Kurang ajar sekali, seniornya selalu saja membelanya. Apa hebatnya si Yoo Jung itu? Mereka bahkan tak mau mencoba percaya padaku. Yoo Jung Sialam!, Yoo Jung terus yang dibela! Aku harus bisa menyadarkan
mereka.” Ungkap Young Gon mengebu-gebu lalu melihat Eun Taek
duduk sendirian sambil makan snack.
Dalam kelas, Dosen sedang mengajar analisis
dan mencocokan prinsip. Dan juga membahas 3 jenis
pembiayaan: dari dalam, penyicilan, dan relevan. Young Gon menutupi wajahnya dengan buku dan
perlahan-lahan mendekati Eun Taek duduk sendirian. Akhirnya Eun Taek pun
terpaksa untuk bergeser.
“Hei, kau masih marah? Pria tak boleh terlalu sensitif. Maafkan aku mengenai insiden basket itu. Jangan marah lagi, oke?” ucap Young Gon, Eun Taek seperti tak peduli menyuruh
Young Gon diam karena tak bisa mendengar professor berbicara
“Kau kejam sekali pada sesama pria. Kita berdua menyukai Jang Bo Ra, 'kan? Dia wanita yang menarik dan Badannya mungil dan seksi. Selain Dia juga elegan. Kau tak akan bisa menyadarinya.” Ucap Young Gon
Eun Taek berusaha menahan amarahnya, Young Gon
mengeluarkan ponselnya untuk memperlihatkan sesuatu yang menarik yaitu foto Bo
Ra yang diambil tahun lalu dan sudah menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan
foto itu. Amarah Eun Taek tak bisa dibendung dan langsung memukul Young Gon.
Prof pun menegur keduanya, Sang Chul dkk berusaha merelai
karena Eun Taek memukul Young Gon. Prof pun menyuruh keduanya keluar ruangan,
Young Gon tersenyum licik karena rencananya membuat Eun Taek marah berhasil.
Min Soo tersenyum bahagia melihat penampilanya berbeda
dengan semester sebelumnya, lalu meraba bagian kantongnya masih disimpan
gantungan ponsel milik Hong Sul yang terjatuh.
“Aku sengaja memungut ini
agar bisa lebih dekat dengan
Seol dan Akan kukembalikan nanti jika kami makan siang
bersama.” Kata Min Soo berkomentar
boneka itu memang mirip dengan Hong Sul yang imut sambil meraba-raba rambut
singa berwarna orange.
Bo Ra baru saja masuk dari pintu belakang, melihat rambut
temanya yang unik langsung memeluknya tapi ketika melihat wajahnya ternyata Min
Soo. Bo Ra nampak binggung, Min Soo merasa sudah mirip Hong Sul jadi sampai
membuat Bo Ra salah orang.
Hong Sul baru masuk kelas dengan membaca lembaran mata
kuliah, Min Soo memannggilnya dan langsung mengajak makan siang bersama, karena
ada yang ingin dikatakan dan ditanyakan. Hong Sul terlihat binggung dengan
ajakan Min Soo tiba-tiba.
Min Soo mengeser buku-bukunya mengajak Hong Sul duduk
disampingnya, Bo Ra langsung menarik temanya agar duduk dibelakang saja. Hong
Sul pun tak bisa menolaknya dan membiarkan Min Soo duduk sendiri.
Di depan tangga darurat
Sang Chul memperingati Eun Taek kalau sikapnya seperti
itu maka akan kesulitan jika masuk wamil nanti. Young Gon berpura-pura
kesakitan memegang pipinya, meminta tak perlu mempermasalahkan lagi dan mengaku
kalau ia yang salah. Sang Chul ingat Eun Taek tahun lalu juga pernah memukul
Young Gon dengan bola basket.
“Junior jaman sekarang sungguh tak tahu sopan santun, ya? Kau memukul seniormu hanya karena wanita? Minta maaflah pada Young Gon.” Ucap Sang Chul, Eun Taek ingin membela diri tapi Young
Gon berpura-pura merasa kesakitan.
“Cepat minta maaf sana, Apa Kau mau kami paksa?” perintah Do Hyun
Eun Taek pun terpaksa mengucapkan maaf dengan tatapan
sinis, Sang Chul menyuruh Eun Taek melakukan
dengan benar dengan membungkuk pada Young Gon. Eun
Taek dengan tatapan sinis menundukan kepala meminta maaf, Young Gon dengan
topengnya berpura-pura tak perlu juniornya melakukan itu.
Teriakan Da Young terdengar yang mencari Young Gon, lalu dengan
khawatir melihat wajah pacarnya memar. Matanya langsung sinis menatap Eun Taek,
mengumpat juniornya itu jahat sekali dan mengajak pacarnya supaya diobati.
Young Gon berbisik kalau sebenarnya tak memiliki foto dari Bo Ra. Eun Taek
hanya bisa menjerit marah karena bisa masuk perangkap Young Gon.
Mata kuliah selesai, dengan tugas yang harus dikumpulkan
minggu depan. Bo Ra mengumpat kesal karena Min Soo sudah keterlaluan, karena
sebagai temanya saja sampai salah melihat kalau itu Hong Sul dan meminta agar
Hong Sul memberitahunya.
“Bagaimana aku bisa melarangnya berpakaian seperti aku?” komentar Hong Sul tak punya hal.
“Apa kau
bilang? Lihatlah rambutnya, Rambutnya
persis seperti rambutmu.” Keluh Bo Ra kesal.
Min Soo kembali menhalangi jalan Hong Sul untuk mengajak makan
siang bareng karena ada yang ingin diberitahu. Bo Ra
langsung menarik Hong Sul karena mereka sudah ada janjian dulu. Hong Sul tak
sengaja menjatuhkan tas Min Soo karena ditarik oleh Bo Ra.
Hong Sul meminta maaf dan berusaha membantunya, tapi
melihat ada boneka miliknya. Min Soo terlihat binggung menjelaskanya, Bo Ra
langsung menuduh Min Soo yang mengambil gantungan ponsel milik Hong Sul. Min
Soo semakin binggung mejelaskanya.
“Apa tak cukup kau menirunya Dan sekarang aku mencuri
barangnya? Cepat
jelaskan.” Perintah Bo Ra ketus, Hong Sul mencoba
menahan temannya agar tak marah-marah
“Ini punyaku, kok! aku yang membelinya. Memang kenapa?” jerit Min Soo berbohong
“Jadi Kau yang membelinya sendiri? Bukan karena kau menemukannya di suatu tempat... Jika begitu...” kata Hong Sul santai
“Tidak! Akulah yang membelinya.” Tegas Min Soo
Hong Sul menanyakan dimana Min Soo membelikanya, Min Soo
mengaku membeli di toko K-Art di depan sekolah dan mengumpat dua orang itu memang aneh dan buru-buru
keluar ruangan. Bo Ra menjerit kesal melihat Min Soo marah-marah dan yakin
kalau temanya itu berbohong.
In Ho melihat dibagian kaca pintu tak menemukan Prof Shim
padahal menyuruhnya datang tapi tak ada didalam ruangan, akhirnya memberanikan
diri menanyakan dengan seorang wanita lewat didepanya untuk menanyakan
keberadaan Prof Shim.
Wanita itu mengatakan tak tahu, pintu di depan terbuka Prof
Shim menyapa anak muridnya, lalu melihat In Ho yang akhirnya datang lalu
mengajak masuk ke dalam ruangan. In Ho dengan sedikit senyuman masuk kedalam
ruangan.
Young Gon duduk disandaran bangku dengan yakin pasti akan
datang, Min Soo keluar dari gedung dengan wajah kebinggungan karena seharusnya
mengembalikan milik Hong Sul tapi malah berbohong mengaku miliknya, tapi
menurutnya keduanya yang lebih dulu karena mengejeknya sebagai wanita aneh yang
meniru Hong Sul. Young Gon memanggilnya, lalu bertanya apa sebenarnya yang
terjadi.
“Kau terlihat tidak sehat, tapi Aku tak boleh menyentuhmu.Kau
harus makan makanan
manis.” Kata Young Gon memberikan minuman yang sudah
disiapkanya dan memberikan semangat.
Keduanya pun duduk bersama, Young Gon menopang wajahnya
mendengarkan cerita Min Soo.
“Aku mau mengembalikannya Tapi, mereka malah langsung
menuduhku. Aku hanya
ingin berteman dengan Hong Sul , tapi malah begini jadinya. Jadi aku harus bagaimana?” kata Min Soo, Young Gon menanyakan alasan Min Soo ingin
bertemu dengan Hong Sul
“Hong Sul sangat cantik meskipun pakaiannya tidak mahal. Nilainya tinggi dan tidak suka
pamer. Dia juga
sangat baik.” Kata Min Soo
“Menurutku tidak....Bukannya dia tadi malah menuduhmu pencuri? Apanya yang baik? Malah menurutku, kau jauh lebih baik. Bahkan Kau selalu dirugikan, tapi kau tetap saja membelanya. Ditambah lagi belakangan ini, dia
memberitahu semua
orang bahwa kau menirunya. Tapi,
aku merasa malah dia
yang menirumu.” Kata Young Gon berusaha menghasut.
Min Soo terlihat percaya dengan ucapan Young Gon, menurut
Young Gon Hong Sul hanya
belagak jadi ketua kelompok
untuk mendapat nilai tinggi dn itu bukan membuat
namanya menjadi ketua kelompok jadi baik, lalu memuji Min Soo lebih baik
dibanding Hong Sul walaupun kalah dalam hal memiliki pacar.
“Dia jadi sombong karena sudah punya pacar.Menurutmu berapa lama hubungan mereka? 1 bulan? 2 bulan? Yoo Jung sungguh bodoh mau tertipu oleh Hong Sul.” Kata
Young Gon meyakinkan
“Aku juga heran kenapa mereka bisa pacaran.” Komentar Min Soo mulai termakan oleh Young Gon
“Kau pintar sekali, Sekarang Kau
harus percaya diri, Son Min Soo. Dan
beritahu aku jika butuh
pertolongan. Aku
orangnya sangat terbuka.” Ucap Young Gon, Min Soo
menganguk mengerti walaupun terlihat binggung, Young Gon pun pamit pergi.
Young Gon berjalan sendirian, merasa Min Soo gampang sekali dibodohi
olehnya, tapi menurutnya Hong Sul memang dibuat repot dengan gaya Min Soo
berubah 180 derajat.
“Yoo Jung sedang sibuk magang sekarang. Aku yang menang! Jika aku bisa menghiburnya saat dia sedih lagi...” kata Young Gon bangga dengan membentangkan tanganya dan
memikirkan kalau nanti Min Soo meminta agar menjadikan pacarnya.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Awal awal aq suka banget ama sunbae dan q pikir dya kaya gitu karna suka sama seol tapi di episode ini kx rada2 gimana gitu yang buat aq makin penasaran
BalasHapusTapi aq tetep dukung seol ama sunbae........
Makasih mb dee ainop nya ditunggu part 2 nya yah
Yong gon kok nyebelin bnget yaak, pengen gue jitak tu anak hahahah
BalasHapus